Perawatan Diri Wanita Batak Toba (Studi Etnografi tentang Wanita Batak Toba di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Medan)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada dasarnya, tidak ada manusia yang tidak ingin memiliki tubuh dengan
kondisi kesehatan1 yang baik.Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, manusia
mulai melakukan berbagai upaya pada diri atau tubuhnya. Upaya- upaya tersebut
disebut perawatan diri. Perawatan yang dilakukan pada umumnya yaitu
mengonsumsi makanan dan minuman yang dianggap sehat, mandi dua kali sehari
setiap hari, berolahraga dengan rutin, menggunakan bahan- bahan herbal, dan
ramuan tradisional yang dianggap dapat memberikan dan mempertahankan
kesehatan tubuh, usaha tersebut juga dilakukan untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Seiring berkembangnya zaman, perawatan diri yang dilakukan wanita pun
tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk kecantikan. Kesadaran untuk
menjadi cantik berawal ketika manusia ingin terlihat menarik.
Di zaman yang sudah pesat seperti sekarang ini, dimana orang- orang
semakin dimanjakan dengan tersedianya hal- hal yang sifatnya serba instan atau
tidak membutuhkan waktu yang lama, proses dalam perawatan diri menjadi
masalah yang penting. Cepat atau lambatnya hasil yang diperoleh saat perawatan
mempengaruhi jenis perawatan yang dipilih. Semakin cepat tampak hasil dari
perawatan yang dilakukan, maka perawatan itu semakin berpeluang untuk
menarik perhatian banyak orang. Dan sebaliknya, semakin lama tampak hasilnya,

maka semakin sedikit peminatnya. Perawatan tradisional yang membutuhkan
1

Kesehatan kita, yang kadang- kadang tidak dapat kita kontrol, memengaruhi tidak hanya
bagaimana kita merasa, melainkan juga bagaimana kita terlihat.(dalam Melliana, Annastasia,
, Me jelajah Tu uh Pere pua da Mitos Ke a tika ,Yogyakarta: LKi“, hal.

1
Universitas Sumatera Utara

waktu lama untuk memdapatkan hasilnya, walaupun sebenarnya lebih terjamin
tidak memiliki efek samping sudah dipandang sebelah mata. Ramuan- ramuan
tradisional atau herbal pun perlahan- lahan seperti ditinggalkan dan diabaikan,
sehingga tidak banyak lagi yang menggunakan ramuan herbal sebagai perawatan.
Para wanita lebih memilih produk- produk perawatan modern yang
dianggap lebih menjanjikan, tanpa perlu menunggu lama, tidak repot, dengan hasil
yang terasa lebih memuaskan, walaupun banyak yang beresiko. Produk- produk
seperti untuk memutihkan kulit, meninggikan badan, mengecilkan perut,
menurunkan berat badan, membentuk otot, dan sebagainya semakin diinginkan
karena harganya juga terjangkau bahkan relatif murah. Tapi produk- produk

perawatan juga tidak sedikit yang dibuat dengan bahan- bahan yang tidak baik
untuk kesehatan seperti bahan- bahan kimia, bahkan penggunaannya yang
berlebihan tanpa memperdulikan para konsumennya. Perawatan diri yang
hakikatnya dilakukan untuk memelihara kesehatan, malah menganggu kesehatan,
atau dampak yang ditimbulkan bisa lebih dari itu jika penggunaannya berlebihan
atau dalam jangka waktu yang panjang.
Wanita yang terobsesi dengan penampilan dan kecantikan pada umumnya
lebih memberi perhatian terhadap perawatan dan lebih tertarik untuk merawat diri,
terutama dari segi perawatan kulit(wajah dan tubuh) dan perawatan tubuh itu
sendiri (seperti menurunkan berat badan supaya memiliki tubuh yang langsing dan
wajah yang tirus, maupun mengonsumsi produk peninggi badan untuk wanita
yang merasa bertubuh pendek) menjadi pihak yang paling dekat dengan resiko
tersebut. Di kota-kota besar, kaum wanita lebih peduli akan penampilan dan

2
Universitas Sumatera Utara

kecantikan. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup dan tuntutan lingkungan
pergaulan. Umumnya masyarakat menyukai kecantikan dengan berbagai macam
alasan yaitu antara lain sebagai tuntutan profesi, keinginan untuk merawat diri,

dan karena pengaruh lingkungan pergaulan.
Tidak sedikit juga wanita yang merawat dirinya karena takut dan tidak
suka jika kelihatan tua, tidak mau dikatakan tampak tua dan lebih tua dari
umurnya. Untuk itulah sudah sangat mudah ditemui produk- produk perawatan
yang mencegah penuaan dini atau memperlambat proses penuaan agar para wanita
dapat awet muda. Sementara dampak buruk yang mungkin timbul, seperti gatalgatal karena alergi, kulit terbakar, merah- merah, dan efek lainnya yang
disebabkan oleh pemakaian produk- produk perawatan tersebut, menjadi hal yang
tampak disepelekan atau tidak perlu diambil pusing. Bahkan, jika itu
membutuhkan biaya yang cukup tinggi, tidak sedikit juga wanita yang tetap
berusaha untuk itu.
Padahal ramuan herbal lebih aman penggunaannya karena tidak menggunakan
bahan kimia dan bentuk perawatannya pun bermacam- macam. Berbagai suku
yang ada di Indonesia memiliki ramuan tradisional untuk merawat diri. Seperti
suku Jawa yang menggunakan Boreh2. Dimana dalam penggunaannya boreh
memiliki istilah-istilah menurut bagian yang dirawat, misalnya istilah masker

2

Kata boreh berasal dari bahasa Jawa yang memiliki sinonim konyoh yang berarti ramuan dari
atal, kemuning, pandan wangi dan sebagainya untuk menggosok badan. Atal adalah sejenis batu

yang berwarna kuning, kemuning sejenis tumbuhan yang kayunya ber-warna kuning, pandan
wangi daun dari tanaman ini biasanya digunakan sebagai bumbu dapur agar masakan berbau
harum, demikian pula dalam ramuan boreh untuk menimbulkan bau harum bila dioleskan pada
bagian tubuh.

