Laporan Ilmiah Desain Poster ILM Kenakal

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa di mana seseorang mengalami proses transisi dari masa
kanak-kanak menuju ke jenjang siklus masa psikologis selanjutnya. Para ahli mengatakan
masa remaja terjadi pada manusia sekitar usia 13-18 tahun. Masa di mana seseorang
akan mencoba-coba hal baru yang menurut mereka menarik, entah hal tersebut baik
atau buruk. Masa di mana seseorang mencari-cari jati diri, sehingga kebanyakan
seseorang akan meniru figur idola mereka karena dianggap keren.

Pencarian jati diri dengan cara meniru figur idola terkadang dapat berdampak buruk
pada perkembangan remaja. Salah satu penyebabnya adalah bila figur yang ditirunya
tersebut merupakan figur yang buruk namun tetap dianggap keren. Sehingga semua
tingkah laku, perkataan, sikap dan sifat dari figur tersebut akan langsung ditiru olehnya.

Tentunya hal tersebut dapat diartikan bahwa pergaulan tentulah menjadi hal yang
sangat penting dalam mencari jati diri. Peran orang tua dalam mengarahkan putraputrinya dalam memilih pergaulan akan sangat berperan dalam hal ini. Bila remaja tidak
diarahkan oleh orang tua, maka mereka akan memilih pergaulan tanpa mengerti dulu

apakah pergaulan itu baik bagi mereka nantinya atau tidak. Remaja hanya akan memilih
berdasarkan sebuah ajakan atau berfikir bahwa pergaulan itu tampak keren. Sehingga
banyak remaja yang menjadi salah pergaulan dan menimbulkan kenakalan remaja.

Kenakalan remaja adalah sebuah penyimpangan perilaku dari norma-norma juga nilainilai kebaikan dan keagamaan serta penyimpangan dari hukum-hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Salah satu contoh kenakalan remaja adalah seks bebas. Seks
bebas adalah seks yang dilakukan diluar ikatan pernikahan (suami-istri) atas dasar suka
sama suka ataupun paksaan dari pihak manapun. Seks bebas kini banyak dilakukan oleh
para remaja, hal tersebut adalah hal yang salah dan tidak patut untuk dilakukan sebab
1

mengakibatkan banyak penyakit fisik dan psikologis/mental. Menurut penelitian
mengenai remaja wanita yang pernah melakukan hubungan intim yang dilakukan oleh
SKRRI (Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia) pada tahun 2002-2003,
diketahui 41,6% dari wanita usia 14-24 tahun sudah kehilangan kegadisannya diluar
nikah dan KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia) di tahun 2008, diketahui 62,7%
dari remaja SMP-SMA sudah tidak perawan.

Seks bebas sangatlah berbahaya karena mengakibatkan berbagai macam penyakit
seperti: HIV/AIDS dan PMS (Penyakit Menular Seksual), KTD (Kehamilan yang Tidak

Diinginkan), kerusakan organ reproduksi yang disebabkan belum matangnya organorgan reproduksi (Pemerhati Kesehatan Reproduksi STIKES, mengatakan bahwa usia
yang ideal untuk menikah dimulai dari 21 tahun ke atas). Kemudian akibat psikologisnya
seperti: rasa bersalah, malu, sedih, benci kepada diri sendiri, benci kepada orang-orang
yang terlibat, bingung, katakuan tak jelas, depresi, berduka, merasa tidak punya
harapan, hilanganya kosentrasi, hilangnya nafsu makan, cemas, takut akan hukuman
Tuhan, hilangnya kepercayaan diri, stres, berhalusinasi, merasa hampa.

Sudah seharusnya para orang tua memperhatikan dan mengawasi putra-putrinya
dengan lebih bijaksana. Misal, lebih mengarahkan putra-putrinya pada kegiatan yang
lebih positif seperti pada bidang keagamaan, olahraga, kesenian, ilmu pengetahuan dan
bidang-bidang lainnya yang dapat memberikan remaja sebuah tujuan dan
kecenderungan untuk mengejar sebuah prestasi.

Maka dari itu upaya pencarian pemecahan dari masalah tersebut sangat penting
sehingga laju pertumbuhan kenakalan remaja seks bebas dapat ditekan bahkan
dihapuskan dari pergaulan remaja. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh
penulis, yakni memberikan ajakan kepada orang tua untuk lebih memberikan
pengarahan kepada putra-putrinya untuk memilih pergaulan yang baik melalui poster
iklan layanan masyarakat. Sehingga penulis memberikan judul pada laporan iklan
layanan tersebut: PERANCANGAN POSTER IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KENAKALAN

REMAJA SEKS BEBAS UNTUK ORANG TUA WALI MURID SEKOLAH MENENGAH ATAS DI
KOTA “U‘ABAYA .

2

1.2. Rumusan Masalah

Setelah mengambil kesimpulan dari latar belakang, maka penulis merumuskan
masalahnya adalah bagaimana merancang poster iklan layanan masyarakat untuk
menyampaikan pesan kepada orang tua wali murid sekolah menengah atas di Kota
Surabaya agar lebih mengawasi putra-putrinya sehingga dapat mengurangi laju
pertumbuhan kenakalan remaja seks bebas.

1.3. Tujuan

Mengingatkan orang tua agar lebih memperhatikan dan mengawasi putra-putrinya
dalam memilih pergaulan.

1.4. Manfaat


Mengurangi laju pertumbuhan kenakalan remaja seks bebas.

3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan

Perancangan atau merancang adalah proses mencipta atau membuat sesuatu yang baru
maupun hanya sekedar mengembangkan sesuatu yang telah ada atau mengambil
bagian-bagian dari beberapa hal atau objek kemudian meramunya menjadi satukesatuan yang utuh dan memilki nilai fungsi. Perancangan diawali dengan munculnya
ide dari suatu masalah yang terjadi atau terlintas di dalam fikiran. Kemudian
mengumpulkan fakta-fakta yang ada untuk membentuk suatu solusi bagi pemecahan
masalahnya. Hingga mengimplementasikannya kepada media yang telah ditentukan
dalam pengambilan solusi.

