Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Untuk Mengurangi Stess pada Departemen Quality Control PT Pacific Palmindo Industri

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan
Dewasa ini usaha industri pengolahan minyak sawit saat ini mulai
berkembang pesat di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang memiliki
perkebunan kelapa sawit. Didukung dengan semakin majunya teknologi di bidang
industri untuk mengolah kelapa sawit menjadi minyak. PT Pacific Palmindo
Indonesia telah beroperasi sejak Agustus tahun 1999. PT Pacific Palmindo
Industri memiliki luas lahan kurang lebih 5 hektar yang dimanfaatkan untuk
mengolah minyak kelapa sawit dengan proses refinery dan fraksinasi serta
bangunan pendukung lainnya. PT Pacific Palmindo Industri merupakan salah satu
pabrik minyak goreng terbesar di Sumatera Utara yang mana bahan bakunya
adalah Crude Palm Oil (CPO). Perusahaan ini adalah salah satu dari Hayyel Saeed
Anam Group (Yaman Company) dan untuk perusahaan di Malaysia dan Indonesia
(Medan dan Jakarta) berada di bawah naungan Pacific Interlink. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi pada periode Januari Desember Tahun 2016. PT. Pacific Palmindo Industri adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak pangan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup bidang usaha PT Pacific Palmindo Industri bergerak di bidang

pengolahan kelapa sawit menjadi minyak dan margarin. Bahan baku utama yang

Universitas Sumatera Utara

digunakan adalah Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan bahan setengah jadi
yang diperoleh dari Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) milik negara maupun
swasta. Sebelum digunakan sebagai bahan makanan, Crude Palm Oil (CPO) harus
dimurnikan (dirafinasi) dari kotoran-kotoran berupa logam, mineral maupun gumgum dan asam lemak bebas yang masih tinggi yang dapat menimbulkan efek yang
tidak baik bila langsung dipakai sebagai bahan makanan manusia. Setelah
dimurnikan kemudian dipisahkan berasarkan fraksi-fraksinya (olein dan stearin).
Kualitas bahan baku akan sangat mempengaruhi kualitas produk yang akan
dihasilkan pada produk akhir. Bahan tambahan pendukung yang digunakan untuk
proses produksi sangat penting, karena ini dapat mempengaruhi mutu minyak
yang dihasilkan.
Bahan tambahan yang digunakan ada dua macam, yakni :
a. Asam Posfat (Phosphoric Acid) yang berfungsi sebagai pemisah atau pengikat
lender (gum) yang terdapat pada Crude Palm Oil.
b. Tepung Pemucat (Bleaching earth) yang berfungsi sebagai bahan pemucat
minyak sawit, dari warna merah jingga menjadi warna kuning.
Data jumlah produksi, biaya produksi, dan harga jual produk yang

dikumpulkan meliputi data jumlah produksi, data harga jual, data produksi untuk
kurun waktu antara bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016. Data
tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Data Jumlah Produksi, Biaya Produksi, dan Harga Jual Produk
Jenis Minyak Goreng

Jumlah Produksi (Ton)

Harga Jual (Ton)

Biaya Produksi (Rp/ton)

Olein 1

134,378

12.950.000


8.800.660

Olein 2

135,977

12.850.000

8.976.663

Sumber : PT. Pasific Palmindo Industri

2.3. Lokasi Perusahaan
PT Pacific Palmindo Industri terletak di di Jl. Pulau Bawean Kawasan
Industri Medan II (KIM-MABAR), Sumatera Utara. Lokasi ini cukup strategis
karena bagian selatan berbatasan dengan Gudang Karimun, bagian timur
berbatasan dengan Pamin (Pasific Medan Industri) dan sebelah barat berbatasan
dengan PT Oleochem and Soap Industri.


2.4. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran PT Pacific Palmindo Industri tersebar hampir di seluruh
pulau Sumatera dan Jawa. Selain itu, PT Pacific Palmindo Industri memasarkan
produknya ke beberapa negara di Asia Tenggara.

