Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Segmen Data Pada PT Telkomsel Area Sumatera Chapter III VII

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Manajemen Strategi
Formulasi strategi secara garis besar dapat di bagi dalam 3 tahapan yaitu
Input Stage, Matching Stage, dan Decision Stage (David, 2011).
Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing tahapan:
1.

Tahap Masukan (Input Stage). Pada tahapan ini informasi dasar diperlukan
dalam membantu kita dalam merumuskan strategi. Pada tahapan ini terdiri
dari IFE dan EFE matriks

2.

Tahapan Pemaduan (Matching Stage). Pada tahapan ini untuk merumuskan
strategi alternative yang dibutuhkan dengan memadu padankan faktor-faktor
eksternal dan internal perusahaan yang terdiri dari matriks IE (Internal –
Eksternal) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Threat).

3.


Tahapan pemilihan strategi (Decision Stage). Setelah diperoleh alternatif
strategi melalui matriks SWOT dan matriks IE. Masing-masing alternative
strategi diurutkan berdasarkan tingkat kepentingannya dengan menggunakan
matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

21

Universitas Sumatera Utara

Berikut ini adalah kerangka formulasi strategi seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3.1 Kerangka Formulasi Strategi.
Stage 1 : The Input Stage

External Factor Evaluation (EFE)

Internal Factor Evaluation (IFE)

Stage 2 : The Matching Stage
Matriks


Matriks

Strength-

Strategic

Weakness-

Position and Boston

Matriks
Matriks

Opportunity- Action

Consulting

Internal-


Matriks

Threats

Evaluation

Group

External

Grand

(SWOT)

(SPACE)

(BCG)

(IE)


Strategy

Stage 3 : The Decision Stage
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Sumber : David 2010

Gambar 3.1 Kerangka Formulasi Strategi
Berikut ini adalah panduan penelitian yang dituangkan dalam bentuk
kerangka konseptual yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 Kerangka Konseptual.

22

Universitas Sumatera Utara

Analisis Stragegi
Peningkatan Pendapatan
Segmen Data Pada
Telkomsel Area Sumatera

Analisis Faktor Eksternal

1. Lingkungan umum
(Ekonomi, Sosial, Teknologi,
Politik)
2. Lingkungan industri
telekomunikasi (Konsumen,
Pesaing, Produk subsititusi,
Hambatan masuk pendatang
baru)

Analisis Faktor Internal
1. Pemasaran
2. Distribusi
3. Sumber Daya Manusia
4. Network
5. Service

Analisis Matriks IFE

Analisis Matriks EFE


Penentuan Posisi Strategis
Perusahaan (Matriks IE)
Analisis Alternatif
Strategi
(Matriks SWOT)
Analisis Peringkat
Alternatif Strategi
(Matriks QSPM)
Rekomendasi Alternatif
Strategi untuk
Peningkatan Pendapatan
Segmen Data
Gambar 3.2 Kerangka Konseptual

23

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
METODE PENELITIAN


4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Telkomsel Area Sumatera yang berlokasi di
Graha Merah Putih Jalan Putri Hijau Medan dan berlangsung pada bulan
Oktober hingga Desember 2015.
b.

Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung selama 12 (dua belas) minggu. Berikut ini adalah
jadwal penelitian Geladikarya seperti yang terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

No

1
2
3
4
5

6
7

JENIS
KEGIATAN

OKTOBER
1 2 3 4

MINGGU
NOVEMBER
5 6 7 8 9

DESEMBER
10
11
12

Penyusunan
Geladi Karya

Kolokium Geladi
Karya
Pengumpulan dan
Analisis Data
Penyusunan
Geladi Karya
Seminar
Perusahaan
Perbaikan
Geladikarya
Sidang
Geladi
Karya

24

Universitas Sumatera Utara

4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode

Penelitian kualitatif berdasarkan filsafat postpositivisme atau enterpretif, yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2014).
Lebih lanjut Sugiyono mengemukakan bahwa penelitian kualitatif itu
dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat
secara hati-hati apa saja yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap
berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian
secara mendetail.
Menurut Cresweell dalam Sugiyono (2014) penelitian kualitatif berarti
proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok,
menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Proses penelitian
mencakup membuat pertanyaan penelitian dan prosedur yang masih bersifat
sementara, mengumpulkan data pada seting partisipan, analisis data secara
induktif, membangun data yang bersifat parsial ke dalam tema, dan selanjutnya
memberikan interpretasi terhadap makna suatu data.

25


Universitas Sumatera Utara

4.3 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya .
Populasi pada penelitian ini terdiri dari pihak-pihak yang berkompeten
memberikan informasi mengenai peningkatan pendapatan dari segmen data, yaitu:
1. Manager Branch
2. Manager Marketing
3. Manager Channel
4. Manager Legal
5. Manager Service

4.4

Jenis dan Sumber Data
Terdapat 2 jenis data yang digunakan pada penelitian ini:

a.

Data Primer, adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian dengan
melakukan kuisioner kepada 5 (lima) orang yang berwenang untuk
memberikan informasi terkait dengan peningkatan pendapatan segmen data
pada PT Telkomsel area Sumatera

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari dengan mengumpulkan dan
mempelajari data berupa laporan keuangan Telkomsel dan XL Axiata

4.5 Teknik Pengumpulan Data
Kuisioner diberikan kepada pihak yang berwenang untuk memberikan
informasi peningkatan pendapatan data. Kuisioner disusun dalam bentuk tabel dan

26

Universitas Sumatera Utara

akan diolah menggunakan alat analisis data. Untuk melakukan pengisian kuisioner
dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Setiap responden diajukan beberapa pertanyaan untuk dijawab dan responden
dapat menambah poin-poin pertanyaan yang relevan
b. Setelah

poin-poin

pertanyaan

terkumpul,

responden

diminta

untuk

memberikan nilai bobot bagi setiap poin yang keseluruhannya setelah
dijumlah adalah bernilai 1 (satu). Nilai pada setiap bobot menggunakan
bilangan desimal.
c. Setelah bobot ditetapkan, responden diminta untuk memberikan nilai
peringkat untuk setiap item dengan rentang nilai mulai dari 1 (satu) hingga 4
(empat).
d. Hasil dari pengisian kuisioner selanjutnya di rekapitulasi untuk memperoleh
nilai rata-rata bobot dan peringkat.

4.6 Analisis Data
Analis

data

yang

digunakan

pada

penelitian

ini

menggunakan

analisisInternal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE),
Strength, Weaknesses, Opportunity, Threat (SWOT) dan Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM).