2.2 Poster


Poster merupakan sebuah lembaran yang berisikan pengumuman atau ajakan akan
suatu hal yang dapat bersifat komersial, mendidik, memberikan sebuah gagasan
(propaganda dan atau politik), memotivasi atau mengingatkan yang lebih dominan
dengan gambar daripada tulisan. Poster biasanya dicetak untuk ditempelkan di dinding
atau suatu permukaan yang datar yang kebanyakan vertikal, agar lebih muda untuk
menarik perhatian orang. Karena ditujukan agar dapat menarik perhatian orang maka
biasanya poster akan dirancang dengan warna-warna yang mencolok dan mudah dilihat
dengan cepat oleh mata. Menggunakan lebih banyak gambar daripada tulisan sebab,
agar lebih mudah dimengerti oleh orang. Untuk mengatasi masalah beda bahasa dan
buta huruf. Adapaun beberapa jenis poster berdasarkan isinya:

2.10.1 Poster komersial/niaga
Berisi tentang penawaran suatu produk/jasa, pengenalan produk/jasa baru,
ajakan untuk membeli produk atau menyewa jasa yang dijual.

4

2.10.2 Poster layanan masyarakat
Berisi pemberitahuan dari pemerintah, swasta maupun perorangan yang
bertujuan pada kesejahteraan masyarakat yang dapat berupa ajakan

maupun peringatan.

2.10.3 Poster pencarian
Berisi tentang pencarian akan orang hilang, bakat, pegawai/karyawan.
Biasanya akan disertakan ciri-ciri yang sedang dicari atau dibutuhkan.

2.10.4 Poster kampanye
Berisi ajakan atau himbauan untuk memberikan suara bagi seseorang.
Kebanyakan akan disertakan nama dan foto pada poster ini.

2.10.5 Poster propaganda
Berisi tentang ajakan untuk terus memperjuangkan dan mengobarkan
semangat atas apa yang telah dilakukan seseorang yang bermanfaat bagi
masyarakat.

2.3 Desain

Desain dalam kamus bahasa indonesia berarti kerangka bentuk, rancangan.
Desain berarti berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa, serta kreatifitas
dari elemen-elemen grafis: titik, garis, bidang, ruang, warna dan tekstur yang

diselaraskan/disesuaikan/ditata sedemikian rupa sebagai pemecahan suatu
masalah. Elemen-elemen grafis tersebut juga terdapat pada unsur visual.

2.4 Unsur visual

Unsur-unsur visual terdiri dari beberapa hal di bawah ini:
2.4.1 Titik: unsur yang relatif berwujud kecil, dimensi panjang dan lebarnya
dianggap tak berarti. Titik adalah awal mula unsur garis.

5

2.4.2 Garis: unsur yang memiliki dimensi panjang dan arah. Garis dapat
membentuk bidang.
2.4.3 Bidang: unsur yang memiliki dimensi panjang dan lebar. Bidang
terbentuk dari garis-garis yang membentuk suatu batas. Bidang dapat
dibedakan menjadi geometris dan non-geometris.
2.4.4 Ruang: unsur yang dapat dihadirkan dengan adanya bidang.
Pembentuk ruang adalah titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih
mengarah pada perwujudan tiga dimensi. Pada ruang juga akan
terbentuk prespektif (seolah terlihat jauh-dekat, kedalaman) dan

bayangan (terdapat gelap-terang).
2.4.5 Warna: unsur visual yang berkaitan dengan nilai hue (spektrum
warna), saturation (nilai kepekatan), lightness (nilai cahaya dari
gelap-terang). Warna merupakan bagian yang sangat penting dalam
dunia desain grafis maupun seni rupa. Masing-masing warna dapat
memiliki

arti

yang

berbeda-beda.

Sehingga

warna

dapat

mempertegas maksud dari pesan yang ingin disampaikan kepada

audiens melalui sebuah karya. Menurut pendapat para pakar berikut
adalah kesan yang ditimbulkan dari beberapa warna:
2.4.5.1

Kuning: optimisme, penuh harapan, hangat, mudah
menarik perhatian, filosofis, ketidak-jujuran, pengecut,
pengkhianatan, pencerahan dan intelektualitas.

2.4.5.2

Jingga:

penuh

energi,

semangat,

keseimbangan,


kehangatan, memberi kesan harga terjangkau pada suatu
produk.
2.4.5.3

Merah: sangat menarik perhatian, perasaan yang meledakledak, panas, kekuatan, energi, kehangatan, cinta, nafsu,
agresifitas, bahaya, berpendirian, dinamis, dan percaya diri.

2.4.5.4

Merah muda: feminim, cinta, kasih sayang, persahabatan,
niat baik, romantis, manis, tenang, santai, lembut dan
halus.
6

2.4.5.5

Biru: kepercayaan, keamanan, teknologi, berilmu, penuh
wawasan, kebersihan, keteraturan, damai, menyejukkan,
kesegaran, dingin, spiritualitas, misteris, ketenangan, dan
kesabaran.


2.4.5.6

Hijau: alami, sehat, hidup, pembaruan, pertumbuhan,
muda, kesuburan, harmoni, optimisme, keberuntungan,
kebebasan dan keseimbangan.

2.4.5.7

Ungu: spiritual, misteris, kebangsawanan, kebesaran,
keangkuhan,

kekayaan,

keanggunan,

transformasi,

kekasaran, keramahan, romantis, erotis, kurang teliti,
penuh harapan dan mandiri.
2.4.5.8

Cokelat: tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan yang tinggi,
kestabilan, mahal dan berbobot.

