PENGARUH WORD OF MOUTH DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BROWNIES VANNISA JL.Soekarno Hatta Bandung

(1)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Pariwisata di Indonesia saat ini sudah meningkat sangat pesat. Dimana kegiatan parawisata mencakup berkenaan dengan tujuan wisata, situs wisata, serta sarana penunjang lainnya seperti hotel, villa, resort,dan motel. Dan yang paling utama adalah dalam kuliner, hal ini membuat para wisatawan berdatangan ke Indonesia.

Tabel 1.1

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG DATANG KE INDONESIA TAHUN 2013-2016

Bulan Tourist Arrivals 2013

Tourist Arrivals 2014

Tourist Arrivals 2015

Tourist Arrivals 2016

Januari 614,328 753,079 723,039 814,303

Februari 678,415 702,666 786,653 888,309

Maret 725,316 765,607 789,596 915,019

April 646,117 726,332 749,882 901,095

Mei 700,708 752,363 793,499 915,206

Juni 789,594 851,475 815,148 857,651

Juli 717,784 777,210 814,233 1,032,741

Augustus 771,009 826,821 850,542 1,031,986

September 770,878 791,296 869,179

Oktober 719,900 808,767 825,818

November 807,422 764,461 777,976

Desember 766,966 915,334 913,828

Total 8,802,129 9,435,411 9,729,350

(Sumber:www.indonesia-investments.com,Tahun 2016)

Sehingga terlihat dari tabel 1.1 mengenai data kunjungan wisatawan yang datang ke Indonesia, bahwa terjadi peningkatan yang cukup pesat pada setiap tahun di lihat dari total kunjungan setiap tahun selalu mengalami kenaikan yang cukup tinggi seperti pada tahun 2013 sampai 2014 mengalami kenaikan sebesar


(2)

633.282 orang dan untuk tahun 2014 sampai 2015 mengalami kenaikan sebesar 293.939 orang.

Salah satu kota yang menjadi daerah tujuan wisata di Jawa Barat adalah kota Bandung sehingga pada saat ini telah dijuluki sebagai salah satu kota surganya para pecinta fashion dan kuliner di Indonesia. Pengunjung yang datang baik wisatawan dalam negeri hingga wisatawan asing pada setiap akhir pekan atau libur panjang (long weekend)memadati jalanan kota Bandung yang sekedar hanya untuk refreshing sejenak.

Tabel 1.2

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN YANG DATANG KE KOTA BANDUNG TAHUN 2013–2015

No KETERANGAN 2013 2014 2015 SATUAN

I 1. Jumlah pengunjung melalui gerbang Tol

2. Jumlah Pengunjung melalui bandara, stasiun, terminal Jumlah 76.765.364 7.073.615 83.838.979 79.164.051 7.038.837 86.202.888 73.592.442 7.603.193 81.195.635 Orang Orang Orang II Wisatawan yang melalui pintu

gerbang kedatangan a. Wisman b. Wisnus Jumlah 176.432 5.388.292 5.564.724 180.143 5.627.421 5.807.564 183.932 5.877.162 6.061.094 Orang Orang Orang III Wisatawan Menginap

a. Wisman b. Wisnus

Jumlah Tamu Menginap

170.982 3.726.447 3.897.429 176.487 4.242.294 4.418.781 130.039 3.874.453 4.004.492 Orang Orang Orang Jumlah Tamu Tidak Menginap 1.667.295 1.388.783 2.056.602 Orang

(Sumber : Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016)

Tabel 1.2 di atas menunjukan seberapa banyak wisatawan mancanegara ataupun wistawan nusantara yang berdatangan ke kota Bandung dapat dilihat dari wisatawan yang melalui gerbang Tol, bandara, stasiun, ataupun terminal. Tabel di atas pun dapat menunjukan seberapa banyak wisatawan yang menginap ataupun yang tidak menginap pada tahun 2013-2015. Wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik tersendiri yang menyebabkan orang-orang memaksakan diri untuk dapat berkunjung ke kota Bandung yang merupakan salah satu kota yang menjadi daerah tujuan wisata di Jawa Barat sehingga pada saat ini telah dijuluki sebagai


(3)

salah satu kota surganya para pecinta kuliner di Indonesia. Banyak wisatawan yang berkunjung membuat peluang bagi para pengusaha usaha untuk menciptakan berbagai pilihan makanan untuk sekedar dijadikan oleh-oleh khas dari kota Bandung salah satunya adalah brownies kukus.