27

Universitas Sumatera Utara

BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Telkomsel
Telkomsel adalah operator selular terbesar di Indonesia yang melayani
lebih dari 141 juta pelanggan. Telkomsel merupakan anak perusahaan dari PT
Telkom Indonesia

yang memiliki komposisi saham sebesar 65 persen dan

Singapore Telecom Mobile yang memiliki 35 persen saham.
Telkomsel secara konsisten mengembangkan teknologi selular untuk
melayani pelanggan mulai dari teknologi 2G, 3G, HSDPA, HSPA+ serta menjadi
operator pertama yang menggelar layanan mobile 4G LTE secara komersial di
Indonesia. Hingga akhir tahun 2014 Telkomsel memiliki lebih dari 85.000 BTS
yang sudah menjangkau lebih dari 95 persen dari populasi.
Untuk memenangkan persaingan di era digital, Telkomsel secara
berkesinambungan melakukan investasi teknologi terkini untuk dapat mendukung
customer experience bagi pelanggan. Telkomsel berhasil meluncurkan secara
resmi layanan 4G LTE pertama di Indonesia pada 8 Desember 2014.
Telkomsel berkomitmen untuk menjadi pemimpin mobile digital lifestyle.
Dengan lebih dari 68 juta pelanggan data dan meningkatnya penggunaan
smartphone, merupakan peluang bagi Telkomsel untuk segmen layanan digital.
Saat

ini

pelanggan

banyak

menggunakan

smartphone

untuk

layanan

entertainment, digital payment dan digital Value Added Service (VAS).

28

Universitas Sumatera Utara

5.2 Visi dan Misi
Visi dan Misi Telkomsel adalah untuk menjadi penyedia layanan dan solusi
mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya.
Telkomsel memiliki misi untuk memberikan layanan dan solusi mobile
digital yang melebihi ekspektasi pelanggan, memberikan nilai tambah kepada
para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi bangsa.

5.3 Strategi Korporasi Telkomsel
Strategi Telkomsel adalah untuk tumbuh secara berkelanjutan ditengah
kondisi menurunnya bisnis dari layanan legacy (voice dan SMS), yang merupakan
sumber pendapatan utama dari operator telekomunikasi.
Untuk itu Telkomsel melakukan antisipasi terhadap trend global untuk
perlambatan pertumbuhan layanan legacy dengan mengembangkan strategi untuk
pertumbuhan segmen broadband dan layanan digital.
Sejalan dengan visi Telkomsel untuk menjadi penyedia layanan dan solusi
mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya. Telkomsel secara
berkelanjutan mengembangkan produk baru, layanan dan solusi untuk layanan
digital. Bisnis digital diluncurkan untuk menangkap peluang tingginya
pertumbuhan pada bisnis broadband dan digital.
Untuk memastikan pertumbuhan perusahaan secara jangka panjang,
Telkomsel secara korporasi telah menyiapkan strategi perusahaan untuk 5 tahun
kedepan yaitu?
1.

Eksploitasi legacy business (voice dan SMS)

2.

Memperkuat core business (data)

29

Universitas Sumatera Utara

3.

Menyiapkan ekosistem layanan digital

4.

Investasi di bidang inovasi

5.

Menjalin kerjasama dengan mitra perusahaan yang sejalan dengan strategi
group

5.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Telkomsel Area Sumatera dapat dilihat sebagai
berikut:

Gambar 5.1 Struktur Organisasi Telkomsel Area Sumatera

30

Universitas Sumatera Utara

5.5 Produk dan Layanan
a.

Kartu Halo
Kartu Halo diposisikan sebagai kartu paska bayar dan merupakan pilihan bagi
segmen pelanggan dari kalangan profesional dan perusahaan. Kartu Halo
memiliki semua keunggulan dari kartu paska bayar dan dilengkapi dengan
beragam pilihan paket bicara, SMS dan internet.

b.

simPATI
Kartu simPATI diposisikan sebagai kartu prabayar dan di design untuk
melayani segmen pelanggan kelas menengah. Telkomsel memberikan
beragam keunggulan layanan kartu prabayar dan paket-paket yang inovatif
dan memiliki keunggulan dengan tersedianya beragam paket layanan data

c.

Kartu As
Kartu As diposisikan sebagai kartu prabayar yang terjangkau dari sisi harga.
Kartu As adalah salah satu kartu prabayar Telkomsel yang paling popular
yang memberikan best value of money bagi pelanggan

d.

LOOP
LOOP adalah brand terbaru dari kartu prabayar Telkomsel yang di design
untuk melayani pelanggan dari segmen anak muda dengan fokus pilihan
paket data yang atraktif serta layanan digital

5.6 Telkomsel Masterpiece 2014
Telkomsel mencanangkan 3 program Masterpiece untuk mendukung
pencapaian target tahun 2014. Ketiga program tersebut adalah Customer

31

Universitas Sumatera Utara

Relationship Management (CRM), Machine to Machine (M2M), dan Winning the
Youth.
5.6.1

CRM
Untuk meningkatkan posisi Telkomsel sebagai pemimpin pasar dan

memberikan layanan yang dapat disesuaikan bagi pelanggan. Telkomsel
melakukan penyesuaian layanan pelanggan dari awalnya yang berorientasi produk
menjadi layanan yang berorientasi pelanggan melalui implementasi Customer
Relationship Management (CRM) untuk proses dan sistem.
CRM telah memberikan perubahan mendasar bagaimana Telkomsel
memberikan value kepada pelanggan melalui pengalaman pelanggan yang lebih
baik melalui perubahan pada proses, teknologi dan integrasi. Manfaat dengan
menggunakan CRM termasuk diantaranya:
a.

Penyederhanaan proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan

b.

Integrasi sistem – CRM mengintegrasikan beragam sumber daya dan aplikasi
yang berasal dari data pelanggan ke sistem penagihan

c.

Sistem yang lebih handal – CRM memastikan bahwa pelanggan akan
mendapatkan informasi yang lebih handal serta layanan yang disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan

d.

Waktu tanggap pelanggan lebih cepat – dengan menggunakan profiling data
pelanggan, usage dan end-to-end integrated system, Telkomsel akan dapat
merespon permintaan pelanggan lebih cepat

32

Universitas Sumatera Utara

e.

Telkomsel berhasil menyelesaikan fase pertama CRM pada bulan Juli 2014
yang meliputi pelanggan paska bayar dan beberapa layanan bagi pelanggan
prabayar dan penanganan pelanggan.

5.6.2

M2M
Pada bulan November 2014, Telkomsel meluncurkan layanan terintegrasi

M2M (Machine-to-Machine) yang akan memberikan end-to-end solutions dengan
kendali sistem yang fleksibel bagi penyedia jasa solusi dan juga pelanggan
korporasi.
Dengan

solusi

M2M,

hal

ini

memungkinkan

pelanggan

untuk

meningkatkan kemampuan sistem dengan mengembangkan Internet of Things
(IoT) berbasis komputasi awan. Dengan pengembangan yang memberikan
perusahaan dalam dengan segala jenis ukuran untuk dapat meluncurkan,
memanage dan memonitize IoT dan bisnis M2M.
Telkomsel juga melakukan pengembangan pusat kendali M2M yang akan
memberikan pelanggan kelayakan secara real time, mobile service management,
support diagnostics, billing and otomatisasi yang diperlukan untuk memberikan
layanan layanan yang bernilai tambah khususnya dengan melakukan design kartu
SIM untuk mendukung layanan M2M.
Pada tahap awal Telkomsel fokus pada 3 industri besar yaitu, otomotive,
keuangan dan utilisasi. Solusi Telkomsel dalam bisnis M2M termasuk didalamnya
adalah layanan keuangan tanpa kantor, driving analytics, fleet tracking
management, home automation, m-POS, Sales Force Automation, Smart
metering, usage based auto insurance.

