T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan WebGIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang T1 Full text

Perancangan Web GIS
Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang

Artikel Ilmiah

Oleh :
Perdinan Oktafianus
NIM : 682009081

Program Studi Sistem Informasi Pariwisata
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2014

Perancangan Web GIS
Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang
Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh :
Perdinan Oktafianus
NIM : 682009081

Program Studi Sistem Informasi Pariwisata
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2014

Perancangan Web-GIS
Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang
1)

Perdinan Oktafianus,

2)


Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
1)
E-mail: ferdinan.sembiring13@gmail.com, 2)samuel.papilaya@gmail.com
Abstract

Magelang district is one of the districts in Central Java which has a lot of tourism
potential. But not all the attractions can be known by tourists because of the lack of
information to the general public. WebGIS tourism of Magelang district built using the
programming language PHP, MySQL as the database and Google maps to display the
digital map. The method used in this research is waterfall method which consists of the
analysis, system design, implementation, testing and maintenance system. The results of
this study are web-GIS applications that provide location information attractions and
search travel route in Magelang district.
Keyword: magelang district, web-gis, google maps

Abstrak

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah
yang memiliki banyak potensi wisata. Tetapi tidak semua objek wisata yang ada dapat
diketahui oleh para wisatawan karena kurangnya informasi yang sampai kepada
masyarakat umum. Web-GIS pariwisata kabupaten Magelang dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman php, mysql sebagai databasenya dan Google maps
untuk menampilkan peta digital. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
waterfall yang terdiri dari analisis, perancangan sistem, implementasi, pengujian dan
pemeliharaan sistem. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web-gis yang memberikan
informasi lokasi objek wisata dan pencarian rute perjalanan wisata yang ada di kabupaten
Magelang.
Kata kunci: kabupaten magelang, web-gis, google maps

1
2

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

1. Pendahuluan
Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa

Tengah yang memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikunjungi oleh para
wisatawan. Mulai dari wisata alam, wisata buatan, sejarah, budaya, religi dan
kerajinan tangan. Salah satu objek wisata yang terkenal di kabupaten Magelang
adalah candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan candi yang dibangun oleh
raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra pada abad ke-8, dan memiliki relief
yang menggambarkan kehidupan sang Budha dan reinkarnasinya dalam bentuk
cerita Jataka dan Lalitavistara. Tetapi tidak semua objek wisata yang ada di
kabupaten Magelang dapat diketahui oleh para wisatawan, karena kurangnya
informasi tentang objek-objek wisata yang sampai ke masyarakat umum.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magelang merupakan lembaga
pemerintah yang bergerak dibidang pariwisata dan kebudayaan di kabupaten
Magelang. Dalam mempromosikan objek wisata, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Magelang menggunakan media promosi seperti brosur, buku
panduan wisata, baliho, dan website. Website yang dimiki Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Magelang masih bersifat statis dan tampilan peta wisatanya hanya
berupa gambar biasa. Sehingga para wisatawan kesulitan untuk mengetahui lokasi
tempat wisata dan rute perjalanan wisatanya, karena tidak tersedia visualisasi
tempat wisata dan rute perjalanan yang dilalui menuju tempat wisata beserta jarak
dan waktu tempuhnya. Oleh karena itu melalui perancangan Web-GIS pencarian
objek wisata dapat mempermudah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magelang