2.4.5.9

Hitam:

ketakutan,

kesedihan,

kematian,

penyendiri,

misteris, kekuatan, kemakmuran, kecanggihan, seksualitas,
keanggunan,

elegan,

berwibawa,

kedisiplinan

dan

berkemuan keras.
2.4.5.10 Abu-abu: intelektualitas, masa depan, kesederhanaan,
ketenangan, kesedihan, kekelaman dan kesunyian.
2.4.5.11 Putih: kebersihan, kesucian, kealamian, netral, kosong,
awal yang baru, kemudahan dan kemurnian.
2.4.6 Tekstur: unsur yang memiliki nilai raba dari suatu permukaan. Secara
fisik tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan
pantul mengkilat dan kusam, secara tampilan dibedakan menjadi
tekstur nyata dan semu.

7

2.5 Nirmana

Dibentuk dari dua kata nir yang berarti tidak, mana yang berarti makna. Jika
digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika diartikan
lebih dalam lagi nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna,
dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama dan nada dalam desain.
Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga,
bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi
mempunyai makna tertentu.

Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen
visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang
harmonis. Nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk
dwimatra (2D) dan trimatra (3D) yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana
disebut juga ilmu tata rupa. Dengan mempelajari nirmana, seseorang diharapkan
akan memiliki pengertian, dapat mengasah keterampilan, dan mempertajam
kepekaan terhadap segala sesuatu yang menyangkut dunia desain.

Dalam nirmana terdapat dua macam prinsip, prinsip utama komunikasi visual
dan prinsip dasar seni rupa. Prinsip utama komunikasi visual dibagi menjadi:
2.5.1

Ruang kosong (white space), dimaksudkan agar karya tidak terlalu
padat dalam penempatanya pada sebuah bidang dan menjadikan
sebuah obyek menjadi dominan

Gambar 2. Ruang kosong.

8

Daerah warna putih di sekeliling titik hitam yang yang berada
ditengah menunjukkan daerah ruanga kosong, untuk memberikan
kesan dominan pada titik tersebut.

2.5.2

Kejelasan (clarity), mempengaruhi penafsiran penonton akan
sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah
dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu atau makna ganda.

Gambar 3. Kejelasan.

Karya harus memberikan kejelasan seperti gambar lingkaran (kiri),
tidak seperti gambar yang mirip lingkaran (kanan), bahkan
terkadang terlihat membentuk setengah kotak dan terlihat lonjong.

2.5.3

Kesederhanaan (simplicity), menuntut penciptaan karya yang tidak
lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan sering juga diartikan tepat
dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong
penikmat untuk menatap lama tidak merasa jenuh.

Gambar 4. Kesederhanaan.

Gambar yang kiri lebih mudah dan ringan di mata untuk dilihat,
daripada yang kanan.

2.5.4

Emphasis (point of interest), atau biasa disebut pusat perhatian,
merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk
9

menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga
mencapai nilai artistic.

Gambar 5. Emphasis.

Satu titik merah di bagian tengah barisan titik tersebut akan
langsung mengarahkan mata kita untuk melihatnya. Seperti itulah
kesan pusat perhatian yang harus timbul dalam sebuah karya.
Yang selanjutnya adalah prinsip dasar seni rupa, yang dibagi menjadi:
2.5.5

Kesatuan (unity), merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang
sangat penting. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.
Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan
(warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.

Gambar 6. Kesatuan.

2.5.6

Keseimbangan (balanced), karya seni dan desain harus memiliki
keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.
Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika
semua daya yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni
keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan.

10

Gambar 7. Keseimbangan.

Tak ada yang saling membebani antara satu bagian dalam sebuah
karya dengan bagian lainnya. Bentuk keseimbangan dapat
dibedakan menjadi dua:
2.5.6.1 Keseimbangan formal
Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua
pihak yang berlawanan dari suatu poros, yang ditimbulkan
bentuk yang identik atau sama.

2.5.6.2 Keseimbangan informal
Keseimbangan yang berwujud secara psikologis akibat
adanya gaya berat secara visual yang ditimbulkan oleh
yang tersusun dari sebuah komposisi.

11

2.5.7

Proporsional (proportion), termasuk prinsip dasar tata rupa untuk
memperoleh

keserasian

dalam

sebuah

karya,

diperlukan

perbandingan-perbandingan yang tepat. Pada dasarnya adalah
perbandingan matematis dalam sebuah bidang.

Gambar 8. Proporsional.

Ukuran dari salah satu obyek atau elemen-elemen grafis lainnya
dan teks harus sesuai dengan ukuran ruang yang tersedia. Dan
tetap harus menyisahkan ruang kosong. Misalnya seperti gambar
diatas, yang baik adalah yang kiri, sebab teks bila terlalu kecil orang
akan sulit untuk membaca. Jadi, gambarnya harus lebih kecil
daripada teks.

2.5.8

Irama (rhythm), adalah perulangan gerak yang teratur dan terus
menerus. Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh
pengulangan gerak pada ombak, barisan semut, gerak dedaunan,
dll. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan perulangan dari
bentuk-bentuk unsur rupa.

Gambar 9. Irama.

2.5.9

Dominasi (domination), tata rupa yang harus ada dalam karya seni
dan desain. Dominasi bersal dari kata dominance yang berarti
keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu
12

unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Tujuannya yaitu untuk
menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah
keteraturan.

Gambar 10. Dominasi.

Sebelum membahas tentang layout alangkah baiknya bila kita harus mempelajari
dulu sedikit teori mengenai tipografi. Sebab, tipografi merupakan salah satu
unsur visual yang sangat penting sekali selain yang telah disebutkan sebelumnya.
Bila adalah mengenai penataan, maka tipografi adalah mengenai huruf atau teks
yang akan ditata.