33

Universitas Sumatera Utara

Merangkul segmen anak muda sedini mungkin merupakan hal penting, hal
ini disebabkan karena segmen ini adalah pengguna layanan data yang potensial
dan akan berkembang menjadi pengguna dari segmen PMEB (Professional,
Manager, Executive and Businessman). Pertumbuhan segmen anak muda menjadi
penting karena akan mendukung pertumbuhan perusahaan di era digital.
Telkomsel meluncurkan beberapa program yang ditujukan bagi segment
anak muda dan mengikuti gaya hidup mereka. Telkomsel meluncurkan LOOP
sebagai brand baru, yang memberikan paket data yang atraktif dan
dikombinasikan dengan layanan digital (games, music). Dengan membangun
LOOP Stations, yang merupakan tempat bagi para pelanggan LOOP yang terdiri
dari Entertainment Zone, Hangout Zone, Food Zone, Sales Zone, Service Zone,
dan Back End Zone. LOOP stations juga dilengkapi dengan internet berkecepatan
tinggi dengan kecepatan lebih dari 100 Mbps.

34

Universitas Sumatera Utara

BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Permasalahan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada Telkomsel area
Sumatera dapat dilihat bahwa terdapat permasalahan pada pencapaian pendapatan
dari segmen data. Pendapatan dari segmen data untuk area Sumatera pada tahun
2014 mencapai 20 persen sedangkan secara nasional pendapatan dari segmen data
mencapai 33 persen.

6.2 Analisis Faktor Eksternal
Untuk menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan
dari segmen data. Telkomsel harus melakukan analisis terhadap faktor-faktor
eksternal dan internal dalam menentukan strategi yang tepat.
Berikut ini adalah analisis faktor eksternal untuk meningkatkan
pendapatan segmen data Telkomsel area sumatera.
6.2.1

Lingkungan Umum

6.2.1.1 Ekonomi
Dari sisi ekonomi pertumbuhan ekonomi dunia perlahan mulai membaik.
Setelah sebelumnya terkena dampak dari krisis keuangan di Amerika Serikat pada
tahun 2008 dan kemudian merembet ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.
Hal ini juga mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia, penurunan
ekspor impor antar negara dan penurunan investasi asing di dalam negeri negaranegara di dunia.

35

Universitas Sumatera Utara

Perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara-negara
kawasan ASEAN dan juga negara-negara yang berada di Asia dapat dilihat pada
tabel 6.1 Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik.
Tabel 6.1 Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik

Keterangan :
Sumber : International Monetery Fund 2015

Dari data tersebut dapat terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan
Asia mencapai 5,6 persen pada tahun 2014. Negara dengan penduduk terbesar di
dunia yaitu China dan India mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
mencapai 7,3 persen.
Untuk negara-negara yang berada di kawasan ASEAN mencatat
pertumbuhan ekonomi sebesar 4,6 persen. Negara Filipina mencatat pertumbuhan
sebesar 6,1 persen, disusul Malaysia dan Vietnam yang mencatat pertumbuhan
ekonomi mencapai 6 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen
pada tahun 2014.

36

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.2 Indikator Ekonomi dan Demografi Terpilih di Indonesia

Keterangan :
Sumber : Presentasi Korporasi XL 2014
Catatan : Konsumen kelas menengah & atas Indonesia di definisikan sebagai penduduk yang
tinggal dengan pengeluaran bulanan rata-rata USD 144 perbulan

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan jumlah populasi
Indonesia yang mencapai 252 juta jiwa dan dengan Pendapatan Domestik Bruto
(PDB) tahun 2014 mencapai USD 3.423 ini merupakan peluang besar bagi
operator telekomunikasi di Indonesia untuk bisa tumbuh.
Selain itu jumlah konsumen kelas menengah & atas hingga tahun 2014
mencapai 82,1 juta orang atau mencapai 32,6 persen dari total populasi penduduk
Indonesia.
Dengan peningkatan jumlah konsumen kelas menengah dan atas serta
peningkatan pendapatan perkapita masyarakat di Indonesia yang mencapai USD
3.423 pada tahun 2014. Hal ini merupakan peluang besar bagi operator
telekomunikasi untuk tumbuh.

37

Universitas Sumatera Utara

6.2.1.2 Sosial
Dari sisi sosial telah terjadi pergeseran pola penggunaan layanan
komunikasi pelanggan dan khususnya pada segmen anak muda. Pengaruh dari
perkembangan internet dan gaya hidup mobile turut memberikan dampak bagi
perubahan perilaku anak muda.
Pola komunikasi pelanggan yang sebelumnya menggunakan layanan voice
dan SMS saat ini telah berubah dengan menggunakan layanan data. Dengan
hadirnya smartphone canggih, koneksi internet yang cepat, serta aplikasi dan
konten turut mendorong penggunaan layanan data secara massif.
6.2.1.3 Teknologi
Dari sisi teknologi terjadi perkembangan dibidang teknologi informasi
dengan meningkatnya akses kecepatan mobile internet. Indonesia sebagai salah
satu negera yang cepat dalam mengadopsi perkembangan teknologi mobile
internet.
Setelah sebelumnya menghadirkan layanan internet 3G yang memberikan
kecepatan hingga 14,4 Mbps. Perkembangan teknologi selanjutnya bergerak
menuju layanan 4G yang memberikan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps.
6.2.1.4 Politik
Dengan stabilnya perkembangan politik di Indonesia turut memberikan
andil dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan memicu tingginya investasi di
Indonesia sehingga akan membantu peningkatan Gross Domestic Product (GDP)
perkapita penduduk.

38

Universitas Sumatera Utara

Kemudahan dalam berusaha, kestabilan politik dan keamanan akan
berdampak pada meningkatnya aspek perdagangan antara Indonesia dengan
negara luar mulai dari ekspor dan impor, penanaman modal asing hingga
pembangunan infrastruktur dan energi.
6.2.2

Lingkungan Industri Telekomunikasi

6.2.2.1 Konsumen
Dengan jumlah pengguna layanan seluler di Indonesia sudah melebihi
jumlah penduduk. Market telekomunikasi Indonesia sudah mengalami kejenuhan.
Pengguna layanan data didominasi oleh segmen anak muda yang aktif
menggunakan layanan data untuk chatting, browsing hingga video streaming
Selain itu segmen anak muda juga aktif sebagai pengguna sosial media antara lain
twitter, youtube, facebook, linkedin, hingga instagram.
6.2.2.2 Pesaing
Para pemain utama industri telekomunikasi selular terdiri dari Telkomsel,
Indosat, dan XL Axiata yang menguasai lebih dari 85 persen pasar dan sisanya
dikuasai oleh operator Three dan Smartfren.
Kompetisi yang ketat dalam memperebutkan pelanggan, investasi yang
tinggi dalam upaya pembangunan BTS, biaya operasional yang tinggi dalam
melakukan

pemeliharaan

jaringan,

peningkatan

kapasitas,

hingga

biaya

operasional dari sisi sales, marketing hingga pelayanan pelanggan.