3
Universitas Sumatera Utara

khusus digunakan untuk perawatan kulit wajah. Lulur atau mangir untuk
perawatan kulit pada seluruh tubuh. Perawatan terhadap kulit tersebut bertujuan
untuk menjaga keawetan kulit dan untuk kecantikan sebab bahan-bahan ramuan
tersebut antara lain memiliki kandungan vitamin yang berguna bagi kesehatan
kulit. Selain itu ada juga perawatan dengan beras kencur dan bubuk bengkuang
yang kegunaannya sama yaitu untuk kecantikan kulit.
Wanita- wanita suku Bugis yang merawat kulit mereka dengan menggunakan
bedak dengan berbagai macam, yang diolah dari tumbuh-tumbuhan seperti sirih,
daun pandan, gingseng, bahkan jeruk nipis. Begitu juga dengan suku batak dengan
perawatan spa. Tiga konsep besar spa Batak, yakni pertama Tange (Tapanuli
Utara dan Tengah, serta Sibolga). Tange berarti pengasapan menggunakan api
unggun, kayu-kayu kecil, kemenyan, bawang putih, dan tanaman lainnya. Kedua,

Tup (Karo dan Dairi) dan Martup (Simalungun), yang berarti pengulosan atau
penyelimutan bersifat penguapan dengan menggunakan sejumlah uap air dari
rebusan bahan tumbuhan. Lalu yang ketiga adalah Oukup (Tapanuli Utara dan
Nias) yang bersifat penutupan atau pengasapan dengan api unggun dan kayukayu kecil, kemenyan, bawang putih, dan tanaman lain. (“Spa asli Tanah Batak:
Martup dan Oukup”, https://m.tempo.co/read/news/2015/01/28/110638361/spaasli-tanah-batak-martup dan-oukup, 25 April 2017, Pkl. 09.05 wib).
Pada suku Jawa ada Pilis, yang biasa digunakan oleh para perempuan Jawa
atau Bima setelah melahirkan. Pilis merupakan campuran beberapa bahan alami
seperti ganthi, kencur, kunyit, pepermint dan kenanga. Bahan ini digunakan untuk
membantu meredakan rasa pusing dan memperbaikin peredaran darah. Biasanya

4
Universitas Sumatera Utara

pilis dioleskan langsung pada dahi setiap pagi sehabis mandi, mulai hari pertama
hingga hari ke 40 setelah melahirkan. Ada juga Param (campuran jahe, kencur,
klabet dan sereh) pada suku Batak Karo. Param bermanfaat untuk membantu
meredakan pegal- pegal dan memperlancar peredaran darah. Biasanya param
dioleskan langsung pada bagian tubuh yang terasa pegal sambil dipijat.
Wanita suku Batak3 khususnya suku Batak Toba dan yang berada di Kota
Medan yang juga menjadi bagian dari wanita- wanita modern zaman sekarang,

tidak tertutup kemungkinan bisa terkena pengaruh akan penggunaan produkproduk perawatan yang mengandung bahan- bahan kimia, dan kemudian
mengesampingkan pengggunaan ramuan- ramuan tradisional. Dimana setiap
orang harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup,
begitu juga dengan wanita khususnya wanita di zaman sekarang yang
menganggap bahwa menjadi cantik dan berpenampilan baik adalah salah satu cara
untuk bisa memiliki tempat di antara wanita modern, dan usahanya yaitu dengan
mengonsumsi produk- produk kecantikan seperti kosmetik. Di Kelurahan Padang
Bulan, Medan Baru, yang mayoritas penduduknya adalah suku Batak Karo juga
dapat memberikan pengaruh pada pola perilaku dari suku lain yang penduduknya
lebih sedikit atau minoritas, dalam hal ini perawatan diri para wanita Batak Toba.
Penelitian ini akan melihat bagaimana perawatan diri wanita Batak Toba
di tengah gencarnya perawatan modern di zaman sekarang. Apakah perawatan diri
orang Batak Toba dengan cara- cara tradisional masih ada, seperti Mararang
(pemakaian arang yang dipanaskan), memakan sayur bangun- bangun ketika masa
3

Suku Batak terbagi ke dalam enam kategori, yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak
Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

5

Universitas Sumatera Utara

setelah melahirkan (masa Nifas), dan mengonsumsi ramuan tradisional seperti
daun bunga raya yang direbus saat masa hamil. Lalu apa yang menjadi tujuan
perawatan diri bagi wanita Batak Toba ketika kebanyakan para wanita modern
saat ini sibuk melakukan perawatan diri dengan tujuan untuk mempercantik diri
dan penampilan, kesehatan seperti dinomorduakan. Selain dipengaruhi oleh
perawatan modern, apakah perawatan diri wanita Batak Toba yang tinggal sebagai
minoritas di desa Padang Bulan juga dipengaruhi oleh perawatan diri dari suku
Batak Karo. Apakah wanita Batak Toba mengadopsi perawatan dari Batak Karo.

6
Universitas Sumatera Utara

1.2. Tinjauan Pustaka
1.2.1. Perawatan diri
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat
penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu
dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya yaitu

kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan,
serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan
kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan
adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, seseorang dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (“Defisit Perawatan
Diri”, diakses dari https://kangwahiid.wordpress.com/, 05 Juli 2017 Pkl 18. 18
wib). Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene yang berarti sehat. Kebersihan perorangan (Tarwoto,
Wartonah, 2006 : 78) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang (“Materi Kebersihan Diri dan Lingkungan”, diakses dari

7
Universitas Sumatera Utara


https://yansri.wordpress.com/materi/kebersihan-diri-dan-lingkungan/part2,05 Juli
2017 Pkl 18.05 wib )
Menurut Depkes (2000: 59), faktor – faktor yang mempengaruhi perawatan diri
personal hygiene atau kebersihan diri (“Defisit Perawatan Diri”, diakses dari
https://kangwahiid.wordpress.com/, 05 Juli 2017 Pkl 18. 18 wib) adalah:
1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri,
misalnya terjadi perubahan fisik yang membuat individu tidak peduli
terhadap kebersihan dirinya.
2. Status Sosial Ekonomi
Perawatan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi,

shampoo.

Peralatan

tersebut

memerlukan


uang

untuk

mendapatkannya.
3. Pengetahuan
Pengetahuan tentang perawatan diri sangat penting bagi seseorang karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
4. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.
5. Kondisi phisik atau psikis
Pada keadaan tertentu seperti saat sakit, kemampuan untuk merawat diri
pada seseorang bisa berkurang.

8
Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari perawatan diri (“Materi Kebersihan Diri dan Lingkungan”, diakses

dari https://yansri.wordpress.com/materi/kebersihan-diri-dan-lingkungan/part2,05
Juli 2017 Pkl 18.05 wib) adalah:
a. Meningkatkan derajat kesehatan.
b. Memelihara kebersihan diri.
c. Meningkatkan percaya diri.
d. Pencegahan penyakit.
e. Memperbaiki personal hygiene.
f. Menciptakan keindahan

Dorothe E. Orem (Teori Orem)
Dalam konsep keperawatan, Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care
(Muhlisin Abi, Irdawati. “Teori Self Care dari Orem dan dan Pendekatan dalam
Praktek Keperawatan”, Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol. 2. No. 2. Juni 2010)
diantaranya :Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi
: pertama, self care itu sendiri, yaitu aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi maupun mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kedua, self care agency, merupakan
suatu kemampuan yang dimiliki inidividu dalam melakukan perawatan diri
sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, sosiokultural, perkembangan, kesehatan
dan lain-lain. Ketiga, adanya permintaan atau tuntutan dalam perawatan diri
sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu

9
Universitas Sumatera Utara

untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam
tindakan yang tepat.
Menurut R. Sartono ( 1997 : 41) dalam bukunya yang berjudul “Perawatan
Tubuh dan Pengobatan Tradisional”, bagian demi bagian tubuh manusia itu perlu
dirawat dan diperindah, agar dapat menikmati kehidupan itu sendiri yang juga
merupakan anugerah. Dengan perawatan terhadap masing- masing anggota tubuh
sebagai karunia tersebut, membuat hidup menjadi lebih harmonis dengan sesama
dan membuat hidup lebih bahagia. Dan perawatan perawatan bagian tubuh inimata- wajah- pipi, rambut, leher, tubuh, dan sebagainya.

