Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya
Lampiran 1.Surat hasil identifikasi tumbuhan
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.Gambartumbuhan landoyung
Tumbuhan landoyung
Kulit batang landoyung segar
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.Gambar makroskopiksimplisiadanserbuksimplisiakulitbatang
landoyung
Simplisia kulit batang landoyung
Serbuksimplisia kulitbatang landoyung
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.Bagan penelitian
1. Pembuatan serbuk simplisia, karakterisasi, skrining fitokimia, dan ekstraksi
Kulit batang landoyung
Dicuci,ditiriskan, dipotong menjadi
bagian kecil dan ditimbang sebagai
berat basah
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Dihaluskan
Serbuk simplisia
Karakterisasi simplisia
meliputi pemeriksaan:
- makroskopik
- kadar air
- kadar sari larut air
- kadar sari larut etanol
- kadar abu total
- kadar abu tidak larut
asam
Skrining
fitokimiameliputi
pemeriksaan:
Ditimbang 500 g
- alkaloid
- glikosida
- saponin
- flavonoid
- tanin
- triterpenoid/steroid
Dimaserasi dengan 75
bagian etanol 80%,
dibiarkan selama 5
hari, sesekali diaduk
Disaring
Ampas
Maserat I
Dicuci dengan etanol 80% 25
bagian, dibiarkan selama 2
hari
Disaring
Maserat II
Digabung dan dienaptuang
Diuapkan dengan rotary
evaporator
EEKBL
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4(Lanjutan)
2. Bagan uji aktivitas antioksidan
Larutan induk EEKBL
(1000µg/mL)
Masing-masing dipipet 0,25; 0,50;
0,75; dan 1,00 mL
Dimasukkan ke dalam labu ukur 25
mL, ditambahkan 5 mL larutan
DPPH (200 µg/mL) ke dalam labu
tentukur
Dicukupkan volumenya dengan
metanol sampai garis tanda
Larutan uji 10, 20, 30, dan 40
µg/mL
Didiamkan 60 menit
Diukur serapannya dengan
spektrofotometer UV-vis
Dihitung IC50
Nilai IC50
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia kulitbatang
landoyung
1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia dan ekstrak etanol kulitbatang
landoyung
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
% Kadar air simplisia =
No.
Berat sampel (g)
1.
2.
3.
5,00
5,00
5,00
1. Kadar air =
2. Kadar air =
3. Kadar air =
2,2 – 1,9
5,00
2,5 – 2,2
5,00
2,7 – 2,5
5,00
% Rata-rata kadar air =
% Kadar air ekstrak =
1.
2.
3.
5,00
5,00
5,00
2. Kadar air =
3. Kadar air =
2,2
2,5
2,7
× 100%
= 6%
× 100% = 4%
3
= 5,33%
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
Kadar air =
Volume akhir (mL)
× 100% = 6%
6% + 6% + 4%
No.
1.
Volume awal
(mL)
1,9
2,2
2,5
Volume awal
(mL)
1,9
2,4
2,8
2,4 – 1,9
5,00
2,8 – 2,4
5,00
3,3 – 2,8
5,00
Volume akhir (mL)
2,4
2,8
3,3
× 100% = 10%
× 100%
= 8%
× 100% = 10%
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
% Rata-rata kadar air =
10% + 8% + 10%
= 9,33%
3
2. Perhitungan kadar sari larut dalam air
- Simplisia
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
Berat sari (g) 100
x 100%
x
Berat sampel (g) 20
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
Berat sari (g)
0,10
0,10
0,08
1. Kadar sari larut dalam air =
2. Kadar sari larut dalam air =
3. Kadar sari larut dalam air =
% Rata-rata kadar sari larut air =
0,10
5,00
0,10
5,00
0,08
5,00
×
×
×
100
20
100
20
100
20
× 100% = 10%
× 100%= 10%
× 100% = 8%
10% + 10% + 8%
3
= 9,33%
- Ekstrak
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
Berat sari (g) 100
x 100%
x
Berat sampel (g) 20
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
1. Kadar sari larut dalam air =
2. Kadar sari larut dalam air =
0,30
5,00
0,25
5,00
×
×
Berat sari (g)
0,30
0,25
0,25
100
20
100
20
× 100% = 30%
× 100%= 25%
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar sari larut dalam air =
% Rata-rata kadar sari larut air =
0,25
5,00
100
×
20
× 100% = 25%
