Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Ke (1)

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam pada Bayi di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Bulan November 2017
Steven lie, Maria Alberta, Vifin Rotuahdo Saragih, Dalton Ngangi
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Abstrak
Status Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada
pada tubuh yang di ukur dengan menggunakan perhitungan indeks masa tubuh berdasarkan WHO.
Kelebihan berat badan dapat menjadi obesitas, sehingga dapat mengakibatkan beberapa jenis penyakit
seperti penyakit jantung dan diabetes melitus. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas
salah satunya adalah penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Survey Demografi Kesehatan Indonesia
tahun 2012 melaporkan bahwa terdapat sekitar 2.7% perempuan yang memakai alat kontrasepsi
hormonal mengalami peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
peningkatan berat pada wanita usia subur di Posyandu RW 02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara periode November 2017. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik non
probability sampling dengan cara purposive sampling dengan sampel sebanyak 131 wanita berusia 20
sampai 45 tahun. Instrumen penelitian menggunakan timbangan dan kuesioner. Analisis yang
digunakan adalah uji Pearson Correlation dan Anova menggunakan program SPSS v23. Dari Hasil
penelitian didapatkan rata-rata peningkatan berat badan sebesar 2 kg. Hasil uji analisis statistik
menunjukkan adanya hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap peningkatan berat

badan dan tidak ada hubungan antara lamanya pemakaian, jenis alat kontrasepsi, usia, aktivitas fisik,
pola makan, tingkat Pendidikan dan tingkat pengetahuan di Posyandu.
Kata Kunci : peningkatan berat badan, alat kontrasepsi hormonal, Posyandu

Abstract
Body weight is a form of increase or decrease of the sum total of all tissues inside the body that can
be measured by using body mass index (BMI) formula by standard of WHO. Excessive weight gain
could lead to obesity, it then could become a lead factor to a few diseases such as cardiovascular
disease and diabetes. One of the causing factor of obesity is the use of hormonal contraception.
Indonesian Health Demography Survey reveals that by the year of 2012 there are around 2.7%
women that were reported having weight gains due to the use of hormonal contraceptives. The
research conducted is to find out whether there is a relationship between the use of hormonal
contraception and other factors that could effect weight gain in child-bearing women in Posyandu
RW 02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara on period of November 2017. This

research is an analytical research with cross-sectional approach. Sample was taken using the non
probability sampling technique specifically using purposively sampling with a total sample of 131
women by the age of 20 to 45 years of age. The research instrument was consisted of scale and
questionnaire. The analytics that were used were Pearson Correlation and Anova using the SPSS
v23 program. From the result obtained, it was found that the average weight gains were 2 kg.

Statistical result shows that there’s a correlation between dietary intake and physical activity against
weight gain, and it shows that there’s no correlation with the duration of use of contraception, the
types of contraception, age, dietary intake, level of education and level of knowledge at Posyandu
Keywords: weight gain, contraception, Posyandu.

Pendahuluan
Menurut World Population

kependudukan.

Sejalan

dengan

Data Sheet 2013, Indonesia merupakan

meningkatkan jumlah penduduk indonesia

Negara ke 5 di Dunia dengan estimasi


serta tingginya angka kematian ibu dan

jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta.

kebutuhan akan kesehatan reproduksi,

Diantara Negara ASEAN, penggunaan

program

Kontrasepsi sudah mencapai 61,9 % dan

sebagai salah satu cara untuk menekan

jumlah Total Fertility Rate cenderung

pertumbuhan

jumlah


menurun namun di Indonesia

meningkatkan

kesehatan ibu dan anak.2

jumlah

KB

selanjutnya

World

digunakan

penduduk

Health


serta

wanita usia subur masih sangat tinggi.