1.2.2. Macam- macam Perawatan Diri Tradisional di Berbagai Daerah
1. Pupur Dingin dan Pupur Bangkal
Ramuan pupur dingin atau yang lebih sering disebut dengan bedak dingin
sudah tidak asing lagi di Indonesia. Pupur Dingin atau Bedak Dingin merupakan
ramuan turun temurun dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, begitu juga dengan
pupur bangkal. Bedak-bedak ini sejak ratusan tahun silam sudah dikenal dan
akrab dengan kehidupan sehari-hari orang Banjar. Karena cuaca Kalimantan
Selatan yang panas, membuat kulit kerap hitam jika sering terkena sinar matahari.
Mereka biasa memakainya di waktu senggang. Waktu pemakaiannya bisa kapan
saja, bisa pagi, siang atau malam. Orang-orang Banjar sering memakai bedak ini
untuk mendinginkan kulit. Jika sering memakainya, niscaya kulit pun akan putih
dan mulus. Pemakainya juga tidak hanya perempuan, bisa laki-laki dan untuk
segala usia.

10
Universitas Sumatera Utara

Terbuat dari bahan alami, yaitu dari beras dan bengkoang. Pembuatan
bedak ini biasanya dilakukan di rumah- rumah. Cara pembuatannya yaitu dengan
cara merendam beras selama seminggu dengan air bersih. Selama seminggu itu,
air rendaman beras harus setiap hari diganti agar tidak berbau asam. Setelah
seminggu, beras tersebut lalu dicampur dengan berbagai bahan lainnya seperti
daun pandan untuk membuat bedak menjadi wangi, daun rambai atau kunyit yang
dipercaya dapat menghaluskan kulit, tergantung jenis pupur yang akan dibuat,
Kalau pupur dingin kuning dicampur dengan buah bengkoang dan tanah kuning.
Cara membuatnya sama saja, hanya saja ditambahi bengkoang yang sudah
dihaluskan. Sedangkan pupur bangkal berbahan kayu pohon bangkal. Kayunya
dikerik lalu ditumbuk, dibentuk bulat-bulat kecil dan dijemur di bawah sinar
matahari hingga kering. Cara pemakaiannya sama dengan pupur dingin.
Pertama, mengambil 1-2 butir pupur kemudian melumatkannya dengan air
secukupnya lalu dibalurkan di daerah wajah, leher, atau bagian-bagian permukaan
kulit lainnya yang dirasa perlu. Terkadang, selain menggunakan air, pupur juga
bisa dilumatkan dengan menggunakan air mawar, putih telur ataupun
menggunakan air perasan jeruk nipis untuk mendapatkan hasil yang lebih
maksimal dari penggunaan pupur ini. Perawatan kecantikan turun-temurun ini
berbeda-beda di tiap daerah. Ada yang menggunakan tepung gandum, ada juga
tepung beras yang dicampur air mawar, atau campuran bengkuang. Sejak dulu,
bedak ini biasa digunakan oleh wanita yang telah memasuki akil balik untuk
mempertahankan kecantikan, menutrisi, dan menjaga kebersihan kulit wajah.

11
Universitas Sumatera Utara

2. Spa Tradisional4
a. Oukup/ Martup dari Sumatera Utara
Oukup adalah jenis sauna yang biasa dilakukan masyarakat Batak Toba
dan Karo, Spa ini dikenal juga dengan nama lain martup, sauna tradisional dari
Sumatera Utara ini telah lama diterapkan di beberapa daerah seperti Tapanuli
Tengah, Sibolga, Simalungun, bahkan di Nias. Bagi wanita asli Batak, Oukup
dilakukan untuk membersihkan tubuh pasca melahirkan. Selain membersihkan
tubuh, Oukup berguna untuk melancarkan peredaran darah serta menghilangkan
lemak dan bau badan serta dapat menjaga stamina. Oukup ini dilakukan dalam
kondisi duduk, tubuh dibungkus dengan kain ulos yang menjadi ikon suku Batak
dan akan diuap seperti halnya di sauna. Uapnya ini berasal dari rebusan air dan
rempah-rempah seperti sereh, akar-akaran, dan banyak rempah lainnya. Di bawah
bangku terdapat panci berisi rempah dan air mendidih.
b. Tangas dari Betawi
Masyarakat Betawi sejak lama menggunakan spa tradisional untuk
menyempurnakan diri saat hari pernikahan. Spa tradisional Jakarta ini dikenal
dengan nama Tangas. Spa Tangas Betawi menurut budayanya diawali dengan
Sembe Ta‟zim atau pelenturan otot-otot tubuh. Kemudian mandi uap dengan
menggunakan rempah-rempah yang awalnya bertujuan untuk membersihkan sisa
lulur pada tubuh. Rempah-rempah akan memberikan efek wangi eksotik yang
akan menempel pada badan karena prosesi mandi uap. Tangas ini juga berfungsi
untuk mengencangkan otot-otot di derah kewanitaan.
“pa Tradisio al U ik Dari Ber agai Daerah I do esia , diakses dari http://beautynesia.id/9264
tanggal 05 Juli 2017 Pkl 19.28 wib

4

12
Universitas Sumatera Utara

c. Batangeh dari Minangkabau
Tak jauh berbeda dengan Spa Tangas ala budaya Betawi. Daerah
Minangkabau juga memiliki spa yang hamir serupa yang dikenal dengan nama
Batangeh. Uap batangeh mengandung rebusan bunga, dan rempah-rempah yang
berasal dari Sumatera Barat. Seperti, kulit kayu, akar atau rimpang, serta bijibijian yang mengandung minyak atsiri, yaitu sereh wangi, pandan, sirih, gambelu,
usa harum, dan bunga kenanga. Dengan batangeh, tubuh calon pengantin akan
makin segar dan memesona dengan aroma tubuh yang harum.
d. So’oso dari Madura
Orang Madura sangat senang merawat kesehatan. Spa So’oso Madura ini
berfungsi untuk menghilangkan bau badan dan menghaluskan kulit. Salah satu
yang menarik dari Spa So’oso ini adalah dengan meminum adalah jamu yang
berasal dari Madura yang mempunyai fungsi mengencangkan organ dalam
kewanitaan.
e. Bakera dari Minahasa
Bakera adalah spa tradisional asal Minahasa yang memiliki keunggulan
tidak kalah dari produk spa dari daerah lain atau pun spa modern dari luar.
Utamanya bakera akan sangat bermanfaat untuk wanita yang baru melahirkan dan
cocok juga untuk wanita akan menikah. Karena bakera ini diarahkan secara
khusus untuk membuat kencang organ intim wanita. Proses terapi bakera
dilakukan dengan mengolah semua tanaman (buah, kembang, daun, batang, dan
akar) direbus hingga mendidih. Berikutnya saat bersamaan batu kali yang sudah
disiapkan dibakar hingga memerah. Wanita yang akan melakukan bakera duduk