30% + 25% + 25%
3
= 26,66 %
3. Perhitungan kadar sari simplisia larut dalam etanol
- Simplisia
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
Berat sari (g)
0,10
0,07
0,08
1. Kadar sari larut dalam etanol =
2. Kadar sari larut dalam etanol =
3. Kadar sari larut dalam etanol =
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
100
Berat sari (g)
x
x 100%
Berat simplisia (g) 20
0,10
5,00
0,07
×
5,00
0,08
×
×
5,00
100
20
100
× 100%= 7%
20
100
20
10% + 7% + 8%
3
× 100%= 10%
× 100%= 8%
= 8,33%
- Ekstrak
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
1. Kadar sari larut dalam etanol =
2. Kadar sari larut dalam etanol =
100
Berat sari (g)
x 100%
x
Berat ekstrak (g) 20
Berat sari (g)
0,30
0,30
0,27
0,30
5,00
0,30
5,00
×
×
100
20
100
20
× 100%= 30%
× 100%= 30%
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar sari larut dalam etanol =
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
0,27
5,00
×
100
20
× 100%= 27%
30% + 30% + 27%
3
= 29%
4. Perhitungan kadar abu total simplisia
- Simplisia
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
Berat sampel (g)
2,02
2,05
2,02
1. Kadar abu total =
2. Kadar abu total =
3. Kadar abu total =
Berat abu (g)
0,05
0,05
0,06
0,05
2,02
0,05
× 100% = 2,43%
2,05
0,06
2,02
% Rata-rata kadar abu total =
× 100% = 2,47%
× 100% = 2,62%
2,47% + 2,43% + 2,97%
3
= 2,62%
- Ekstrak
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat ekstrak (g)
Berat sampel (g)
2,02
2,05
2,02
1. Kadar abu total =
2. Kadar abu total =
0,05
2,02
0,05
2,05
Berat abu (g)
0,05
0,05
0,06
× 100% = 2,47%
× 100% = 2,43%
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar abu total =
0,06
2,02
% Rata-rata kadar abu total =
× 100% = 2,62%
2,47% + 2,43% + 2,97%
3
= 2,62%
5. Perhitungan kadar abu simplisia tidak larut dalam asam
- Simplisia
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
1.
2.
Berat sampel (g)
2,02
2,05
Berat abu (g)
0,01
0,02
3.
2,02
0,01
1. Kadar abu tidak larut dalam asam =
2. Kadar abu tidak larut dalam asam =
3. Kadar abu tidak larut dalam asam =
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
0,01
2,02
0,02
2,05
0,01
2,02
× 100% = 0,49%
× 100% = 0,97%
× 100% = 0,49%
0,49% + 0,97% + 0,49%
3
= 0,65%
- Ekstrak
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat ekstrak (g)
Berat sampel (g)
2,10
2,07
2,05
Berat abu (g)
0,01
0,01
0,01
0,01
1. Kadar abu tidak larut dalam asam =
× 100% = 0,47%
2,10
2. Kadar abu tidak larut dalam asam =
0,01
2,07
× 100% = 0,48%
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar abu tidak larut dalam asam =
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
0,01
2,05
× 100% = 0,48%
0,47% + 0,48% + 0,48%
3
= 0,47%
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Hasil pengukuran operating time
Menit ke2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Absorbansi
0,9182
0,8963
0,8761
0,8612
0,8476
0,8364
0,8259
0,8169
0,8081
0,8003
0,7937
0,7872
0,7811
0,7750
0,7697
0,7647
0,7597
0,7556
0,7507
0,7463
0,7427
0,7388
0,7352
0,7316
0,7283
0,7254
0,7222
0,7190
0,7161
0,7138
0,7120
0,7097
0,7073
0,7046
0,7021
0,6998
0,6975
0,6965
0,6956
Menit ke41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
Absorbansi
0,6945
0,6925
0,6904
0,6885
0,6870
0,6856
0,6848
0,6834
0,6821
0,6802
0,6791
0,6777
0,6769
0,6757
0,6743
0,6727
0,6718
0,6710
0,6707
0,6695
0,6683
0,6679
0,6665
0,6655
0,6646
0,6641
0,6627
0,6613
0,6608
0,6595
0,6592
0,6580
0,6573
0,6569
0,6559
0,6550
0,6541
0,6537
0,6497
0,6479
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan persen peredaman EEKBL dan vitamin C
a. Perhitungan persen peredaman EEKBL
1. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
Konsentrasi Larutan Uji
No.
