SEMINAR SUMBER DAYA MANUSIA UJIAN AKHIR

SEMINAR SUMBER DAYA MANUSIA
UJIAN AKHIR SEMESTER
TAKE HOME EXAMINATION

DOSEN : SRI HADIATI, SH.,MBA

OLEH:
ANDRE SAPUTRA
13.A2.039

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
JAKARTA, 2014

Sebelum

memberikan

KOMPENSASI
tanggapan secara


menyeluruh

terhadap

artikel

tersebut, kita harus melihat apa yang dimaksud dengan kempensasi, bagaimana
bentuk kompesasi itu, dan apa factor-faktor yang dihadapi dalam pelaksanaan
kompensasi itu atau yang mempengaruhi kompensasi itu sendiri serta tujuan dari
adanya kompensasi itu.
Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau
jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan jumlah paket
yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan
tenaga kerjanya. Dilihat dari sudut manapun, kompensasi dapat menjadi salah satu
bentuk perhargaan organisasi kepada para pegawainya sehingga dalam kinerja
dapat lebih meningkat dan target capaian kinerja dapat tercapai.
Kompensasi secara mendalam, dapat dilihat dari beberapa pengertian
beberapa ahli yaitu :
Menurut Wether dan Davis dalam buku Wibowo (2011:348), Kompensasi sebagai
apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi.

Didalam kompensasi terdapat system insentif yang menghubungkan kompensasi
dengan kinerja. Dengan kompensasi kepada pekerja diberikan penghargaan
berdasarkan seniotitas atau jumlah jam kerja.
Menurut Yani dalam buku Suparno (2014:147), kompensasi adalah bentuk
pembayaran dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar
produktifitas kerja semakin meningkat.
Menurut Pangabean dalam buku Suparno (2014:148), kompensasi disebut juga
dengan penghargaan atau ganjaran dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yangf mereka berikan kepada organisasi.
Menurut Andrew F. Sikula dalam buku suparno (2014:149), kompesasi adalah segala
sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa ekuivalen.
Dilihat dari berbagi definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah
pengahrgaan atau imbalan yang diterima oleh karyawan yang diberikan oleh
perusahaan berdasarkan kontribusi maupun kinerja secara produktif dengan yang
lebih baik pada suatu organisasi.

KOMPENSAI

PENGHAR/IMBL


Dilihat

dari

gambar

PENIGKATRJ

diatas,

bahwa

kompesasi

itu

sendiri

adalah


berupa

penghargaan atau imbalan yang diberikan kepada pegawai dari organisasi untuk
meningkatkan kinerja dan juga merupakan penghargaan kepada pegawai atas hasil
kinerja mereka dengan berlaku asas adil, layak dan wajar sebagaimana pendapat
yang dikemukakan oleh hasibuan dalam buku Suparno (2014:151), bahwa asas
kompesasi harus berdasarkan asas adil dan asas layak serta memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Asas adil dan asas layak dan wajar dimaksud adalah:
Asas adil adalah besarnya kompensasi harus sesuai dengan prestasi kerja, jenis
pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, dan jabatan.
Asas layak dan wajar adalah suatu kompensasi harus disesuaikan dengan
kelayakan. Meskipun tolak ukur layak sangat relative, perusahaan dapat mengacu
pada batas kewajaran yang sesuai dengan ketentuan yang diterapkan
Berdasarkan

apa

yang


dikemukakan

oleh

handoko

dalam

buku

Suparno

(2014:151) , bahwa tujuan kompensasi adalah :
1. Memperoleh personalia yang qualified
2. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang
3. Menjamin keadilan
4. Mengahrgai perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya
6. Memenuhi peraturan-peraturan legal.

Sebagaimana pendapat yang yang dikemukakan tersebut diatas, bahwa kompesasi
itu benar-benar ditujukan untuk mengetahui pegawai-pegawai mana yang benarbenar berkualitas, menjamin keadilan antara pegawai atas apa yang telah mereka
peroleh, serta memberikan penghargaan kepada pegawai.

