Relevansi Konsep Trisakti Soekarno dengan Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
MUJAHID WIDIAN SARAGIH (110906003)
RELEVANSI KONSEP TRISAKTI SOEKARNO DENGAN NAWACITA
PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
Rincian isi Skripsi, 114 halaman, 1 tabel, 1 gambar, 14 buku, 1 jurnal, 4 dokumen,
10 situs internet.
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan mengenai relevansi konsep Trisakti yang
digagas oleh Soekarno dengan Nawacita pada pemerintahan Joko Widodo dan
Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Pemilihan Presiden secara langsung pada tahun 2014
menghasilkan Jokowi dan JK sebagai Presiden dan wakil Presiden Indonesia
periode 2014-2019. Dalam pemerintahannya saat ini, Jokowi-JK menjadikan
konsep Trisakti Soekarno sebagai sebuah jalan ideologis Indonesia, yang
dijabarkan kedalam 9 agenda prioritas pemerintahan mereka yang disebut
Nawacita. Peletakan Trisakti sebagai jalan ideologis Nawacita menarik untuk
dilihat lebih jauh mengingat secara konseptual Trisakti dicetuskan 50 tahun silam.
Bagaimana bentuk relevansi serta signifikansi dari Trisakti dalam Nawacita
pemerintahan sekarang, menjadi hal yang melatarbelakangi penelitian ini.
Untuk menjawab hal tersebut kerangka konsep mengenai Trisakti digunakan

untuk melihat relevansi konsep tersebut dengan Nawacita pemerintahan JokowiJK. Selain itu kerangka konsep juga digunakan untuk mencari signifikansi konsep
Trisakti dengan kondisi saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode library research atau studi
kepustakaan dengan memperoleh data melalui dokumen-dokumen.
Relevansi antara Trisakti dengan Nawacita sebagai sebuah program prioritas
dapat dilihat dari kesamaan pengidentifikasian masalah yang berakar pada 3
faktor yakni politik, ekonomi dan budaya. Namun apabila dianalisis secara
mendalam terdapat perbedaan-perbedaan yang mendasar antara Nawacita dengan
Trisakti diantaranya perbedaan yang berakar kepada kondisi sosio-politik dan
tidak melekatnya karakter anti nekolim di dalam Nawacita. Signfikansi konsep
Trisakti dapat dilihat sebagai upaya untuk mengembalikan bidang politik,
ekonomi dan budaya Indonesia pada tahap revolusi Indonesia yang terputus.
Signifikansi Trisakti pada akhirnya patut dilihat kembali apabila dibenturkan
dengan globalisasi dan kondisi zaman saat ini.
Kata Kunci: Politik, Konsep, Pembangunan, Trisakti, Nawacita

Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
MUJAHID WIDIAN SARAGIH (110906003)
THE RELEVANCE OF TRISAKTI SOEKARNO CONCEPT WITH
NAWACITA IN JOKOWI-JK GOVERNMENT
Content, 114 pages, 1 table, 1 graphic, 14 books, 1 journal, 4 document, 10
websites.
ABSTRACT
This research describes the relevance of Trisakti Soekarno concept with
Nawacita initiated by the government of Joko Widodo and Jusuf Kalla (JokowiJK). “The General Elections” in 2014 resulted Jokowi and JK as President and
Vice President of Indonesia for 2014 to 2019 period. In the current government,
Jokowi-JK uses the concept of Trisakti Sukarno as an ideological way Indonesia,
which implemented into 9 priorities agenda of their government called Nawacita.
Trisakti as the ideological base for Nawacita is interesting to look further
considering the conceptual Trisakti builded 50 years ago. What was the relevance
and significance of Trisakti with Nawacita int this current government, become
for this research .
In condition to answer that, the conceptual framework of the Trisakti used to
see the relevance with Nawacita Jokowi-JK. The Conceptual framework is also
used to find the significance of the concept of Trisakti with current conditions.

The method used in this research is descriptive method with qualitative research.
Data collection techniques in this study was conducted using research library or
library study to obtain data through documents.
Relevance of Trisakti with Nawacita as a priority program can be seen from
the similarity of identifying problems that are rooted in three factors namely
political, economic and cultural. However, when analyzed in depth there are
fundamental differences between Nawacita with Trisakti such differences
rooted in the socio-political and not attach anti Nekolim character in Nawacita.
The signification of Trisakti concept can be seen as an attempt to reoriented the
fields of politics, economy and culture of Indonesia at this stage of the Indonesian
revolution is lost. Significance Trisakti ultimately worth taking a look back when
it was compared with the era of globalization and the current conditions.
Keyword: Politics, Concept, Development, Trisakti, Nawacita

Universitas Sumatera Utara