(µg/mL)
Absorbansi
1.
0
0,95778
2.
10
0,76460
3.
20
0,60564
4.
30
0,47903
5.
40
0,37721
Aktivitas Peredaman (%) = A kontrol - A sampel x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman EEKBL (pengukuran I)
- Konsentrasi 10 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,76460
x 100%
0,95778
= 20,17%
- Konsentrasi 20 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,60564
x 100% = 36,76%
0,95778
- Konsentrasi 30 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,47903
x 100% = 49,98%
0,95778
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
- Konsentrasi 40 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,37721
x 100%
0,95778
= 60,62%
2. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran II
No.
Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL)
Absorbansi
1.
0
0,95760
2.
10
0,77797
3.
20
0,60616
4.
30
0,47673
5.
40
0,37494
Aktivitas Peredaman (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman EEKBL pengukuran II
- Konsentrasi 10 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman= 0,95760 − 0,77797 x 100% = 18,76%
0,95760
- Konsentrasi 20 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman= 0,95760 − 0,60616 x 100% = 36,70%
0,95760
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
- Konsentrasi 30 µg/mL
% Peredaman =
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
0,95760 − 0,47673
x 100% = 50,22%
0,95760
- Konsentrasi 40 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95760 − 0,37494
x 100% = 60,84%
0,95760
3. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran III
No.
1.
Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL)
0
Absorbansi
0,95731
2.
10
0,77052
3.
20
0,61626
4.
5.
30
0,46533
40
0,38319
Aktivitas Peredaman (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman EEKBL pengukuran III
- Konsentrasi 10 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman= 0,95731 − 0,77052 x 100% = 19,51%
0,95731
- Konsentrasi 20 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
% Peredaman= 0,95731 − 0,61626 x 100% = 35,63%
0,95731
-
Konsentrasi 30 µg/mL
% Peredaman =
% Peredaman=
-
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
0,95731 − 0,46533
x 100% = 51,39%
0,95731
Konsentrasi 40 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman = 0,95731 − 0,38319 x 100% = 59,97%
0,95731
b. Perhitungan persen peredaman Vitamin C
1. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
Konsentrasi Larutan Uji
No.
(µg/mL)
1.
0
2.
2
3.
4
4.
6
5.
8
Aktivitas Peredaman (%) =
Absorbansi
0,95990
0,77063
0,51370
0,48529
0,12027
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredamanvitamin C (pengukuran I)
- Konsentrasi 2 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman = 0,95990 − 0,77063 x 100% = 19,72%
0,95990
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
- Konsentrasi 4 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95990 − 0,51370
x 100% = 46,48%
0,95990
- Konsentrasi 6 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95990 − 0,48529
x 100% = 49,44%
0,95990
- Konsentrasi 8 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95990 − 0,12027
x 100%
0,95990
= 87,47%
2.Tabel data absorbansi DPPH pengukuran II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsentrasi Larutan Uji
(µg/mL)
0
2
4
6
8
Absorbansi
0,96678
0,76593
0,51427
0,48151
0,11708
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Aktivitas Peredaman (%) =
Perhitungan % peredaman vitamin C(pengukuran II)
- Konsentrasi 2 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
% Peredaman =
0,96678 - 0,76593
x 100% = 20,77%
0,96678
- Konsentrasi 4 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96678 - 0,51427
x 100% =46,81%
0,96678
- Konsentrasi 6 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96678 - 0,48151
x 100% = 50,19%
1,19418
-
Konsentrasi 8 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96678 - 0,11708
x 100% = 87,89%
0,96678
3. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsentrasi Larutan Uji
(µg/mL)
0
2
4
6
8
Aktivitas Peredaman (%) =
Absorbansi
0,96942
0,76459
0,51279
0,48207
0,11658
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
Perhitungan % peredaman vitamin C(pengukuran II)
- Konsentrasi 2 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,76459
x 100% = 21,13%
0,96942
- Konsentrasi 4 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,51279
x 100% = 47,10%
0,96942
Konsentrasi 6 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,48207
x 100% = 50,27%
0,96942
-
Konsentrasi 8 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,11658
x 100% = 87,97%
0,96942
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Hasil uji aktivitas antioksidan EEKBL
1.
Tabel hasil uji aktivitas antioksidan EEKBL
0
Absorbansi
I
II
III
I
0,95778 0,95760 0,95731 0,00
10
0,76460 0,77797 0,77052 20,17 18,76 19,51
19,48
20
0,60564 0,60616 0,61626 36,76 36,70 35,63
36,36
30
0,47903 0,47673 0,46533 49,98 50,22 51,39
50,53
40
0,37721 0,37494 0,38319 60,62 60,84 59,97
60,48
Larutan Konsentrasi
uji
(µg/mL)
EEKBL
% Peredaman
II
III Rata-rata
0,00 0,00
0,00
2. Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari EEKBL
X2
X
Y
XY
0,00
0,00
0,00
0,00
10,00
19,48
194,80
100,00
20,00
36,36
727,20
400,00
30,00
50,53
1515,90
900,00
40,00
60,48
2419,20
1600,00
ΣX = 100
X = 20
ΣY = 166,85
Y = 33,37
ΣXY = 4857,10
ΣX2 = 3000,00
Keterangan: X = Konsentrasi (µg/mL)
Y = % Peredaman
a=
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(4857,10) − (100)(166,85) / 5
(3000) − (100) 2 / 5
1520,1
=
1000
= 1,5201
=
b = Y − aX
= 33,37– ( 1,5201 )(20)
= 2,968
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8 (Lanjutan)
Jadi, persamaan garis untukmendapatkan IC50adalah Y = 1,5201 X + 2,968
Nilai IC50 = > Y = 0,24656 X + 2,968
50 = 1,5201 X + 2,968
X = 50 – 2,968/1,5201
= 30,94 µg/mL
IC50 = 30,94 µg/mL
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.Hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C
1. Tabel hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C
Absorbansi
Larutan Konsentrasi
Uji
(ppm)
Vitamin
C
I
II
% Peredaman
III
I
II
III
Ratarata
0,00
0,00
0
0,95990 0,96678 0,96942 0,00 0,00
2
0,77063 0,76593 0,76459 19,72 20,77 20,54 20,54
4
0,51370 0,51427 0,51279 46,48 46,81 46,79 46,79
6
0,48529 0,48151 0,48207 49,44 50,19 49,97 49,97
8
0,12027 0,11708 0,11658 87,47 87,89 87,78 87,78
2. Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari Vitamin C
X
Y
XY
X2
0
0,00
0,00
0,00
2
20,54
41,08
4,00
4
46,79
187,16
16,00
6
49,97
299,82
36,00
8
87,78
702,24
64,00
ΣX = 20
X =4
ΣY = 205,08
Y = 41,016
ΣXY = 1230,30
ΣX2 = 120,00
Keterangan: X = Konsentrasi (µg/mL)
Y = % Peredaman
a =
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(1230,30) − (20)(205,08) / 5
(120) − (20) 2 / 5
409,98
=
40
= 10,2495
=
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (Lanjutan)
b = Y − aX
= 41,016 – (10,2495) (4)
= 0,010
Jadi, persamaan garis untukmendapatkan IC50adalah Y = 10,2495X + 0,010
Nilai IC50 = > Y = 10,2495X + 0,010
50 = 10,2495X + 0,010
X = 50-0,010/10,2495
= 4,87 µg/mL
IC50 = 4,87 µg/mL
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Hasil pola kromatogram dan harga Rf EEKBL secara KLT
1. Gambar kromatogram dengan fase gerak n-heksan:etilasetat
(50:50)
(60:40)
KC
(70:30)
(80:20)
UM
UM
UM
UC
KC
KC
KC
KC
KC
(90:10)
UC
KC
KC
BP
U
U
U
KC
KC
KC
UM
KC
UM
U
KC
KC
KC
KC
UM
KC
U
UM
UM
KC
UM
KC
UM
UM
KC
UM
UM
UM
UM
UM
UM
UM
TP
1
2
3
4
5
Keterangan:Fase diam = plat pra lapis silika gel 60 F254,penampak noda=
Liebermann-Burchard, kc=kuning coklat, u=ungu, uc=ungu coklat,
um=ungu muda, bp=batas pengembang, tp=titik penotolan.
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10(Lanjutan)
2. Tabel harga Rf secara KLT dengan fase gerak n-heksan:etil asetat
No
1
2
3
4
5
Fase gerak
Harga Rf
Noda
0,04
0,08
0,12
0,18
0,25
0,46
0,79
0,87
0,95
Penampak bercak LB
ungu muda
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
0,03
0,06
0,16
0,39
0,52
0,76
0,84
0,92
0,97
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu muda
ungu muda
0,04
0,07
0,12
0,19
0,29
0,44
0,61
0,71
0,84
0,92
0,97
ungu muda
ungu muda
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
ungu cokelat
ungu muda
80:20
0,07
0,15
0,25
0,31
0,41
0,56
0,64
0,72
0,82
0,89
0,95
ungu muda
ungu muda
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
ungu cokelat
90:10
0,11
0,2
0,29
0,34
0,52
0,66
0,91
0,97
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
ungu muda
ungu muda
ungu muda
ungu
kuning cokelat
50:50
60:40
70:30
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10(Lanjutan)
3. Gambar kromatogram dengan fase gerak kloroform:metanol
(50:50)
(60:40)
(70:30)
CJ
KJ
CJ
KJ
CJ
J
(80:20)
J
J
(90:10)
BP
KJ
J
KJ
KJ
J
CJ
J
J
J
KJ
KJ
J
J
J
J
KJ
J
J
J
TP
1
2
3
4
5
Keterangan:Fase diam = plat pra lapis silika gel 60 F254, penampak noda=
pereaksi Dragendorff, cj= coklat jingga, j=jingga, kj=kuning
jingga, bp=batas pengembang, tp=titik penotolan.
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10(Lanjutan)
4. Tabel harga Rf secara KLT dengan fase gerak kloroform:metanol
No
Fase gerak
kloroform:metanol
1
50:50
2
3
4
5
60:40
70:30
80:20:
90:10
Harga Rf
0,16
0,56
0,66
0,73
0,79
0,83
0,89
0,94
Noda
Penampak bercak Dragendorff
jingga
kuning jingga
jingga
jingga
cokelat jingga
cokelat jingga
cokelat jingga
cokelat jingga
0,04
0,08
0,14
0,17
0,51
0,83
0,87
0,93
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
jingga
jingga
kuning jingga
kuning jingga
0,27
0,71
0,9
0,95
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
0,07
0,22
0,62
0,79
0,87
0,90
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
kuning jingga
kuning jingga
0,04
0,10
0,21
0,42
0,59
0,91
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
jingga
jingga
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Hasil pola kromatogram EEKBL secara KKt
1. Gambar kromatogram dengan fase gerak BAW (4:1:5)
Visual
Penampak bercak
Uap NH3
AlCl3
FeCl3
UV
PK BP
K
BK
J
U
B
TP
1
2
3
4
Keterangan:Fase diam =kertas whattman no. 1, b=biru, bk=biru kehitaman,
j=jingga, k=kuning, u=ungu, bp=batas pengembang, tp=titik
penotolan.
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11(Lanjutan)
2. Gambar kromatogram dengan fase gerak asam asetat 50%
Visual
UV
Penampak bercak
Uap NH3
AlCl3
FeCl3
BP
K
J
BK
B
U
TP
1
2
3
4
Keterangan:Fase diam = kertas whattman no. 1, b=biru, bk=biru kehitaman,
j=jingga, k=kuning, u=ungu, bp=batas pengembang, tp=titik
penotolan.
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11(Lanjutan)
3. Gambar kromatogram dengan fase gerak asam klorida 1%
Visual
UV
Penampak bercak
Uap NH3
AlCl3
FeCl3
BP
B
J
BK
K
TP
1
2
3
4
Keterangan:Fase diam = kertas whattman no. 1, fase, b=biru, bk=biru kehitaman,
j=jingga, k=kuning,bp=batas pengembang, tp=titik penotolan.
