PKM GT Penggunaan Jerami Padi sebagai Pe

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENGGUNAAN JERAMI PADI SEBAGAI PENGGANTI TANDAN
KOSONG KELAPA SAWIT DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK
BERBASIS NANOTEKNOLOGI
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :
Achmad Zaimul Khaqqi Pamuji

NIM. 13 250 0030 (Angkatan 2013)

Siti Khusnul Sholikah

NIM. 13 250 0031 (Angkatan 2013)

Irene Dian Kinasih

NIM. 12 250 0020 (Angkatan 2012)


UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2015

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya tulis yang berjudul ”Penggunaan Jerami
Padi sebagai Pengganti Tandan Kosong Kelapa Sawit dalam Pembuatan
Bioplastik Berbasis Nanoteknologi” dapat tersusun dengan baik. Sholawat serta
salam, senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang dengan perantaraan
dan perjuangan beliaulah, manusia kini berada di abad penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Karya tulis ini disusun dalam rangka mengikuti Program Kreatifitas
Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT). Melalui kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Tatang Sopandi, M.P, yang bersedia sebagai dosen pembimbing
karya tulis ini,
2. Bapak Arif Yachya S.Si., M.Si, atas saran-sarannya,
3. Orang tua dan saudara-saudara kami yang telah merestui dan mendoakan
langkah-langkah kami dalam menyusun karya tulis ini,

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna, meskipun
demikian penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan
memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan, Insya
Allah.

Surabaya, 27 Februari 2015

Penulis

iii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
PENGESAHAN .................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................

RINGKASAN ....................................................................................................

i
ii
iii
iv
v
v
vi

PENDAHULUAN ..............................................................................................
Latar Belakang .............................................................................................
Tujuan ..........................................................................................................
Manfaat ........................................................................................................

1
1
2
2


GAGASAN .........................................................................................................
Plastik ...........................................................................................................
Bioplastik .....................................................................................................
Tandan Kosong Kelapa Sawit ......................................................................
Jerami Padi ...................................................................................................
Solusi yang Pernah Ditawarkan ...................................................................
Gagasan Baru yang Ditawarkan ...................................................................
Konsep Dana Modal Penerapan Bioplastik Berbahan Dasar Jerami Padi ...
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan .....................................
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan ....................................

2
2
3
3
3
3
4
5
6

8

KESIMPULAN ..................................................................................................
Inti Gagasan .................................................................................................
Teknik Implementasi Gagasan .....................................................................
Prediksi Keberhasilan Gagasan ....................................................................

9
9
9
10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 12

iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar


Halaman

Gambar 1. Metode pembuatan bioplastik berbasis nanoteknologi .................. 5

DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1.
Tabel 2.

Halaman
Identifikasi tahapan, pelaksana, sumber dana dan luaran dari
program penerapan bioplastik ........................................................ 6
Peranan institusi terkait dalam pengembangan bioplastik
berbasis jerami padi ....................................................................... 7

v

RINGKASAN
Plastik merupakan polimer sintetik berbasis minyak bumi yang sulit
terdegradasi secara alami. Penggunaan plastik selama ini menghadapi berbagai

persoalan lingkungan, yaitu sulit diuraikan secara alami oleh mikroba dan
keterbatasan minyak bumi sebagai sumber bahan baku plastik (Tanaga, 2010).
Jawaban dari permasalahan ini adalah penggunaan bioplastik dengan pati sebagai
bahan baku utama yang bersumber dari singkong atau ubi jalar (Darni dan Utami,
2010). Akan tetapi, pati yang digunakan tersebut dikonsumsi masyarakat sebagai
bahan pangan alternatif pengganti beras, sehingga singkong atau ubi tidak layak
digunakan. Solusinya adalah penggunaan selulosa dari tandan kosong kelapa
sawit (Bahdim, 2014). Akan tetapi, kandungan selulosanya rendah, sehingga
menyebabkan mahalnya biaya ekstraksi. Selain itu, lokasi perkebunan kelapa
sawit banyak terdapat di luar Pulau Jawa sedangkan pasar bioplastik yang
sebagian besar berada di Pulau Jawa, sehingga jauhnya jarak antara lokasi bahan
baku dengan tempat produksi dan pemasaran akan meningkatkan harga bioplastik
di pasar.
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan informasi dan gagasan
alternatif untuk menggunakan jerami padi sebagai pengganti tandan kosong
kelapa sawit yang selama ini digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan
bioplastik. Jerami padi diketahui memiliki kandungan selulosa yang lebih tinggi
dari pada tandan kosong kelapa sawit, yaitu sebesar 66% (Safan, 2008). Tingginya
kandungan selulosa ini akan menurunkan biaya ekstraksi selulosa. Selain itu,
jerami padi tersedia melimpah sepanjang tahun di Pulau Jawa. Satunya lokasi atau