Menurut

Salah satu faktor meningkatnya jumlah

(WHO)

penduduk adalah fertilitas atau kelahiran

tindakan yang membantu individu atau

oleh sebab itu Indonesia menerapkan satu

pasangan

program untuk dapat mengatasi masalah


kehamian yang tidak diinginkan, mengatur

ini, yaitu Keluarga Berecana.1 Keluarga

jarak kelahiran dan menentukan jumlah

Berencana (KB) pertama kali ditetapkan

anak dalam keluarga.1,2

keluarga
usami

Organization

berencana
istri

adalah


menghindari

sebagai program pemerintah pada tanggal
29

juni

1970,

bersamaan

dibentuknya Badan Koordinasi Keluarga
Berancana Nasional (BKKBN). Program
KB di Indonesia sudah dimulai sejak tahun
1957,

namun

masih


menjadi

Data Riskesdas 2013 menunjukan

dengan

urusan

kesehatan dan belum menjadi urusan

bahwa pada wanita usia 20-45 tahun
dengan

status

kawin

menggunakan

kontrasepsi modern diantaranya implant,

MOW, MOP, suntik dan pil dan dari data
BKKBN 2014 bahwa separuh peserta KB
menggunakan suntikan sebagai metode

kontrasepsi.2 Demografi dan kesehatan

dengan penelitian pratiwi (14) menyatakan

Indonesia tahun 2012 menyatakan bahwa

terdapat peningkatan berat badan sebanyak

banyaknye efek samping yang terjadi

68,73% pada penggunaan alat kontrasepsi

selama

hormonal.


penggunaan

alat

konrasepsi

Oleh

karena

itu

penulis

diantaranya sakit kepala, tidak menstruasi,

terdorong untuk melakukan penelitian

dan salah satu efek samping penggunaan


pada kegiatan Posyandu di wilayah kerja

alat kontrasepsi hormonal yang sering

Puskesmas

dikeluhkan adalah peningkatan berat badan

Utara Jakarta Barat.6

Kelurahan Tanjung

Duren

yaitu sekitar 2,7 %. Peningkatan berat
badan inilah yang menjadi alasan akseptor
untuk

menghentikan

penggunaan

kontrasepsi.3

bahwa 21,7% orang dewasa Indonesia
kegemukan

obesitas),

dan

(termasuk

perempuan

memiliki

prevalensi yang lebih tinggi (26,9%)
dibandingkan dengan laki-laki (16,3%).4
obesitas adalah bila didapatkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/ m 2
dan

kegemukan

peluang

dapat

berbagai

meningkatkan

macam

penyakit

khususnya penyakit jantung dan Diabetes
tipe

2,

hipertensi,

dislipidemia,

dan

5

masalah ortopedi.
Dari

beberapa

penelitian

Penelitian kohort retrosfektif selama tiga
tahun yang dilakukan oleh Zahroh (2015)
terdapat

kontrasepsi

cross-sectional

mengenai

hubungan

penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan
faktor-faktor

yang

mempengaruhi

peningkatan berat badan pada wanita usia
subur di Posyandu RW 02, 05 dan 07
Puskesmas

Kelurahan Tanjung

Duren

Utara periode November 2017. Kriteria
inklusi adalah 1) Ibu-Ibu yang datang
ke Posyandu RW 02, 05 dan 07
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Utara periode November 2017. 2)
Ibu-ibu yang datang ke Posyandu RW
02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Utara yang bersedia

didapatkan beberapa perbedaan pendapat.

bahwa

Desain penelitian yang digunakan
adalah studi analitik dengan pendekatan

Hasil Riskesdas juga menunjukan
mengalami

Metode

71,8%

hormonal

tidak

pemakai
terjadi

peningkatan berat badan, namun berbeda

mengikuti penelitian pada periode
November 2017. Kriteria ekslusi 1)
Ibu-ibu yang berusia kurang dari 20
tahun dan lebih dari 45 tahun. 2) Ibuibu yang datang tetapi tidak mengisi
kuesioner dengan benar. 3) Ibu-ibu
yang

