T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi dalam Transaksi Jual Beli Tanah Merah: Studi Kasus di Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan T1 BAB VI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang Pola Komunikasi Dalam Transaksi Jual Beli
Tanah Merah Di Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan
ini, peneliti menyimpulkan bahwa pola komunikasi yang dominan terjadi adalah
pola komunikasi beroda dengan satu orang berada di posisi tengahnya yang
berperan sebagai calo yang berhubungan dengan semua pihak yang terkait. Dan
setiap anggota lainnya hanya dapat berkomunikasi dengan calo tersebut. Dalam
kasus ini feedback yang didapat pihak CV yaitu berupa penolakan proyek
pengerukkan tanah. Dan komunikasi terjadi secara interpersonal dimana jika
dibandingkan
dengan
bentuk-bentuk
komunikasi
lainnya,
komunikasi
interpersonal dinilai paling baik dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan,
opini,
dan
perilaku
komunikan.
Alasannya
adalah
karena
komunikasi
interpersonal dilakukan secara tatap muka dimana antara komunikator dan
komunikan saling terjadi kontak pribadi secara langsung.
6.2
Saran
Dari kesimpulan penelitian diatas, peneliti merumuskan saran yang
ditujukan untuk pemerintah dan penelitian selanjutnya, yaitu dalam menangani
kasus seperti ini, pemerintah harus lebih tegas lagi dalam menindak para aktor
yang terlibat dalam kasus pengerukkan tanah secara paksa/ilegal. Dan jika ingin
melakukan penelitian dengan objek yang serupa, maka untuk penelitian yang
selanjutnya, peneliti menyarankan untuk mengamati dan membahas tentang cara
atau strategi calo dalam meyakinkan pihak penjual dan pihak pembeli.
69
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang Pola Komunikasi Dalam Transaksi Jual Beli
Tanah Merah Di Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan
ini, peneliti menyimpulkan bahwa pola komunikasi yang dominan terjadi adalah
pola komunikasi beroda dengan satu orang berada di posisi tengahnya yang
berperan sebagai calo yang berhubungan dengan semua pihak yang terkait. Dan
setiap anggota lainnya hanya dapat berkomunikasi dengan calo tersebut. Dalam
kasus ini feedback yang didapat pihak CV yaitu berupa penolakan proyek
pengerukkan tanah. Dan komunikasi terjadi secara interpersonal dimana jika
dibandingkan
dengan
bentuk-bentuk
komunikasi
lainnya,
komunikasi
interpersonal dinilai paling baik dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan,
opini,
dan
perilaku
komunikan.
Alasannya
adalah
karena
komunikasi
interpersonal dilakukan secara tatap muka dimana antara komunikator dan
komunikan saling terjadi kontak pribadi secara langsung.
6.2
Saran
Dari kesimpulan penelitian diatas, peneliti merumuskan saran yang
ditujukan untuk pemerintah dan penelitian selanjutnya, yaitu dalam menangani
kasus seperti ini, pemerintah harus lebih tegas lagi dalam menindak para aktor
yang terlibat dalam kasus pengerukkan tanah secara paksa/ilegal. Dan jika ingin
melakukan penelitian dengan objek yang serupa, maka untuk penelitian yang
selanjutnya, peneliti menyarankan untuk mengamati dan membahas tentang cara
atau strategi calo dalam meyakinkan pihak penjual dan pihak pembeli.
69