2.6 Tipografi

Sebuah ilmu yang mempelajari tentang penataan, bentuk, dan cara
memvisualisasikan perkataan kedalam simbol-simbol yang mudah dimengerti
disebut dengan tipografi. Tipografi dalam bahasa berarti penggambaran huruf.
Sebab, tipo dan grafi berasal dari bahasa Inggris type yang berarti jenis huruf dan
graphic yang berarti grafis atau gambar. Sejalan dengan pendapat penulis bahwa
tipografi adalah ilmu yang memvisualisasikan perkataan ke dalam simbol-simbol
ya g

udah di e gerti “iho bi g

: 58

e yataka

Tipografi

erupaka

representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan
properti visual ya g pokok da efektif.

Setiap huruf memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Estetika yang
terkandung dalam setiap bangun bentuk huruf merupakan hal sangat menarik
untuk dipelajari. Dengan keunikan-keunikan tersebut mata kita mampu
membedakan satu huruf dengan huruf lainnya. Contoh saja, mata Anda dapat
13

e bedaka a tara huruf G , O , C da

Q , buka ? Padahal bila kita terka

bentuk dasar huruf-huruf tersebut adalah lingkaran namun, dengan estetika
yang terkandung dalam setiap huruf mata kita mampu membedakan huruf yang
satu dengan huruf lainnya. Itulah yang penulis sebut dengan keunikan-keunikan
yang terdapat dalam setiap bentuk bangun huruf.

Penataan ruang (layout) dalam membuat suatu karya grafis sangat penting untuk
diperhatikan. Salah satunya adalah penataan bagi huruf-huruf. Dengan tipografi
Anda dapat membuat suatu pernyataan yang tertera dalam suatu karya (yang
dapat berupa naskah pendek namun, terlihat cukup banyak) menjadi mudah
dilihat, dipahami dan mampu menimbulkan rasa senang untuk membacanya
dengan kata lain menghilangkan suatu kebosanan yang ditimbulkan ketika
membaca. Hal ini terjadi bukan hanya karena pemilihan jenis huruf yang Anda
pilih tapi, lebih dari itu. Anda harus mampu meramu, menyusun dan mengatur
besar kecil ukuran huruf guna menerangkan di mana kata-kata kunci yang tertera
dalam suatu karya Anda sehingga kata-kata Anda dapat terekam ke dalam
ingatan pembaca. Hal itulah yang dapat membuat pembaca merasa senang
membaca pernyataan yang terdapat pada suatu karya grafis.

Di dalam tipografi ada istilah yang disebut dengan legibility atau keterbacaan.
Keterbacaan adalah tingkat kemudahan suatu naskah untuk dibaca. Hal tersebut
meliputi dari kerumitan bentuk huruf, ukuran huruf, jarak antarhuruf (kerning),
jarak antarkata (tracking) dan jarak antarbaris. Kerumitan bentuk huruf, bukan
berarti huruf yang bentuknya terlalu rumit akan dianggap jelek. Setiap jenis huruf
memiliki estetika masing-masing yang terkandung di dalamnya. Hanya kitalah
yang harus mampu mengolah huruf-huruf tersebut dengan penuh kreatifitas.
Memang pada dasarnya bentuk huruf yang terlalu rumit bila digunakan untuk
menulis naskah atau pernyataan yang panjang akan mempersulit pembaca untuk
membacanya karena, akan memperberat kerja mata pembaca memahami huruf
yang dicetak tersebut.
14

Dalam menulis naskah atau suatu pernyataan yang cukup panjang dalam sebuah
karya grafis gunakanlah huruf-huruf yang mudah dibaca. Keterbacaan tersebut
juga meliputi kerumitan bentuk huruf, spasi antarbaris, tracking, dan kerning.
Sebagai saran bagi Anda, gunakanlah aturan-aturan baku penulisan dalam
bahasa Indonesia. Dengan standart spasi antarbaris 1,5 dan ukuran huruf 11 atau
12 point (satuan ukuran huruf dalam tipografi biasa disingkat menjadi pt), teks
Anda akan mudah terbaca. Dan sebagai saran tambahan dari penulis, Sihombing
(2003: 59) menyatakan bahwa huruf yang memiliki serif (salah satunya times
new roman) tanpa Anda sadari lebih memudahkan kerja mata Anda dalam
membaca suatu naskah atau pernyataan yang panjang.

Sebagai saran bagi Anda, gunakanlah aturan-aturan baku
penulisan dalam bahasa Indonesia. Dengan standart spasi
antarbaris 1,5 dan ukuran huruf 11 atau 12 point (satuan
ukuran huruf dalam tipografi biasa disingkat menjadi pt),
teks Anda akan mudah terbaca. Dan sebagai saran tambahan
dari penulis, Sihombing (2003: 59) menyatakan bahwa
huruf yang memiliki serif (salah satunya times new roman)
tanpa Anda sadari lebih memudahkan kerja mata Anda
dalam membaca suatu naskah atau pernyataan yang
panjang.

Bandingkanlah dengan yang ini:
Sebagai saran bagi Anda, gunakanlah aturan-aturan baku
penulisan dalam bahasa Indonesia. Dengan standart spasi
antarbaris 1,5 dan ukuran huruf 11 atau 12 point (satuan
ukuran huruf dalam tipografi biasa disingkat menjadi pt),
teks Anda akan mudah terbaca. Dan sebagai saran
tambahan dari penulis, Sihombing (2003: 59) menyatakan
bahwa huruf yang memiliki serif (salah satunya times new
roman) tanpa Anda sadari lebih memudahkan kerja mata

15

Anda dalam membaca suatu naskah atau pernyataan yang
panjang.
2.7 Tekstur

Tekstur adalah sifat permukaan bidang atau ruang baik yang bersifat nyata (dilihat dan
diraba) atau semu. Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu benda.
Misalnya permukaan karpet, baju, atau kulit kayu. Keberadaan tekstur kadang dapat
menambah nilai keindahan dan penekanan pada suatu topik dalam menyampaikan
pesan melalui karya desain grafis. Maka tekstur sering digunakan dalam suatu karya
walaupun hanya dalam bentuk semu dan sedikit.

2.8 Layout

Banyak teori yang coba menerjemahkan tentang layout. Namun, kadang hal
tersebut malah membuat binggung pembaca. Jadi kita bentuk saja definisi yang
a pu de ga

udah kita

e gerti. “eperti i i pengaturan huruf dan visual

pada permukaan dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas dan
menarik Prasetyo,

: .

Maka dari definisi tersebut dapat kita ambil hal paling penting. Seperti dapat
dibaca, jelas dan menarik; pengaturan huruf dan visual. Untuk dapat dibaca, jelas
dan menarik, kita dapat merujuk hal ini kepada nirmana, di mana clarity,
simplicity, point of interest dan white space akan sangat berperan dalam hal ini.
Karena desain yang memiliki kejelasan akan sangat mudah untuk dipahami.

Kemudian untuk pusat perhatiannya, tentukan jika bisa hanya satu saja pusat
perhatian, dan yang lain adalah pendukungnya, sehingga juga akan membentuk
satu kesatuan (unity). Dan selalu sisahkan ruang kosong agar pembaca tak lelah
karena merasa terlalu banyak disuguhi materi (berlebihan) jadi harus sederhana
(simplicity).

16

Lalu untuk pengaturan huruf dan visual dapat kita kaji dengan beberapa jenisjenis layout berikut ini:

4.2.1 Mondrian
layout
mengacu
nama

pada

seorang

pelukis Belanda
bernama

Piet

Mondrian, yaitu:
penyajian
dalam

iklan

bentuk-

bentuk kotak atau landscape (horizontal) atau potrait (vertikal) di
mana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan
memuat gambar yang saling berpadu sehingga membentuk suatu
komposisi yang baik.

4.2.2

Picture window layout

Tata letak iklan di mana produk yang diiklankan
ditampilkan secara close up. Bisa dalam produknya
itu sendiri atau juga bisa menggunakan model
(public figure).

17

4.2.3 Copy heavy layout
Tata

letaknya

mengutamakan

pada

bentuk naskah iklan atau dengan kata
lain komposisi penyajiaannya didominasi
dengan teks.

4.2.4 Grid layout
suatu konsep
tata letak yang
mengacu pada
konsep
yaitu

grid,
desain

iklan tersebut seolah bagian per bagian (gambar atau teks) berada
dalam skala grid.

4.2.5 Angular layout
Penyajian iklan yang susunan elemen visualnya
membentuk

sudut

kemiringan,

biasanya

membentuk sudut kemiringan antara 40-70
derajat.

18

2.9 Remaja

remaja merupakan masa di mana seseorang mengalami proses transisi dari masa kanakkanak menuju ke jenjang siklus masa psikologis selanjutnya. Para ahli mengatakan masa
remaja terjadi pada manusia sekitar usia 13-18 tahun. Masa di mana seseorang akan
mencoba-coba hal baru yang menurut mereka menarik untuk mencari jati diri, entah hal
tersebut baik atau buruk. Masa di mana seseorang mencari-cari jati diri, sehingga
kebanyakan seseorang akan meniru figur idola mereka karena dianggap keren.

2.10 Kenakalan remaja

Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris disebut juvenile delinquency adalah suatu
perbuatan yang melanggar atau menyimpang dari norma-norma, aturan atau hukum
dalam masyarakat atau negara yang dilakukan pada usia remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Dan berikut adalah penyebab
terjadinya kenakalan remaja:

2.10.1 Faktor internal
2.10.1.1 Kurangnya kekuatan untuk mengontrol diri sendiri
2.10.1.2 Kegagalan prestasi di sekolah dan pergaulan
2.10.1.3 Kurangnya penyaluran emosi
2.10.1.4 Kurang usaha dalam membentuk hati nurani
2.10.2 Faktor eksternal
2.10.2.1 Komunikasi di dalam keluarga yang buruk
2.10.2.2 Teman sebaya yang memberi pengaruh buruk
2.10.2.3 Lingkungan masyarakat yang mendidik karakter remaja dengan
buruk, seperti: merokok, minum-minuman keras, berjudi,
tawuran, pergaulan bebas (seks bebas/pra nikah) dan penyalahgunaan narkoba.

19

2.11 Seks bebas

Pengertian seks bebas menurut Kartono merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat
seksual, di mana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan
sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam
masyarakat. Dan menurut Sarwono seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong
oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah
laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai
menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau
melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking), dan
bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan
alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting), dan yang sudah
bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan atau ikatan pernikahan.

dari teori para pakar mengenai arti dari seks bebas maka dapat disimpulkan pengertian
seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan
jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari
necking, petting sampai intercourse yang bertentangan dengan norma-norma tingkah
laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.

2.12 Kenakalan remaja seks bebas

Kenakalan remaja seks bebas adalah perbuatan seks di luar hubungan pernikahan mulai
dari necking, petting sampai intercourse yang melanggar atau menyimpang dari normanorma, aturan atau hukum dalam masyarakat atau negara yang dilakukan pada usia
remaja yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis.

2.13 Orang tua wali murid

Orang tua adalah komponen keluarga dapat terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan
hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga.
Orang tua juga merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun
umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang telah melahirkan
20

kita yaitu ibu dan bapak. Orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya sampai
setidaknya siap (manidiri) untuk masuk dalam kehidupan bermasyarakat.