untuk mempromosikan objek wisata yang ada di kabupaten Magelang secara luas
kepada wisatawan lokal maupun asing, dengan memberikan informasi lokasi
objek wisata serta pencarian rute perjalanan menuju lokasi wisata yang ada di
kabupaten Magelang.
Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu bagaimana
menyediakan peta wisata, bagaimana merancang web-gis sebagai media promosi
pariwisata di kabupaten Magelang, serta bagaimana membuat suatu Sistem
Informasi Geografis yang dapat memberikan informasi kepada pengguna sistem
tentang lokasi wisata beserta pencarian rute perjalanan wisata dikabupaten
Magelang. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah a) Daerah yang
menjadi objek dalam penelitian ini adalah di kabupaten Magelang; b) Data yang
dipakai dalam membuat penelitian ini adalah peta kabupaten Magelang, lokasi
wisata ditampilkan dengan ikon berdasarkan kategori wisata, dan data jalur/rute
lokasi wisata berdasarkan tempat wisata; c) Aplikasi ini menampilkan informasi
wisata, peta wisata dan pencarian lokasi wisata yang ada di kabupaten Magelang;
d) Pembangunan aplikasi ini menggunakan teknologi web-gis dengan PHP dan
GoogleMAP API.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat merancang Sistem
Informasi Geografis pariwisata yang berbasis web-gis yang lebih interaktif dan
menarik, sehingga dapat memudahkan para wisatawan untuk mencari informasi

lokasi wisata yang ada di kabupaten Magelang dengan lebih cepat dan efisien.
Manfaat penelitian ini adalah a) bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

1

Magelang, dapat mengembangkan sistem informasi geografis sebagai media
promosi untuk dapat memperkenalkan tempat-tempat wisata yang ada di
kabupaten Magelang secara luas kepada para wisatawan; b) bagi pengguna sistem
(wisatawan) adalah untuk dapat mempermudah dalam memperoleh informasi
pariwata, lokasi objek wisata dan pencarian rute perjalanan wisata yang ada di
kabupaten Magelang.
2. Kajian Pustaka
Penelitian sebelumnya yang berjudul “Web Sistem Informasi Geografis
Objek Wisata Banten Selatan (Kecamatan Bayah)” dalam penelitian ini
menjelaskan pembuatan suatu Sistem Informasi Geografis objek wisata di
kecamatan Bayah yang berbasis web-gis, yang bertujuan untuk memudahkan
pengunjung untuk mengetahui informasi objek wisata dan mencari objek wisata
yang ada di kecamatan Bayah. Dimana sistem ini dibangun dengan menggunakan
aplikasi Arc Gis 9.3, mapserver, Camaleon dan php. Informasi yang diberikan
pada penelitian ini adalah informasi peta dan lokasi berbagai objek wisata pantai

dan goa yang ada agar lebih memperjelas informasi tentang arah objek wisata
yang dituju sehingga mempermudah bagi siapa saja yang ingin mengunjungi, dan
dengan adanya web-gis ini diharapkan sangat membantu instansi pemerintah
untuk mempublikasikan objek wisata yang ada di kecamatan Bayah Banten[1].
Penelitian lain berjudul “Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata
Pada Kabupaten Banyumas Berbasis Mobile” dalam penelitian ini membahas
tentang pembuatan Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan objek wisata yang
ada di kabupaten Banyumas berbasis web-gis. Dimana sistem ini digunakan
sebagai media informasi pariwisata di kabupaten Banyumas, yang di
implementasikan pada komputer (admin) dan telepon selular (pengguna sistem)
yang hanya dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet. Halaman admin
berfungsi sebagai database yang digunakan sebagai media infomasi pada aplikasi
web gis, sedangkan aplikasi yang digunakan oleh pengguna sistem adalah aplikasi
mobile yang dikembangkan dengan platform J2ME[2].
Penelitian lain berjudul “Sistem Informasi untuk Perjalanan Wisata di
Kota Semarang” dalam penelitian ini membahas pembuatan sistem informasi
geografis untuk mendukung perjalanan wisata di kota Semarang. Dimana sistem
yang digunakan dapat memberikan informasi langsung kepada user mengenai
lokasi dari sarana pariwisata dan fasilitas pendukung yang ada. Aplikasi ini
dibangun dengan menggunakan Map Object dan dikembangkan dengan Visual

