Formulasi Krim Anti-Aging dari Konsentrat Sari Buah Stroberi (Fragaria x ananassa Duchesne ex Weston)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kulit sering menjadi tolak ukur yang akurat untuk mengetahui kondisi
umum dan usia seseorang. Kulit anak muda cukup kenyal untuk menghadapi
berbagai gangguan, sementara kulit orang dewasa mudah terpengaruh oleh
perubahan kondisi kesehatan, pola makan, kelelahan fisik, dan pola tidur. Fungsi
kulit yang sebenarnya jauh lebih rumit dari sekedar pelapis untuk faktor
keindahan belaka. Kulit tidak hanya berperan penting dalam melindungi dari
gangguan luar, tapi juga salah satu faktor penting dalam proses penuaan (Bentley,
2005).
Penuaan (aging) merupakan proses hilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri serta mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan kerusakan
yang diderita (Siswanto dan Pangkahila, 2014). Proses penuaan berlangsung
sejalan dengan kemunduran fungsi organ tubuh setelah masa kematangan tercapai.
Akibatnya dari proses penuaan akan cepat tampak di kulit. Kulit usia muda
memiliki kemampuan optimal menahan kelembaban air di dalamnya. Daya
kemampuan menahan kelembaban air sangat menentukan tingkat kehalusan kulit,
kekenyalan, dan keindahannya (Kusumadewi, 2002).

Photoaging merupakan faktor penyebab penuaan itu terjadi lebih cepat.
Photoaging adalah kondisi penuaan akibat paparan kronik dari sinar UV yang
dapat muncul pada usia dini (Elsner dan Maibach, 2000). Tanda-tanda penuaan

1
Universitas Sumatera Utara

mulai tampak pada usia yang relatif muda sekitar umur 20 tahun. Proses penuaan
yang berlangsung lebih cepat dari yang seharusnya inilah yang dikenal dengan
penuaan dini (Mulyawan dan Suriana, 2013). Banyak faktor dari luar yang
mempengaruhi

penuaan kulit, tetapi yang terkuat adalah sinar matahari,

khususnya sinar UV yang terdapat di dalam sinar matahari (Tranggono dan
Latifah, 2007). Berbagai masalah dan kelainan kulit dapat timbul pada kulit yang
menua, misalnya kulit kering dan kasar, kulit kendur, timbul kerutan dan lipatan
kulit yang nyata, bercak pigmentasi, dan tumor kulit (Jusuf, 2005).
Penuaan dapat dihambat dengan menggunakan anti-aging. Anti-aging atau
anti penuaan adalah kosmetik yang memiliki bioaktivitas yang mampu mencegah

atau

memperbaiki

tanda-tanda

penuaan

seperti

kerutan,

kulit

kendur,

hiperpigmentasi, dan lain-lain sehingga penampilan kulit menjadi lebih baik
(Draelos dan Thaman, 2006).
Penuaan kulit merupakan salah satu dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kulit secara alami menggunakan antioksidan untuk melindungi dari efek

kerusakan sinar matahari, tetapi antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh dapat
menurun akibat dari sinar UV. Banyak antioksidan eksogen yang digunakan untuk
meredam efek buruk radikal bebas yang tergolong vitamin seperti vitamin C dan
vitamin E, betakaroten atau yang lain seperti ubikuinon dan glutation,
isoflavonoid, silimerin, tea polifenol, dan lain-lain (Deny, dkk., 2006).
Antioksidan alami bisa diperoleh dari sayuran atau buah-buahan salah satunya
buah stroberi. Buah stroberi memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena
mengandung quercetin, ellagic acid, antosianin, kaempferol. Antioksidan
berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel

2
Universitas Sumatera Utara

kanker. Fungsi antioksidan stroberi diperoleh dari kandungan vitamin C 60 mg
per 100 g (Budiman dan Saraswati, 2008). Kandungan vitamin C pada stroberi
lebih tinggi daripada jeruk yaitu 30 – 50 mg per 100 g, tomat yaitu 34 mg per 100
garam, dan apel yaitu 5 mg per 100 g (Anonim, 2015).
Kerja vitamin C sebagai antioksidan topikal terhadap efek UV adalah
dengan cara menetralisir radikal bebas dan mengaktifkan vitamin E. Vitamin C
juga penting untuk merangsang sintesis kolagen dan menghambat biosintesis

elastin yang berperan pada penuaan kulit, mengurangi pembentukan pigmen pada
kulit dengan menghambat tirosinase dan meningkatkan fungsi barrier epidermis
dengan merangsang produksi sfingolipid (Deny, dkk., 2006).
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
formulasi krim anti-aging dari konsentrat sari buah stroberi (Fragaria x ananassa
Duchesne ex Weston).

1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah konsentrat sari buah stroberi dapat diformulasikan dalam sediaan krim
anti-aging?
2. Apakah krim yang mengandung konsentrat sari buah stroberi memberikan
efektivitas anti-aging pada kulit?

1.3 Hipotesis Penelitian
1. Konsentrat sari buah stroberi dapat diformulasikan dalam sediaan krim
sebagai anti-aging.
2. Krim yang mengandung konsentrat sari buah stroberi memberikan efektivitas
anti-aging pada kulit.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konsentrat sari buah stroberi dapat diformulasikan dalam
sediaan krim anti-aging.
2. Untuk mengetahui krim yang mengandung konsentrat sari buah stroberi
memberikan efektivitas anti-aging pada kulit.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya dan hasil guna dari buah stroberi.
2. Menjadi alternatif lain dalam penggunaan buah stroberi untuk konsumen
yang tidak hanya dapat dikonsumsi sebagai minuman dan makanan saja.

4
Universitas Sumatera Utara