13
Universitas Sumatera Utara

dalam keadaan tanpa busana dan ditutup kain mulai kepala sampai kaki.
Berikutnya panci rebusan diletakan di bawah tempat duduk dimana batu diletakan
di depan kursi dan mulai disiram air rebusan hingga mengeluarkan asap dan
aroma panas.

f. Batimung dari Banjar
Perawatan sauna tradisional yang berasal dari tradisi masyarakat Banjar ini
umumnya digunakan sebagai perawatan bagi calon pengantin, pria maupun
wanita. Prosesnya dimulai ketika seluruh tubuh dibedaki dengan bedak dingin dari
campuran ketan hitam, kemudian bungkus kain tebal. Selanjutnya adalah
penguapan dengan ramuan yang terdiri dari campuran minyak serai, akar wangi,
daun jeruk purut, temu giring, kenanga, pandan, dan melati. Ramuan itu dijerang
dengan air di dalam panci tertutup dan hanya dibuka saat siap digunakan. Tubuh
calon pengantin dalam keadaan terbungkus, didudukkan di atas bangku kecil. Di
bawah bangku disisipkan panci ramuan yang uapnya mengepul. Penguapan ini
untuk menghilangkan bau badan dan mengurangi keringat.
3. Lulur Kuning
Mengandung bahan dasar pandan wangi, sari tepung beras, kunyit, dan temu
giring. Lulur kuning berasal dari Pulau jawa dan biasa digunakan sebagai
perawatan untuk mempertahankan kehalusan dan kecantikan kulit. Lulur kuning
bermanfaat untuk membersihkan badan dari kotoran-kotoran serta mengangkat
sel-sel kulit mati pada tubuh sehingga kulit terlihat bersih. Selain itu lulur juga
menghaluskan, menyegarkan, dan melembutkan kulit serta membuat aroma tubuh

14
Universitas Sumatera Utara

wangi alami. Campur bahan dasar dan rempah-rempah, seperti tepung beras,
kunyit, temugiring, pandan, hingga halus. Setelah itu, balurkan ke seluruh bagian
tubuh sambil digosok-gosokkan. Diamkan selama 30 menit hingga lulur kuning
meresap ke seluruh kulit, lalu bilas menggunakan air hangat.
4. Bedda Lotong
Bedda Lotong berasal dari kata Bugis yang berarti lulur hitam atau bedak hitam.
Bedda lotong biasa digunakan oleh para wanita Bugis sebelum memasuki jenjang
pernikahan. Dibuat dari beras yang disangrai hingga hangus, lalu ditumbuk dan
dicampur rempah-rempah seperti ginseng dan kayu manis. Bedda Lotong
digunakan seperti layaknya lulur yang dibalurkan ke seluruh bagian tubuh dan
didiamkan selama 30 menit. Setelah itu, bilas menggunakan air hangat. Lulur
hitam ini adalah rahasia dari pesona kehalusan kulit perempuan yang juga
bermanfaat menjaga elastisitas tubuh sekaligus mencerahkannya.
5. Boreh
Boreh yang berasal dari Bali ini mirip dengan lulur di Jawa. Akan tetapi boreh
berfungsi

lebih

untuk

kesehatan,

meskipun

pada

akhirnya

ikut

mempengaruhi kecantikan. Fungsi boreh adalah untuk menghangatkan badan,
menghilangkan masuk angin, memperlancar peredaran darah, dan menghilangkan
pegal-pegal. Khasiatnya mirip dengan parem di Jawa. Dengan peredaran darah
yang lancar, wajah pun terlihat cerah, sehat, dan cantik. Ramuan ini terdiri dari
serai, cendana, jahe, cengkeh, pala, lengkuas, beras hitam, dan minyak kelapa.
Seperti lulur, boreh dibalurkan ke seluruh tubuh. Setelah setengah kering, baru

15
Universitas Sumatera Utara

dilap dengan kain basah hingga bersih. Efeknya, tubuh langsung hangat dan
pegal-pegal hilang seketika.
5. Jamu
Jamu adalah sebuah ramuan yang bisa dipakai sebagai obat dan diolah
secara tradisional. Jamu bisa terbuat dari berbagai jenis bahan tertentu dan bersih
dari berbagai jenis zat berbahaya. Masyarakat Indonesia telah memakai jamu
sejak jaman dahulu kala. Jamu dibuat berdasarkan resep dari nenek moyang atau
orang terdahulu yang sudah pernah membuatnya. Jamu dibuat secara tradisional
dimana pemakaiannya tidak perlu membutuhkan bukti hanya khasiatnya yang
dipercaya secara tradisional. Berikut adalah jenis- jenis jamu dan manfaatnya
(https://www.brilio.net/news/inilah-10-jenis-jamu-tradisional-dan

manfaatnya-

kamu-harus-coba-1601075.html, 11 Juli 2017, pkl. 21.18 wib).
Tabel 1.1. Jenis- jenis Jamu
No. Nama Jamu
1.
Beras Kencur

2.

Pahitan

Bahan Pembuatan
ekstrak kencur, beras,
ekstrak jahe, dan ekstrak
asam
Daun Sambiloto,
Brotowali, Serai,Laos,
Babakan pule, Daun
meniran, Lempuyang,
Temulawak,Temu ireng

Manfaat
menambah nafsu makan,
menghilangkan pegal linu dan
meningkatkan stamina.
mengatasi pegal-pegal,
Menurunkan kadar gula dalam
darah, mengatasi perut
kembung, menambah nafsu
makan, menyembuhkan sakit
ringan, menurunkan kadar
kolesterol, sampai sebagai
terapi "cuci darah"

16
Universitas Sumatera Utara

No. Nama Jamu
Bahan Pembuatan
4.
Kunyit
rimpang kunyit, buah asam,
Asam
daun sinom (daun asam
jawa)

5.

Kudu Laos

6.

Uyup- uyup kencur, jahe, bengle, laos,
kunir, temulawak, puyang,
dan temugiring

7.

Temulawak asam jawa, Gula aren , daun menyembuhkan keluhan
pandan serta jinten,
pusing, mual, dan
temulawak
menghilangkan gejala masuk
angin
Kunci Sirih Temu Kunci, Daun Sirih,
menghilangkan masalah
Daun Luntas, Rimpang
keputihan, menghilangkan bau
Kunyit, Jahe, Kencur,
badan, merapatkan bagian
Kapulaga, Kayu Manis,
kewanitaan dan bisa
Asam Jawa, Batang Serai,
Ons Gula Merah, Buah Jeruk memperkuat gigi

8.

9.

Galian
Singset

10.