Basic dengan menambahkan komponen ESRI Map Object 2.1 lewat menu
Project-Compact. Sedangkan untuk mengolah data spasialnya, aplikasi ini
menggunakan Map info dan ArcView[3].
Sistem Informasi Geografis(SIG) atau GIS (Geographic Information
System) merupakan suau sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan dan memanipulasikan informasi-informasi geografis. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomenafenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau
kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang

2

memiliki kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis yaitu, a)
Masukan; b) Keluaran; c) Manajemen data(penyimpanan dan pemanggilan data);
d) Analisis dan manipulasi data[4].
Web-GIS merupakan sistem informasi geografi berbasis web yang terdiri
dari beberapa komponen yang saling terkait. Web-GIS merupakan gabungan
antara design grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geogafis, pemrograman
komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web
design dan web pemetaan. Nama lain untuk web-gis sendiri bermacam-macam
diantaranya adalah web-based GIS, online GIS Distributed GIS, Internet

Mapping. Dimana sebuah web-gis yang potensial merupakan aplikasi gis atau
pemetaan untuk pengguna diseluruh dunia, tidak memerlukan software GIS, tidak
tergantung pada platform atau sistem operasi.
Google Maps merupakan suatu layanan gratis yang sangat popular dari
Google dengan memberikan layanan aplikasi dan teknologi pemetaan berbasis
web. Pemrograman Google Maps menggunakan pemrograman JavaScript yang
kemudian dipanggil dengan file html, serta dapat dikoneksikan dengan database
sebagai penyimpanan data dan hanya dapat diakses secara online[5]. Google Maps
dapat digabungan dengan beberapa bahasa pemrograman yang lain, seperti PHP,
perl, cgi dll. Kita dapat menambahkan Google Maps dalam web yang telah kita
buat dengan menggunakan Google Maps API. Google Maps API ini merupakan
perkembangan dari Google Maps, serta GoogleMaps API juga bisa dikatakan
sebagai library yang berbentuk JavaScript. Google Maps API terdapat 4 jenis
pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:
a) ROADMAP untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi; b) SATELLITE untuk
menampilkan foto satelit; c) TERRAIN untuk menunjukkan relief fisik permukaan
bumi dan menunjukan seberapa tingginya suatu lokasi, contoh: gunung dan
sungai; d) HYBRID menunjukkan foto satelit yang diatasnya terdapat pula apa
yang tampil pada ROADMAP [5].
3. Metode Penelitian

Tahapan penelitian [6] secara umum yang dilaksanakan dalam penelitian
tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Penelitian[6]

3

Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. Metode
waterfall merupakan suatu model proses untuk memodelkan suatu sistem
perangkat lunak yang dibuat secara terstruktur dan berurutan. Metode ini memiliki
tahapan-tahapan, yaitu: tahap analisis, perancangan sistem, implementasi,
pengujian dan pemeliharaan sistem. Bagan metode waterfall dapat dilihat pada
gambar 3[6].

Gambar 2 Metode Waterfall [6]

Langkah-langkah dari Metode Waterfall yaitu:
Analisis kebutuhan sistem, berdasarkan penelitian sistem pada objek
wisata di kabupaten Magelang, ditemukan beberapa kelemahan didalamnya.
Sehingga analisis yang tepat untuk mengetahui kelemahan sistem adalah dengan

menggunakan analisis SWOT, yaitu: a)Analisis Kekuatan (Strenghts), adapun
kekuatan dari wisata di Kabupaten Magelang adalah pada tempat wisata terkenal
sudah adanya informasi objek wisata dan petunjuk arah jalan yang jelas untuk
menuju tempat wisata; b)Analisis Kelemahan (weakness), belum adanya sistem
informasi sebagai media informasi bagi masyarakat untuk mengetahui informasi
objek wisata dan lokasinya beserta rute perjalanan yang dilalui menuju tempat
wisata; c)Analisis Kesempatan (opportunity), semakin berkembangnya era
teknologi informasi merupakan sebuah peluang untuk membuat terobosan sistem
yang lebih canggih lagi. Selain itu dengan kelebihan yang disebutkan diatas
kemungkinan keberhasilan penerapan sistem informasi pendukung berbasis
teknologi informasi cukup besar; d)Analisis Ancaman, ancaman berasal dari
kurangnya sosialisasi dari pemerintah untuk objek wisata yang belum terkenal,
petunjuk arah pada tempat wisata belum terkenal tidak jelas dan pada wisata
terkenal petunjuk arah ada yang rusak baik karena alam atau pun di rusak oleh
orang tidak bertanggung jawab.
Analisis kebutuhan sistem sangat diperlukan dalam mendukung kinerja
sistem, apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum.
Karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu informasi,
fungsi sistem yang dibuat ini adalah untuk memberikan informasi dan sekaligus
sebagai media database tempat wisata di Kabupaten Magelang. Spesifikasi
perangkat lunak terbagi menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-

4

fungsional. Kebutuhan fungsional, pada tahap ini analisis terhadap kebutuhan
fungsional yaitu: a) Sistem harus bisa melakukan fungsi tambah, ubah, hapus
data; b) Sistem harus bisa menampilkan data tempat wisata; c) Sistem harus bisa
menampilkan rute perjalanan dengan jarak dan waktu tempuh; d) Sistem harus
bisa menampilkan agenda tempat wisata; e) Sistem harus bisa berinteraksi dengan
user melalui komentar pada tempat wisata; f) Sistem harus mampu menampilkan
informasi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Kebutuhan nonfungsional, kendala pada layanan atau fungsi sistem seperti kendala operasional,
kendala keamanan, kendala pengembangan. Contohnya sebagai berikut: a)
Operasional, dalam media informasi tempat wisata Kabupaten Magelang berbasis
website ini dikembangkan secara terkait mempunyai kebutuhan operasional.
Contoh perangkat komputer dengan sistem operasi minimal windows xp, pentium
2, dan koneksi internet untuk online; b) Keamanan, sistem ini dilengkapi dengan
password yang hanya bisa diakses oleh user (admin) dan user (member ) yang
sudah terdaftar dan disetujui oleh user (admin) saja;
c) Kinerja, kinerja dalam sistem informasi ini untuk pengunjung umum hanya bisa
mengakses informasi-informasi umum saja dari tempat wisata.
Analisis kebutuhan data, dalam mendukung pelaksanaan sistem dilakukan
studi literature dengan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang
berhubungan dengan peta digital, SIG, Google maps, dan literatur lain yang
mendukung baik dari buku, jurnal, internet dan lain-lain. Data diperoleh dari dinas
Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Magelang dan Dinas Pekerjaan Umum dan
Sumber Daya Mineral. Data yang digunakan dibagi menjadi dua, yaitu: data
spasial dan data non spasial. Data spasial berupa peta googlemap kabupaten
Magelang. Sedangkan data non spasial berupa gambar peta wisata, deskripsi
wisata, data statistik daftar kebutuhan dan jumlah marka jalan, data kuesioner dan
dokumentasi pribadi objek wisata.
Dalam perancangan sistem dilakukan beberapa tahap yaitu, perancangan
proses, perancangan basis data, dan perancangan antar muka (interface).
Perancangan proses dilakukan secara logikal mode dengan menggunakan notasinotasi yang ada pada DFD(Data Flow Diagram) dengan tujuan memberikan
penjelasan tentang fungsi-fungsi dari sistem secara logical. DFD memfokuskan
pada aliran data kedalam system dan sekaligus memproses data tersebut.
Komponen-komponen dasar dari setiap program komputer ini digambarkan secara
detail dan digunakan untuk menganalisis keakuratan dan kompetensi sistem.
Proses logikal model sistem pengolahan data pada sistem informasi wisata
kabupaten Magelang adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi kesatuan luar yang terlihat pada sistem yaitu: user
(administrator dan member ); 2) Mengidentifikasikan input dan output yang
terlihat dengan kesatuan luar: (a) User (Administrator ), input : data member , data
kategori, data kecamatan, data tempat wisata dan data agenda. Output : halaman
tempat wisata, halaman agenda; (b) User (Member), Input : data tempat wisata
dan data agenda. Output : halaman tempat wisata, halaman agenda; 3) DFD Level
0; 4) DFD Level 1.