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Gambar seperangkat alat spektrofotometer UV-visibel (Shimadzu)
78
Universitas Sumatera Utara
48
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.Gambartumbuhan landoyung
Tumbuhan landoyung
Kulit batang landoyung segar
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3.Gambar makroskopiksimplisiadanserbuksimplisiakulitbatang
landoyung
Simplisia kulit batang landoyung
Serbuksimplisia kulitbatang landoyung
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.Bagan penelitian
1. Pembuatan serbuk simplisia, karakterisasi, skrining fitokimia, dan ekstraksi
Kulit batang landoyung
Dicuci,ditiriskan, dipotong menjadi
bagian kecil dan ditimbang sebagai
berat basah
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Dihaluskan
Serbuk simplisia
Karakterisasi simplisia
meliputi pemeriksaan:
- makroskopik
- kadar air
- kadar sari larut air
- kadar sari larut etanol
- kadar abu total
- kadar abu tidak larut
asam
Skrining
fitokimiameliputi
pemeriksaan:
Ditimbang 500 g
- alkaloid
- glikosida
- saponin
- flavonoid
- tanin
- triterpenoid/steroid
Dimaserasi dengan 75
bagian etanol 80%,
dibiarkan selama 5
hari, sesekali diaduk
Disaring
Ampas
Maserat I
Dicuci dengan etanol 80% 25
bagian, dibiarkan selama 2
hari
Disaring
Maserat II
Digabung dan dienaptuang
Diuapkan dengan rotary
evaporator
EEKBL
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4(Lanjutan)
2. Bagan uji aktivitas antioksidan
Larutan induk EEKBL
(1000µg/mL)
Masing-masing dipipet 0,25; 0,50;
0,75; dan 1,00 mL
Dimasukkan ke dalam labu ukur 25
mL, ditambahkan 5 mL larutan
DPPH (200 µg/mL) ke dalam labu
tentukur
Dicukupkan volumenya dengan
metanol sampai garis tanda
Larutan uji 10, 20, 30, dan 40
µg/mL
Didiamkan 60 menit
Diukur serapannya dengan
spektrofotometer UV-vis
Dihitung IC50
Nilai IC50
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.Perhitungan pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia kulitbatang
landoyung
1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia dan ekstrak etanol kulitbatang
landoyung
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
% Kadar air simplisia =
No.
Berat sampel (g)
1.
2.
3.
5,00
5,00
5,00
1. Kadar air =
2. Kadar air =
3. Kadar air =
2,2 – 1,9
5,00
2,5 – 2,2
5,00
2,7 – 2,5
5,00
% Rata-rata kadar air =
% Kadar air ekstrak =
1.
2.
3.
5,00
5,00
5,00
2. Kadar air =
3. Kadar air =
2,2
2,5
2,7
× 100%
= 6%
× 100% = 4%
3
= 5,33%
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
Kadar air =
Volume akhir (mL)
× 100% = 6%
6% + 6% + 4%
No.
1.
Volume awal
(mL)
1,9
2,2
2,5
Volume awal
(mL)
1,9
2,4
2,8
2,4 – 1,9
5,00
2,8 – 2,4
5,00
3,3 – 2,8
5,00
Volume akhir (mL)
2,4
2,8
3,3
× 100% = 10%
× 100%
= 8%
× 100% = 10%
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
% Rata-rata kadar air =
10% + 8% + 10%
= 9,33%
3
2. Perhitungan kadar sari larut dalam air
- Simplisia
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
Berat sari (g) 100
x 100%
x
Berat sampel (g) 20
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
Berat sari (g)
0,10
0,10
0,08
1. Kadar sari larut dalam air =
2. Kadar sari larut dalam air =
3. Kadar sari larut dalam air =
% Rata-rata kadar sari larut air =
0,10
5,00
0,10
5,00
0,08
5,00
×
×
×
100
20
100
20
100
20
× 100% = 10%
× 100%= 10%
× 100% = 8%
10% + 10% + 8%
3
= 9,33%
- Ekstrak
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
Berat sari (g) 100
x 100%
x
Berat sampel (g) 20
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
1. Kadar sari larut dalam air =
2. Kadar sari larut dalam air =
0,30
5,00
0,25
5,00
×
×
Berat sari (g)
0,30
0,25
0,25
100
20
100
20
× 100% = 30%
× 100%= 25%
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar sari larut dalam air =
% Rata-rata kadar sari larut air =