Sinom

Buah atau pucuk
mengkudu, merica, asam,
cabe puyang, bawang putih,
kedawung, daun mimba,
garam

Manfaat
Mengatasi sakit perut saat
datang bulan, untuk diet,
mencerahkan kulit, mengatasi
masalah keputihan pada wanita,
meningkatkan kekebalan tubuh,
meningkatkan kesehatan tulang
serta persendia, membersihkan
kulit
mengatasi kembung dan
meredakan demam, baik bagi
anak-anak maupun orang tua

Nipis, Air Garam
kencur, temu lawak, kunyit,
asam jawa, kayu manis,
merica, laos, serai, kunyit,
cengkeh, kapulaga, ketumbar
temulawak, kunyit, kapulaga,
kayu manis, pala, gula
merah, serta gula pasir, daun
asam yang masih muda

meningkatkan produksi ASI,
menghilangkan bau badan yang
kurang sedap baik pada ibu
maupun bayinya dan juga bisa
mengatasi kembung

menjaga kesehatan organ
kewanitaan serta
mengencangkan badan dan
"miss V"
menambah nafsu makan,
mengatasi peradangan lambung
atau maag dan mengatasi
masalah keputihan pada wanita

17
Universitas Sumatera Utara

a. Beras Kencur
Jamu beras kencur terdiri dari ekstrak kencur, beras, ekstrak jahe, dan
ekstrak asam. Rasanya, manis dan segar. Cocok untuk anak-anak sampai
dewasa. Manfaatnya antara lain : menambah nafsu makan, menghilangkan
pegal linu dan meningkatkan stamina.
b. Pahitan
Bahan baku jamu pahitan adalah daun sambiloto. Tambahan lainnya dalam
jamu ini cukup bervariasi ada yang sambiloto saja dan ada yang
ditambahkan dengan bahan pahit lainnya seperti brotowali dan lainnya.
Seperti namanya jamu pahitan ini dianggap sebagai jamu paling pahit.
Tapi, meskipun rasanya paling pahit justru jamu pahitan ini banyak
manfaatnya mulai dari mengatasi pegal-pegal, menambah nafsu makan,
mencegah risiko diabetes sampai sebagai terapi "cuci darah".
c. Cabe Puyang
Jamu cabe puyang atau jamu pegal linu ini khasiat utamanya adalah
menghilangkan pegal-pegal karena kecapekan, maupun sakit pinggang.
Selain itu juga bermanfaat untuk menghilangkan kesemutan. Jamu cabe
puyang ini terdiri dari cabe jamu dan puyang, ditambahkan rempah dan
bahan lainnya.
d.

Kunyit asam
Jamu kunyit asam juga jamu yang biasanya paling banyak dicari. Bahkan
karena khasiatnya kini sudah banyak produsen jamu yang membuat jamu
kunyit asam sachet. Jamu kunyit asam ini bahan utamanya jelas kunyit dan

18
Universitas Sumatera Utara

asam jawa, namun diberi beberapa tambahan bahan seperti gula merah,
temulawak dan rempah lain. Biasanya setiap penjual memiliki "ramuan
khusus" yang membuat rasa kunyit asam menjadi segar. Selain mengatasi
masalah haid, kunyit asam juga cocok bagi kamu yang sedang diet dan
juga bisa mencerahkan kulit karena kunyit banyak mengandung
antioksidan yang membantu meremajakan sel-sel tubuh.
e. Kudu laos
Bahan baku jamu kudu laos ini adalah laos yang ditumbuk dengan aneka
bahan lain kemudian direbus. Rasanya segar dan bisa memberikan efek
hangat dalam tubuh. Kudu laos ini bisa mengatasi kembung dan
meredakan demam, baik bagi anak-anak maupun orang tua.
f. Uyup- uyup
Jamu uyup-uyup alias jamu gepyokan ini sangat baik bagi ibu-ibu yang
dalam masa menyusui. Bahan pembuatan jamu uyup-uyup ini dari emponempon yang terdiri dari kencur, jahe, bengle, laos, kunir, temulawak,
puyang, dan temugiring. Selain berkhasiat meningkatkan produksi ASI,
jamu gepyokan ini juga dipercaya menghilangkan bau badan yang kurang
sedap baik pada ibu maupun bayinya dan juga bisa mengatasi kembung.
g. Temulawak
Bahan dasar pembuatan jamu temulawak ini tentu saja temulawak dengan
ditambahkan beberapa tambahan seperti asam jawa, Gula aren , daun
pandan serta jinten. Jamu temulawak baik untuk anak-anak maupun orang

19
Universitas Sumatera Utara

tua karena bisa menyembuhkan keluhan pusing, mual, dan menghilangkan
gejala masuk angin.
h. Kunci Sirih
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan
daun sirih. Namun penjual biasanya juga menambahkan dengan buah asam
dan aneka empon-empon. Kunci Sirih ini sangat baik bagi wanita karena
bisa menghilangkan masalah keputihan, menghilangkan bau badan,
merapatkan bagian kewanitaan dan bisa memperkuat gigi.
i.

Galian Singset
Jamu galian singset ini terdiri dari kencur, temu lawak, kunyit, asam jawa,
kayu manis, merica, laos, serai, kunyit, cengkeh, kapulaga, ketumbar, dan
beberapa rempah tradisional lainnya. Jamu galian singset ini dipercaya
bisa menjaga kesehatan organ kewanitaan serta mengencangkan badan dan
"miss V".

j. Sinom
Jamu sinom ini hampir mirip dengan kunyit asam hanya saja bahan
utamanya adalah sinom atau daun asam yang masih muda. Dengan
tambahan bahan biasanya temulawak, kunyit, kapulaga, kayu manis, pala,
gula merah, serta gula pasir. Jamu sinom bermanfaat untuk menambah
nafsu makan, mengatasi peradangan lambung atau maag dan mengatasi
masalah keputihan pada wanita.

20
Universitas Sumatera Utara

1.2.3. Perawatan Diri Tradisional Batak Toba
Perawatan tradisional merupakan perawatan yang dilakukan dengan caracara tradisional. Perawatan tradisional juga menggunakan bahan- bahan alami
atau ramuan herbal yang dipercaya baik untuk kesehatan. Perawatan diri bagi
masyarakat Batak Toba pada dasarnya tidak identik dengan kecantikan, tapi
identik dengan kesehatan. Perawatan diri di Batak Toba lebih mengutamakan
kesehatan daripada kecantikan atau dengan kata lain, menjadi sehat lebih penting
daripada menjadi cantik tetapi tidak sehat. Jadi, walaupun perawatan diri yang
dilakukan membuat berat badan bertambah atau tubuh menjadi gemuk, maka itu
tidak dijadikan masalah.
Perawatan diri Batak Toba tidak bertujuan untuk membuat tubuh menjadi
kurus atau langsing seperti yang dilakukan oleh kebanyakan wanita- wanita di
zaman sekarang yang berlomba- lomba untuk mendapatkan tubuh langsing yang
dianggap ideal dan menjadi salah satu kriteria cantik. Itu karena perawatan diri
Batak Toba dilakukan bukan untuk mengejar penampilan yang bagus. Perawatan
diri wanita Batak Toba juga cenderung dilakukan pada dua masa,yaitu pada masa
hamil atau mengandung dan masa setelah melahirkan. Perawatan- perawatan
Batak Toba bisa dilihat di dalam Pustaha Pengobatan Tradisional Batak.
Perawatannya juga seiring dengan budaya ritual dan barang pusaka peninggalan
leluhur jaman dahulu yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara
mendekatkan diri pada sang pencipta agar manusia tetap sehat dan jauh dari mara
bahaya.