2.5. Organisasi dan Manajemen
2.5.1. Struktur Organisasi
PT Pacific Palmindo Industri dalam kegiatannya sehari – hari menggunakan
struktur organisasi fungsional dengan seorang General Manager sebagai pelaksana
operasional program kerja perusahaan. Struktur organisasi fungsional adalah
struktur organisasi berdasarkan pembagian tugas yang dilakukan menurut

Universitas Sumatera Utara

fungsinya masing – masing. Hal ini, dengan kata lain menunjukkan adanya
spesialisasi tugas pada setiap unit organisasi sehingga pelimpahan wewenang dari
pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung dilimpahkan kepada
unit organisasi yang menangani pekerjaan tersebut sesuai dengan fungsinya.
Struktur organisasi PT Pasific Palmindo Industri dapat dilihat pada gambar 2.1.


General Manager

Quality
Control
Manager

Operation
Manager

HRD
Manager

Logistic
Manager

Production
Manager

Engineering
Manager


Exsecutive
Secretary

Sumber : PT. Pasific Palmindo Industri

Gambar 2.1. Struktur organisasi PT Pasific Palmindo Industri

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk menjalankan aktivitas sehari – hari, setiap personil PT Pasific
Palmindo Industri mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas.
Uraian tugas, wewenang PT Pasific Palmindo Industri adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1.

General Manager
General Manager merupakan pimpinan perusahaan


yang diberikan

wewenang atau kekuasaan melakukan tindakan untuk dan atas nama
perusahaan. Tugas pokok General Manager terdiri dari:
a. Menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang ditentukan oleh Board of
Director Hayel Saaed Anam Group.
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan nilai
tumbuh fasilitas perusahaan.
c. Menyelenggarakan administrasi jabatan.
d. Memimpin dan mengendalikan semua usaha, kegiatan pekerjaan untuk
mencapai tujuan.
e. Menjamin

daya

guna

dan

keseimbangan


yang

baik

dalam

menyelenggarakan fungsi – fungsi perusahaan.
f. Memelihara tata tertib, hukum atau peraturan, disiplin dan mempertinggi
moril dalam lingkungan perusahaan.
g. Memelihara dan meningkatkan kemampuan kerja serta memperhatikan
kesejahteraan personil.
h. Memperhatikan, memelihara dan mengawasi

kelancaran administrasi

pengamanan dan pelaksanaan tugas secara semibang dan berhasil guna.
i. Membuat laporan atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
2.


Executive Secretary
Exsecutive Secretary mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan
perintah atau tugas yang diberikan oleh pimpinan perusahaan, membantu

Universitas Sumatera Utara

pimpinan dalam memecahkan persoalan perusahaan bila diperlukan.
Disamping itu, Executive Secretary juga akan bertugas untuk mencatat hasil
rapat (notulen rapat) serta menangani tamu – tamu yang dating baik dari
dalam maupun luar negeri.
3.

Operation Manager
Operation Manager memiliki tugas – tugas sebagai berikut:
a. Memimpin, mengkoordinasi, dan mengorganisasi operasional pabrik yang
meliputi pengapalan, penimbunan, penerimaan dan pengeluaran minyak.
b. Memastikan

bahwa


semua

kegiatan

di

departemen

operasional

berlangsung dengan baik dan lancer.
c. Mengontrol penyusutan minyak yang mungkin terjadi di kapal maupun
tangki timbun.
d. Mengadakan koordinasi dengan tiap departemen untuk meningkatkan
produktivitas pekerjaan seoptimal mungkin.
4.

HRD Manager
HRD Manager memiliki tugas – tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dalam pengaturan karyawan dari sejak penerimaan

sampai karyawan tersebut mengundurkan diri.
b. Mengembangkan kemampuan karyawan melalui kegiatan training –
training, baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
c. Memberikan perhatian yang khusus terhadap kesejahteraan karyawan.
d. Mengelola, mengkoordinasi dan menyelenggarakan pelayanan umum dari
administrasi yang efektif dan efisien.

Universitas Sumatera Utara

e. Memberikan instruksi untuk perwujudan kebersihan di dalam kantor dan
pengawasan dalam hal ini pihak keamanan di sekitar area perusahaan.
f. Memeriksa catatan kehadiran dan perhitungan lembur dari karyawan.
5.

Production Manager
Producton Manager memiliki tugas – tugas sebagai berikut:
a. Membuat planning jalannya proses produksi dan materi kegiatan di
produksi.
b. Melakukan koordinasi dengan departemen terkait yang berhubungan
dengan kegiatan produksi.
c. Menangani seluruh masalah yang timbul di dalam maupun di luar produksi
yang berhubungan dengan produksi.