39

Universitas Sumatera Utara

6.2.2.3 Produk Substitusi
Hadirnya layanan Worldwide Interoperability for Microwave Access
(WIMAX) yang memberikan akses internet yang cepat dan dapat dipergunakan
secara mobile turut memberikan dampak bagi bisnis data operator telekomunikasi.
WIMAX merupakan teknologi akses pita lebar atau Broadband Wireless
Access yang memiliki kecepatan akses data yang tinggi dengan jangkauan yang
luas
6.2.2.4 Pendatang Baru
Bisnis seluler merupakan bisnis yang sarat dengan investasi tinggi. Biaya
pembangunan jaringan baru, peningkatan kapasitas hingga maintenance
membutuhkan biaya yang sangat tinggi.
Hal ini turut menurunkan potensi pemain baru untuk masuk ke dalam
industri telekomunikasi seluler. Pemerintah lebih mendorong para pemain
telekomunikasi untuk melakukan merger ataupun akuisisi.
Dengan biaya investasi yang tinggi dan tingkat kompetisi yang ketat sulit
bagi para pemain baru untuk masuk. Saat ini pemain besar telekomunikasi yang
menguasai market share adalah Telkomsel, Indosat dan XL Axiata.

6.3 Analisis Faktor Internal
Berikut ini adalah analisis dari faktor-faktor internal pada lingkungan
industri telekomunikasi di Indonesia.
6.3.1

Pemasaran
Dari sisi pemasaran Telkomsel sangat fokus untuk dapat melayani

pelanggan di seluruh Indonesia. Dengan menyediakan layanan telekomunikasi

40

Universitas Sumatera Utara

mulai dari layanan 2G, 3G, hingga 4G. Telkomsel bekerjasama dengan mitra
authorized dealer untuk menyalurkan kartu perdana simPATI, Kartu As, LOOP
dan isi ulang pulsa Mkios.
Dari sisi produk Telkomsel memiliki Kartu Halo untuk segmen pelanggan
paska bayar dan kartu simPATI, Kartu As, LOOP untuk segmen pelanggan
prabayar.
Kartu Halo memberikan layanan lengkap bagi pelanggan dari segmen high end
dengan kemudahan dalam penggunaan dan pembayaran. Kartu simPATI
diposisikan sebagai kartu untuk segmen pelanggan yang butuh layanan paket
internet.
Kartu As sebagai kartu yang diperuntukkan untuk segmen pelanggan dari
kalangan bawah yang membutuhkan layanan telekomunikasi dasar berupa voice
dan SMS. Sedangkan Kartu LOOP sebagai kartu yang dipertuntukkan bagi
segmen anak muda yang butuh layanan digital dan paket data yang terjangkau.
6.3.2
1.

Distribusi

Mitra Authorized Dealer
Dalam hal pemasaran Telkomsel bekerjasama dengan mitra kerja yaitu mitra
authorized dealer (mitra AD) untuk memasarkan produk kartu perdana
simPATI, Kartu As, LOOP dan isi ulang pulsa Mkios.
Mitra AD juga memiliki tanggung jawab untuk mengelola pasokan produk
bagi outlet-outlet yang berada di wilayah kerjanya dengan bekerjasama
dengan karyawan Telkomsel.

41

Universitas Sumatera Utara

Setiap minggunya karyawan mitra AD akan mengunjungi outlet untuk
melakukan pengecekan ketersediaan kartu perdana prabayar dan isi ulang.
Melakukan branding di lokasi outlet dengan menempatkan poster informasi
produk, layanan, flyer dan x-banner program serta promo Telkomsel.
2.

Outlet
Outlet merupakan saluran distribusi untuk melakukan penjualan produk
Telkomsel langsung kepada pelanggan. Produk yang dijual terdiri dari kartu
perdana simPATI, kartu AS, LOOP kepada pelanggan. Outlet juga berfungsi
untuk melakukan isi ulang kartu prabayar menggunakan layanan Mkios.
Selain berfungsi sebagai saluran distribusi outlet juga memberikan informasi
produk dan layanan Telkomsel, memberikan edukasi mengenai cara aktivasi,
penggunaan layanan panggilan suara, SMS dan internet.
Dari sisi kepemilikan outlet dimiliki oleh para pedangan kecil dan tersebar di
seluruh kota, kecamatan hingga desa.

3. Perbankan
Untuk penjualan isi ulang pulsa Telkomsel juga bekerjasama dengan mitra
perbankan sebagai salah satu titik distribusi isi ulang pulsa bagi pelanggan.
Telkomsel sudah bekerjasama dengan hampir semua perbankan di Indonesia
mulai dari Bank Mandiri, BRI, BCA, BTN, CIMB Niaga, Bank Permata
untuk melakukan isi ulang pulsa. Dengan memanfaatkan luasnya cakupan
Automated Teller Machine (ATM) perbankan nasional akan memberikan
kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan isi ulang pulsa.

42

Universitas Sumatera Utara

4.

Modern Channel
Telkomsel juga bekerjasama dengan pusat perbelanjaan sebagai salah satu
saluran distribusi penjualan isi ulang pulsa. Kerjasama yang sudah dilakukan
dengan beberapa pusat perbelanjaan besar antara lain Carefour Transmart,
dan Hypermart. Kerjasama juga dilakukan dengan pusat perbelanjaan seperti
Indomaret, Alfamart, dan juga Alfamidi.

6.3.3

Sumber Daya Manusia
Dari sisi sumber daya manusia, Telkomsel memiliki jumlah karyawan

lebih dari 4 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia Dari jumlah tersebut
karyawan berusia muda mendominasi dari sisi jumlah karyawan.
6.3.4

Network Operation
Hingga akhir tahun 2014 jumlah BTS Telkomsel mencapai 85.420 unit

atau tumbuh sebesar 22,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu
yang mencapai 69.864 unit. Dari jumlah total tersebut sebesar 45 persen
merupakan BTS 3G
6.3.5
1.

Pelayanan Pelanggan

graPARI
Untuk layanan pelanggan Telkomsel memiliki jaringan graPARI yang juga
berfungsi sebagai salah satu pusat distribusi penjualan kartu perdana dan isi
ulang pulsa Mkios selain peran utamanya sebagai pusat pelayanan pelanggan
untuk informasi, keluhan, pembayaran tagihan kartu Halo, ganti kartu dan
edukasi penggunaan layanan panggilan suara, SMS dan internet.