Tabel 1.3

DATA JUMLAH PEMBELIAN PRODUK BROWNIES DI KOTA BANDUNG DALAM SATU HARI

No Nama Perusahaan Frekuensi

1. Brownies Amanda 300 orang

2. Brownies Prima Rasa 220 orang

3. Brownies Vannisa 65 orang

4. Brownies Bandung 50 orang

5. Brownies Nazwa 50 orang

Total 685 orang

(Sumber : Muhammad Rizal Jayawangsa, Tahun 2016)

Berdasarkan tabel 1.3 di Bandung terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi brownies diantaranya Brownies Amanda, Prima Rasa, Brownies Vannisa, Brownies Bandung, dan Brownies Nazwa. Dalam tabel di atas pun dapat dilihat jumlah orang yang membeli produk brownies di setiap perusahaan dalam satu hari.

Dalam menjalankan usahanya banyak perusahaan yang tidak mengandalkan media massa dalam memasarkan produknya tetapi melalui konsumen, dimana konsumen melakukan pembelian dan merasakan produknya. Word of mouth(WOM) menjadi bagian penting dalam studi pemasaran mengingat bahwa komunikasi dalam WOM mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Di sisi lain, kekuatan WOM juga bertambah mengingat bahwa


(4)

manusia adalah makhluk sosial yang senang berinteraksi dan berbagi dengan sesamanya, termasuk masalah preferensi pembelian. WOM mampu menyebar begitu cepat bila individu yang menyebarkannya juga memiliki jaringan yang luas. Konsumen menjadi bagian yang memiliki potensi luar biasa dalam pemberitaan sebuah produk. Pemberitaan itu dapat berupa hal negatif maupun positif mengenai suatu produk dan dalam hal inilah terjadi word of mouth communication. Pada saat ini orang cenderung lebih percaya pada pemasaran WOM dibanding metode promosi apapun yang sifatnya lebih formal. Orang yang menerima rekomendasi berdasarkan informasi dari orang lain cenderung lebih yakin bahwa pemberi rekomendasi berbicara jujur dan tidak ditunggangi motif tersembunyi.Sumardy (2011:25).

Ketatnya persaingan didalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan produk yang baik dan berkualitas, guna memenangkan persaingan dan mempertahankan eksistensi dengan para kompetitor juga meningkatkan jumlah penjualan yang berujung pada kenaikan profit bagi perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai standar kualitasnya masing-masing serta terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas produknya . Oleh karena itu menjaga kualitas produk merupakan salah satu kebijakan penting bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan daya saing produk yang dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen, perusahaan harus dapat memahami apa yang konsumen butuhkan dengan mengimplementasikan pada kualitas produk mereka dikarenakan kualitas produk yang baik akan memberikan nilai tambah untuk memutuskan pembelian dibenak konsumen, dikutip dari jurnalRepi (2013).


(5)

CV VANNISA merupakan salah satu perusahaan industri dibidang makanan yang berada dikota Bandung. Berawal dari brownies kukus yang menjadi produk andalan, VANNISA kemudian mengembangkan produk makanan lain seperti Brownies bakar, pisang bolen, cheese stick, dan onion stick. Varian rasa produk yang dijual awalnya hanya ada brownies jenis original dan sekarang VANNISA telah memiliki berbagai macam jenis brownies kukus dan brownies bakar.

Tabel 1.4

Daftar Harga Produk Vannisa Brownies

Varian Rasa Harga

Coklat Rp31,000

Keju-Coklat Rp33,000

Keju-Keju Rp33,000

Blueberry Rp33,000

Strawberry Rp33,000

Zebra Rp33,000

Pisang-Keju-Pandan Rp33,000

Sari Kaya-Pandan Rp33,000

Coklat Pandan Rp33,000

Keju Pandan Rp33,000

Tiramisu Rp33,000

Coklat* Rp31,000

Keju-Coklat* Rp33,000

Keterangan : * (Brownies Bakar)

(Sumber: Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung Tahun 2016) .