0,25
5,00
100
×
20
× 100% = 25%
30% + 25% + 25%
3
= 26,66 %
3. Perhitungan kadar sari simplisia larut dalam etanol
- Simplisia
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
Berat sari (g)
0,10
0,07
0,08
1. Kadar sari larut dalam etanol =
2. Kadar sari larut dalam etanol =
3. Kadar sari larut dalam etanol =
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
100
Berat sari (g)
x
x 100%
Berat simplisia (g) 20
0,10
5,00
0,07
×
5,00
0,08
×
×
5,00
100
20
100
× 100%= 7%
20
100
20
10% + 7% + 8%
3
× 100%= 10%
× 100%= 8%
= 8,33%
- Ekstrak
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,00
5,00
5,00
1. Kadar sari larut dalam etanol =
2. Kadar sari larut dalam etanol =
100
Berat sari (g)
x 100%
x
Berat ekstrak (g) 20
Berat sari (g)
0,30
0,30
0,27
0,30
5,00
0,30
5,00
×
×
100
20
100
20
× 100%= 30%
× 100%= 30%
55
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar sari larut dalam etanol =
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
0,27
5,00
×
100
20
× 100%= 27%
30% + 30% + 27%
3
= 29%
4. Perhitungan kadar abu total simplisia
- Simplisia
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
Berat sampel (g)
2,02
2,05
2,02
1. Kadar abu total =
2. Kadar abu total =
3. Kadar abu total =
Berat abu (g)
0,05
0,05
0,06
0,05
2,02
0,05
× 100% = 2,43%
2,05
0,06
2,02
% Rata-rata kadar abu total =
× 100% = 2,47%
× 100% = 2,62%
2,47% + 2,43% + 2,97%
3
= 2,62%
- Ekstrak
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat ekstrak (g)
Berat sampel (g)
2,02
2,05
2,02
1. Kadar abu total =
2. Kadar abu total =
0,05
2,02
0,05
2,05
Berat abu (g)
0,05
0,05
0,06
× 100% = 2,47%
× 100% = 2,43%
56
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar abu total =
0,06
2,02
% Rata-rata kadar abu total =
× 100% = 2,62%
2,47% + 2,43% + 2,97%
3
= 2,62%
5. Perhitungan kadar abu simplisia tidak larut dalam asam
- Simplisia
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
1.
2.
Berat sampel (g)
2,02
2,05
Berat abu (g)
0,01
0,02
3.
2,02
0,01
1. Kadar abu tidak larut dalam asam =
2. Kadar abu tidak larut dalam asam =
3. Kadar abu tidak larut dalam asam =
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
0,01
2,02
0,02
2,05
0,01
2,02
× 100% = 0,49%
× 100% = 0,97%
× 100% = 0,49%
0,49% + 0,97% + 0,49%
3
= 0,65%
- Ekstrak
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat ekstrak (g)
Berat sampel (g)
2,10
2,07
2,05
Berat abu (g)
0,01
0,01
0,01
0,01
1. Kadar abu tidak larut dalam asam =
× 100% = 0,47%
2,10
2. Kadar abu tidak larut dalam asam =
0,01
2,07
× 100% = 0,48%
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 (Lanjutan)
3. Kadar abu tidak larut dalam asam =
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
0,01
2,05
× 100% = 0,48%
0,47% + 0,48% + 0,48%
3
= 0,47%
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Hasil pengukuran operating time
Menit ke2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Absorbansi
0,9182
0,8963
0,8761
0,8612
0,8476
0,8364
0,8259
0,8169
0,8081
0,8003
0,7937
0,7872
0,7811
0,7750
0,7697
0,7647
0,7597
0,7556
0,7507
0,7463
0,7427
0,7388
0,7352
0,7316
0,7283
0,7254
0,7222
0,7190
0,7161
0,7138
0,7120
0,7097
0,7073
0,7046
0,7021
0,6998
0,6975
0,6965
0,6956
Menit ke41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
Absorbansi
0,6945
0,6925
0,6904
0,6885
0,6870
0,6856
0,6848
0,6834
0,6821
0,6802
0,6791
0,6777
0,6769
0,6757
0,6743
0,6727
0,6718
0,6710
0,6707
0,6695
0,6683
0,6679
0,6665
0,6655
0,6646
0,6641
0,6627
0,6613
0,6608
0,6595
0,6592
0,6580
0,6573
0,6569
0,6559
0,6550
0,6541
0,6537
0,6497
0,6479
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan persen peredaman EEKBL dan vitamin C
a. Perhitungan persen peredaman EEKBL
1. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
Konsentrasi Larutan Uji
No.