relatif dekatnya jarak antara lokasi bahan baku dengan tempat produksi dan
pemasaran akan dapat memangkas biaya produksi, transportasi dan distribusi
bioplastik yang akhirnya berpengaruh pada harga eceran tertinggi (HET)
bioplastik di pasar. Adanya efisiensi biaya tersebut membuat bioplastik lebih
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat sehingga mampu bersaing dengan
plastik sintetis yang selama ini diminati masyarakat. Bilamana masyarakat sudah
terbiasa menggunakan bioplastik dan seiring dengan tumbuhnya kepedulian
terhadap lingkungan, diharapkan permasalahan timbunan sampah plastik di
lingkungan dapat teratasi. Adanya pelatihan dari Akademisi, instansi Pemerintah,
LSM atau praktisi yang berkompeten akan pemanfaatan sampah bioplastik
menjadi produk yang bermanfaat, misalnya sebagai pupuk akan menjadi alternatif
pengganti atau mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pada akhirnya tercipta suatu
siklus atau sistem yang berkelanjutan antara pertanian dengan industri.
Pembuatan bioplastik ini dilakukan dengan menggunakan metode
nanoteknologi sehingga dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik bioplastik.
Untuk memperoleh nanofiber selulosa dilakukan metode electrospinning
kemudian dibuat bioplastik dengan metode solution casting. Bioplastik yang
dihasilkan dari jerami padi lebih berkualitas dari tandan kosong kelapa sawit
karena kandungan selulosa jerami padi lebih besar. Produksi bioplastik ini akan
berlangsung bila didukung oleh pemerintah, investor atau perusahaan bioplastik

dalam bentuk dana penelitian dan investasi. Sosialisasi dan penyuluhan produk
bioplastik dilakukan untuk menanamkan kepercayaan kepada masyarakat betapa
pentingnya penggunaan produk bioplastik bagi lingkungan sehingga diharapkan
adanya kesadaran masyarakat untuk beralih dari plastik sintetis ke bioplastik.
vi

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Plastik merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi (Rais,
2007). Penggunaan plastik menghadapi berbagai persoalan lingkungan, yaitu sulit
diuraikan secara alami oleh mikroba dan keterbatasan minyak bumi sebagai
sumber bahan baku plastik (Tanaga, 2010). Oleh karena itu, diperlukan alternatif
pengganti plastik sintetik yang ramah lingkungan, yaitu bioplastik. Bioplastik
merupakan plastik yang terbuat dari bahan alami, seperti pati, selulosa, kitosan
dan beberapa senyawa alam lainnya, sehingga mudah dibiodegradasi. Menurut
Darni dan Utami (2010), pati digunakan karena mudah didegradasi secara alami
menjadi senyawa-senyawa yang ramah lingkungan. Pengembangan bioplastik
berbahan dasar pati telah banyak dilakukan, misalnya bersumber dari singkong

atau ubi jalar (Darni dan Utami, 2010). Akan tetapi bahan tersebut dikonsumsi
masyarakat sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras sehingga singkong
atau ubi tidak layak digunakan. Oleh karena itu, eksplorasi bahan-bahan alami non
pangan atau limbah pertanian yang berpotensi dikonversi menjadi pati perlu
dilakukan.
Selulosa merupakan bahan alam yang banyak terkandung pada limbah
pertanian dan berpotensi digunakan sebagai bahan pembuatan bioplastik (Darni
dan Utami, 2010). Salah satu limbah pertanian yang banyak mengandung selulosa
dan telah digunakan sebagai bahan pembuatan bioplastik adalah tandan kosong
kelapa sawit. Bahdim (2014) telah mengembangkan nanofiber selulosa asetat dari
tandan kosong kelapa sawit untuk pembuatan bioplastik. Karakteristik bioplastik
yang diperoleh memiliki kuat tarik 18.56 MPa, elongasi 3.953%, nilai modulus
elastisitas 0.676 GPa, penyerapan air 16.772%, dan densitas 1.045 gcm-1. Bila
ditinjau dari kandungan selulosanya sebesar 37,76%, tandan kosong kelapa sawit
kurang ekonomis sebagai bahan baku bioplastik, karena menyebabkan mahalnya
biaya ekstraksi. Selain itu, sebagian besar kebutuhan plastik terdapat di Pulau
Jawa, sedangkan lokasi perkebunan kelapa sawit terdapat di luar Pulau Jawa.
Jauhnya jarak antara lokasi sumber bahan baku yang berada di luar Pulau Jawa
dengan lokasi penjualan yang sebagian besar di Pulau Jawa akan meningkatkan
biaya produksi bioplastik. Oleh karena itu, diperlukan eksplorasi bahan alam

