Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 Minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Sumarah, 2009).
Pemerintah telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah
Tahun 2010-2014 yang salah satu prioritasnya adalah menurunkan Angka Kematian Ibu
dan Bayi serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu di Negara
ASEAN tahun 2003 tercatat 95 per 100.000 kelahiran hidup dan di Negara anggota
ASEAN lainnya seperti Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan Singapura 9 per 100.000
sedangkan di Indonesia sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahun karena kehamilan
atau persalinan. Berarti setiap setengah jam seorang perempuan meninggal karena
kehamilan atau persalinan. Pada saat ini Angka Kematian Ibu telah menurun dari 307 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002/2003 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2007, sementara Angka Kematian Bayi mengalami stagnasi dari 35 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2002/2003 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun

2007. Angka ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN (Suhartati,
2012).
Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem
kesehatan Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan. Untuk mendapatkan mutu
pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efesien), perlu
adanya jenjang pembagian tugas diantara unit-unit pelayanan kesehatan melalui suatu.

1
Universitas Sumatera Utara

2

tatanan sistem rujukan. Dalam pengertiannya, sistem rujukan upaya kesehatan
merupakan suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung
jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang berwenang dan
dilakukan secara rasional (Emaya, 2012).
Pelaksanaan sistem rujukan di Indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau
berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, di mana dalam
pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada di suatu sistem dan saling

berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan di
atasnya, demikian seterusnya. Apabila seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi,
transportasi) terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam
akan segera tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang sistem
rujukan menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses
rujukan yaitu tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait,
keterbatasan sarana, tidak ada dukungan peraturan. Tenaga penolong persalinan dilatih
agar mampu untuk mencegah atau deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi,
merupakan asuhan persalinan secara tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah
terjadi dan segera melakukan rujukan saat kondisi masih optimal, Pelayanan rujukan yang
efektif mampu menurunkannya sampai sekitar 80% maka para ibu akan terhindar dari
ancaman kesakitan dan kematian (Emaya, 2012).
Melihat besarnya peran Bidan untuk menurunkan angka kematian ibu maka
penelitian tertarik untuk melakukan penelitian ” Pengetahuan Bidan Tentang Sistem
Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2013”.

Universitas Sumatera Utara


3

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat di ambil
Bagaimanakah Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah
Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin
di wilayah kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
umur.
b. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
pendidikan.
c. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
lama bekerja.
d. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
sumber informasi.

e. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
memiliki rumah bersalin.
f. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
memiliki ambulan
g. Mengetahui pengetahuan bidan tentang sistem rujukan pada ibu bersalin berdasarkan
memiliki kerjasama dengan dokter spesalis kandungan (obgin).

Universitas Sumatera Utara

4

D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi bidan
Dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan / bidan dalam upaya
pembinaan dan peningkatan pengetahuan tentang sistem rujukan.
2. Bagi Penelitian
Untuk menambahkan pengetahuan dalam mempraktekan penelitian tersebut
kepada pasien di kemudian hari, dan penelitian ini juga akan kelak menjadi
ilmu yang bermanfaat.

3. Bagi penelitian selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa DIV Bidan Pendidik
USU sehingga menambah informasi dan wawasan mengenai sistem rujukan
ibu bersalin.
4. Pimpinanan Instansi pelayanan kesehatan
Dapat memberikan informasi bagi Instansi pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan penerapan standar pelayanan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara