T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Isi Pesan Persuasif: Studi Deskriptif Postingan Konsumen pada akun @BYC_SHOP di Instagram periode juniagustus 2016 T1 BAB V

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dalam analisis isi pesan
persuasif pada akun @BYC_SHOP di Instagram periode Juni – Agustus 2016
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.

Pesan yang diunggah oleh 50 konsumen di akun @BYC_SHOP

memiliki pesan yang persuasif. Hal ini dibuktikan dengan terkandungnya
syarat pesan persuasif dan struktur pesan persuasif dalam komentar
maupun gambar yang diunggah oleh konsumen.
2. Syarat pesan persuasif dapat diuraikan dengan memaparkan frekuensi
dan persentase indikator syarat pesan persuasif, yaitu: tidak mengandung
kebohongan, memiliki dua kepentingan sekaligus, tidak memaksa dan
memotivasi. Berikut akan diuraikan menurut indikator dari masing-masing
syarat pesan persuasif:



Tidak mengandung kebohongan merupakan indikator dari syarat pesan
persuasif yang memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 47 pesan
dengan persentase 28%. Indikator ini memiliki frekuensi paling
banyak muncul dari indikator lainnya. Pesan yang tidak mengandung
kebohongan merupakan pesan yang diberi penjelasan seperlunya dan
tidak menyimpang dari fakta.



Memiliki dua kepentingan sekaligus merupakan peringkat kedua dari
indikator syarat pesan persuasif dengan frekuensi sebanyak 43 pesan
dan persentase sebesar 25%. Pesan ini memiliki dua kepentingan yang
seimbang yaitu dari pihak penyampai (persuader) dan penerima
(khalayak).

55



Tidak memaksa merupakan peringkat ketiga dari indikator syarat

pesan persuasif dengan frekuensi kemunculan sebanyak 41 pesan dan
persentase sebesar 24%. Pesan yang disampaikan tidak memaksa
memiliki unsur tidak memaksa baik secara fisik maupun psikis.



Memotivasi merupakan indikator syarat pesan persuasif yang memiliki
frekuensi paling sedikit diantara ketiga indikator lainnya, yaitu
sebanyak 40 pesan dengan persentase sebesar 23%. Pesan yang
memotivasi dapat mendorong khalayak untuk menentukan dan
memutuskan pilihannya.

3. Struktur pesan persuasif dapat diuraikan dengan memaparkan frekuensi
dan persentase indikator struktur pesan persuasif, yaitu: message sidedness
dibedakan menjadi dua, antara lain: pesan satu sisi (one sided) dan pesan
dua sisi two sided). Order of presentation yang terbagi dalam dua struktur
yaitu climax vs anticlimax dan recency vs primacy. Conclucion drawing
terbagi menjadi dua yaitu Explicit dan Implicit. Berikut akan diuraikan
menurut indikator dari masing-masing struktur pesan persuasif:



One sided atau pesan satu sisi merupakan indikator struktur pesan
persuasif yang memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 25 pesan atau
sebesar 13%. Pesan ini hanya menekankan pada kepentingan dari
pihak pengirim pesan saja.



Two sided atau pesan dua sisi merupakan indikator dari struktur pesan
persuasif yang memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 24 pesan atau
sebesar 12%. Kedua struktur ini tidak memiliki perbedaan yang begitu
signifikan, artinya bahwa pesan yang diunggah memiliki kedua
struktur tersebut. Pesan dua sisi menekankan pesan pada kepentingan
kedua pihak yang berkomunikasi, serta yang ditonjolakn kelebihan
maupun kekurangan.



Climax merupakan indikator struktur pesan persuasif yang memiliki
argumentasi terpenting pada akhir kalimat. Frekuensi yang dimiliki

sebanyak 21 pesan dan persentase sebesar 11%. Struktur pesan ini

56

memiliki kesamaan arti dengan indikator struktur pesan recency,
sehingga hasil olah data dan analisa memiliki kesamaan.


Anticlimax merupakan indikator struktur pesan persuasif yang
memiliki argumentasi terpenting pada awal kalimat. Frekuensi yang
dimiliki sebanyak 27 pesan atau sebesar 14%. Struktur pesan ini
memiliki kesamaan arti dengan indikator struktur pesan primacy,
sehingga hasil olah data dan analisa memiliki kesamaan.



Explicit merupakan indikator struktur pesan persuasif yang memiliki
kesimpulan yang jelas dan langsung. Frekuensi kemunculan pesan
yang dimiliki sebanyak 29 pesan atau sebesar 15%.




Implicit merupakan indikator struktur pesan persuasif yang memiliki
kesimpulan yang tidak jelas dan tidak secara langsung. Frekuensi
kemunculan pesan yang dimiliki sebanyak 19 pesan atau sebesar 10%.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat mengembangkan penelitian terkait.
1. Bagi peneliti selanjutnya


Jika ingin melanjutkan penelitian ini, sebaiknya dapat
dikembangkan lagi dengan menambah analisis mengenai
bagaimana pesan tersebut tersebar dengan menggunakan ewom (electronic word of mouth).



Karena penelitian ini hanya berfokus pada analisis teks
maka pada penelitian selanjutnya dapat ditambah dengan

analisis pada gambar agar penelitian lebih dalam.

2. Bagi Pembaca

57

Sebagai pengguna aktif media sosial dan memiliki kebiasaan
berbelanja online sebaiknya memberikan komentar seadanya sesuai
dengan penilaian terhadap produk yang dibeli sehingga pesan yang akan
diunggah kepada masyarakat tidak dibuat-buat dan murni atas kesadaran
diri sendiri.

58

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24