dengan kandungan selulosa yang lebih tinggi dan tersedia melimpah sepanjang
tahun di Pulau Jawa.
Jerami padi merupakan salah satu bahan alam alternatif yang diketahui
kandungan selulosanya lebih tinggi dari pada tandan kosong kelapa sawit, yaitu
sebesar 66% dan tersedia melimpah sepanjang tahun (Safan, 2008). Selama ini
jerami padi kurang begitu dimanfaatkan dan sering kali dibakar begitu saja.
Adanya pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku bioplastik akan
meningkatkan nilai ekonomi dari limbah pertanian tersebut. Relatif dekatnya jarak

2

antara lokasi bahan baku dengan lokasi produksi dan pemasaran yang sebagian
besar di Pulau Jawa akan memangkas biaya produksi. Berdasarkan kandungan
selulosanya yang tinggi, ketersediaannya yang berkesinambungan, rendahnya
biaya ekstraksi, pendeknya jarak transportasi dan distribusi menjadikan jerami
padi sebagai kandidat utama pengganti tandan kosong kelapa sawit yang selama
ini digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan bioplastik.
Tujuan
Karya tulis ini memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Adapun
tujuan jangka pendek antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan gagasan alternatif kepada produsen bioplastik untuk
menggunakan jerami padi sebagai pengganti tandan kosong kelapa
sawit yang selama ini digunakan sebagai bahan baku utama
pembuatan bioplastik.
2. Memberikan informasi pembuatan dan pengembangan bioplastik dari
selulosa asetat jerami padi dengan metode nanoteknologi.
3. Meningkatkan nilai ekonomi limbah pertanian khususnya jerami padi.
4. Memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya dalam
penggunaan bioplastik yang ramah lingkungan.
Adapun tujuan jangka panjang antara lain sebagai berikut:
1. Mengurangi limbah plastik non-degradable.
2. Mengembangkan produk yang ramah lingkungan.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memberikan informasi dan inspirasi kepada
produsen bioplastik dan para peneliti di bidang bioplastik serta masyarakat yang
peduli lingkungan untuk menggunakan jerami padi sebagai pengganti tandan
kosong kelapa sawit dalam pembuatan bioplastik dengan metode nanoteknologi.

GAGASAN
Plastik
Plastik merupakan polimer sintetik berbasis minyak bumi yang sulit
terdegradasi secara alami. Setiap tahun sekitar 100 juta ton plastik sintetik
diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri (Firdaus, 2008).
Adanya keterbatasan minyak bumi sebagai bahan utama dikarenakan minyak
bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi. Selain itu,