datang

tetapi

tidak

mengembalikan kuesioner. 4) Ibu-ibu

yang datang tetapi tidak bersedia

Alat

kontrasepsi

yang

ini

menggunakan hormon yang dimasukkan

probability,

dalam tubuh sehingga mencegah terjadinya

dengan cara purposive sampling. Variabel

ovulasi pada seorang wanita. Jenis alat

independen pada penelitian ini berupa

kontrasepsi hormonal yaitu pil, implant,

lama penggunaan kontrasepsi hormonal,

suntik 1 bulan dan 3 bulan.12,13 Lama

jenis alat kontrasepsi hormonal, usia,

penggunaan kontrasepsi hormonal dalam

aktivitas

tingkat

penelitian ini adalah lamanya penggunaan

pendidikan.

alat kontrasepsi hormonal yang pernah

mengisi

Penelitian

adalah

kuesioner.

menggunakan

teknik

fisik,

pengetahuan

non

pola

dan

makan,

tingkat

Variabel dependen pada penelitian ini

dipakai

berupa peningkatan berat badan pada ibu-

penggunaan pertama kali alat kontrasepsi

ibu yang datang ke Posyandu RW 02, 05

hormonal hingga waktu terakhir kali

dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

menggunakan alat kontrasepsi hormonal

Duren Utara periode November 2017.

atau hingga saat dilakukan pengambilan

Subyek penelitian adalah semua
pengunjung wanita di Posyandu Tanjung
Duren Utara yang memenuhi kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Responden
adalah Ibu-ibu yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi. Definisi operasional
dari subyek penelitian adalah Subyek
penelitian

adalah

semua

pengunjung

wanita di Posyandu Tanjung Duren Utara
yang

memenuhi

kriteria

inklusi

dan

kriteria eksklusi. Peningkatan berat badan
yang diukur dalam penelitian ini adalah
yang

diukur

dengan

menggunakan

timbangan dan mengisi kuesioner dikolom
berat

badan

sebelum

menggunakan

kontrasepsi. Kemudian dihitung selisih
berat badan saat ini dengan berat badan
sebelum menggunakan kontrasepsi. Jenis
kontrasepsi hormonal dalam penelitian ini

data.28

oleh

responden

Usia

pada

dari

waktu

penelitian

ini

didefinisikan sebagai Selisih waktu lahir
responden dengan waktu pengambilan
data. Usia didapatkan dalam satuan tahun.
Untuk

usia

<

6

bulan,

pembulatan

ke

bawah.

didapatkan

berdasarkan

Penduduk.

Tingkat

dilakukan

Waktu

lahir

Kartu

Tanda

pendidikan

dalam

penelitian ini didefinisikan sebagai Suatu
jenjang formal dari suatu institusi tertentu
(menurut UU RI no 20 tahun 2003)
pembagian tingkat pendidikan di bagi
berdasarkan, tingkat pendidikan tinggi
(tamat diploma atau sarjana), tingkat
pendidikan sedang (SMA/SMK, tidak
tamat diploma/sarjana), tingkat pendidikan
rendah

(SMP

kebawah).27

Tingkat

pengetahuan didapatkan dari informasi
yang di peroleh mengenai kontrasepsi,
pola makan dan aktivitas fisik terhadap

peningkatan

berat

badan.

Dikatakan

sebagai tingkah laku responden dalam

tingkat pengetahuan tinggi berdasarkan

memenuhi kebutuhan akan makanan yang

hasil skoring kuesioner.27

meliputi

Aktivitas fisik dalam penelitian ini

pilihan

menggambarkan

makanan
konsumsi

yang
makanan

adalah setiap gerakan tubuh responden

harian, meliputi jenis makanan, jumlah

yang dihasilkan oleh otot rangka yang

makanan, dan frekuensi makan.

memerlukan pengeluaran energi. Pola
.