Jika wali murid adalah orang yang mewakili seorang atau beberapa murid sekolah atas
pendidikannya diluar sekolah. Maka, orang tua wali murid adalah orang tua dari murid
yang bersekolah tersebut. Orang tua wali murid dapat dianggap sebagai wakil dari guru
untuk membimbingnya selama dirumah, atau di luar sekolah. Maksudnya adalah bila
guru adalah orang tua murid ketika di lingkungan sekolah, maka orang tua wali murid
adalah guru sekaligus orang tua di lingkungan rumah.

2.14 Kota Surabaya

Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Kota Jakarta. Pada tahu 2013 Dinas
Kependudukan dan Cacatan Sipil Kota Surabaya mencatat jumlah penduduk di Kota
Surabaya mencapai 3.191.874 jiwa. Setidaknya sepuluh persennya adalah pelajar yang
telah berusian 17 tahun. Yaitu pelajar yang sedang menempuh pendidikan sekolah
menengah atas.

Berdasar survei yang dilakukan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional) dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) berhasil diketahui
bahwa dari remaja putri yang berusia 14-18 tahun sebesar 32 persennya pernah
melakukan hubungan seksual. Dan survei-survei yang dilakukan oleh badan-badan
lainnya juga menemukan jumlah yang besar dari remaja putri yang sudah tidak perawan
lagi.

2.15 Iklan layanan masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang
bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah
yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan
kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi
profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
21

2.16 Corel draw

Corel draw adalah sebuah program komputer yang dapat melakukan editing pada garis
vektor. Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang berkantor
pusat di Ottawa, Kanada. Corel draw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar, oleh
karena itu banyak digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi atau percetakan
ataupun pekerjaan di bidang lain yang membutuhkan proses visualisasi.

2.17 Adobe photoshop

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, adalah perangkat lunak editor citra
buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan
pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan
perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar untuk perangkat lunak
pengolah gambar atau foto, dan bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk
terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut
dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Adobe Photoshop
CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , versi kesebelas adalah Adobe
Photoshop CS4 , versi keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5 , dan versi yang terbaru
(ketigabelas) adalah Adobe Photoshop CS6.

22

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Analisa

Pada pembuatan poster iklan layanan masyarakat yang ditujukan untuk
membantu menyampaikan bahaya dari seks bebas yang dilakukan oleh
pemerintah dan badan-badan yang bergerak di bidang sosial maka, penulis
menganalisa dari data-data yang telah didapat. Sebab kebutuhan informasi akan
masyarakat luas setaraf Negara Indonesia melalui media cetak seperti desain
poster semacam ini tidak dilakukan dengan asal-asalan.

3.1.1 5W + 1H
Menganalisa data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dasar yang ditujukan
kepada poster.

3.1.1.1 What
Poster akan digunakan sebagai media penyampaian pesan bahaya
pergaulan bebas dan seks bebas.

3.1.1.2 Who
Poster ditujukan kepada orang tua wali murid sekolah menengah atas di
Kota Surabaya.

3.1.1.3 Where
Poster akan diletakkan di Kota Surabaya. Lebih tepatnya akan diletakkan
di sekolah-sekolah dan di perkentoran, agar para wali murid dapat
melihat poster ini, di Kota Surabaya.

23

3.1.1.4 When
Poster harus diproduksi dan disebarluaskan sesegera mungkin sebab
dengan mengingatkan kepada orang tua wali murid mengenai bahaya
seks bebas. Melalui poster ini diharapkan segera dapat mengurangi laju
pertambahan remaja putri yang hamil atau pun yang sudah tidak
perawan.

3.1.1.5 Why
Sebab poster adalah cara yang efisien sebagai pemecahan masalah ini.
Bila tidak diproduksi dan disebarluaskan ditakutkan laju pertumbuhan
seks bebas di Kota Surabaya akan meningkat.

3.1.1.6 How
Orang tua wali murid diharapkan setelah membaca poster ini dapat
tergugah untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka.
Mengarahkan merekan ke hal yang jauh lebih baik daripada seks bebas.

3.1.2

Target market

Pelajar Sekola Menengah Atas sebagai target marketnya. Sebab poster ini
ditujukan untuk menanggulangi meraknya kenakalan remaja seks bebas yang
banyak dilakukan oleh pelajar SMA.
3.1.2.1 Psikografi
Secara psikografi pelajar SMA dapat dimasukkan pada golongan
experience atau mereka-mereka yang memiliki gaya hidup
mengikuti fashion dan fakta, menghabiskan sebagian besar
pemasukkan untuk hal sosialisasi atau berfoya-foya, membeli
barang berdasarkan keinginan juga terbuka akan hal baru.
3.1.2.2 Demografi
Secara demografi pelajar mempunyai status sosial pada tingkat
menengah dimasyarakat. Sebab dianggap orang yang terpelajar
namun masih dalam proses pembelajaran.
24

3.1.2.3 Geografi
Karena poster ini ditujukan bagi pelajar SMA yang berada di
Kota Surabaya secara target marketnya maka, secara geografi
adalah mereka-mereka yang berstatus pelajar SMA di Kota
Surabaya. Pelajar di Kota Surabaya pastinya telah mengenal
banyak kemajuan teknologi. Namun, biasanya tak begitu
mengenal akan agama. Maka Penulis akan membidik target
market dari segi religinya.

3.1.3

Target audiens

Orang tua wali muridlah yang menjadi target audiens. Karena penulis
menganggap bila target audiens adalah para remaja akan sangat sulit untuk
mengingatkan mereka bila hanya dengan media poster. Maka penulis
mengarahkan target audiens kepada orang tua wali murid yang dapat
memberitahu, menasehati juga mengarahkan anaknya menjauh dari seks bebas.
3.1.3.1 Psikografi
Secara psikografi orang tua wali murid dapat digolongkan
kedalam

acheivers.

Acheivers

adalah

orang-orang

yang

memperhatikan televisi pada tingkat sedang, dan merupakan
pembaca bisnis, berita juga buku-buku motivasi.
3.1.3.2 Demografi
Secara demografi orang tua wali murid memiliki status sosial
yang tinggi dimasyarakat. Seseorang yang telah berkeluarga dan
memiliki anak akan lebih dihormati dan didahulukan daripada
mereka-mereka yang belum menikah.
3.1.3.3 Geografi
Secara geografi orang tua wali murid yang berada di kota-kota
besar layaknya Kota Surabaya adalah orang-orang yang
mengenal dunia modern dan kemajuan teknologi. Cara
berpikirnya telah maju dan mau menerima saran-saran baru bagi
kebaikan hidupnya.

25

3.2 What to says

Penulis ingin memberikan peringatan kepada orang tua wali murid SMA di Kota
Surabaya agar lebih memperhatikan putra-putrinya dalam bergaul. Sebab bila tidak
putra-putrinya akan terjerumus pada pergaulan seks bebas. Yang hal tersebut sangatlah
tidak diinginkan oleh para orang tua. Jadi pesan yang ingin penulis sampaikan adalah
agar orang tua lebih memperhatikan anaknya bila tidak ingin mereka melakukan
kenakalan remaja seks bebas.

3.3 How to says

Penulis menyampaikan pesannya melaui media poster yang secara desainnya akan
tercantum pada bagian konsep kreatif yang dirancang oleh penulis.

3.4 Konsep kreatif

Dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kepada orang tua agar mereka lebih
memperhatikan cara bergaul putra-putrinya, supaya tidak menyimpang, maka berikut
adalah konsep dari poster iklan layanan tersebut:

3.4.1 Warna

Warna yang akan penulis berikan kepada poster iklan layanan masyarakat ini adalah
warna yang memberikan kesan psikologis peringatan bahaya, harapan, semangat,
kesedihan, hal yang ingin dihindari dan mudah dilihat atau yang dapat menarik
perhatian pembaca. Sebab penulis ingin menarik perhatian orang tua wali murid
agar melihat poster ini. Dengan warna merah penulis menyampaikan kesan yang
memberikan peringatan kepada orang tua wali murid. Dengan warna kuning penulis
ingin memberikan kesan harapan yang baik kepada orang tua wali murid bila telah
menyingkirkan seks bebas dari pergaulan anaknya. Dengan warna jingga penulis
ingin menyampaikan semangat positif, mengajak orang tua wali murid bersegera
dan bersemangat membimbing anaknya lebih baik lagi dan menghindarkan dari
26

pergaulan bebas. Dengan warna abu-abu penulis menyampaikan kesan yang tragis
dan sedih bilamana orang tua wali murid tidak memperhatikan pergaulan anaknya,
tidak membimbing anaknya dengan baik, hanya memberikannya uang saku tanpa
ada kasih sayang perhatian dari seorang ayah atau ibu.
3.4.1.1

Warna background
Warna background yang akan penulis gunakan adalah sesuai yang
telah dijabarkan diatas, yaitu:

warna merah akan melambangkan peringatan dan
memiliki daya tarik untuk dilihat.

warna kuning akan melambangkan harapan yang
akan terjadi bila mengikuti saran dari penulis. Dengan
warna kuning sebagai background penulis juga
bertujuan menunjukkan titik pusat perhatian dari
poster.

warna jingga terang akan melambangkan semangat
untuk bangkit dari keterpurukkan.

warna abu-abu atau kelabu akan melambangkan
kesan kesedihan, kesengsaraan dan keterpurukkan.
Namun abu-abu adalah warna yang paling mudah
dilihat oleh mata.
3.4.1.2

Warna obyek
Warna obyek atau warna ilustrasi gambar adalah warna-warna yang
akan penulis gunakan bagi ilustrasi gambar yang ada pada poster,
berikut warnanya:
Sebagai warna ilustrasi gambar manusia penulis menggunakan
warna:

27

Sebagai warna dari obyek lain selain bentuk ilustrasi gambar
manusia penulis mengunakan warna:

3.4.1.3

Warna huruf
Penulis menggunakan warna huruf yang kontras atau berbeda dari
background di mana penempatan teks tersebut. Dan berikut adalah
warna-warnanya:

3.4.2 Ilustrasi

Beberapa gambar ilustrasi pada poster buatan penulis merupakan bukan gambar
asli dari penulis atau bisa dikatakan mengambil karya orang lain. Namun, tentu saja
gambar tersebut tidak serta-merta dimasukkan begitu saja ke dalam poster buatan
penulis. Jadi gambar-gambar ilustrasi tersebut masuk ke dalam proses editing
terlebih dahulu. Dan berikut adalah gambar-gambarnya:
Ilustrasi bayi yang sedang menangis, gambar ini diambil oleh
penulis sebab mampu mengilustrasikan bayi yang sedih sebab tak
memiliki seorang ayah. Gambar ini digunakan oleh penulis sebagai
penggambaran salah satu dampak seks bebas.

28

Gambar ibu yang sedang hamil namun berwajah muram. Bagi
penulis gambar ini dapat mengilustrasikan gambaran bilamana
remaja putri sedang hamil namun, tidak ada yang bertanggungjawab atas bayi yang sedang dikandungnya. Ilustrasi ini pula yang
dipilih oleh penulis agar dapat menggambarkan salah satu dampak
seks bebas bila dilakukan oleh remaja yang belum menikah.
Gambar orang yang sedang membuang pandangan dan menaruh
tangannya di pipi, seolah menggambarkan orang yang sedang
berfikir serius untuk memecahkan suatu persoalan namun, belum
juga menemukan solusinya. Bagi penulis hal ini dapat mengilustrasikan orang tua
yang sedang merasa resah dan kecewa atas seks bebas yang telah dilakukan oleh
putra atau putrinya.
Gambar tersebut bagi penulis mampu mengilustrasikan remaja
yang sedang melakukan hubungan seksual di luar nikah atau
seks bebas.