3

apabila plastik dibakar akan menghasilkan asap beracun seperti dioksin yang
dapat memicu kanker dan gangguan saraf (Tanaga, 2010).
Bioplastik
Bioplastik merupakan plastik berbahan dasar polimer alami bersifat ramah
lingkungan karena dapat terdegradasi oleh mikroba. Hasil akhir dari degradasi ini
adalah CO2, H2O, senyawa organik lain berupa asam organik, dan aldehid yang
tidak berbahaya bagi lingkungan dan apabila bioplastik dibakar tidak akan
menghasilkan asap beracun (Huda dan Firdaus, 2007).
Tandan Kosong Kelapa Sawit
Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah dalam proses pengolahan
kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit. Kelapa sawit memiliki waktu panen
sekitar 2,5-3 tahun. Tandan kosong kelapa sawit memiliki kandungan selulosa
sebesar 37,76% (Darnoko et al., 2001).
Jerami Padi
Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Jumlahnya
sekitar 20 juta per tahun. Menurut data BPS tahun 2006, luas sawah di Indonesia
adalah 11,9 juta ha. Produksi per hektar sawah bisa mencapai 12-15 ton bahan
kering setiap kali panen, tergantung lokasi dan varietas tanaman. Masa panen
tanaman padi sekitar 4 bulan. Jerami padi yang dihasilkan memiliki kandungan
selulosa sebesar 66% (Safan, 2008).
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Awalnya bahan baku bioplastik adalah pati yang bersumber dari singkong
atau ubi jalar (Darni dan Utami, 2010). Akan tetapi, kedua bahan tersebut
dikonsumsi masyarakat sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Oleh
karena itu keduanya tidak layak digunakan. Solusi yang ditawarkan adalah
eksplorasi limbah pertanian yang kaya selulosa. Akhirnya pilihan jatuh pada
tandan kosong kelapa sawit yang kaya akan selulosa sebagai bahan baku
bioplastik (Bahdim, 2014). Tanaman kelapa sawit dari awal tanam sampai siap
produksi membutuhkan waktu 2,5-3 tahun dengan interval berbuah ± 6 bulan
sekali, sedangkan plastik dibutuhkan semua masyarakat setiap hari. Lamanya
waktu panen ini dikuatirkan akan berpengaruh terhadap kelangsungan produksi
bioplastik dan adanya pertimbangan untuk mendekatkan jarak antara lokasi
sumber bahan baku, tempat produksi (site) dengan pasar bioplastik yang sebagian
besar di pulau Jawa, maka perlu dilakukan ekplorasi limbah pertanian suatu

4

tanaman di pulau Jawa yang masa tanamnya pendek dan kandungan selulosanya
sama atau lebih dari tandan kosong kelapa sawit. Relatif pendeknya masa tanam
atau panen secara otomatis limbah yang dihasilkannya akan melimpah dan
tersedia sepanjang tahun, sehingga kelangsungan produksi bioplastik tetap terjaga.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Tanaman pertanian yang dominan di pulau Jawa adalah tanaman padi
(Oryza sativa ) dengan masa tanam atau panen 3-4 bulan. Limbahnya berupa
jerami padi dan sekam yang selama ini kurang dimanfaatkan. Diketahui
kandungan selulosanya lebih tinggi dari tandan kosong kelapa sawit, yaitu sebesar
66% (Safan, 2008). Tingginya kandungan selulosa jeramipadiakan menurunkan
biaya ekstraksi selulosa dan dapat mengurangi bahan kimia pengekstraksi,
sehingga pemakaian bahan kimia relatif hemat dan limbah yang dihasilkan juga
relatif berkurang. Selain itu, penggunaan jerami padi sebagai bahan baku
nanofiber bioplastik diharapkan dapat meningkatkan sifat fisik dan mekanik
bioplastik, karena jerami padi tersusun dari selulosa yang lebih besar
dibandingkan dengan tandan kosong kelapa sawit (Darnoko et al., 2001). Metode
pembuatan bioplastik berbasis nanotenologi dilakukan melalui beberapa tahap
yang disajikan pada Gambar 1. Bila ditinjau dari kandungan selulosanya, lokasi
bahan baku yang satu lokasi dengan tempat produksi dan pemasaran dan kualitas
bioplastik yang sama dengan plastik sintetis, maka jerami padi berpotensi sebagai
pengganti tandan kosong kelapa sawit dalam pembuatan bioplastik.
Satunya lokasi atau relatif dekatnya jarak antara lokasi bahan baku dengan
tempat produksi dan pemasaran akan dapat memangkas biaya produksi,
transportasi dan distribusi bioplastik yang akhirnya berpengaruh pada harga
eceran tertinggi (HET) bioplastik di pasar. Adanya efisiensi biaya tersebut
membuat bioplastik lebih terjangkau oleh semua lapisan masyarakat sehingga
mampu bersaing dengan plastik sintetis yang selama ini diminati masyarakat
karena harganya yang relatif murah. Bilamana masyarakat sudah terbiasa
menggunakan bioplastik dan seiring dengan tumbuhnya kepedulian terhadap
lingkungan, diharapkan permasalahan timbunan sampah plastik di lingkungan
dapat teratasi. Adanya pelatihan dari Akademisi, instansi Pemerintah, LSM atau
praktisi yang berkompeten akan pemanfaatan sampah bioplastik menjadi produk
yang bermanfaat, misalnya sebagai pupuk akan menjadi alternatif pengganti atau
mengurangi penggunaan pupuk kimia. Pada akhirnya tercipta suatu siklus atau
sistem yang berkelanjutan antara pertanian dengan industri.