CV.Vannisa berdiri pada tahun 2004, Vannisa tidak banyak melakukan kegiatan promosi yang cukup menarik untuk menaikkan tingkat penjualannya. Dilihat dari website yang sudah tidak bisa diakses dan pernyataan dari pemilik Vannisa yang masih belum menemukan media promosi yang efektif untuk


(6)

produknya. Vannisa menganggap brosur kurang efektif untuk produknya. Iklan media cetak seperti koran dan majalah pernah dilakukan, hanya bertahan beberapa bulan saja, karena dianggap masih kurang efektif, dan besarnya biaya tidak sebanding dengan pendapatan. Promosi dari mulut ke mulut masih dianggap sebagai promosi yang paling efektif untuk Vannisa Brownies. Menurut Kotler & Armstrong (2014 : 163) Word of mouth memiliki pengaruh yang kuat terhadap consumer buying behavior, Pada saat ini komentar pribadi serta rekomendasi dari teman dekat, rekan, dan konsumen lainnya cenderung lebih dipercayai para konsumen dari pada penjual yang berusaha untuk memberikan komunikasi produk yang positif.

Namun pada awal tahun 2015 Vannisa mencoba untuk meningkatkan penjualannya dengan cara melakukan promosi yang menarik yaitu dengan melakukan pembelian minimal (Rp100.000/3pcs), konsumen akan mendapatkan payung atau gelas gratis yang di berikan oleh Vannisa promosi tersebut disebarkan luaskan dengan cara promosi penjualan dari mulut ke mulut ataupun pada saat konsumen datang ke toko untuk membeli brownies. Tidak hanya itu Vannisa pun mencoba untuk menambah varian rasa brownies nya. Vannisa pun beranggapan kualitas produk menjadi hal yang utama yang perlu diperhatikan dikarenakan kualitas produk menentukan banyaknya konsumen yang akan selalu membeli brownies Vannisa. Ketika kualitas produk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, oleh karena itulah Vannisa selalu konsisten dalam menciptakan kualitas produk nya. Menurut Potter dan Hothckiss (1995:90-112)

dalam jurnal Margaretha dan Edwin (2012) kualitas suatu produk makanan sangatlah penting bagi setiap pendiri penjual makanan, karenafood quality adalah karakteristik kualitas dari makanan yang dapat diterima oleh konsumen. Berikut data penjualan Vannisa Brownies tahun 2014 - 2015.


(7)

Tabel 1.5

Penjualan Produk Vannisa Brownies jl. Soekarno Hatta Tahun 2014 -2015

BULAN JUMLAH

PENJUALAN PER-DUS TAHUN 2014

JUMLAH PENJUALAN

PER-DUS TAHUN 2015

JUMLAH PENJUALAN

PER-DUS TAHUN 2016

Januari 1912 1907 1911

Februari 1902 1923 1918

Maret 1937 1754 1939

April 1923 1742 1925

Mei 1915 1733 1933

Juni 2385 1822 2289

Juli 2697 2537 2597

Agustus 1909 1889 1913

September 1942 1933 1926

Oktober 1938 1915

November 1974 1923

Desember 2486 2358

(Sumber: Vannisa Brownies jl.Soekarno Hatta Tahun 2016)

Namun pada kenyataannya strategi komunikasi WOM dan kualitas produk tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Terlihat dari hasil penjualan pada bulan Maret 2015 terjadi penurunan jumlah penjualan yang cukup drastis hingga bulan Mei 2015 hal ini terjadi diduga dikarenakan adanya fenomena WOM negatif. Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan dengan pemilik Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta tanggal 6 September 2016. Yang mengemukakan terdapat keluhan negatif dari pelanggan dikarenakan adanya kecolongan dari kualitas produk Vannisa Brownies dengan adanya konsumen menemukan cangkang telor di dalam brownies. Tetapi Vannisa langsung merespon keluhan negatif tersebut dengan cara menggantikan produk brownies dengan keadaan baru dan meminta maaf atas kesalahan cangkang telor yang tidak