5

Gambar 3 DFD level 0

Gambar 3 menjelaskan terdapat dua entitas luar yang berhubungan dengan
sistem yaitu admin dan user member. Dari admin, sistem akan mendapatkan datadata yang dibutuhkan dan dipublikasikan ke user member maupun user umum.
Data-data tersebut meliputi data user, kategori, kecamatan, kelurahan, tempat
wisata dan data agenda. Sedangkan pengguna sistem (user) akan mendapatkan
informasi mengenai tempat wisata dan agenda. Berdasarkan gambar 3 dapat
dikembangkan lagi menjadi DFD level 1 yang lebih detail lagi.

Gambar 4 DFD level 1

Gambar 4 merupakan pengembangan dari DFD level 0, pada DFD level 1
terlihat proses sistem informasi pariwisata lebih terlihat detail. Untuk user
(admin) dapat melakukan input data-data yang dibutuhkan sistem untuk
dipublikasikan kepada pengunjung umum. User (member) hanya sebatas

6

menambahkan dan melihat data tempat wisata dan data agenda. Sedangkan
pengunjung umum hanya bisa menambahkan dan melihat komentar pada tempat
wisata. Sedangkan user (admin) memiliki peran penuh, dalam sistem pada DFD
level 0 user (admin) dapat menambah, mengubah dan menghapus data yang di
input oleh user (member), umum maupun di input oleh user (admin) itu sendiri.
Untuk memudahkan membuat sistem maka dibuat suatu alur program
yang dapat menunjukkan proses sistem dari awal sampai mendapatkan
kesimpulan. Untuk alur pada program di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 5 Alur program user (member)

Gambar 5 menunjukan alur program yang di miliki oleh user member.
Prosesnya adalah untuk dapat melakukan proses tambah data tempat wisata
maupun tambah data agenda, user member terlebih dahulu harus melakukan login
kedalam sistem.

Gambar 6 Alur program user (admin)

7

Gambar 6 menunjukan alur program yang di miliki oleh user admin.
Prosesnya adalah user admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk
kedalam menu halaman admin, selanjutnya admin dapat melakukan proses
tambah atau ubah data kategori, kecamatan, kelurahan, tempat wisata dan agenda.
Perancangan basis data digunakan untuk menentukan entitas, atribut, serta
relasi yang terjadi antara masing-masing entitas sehingga membentuk sistem basis
data yang normal. Dalam perancangan basis data pada sistem informasi ini dapat
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dapat merepresentasikan
secara grafis hubungan antar entitas. ERD pada sistem dapat dilihat pada gambar
berikut:

Gambar 7 Entity Relationship Diagram

Gambar 7 menunjukkan hubungan relasi antar entitas. Berdasarkan ERD
yang dibuat, maka penjelasan hubungan relasi antar entitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1 Penjelasan relasi antar entitas

No
1

Relasi
many-to-many

2

many-to-one

3

one-to-many

Keterangan
entitas komentar dapat mempunyai banyak data komentar
pada tiap-tiap data Agenda. Pada tiap-tiap data agenda
bisa mempunyai banyak data komentar.
entitas komentar dapat mempunyai banyak data komentar
pada salah satu data tempat wisata. Untuk satu tempat
wisata bisa mempunyai banyak data komentar.
untuk satu jenis kategori bisa mempunyai banyak tempat
wisata. Dari tiap-tiap tempat wisata yang ada hanya