makan pada penelitian ini didefinisikan

Hasil
Proses pengumpulan data yang dilakukan pada wanita usia subur di Posyandu
RW 02, 05, dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara periode November
2017 didapatkan sampel sebanyak 131 orang wanita usia 20 hingga 45 tahun. Hasil
penelitian ini kami sajikan dalam tabel-tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1 Analisis Univariat Distribusi Peningkatan Berat Badan, Usia, Lama
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita Usia Subur Posyandu RW 02, 05 dan
RW 07 Tanjung Duren Utara Periode November 2017

Variabel

N

Peningkatan

13

Berat Badan

1

Usia

Lama
Penggunaan

13
1
13

Minimum Maksimum Mean

Median

Modus

Standar
Deviasi

-5

10

2,11

2,00

0

3,492

20

42

28,22

28,00

27

4,640

0

60

11,75

10,00

0

12,103

Kontrasepsi
Hormonal

1

Tabel 4.2 Analisis Univariat Jenis Kontrasepsi Hormonal, Tingkat Pendidikan, Tingkat
Pengetahuan, Aktivitas Fisik, Pola Makan pada Wanita Usia Subur Posyandu RW 02,
05 dan RW 07 Tanjung Duren Utara Periode November 2017

Variabel

Kategori

Frekuensi

Persentase
(%)

Jenis Kontrasepsi

Tingkat Pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Aktivitas Fisik

Pola Makan

Suntik 1 Bulan

30

22,9

Suntik 3 Bulan

42

32,1

Pil

16

12,2

Implant

11

8,4

Tidak Menggunakan

32

24,4

Rendah

76

58,0

Sedang

47

35,9

Tinggi

8

6,1

Rendah

67

51,1

Sedang

29

22,1

Tinggi

35

26,7

Ringan

28

21,4

Sedang

74

56,5

Berat

29

22,1

Buruk

34

26,0

Cukup

73

55,7

Baik

24

18,3

Tabel 4.3 Analisis Bivariat Hubungan antara Jenis Kontrasepsi Hormonal, Lama
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal, Pola Makan, Usia, Aktivitas Fisik, Tingkat
Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dengan Peningkatan Berat Badan pada Wanita Usia
Subur Posyandu RW 02, 05 dan RW 07 Tanjung Duren Utara Periode November 2017

Hipotesis
Variabel

Uji Statistik

Nilai P
(H0)

Usia

Lama Penggunaan
Kontrasepsi Hormonal
Jenis Kontrasepsi
Hormonal

Pearson Correlation

0,078

Diterima

Pearson Correlation

0,066

Diterima

Anova

0,489

Diterima

Tingkat Pendidikan

Anova

0,949

Diterima

Tingkat Pengetahuan

Anova

0,130

Diterima

Pola Makan

Anova

0,000

Ditolak

Aktivitas Fisik

Anova

0,019

Ditolak

Pembahasan
Analisa

Utara terjadi penurunan berat badan
Univariat

distribusi

peningkatan berat badan pada wanita
usia subur di Posyandu RW 02, 05 dan
07

Puskesmas

Kelurahan

hingga -5 kg dan terjadi pula peningkatan
berat badan hingga 10 kg dengan rata-rata
peningkatan sebanyak 2 kg.

Tanjung
Analisa

Univariat

distribusi

Duren Utara periode November 2017.
Sebaran peningkatan berat badan

jenis kontrasepsi hormonal pada ibu –

pada wanita usia subur di Posyandu RW

ibu yang datang ke Posyandu RW 02, 05

02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan

dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

Tanjung Duren Utara periode November

Duren Utara periode November 2017.

2017 dengan total responden sebanyak 131

Sebaran jenis kontrasepsi pada ibu

sampel, dengan nilai minimum yaitu -5,

– ibu yang datang ke Posyandu RW 02, 05

nilai maksimum 10 , nilai rata-rata 2,00

dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

dan

Dapat

Duren Utara periode November 2017

disimpulkan bahwa wanita usia subur yang

dengan total responden sebanyak 131

datag ke poyandu RW 02, 05 dan 07

sampel, dengan proporsi terbesar terdapat

Puskesmas

pada kelompok yang menggunakan alat

standar

deviasi

3,492.