43

Universitas Sumatera Utara

graPARI merupakan singkatan dari Graha Pari Sraya yang berasal dari bahasa
sansekerta yang memiliki arti tempat berkumpulnya masyarakat dan nama
tersebut merupakan pemberian dari Sultan Hamengkubuwono X.
graPARI tersebar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia dan berperan
sebagai pusat pelayanan dan penjualan produk dan layanan Telkomsel. Saat
ini Telkomsel memiliki 89 graPARI yang dikelola sendiri dan sebanyak 322
graPARIkios yang dikelola oleh mitra Authorized Dealer
2.

Call Centre
Untuk layanan call center beroperasi selama 24 jam dan 7 hari seminggu
untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan mulai dari penyampaian
keluhan, permintaan aktivasi fitur, hingga penawaran produk dan layanan.
Untuk pelanggan paska bayar Kartu Halo dapat menghubungi 133 dan
pelanggan simPATI, Kartu As dan LOOP dapat menghubungi 155 dan 188.

6.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Analisis terhadap faktor internal dan eksternal dilakukan dalam upaya
untuk melakukan identifikasi terhadap faktor kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman. Hasil dari analisis akan digunakan untuk menyusun matriks
Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation.
Berdasarkan data hasil pengolahan yang terdapat pada lampiran
menunjukkan nilai bobot dan rating dari faktor-faktor internal dan eksternal.
Bobot dan rating ini diperoleh dari kuisioner yang berasal dari 5 (lima) orang
karyawan Telkomsel dari bagian branch, marketing, channel, legal dan service.

44

Universitas Sumatera Utara

6.4.1

Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Berikut adalah beberapa analisis faktor-faktor kekuatan dan kelemahan.
Tabel 6.3 Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL
KEKUATAN
KELEMAHAN
No
No
1
Posisi Telkomsel sebagai operator 1
Dengan jumlah BTS Telkomsel
selular terbesar di Indonesia
lebih dari 85ribu dan XL hanya
dengan market share lebih dari 45
mencapai 52ribu dan akan
persen
berdampak pada tingginya biaya
pemeliharaan BTS Telkomsel
2
Jaringan
telekomunikasi 2
Pertumbuhan pendapatan dari
Telkomsel menjangkau lebih dari
segmen data secara nasional
95 persen populasi dan juga
mencapai 33 persen dan untuk area
tersebar di beberapa titik terluar
Sumatera hanya mencapai 20
Indonesia di Sumatera seperti
persen
pulau Weh, Natuna, Simeulue,
Nias hingga Mentawai
3
Pertumbuhan pendapatan dari 3
Pertumbuhan pendapatan dari
segmen data secara nasional
segmen data Telkomsel secara
mencapai 33,9 persen dan untuk
nasional mencapai 33 persen dan
area Sumatera mencapai 20
XL mencapai 42 persen
persen untuk tahun 2014
4
Operator
pertama
yang 4
Jumlah pelanggan Telkomsel yang
meluncurkan layanan 4G secara
memiliki perangkat 3G baru
komersial di Indonesia
mencapai 40 juta dari total
pelanggan sebanyak 140 juta
5
Total pertumbuhan pendapatan
Telkomsel untuk tahun 2014
mencapai 10,4 persen, EBITDA
10 persen, dan net income 11,9
persen
6
Telkomsel memiliki lebih dari
140 juta pelanggan dan jumlah
pelanggan data mencapai 67 juta
Sumber : Lampiran 1

6.4.2

Analisis Peluang dan Ancaman
Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada responden yang terdiri

dari karyawan Telkomsel area Sumatera. Berikut adalah informasi mengenai

45

Universitas Sumatera Utara

faktor-faktor apa saja yang menjadi peluang serta ancaman yang dapat dilihat
pada tabel 6.4.
Tabel 6.4 Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman
FAKTOR - FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL
PELUANG
ANCAMAN
No
No
1
Meningkatnya
daya
beli 1
Ketersediaan spektrum frekuensi
konsumen
Indonesia
dengan
yang terbatas. Hanya tersedia 10
jumlah penduduk kelas menengah
MHz tersisa pada pada kanal 2011
di Indonesia pada tahun 2014 yang
MHz
mencapai 82 juta orang atau
sebesar 32 persen dari total
penduduk
2
Produk Domestik Bruto (PDB) 2
Jumlah spektrum frekuensi yang
Perkapita
atau
pendapatan
dimiliki Telkomsel hampir sama
perkapita penduduk Indonesia
dengan operator lain sementara
pada tahun 2014 mencapai USD
jumlah pelanggan Telkomsel lebih
3.423
banyak jika dibandingkan dengan
operator lain
3
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 3
Hadirnya
layanan
internet
mencapai 5 persen
menggunakan jaringan internet
fiber optik yang menyuguhkan
kecepatan internet yang lebih
tinggi dan lebih stabil
4
Average Revenue Per User 4
Pendapatan XL dari segmen data
(ARPU) campuran meningkat
berkontribusi sebesar 29 persen
39ribu dari tahun lalu sebesar
dari total pendapatan. Sedangkan
37ribu
Telkomsel mencapai 23,6 persen
5
Pelanggan pengguna handset 3G 5
Hadirnya layanan Over The Top
mencapai 40 juta atau tumbuh
(OTT) dan potensi jaringan
sebesar 70 persen dari periode
Telkomsel hanya sebagai dump
sebelumnya yang mencapai 23
pipe
juta pengguna
6
Payload segmen data untuk tahun
2014 mencapai 234 ribu (Tera
Byte) TB atau meningkat 142
persen dibandingkan pencapaian
tahun lalu
Sumber : Lampiran 1

46

Universitas Sumatera Utara

6.5 Tahap Pemasukan
Setelah didapat informasi mengenai faktor-faktor internal dan eksternal
selanjutnya faktor-faktor tersebut dimasukkan kedalam maktris IFE dan EFE
untuk selanjutnya dilakukan pembobotan dan peratingan.
6.5.1

Analisis Matriks IFE dan EFE
Faktor-faktor yang terdiri dari faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman selanjutnya diberikan kepada responden melalui mekanisme kuisioner.
Para responden yang terdiri dari karyawan Telkomsel pada tingkatan
manajerial dan supervisi berasal dari berbagai bidang mulai dari bidang
marketing, sales, dan network. Mereka memiliki tanggungjawab untuk menyusun
strategi perusahaan.
Responden diminta untuk memberikan pendapatnya melalui melalui
kuisioner dengan memberikan bobot dan rating atas faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
Selanjutnya responden akan memberikan jawaban terhadap kuisioner yang
diajukan dengan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki terhadap
pekerjaan operasional di Telkomsel.
Matriks IFE dan EFE disusun berdasarkan nilai rata-rata pada bobot dan
rating hasil dari kuisioner. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel matriks Internal
Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Faktor Evaluation (EFE) pada tabel
6.5 dan 6.6 dibawah ini.

47

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.5 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
No

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL
BOBOT RATING NILAI
KEKUATAN
Posisi Telkomsel sebagai operator selular
0.09
3.6
0.32
terbesar di Indonesia dengan market share
1
lebih dari 45 persen
Jaringan
telekomunikasi
Telkomsel
0.07
3.2
0.24
menjangkau lebih dari 95 persen populasi
dan juga tersebar di beberapa titik terluar
Indonesia di Sumatera seperti pulau Weh,
Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai
2
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data
0.10
3.2
0.33
secara nasional mencapai 33,9 persen dan
untuk area Sumatera mencapai 20 persen
3
untuk tahun 2014
Operator pertama yang meluncurkan
0.11
3.4
0.38
4
layanan 4G secara komersial di Indonesia
Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel
0.09
3.4
0.31
untuk tahun 2014 mencapai 10,4 persen,
EBITDA 10 persen, dan net income 11,9
5
persen
Telkomsel memiliki lebih dari 140 juta
0.14
3.8
0.52
pelanggan dan jumlah pelanggan data
mencapai 67 juta
6
KELEMAHAN
Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari
0.09
3.4
0.31
85ribu dan XL hanya mencapai 52ribu dan
akan berdampak pada tingginya biaya
pemeliharaan BTS Telkomsel
1
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data
0.08
3.2
0.27
secara nasional mencapai 33 persen dan
untuk area Sumatera hanya mencapai 20
2
persen
Pertumbuhan pendapatan dari segmen data
0.10
3.4
0.35
Telkomsel secara nasional mencapai 33
3
persen dan XL mencapai 42 persen
Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki
0.12
3.8
0.44
perangkat 3G baru mencapai 40 juta dari
4
total pelanggan sebanyak 140 juta
1
3.47
Jumlah
Sumber : Lampiran 1

48

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor eksternal dapat dilihat pada matriks External Factor
Evaluation (EFE) yang dapat dilihat pada tabel 6.6
Tabel 6.6 Matriks External Factor Evaluation (EFE)
No

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL

PELUANG
Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia
dengan jumlah penduduk kelas menengah di
Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 82
juta orang atau sebesar 32 persen dari total
penduduk
1
Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau
pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada
2
tahun 2014 mencapai USD 3.423
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5
3
persen
Average Revenue Per User (ARPU) campuran
4
meningkat 39ribu dari tahun lalu sebesar 37ribu
Pelanggan pengguna handset 3G mencapai 40
juta atau tumbuh sebesar 70 persen dari periode
sebelumnya yang mencapai 23 juta pengguna
5
Payload segmen data untuk tahun 2014 mencapai
234 ribu (Tera Byte) TB atau meningkat 142
persen dibandingkan pencapaian tahun lalu
6
ANCAMAN
Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas.
Hanya tersedia 10 MHz tersisa pada pada kanal
1
2011 MHz
Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki
Telkomsel hampir sama dengan operator lain
sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih
2
banyak jika dibandingkan dengan operator lain
Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan
internet fiber optik yang menyuguhkan kecepatan
3
internet yang lebih tinggi dan lebih stabil
Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi
sebesar 29 persen dari total pendapatan.
4
Sedangkan Telkomsel mencapai 23,6 persen
Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan
potensi jaringan Telkomsel hanya sebagai dump
pipe
5
Jumlah

BOBO
T

RATIN
G

NILA
I

0.10

3.6

0.35

0.08

3

0.24

0.11

3

0.34

0.09

3

0.26

0.12

3.8

0.46

0.09

3.4

0.31

0.07

3

0.22

0.08

3

0.24

0.09

3

0.26

0.10

3.8

0.40

0.07
1

3

0.22
3.27

Sumber : Lampiran 2

49

Universitas Sumatera Utara

6.6 Tahap Pemaduan
Setelah faktor-faktor kunci berhasil dipetakan melalui proses analisis
matriks IFE yang memberikan informasi tentang faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan. Matriks EFE yang memberikan informasi mengenai faktor-faktor
peluang dan ancaman pada peningkatan pendapatan segmen data.
Langkah selanjutnya

adalah melakukan tahap pemaduan dengan

menggunakan matriks Internal-External (IE) dan Matriks Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM).
6.6.1

Matriks Internal-External (IE)
Selanjutnya dari total bobot pada matriks IFE dan EFE yang dihasilkan

dilakukan pemetaan. Hasil dari pemetaan tersebut menghasilkan matriks InternalExternal (IE) yang dapat dilihat pada Gambar 6.1

Kuat
3.0-4.0
4.0 3.0
I

Tinggi
3.0-4.0

3.0

Total
Bobot
Nilai Menengah
2.0-2.99
2.0
EFE
Rendah
1.0-1.99

Total
Bobot
Nilai IFE
Rata-rata
Lemah
2.0-2.99
1.0-1.99
2.0
1.0
II
III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

1.0

Sumber : Lampiran

Gambar 6.1 Matriks Internal-External (IE)

50

Universitas Sumatera Utara

Dari gambar tersebut dapat diketahui posisi strategis Telkomsel area
Sumatera. Berdasarkan data total skor bobot dari matriks IFE mencapai 3,47 dan
total skor bobot dari matriks EFE yang mencapai 3,27 dapat disimpulkan bahwa
Telkomsel area Sumatera berada di kuadran I pada matriks Internal-External (IE).
Dengan kondisi tersebut Telkomsel area Sumatera berada pada posisi
strategi Grow and build (Tumbuh dan kembangkan). Ada beberapa strategi kunci
yang dapat ditempuh antara lain,
1.

Strategi backward, forward, atau horizontal integration
a.

Dengan menggunakan backward integration

b.

Dengan menggunakan forward integration, Telkomsel menggunakan
pusat pelayanan graPARI sebagai salah satu pusat penjualan kartu
perdana, isi ulang MKIOS. Strategi ini bertujuan untuk memberi pilihan
bagi pelanggan untuk mendapatkan harga produk sesuai standar
Telkomsel.

c.
2.

Dengan menggunakan horizontal integration

Strategi Market Penetration,
Dengan potensi jumlah pelanggan Telkomsel yang mencapai 140 juta dan
dengan pelanggan data yang mencapai 67 juta, kondisi ini merupakan peluang
bagi perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan
jumlah pelanggan data.
Beragam strategi dapat dilakukan mulai dari penawaran handphone 3G
dengan harga terjangkau dan paket internet dengan harga khusus kepada
pelanggan yang masih menggunakan handphone 2G.

51

Universitas Sumatera Utara

Memberikan edukasi ke sekolah bagi pelanggan usia muda tentang manfaat
positif penggunaan internet serta memberikan harga khusus paket internet
untuk anak sekolah.
3.

Strategi Market Development
Tingginya potensi pasar yang belum terjamah layanan telekomunikasi,
Telkomsel secara bersinambungan terus menambah BTS di wilayah yang
belum terdapat jaringan Telkomsel. Penambahan BTS baru tersebut dengan
tetap memandang kriteria mulai potensi pendapatan pelanggan, potensi
perkembangan suatu daerah, akses infrastruktur dan jumlah penduduk.

4.