(8)

disengaja ada di brownies konsumen tersebut.selain itu dari hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti terhadap pemilik Vannisa Brownies ditemukan adanya keluhan dari konsumen kepada konsumen lain yang pada akhirnya keluhan tersebut sampai kepada pemilik Vannisa Brownies. Hal ini menunjukan adanya word of mouth negatif dari sesama konsumen mengenai adanya produk yang sudah kadaluarsa dikarenakanexpire date yang tidak di cantumkan pada kemasan produk Vannisa Brownies Sehingga komunikasi negatif tersebut tersebar luas. Masalah tersebut Vannisa mencoba menjelaskan kepada konsumennya dengan ditemukannya produk brownies yang sudah kadaluarsa, dimana jika konsumen sebelum membeli produk brownies, pegawai Vannisa Brownies selalu memberika informasi kepada konsumen bahwa brownies kukus tidak bertahan lama hanya jangka waktu 4 hari tetapi Vannisa langsung mengambil tindakan untuk mencantumkanexpire datepada kemasan Vannisa brownies .

Atas dasar keterangan dan uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti dapat mengajukan sebuah judul penelitian “PENGARUH WORD OF

MOUTH DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK BROWNIES VANNISA BANDUNG”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, penulis menganalisis tentang word of mouth (WOM) dan kualitas produk dalam keputusan pembelian di Vannisa Brownies membatasinya dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana WOM, kualitas produk, dan keputusan pembelian pada Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung?

2. Bagaimana pengaruh WOM terhadap keputusan pembelian dari Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung?

3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung?


(9)

4. Bagaimana pengaruh WOM dan kualitas produk secara bersama terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung? 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpresentasikannya. Hasilnya akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana lengkap pada program studi Manajemen Fakultas Bisnis Dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana WOM, kualitas produk, dan keputusan pembelian pada Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung

2. Untuk mengetahui pengaruh WOM terhadap keputusan pembelian dari Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh WOM dan kualitas produk secara bersama terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Objek dalam penelitian ini adalah Vannisa Brownies (jl. Soekarno Hatta). 2. Variabel yang diteliti adalahWord of Mouth, Kualitas Produk dan Keputusan

Pembelian.

3. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 September 2016 sampai dengan 24 Maret 2017.

4. Penelitian dilakukan untuk meneliti masalah yang terjadi di Vannisa Brownies pada bulan Maret,April, dan Mei tahun 2015.


(10)

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini tentunya diharapkan akan dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya manfaat kegunaan tersebut, yakni :

1. Implikasi Akademik

Melalui proses dalam kegiatan dan penyusunan tugas akhir ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi penulis untuk membandingkan serta mengembangkan teori-teori perkuliahan, khususnya mata kuliah manajemen pemasaran dengan aplikasi di dunia bisnis secara nyata khususnya pada Brownies VANNISA Soekarno Hatta.

2. Implikasi Manajerial

Bagi perusahaan diharapkan mendapatkan tambahan informasi dan pengetahuan, sebagai bahan dalam kegiatan evaluasi dalam perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan pesan iklan dan kualitas produk, khususnya pada Brownies VANNISA Bandung Soekarno Hatta , hal ini juga dapat meningkatkan kinerja dan citra baik perusahaan dimata konsumen.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang terdapat dalam laporan studi lapangan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menjadi acuan penelitian dan landasan penelitian. Terdapat tujuan penelitian, yang merupakan fokus orientasi penelitian, pencapaian yang diharapkan dari keseluruhan proses penelitian. Terdapat pembatasan masalah, agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan. Serta yang terakhir dalam bab ini adalah sistematika penulisan, yang berisi uraian singkat proses penulisan laporan penelitian ini.


(11)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang menjadi landasan berfikir serta dasar penyusunan penelitian. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku referensi serta sumber informasi lain yang terkait dengan pembahsan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian dan penulisan laporan penelitian. Agar hasil yang dicapai tepat, maka diperlukan langkah-langkah penelitian yang terstruktur dan terarah, sehingga hasil yang diperoleh tidak menyimpang dari tujuan awal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis dari hasil pengamatan, pengumpulan, serta pengolahan data hingga hasil yang dicapai selama penelitian dan pembuatan laporan penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari pokok-pokok bahasan yang disertai dengan saran-saran bagi pihak terkait sebagai objek penelitian untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan untuk pengembangan di massa yang akan data.