Kelurahan Tanjung

Duren

kontraepsi hormonal yaitu terdiri dari

Analisa Univariat distribusi usia

penngguna jenis kontrasepsi hormonal

pada ibu – ibu yang datang ke Posyandu

suntik 3 bulan sebanyak 42 (32,1%),

RW 02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan

suntik 1 bulan sebanyak 30 (22,9%), pil

Tanjung

sebanyak 16 (12,2%) dan

November 2017

implant

Duren

Utara

periode

sebanyak 11 (8,4%) dan yang tidak
menggunakan

sebanyak

32

(24,4%).

Dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
ibu-ibu yang datang ke posyandu yang
menggunakan suntik 3 bulan sebagai

Sebaran usia pada ibu – ibu yang
datang ke Posyandu RW 02, 05 dan 07
Puskesmas

Kelurahan Tanjung

Duren

Utara periode November 2017 dengan
total responden sebanyak 131 sampel,

metode kontrasepsinya.

dengan nilai rata-rata/mean 28,22 , nilai
Analisa
penggunaan

Univariat
kontrasepsi

lama
hormonal

pada ibu – ibu yang datang ke Posyandu
RW 02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan
Tanjung

Duren

Utara

periode

28,00,

nilai

ukuran

pemusatan/modus 27, usia terendah sampel
adalah 20 tahun, usia tertinggi sampel
adalah 42 tahun, dan standar deviasi
adalah 4,872. Dapat disimpulkan bahwa
rentang usia wanita usia subur yang datang

November 2017.
Sebaran

tengah/median

lama

penggunaan

kontrasepsi hormonal pada wanita usia
subur yang datang ke Posyandu RW 02, 05
dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

ke Posyandu RW 02, 05 dan 07 Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Utara periode
November 2017 adalah 20-42 tahun,
dengan rata-rata berusia 28 tahun.

Duren Utara periode November 2017
dengan total responden sebanyak 131
sampel, dengan nilai maksimum adalah 60,
nilai

mean

/rata-rata

11,89

,

nilai

media/nilai tengah 10,00 dan standar
deviasi 12,075. Penggunaan kontrasepsi

Analisa

Uniivariat

distribusi

pola

makan pada ibu – ibu yang datang ke
Posyandu RW 02, 05 dan 07 Puskesmas
Kelurahan

Tanjung

Duren

Utara

periode November 2017.

hormonal paling lama yaitu 60 bulan.
Dapat

disimpulkan

bahwa

lama

Sebaran pola makan pada ibu – ibu

penggunaan kontrasepsi hormonal pada

yang datang ke Posyandu RW 02, 05 dan

wanita usia subur di posyandu RW 02, 05

07 Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren

dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

Utara periode November 2017 dengan

Duren Utara rata-rata 12 bulan.

total sampel sebanyak 131 responden dan

didapatkan ibu-ibu yang memiliki pola
makan yang buruk sebanyak 34 (26,0%),
pola makan yang cukup sebanyak 73
(55,7%) dan yang memiliki pola makan
yang baik sebanyak 24 (18,3%). Dapat
disimpulkan bahwa ibu-ibu yang datang ke
posyandu memiliki pola makan yang
cukup.

Sebaran tingkat pendidikan pada
ibu – ibu yang datang ke Posyandu RW 02,
05 dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara periode November 2017
dengan total responden sebanyak 131
sampel, dengan proporsi terbesar terdapat
pada

kelompok

yang

tingkat

Analisa Univariat distribusi aktivitas

pendidikannya rendah dengan jumlah 76

fisik pada ibu – ibu yang datang ke

(58,0%) dan proporsi terendah terdapat

Posyandu RW 02, 05 dan 07 Puskesmas

pada kelompok yang pendidikannya tinggi

Kelurahan

dengan

Tanjung

Duren

Utara

periode November 2017

jumlah

8

(6,1%).