21
Universitas Sumatera Utara

Di dalam kehidupan Siraja Batak5 dahulu ilmu pengobatan telah ada, mulai sejak
dari dalam kandungan sampai melahirkan. Dalam pengobatan tradisional batak
tidak selamanya menggunakan tumbuhan. Ada juga menggunakan makanan dan
budaya ritual dalam pengobatan batak, suku batak selalu menggunakan anggir dan
daun sirih dari seluruh kegiatan pengobatan dan budaya ritual.
a. Perawatan pada Masa Hamil atau Mengandung
Siraja Batak berpesan:
Sebelum si Ibu melahirkan, orangtua dari si Ibu sebaiknya memberikan
makanan adat batak berupa ikan batak beserta perangkatnya dengan tujuan
agar si Ibu sehat-sehat pada waktu melahirkan dan anak yang akan
dilahirkan menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa serta pada
sanak saudara. Jika waktu untuk melahirkan sudah tiba sanak saudara
memanggil “Sibaso” (dukun beranak). Dukun beranak akan memberikan
obat agar si Ibu tidak susah untuk melahirkan yang disebut Salusu6”.

b. Perawatan pada Masa Setelah Melahirkan (Masa Nifas)
1. Memakan Dugu- dugu
Dugu-dugu adalah sebuah makanan ciri khas batak yang di resep dari
bangun-bangun, daging ayam, kemiri dan kelapa. Dugu-dugu bertujuan
untuk mengembalikan peredaran urat bagi si Ibu yang baru melahirkan,
5

Siraja Batak dipercaya sebagai nenek moyang orang Batak, yang menempati Pusuk Buhit dan
kawasan Danau Toba sekitarnya. (dalam Antonius, Bungaran,
, Karakter Batak Masa Lalu,
Ki i da Masa Depa ,Jakarta: Yayasa Pustaka Obor Indonesia, hal. 177)
6
Salusu adalah satu butir telur ayam kampung yang terlebih dahulu didoakan,selesai didoakan
dihembus, kemudian dipecah lalu diberikan kepada si ibu untuk ditelan. Daun ubi rambat dan
daun bunga raya direbus beserta air dari pancuran disaring lalu di minumkan kepada si Ibu
mengarah ke bawah.

22
Universitas Sumatera Utara

membersihkan darah kotor bagi Ibu yang melahirkan, menambah,
menghasilkan air susu Ibu dan sekaligus memberikan kekuatan melalui asi
kepada anaknya.
2. Mararang atau Marapi
Mararang atau Marapi yaitu perawatan yang dilakukan dengan cara tidur
di atas dipan7 yang dibawahnya dibakar kayu arang. Perawatan ini bisa
membuat badan terasa rileks dan hangat.
3. Menyantap sop ayam kampung, kuning telur ayam kampung, dan minum
rebusan air sirih.
4. Mandi air hangat setiap pagi dan mengencangkan perut dengan memakai
gurita.

1.2.4. Perawatan Diri Modern
1. Perawatan untuk wajah seperti menggunakan Make- Up dan Facial.
2. Skin lotion untuk kulit normal hingga kering, dan untuk kulit normal
hingga berminyak gunakan milky lotion. Lotion ini merupakan
moisturizer(pelembab ringan) untuk menjaga kehalusan dan kelembutan
kulit. Dapat digunakan sepanjang hari dan sebagai fondation.
3. Hand cream yaitu krim pelembab khusus untuk tangan dan jari-jari tangan
yang berfungsi untuk melembabkan, melemaskan dan melindungi tangan

7

Dipan adalah sebuah bangku panjang yang rendah, yang mirip dengan sofa, untuk duduk-duduk
atau berbaring. Kata dipan diserap dari bahasa Belanda, divan, yang berasal dari bahasa Parsi,
devan.

23
Universitas Sumatera Utara

terutama dari bahan-bahan atau obat pencuci yang bisa menyebabkan
tangan menjadi kasar.
4. Perawatan untuk rambut seperti Creambath yang biasanya dilakukan di
salon,Penggunaan Tonic, Shampoo, Conditioner, Hair Spray, dan
sebagainya.
Gambar 1.1. Produk untuk Creambath

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 1.2. Creambath di Salon

Sumber: Dokumentasi Pribadi

24
Universitas Sumatera Utara

5. Perawatan tubuh seperti Spa dan memakai lulur.
6. Thread Lifts, yang juga dikenal sebagai tanam benang. Metode ini
merupakan sebuah proses merangsang pembentukan kolagen pada wajah
atau bagian tubuh lain dengan cara menanamkan benang ke dalam jaringan
di sekitar kulit. Dipercaya dapat menghilangkan kerutan, mengencangkan
kulit wajah yang kendur, menghilangkan kantung mata, meniruskan pipi
bahkan memancungkan hidung.
7. Sulam alis, untuk menghasilkan gambar garis-garis bulu (hairline stroke)
yang memperindah bentuk alis agar tampak lebih rapi dan natural.
8. Perawatan dengan Laser atau Laser Treatment, terapi laser mempunyai
banyak kegunaan, seperti menyamarkan tanda-tanda penuaan, mengurangi
keriput, mengencangkan kulit wajah, mengatasi jerawat, pemancungan
hidung, pelebaran mata, menghilangkan tahi lalat, tanda lahir hingga
menghilangkan bulu-bulu yang nggak diinginkan.
Gambar 1.3. Terapi Laser

Sumber: Gambar Online (Google)

25
Universitas Sumatera Utara

Contoh Laser Treatment seperti :
a. Laser Peel , merupakan laser paling efektif untuk mengecilkan poripori besar dan mengurangi minyak yang berlebihan pada wajah.
b. Laser Hair Removal, berfungsi menghilangkan rambut halus yang
tidak diinginkan secara permanen. Dengan parameter yang tepat dan
telah disesuaikan, laser ini bekerja merusak struktur rambut tanpa
merusak lapisan dermis dan epidermis sekitarnya.
9. Minyak zaitun dari buah zaitun yang berisi zat pelemas kulit. khasiatnya
dapat melemaskan kulit dan meremajakan kulit terutama kulit kering dan
kasar. Dapat juga digunakan untuk merawat kaki, tangan dan untuk
pemijatan.
10. Face cream/Day cream/Face sun block cream (moisturizer) yaitu krim
pelembab yang berfungsi untuk menjaga kelembaban, kehalusan,
kelenturan dan kelembutan kulit wajah. Fleksibilitas lapisan kulit luar
sangat tergantung pada moisturizer. Krim ini dapat digunakan sepanjang
hari sebagai fondation untuk melindungi dan mencegah kulit kering dan
berkerut karena sengatan matahari. Krim ini juga dapat mencegah
menguapnya air dari permukaan kulit.
11. Sun block lotion, yaitu lotion untuk mengatasi sengatan sinar matahari.
Terlalu lama terkena terik matahari, akan mengakibatkan warna kulit
berubah suram kecoklatan, kulit menjadi kering dan mempercepat penuaan
kulit.