5

1. Jerami Padi

2. Ekstraksi Selulosa

3. Pembuatan
Selulosa Asetat

5. Pembuatan bioplastik dengan metode
solution casting

4. Pembuatan nanofiber dengan
metode electrospinning

6. Bioplastik berkualitas sesuai standart

7. Produk bioplastik siap jual

Gambar 1. Metode pembuatan bioplastik berbasis nanoteknologi
Konsep Dana Modal Penerapan Bioplastik Berbahan Dasar Jerami Padi
Penerapan bioplastik berbahan dasar jerami padi memerlukan pendanaan
yang dapat diperoleh dari dana pribadi, investor, pemerintah, atau perusahaan.
Beberapa sumber dana potensial, antara lain :
 Dana dapat diperoleh dari pribadi.
 Dana dapat diperoleh dari investor, baik lokal maupun asing.
 Dana dari Pemerintah melalui DIKTI, APBD maupun APBN.
 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri)
menggunakan
konsep
pemberdayaan
masyarakat
(community
development) sebagai pendekatan operasionalnya untuk meningkatkan
efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja
(Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri, 2014).
 Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan fasilitas penjaminan kredit dari
Pemerintah melalui PT. Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan
Usaha. Program ini merupakan fasilitas pembiayaan yang dapat diakses
oleh UMKM dan Koperasi terutama yang memiliki prospek bisnis yang

6

baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan (Deputi Bidang
Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha, 2007).
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Gagasan aplikasi bioplastik berbahan dasar jerami padi dapat terwujud
melalui partisipasi aktif berbagai pihak pada tahapan jangka pendek dan panjang
yang disebutkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi tahapan, pelaksana, sumber dana dan luaran dari program
penerapan bioplastik
Jangka Pendek
Tahapan

Pelaksana

Sumber dana

Studi literatur

Kalangan akademisi

Mandiri

Pembuatan
karya tulis

Kalangan akademisi
(mahasiswa melalui
bimbingan dosen)

Mandiri

Publikasi di
jurnal, media
cetak, atau
sosial
Pengajuan
proposal riset
Pelaksanaan
riset
Publikasi
hasil riset di
jurnal, media
cetak, atau
sosial
Penawaran
proposal
bisnis
Produksi
bioplastik

Kalangan
akademisi

 Mandiri
 Pengajuan hibah
melalui program
PKM-Artikel Ilmiah
Mandiri

 Kalangan
akademisi
 Dinas
Pemerintahan
 R&D perusahaan

 Investor
 Pemerintah
 Perusahaan bioplastik

Mandiri
 Perusahaan
bioplastik Negara
(BUMN) atau
swasta

 Investor
 Pemerintah

Luaran
Mematangkan metode
pembuatan bioplastik dari
jerami padi
Karya tulis mengenai
kelebihan penggunaan
jerami padi sebagai bahan
baku bioplastik
dibandingkan dengan
tandan kosong kelapa sawit
Karya tulis dimuat pada
jurnal, media cetak atau
media sosial
Dana riset
Metode produksi bioplastik

Hasil riset dimuat pada
jurnal, media cetak atau
media sosial
 Realisasi proposal

Produk bioplastik siap jual

7

Tahapan
Sosialisasi
dan
penyuluhan
produk
bioplastik
Pendirian
UKM,
kemitraan
dan pelatihan
pengelolaan
sampah
bioplastik

Pelaksana
 Kalangan
akademisi
 Pemerintah
 Perusahaan
bioplastik
 Pemerintah
 Perusahaan
bioplastik

Jangka Panjang
Sumber dana
 Pengajuan hibah
melalui program
PKM-Pengabdian
kepada Masyarakat
 Pemerintah
 Perusahaan
bioplastik
 Program PNPM
Mandiri dan KUR
 Program CSR

Luaran
Penanaman kepercayaan
kepada masyarakat
(trust) pentingnya
penggunaan produk
bioplastik

Produksi bioplastik siap
jual dan pupuk

Untuk pengembangan bioplastik berbahan dasar jerami padi berkelanjutan
sebagai dasar produk yang ramah lingkungan di masa depan dapat dicapai melalui
partisipasi aktif beberapa institusi yang disajikan pada tabel 2.
Tabel 2. Peranan institusi terkait dalam pengembangan bioplastik berbahan dasar
jerami padi
Institusi

1. Akademisi
(Universitas)
2. Dinas
Pemerintahan
3. R & D
Perusahaan

Pemerintah

Peranan

 Melakukan riset efisiensi produksi bioplastik
berbahan dasarjerami padi dengan metode
nanoteknologi yang mampu menghasilkan output
berkualitas
 Melakukan riset pengolahan sampah bioplastik
berbahan dasar jerami padi menjadi pupuk organik.
 Melakukan riset pembuatan mesin nanoteknologi
yang lebih efisien untuk meningkatkan kualitas dan
kapasitas produksi bioplastik berbahan dasar jerami
padi
 Kebijakan dan arahan untuk konversi pemakaian
bioplastik
 Memberikan subsidi pada produk bioplastik
 Memberikan kemudahan dalam mengalokasikan dana
bagi UKM melalui program PNPM Mandiri dan KUR
 Memberikan kemudahan dalam perizinan pendirian
perusahaan bioplastik

8

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Gagasan penerapan bioplastik berbahan dasar jerami padi dapat
diimplementaskan dengan baik apabila didukung beberapa langkah strategis
sebagai berikut :

Studi literatur untuk mematangkan metode pembuatan bioplastik
Pembuatan karya tulis mengenai kelebihan penggunaan jerami padi
sebagai bahan baku bioplastik dibandingkan dengan tandan kosong kelapa
Publikasi karya tulis melalui jurnal, media cetak maupun media sosial
Pengajuan proposal penelitian bioplastik kepada pemerintah (DIKTI) atau
perusahaan bioplastik
Publikasi hasil riset melalui jurnal, media cetak maupun media sosial
Penawaran proposal bisnis bioplastik kepada investor, pemerintah
maupun perusahaan
Persetujuan pendirian perusahaan bioplastik
Aplikasi atau produksi bioplastik
Sosialisasi produk bioplastik kepada masyarakat
Pendirian UKM dengan produk bioplastik berbahan dasar jerami padi
sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui program
PNPM Mandiri

9

KESIMPULAN

Inti Gagasan
Gagasan penggunaan jerami padi sebagai pengganti tandan kosong kelapa
sawit dalam pembuatan bioplastik didukung olehempat hal sebagai berikut:
 Kandungan selulosa jerami padi (66%,) lebih tinggi dari kandungan selulosa
tandan kosong kelapa sawit (37,76%.),
 Selama ini merupakan limbah pertanian yang tidak dimanfaatkan, dan
tersedia melimpah sepanjang tahun di Pulau Jawa, karena masa tanamnya
yang pendek (3-4 bulan) sehingga kelangsungan produksi bioplastik tetap
terjaga.
 Satunya lokasi antara sumber bahan baku, tempat produksi dan pemasaran,
yaitu di pulau Jawa, sehingga efisiensi biaya dan waktu tercapai.
 jerami padi tersusun dari selulosa yang lebih besar dibandingkan dengan
tandan kosong kelapa sawit (Darnoko et al., 2001), sehingga menghasilkan
bioplastik yang lebih berkualitas dari tandan kosong kelapa sawit.
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah teknis untuk mewujudkan gagasan
bioplastik berbahan dasar jerami padi ini adalah sebagai berikut:

penggunaan

Jangka Pendek
1. Studi literatur untuk mematangkan metode pembuatan bioplastik.
2. Pembuatan karya tulis mengenai kelebihan penggunaan jerami padi
sebagai bahan baku bioplastik dibandingkan dengan tandan kosong kelapa
sawit.
3. Publikasi karya tulis melalui jurnal, media cetak maupun media sosial.
4. Pengajuan proposal dana riset bioplastik kepada investor, pemerintah, atau
perusahaan bioplastik.
5. Pelaksanaan riset untuk meningkatkan efisiensi produksi bioplastik
berbahan dasar jerami padi dengan metode nanoteknologi yang mampu
menghasilkan output berkualitas.
6. Publikasi hasil riset melalui jurnal, media cetak maupun media sosial.
7. Penawaran proposal bisnis bioplastik kepada investor, pemerintah maupun
perusahaan bioplastik.
8. Persetujuan pendirian perusahaan bioplastik.
9. Aplikasi atau produksi bioplastik.
10. Pemasaran produk bioplastik

10

Jangka Panjang
1. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat produk bioplastik.
2. Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust) pentingnya
penggunaan produk bioplastik.
3. Pendirian UKM dengan produk bioplastik berbahan dasar jerami padi
sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui program
PNPM Mandiri
4. Komitmen masyarakat untuk mengkonversi penggunaan plastik sintetis
menjadi bioplastik.
5. Pengembangan produk yang ramah lingkungan.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Jerami padi memiliki peluang yang tinggi sebagai pengganti tandan
kosong kelapa sawit karena didukung oleh beberpa fakta, antara lain :
 Kebutuhan plastik yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk.
 Menipisnya minyak bumi sebagai bahan baku utama plastik sintetis.
 Relatif pendeknya masa tanam dan panen tanaman padi dibanding kelapa
sawit sehingga ketersediaan jerami padi lebih menjamin kelangsungan
produksi bioplastik
 Kandungan selulosa jerami padi lebih tinggi dari selulosa tandan kosong
kelapa sawit
 Pengguna bioplastik yang sebagian besar di Pulau jawa sedangkan bahan
baku (tandan kosong kelapa sawit) yang berlokasi di luar Pulau Jawa akan
meningkatkan biaya transportasi bahan baku yang pada akhirnya
berpengaruh pada harga jual bioplastik di pasar
 Bioplastik yang dihasilkan dari jerami padi lebih berkualitas dari tandan
kosong kelapa sawit karena selulosa jerami padi lebih besar dari selulosa
tandan kosong kelapa sawit
Berdasarkan beberapa fakta tersebut di atas, maka kemungkinan besar
jerami dapat realisasikan untuk menggantikan tandan kosong kelapa sawitsebagai
bahan baku utama bioplastik.

11

DAFTAR PUSTAKA
Bahdim NA. 2014. Pengembangan Nanofiber Selulosa Asetat dari Selulosa
Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Pembuatan Bioplastik. Tesis. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Darnoko, Guritno P, Sugiharto A, Sugerti S. 2001. Pemanfaatan Pelepah Kelapa
Sawit untuk Pembuatan Pulp dan Kertas Cetak. Jurnal Penelitian Kelapa
Sawit 9(2)-30:63–76.
Darni Y, Utami. 2010. Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik dan
Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum. J. Rekayasa Kimia dan
Lingkungan 7(4):88-93.
Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. 2007. Kredit Usaha
Rakyat. Departemen Koperasi. http://www.depkop.go.id/. Diakses pada
03 Februari 2015.
Huda T, Firdaus F. 2007. Karakteristik Fisikokimiawi Film Plastik Biodegradable
dari Komposit Pati Singkong-Ubi Jalar. Logika 4(2):3-10.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. 2014. Tentang PNPM.
PNPM. http://www.pnpm-mandiri.org/. Diakses pada 03 Februari 2015.
Rais D. 2007. Pengaruh konsetrasi PEG 400 terhadap karakteristik bioplastik
polihidroksi alkanoat (PHA) yang dihasilkan oleh Ralstonia eutropha
menggunakan substrat hidrolisat pati sagu. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Safan. 2008. Bioenergi Alternatif. http://safan.wordpress.com/. Diakses pada 25
Februari 2015.
Tanaga N. 2010. Analisis kelayakan ekspansi investasi mesin pengolahan Limbah
plastik pada PT Mike Meilindo Tanaga. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina
Nusantara.