Dapat

disimpulkan bawah ibu-ibu yang datang ke
posyandu memiliki tingkat pendidikan

Sebaran aktivitas fisik pada ibu –
ibu yang datang ke Posyandu RW 02, 05
dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara periode November 2017
dengan total responden sebanyak 131
sampel, dengan proporsi terbesar terdapat
pada kelompok yang aktifitasnya sedang
dengan jumlah 74 (56,5%) dan proporsi
terendah terdapat pada kelompok yang
aktivitasnya ringan dengan jumlah 28
(21,4%). Dapat disimpulkan bahwa banyak
ibu – ibu yang memiliki tingkat aktivitas
fisik yang sedang.

yang rendah.
Analisa Univariat distribusi tingkat
pengetahuan pada ibu – ibu yang
datang ke Posyandu RW 02, 05 dan 07
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Utara periode November 2017.
Sebaran tingkat pengetahuan pada
ibu – ibu yang datang ke Posyandu RW 02,
05 dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara periode November 2017
dengan total subyek penelitian 131 sampel,
dengan proporsi terbesar terdapat pada
kelompok yang tingkat pengetahuannya

Analisa Uniivariat distribusi tingkat

rendah dengan

jumlah 67 (51,1%) dan

pendidikan pada ibu – ibu yang datang

proporsi terendah terdapat pada kelompok

ke Posyandu RW 02, 05 dan 07

yang

Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren

jumlah 35 (26,7%). Dapat disimpulkan

Utara periode November 2017.

bawah ibu-ibu yang datang ke posyandu

pengetahuannya

sedang

dengan

memiliki

tingkat

pengetahuan

yang

rendah.

Analisa

Bivariat

penggunaan

hubungan

kontrasepsi

lama

hormonal

dengan peningkatan berat badan pada
Analisa Bivariat hubungan usia dengan
peningkatan berat badan pada ibu – ibu
yang datang ke Posyandu RW 02, 05
dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

ibu – ibu yang datang ke Posyandu RW
02, 05 dan 07 Puskesmas Kelurahan
Tanjung

Duren

Utara

periode

November 2017.

Duren Utara periode November 2017.
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan
bahwa tidak ada hubungan antara usia
dengan peningkatan berat badan dan diuji
menggunakan

Pearson

Correlation

didapatkan nilai p = 0.078 (p>0.05) yang
berarti H0 diterima sehingga tidak ada
hubungan antara usia dengan peningkatan
berat badan. Hal ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Setya Dewi
(2016)

didapatkan

adanya

hubungan

anatara usia dengan peningkatan berat
badan. Dan menurut penelitian sudikno
dkk (2013) menyatakan tidak adanya
hubungan antara usia dengan peningkatan
berat badan. Memasuki usia tua seseorang
akan cenderung kehilangan otot, terutama
jika kurang aktif. Kehilangan otot akan
mengurangi tingkat pembakaran kalori,
jika tidak dilakukan diit seimbang hal

bahwa tidak ada hubungan antara lama
penggunaan kontrasepsi hormonal dengan
peningkatan

berat

menggunakan

badan

pearson

dan

diuji

correlation

didapatkan nilai p = 0.055 (p>0.05) yang
berarti H0 diterima sehingga tidak ada
hubungan

antara

lama

penggunaan

kontrasepsi hormonal dengan peningkatan
berat badan. Hai ini tidak sesuai dengan
penelitian Efi Sriwahyuni (2012) yang
mengatakan

bahwa

penggunaan

kontrasepsi hormonal yang lebih dari 1
tahun

mengalami

peningkatan

berat

sebesar24 ( 85 %) dari 28 sampel yang di
uji dengan menggunakan uji Chi Square
dengan nilai p sebesar 0,016, tetapi pada
penelitian ini tidak dilihat dari faktor
faktor

lain

yang

mempengaruhi

peningkatan berat badan. 30

tersebut dapat mengakibatkan kenaikan
berat badan. pada penelitian ini rata-rata

Analisa Bivariat hubungan antara jenis

usia reponden berusia 28 tahun. 35,39

kontrasepsi

hormonal

dengan

peningkatan berat badan pada ibu – ibu
yang datang ke Posyandu RW 02, 05
dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung

Duren Utara periode November 2017.

nilai p = 0.946 (p>0.05) yang berarti H0
diterima sehingga tidak ada hubungan

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan
bahwa tidak adanya hubungan antara jenis
kontrasepsi hormonal dengan peningkatan
berat badan dan diuji menggunakan anova
nilai p = 0.489 (p>0.05) yang berarti H0
diterima sehingga tidak ada hubungan
antara jenis kontrasepsi hormonal dengan
peningkatan berat badan. Hal ini sesuai
dengan penelitian Efi Sriwahyuni (2012)
yang mengatakan bahwa tidak adanya
hubungan

antara

jenis

kontrasepsi

hormonal dengan peningkatan berat badan.
Jenis

pengguaan

kontrasepi

hormonal

sebagai indikator peningkatan berat badan
yang berkaitan dengan hormonal yang
mempengaruhi peningkatan nafsu makan,
tetapi hal ini tidak selalu terjadi karena
dari beberapa peneltitan sekitar dua pertiga
bertambah berat, sekitar 20% kehilangan

antara

tingkat

pendidikan

dengan

peningkatan berat badan. Hal ini sesuai
dengan

Umbarwati

menyatakan

bahwa

(2017)
sudah

yang

sewajarnya

tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat
pengetahuan

tetapi

tidak

menutup

kemungkinan tingkat pendidikan rendah
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
sehingga

mempengaruhi

pola

pikir

seseorang dalam menjalankan hidup sehat
diantaranya dengan menjaga pola makan
dan

aktivitas

fisik

untuk

menjaga

kebugaran tubuh. Dikarenakan seseorang
memiliki pengetahuan yang berbeda dalam
bidang yang berbeda, bukan hanya melalui
bidang studi institusi, tapi dapat pula di
dapat

dari

majalah,ataupun

media

TV,Radio,

informasi

yang

isampaikan secara langsung. 37

berat badan dan 10 % tidak terjadi
peningkatan. 30

Analisa

Bivariat

tingkat
Analisa

Bivariat

hubungan

tingkat

pendidikan dengan peningkatan berat
badan pada ibu – ibu yang datang ke
Posyandu RW 02, 05 dan 07 Puskesmas
Kelurahan

Tanjung

Duren

yang datang ke Posyandu RW 02, 05
dan 07 Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Utara periode November 2017.
Berdasarkan

tabel

hubungan

dengan

peningkatan berat badan pada ibu – ibu

didapatkan
didapatkan

pengetahuan

tingkat

Utara

periode November 2017.
Berdasarkan

hubungan

4.3

bahwa

antara

tingkat

pendidikan dengn peningkatan berat badan
dan diuji menggunakan Anova didapatkan

tabel

hubungan

4.3

bahwa

antara

tingkat

pengetahuan dengan peningkatan berat
badan dan diuji menggunakan Anova
didapatkan nilai p = 0.130 (p>0.05) yang

berarti H0 diterima sehingga tidak ada

dengan dengan peningkatan berat badan

hubungan tingkat pengetahuan dengan

dan diuji menggunakan anova didapatkan

peningkatan berat badan. Berbeda dengan

nilai p = 0.000 (p

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Berburu dengan anjing terlatih_1

0 46 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Preparasi dan Karaterisasi Nanopartikel Zink Pektinat Mengandung Diltiazem Hidroklorida dengan Metode Gelasi Ionik.

7 51 92

Aplikasi keamanan informasi menggunakan teknik steganografi dengan metode Least Significant Bit (LSB) insertion dan RC4

34 174 221