N
K
F
I
O
M
N
P
A
E
N
S
F
N
S
I

N
S
I
A
L
A
N
S
L
I
T
S
L
I
D
A
N
A
L
G

K
S
U
L
N
A
G
N
G
S
U
N
G

Dilihat dari gambar diatas, bahwa kompensasi itu terbagi atas dua yaitu
kompensasi financial, kompensasi non financial. Sejalan dengan hal tersebut,
gambar diatas sama dengan yang dikemukakan oleh Rivai (2004 : 358) kompensasi
terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Kompensasi Finansial,
Kompensasi


finansial

terdiri

atas

dua

yaitu

kompensasi

langsung

dan

kompensasi tidak langsung (tunjangan).
a. Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok ( gaji, upah),
pembayaran


prestasi,

pembayaran

insentif,

komisi,

bonus,

bagian

keuntungan, opsi saham, sedangkan pembayaran tertangguh meliputi
tabungan hari tua, saham komulatif.
b. Kompensasi finansial tidak langsung terdiri atas proteksi yang meliputi
asuransi, pesangon, sekolah anak, pensiun. Kompensasi luar jam kerja
meliputi lembur, hari besar, cuti sakit, cuti hamil, sedangkan berdasarkan
fasilitas meliputi rumah, biaya pindah, dan kendaraan.
2. Kompensasi Non Finansial.

Kompensasi non finansial terdiri atas karena karir yang meliputi aman pada
jabatan, peluang promosi, pengakuan karya, temuan baru, prestasi istimewa,
sedangkan

lingkungan kerja

meliputi

dapat

pujian,

bersahabat,

nyaman

bertugas, menyenangkan dan kondusif.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Menurut

Rivai

(2004:363)

mengemukakan

bahwa

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kompensasi terbagi menjadi dua yaitu :
1. Pengaruh Lingkungan Eksternal pada Kompensasi
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi upah dan kebijakan kompensasi
adalah sesuatu yang berada diluar perusahaan, seperti: pasar tenaga kerja,
kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan serikat pekerja.
a. Pasar Tenaga Kerja

pasar

tenaga

kerja

mempengaruhi

desain

kompensasi

dalam

dua

cara.Pertama, tingkat persaingan tenaga kerja sebagian menentukan batas
rendah

atau floor tingkat

pembayaran.

Jika

tingkat

pembayaran

suatu

perusahaan terlalu rendah, tenaga kerja yang memenuhi syarat tidak akan
bersedia bekerja diperusahaan itu. Kedua, pada saat yang sama, mereka
menekan pengusaha untuk mencari alternatif, seperti penyediaan tenaga kerja
asing, yang harganya mungkin lebih rendah, atau teknologi yang mengurangi
kebutuhan tenaga kerja.
b. Kondisi Ekonomi
salah satu aspek yang juga mempengaruhi kompensasi sebagai salah satu
faktor eksternal adalah kondisi-kondisi ekonomi industri, terutama derajat
tingkat persaingan, yang mempengaruhi kesanggupan untuk membayar
perusahaan itu dengan gaji tinggi.
c. Peraturan Pemerintah
pemerintah secara langsung mempengaruhi tingkat kompensasi melalui
pengendalian

upah

dan

petunjuk

yang

melarang

peningkatan

dalam

kompensasi untuk para pekerja tertentu pada waktu tertentu, dan hukum yang
menetapkan tingkat tarif upah minimum, gaji, pengaturan jam kerja, dan
mencegah

diskriminasi.

Pemerintah

juga

melarang

perusahaan

mempekerjakan pekerja anak-anak dibawah umur (yang telah ditetapkan).
d. Serikat Pekerja
Pengaruh eksternal penting lain pada suatu program kompensasi kerja dalah
serikat

kerja.