12

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri Ketua
1

Nama Lengkap

Achmad Zaimul Khaqqi Pamuji

2

Jenis Kelamin

Laki-Laki

3

Program Studi

Biologi

4

NIM

13 250 0030

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Sidoarjo, 25 Maret 1995

6

E-mail

achmadzaimulkhaqqi@yahoo.com

7

Nomor HP

08977454140

B. Riwayat pendidikan
SD

Nama Instuisi

SDN Semambung
No.296 Sidoarjo

SMP
SMPN 1
Wonoayu
Sidoarjo

SMA
SMA Al- Islam
Krian Sidoarjo

Jurusan
Tahun Masuk-lulus

IPA
2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

1

Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

Pekan Karya Tulis
Mahasiswa

Pemanfaatan Jerami
Padi sebagai Bahan
Baku Pembuatan
Plastik Biodegradable

28 November 2014
FMIPA-UNIPA
Surabaya

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

Panitia Program Pengabdian
pada Masyarakat

Institusi Pemberian
Penghargaan
Prodi Biologi FMIPA
UNIPA

Tahun
2015

13

14

A. Biodata Diri Anggota I
1

Nama Lengkap

Siti Kusnul Solikah

2

Jenis Kelamin

Perempuan

3

Program Studi

Biologi

4

NIM

13 250 0031

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Sidoarjo, 06 Mei 1996

6

E-mail

kusnulsholikah@rocketmail.com

7

Nomor HP

089677071602

B. Riwayat pendidikan

Nama Instuisi

SD

SMP

MI Darul

SMP Hasyim

Hidayah

Ash’ari

Sidoarjo

Sidoarjo

SMA
SMA Persatuan
Sidoarjo

Jurusan
Tahun Masuk-lulus

IPA
2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No

1

Nama Pertemuan Ilmiah
/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Pekan Karya Tulis
Mahasiswa

Pemanfaatan Jerami
Padi sebagai Bahan
Baku Pembuatan
Plastik Biodegradable

Waktu dan
Tempat
28 November
2014
FMIPAUNIPA
Surabaya

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

Panitia Program Pengabdian
pada Masyarakat

Institusi Pemberian
Penghargaan
Prodi Biologi FMIPA
UNIPA

Tahun
2015

15

16

A. Biodata Diri Anggota II
1

Nama Lengkap

Irene Dian Kinasih

2

Jenis Kelamin

Perempuan

3

Program Studi

Biologi

4

NIM

12 250 0020

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Sidoarjo, 26 Juni 1994

6

E-mail

renz_354@yahoo.com

7

Nomor HP

083856032150

B. Riwayat pendidikan

Nama Instuisi

SD

SMP

SMA

SDN Pepelegi

SMPN 3 Waru

II Sidoarjo

Sidoarjo

SMAN 1
Gedangan
Sidoarjo

Jurusan
Tahun Masuk-lulus

IPA
2000-2006

2006-2009

2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No
1

Nama Pertemuan
Ilmiah/ Seminar
Workshop Program
Kreativitas
Mahasiswa

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

Akuaponik sebagai
Jawaban Kemandirian
Kota Surabaya

06 Februari 2014
UNIPA Surabaya

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

Panitia Program Pengabdian
pada Masyarakat

Institusi Pemberian
Penghargaan
Prodi Biologi FMIPA
UNIPA

Tahun
2014

17

18

A. Biodata Diri Dosen Pembimbing
1

Nama Lengkap

Dr. Ir. Tatang Sopandi, MP

2

Jenis Kelamin

Laki-laki

3

Program Studi

Biologi

4

NIDN

0004076302

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Bandung, 4 Juli 1963

6

E-mail

tatang_sopandi@yahoo.co.id

7

Nomor HP

081231681744

B. Riwayat pendidikan
Program

S1

S2

S3

Nama Perguruan

UNPAD

UNPAD

UNAIR

Peternakan

Ilmu Tanaman

Biologi

Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk

1983

1995

2007

Tahun Lulus

1990

1998

2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No

Nama
Pertemuan
Ilmiah
/ Seminar

Judul Artikel Ilmiah

1

Seminar Ilmiah

2

Seminar Ilmiah

Utilization and optimization of a waste
stream cellulose culture medium for
pigment production by Penicillium spp.
Reduction of Intracellular Lipid
Accumulation, Serum Leptin and
Cholesterol Levels in Broiler Fed Diet
Supplement with Powder Leaves of
Phyllanthus buxifolius.

Waktu
dan
Tempat
2013

2012

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

1

-

Institusi Pemberian
Penghargaan
-

Tahun
-

19

20

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No

Nama /
NIM

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Biologi

Teknologi
Hasil
Pertanian

14 jam per
minggu

14 jam per
minggu

1

Ach. Zaimul
Khaqqi P.
132500030
(Ketua)

2

Siti Kusnul
Sholikah
132500031
(Anggota 1)

Biologi

Pertanian

3

Irene Dian
Kinasih
122500020
(Anggota 2)

Biologi

MIPA

14 jam per
minggu

Uraian Tugas
 Koordinasi kerja kelompok
 Koordinasi dengan dosen
pembimbing
 Membuat outline dan
pengembangan ide PKMGT
 Mengumpulkan referensi
yang terkait
 Editing proposal
 Pengkaji materi dengan
dosen pembimbing
 Mengumpulkan referensi
yang terkait
 Dokumentasi kegiatan
 Packaging ide (hardcopy
dan softcopy)