(1)

produknya. Vannisa menganggap brosur kurang efektif untuk produknya. Iklan media cetak seperti koran dan majalah pernah dilakukan, hanya bertahan beberapa bulan saja, karena dianggap masih kurang efektif, dan besarnya biaya tidak sebanding dengan pendapatan. Promosi dari mulut ke mulut masih dianggap sebagai promosi yang paling efektif untuk Vannisa Brownies. Menurut Kotler & Armstrong (2014 : 163) Word of mouth memiliki pengaruh yang kuat terhadap consumer buying behavior, Pada saat ini komentar pribadi serta rekomendasi dari teman dekat, rekan, dan konsumen lainnya cenderung lebih dipercayai para konsumen dari pada penjual yang berusaha untuk memberikan komunikasi produk yang positif.

Namun pada awal tahun 2015 Vannisa mencoba untuk meningkatkan penjualannya dengan cara melakukan promosi yang menarik yaitu dengan melakukan pembelian minimal (Rp100.000/3pcs), konsumen akan mendapatkan payung atau gelas gratis yang di berikan oleh Vannisa promosi tersebut disebarkan luaskan dengan cara promosi penjualan dari mulut ke mulut ataupun pada saat konsumen datang ke toko untuk membeli brownies. Tidak hanya itu Vannisa pun mencoba untuk menambah varian rasa brownies nya. Vannisa pun beranggapan kualitas produk menjadi hal yang utama yang perlu diperhatikan dikarenakan kualitas produk menentukan banyaknya konsumen yang akan selalu membeli brownies Vannisa. Ketika kualitas produk sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen, oleh karena itulah Vannisa selalu konsisten dalam menciptakan kualitas produk nya. Menurut Potter dan Hothckiss (1995:90-112) dalam jurnal Margaretha dan Edwin (2012) kualitas suatu produk makanan sangatlah penting bagi setiap pendiri penjual makanan, karenafood quality adalah karakteristik kualitas dari makanan yang dapat diterima oleh konsumen. Berikut data penjualan Vannisa Brownies tahun 2014 - 2015.


(2)

Tabel 1.5

Penjualan Produk Vannisa Brownies jl. Soekarno Hatta Tahun 2014 -2015

BULAN JUMLAH

PENJUALAN PER-DUS TAHUN 2014

JUMLAH PENJUALAN

PER-DUS TAHUN 2015

JUMLAH PENJUALAN

PER-DUS TAHUN 2016

Januari 1912 1907 1911

Februari 1902 1923 1918

Maret 1937 1754 1939

April 1923 1742 1925

Mei 1915 1733 1933

Juni 2385 1822 2289

Juli 2697 2537 2597

Agustus 1909 1889 1913

September 1942 1933 1926

Oktober 1938 1915

November 1974 1923

Desember 2486 2358

(Sumber: Vannisa Brownies jl.Soekarno Hatta Tahun 2016)

Namun pada kenyataannya strategi komunikasi WOM dan kualitas produk tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Terlihat dari hasil penjualan pada bulan Maret 2015 terjadi penurunan jumlah penjualan yang cukup drastis hingga bulan Mei 2015 hal ini terjadi diduga dikarenakan adanya fenomena WOM negatif. Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan dengan pemilik Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta tanggal 6 September 2016. Yang mengemukakan terdapat keluhan negatif dari pelanggan dikarenakan adanya kecolongan dari kualitas produk Vannisa Brownies dengan adanya konsumen menemukan cangkang telor di dalam brownies. Tetapi Vannisa langsung merespon keluhan negatif tersebut dengan cara menggantikan produk brownies dengan keadaan baru dan meminta maaf atas kesalahan cangkang telor yang tidak


