Pola Adaptasi dan Strategi Pengembangan Usaha Pedagang Pasar Pagi Pasca Relokasi Dari Pasar Sentral ke Pasar Induk, Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan

ABSTRAK

Keberadaan pasar tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, baik untuk pemenuhan
kebutuhan sandang maupun pangan. Pasar yang dianggap tidak layak akan direlokasi oleh
pemerintah untuk memudahkan masyarakat saat berbelanja. Relokasi Pasar adalah

perpindahan atau pemindahan lokasi, baik suatu industri ataupun tempat
berdagang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan alasan-alasan tertentu.
Relokasi pasar yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah tindakan
pengalihan lokasi dari Pasar Sentral Ke Pasar induk, Lau Cih, Medan Tuntungan.
Dengan direlokasinya pasar berdampak bagi aktor yang berperan di dalam pasar,
khususnya bagi kalangan pedagang. Pedagang harus meninggalkan tempat
berjualannya, dan pindah ke lokasi yang baru, tentu akan berpengaruh dengan
penjualan dan pendapatan pedagang. Sehingga pedagang harus mampu
beradapatsi di tempat yang baru dan melakukan beberapa strategi agar dapat
mengembangkan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
memahami bagaimana pola adaptasi dan dan strategi pengembngan usaha
pedagang pasar pagi pasca relokasi pasar dari Pasar Sentral Ke Pasar Induk, Lau
Cih, Medan Tuntungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sementara teoriyang digunakan
adalah Teori Adaptasi Talcott Parson dan Modal Sosial.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para pedagang yang
direlokasi ke Pasar Induk, Lau Cih, Medan Tuntungan melakukan beberapa
bentuk penyesuaian, yaitu dengan menggunakan bahasa daerah Karo,m menjalin
interaksi yang baik dengan sesama pedagang, pembeli, pengelola Pasar Induk, dan
pekerja jasa becak. Adapun strategi yang dilakukan pedagang untuk dapat
mengembangkan usahanya pasca relokasi adalah dengan cara membangun
jaringan sosial kepada pemasok barang (distributor), pembeli, dan pekerja jasa
becak, serta menggunakan sistem kepercayaan (trus) sebagai hubungan untuk
mempertahankan sumber barang dan pelanggan. Membangun jaringan dengan
pemasok barang (distributor) memudahkan pedagang dalam memperoleh barang
dengan sistem bayar belakang. Kepercayaan yang terjalin meliputi kepercayaan
askriptif dn kepercayaan prosesual.
Kata Kunci : Pola Adaptasi, Pedagang, Modal Sosial, Relokasi Pasar.

Universitas Sumatera Utara