Ppt ayat yang berbicara tentang manusia

Ayat Ayat yang Berbicara Tentang
Manusia
Lailatul Maulidya (18/ XII IBB)

Islam memberikan kemuliaan kepada
manusia sebagai makhluk yang paling
mulia, yaitu pengganti kedudukan
Tuhan di muka bumi. Manusia juga
memiliki bentuk yang terbaik dari
seluruh makhluknya. Berikut ini adalah
beberapa ayat yang menjelaskan
tentang ini.

1. Manusia Sebagai Khalifah.
‫ل لفي ارل ف‬
‫ف‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ف‬
‫ف‬
‫ل‬

‫ف‬
‫وفإ لذ ر‬
‫ة‬
‫خللي ف‬
‫ر‬
‫ع‬
‫جا‬
‫ني‬
‫إ‬
‫ة‬
‫ك‬
‫ئ‬
‫ل‬
‫م‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ك‬
‫ب‬
‫ر‬
‫ل‬

‫قا‬
‫ض ف‬
‫ف ة‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ل‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ف‬
‫ب‬
‫ف‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ل‬
‫ل‬
Artinya :
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". (al-Baqarah: 30)


Manusia sebagai khalifah Allah fil ardhi menjadi wakil
Tuhan di muka bumi, yang memegang mandat Tuhan
untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan
yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang
memungkinkan manusia mengelola serta
mendayagunakan apa yang ada di bumi untuk
kepentingan hidupnya. Dengan demikian hal ini berarti ia
diberi kepercayaan untuk mengelola bumi.
Kedudukan manusia sebagai khalifah atau pengganti
Allah di muka bumi dikritisi oleh malaikat karena mereka
(manusia) mempunyai potensi untuk membuat kerusakan
di muka bumi. Akan tetapi Allah menegaskan bahwa
malaikat belum mengetahui tentang manusia, lalu
manusia menunujukkan kemampuannya untuk
menyebutkan nama-nama. dengan demikian manusia
tidak hanya berpotensi merusak akan tetapi juga memiliki
potensi untuk berbuat kebaikan

Kisah penciptaan manusia dalam bentuk serah terima

"kekhalifahan di atas bumi" diwarnai dengan protes para
malaikat dan berkata: "Apakah engkau hendak
menempatkan seseorang yang akan berbuat aniaya di
atas bumi dan yang akan menumpahkan darah, sedang
kami selalu memuji Kebesaran dan Kesucian-Mu?” . Allah
tidak menyangkal tuduhan mereka terhadap manusia itu
tetapi Dia menjawab “Aku mengetahui hal-hal yang tidak
kalian ketahui". Kemudian Allah membuat kompetisi di
antara para malaikat dengan Adam siapakah di antara
mereka yang lebih luas pengetahuannya. Dan kompetisi
ini dimenangkan oleh manusia yang mampu menyebutkan
nama-nama sementara malaikat tidak sanggup untuk
melakukan hal tersebut. Keterangan ini menunjukkan
bahwa manusia (Adam) dapat memiliki pengetahuan yang
kreatif. Setelah itu, kemudian Allah menyuruh malaikat
tersebut untuk bersujud kepada manusia (Adam).

Kedudukan manusia sebagai khalifah Allah merupakan
tanggungjawab moral manusia. Allah memberikan
keistimewaan kepada manusia yang tidak diberikan

kepada makhluk lainnya yaitu akal pikiran, dan
kebebasan untuk berkehendak. Semua penjelasan di atas,
menjadi model kepercayaan diri bahwa ia merupakan
makhluk yang paling istimewa dari seluruh makhluk
lainnya dan akan mewujudkan tata sosial yang bermoral
di atas dunia sesuai dengan tujuannya di dunia yaitu
ibadah.

2.Manusia Sebagai Makhluk Terbaik.

‫ف‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ف‬
‫م‬
‫وي‬
‫ر‬
‫ق‬
‫ت‬
‫ن‬

‫س‬
‫ح‬
‫أ‬
‫في‬
‫ن‬
‫سا‬
‫ن‬
‫ل‬
‫ا‬
‫نا‬
‫ر‬
‫ق‬
‫ل‬
‫خ‬
‫د‬
‫ف‬
‫ق‬
‫ل‬
‫ف‬
‫ف‬

‫ل‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ر‬
‫ف‬
‫ف‬
‫ل‬
‫ل م‬
‫ل‬
Artinya :
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya. (at-Tin: 4)

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia dalam bentuk makhluk yang paling sempurna dari
segi bentuk dan rupanya. Setiap orang yang lahir ke muka
bumi akan berjuang berlomba-lomba menghadapi ratusan
juta pesaing lainnya untuk sampai ke tempat tujuan (ke tuba

faloppi atau oviduk) untuk dapat mencapai induk telur.
Dengan tak kenal lelah mereka berenang beberapa milimeter
untuk melewati perjalanan yang penuh dengan mortalitas
yang tinggi. Dalam perjalanan sperma menuju indung telur
ini hanya beberapa ribu yang dapat menyelesaikan
perjalanan dan dari ribuan ini hanya satu sperma yang akan
berhasil memasuki telur dan membuahinya. jika manusia
menyadari kejadian ini dengan memperhatikan dan
mengambil ibroh dibalik kejadian tersebut, sudah seharusnya
setiap individu merasa bangga akan dirinya dan memiliki
kepercayaan diri karena merupakan makhluk terbaik dan
terpilih di antara ratusan juta lainnya untuk menjalankan
amanah sebagai khalifah Allah.

3. Manusia Sebagai Makhluk Perubah
‫ف‬
‫م‬
‫ما ب لأن ر ف‬
‫ما ب ل ف‬
‫ف ل‬

‫قورم م ف‬
‫إل ت‬
‫سهل ر‬
‫حتتى ي فغفي نفروا ف‬
‫ه فل ي فغفي نفر ف‬
‫ن الل ت ف‬
Artinya :
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. (ar-Ra'du:11)

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa Allah
tidak akan merampas nikmatnya dari manusia
meskipun ia melakukan maksiat. Ini dapat terjadi
pada realitas empirik orang-orang yang tidak
beriman kepada Allah sukses dalam keduniawian.
Sementara al-Qurtubi menjelaskan bahwa dalam
ayat ini Allah tidak akan merubah suatu kaum
kecuali terdapat perubahan dalam diri mereka.

Ayat ini tidak bermakna bahwa orang yang tidak
melakukan dosa tidak akan mendapatkan
musibah atau azab karena tidak pernah
melakukan dosa. Sebagaimana Rasulullah
bersabda: ketika ditanya apakah orang-orang
yang saleh itu akan dimusnahkan? Jawabnya:
benar, apabila banyak terjadi kerusakan dalam
masyarakatnya, semua ini menunjukkan bahwa
manusia memiliki potensi untuk berubah menuju
kebaikan atau keburukan.

Dokumen yang terkait

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1