(3)

disengaja ada di brownies konsumen tersebut.selain itu dari hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti terhadap pemilik Vannisa Brownies ditemukan adanya keluhan dari konsumen kepada konsumen lain yang pada akhirnya keluhan tersebut sampai kepada pemilik Vannisa Brownies. Hal ini menunjukan adanya word of mouth negatif dari sesama konsumen mengenai adanya produk yang sudah kadaluarsa dikarenakanexpire date yang tidak di cantumkan pada kemasan produk Vannisa Brownies Sehingga komunikasi negatif tersebut tersebar luas. Masalah tersebut Vannisa mencoba menjelaskan kepada konsumennya dengan ditemukannya produk brownies yang sudah kadaluarsa, dimana jika konsumen sebelum membeli produk brownies, pegawai Vannisa Brownies selalu memberika informasi kepada konsumen bahwa brownies kukus tidak bertahan lama hanya jangka waktu 4 hari tetapi Vannisa langsung mengambil tindakan untuk mencantumkanexpire datepada kemasan Vannisa brownies .

Atas dasar keterangan dan uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti dapat mengajukan sebuah judul penelitian “PENGARUH WORD OF MOUTH DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BROWNIES VANNISA BANDUNG”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, penulis menganalisis tentang word of mouth (WOM) dan kualitas produk dalam keputusan pembelian di Vannisa Brownies membatasinya dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana WOM, kualitas produk, dan keputusan pembelian pada Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung?

2. Bagaimana pengaruh WOM terhadap keputusan pembelian dari Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung?

3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung?


(4)

4. Bagaimana pengaruh WOM dan kualitas produk secara bersama terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung? 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpresentasikannya. Hasilnya akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana lengkap pada program studi Manajemen Fakultas Bisnis Dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana WOM, kualitas produk, dan keputusan pembelian pada Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung

2. Untuk mengetahui pengaruh WOM terhadap keputusan pembelian dari Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh WOM dan kualitas produk secara bersama terhadap keputusan pembelian Vannisa Brownies cabang jl.Soekarno Hatta Bandung.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Objek dalam penelitian ini adalah Vannisa Brownies (jl. Soekarno Hatta). 2. Variabel yang diteliti adalahWord of Mouth, Kualitas Produk dan Keputusan

Pembelian.

3. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 September 2016 sampai dengan 24 Maret 2017.

4. Penelitian dilakukan untuk meneliti masalah yang terjadi di Vannisa Brownies pada bulan Maret,April, dan Mei tahun 2015.


(5)

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini tentunya diharapkan akan dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya manfaat kegunaan tersebut, yakni :

1. Implikasi Akademik

Melalui proses dalam kegiatan dan penyusunan tugas akhir ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi penulis untuk membandingkan serta mengembangkan teori-teori perkuliahan, khususnya mata kuliah manajemen pemasaran dengan aplikasi di dunia bisnis secara nyata khususnya pada Brownies VANNISA Soekarno Hatta.

2. Implikasi Manajerial

Bagi perusahaan diharapkan mendapatkan tambahan informasi dan pengetahuan, sebagai bahan dalam kegiatan evaluasi dalam perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan pesan iklan dan kualitas produk, khususnya pada Brownies VANNISA Bandung Soekarno Hatta , hal ini juga dapat meningkatkan kinerja dan citra baik perusahaan dimata konsumen.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang terdapat dalam laporan studi lapangan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menjadi acuan penelitian dan landasan penelitian. Terdapat tujuan penelitian, yang merupakan fokus orientasi penelitian, pencapaian yang diharapkan dari keseluruhan proses penelitian. Terdapat pembatasan masalah, agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan. Serta yang terakhir dalam bab ini adalah sistematika penulisan, yang berisi uraian singkat proses penulisan laporan penelitian ini.


(6)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi mengenai teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang menjadi landasan berfikir serta dasar penyusunan penelitian. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku referensi serta sumber informasi lain yang terkait dengan pembahsan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian dan penulisan laporan penelitian. Agar hasil yang dicapai tepat, maka diperlukan langkah-langkah penelitian yang terstruktur dan terarah, sehingga hasil yang diperoleh tidak menyimpang dari tujuan awal penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis dari hasil pengamatan, pengumpulan, serta pengolahan data hingga hasil yang dicapai selama penelitian dan pembuatan laporan penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari pokok-pokok bahasan yang disertai dengan saran-saran bagi pihak terkait sebagai objek penelitian untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan untuk pengembangan di massa yang akan data.