Pengetahuan Tentang Osteoporosis dan Asupan Kalsium Pada Wanita Pramenopause di Puskesmas Plus Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber
daya manusia untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir
batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajat
kesehatan tinggi. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani
dan kejiwaanya, disamping aspek spritual, dan kepribadian. Untuk itu, pembangunan
kesehatan ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, dan produktif
(Sarah, 2011).
Salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius pada
masa usia lanjut adalah osteoporosis. Osteoporosis merupakan suatu kondisi dimana
tulang menjadi rapuh dan bahkan kadang – kadang patah. Secara literal, osteoporosis
berarti tulang keropos karena usia, aktivitas osteoklas (resorpsi) meningkat dan
aktivitas osteoblas (formasi) menurun sehingga menyebabkan ketidakseimbangan
dalam proses pembaruan tulang. Jika proses formasi atau penggantian tulang tidak
sempurna, tulang menjadi lemah dan osteoporosis pun muncul (Bohme, 2001).
Pada penyakit ini tulang menjadi rapuh dan mudah patah, sama seperti
penyakit kronis lainnya, tidak menunjukkan gejala awal dan tidak terdiagnosa hingga
patah tulang terjadi (Lane, 2003).

Penyebab osteoporosis diantaranya rendah hormon estrogen pada wanita,
rendahnya aktivitas fisik, kurangnya paparan sinar matahari, obat – obatan yang

Universitas Sumatera Utara

menurunkan massa tulang, usia lanjut dan rendahnya asupan kalsium (Depkes,
2005).
Penyakit ini juga merupakan masalah kesehatan yang serius karena hampir 1
dari 4 wanita berusia diatas 65 tahun, 1 dari 2 wanita berusia diatas 80 tahun dan 1
dari 10 pria berusia diatas 80 tahun akan mengalami penyakit ini (Lane, 2003).
Prevalensi osteoporosis pada wanita Indonesia, terjadi peningkatan dari 23%
pada usia 50 sampai 80 tahun, menjadi 53% pada usia 70 hingga 80 tahun. Angka
prevalensi ini cukup tinggi dibanding dengan negara lain di Asia (Depkes, 2012).
Osteoporosis sebenarnya dapat dicegah sejak dini atau paling sedikit ditunda
kejadiannya

dengan

membudayakan


perilaku

hidup

sehat

yang

intinya

mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan unsur kaya serat, rendah lemak, dan kaya kalsium (1000 – 1200 gram
per hari), berolahraga secara teratur, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol
karena rokok dan alkohol meningkatkan resiko osteoporosis dua kali lipat, namun
kurangnya pengetahuan masyarakat yang memadai tentang osteoporosis dan
pencegahannya sejak dini cenderung meningkatkan angka kejadian osteoporosis
(Depkes, 2004).
Biaya kesehatan untuk masalah yang berkaitan dengan osteoporosis sangat
besar 20 Miliar Dollar pertahun untuk 250 juta penduduk Amerika Serikat dan 940
Juta Poundsterling untuk 60 juta penduduk Inggris. Angka – angka ini terus

meningkat, bersamaan dengan peningkatan jumlah penderita sebesar 10 persen
pertahun (Gomes, 2003).

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang
pengetahuan tentang osteoporosis dan asupan kalsium pada wanita pramenopause di
Puskesmas Plus Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013.

B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah pengetahuan tentang osteoporosis dan asupan kalisum pada
wanita pramenopause di Puskesmas Plus Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2013.

C. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan tentang osteoporosis dan asupan kalsium

pada wanita pramenopause di Puskesmas Plus Perbaungan Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2013.

2.

Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik responden di Puskesmas Plus Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai.
b. Untuk mengetahui pengetahuan responden tentang osteoporosis dan asupan
kalsium pada wanita pramenopause.

Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian
1.

Bagi wanita pramenopause
Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi wanita usia
pramenopause agar lebih mengetahui bagaimana penyebab terjadinya
osteoporosis dan cara pencegahannya dengan mengkonsumsi kalsium yang

cukup.

2.

Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai acuan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai
osteoporosis dan asupan kalsium pada wanita pramenopause dan dapat menjadi
referensi dalam bidang kesehatan reproduksi wanita.

Universitas Sumatera Utara