Strategi Product Development,
Untuk menjangkau segmen anak muda yang merupakan pelanggan potensial
masa depan. Anak muda membutuhkan poduk yang dapat mewakili gaya
hidup mereka yang muda, gaul, dan kreatif.
Telkomsel mengeluarkan produk kartu LOOP untuk menyasar segmen

anak muda yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
6.6.2

Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)
Analisis menggunakan matriks Strength, Weaknesses, Opportunities,

Threats (SWOT) digunakan untuk menentukan strategi apa yang paling tepat
untuk digunakan dalam melakukan peningkatan pendapatan dari segmen data.
Analisis Matriks SWOT menggunakan data yang dihasilkan dari Matriks IFE dan
EFE. Berikut adalah hasil dari analisis Matriks SWOT yang dapat dilihat pada
gambar 6.1

52

Universitas Sumatera Utara

Kekuatan (S)
1 Posisi Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia dengan
market share lebih dari 45 persen

IFE

EFE

2 Jaringan telekomunikasi Telkomsel menjangkau lebih dari 95 persen
populasi dan juga tersebar di beberapa titik terluar Indonesia di Sumatera
seperti pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias hingga Mentawai
3 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai
33,9 persen dan untuk area Sumatera mencapai 20 persen untuk tahun
2014
4 Operator pertama yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di
Indonesia
5 Total pertumbuhan pendapatan Telkomsel untuk tahun 2014 mencapai
10,4 persen, EBITDA 10 persen, dan net income 11,9 persen
6 Telkomsel memiliki lebih dari 140 juta pelanggan dan jumlah pelanggan
data mencapai 67 juta
Strategi S/O

Peluang (O)
1 Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia dengan jumlah penduduk
kelas menengah di Indonesia pada tahun 2014 yang mencapai 82 juta
orang atau sebesar 32 persen dari total penduduk
2 Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita atau pendapatan perkapita
penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai USD 3.423

1 Pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang mengalami traffic
data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan dengan memberikan
kualitas layanan yang terbaik
2 Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal dan dengan harga
yang kompetitif

3 Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen

3 Mendukung ekosistem Device, Network, Application

Kelemahan (W)
1 Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih dari 85ribu dan XL hanya mencapai
52ribu dan akan berdampak pada tingginya biaya pemeliharaan BTS
Telkomsel
2 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data secara nasional mencapai 33
persen dan untuk area Sumatera hanya mencapai 20 persen
3 Pertumbuhan pendapatan dari segmen data Telkomsel secara nasional
mencapai 33 persen dan XL mencapai 42 persen
4 Jumlah pelanggan Telkomsel yang memiliki perangkat 3G baru mencapai
40 juta dari total pelanggan sebanyak 140 juta

Strategi W/O
1 Meningkatkan pelanggan data dengan memberikan edukasi mengenai
beragam layanan internet kepada segmen pelanggan muda
2 Menjalin kerjasama dengan vendor untuk menyediakan bundling handset
3G dan kartu Telkomsel dengan harga terjangkau dan kompetitif
3 Memetakan potensi pasar segmen data dan selanjutnya melakukan
penawaran penjualan handphone dan pergantian kartu sim 3G kepada
pelanggan yang tepat

4 Average Revenue Per User (ARPU) campuran meningkat 39ribu dari tahun
lalu sebesar 37ribu
5 Pelanggan pengguna handset 3G mencapai 40 juta atau tumbuh sebesar
70 persen dari periode sebelumnya yang mencapai 23 juta pengguna
6 Payload segmen data untuk tahun 2014 mencapai 234 ribu (Tera Byte) TB
atau meningkat 142 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu
Ancaman (T)
Strategi S/T
1 Ketersediaan spektrum frekuensi yang terbatas. Hanya tersedia 10 MHz
1 Melakukan optimalisasi penggunaan jaringan untuk menghasilkan
tersisa pada pada kanal 2011 MHz
layanan internet yang prima
2 Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel hampir sama dengan
2 Melakukan kampanye pemasaran yang mendukung brand awareness
operator lain sementara jumlah pelanggan Telkomsel lebih banyak jika
layanan internet yang berkualitas dan dengan harga terjangkau
dibandingkan dengan operator lain
3 Hadirnya layanan internet menggunakan jaringan internet fiber optik yang
menyuguhkan kecepatan internet yang lebih tinggi dan lebih stabil
4 Pendapatan XL dari segmen data berkontribusi sebesar 29 persen dari
total pendapatan. Sedangkan Telkomsel mencapai 23,6 persen
5 Hadirnya layanan Over The Top (OTT) dan potensi jaringan Telkomsel hanya
sebagai dump pipe

Sumber : Lampiran

Strategi W/T
1 Meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan jaringan serta perawatan
yang terjadwal
2 Meningkatkan kualitas layanan internet di segmen perumahan

Gambar 6.2 Matriks SWOT

53

Universitas Sumatera Utara

Dari analisis Matriks SWOT dapat dihasilkan alternatif strategi sebagai
berikut:
1.

Strengths, Opportunities (SO), Strategi yang menggunakan faktor-faktor
kekuatan dengan memanfaatkan faktor-faktor peluang
a.

Strategi pembangunan BTS 3G harus fokus pada wilayah yang
mengalami traffic data yang tinggi, potensi pasar, tingkat daya beli dan
dengan memberikan kualitas layanan yang terbaik

b.

Menyediakan layanan internet yang berkualitas, handal, dan dengan
harga yang kompetitif

c.

Mendukung pengembangan ekosistem Device, Network, Application
(DNA)

2.

Weaknesses, Opportunity (WO), Strategi dengan memperkecil faktor-faktor
kelemahan dan dengan memanfaatkan faktor-faktor peluang yang tersedia
a.

Meningkatkan jumlah pelanggan data melalui pemberian edukasi
mengenai manfaat layanan internet pada segmen pelanggan muda

b.

Menjalin kerjasama dengan mitra penyedia perangkat handphone 3G
dengan paket kartu Telkomsel dengan harga yang terjangkau

c.

Memetakan potensi pasar segmen data dan selanjutnya secara agresif
menawarkan paket internet kepada pelanggan yang belum menggunakan
akses internet walaupun sudah memiliki handphone 3G

3.

Strengths, Threats (ST), Strategi yang menggunakan faktor-faktor kekuatan
untuk mengatasi faktor-faktor ancaman

54

Universitas Sumatera Utara

a.

Melakukan optimalisasi penggunaan jaringan telekomunikasi untuk
menghasilkan layanan internet yang prima dengan secara rutin
melakukan perawatan infrastruktur jaringan

b.

Melakukan kampanye pemasaran untuk mendukung brand awareness
pelanggan terhadap layanan internet Telkomsel yang berkualias dengan
harga terjangkau

4.

Weaknesses, Threats (WT), Strategi yang digunakan dengan meminimalkan
faktor-faktor kelemahan serta mengatasi faktor-faktor ancaman
a.

Meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan jaringan serta perawatan
yang terjadwal

b.