6.

Logistic Manager
Logistic Manager memiliki tugas – tugas sebagai berikut:
a. Merencanakan dan melakukan pengawasan administrasi mulai dari bahan
baku, produk jadi, bahan penunjang dan spare parts.
b. Melakukan penyediaan, pemindahan dan pembagian untuk menunjang
segala aktivitas pabrik.
c. Melakukan koordinasi dengan departemen lain dalam kegiatan operasional
logistik.

7.

Engineering Manager
Engineering Manager memiliki tugas – tugas sebagai berikut:
a. Mengarahkan dan mengontrol aktivitas maintenance, utilitas, mesin dan
peralatan.

Universitas Sumatera Utara

b. Menangani masalah yang timbul baik dalam pelaksanaan aktivitas
maintenance di lapangan maupun di workshop yang tidak dapat ditangani
oleh bawahan.
c. Kontrol persediaan atau pembelian suku cadang dan penggunaannya.
d. Kontrol kondisi dan perlengkapan peralatan dan mesin – mesin
maintenance.
e. Merencanakan program training untuk meningkatkan sumber daya
manusia.
f. Koordinasi dengan departemen lain untuk antisipasi kerusakan, service,
repair, dan modifikasi peralatan.
8.

Quality Control Manager
Quality Control Manager memiliki tugas – tugas sebagai berikut:
a. Menentukan kelayakan dan spesifikasi dari suatu bahan baku, bahan
penolong yang akan dipakai dalam proses produksi.
b. Merencanakan dan menentukan suatu pengontrolan mutu baik bahan baku
maupun produk yang dihasilkan.
c. Menjamin dan merencanakan kelangsungan suatu proses produksi
berdasarkan control mutu produksi.
d. Menentukan informasi atau data mengenai formula kepada pihak produksi
agar proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.

Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada PT Pacific Palmindo Industri
KIM II Medan adalah sebanyak 225 orang. Perincian jumlah tenaga kerja
dapat dilihat pada tabel 2.2. di bawah ini:
Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja PT Pacific Palmindo Industri

Departemen
Secretary to GM
Management Representative
Quality Control
Production
Maintenance

Jumlah
(Orang)
1
1
14
29

Mechanic

19

Electical/Instrument

13

Utility
Utility

11

Power Plant
Human Resource
Safety

11

Human Resource

7

Security

24

Officer Drive

8

4

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Jumlah Tenaga Kerja PT Pacific Palmindo Industri (Lanjutan)

Departemen
General Worker
Logistic
Administration
Planning
Trading

Jumlah
(Orang)
4
28
1
9

Belawan Operation

1

Costumer Coordination

1

Maintenance

4

Security

15

Quality Control
Logistic
Total

6
16
227

sumber: PT Pacific Palmindo Industri

2.5.3.2. Jam Kerja
Jam kerja bagi karyawan PT Pacific Palmindo Industri KIM II Medan
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Waktu Kerja pada Bagian Administrasi
a. Senin – Jumat : 08.30 – 16.30 (waktu kerja)
12.00 - 13.00 (waktu istirahat)
b. Sabtu

: 08.30 – 13.30 (waktu kerja)

2. Waktu kerja bagian Produksi
a. Shift 1 : Jam 06.30 – 14.30
b. Shift 2 : Jam 14.30 – 22.30
c. Shift 3 : Jam 22.30 – 06.30
2. Waktu kerja bagian Penimbangan

Universitas Sumatera Utara

a. Shift 1 : Jam 06.30 – 14.30
b. Shift 2 : Jam 14.30 – 22.30
c. Shift 3 : Jam 22.30 – 06.30

2.5.4.

Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan pada PT Pacific Palmindo Industri KIM II Medan

adalah sebagai berikut:
1. Upah diberikan sesuai dengan UMR yang berlaku.
2. Pembagian upah ditetapkan setelah melihat jam kerja, hari kerja, kerja
lembur, dan berdasarkan golongan.
3. Sistem pengupahan karyawan dibagi atas:
a. Gaji tetap untuk karyawan tetap.
b. Gaji untuk karyawan harian.
c. Gaji borongan untuk karyawan harian.
4. Untuk pekerja lembur dibagi dalam dua golongan yaitu:
a. Golongan kerja yang levelnya dibawah level supervisor, akan
mendapatkan kompensasi kerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b. Golongan kerja yang levelnya setara atau diatas supervisor tidak
memperoleh uang lembur lagi karena sudah termasuk dalam gaji
pokok.
5. Perhitungan pembayaran gaji atau upah adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

a. Apabila kerja lembur pada hari biasa, maka peraturannya adalah
sebesar 1,5 dikali upah/jam.
b. Untuk jam kerja yang dilakukan hari libur, maka peraturannya
adalah sebesar 2 dikali upah/jam.
Perusahaan disamping memberi gaji pokok dan upah lembur juga
memberikan uang makan, uang pengobatan dan asuransi tenaga kerja. Tunjangan
– tunjangan yang diterima karyawan adalah berupa Tunjangan Hari Raya (THR),
bonus tahunan, dan tunjangan uang makan.

2.6. Proses Produksi
Proses pengolahan yang terjadi pada PT. Pacific Palmindo Industri adalah
dengan menggunakan prinsip pemurnian secara fisik (Physical Refinery) dan
pemisahan berdasarkan fasa zat (Dry Fractionation). Tujuan proses rafinasi
adalah untuk menjadikan Crude Palm Oil (CPO) menjadi Refined Bleached and
Deodorized Palm Oil (RBDPO) dan Palm Fatty Acid Distilatte (PFAD).
Sedangkan tujuan proses fraksinasi adalah untuk melakukan pemisahan
berdasarkan fasa zat, yaitu fasa cair (RBDOL) dan fasa padat (RBDST). Produk
utama proses ini adalah untuk mencapai kualitas RBDOL yang maksimal, hal ini
dipengaruhi oleh target set point yang akan dicapai. Kualitas RBDOL makin
bagus jika IV (Iodine Value) makin tinggi, untuk mencapai IV yang lebih tinggi
maka proses fraksinasi makin lama.
Temperatur minyak RBDPO yang diinginkan agar mencapai pemisahan
yang sempurna untuk target masing-masing :

Universitas Sumatera Utara

RBD-OL IV 56, target temperatur 250C
RBD-OL IV 57, target temperatur 220C
RBD-OL IV 58, target temperatur 180C
RBD-OL IV 59, target temperatur 130C
RBD-OL IV 60, target temperatur 90C
RBD-OL IV 61, target temperatur 70C
Proses pengkristalan minyak IV 59 yang terjadi pada Crystalizer Tank ini
menghabiskan waktu yang tidak sebentar, yaitu 720 menit (12 jam). Sehingga
dibutuhkan tingkat ketelitian, keakurasian dan pengawasan yang lebih tinggi.

2.6.1.

Proses Crystalizing
Proses Crystalizing merupakan salah satu proses yang terjadi di dalam

proses fraksinasi. Proses Crystalizing adalah proses pengkristalan minyak
sehingga membentuk kristal-kristal stearin yang terbentuk pada suhu 220C (IV 57) dan 13 (IV-59). Di dalam proses pengkristalan minyak ini maka dibutuhkan
ketelitian dari instrumen RTD (PT100) dan pengawasan yang cermat dari
operator. Proses pengkristalan minyak yang terjadi di dalam tangki Crystalizer
akan terbagi di dalam beberapa tahap proses yaitu, Proses Heating (pemanasan),
Proses Filling (pengisian), Proses Cooling (pendinginan dengan air Cooling
Tower), Proses Chilling (pendinginan dengan Water Chiller), Proses Filtrasing
(proses pemisahan), dan Proses Recycle (proses daur ulang). Proses pengkristalan
minyak yang terjadi pada Crystalizer Tank ini, dapat juga dilihat pada Piping and
Instrument Diagram (P&ID).

Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Proses Filling
Hasil dari proses yang terjadi pada Refinery yaitu minyak RBDPO,
dimasukkan ke dalam tangki Buffer, suhu minyak yang berada di tangki berkisar
600C - 650C. Kemudian katup V1 dibuka, sedangkan katup V2 dan katup V3
dalam keadaan tertutup, lalu pompa P1 memompa minyak tersebut ke Heat
Exchanger. Minyak yang akan dikristalkan pada Crystalizer Tank yang bermula
pada suhu 600C - 650C, sehingga minyak yang berada di Buffer Tank akan
dipanaskan kembali oleh Heat Exchanger yang bekerja dengan menggunakan
panas dari steam. Setelah minyak tersebut dipanaskan, proses Filling dimulai,
yaitu minyak yang sudah dipanaskan diisikan ke dalam tangki Crystalizer. Level
Transmitter akan memberikan informasi bahwa tangki Crystalizer sudah dalam
keadaan penuh. Apabila terjadi Over Load, maka High High Level Switch akan
mematikan Pompa (P1) pengisian secara otomatis, kemudian V1 ditutup.
Kapasitas dari tangki Crystalizer yang berada di pabrik PT. Pacific Palmindo
Industri adalah 40 ton. Selanjutnya Agitator akan bekerja untuk mengaduk isi dari
tangki Crystalizer, sehingga suhu minyak yang berada di dalam tangki Crystalizer
akan bersifat homogen/sama.

2.6.3. Proses Cooling
Ketika proses pengisian (Filling) sudah selesai, proses Cooling dimulai,
yaitu proses penurunan suhu minyak dengan menggunakan air dari Cooling Tower
yang berkisar 280C -300C. Maka Control Valve, Katup V5, dan Katup V6 dibuka,
sedangkan Katup V4 dan Katup V7 ditutup. Di dalam tangki Crystalizer terdapat

Universitas Sumatera Utara

pipa yang membentuk coil yang merupakan tempat mengalirnya Air Pendingin.
Setelah jalur untuk sirkulasi air dari Cooling Tower sudah terbuka, maka air yang
berasal dari Cooling Tower akan dipompakan oleh P4 dan menuju tangki
Crystalizer. Proses Cooling ini disesuaikan dan bekerja berdasarkan dengan
recipe dan set point yang sudah ditetapkan. Instrumen RTD untuk pengukuran
suhu air yang berada di jalur pipa masuk akan terinterkoneksi dengan Control
Valve dan akan mengatur jumlah/debit air pendingin yang mengalir pada
Crystalizer Tank. Sehingga penurunan suhu minyak dapat diatur.

2.6.4. Proses Chilling
Ketika minyak yang didinginkan dengan air dari Cooling Tower sudah
mencapai 300C, maka P4 dimatikan, kemudian Proses Chilling dilakukan. Yaitu
pendinginan minyak dengan menggunakan air yang berasal dari mesin Water
Chiller yang memiliki suhu berkisar 7-10 dan katup V4 dan katup V7 dibuka.
Katup V5 dan katup V6 ditutup, Setelah jalur sirkulasi telah terbuka, maka air
yang berasal dari Water Chiller masuk ke tangki dingin sementara. P6, P7, dan P5
diaktifkan, sehingga air dari Water Chiller dapat bersirkulasi. Penurunan suhu ini
juga disesuaikan dan bekerja berdasarkan dengan recipe dan set point yang sudah
ditetapkan secara otomatis, sesuai dengan program yang telah dimasukkan ke
dalam PLC. Tetapi jika proses pendinginan minyak tidak sesuai dengan hasil
pengamatan minyak, dilihat dari grafik penurunan suhu, maka proses ini dapat
diatur secara manual oleh operator pada monitor TRC di ruang Control Room.

Universitas Sumatera Utara

Suhu akhir dari minyak yang ingin dicapai untuk IV57 Pada suhu ini minyak
sudah membentuk butiran-butiran kristal stearin.

2.6.5. Proses Filtrasing
Ketika suhu pengkristalan sudah dicapai, selanjutnya minyak tersebut
dianalisa di laboratorium untuk mengetahui apakah mutu pengkristalan minyak
sudah sesuai dengan yang diinginkan, atau tidak sesuai. Jika minyak sudah
dianggap baik mutunya, maka Proses Filtrasing dapat dimulai, yaitu pemisahan
antara minyak dan butiran Stearin dengan mesin Filter Press V8 akan dibuka dan
P3 akan memompakan minyak yang sudah jadi tersebut ke Filter Press. Ketika isi
tangki Crystalizer sudah berkurang setengah dari isi tangki yaitu 20 ton, Level
Transmitter akan mematikan pompa P3 dan menutup V8. Dikarenakan mesin
Filter Press berkapasitas hanya 20 ton. Mesin Filter Press Selama proses di Filter
Press sedang berlangsung, maka sisa minyak yang masih berada dalam tangki
Crystalizer harus tetap diaduk oleh Agitator dan suhu minyak harus tetap dijaga.
Setelah pemisahan pada Filter Press sudah selesai, selanjutnya V8 dibuka dan P3
diaktifkan kembali sehingga sisa dari isi tangki Crystalizer dapat dikirim ke Filter
Press. Setelah Proses Filtrasing ini selesai maka proses dapat diulang kembali
dimulai dari awal.

