Kerangka Proposal Pengaruh Penerapan Mod

Judul : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Kelas V SDN 013 Tembilahan
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Matematika merupakan mata pelajaran menuntut adanya membangun
penalaran, pola pikir logis, kritis, kreatif, objektif dan rasional yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dari Standar Kompetensi Lulusan SD
pada mata pelajaran matematika yaitu, memahami konsep bilangan pecahan,
perbandingan dalam pemecahan masalah, serta penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari . Hal itu sejalan dengan tujuan khusus matematika yaitu
(1) menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan berhitung sebagai latihan
dalam kehidupan sehari-hari, (2) menumbuhkan kemampuan siswa, yang
dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, (3) mengembangkan
kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut, (4)
membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin. Oleh karena itu,
dalam pembelajaran Matematika di SD siswa dibiasakan untuk memperoleh
pemahaman

melalui


melalui

persamaan-persamaan

dan

model-model

matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soalsoal uraian yang terkait dengan mengasah kemampuan dalam menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pemecahan masalah dalam Matematika di Sekolah Dasar meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model penyelesaian, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh. Namun, pada kenyataannya pembelajaran
Matematika itu cenderung tidak mampu melatih kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dikarenakan pembelajaran tidak bermakna. Hal itu
dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD N 013
Tembilahan pada bulan Juni 2015.

Tabel 1.1. Hasil Belajar Matematika Kelas V SD 013 Tembilahan
Jumlah Siswa

30 Orang

KKM
75

Rata-rata

Jumlah Siswa Jumlah

65,33

Tuntas
12

Siswa

tidak Tuntas
orang 18 orang (60 %)

(40%)

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa tergolong
rendah disebabkan adanya permasalahan yang dimiliki siswa maupun guru.
Siswa kelas V di SD 013 Tembilahan

cenderung tidak tertarik dengan

pembelajaran Matematika yang dianggap sulit dan membosankan. Siswa sulit
mencerna isi soal dan merasa kesulitan dalam menemukan jawaban dalam
soal-soal cerita matematika, bahkan siswa sulit untuk kreatif dalam
menemukan jawaban atau solusi lain dalam memecahkan masalah matematika
yang disajikan. Hal itu disebabkan siswa kurang berinteraksi dengan guru dan
teman lain di dalam kelas saat pembelajaran untuk memecahkan masalah
secara bersama-sama. Akibatnya kebanyakan diam atau tidak aktif selama
pembelajaran di kelas. Penyebab lain dari kesulitan siswa dalam menemukan
penyelesaian masalah adalah adanya pembelajaran yang selama ini
membiasakan siswa untuk cenderung menerima cara yang diberitahu guru dan
adanya pembelajaran yang tidak bersifat konstruktivis. Dalam pembelajaran
Matematika, guru menerapkan metode ceramah dan penugasan saja sehingga
pembelajaran cenderung berpusat pada guru dan tidak melibatkan aktivitas
siswa dalam menyelesaikan masalah. Akibatnya hasil belajar siswa tergolong

rendah. Oleh sebab itu, dibutuhkan penerapan model pembelajaran yang
inovatif. Model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan permasalahan yang
ada di SDN 013 Tembilahan adalah Model pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) yang dilaksanakan melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pembelajaran

berbasis

masalah

merupakan

salah

satu

bentuk

pembelajaran yang berlandasan pada paradigma pembelajaran aliran
konstruktivis yang berorientasi pada proses belajar peserta didik (student

centered learning). PBM dapat mendorong siswa untuk melakukan evaluasi
sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya, dipandang lebih

mengasikkan dan disukai siswa, dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyelesaikan dengan pengetahuan baru dan pembelajaran berbasis masalah
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang telah dimiliki di dunia nyata.
Berdasarkan hal tersebut, PBM dirasa cocok untuk dilaksanakan melalui
Pembelajaran Kooperatif tipe Number Heads Together (NHT). Hal itu
dikarenakan beberapa alasan yaitu 1) Salah satu karakteristik PBM adalah
kooperatif. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT
dapat dilaksanakan sejalan dengan PBM; 2) NHT merupakan tipe kooperatif
yang memiliki keistimewaan dibanding tipe lainnya jika ditinjau dari sisi
proses, penerapan NHT hanya memuat empat tahap pembelajaran, yaitu:
penomoran, pengajuan pertanyaan, berpikir bersama, menjawab; 3)

NHT

membantu penguasaan konsep matematika, meningkatkan kemampuan kerja

sama dan kemampuan berfikir kritis. Selain itu, bagi siswa yang hasil
belajarnya rendah, menurut NHT mampu meningkatkan kepercayaan diri
siswa, memperbaiki tingkat kehadirannya dalam proses belajar mengajar, lebih
mudah menerima orang lain, mengurangi perilaku yang mengganggu,
mengurangi konflik antar pribadi, meningkatkan budi pekerti, kepekaan sosial
dan toleransi, memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, serta hasil
belajar lebih baik. Melalui penerapan pembelajaran berbasis masalah melalui
pembelajaran kooperatif tipe NHT diduga dapat membantu dalam
peningkatkan hasil belajar matematika siswa di Sekolah Dasar.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk melalukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas V SDN 013 Tembilahan”.

2. Rumusan masalah

Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) melalui
pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat berpengaruh untuk meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Kelas V SDN 013 Tembilahan?
3. Tujuan penelitian

Untuk meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan menerapkan
model pembelajaran berbasis masalah (PBM) melalui pembelajaran kooperatif
tipe NHT Kelas V SDN 013 Tembilahan.
4. Manfaat penelitian
a. Bagi Siswa
Dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) melalui
pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa dapat menjadi lebih kreatif, dan
kritis serta mampu bekerja sama dengan aktif dalam memecahkan
masalah matematika yang erat dengan kehidupan sehari-hari yang
berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika.
b. Bagi Guru
Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran Matematika
serta menambah masukan dan wawasan guru dalam melaksanakan
pembelajaran matematika yang bermakna bagi siswa.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu
pelajaran Matematika dan sebagai sumbangan pemikiran bagi sekolah
dalam membina dan mengembangkan pelajaran Matematika dalam
rangka memperbaiki kualitas pembelajaran.
5. Definisi Operasional

a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan pembelajaran
yang dilakukan dengan pemberian masalah berupa soal cerita
matematika kepada peserta didik yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
telah dimiliki di dunia nyata.
b. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) adalah
pembelajaran secara kooperatif dimana guru membagi siswa dalam
kelompok kecil yang berisi 4-5 orang secara heterogen dimana setiap
siswa dalam masing kelompok mendapat nomor diri yang berbeda,
dimana saat proses pembelajaran siswa memikirkan bersama jawaban
dari apa yang ditanyakan guru bersama kelompoknya, untuk selanjutya
menjawab pertayaan tanpa tahu nomor berapa yang akan di panggil oleh
guru.
c. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar matematika adalah merupakan tolak ukur atau patokan

yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami
pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes.
B. Kajian Teoritis
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
a. Pengertian model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
b. Karakteristik model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
c. Desain masalah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
d. Langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
e. Keunggulan dan kelemahan model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM)
2. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

d. Prinsip Pembelajaran Kooperatif
e. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
f. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif
g. Penghargaan individu dan kelompok

3. Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Heads Together)
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Heads
Together)
b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Number Heads
Together)
c. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
(Number Heads Together)
4. Hasil Belajar Matematika
a. Pembelajaran Matematika
1) Pengertian Matematika
2) Karakteristik Matematika
3) Tujuan Matematika di SD
4) Ruang Lingkup materi Matematika di SD
b. Hasil belajar Matematika
1) Pengertian Belajar
2) Pengertian Hasil Belajar
3) Pengertian Hasil Belajar Matematika
4) Bentuk-Bentuk Hasil Belajar Matematika
5) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika
5. Hubungan

Hubungan

Model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

(PBM)

dan

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Hasil Belajar Matematika adalah
dengan diterapkannya Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT maka akan dapat meningkatkan Hasil
Belajar Matematika dikarenakan PBM melalui pembelajaran Kooperatif tipe
NHT dapat untuk membantu penguasaan konsep matematika, meningkatkan

kemampuan kerja sama antar sesama teman sebaya dan kemampuan berfikir
kritis untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata
dengan pembelajaran bermakna sehingga mampu meningkatkan kepercayaan
diri siswa dan hasil belajar yang lebih baik.
6. Hipotesis
Jika diterapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT maka akan dapat berpengaruh untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
C. Metodologi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD N 013 Tembilahan Jalan Keritang No. 31
Tembilahan Hilir. Telp. 0768-3265. NIS 19620320020150403. Waktu
penelitian 6 bulan yaitu dari bulan Juni sampai Desember 2016.
2. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 013 Tembilahan sebanyak
30 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 20 orang perempuan pada
tahun ajaran 2016/2017.
3. Jenis Penelitian/Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK
(Penelitian Tindakan Kelas) yang merupakan upaya perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di suatu kelas. Adapun desain
penelitian yang digunakan adalah desain PTK menurut Arikunto yang terlihat
dalam Bagan 3.1. berikut:

Bagan 3.1. Siklus PTK menurut Arikunto
Adapun penjelasan tahap-tahapnya sebagai berikut :
a) Tahap 1 perencanaan
Menyusun rancangan tindakan (perencanaan), yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana
tindakan tersebut dilaksanakan.
b) Tahap 2 pelaksanaan
Implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan di kelas.
c) Tahap 3 pengamatan
Pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
d) Tahap 4 refleksi
Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.

4. Variabel Penelitian

a. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM)
Variabel bebas ( x 1 ) dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran
berbasis masalah (PBM)
b. Pembelajaran kooperatif tipe NHT
Variabel bebas ( x 2 ) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran
kooperatif tipe NHT
c. Hasil Belajar Matematika
Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar
matematika.
5. Data
a. Aktivitas guru
Data Aktivitas guru adalah data yang menggambarkan aktivitas guru
dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah melalui
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
b. Aktivitas siswa
Data Aktivitas siswa adalah data yang menggambarkan aktivitas siswa
selama penerapan model pembelajaran berbasis masalah melalui
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
c. Hasil Belajar siswa
Hasil belajar siswa adalah data yang menggambarkan hasil belajar
matematika siswa dalam bentuk angka selama penerapan model
pembelajaran berbasis masalah melalui pembelajaran kooperatif tipe
NHT.
6. Teknik pengambilan data
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. Dalam hal ini digunakan lembar
observasi.

b. Tes
Tes adalah serangkaian soal yang mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok dalam pembelajaran matematika. Dalam hal ini digunakan
lembar soal
7. Teknik Analisis Data
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif.
a. Aktivitas Guru
Rumus :
JS
SM

NR =

X 100 %

Keterangan :
NR = Persentase Rata-rata Aktivitas Guru
JS = Jumlah Skor aktivitas guru yang dilakukan
SM = Skor Maksimal yang didapat dari aktivitas guru
Tabel 7.1 Interval dan kategori aktivitas guru
Interval %
81-100
61-80
51-60
Kurang dari 50

Kategori
Amat Baik
Baik
Cukup
Kurang

b. Aktivitas Siswa
Rumus :
NR =

JS
SM

X 100 %

Keterangan :
NR = Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa
JS = Jumlah Skor aktivitas siswa yang dilakukan
SM = Skor Maksimal yang didapat dari aktivitas siswa
Tabel 7.1 Interval dan kategori aktivitas siswa

Interval %
81-100
61-80
51-60
Kurang dari 50

Kategori
Amat Baik
Baik
Cukup
Kurang

c. Persentase Keberhasilan Belajar Siswa
Rumus :
P=

Skor tes
skor maksimum

X 100 %

d. Analisis Hasil Belajar Siswa
Rumus :
Nilai =

Jumlah jawaban betul
jumlah siswa

X 100