Gambar dua orang yang sedang berbicara namun dengan wajah
yang masam dan seolah sedang marah juga merasa jijik mampu
mengilustrasikan orang-orang yang sedang menggunjing seks
bebas yang telah dilakukan oleh remaja. Dengan gambar ini pula
bagi penulis mampu mengilustrasikan salah satu dampak dari
seks bebas.
Gambar ibu yang sedang mengajari anaknya berdoa, bagi
penuis mampu mengilustrasikan gambar orang yang sedang
berdoa dengan gembira sebab keburukan telah ditiadakan atau
dihilangkan.
Gambar kuburan tersebut dapat mengilustrasikan sebuah
makam atau kuburan bagi penulis. Yang kemudian oleh penulis
nisannya diubah menjadi lebih lebar dan dengan warna yang berbeda serta
gundukkan tanahnya oleh penulis diperlebar. Yang kemudian menjadi seperti ini:

29

3.4.3 Huruf

Penulis memilih huruf-huruf yang dapat memberikan kesan ketegasan dan dapat
cepat atau mudah dibaca. Antara lain huruf dengan nama arial, dutch801 rm bt,
fabada, frankline ghotic medium, dan impact. Berikut adalah bentuk bangun
hurufnya:

Arial

Dutch801 Rm Bt

Fabada

30

Frankline Ghotic Medium

Impact

3.4.4 Layout

Layout yang akan digunakan oleh penulis adalah picture window layout. Sebab
dengan layout tersebut penulis dapat menekankan gambaran bahwa para orang
tua wali murid harus segera memberi perhatian lebih terhadap pergaulan putraputrinya. Bagi penulis layout ini juga sangat mendukung untuk poster yang akan
dilihat dengan waktu yang tidak cukup lama (tidak selama flier atau brosur). Jadi
akan lebih dominan pada gambar daripada teks. Beriut contoh-contoh poster yang
menggunaka picture window layout:

31

BAB 4

IMPLEMENTASI

4.1 Pre elemenary sketch atau thumbnails
Pre elementary sketch atau biasa disebut dengan thumbnails adalah sketsa-sketsa
kecil dari ide-ide yang digambar dengan cepat dalam jumlah yang banyak. Ini
digunakan oleh desainer sebagai alternatif karya desain yang menggabungkan
semua unsur nirmana dan unsur visual.
4.1.1 Versi ke 1

32

4.1.2 Versi ke 2

33

4.1.3 Versi ke 3

34

4.1.4 Versi ke 4

35

4.2 Rough layout
Rough layout adalah hasil pemilihan dari sekian banyak ide-ide yang telah
digambarkan pada thumbnails yang telah diuji kelayakannya dan diperjelas hasil
sketsanya. Kemudian ditentukan warna yang cocok bagi tiap obyek yang ada
didalamnya juga penentuan warna backgroundnya.
4.2.1 Versi ke 1

36

4.2.2 Versi ke 2

37

4.2.3 Versi ke 3

38

4.2.4 Versi ke 4

39

4.3 Presentation sketch
Digunakan untuk mempresentasikan hasil dari pengambaran detail bentuk, warna
dan ukuran. Presentation sketch juga merupakan gambaran kunci karya mana yang
sesuai untuk diterbitkan. Prensetation sketch juga disebut dengan comp.
4.3.1

Versi ke 1

40

4.3.2

Versi ke 2

41

4.3.3

Versi ke 3

42

4.3.4

Versi ke 4

43

4.4 Final art work
Final art work merupakan comp yang telah direvisi dan diuji kembali kelayakan dan
kesesuaiannya untuk diterbitkan.
4.4.1 Versi ke 1

44

4.4.2 Versi ke 2

45

4.4.3 Versi ke 3

46

4.4.4 Versi ke 4

47

BAB 5

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan

Dari data-data yang didapatkan dilapangan oleh lembaga-lembaga sosial yang
menyurvei remaja-remaja di Kota Surabaya penulis berusaha menanggulangi kenakalan
remaja seks bebas melalui poster iklan layanan masyarakat kenakalan remaja seks
bebas. Poster ini ditujukan kepada orang tua wali murid sekolah menengah atas yang
bertempat-tinggal di Kota Surabaya. Dengan menyebarkan poster ini di tempat-tempat
strategis penulis berharap dapat membantu lembaga-lembaga dan badan-badan sosial
untuk menekan laju pertumbuhan kenakalan remaja seks bebas.

Saran

Dapat mengembangkannya mulai bagian pembahasan bila ingin mengembangkan karya
yang dibuat oleh penulis ini. Sebab mulai bagian tersebut adalah murni karya tulis dari
penulis. Sehingga Anda dapat mencari konsep desain dan karya posternya yang lebih
kreatif dan bagus daripada yang telah dibuat oleh penulis.

48

DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Hendratman, Hendi. 2008. Tips n Trix Computer Design. Jakarta: Informatika.
Kartono, Kartini. 1986. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
Kusrianto, Adi. 2006. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Pujriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: Andi
Offset.
Rustan, Surianto. 2009. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sanyato, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain. Yogyakarta:
Arti Bumi Intaran.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2003. Psikologi dalam Praktek. Jakarta: Restu Agung.
Sihombing, Danton. 2003. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Buana Printing.
Suhendi, Hendi. 2003. Sosiaologi Keluarga. Bandung: Insan Mandiri.

SITUS/WEBSITE
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya. 2013. (Online),
(http://www.dispendukcapil.surabaya.go.id, diakses 2 Desember 2013).
Kertapati, Didit Tri. 28 Nopember 2010. Kepala BKKBN: 51 dari 100 Remaja di
Jabodetabek Sudah Tak Perawan. (Online),
(http://www.detik.com/2010/11/28/10/kepala-bkkbn-51-dari-100-remaja-dijabodetabek-sudah-tak-perawan, diakses 2 Desember 2013).

49