2.6.6. Proses Recycle
Proses Recycle dilakukan apabila minyak yang didinginkan tidak berhasil/
rusak. Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan kembali minyak dengan

Universitas Sumatera Utara

memompakan (P2) minyak kembali ke dalam Buffer Tank, melalui saluran Oil
Recycle. Lalu minyak tersebut dipanaskan kembali oleh Heat Exchanger.
Sehingga proses dimulai dari awal lagi. Jika minyak rusak dapat dilihat dan
diketahui dari grafik penurunan suhu yang terjadi pergolakan, maupun dapat
dilihat secara visual/dilihat secara langsung bahwa minyak sudah terbentuk seperti
susu.

2.6.7. Proses Packaging
Produk jadi dimasukkan ke dalam peti kemas lalu di bawa ke Departemen
Quality Control untuk memeriksa kelayakan produk. Tiap – tiap operator
memisahkan antara produk yang cacat dengan produk yang baik.

2.7.

Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi
Mesin yang digunakan untuk mendukung proses produksi pada PT Pacific
Palmindo Industri adalah sebagai berikut:
1.

Mesin Heat Eschanger
Mesin ini berguna untuk mengontrol sistem atau substansi temperatur
dengan menambah atau menghilangkan energi termal.

2.

Mesin Static Mixer
Mesin ini berguna untuk pencampuran semua bahan baku seperti CPO dan
bahan penolong seperti Phosporic Acid (H3PO4) dan Bleaching Earth.

3.

Mesin Degumming Mixer

Universitas Sumatera Utara

Mesin ini berguna untuk memisahkan getah yang terdiri dari: fosfatida,
protein, karbohidrat, dan resin tanpa mengurangi asam lemak bebas dalam
CPO. Proses pemisahan ini dilakukan dengan menambah air, uap air, atau
asam fosfat.
4.

Mesin Bleacher
Mesin ini berguna untuk mengurangi atau menghilangkan zat - zat warna
(pigmen) dalam minyak, baik yang terlarut maupun yang terdispersi.

5.

Mesin Niagara Filter
Mesin ini berguna untuk menyaring partikel – partikel padat dalam minyak.

6.

Mesin Deaerator
Mesin ini berguna untuk menghilangkan gas – gas yang terlarut dalam
minyak.

7.

Mesin Deodorizer
Mesin ini berguna untuk proses pemurnian minyak dan lemak yang
bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa pada minyak.

8.

Mesin Scrubber
Mesin ini berguna untuk partikel - partikel yang masih bersisa, mesin ini
mampu menyaring partikel hingga 5 x 10-6 cm.

9.

Mesin Crystallizer
Mesin ini berguna untuk memperoleh atau membuat kristal dari minyak
setelah proses penguapan dan pendinginan.

Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Peralatan
PT Pacific Palmindo Industri menggunakan peralatan produksi. Peralatan
yang digunakan dalam proses produksi adalah:
1.

Bucket Elevator
Bucket Elevator memiliki fungsi untuk memindahkan bahan dalam arah/
aliran vertikal. Elevator sangat berfungsi pada tahap mixing.

2.

Conveyor
Conveyor digunakan untuk memindahkan bahan dalam arah/ aliran
horizontal dengan sedikit atan tanpa kemiringan.

3.

Boiler
Boiler digunakan untuk menghasilkan uap panas yang digunakan dalam
proses pemanasan bahan pada proses produksi.

4.

Forklift
Forklift digunakan untuk memindahkan produk jadi yang telah dikemas
dari gudang bahan jadi ke atas truk dan memindahkan bahan baku dari truk
ke gudang bahan baku.

Universitas Sumatera Utara