Kehadiran

serikat

pekerja

diperusahaan

sektor

swasta

diperkirakan meningkat upah 10 sampai 15 persen dan menaikan tunjangan
sekitar 20 sampai 30 persen. Juga, perbedaan upah antara perusahaan yang
mempunyai serikat pekerja dengan yang tidak mempunyai serikat pekerja
tampak paling besar selama periode resesi dan paling kecil selama periode
inflasi.
2. Pengaruh Lingkungan Internal pada Kompensasi
Ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi upah: ukuran, umur, anggaran
tenaga kerja perusahaan dan siapa yang dilibatkan untuk membuat keputusan
upah untuk organisasi.
a. Anggaran Tenaga Kerja
Anggaran tenaga kerja secara normal, identik dengan jumlah uang yang
tersedia untuk kompensasi karyawan tahunan. Tiap-tiap unit perusahaan
dipengaruhi oleh ukuran anggaran tenaga kerja. Suatu anggaran perusahaan
tidak

secara

normal

menyatakan

secara

tepat

jumlah

uang

yang

dialokasikan kemasing-masing karyawan melainkan berapa banyak yang
tersedia untuk unit atau divisi.
b. Siapa yang membuat keputusan kompensasi
Kita lebih mengetahui siapa yang membuat keputusan kompensasi disbanding
sekitar beberapa faktor lain, tetapi masalah ini bukan suatu hal sederhana.
Keputusan atas berapa banyak yang harus dibayar, system apa yang dipakai,
manfaat apa untuk ditawarkan, dan sebagainya, dipengaruhi dari bagian atas
hingga dibawah perusahaan.
Menurut Panggabean (2004:81) mengemukakan bahwa tinggi rendahnya
kompensasi dipengaruhi oleh faktor :
a.

Penawaran dan permintaan.

b.

Serikat pekerja.

c.

Kemampuan untuk membayar.

d.

Produktivitas.

e.

Biaya hidup.

f.

Pemerintah.
Perlu

dicatat

bahwa

tidak

setiap

perusahaan

memberikan

bentuk

kompensasi seperti yang telah disebutkan diatas kepada karyawannya. Hal ini
tergantung pada kondisi dari perusahaan tersebut. Di satu pihak perusahaan
harus dapat memenuhi kebutuhan karyawannya, tetapi dilain pihak perusahaan
juga

harus

memperhitungkan

kemampuan

perusahaan

dalam

membiayai

karyawan tersebut. Kompensasi ini memerlukan biaya yang tidak sedikit oleh
karena itu perlu diperhatikan apakah pemberian kompensasi yang dilakukan
dapat memberi manfaat bagi karyawan maupun bagi perusahaan.
Kembali kepada artikel, bahwa sependapat dengan pernyataan yang ada. Bahwa
sudah menjadi keharusan dari perusahaan untuk dapat menerapkan system
konpensasi yang adil bagi karyawannya. Namun dengan memperhatikan prinsip
keadilan dan factor internal dan eksternal maka menurut saya bahwa kompensasi
sangat-sangat perlu dilakukan dengan perencanaan dan kajian yang mendalam
sehingga pada pelaksanaannya kompensasi memberikan efek yang posisitif bagi
karyawan dan juga perusahaan. Dimana pegawai merasa kebutuhan mereka
terpenuhi dan merasa dihargai dan diberikan penghormatan terhadap hasil kerja
mereka dan terhadap penerapan kompensasi pun perusahaan mendapatkan efek
positif dengan adanya peningkatan kinerja dan produksi yang menyebabkan
peningkatan keuntungan organisasi atau perusahaan. Efek-efek positif akan sangat

dapat membantu perusahaan dalam menjalankan organisasinya. Kompensasi juga
harus dilakukan dengan melakukan komunikasi yang efektif dalam rangka
membangun bahwa kompensasi yang diberikan memang merupakan sebuah
penghargaan

dari

organisasi

dalam

melakukan

penghargaan

kepada

para

pegawainya, sehingga semakin baik kinerjanya maka semakin tinggi kompensasi
yang diberikan. Namun perlu menajdi catatan bahwa kompensasi tetap harus
memperhatikan factor internal dan eksternal dalam penyelenggaraannya sehinggal
pada pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.