Meningkatkan kualitas layanan internet di segmen perusahaan

6.7 Tahap Keputusan
6.7.1

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Setelah dapat dipetakan alternatif strategi dengan menggunakan matriks IE

dan matriks SWOT. Selanjutnya untuk memilih alternatif strategi yang terbaik
digunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Alternatif strategi yang menggunakan matriks QSPM dapat dilihat pada
Tabel 6.7.

55

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.7 Matriks QSPM

No

1

2

3
4

5
6

FAKTOR KUNCI
KEKUATAN
Posisi Telkomsel sebagai operator selular
terbesar di Indonesia dengan market
share lebih dari 45 persen
Jaringan telekomunikasi Telkomsel
menjangkau lebih dari 95 persen
populasi dan juga tersebar di beberapa
titik terluar Indonesia di Sumatera seperti
pulau Weh, Natuna, Simeulue, Nias
hingga Mentawai
Pertumbuhan pendapatan dari segmen
data secara nasional mencapai 33,9
persen dan untuk area Sumatera
mencapai 20 persen untuk tahun 2014
Operator pertama yang meluncurkan
layanan 4G secara komersial di
Indonesia
Total
pertumbuhan
pendapatan
Telkomsel untuk tahun 2014 mencapai
10,4 persen, EBITDA 10 persen, dan net
income 11,9 persen
Telkomsel memiliki lebih dari 140 juta
pelanggan dan jumlah pelanggan data
mencapai 67 juta

BOBOT

Pembangunan BTS 3G
harus fokus pada wilayah
yang mengalami traffic
data yang tinggi, potensi
pasar, tingkat daya beli
dan dengan memberikan
kualitas layanan yang
terbaik
AS
TAS

Menyediakan
layanan
internet yang berkualitas,
handal dan dengan harga
yang kompetitif
AS
TAS

Mendukung
pengembangan ekosistem
Device,
Network,
Application
AS
TAS

0.09

4

0.32

3

0.3

3

0.31

0.07

3

0.24

3

0.2

3

0.25

0.10

3

0.33

3

0.4

3

0.35

0.11

3

0.36

3

0.3

3

0.38

0.09

3

0.27

3

0.3

3

0.29

0.14

4

0.49

3

0.5

4

0.49

56

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.7 Matriks QSPM (Sambungan)

No

4

FAKTOR KUNCI
KELEMAHAN
Dengan jumlah BTS Telkomsel lebih
dari 85ribu dan XL hanya mencapai
52ribu dan akan berdampak pada
tingginya biaya pemeliharaan BTS
Telkomsel
Pertumbuhan pendapatan dari segmen
data secara nasional mencapai 33 persen
dan untuk area Sumatera hanya
mencapai 20 persen
Pertumbuhan pendapatan dari segmen
data Telkomsel secara nasional mencapai
33 persen dan XL mencapai 42 persen
Jumlah pelanggan Telkomsel yang
memiliki perangkat 3G baru mencapai
40 juta dari total pelanggan sebanyak
140 juta

1

PELUANG
Meningkatnya daya beli konsumen
Indonesia dengan jumlah penduduk kelas
menengah di Indonesia pada tahun 2014
yang mencapai 82 juta orang atau
sebesar 32 persen dari total penduduk

1

2

3

BOBOT

Pembangunan BTS 3G
harus fokus pada wilayah
yang mengalami traffic
data yang tinggi, potensi
pasar, tingkat daya beli
dan dengan memberikan
kualitas layanan yang
terbaik
AS
TAS

Menyediakan
layanan
internet yang berkualitas,
handal dan dengan harga
yang kompetitif
AS
TAS

Mendukung
pengembangan ekosistem
Device,
Network,
Application
AS
TAS

0.09

3

0.29

3

0.3

3

0.29

0.08

4

0.32

3

0.3

3

0.29

0.10

4

0.37

3

0.3

3

0.33

0.12

4

0.44

4

0.4

4

0.42

0.09

3

0.29

3

0.3

3

0.27

57

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.7 Matriks QSPM (Sambungan)

No

6

FAKTOR KUNCI
Produk Domestik Bruto (PDB) Perkapita
atau pendapatan perkapita penduduk
Indonesia pada tahun 2014 mencapai
USD 3.423
Pertumbuhan
ekonomi
Indonesia
mencapai 5 persen
Average Revenue Per User (ARPU)
campuran meningkat 39ribu dari tahun
lalu sebesar 37ribu
Pelanggan pengguna handset 3G
mencapai 40 juta atau tumbuh sebesar 70
persen dari periode sebelumnya yang
mencapai 23 juta pengguna
Payload segmen data untuk tahun 2014
mencapai 234 ribu (Tera Byte) TB atau
meningkat 142 persen dibandingkan
pencapaian tahun lalu

1

ANCAMAN
Ketersediaan spektrum frekuensi yang
terbatas. Hanya tersedia 10 MHz tersisa
pada pada kanal 2011 MHz

2
3

4

5

BOBOT

Pembangunan BTS 3G
harus fokus pada
wilayah yang
mengalami traffic data
yang tinggi, potensi
pasar, tingkat daya beli
dan dengan
memberikan kualitas
layanan yang terbaik
AS
TAS

Menyediakan layanan
internet yang berkualitas,
handal dan dengan harga
yang kompetitif

Mendukung
pengembangan ekosistem
Device, Network,
Application

AS

TAS

AS

TAS

0.08

3

0.27

3

0.3

3

0.24

0.10

4

0.36

3

0.3

3

0.34

0.08

4

0.29

3

0.3

3

0.27

0.12

4

0.46

4

0.4

3

0.38

0.09

3

0.27

4

0.3

3

0.29

0.08

3

0.24

3

0.3

3

0.26

58

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.7 Matriks QSPM (Sambungan)

No

2

3

4
5

FAKTOR KUNCI
Jumlah spektrum frekuensi yang dimiliki
Telkomsel hampir sama dengan operator
lain
sementara
jumlah
pelanggan
Telkomsel lebih banyak jika dibandingkan
dengan operator lain
Hadirnya layanan internet menggunakan
jaringan internet fiber optik yang
menyuguhkan kecepatan internet yang
lebih tinggi dan lebih stabil
Pendapatan XL dari segmen data
berkontribusi sebesar 29 persen dari total
pendapatan.
Sedangkan
Telkomsel
mencapai 23,6 persen
Hadirnya layanan Over The Top (OTT)
dan potensi jaringan Telkomsel hanya
sebagai dump pipe

TOTAL NILAI DAYA TARIK
Sumber : Lampiran 3

BOBOT

Pembangunan BTS 3G
harus fokus pada wilayah
yang mengalami traffic
data yang tinggi, potensi
pasar, tingkat daya beli
dan dengan memberikan
kualitas layanan yang
terbaik

Menyediakan
layanan
internet yang berkualitas,
handal dan dengan harga
yang kompetitif

Mendukung
pengembangan ekosistem
Device,
Network,
Application

AS

AS

AS

TAS

TAS

TAS

0.09

3

0.29

3

0.3

3

0.27

0.08

3

0.24

3