26
Universitas Sumatera Utara

12. Feet cream/Fancy feet action cream, yang berfungsi untuk melembutkan
dan menghaluskan bagian kaki yang kasar, seperti tumit, telapak kaki dan
sela jari- jari kaki.
13. Lip

gloss/Lip

sheener,

yaitu

pelembab

yang

berfungsi

untuk

menjaga kelembutan bibir dan memberi kesan menyegarkan.
14. Lip balm yaitu pelembab yang berfungsi untuk mencegah pecah-pecah
dan terkelupasnya kulit bibir.
15. Minyak cendana mengandung minyak sulingan kulit cendana. Minyak
ini berkhasiat menghangatkan badan untuk merangsang peredaran darah,
merawat kulit dan membuat badan harum, lembut serta untuk mencegah
kulit kering. Minyak ini dapat juga digunakan dalam pemijatan badan,
punggung, tangan dan kaki.
1.2.5. Wanita dan Kecantikan
Wanita Indonesia di zaman sekarang sudah memasuki kehidupan modern
yang dinamis. Kehidupan yang lebih bebas dalam melakukan berbagai hal. Saat
ini wanita tidak lagi hidup dalam dunia yang sempit, berada di dalam rumah
sebagai seorang ibu rumah tangga, namun sebaliknya wanita sudah memiliki
ruang aktualisasi diri yang lebih luas, wanita sudah bisa memasuki berbagai
bidang yang sebelumnya seakan-akan hanya dapat dilakukan oleh kaum pria.
Walaupun peluang yang terbuka untuk mengembangkan diri semakin luas, tapi
bukan berarti tanpa masalah. Hal ini membuat wanita harus memiliki kemampuan
dalam membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, sehingga tak jarang banyak
wanita yang mengabaikan perawatan terhadap dirinya sendiri. Wanita lebih cepat

27
Universitas Sumatera Utara

mengalami lelah, stress, obesitas, mengalami penuaan dini, kulit kusam, dehidrasi
dan emosional. Disamping kesehatan tubuh,tak dapat dipungkiri bila penampilan
cukup penting untuk menunjang karir. Wajah yang berseri, kulit yang halus dan
sehat serta pikiran yang jernih menjadi dambaan setiap wanita.8
Antara yang muda dan yang tua tak ada bedanya, walaupun ketakutannya
berbeda. Yang muda cemas pada perubahan- perubahan bentuk fisik menjadi
kurang/ tidak langsing, kurang menarik secara seksual di hadapan pasangan, dan
lain- lain. Sedangkan yang tua cemas akan terlihat lebih tua dan semakin tua,
sehingga takut pasangannya akan tertarik dengan perempuan lain yang lebih
muda, dan lain- lain. Lalu perempuan pun berusaha membayar mahal untuk
memudarkan kerutan- kerutan dan mengembalikan kekencangan kulit. Hal ini
sebenarnya wajar- wajar saja untuk membuat penampilan terlihat lebih
cantik,lebih muda dan segar, tapi hal ini juga harus disikapi secara bijak dan tidak
berlebihan.
Menurut Naomi Wolf (Beauty Myth, 1991), kecantikan adalah benteng
pertahanan perempuan yang sekarang diserang oleh produsen kecantikan, setelah
perempuan mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara yang setara dengan
mitra laki-laki. Sejak zaman dahulu, wanita sudah dikonstruksikan sebagai
makhluk yang cantik, identik dengan keindahan. Oleh karenanya kecantikan
selalu melekat pada unsur feminitas bukan maskulinitas. Konstruksi ini telah
berlaku sepanjang sejarah perempuan sehingga kecantikan dipandang sebagai
sesuatu yang objektif dan universal yang inheren dalam diri perempuan.
8

Mellia a, A
LKiS, hal.5-6

astasia,

, Me jelajah Tu uh Pere pua da Mitos Ke a tika ,Yogyakarta:

28
Universitas Sumatera Utara

Kecantikan merupakan salah satu kontrol sosial terhadap perempuan.9 Kecantikan
bagi perempuan adalah napas, seperti oksigen yang harus dihirup untuk membuat
jantung tetap berdenyut dan sel- sel tubuh tumbuh. Kecantikan bagi perempuan
adalah keharusan. (Nyoman Adi Sedana,”Konsep Dasar Antropologi Kesehatan”,
diakses dari http://adisedana.blogspot.co.id/2012/03/konsep-dasar-antropologikesehatan_11.html, 14 April 2017 Pkl. 21.07 wib.)

Definisi Kecantikan dari Zaman ke Zaman10 :
1. Renaissance (1400-an sampai awal abad ke-16)
Tipe tubuh: Perempuan Renaissance itu disebut-sebut jauh lebih menggairahkan.
Lukisan dari era ini menggambarkan wanita yang kemungkinan kalau di zaman
ini dianggap kelebihan berat badan. Tapi pada saat itu wanita-wanita yang
bertubuh seperti ini adalah lambang keseksian.
Kecantikan: Rambut pirang berkembang dari era ini. Karena mereka percaya
bahwa warna rambut yang lebih terang itu lebih baik. Sedangkan untuk make-up,
kulit pucat itu yang dianggap seksi dan vermillion (semacam batu mineral)
digunakan untuk mewarnai bibir warna merah tua.
2. Era Victoria (1837-1901)
Tipe tubuh: Tidak seperti wanita Renaissance, perempuan era Victoria sangat
sadar sangat tentang pentingnya tubuh. Seksi berarti memiliki pinggang sekecil
9

Ku oro, “a ie,
, Garis Pere pua , Yogyakarta: PT. Be ta g Pustaka, hal.
Ci dy Melissa, “eperti Apa “ta dar Ke a tika dari )a a ke )a a ? , diakses dari
http://lifestyle.liputan6.com/read/2169617/seperti-apa-standar-kecantikan-wanita-dari-zamanke-zaman, 14 Juni 2017, Pkl. 17.20 wib
10

29
Universitas Sumatera Utara

mungkin. Untuk mencapai tampilan seperti foto di atas, para wanita mengenakan
korset. Bahkan beberapa wanita yang terikat begitu ketat sampai tidak bisa
bernapas. Mereka juga tidak bisa duduk saat mengenakan korset. Banyak wanita
bahkan mematahkan tulang rusuk mencoba untuk mendapatkan lingkar pinggang
mereka turun ke 30 sentimeter.
Kecantikan: "Sederhana" itu kata kuncinya. Wanita yang punya status sosial
tinggi menggunakan sedikit make-up. Warna-warna yang berani dianggap kasar
dan digunakan oleh kaum pelacur. Selain itu, beberapa agama juga
memproklamirkan penggunaan make-up sebagai penampilan setan.
3. The Roaring 20s (Era yang memberikan kita Coco Chanel, baju lengan pendek
dan flappers)
Tipe tubuh: Tahun 1920 adalah masa di mana perempuan menyembunyikan lekuk
tubuh mereka. Bahkan, ada yang mengikat dada mereka dengan kain untuk
mencapai tampilan "cowok". Gaun longgar sepanjang lutut (flappers) dengan
menggunakan korset dari era Victoria.
Kecantikan: Rambut bob menjadi tren di masa ini. Make-up berani yang pernah
dianggap "setan", kini dianggap seksi. Bedak digunakan untuk membuat kulit
terlihat sepucat mungkin. Lalu, alis dicabut dan digambar dengan pensil alis
4. Tahun 1930-an dan 1940-an (Hollywood Golden Age)
Tipe tubuh: Busana banyak menunjukkan bagian lengan dan kaki, sehingga
wanita mulai mengangkat beban ringan untuk membangun otot lengan dan kaki.
Desainer seperti Coco Chanel, Dior, dan Elsa Schiaparelli mulai merancang gaungaun glamor.