8

4

many-to-one

5

many-to-one

6

many-to-one

7

many-to-one

8

many-to-one

mempunyai satu jenis kategori saja.
untuk setiap data agenda hanya dapat mempunyai satu
tempat wisata saja. Untuk satu tempat wisata dapat
mempunyai banyak agenda.
untuk tiap-tiap tempat wisata hanya dapat ditambahkan
oleh satu user saja. Untuk satu user dapat menambah
banyak data tempat wisata
untuk tiap-tiap data agenda hanya dapat ditambahkan
oleh satu user saja. Untuk satu user dapat menambahkan
banyak data agenda.
untuk tiap-tiap tempat wisata hanya mempunyai satu
kelurahan saja. Untuk satu kelurahan dapat mempunyai
banyak data tempat wisata.
untuk tiap-tiap data kelurahan hanya mempunyai satu
kecamatan saja. Untuk satu kecamatan dapat mempunyai
banyak data kecamatan.

Untuk memudahkan user menggunakan aplikasi, maka dibuat suatu
rancangan antar muka aplikasi untuk desain website. Rancangan antar muka
aplikasi dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 8 Rancangan Antar Muka Aplikasi

Dalam perancangan ini header berisi Logo, menu aplikasi yang terdiri dari
menu home, menu tambah data wisata atau agenda, menu login, menu daftar
anggota dan kotak pencarian. Bagian tengah merupakan isi tampilan dari menu
navigasi yang ada, seperti peta wista, menu kategori wisata, menu kelurahan,
menu kecamatan, menu tampat wisata terbaru dan agenda terbaru. Bagian footer
terdapat informasi tentang browser aplikasi.

9

4. Hasil Implementasi Sistem
Halaman utama sistem dapat dilihat pada Gambar 9 yang menunjukkan
Sistem Informasi Peta Wisata Magelang dimulai ketika user membuka halaman
website. Halaman utama dibagi menjadi dua bagian utama, bagian header terdapat
menu seperti tambah lokasi atau agenda, login member, daftar sebagai anggota,
dan search; bagian tengah terdapat menu peta wisata, kategori, kecamatan,
kelurahan, lokasi tempat wisata dan agenda terbaru.

Gambar 9 Halaman Utama

10

Gambar 10 menjelaskan menu informasi objek wisata, merupakan fasilitas
untuk mengetahui informasi objek wisata yang ada di kabupaten Magelang. Pada
menu objek wisata terdapat informasi secara lengkap mengenai objek wisata
tersebut mulai dari akses menuju objek wisata, daftar harga masuk, fasilitas yang
ada, serta galeri foto objek wisata.

Gambar 10 Halaman Informasi Objek Wisata

11

Gambar 11 menjelaskan menu pencarian rute perjalanan, merupakan
fasilitas untuk mengetahui rute perjalanan menuju suatu lokasi objek wisata yang
ada di kabupaten Magelang. Apabila saat input data untuk pencarian rute
perjalanan tidak ditemukan, maka bisa menggunakan titik koordinat dari lokasi
tempat dan tujuan yang sedang kita cari. Titik koordinat dapat dicari pada alamat
objek wisata atau pada menu cari koordinat.

Gambar 11 Menu Pencarian Rute Perjalanan

12

5. Pengujian Sistem
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas
perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,
perancangan, dan pengkodean[8]. Pengujian yang digunakan untuk menguji
sistem ini adalah menggunakan pengujian alpha (alpha testing) dengan
menggunakan metode black-box[8], yaitu pengujian yang berfokus pada
persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini dilakukan untuk
memastikan fungsional perangkat lunak dapat berjalan (apakah masih terdapat
error ), memastikan kesesuaian antara input dengan ouput. Hasil pengujian alpha
dapat dilihat pada tabel 2.
No.
1
2
3
4
5

6

Pengujian

Tabel 2 Tabel Hasil Pengujian alpha
Hasil

User mengakses website
aplikasi
User mengakses pencarian rute
perjalanan
User mengakses tempat wisata
User meperbesar dan
memperkecil peta
User klik semua ikon objek
wisata pada peta

8

User mengakses tampilan
kecamatan
User mengakses tampilan
kelurahan
User mengakses Cari Koordinat

9

User mengakses Agenda Wisata

10
11

User mengakses Tambah Lokasi
dan Agenda
User mengakses Daftar member

12

User login Member

13

User login Admin

7

Keteragan

Tampilan home berfungsi dengan baik

Valid

Tampilan pencarian rute perjalanan
berfungsi dengan baik
Tampilan tempat wisata berfungsi dengan
baik
Ikon zoom in dan zoom out berfungsi
dengan baik
Semua ikon objek wisata pada peta
merespon dengan baik dan aplikasi
menampilkan detail objek wisata
Tampilan submenu kecamatan berfungsi
dengan baik
Tampilan submenu kelurahan berfungsi
dengan baik
Tampilan Cari Koordinat berfungsi dengan
baik
Tampilan Agenda Wisata berfungsi
dengan baik
Tampilan Tambah Lokasi dan Agenda
berfungsi dengan baik
Tampilan Daftar member berfungsi dengan
baik
Sistem merespon dengan baik username
dan password member
Sistem merespon dengan baik username
dan password Admin

Valid
Valid
Valid
Valid

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan hasil pengujian alpha pada tabel 2, dapat disimpulkan bahwa semua
fungsi-fungsi dalam aplikasi sudah fungsi dengan baik. Serta tidak adanya error
dan adanya kesesuaian antara input dengan ouput dalam program aplikasi.
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi web-gis pencarian objek wisata di
kabupaten Magelang, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat dapat
membantu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Megelang untuk mempromosikan

13

objek wisata yang ada di kabupaten Megelang secara luas kepada wisatawan lokal
maupun asing. Aplikasi yang dibuat juga dapat mempermudah wisatawan untuk
mendapatkan inforamasi pariwisata, lokasi objek wisata dan pencarian rute
perjalanan menuju lokasi wisata yang ada di kabupaten Magelang. Penggunaan
Google maps untuk pemetaan lokasi wisata di kabupaten Magelang dapat
memperjelas letak lokasi wisata dalam pencarian lokasi wisata atau pencarian rute
perjalanan wisata karena disertai dengan petunjuk arah perjalanan.
7. Daftar Pustaka
[1]

Angelasari, Shinta. 2010. Web Sistem Informasi Geografis Objek Wisata
Banten Selatan (Kecamatan Bayah). Universitas Gunadarma.
[2] Faradiansyah, Yoga. 2011. Sistem Informasi Geografis Objek Wisata pada
Kabupaten Banyumas Berbasis Mobile. Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer AMIKOM.
[3] Pandie, Selfiana. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan
Wisata di kota Semarang. Fakultas Teknologi Informasi , Universitas
Kristen Satya Wacana.
[4] Prahsta,Edy. 2002. Sistem Informasi Geografis: Tutorial Arcview. Jakarta:
Informatika Bandung.
[5] Shodiq, Amri. 2005. Tutorial Pemrograman Google Maps API. Bandung:
Sekolah Tinggi Sandi Negara Jakarta.
[6] Hasibuan, A. Zainal. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer Dan Teknologi Informasi. Depok: Universitas Indonesia..
[7] Cahyo, Nur W. 2009. Teknik Pengujian Perangkat Lunak.
http://bluejundi.files.wordpress.com/2009/08/teknik-pengujian-perangkatlunak.ppt. Diakses pada tanggal 5 November 2014.
[8] Candra. 2013. Dasar-dasar Google Maps API.
http://www.candra.web.id/2012/09/28/dasar-dasar-google-maps-api/.
Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.
[9] Candra. 2013. Script Petunjuk Arah Direction Google Maps.
http://www.candra.web.id/2013/03/04/script-petunjuk-arah-directiongoogle-maps/. Diakses tanggal 2 Oktober 2014.
[10] Developer, Google. 2014. Google Maps JavaScript API v3.
https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/examples/.
Diakses tanggal 2 Oktober 2014.

14