30
Universitas Sumatera Utara

Kecantikan: Gaya rambut menjadi lebih feminin dan warnanya bervariasi. Jean
Harlow saat itu membuat warna pirang platinum tren, sementara Rita Hayworth
(di foto) membuat rambut merah populer. Sedangkan makeup lebih mengarah ke
arah natural dengan warna pucat.
5. 1950-an (Pertengahan Abad Konservatif)
Tipe tubuh: Bentuk yang diinginkan pada pertengahan abad adalah gadis bertubuh
seperti jam pasir yang dipopulerkan oleh bintang film seperti Marilyn Monroe dan
Grace Kelly. Perempuan diajarkan untuk memiliki daya tarik tinggi melalui
fashion, tanpa banyak menunjukkan kulit.
Kecantikan: Rambut biasanya pendek, sedikit di bawah bahu dengan gaya atau
bergelombang. Rambut lurus dianggap kurang "cantik". Perempuan juga mulai
lebih fokus pada memiliki kulit mulus.
6. 1960-an (Era hippies dan Twiggy)
Tipe tubuh: Perempuan mulai meniru model seperti Twiggy (di atas). Mereka
menjadi terobsesi dengan tubuh kurus. Sedang dalam hal fashion dan kecantikan,
dua kutub yang berlawanan muncul: anak hippie dan wanita modern tahun 60-an.
Hippies menekankan pada pakaian kasual, sedangkan supermodel Twiggy
menekankan penampilan seperti high heels, rok mini dan gaun mini.
Kecantikan: Kaum Hippies tidak melakukan perawatan rambut dan menghindari
make-up. Sedang perempuan modern, memilih potongan rambut pixie pendek dan
makeup mata yang dramatis. Bulu mata palsu juga harus dipakai dengan maskara
yang tebal.

31
Universitas Sumatera Utara

7. 1970-an (Era disko)
Tipe tubuh: Semakin parah, fenomena memiliki tubuh kurus semakin melejit di
masa ini. Pakaian seksi, seperti gaun disko, dengan banyak gaya, kacamata hitam
kebesaran, dan celana jeans high-waist.
Kecantikan: Di sini, wanita mulai mengandalkan pemerah pipi dan kulit
kecoklatan, tidak lagi pucat.
8. Tahun 1980-an (Dekade rambut dan bahu besar)
Tipe tubuh: Perempuan diharapkan memiliki tubuh "kencang", sehingga banyak
dari

mereka

yang

mulai

berolahraga

namun

tidak

terlalu

berotot.

Kecantikan: Hanya ada satu kata untuk menggambarkan era 80-an: besar.
Perempuan memilih make-up warna cerah, seperti biru atau merah muda
mengkilap.
9. 1990-an
Tipe tubuh: Model seperti Kate Moss menetapkan kembali standar tubuh "tipis".
Masa ini juga saat munculnya tren pusar ditindik dan perut yang kencang.
Kecantikan: Salah satu yang paling populer di tahun 90-an adalah gaya rambut
lurus. Selain itu juga rambut bob dan berponi.
10. Millennium Baru (2000 sampai sekarang)
Tipe tubuh: Meskipun saat perempuan memiliki lebih banyak pilihan daripada
sebelumnya dan memiliki kesempatan untuk berekspresi secara bebas, tapi
perempuan masih dianggap cantik bila bertubuh kurus. Faktanya, saat ini nilai
kecantikan itu sangat tinggi. Hal ini terbukti bahwa banyak perempuan rela
menjalani

operasi

plastik

untuk

mendapatkan

penampilan

"ideal".

32
Universitas Sumatera Utara

Kecantikan: Bervariasi. Rambut panjang menjadi tren, sedang potongan pixie pun
telah kembali menjadi populer lagi.
1.2.6. Kesehatan
Brian J. (2003: 36) mengatakan bahwa kesehatan adalah kemerdekaan
yang utama.11 Apa yang disebut beberapa orang dengan kesehatan dan
kesejahteraan yang optimal mengimplikasikan vitalitas dan gairah hidup tanpa
adanya penyakit. Definisi akan kesehatan juga mencakup kesehatan mental,
emosi, atau psikologi. Dengan demikian, orang yang sehat bebas dari penyakit,
rasa gelisah, dan depresi; kondisi fisik mereka, nutrisi, dan emosi memungkinkan
mereka untuk menjalankan tugas harian dengan semangat dan waspada, tanpa
kelelahan yang tidak beralasan, dan dengan energi untuk mengejar waktu
bersenang- senang dan menghadapi hal- hal yang tidak terduga.
Definisi Sehat Menurut WHO dan DEPKES RI (“Medan Baru, Medan”, diakses
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_Baru,_Medan, 03 Mei 2017, Pkl. 07.30
wib:
Sehat Menurut WHO itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.

11

“harkey, Bria J,

, Ke ugara & Kesehata , Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,hal.59.

33
Universitas Sumatera Utara

3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Kesehatan menurut World Health Organization (WHO), yaitu :
“Kesehatan Adalah suatu kondisi Sejahtera Jasmani Rohani serta Sosial
Ekonomi”.
1. Sehat Menurut DEPKES RI
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal
karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya
terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan
pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang
lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lainlain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang
konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah
sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau
ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara
biologis, psikologis maupun sosio budaya.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dulu, kesehatan didefinisikan sebagai kondisi tanpa penyakit, dan demikianlah
orang menganggapnya hingga sekarang. Ardell, 1984 (dalam Brian, 2003: 59)
mendefinisikan kesejahteraan sebagai “pendekatan secara sadar dan bebas

34
Universitas Sumatera Utara

terhadap kondisi kesehatan fisik dan mental/spiritual.” Jadi, kesejahteraan
mendefinisikan gerakan ke arah kemajuan kesehatan, yang juga disebut kesehatan
optimal atau tingkat tinggi.

1.3. Rumusan Masalah
1.1.1. Bagaimana perawatan diri wanita Batak Toba di tengah gencarnya
perawatan diri modern? Apakah perawatan diri dengan cara tradisional
masih digunakan?
1.1.2. Perawatan diri yang dilakukan oleh wanita zaman sekarang sudah lebih
mengutamakan kecantikan dan penampilan daripada kesehatan. Lalu
bagaimana dengan wanita Batak Toba, apakah tujuan perawatan diri bagi
wanita Batak Toba?
1.1.3. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi perawatan diri wanita Batak
Toba?

1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian,
yaitu:
1. Untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana wanita Batak Toba
merawat diri.
2. Untuk memahami apa yang menjadi tujuan wanita Batak Toba
melakukan perawatan diri.

35
Universitas Sumatera Utara

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi para wanita, diharapkan dapat menjadi suatu referensi dalam
merawat diri.
2. Pada bidang akademis, hasil pe