(µg/mL)
Absorbansi
1.
0
0,95778
2.
10
0,76460
3.
20
0,60564
4.
30
0,47903
5.
40
0,37721
Aktivitas Peredaman (%) = A kontrol - A sampel x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman EEKBL (pengukuran I)
- Konsentrasi 10 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,76460
x 100%
0,95778
= 20,17%
- Konsentrasi 20 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,60564
x 100% = 36,76%
0,95778
- Konsentrasi 30 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,47903
x 100% = 49,98%
0,95778
60
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
- Konsentrasi 40 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman=
0,95778 − 0,37721
x 100%
0,95778
= 60,62%
2. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran II
No.
Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL)
Absorbansi
1.
0
0,95760
2.
10
0,77797
3.
20
0,60616
4.
30
0,47673
5.
40
0,37494
Aktivitas Peredaman (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman EEKBL pengukuran II
- Konsentrasi 10 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman= 0,95760 − 0,77797 x 100% = 18,76%
0,95760
- Konsentrasi 20 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman= 0,95760 − 0,60616 x 100% = 36,70%
0,95760
61
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
- Konsentrasi 30 µg/mL
% Peredaman =
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
0,95760 − 0,47673
x 100% = 50,22%
0,95760
- Konsentrasi 40 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95760 − 0,37494
x 100% = 60,84%
0,95760
3. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran III
No.
1.
Konsentrasi Larutan Uji (µg/mL)
0
Absorbansi
0,95731
2.
10
0,77052
3.
20
0,61626
4.
5.
30
0,46533
40
0,38319
Aktivitas Peredaman (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredaman EEKBL pengukuran III
- Konsentrasi 10 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman= 0,95731 − 0,77052 x 100% = 19,51%
0,95731
- Konsentrasi 20 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
% Peredaman= 0,95731 − 0,61626 x 100% = 35,63%
0,95731
-
Konsentrasi 30 µg/mL
% Peredaman =
% Peredaman=
-
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
0,95731 − 0,46533
x 100% = 51,39%
0,95731
Konsentrasi 40 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman = 0,95731 − 0,38319 x 100% = 59,97%
0,95731
b. Perhitungan persen peredaman Vitamin C
1. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
Konsentrasi Larutan Uji
No.
(µg/mL)
1.
0
2.
2
3.
4
4.
6
5.
8
Aktivitas Peredaman (%) =
Absorbansi
0,95990
0,77063
0,51370
0,48529
0,12027
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % peredamanvitamin C (pengukuran I)
- Konsentrasi 2 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman = 0,95990 − 0,77063 x 100% = 19,72%
0,95990
63
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
- Konsentrasi 4 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95990 − 0,51370
x 100% = 46,48%
0,95990
- Konsentrasi 6 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95990 − 0,48529
x 100% = 49,44%
0,95990
- Konsentrasi 8 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,95990 − 0,12027
x 100%
0,95990
= 87,47%
2.Tabel data absorbansi DPPH pengukuran II
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsentrasi Larutan Uji
(µg/mL)
0
2
4
6
8
Absorbansi
0,96678
0,76593
0,51427
0,48151
0,11708
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Aktivitas Peredaman (%) =
Perhitungan % peredaman vitamin C(pengukuran II)
- Konsentrasi 2 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
64
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
% Peredaman =
0,96678 - 0,76593
x 100% = 20,77%
0,96678
- Konsentrasi 4 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96678 - 0,51427
x 100% =46,81%
0,96678
- Konsentrasi 6 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96678 - 0,48151
x 100% = 50,19%
1,19418
-
Konsentrasi 8 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96678 - 0,11708
x 100% = 87,89%
0,96678
3. Tabel data absorbansi DPPH pengukuran III
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Konsentrasi Larutan Uji
(µg/mL)
0
2
4
6
8
Aktivitas Peredaman (%) =
Absorbansi
0,96942
0,76459
0,51279
0,48207
0,11658
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
65
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7(Lanjutan)
Perhitungan % peredaman vitamin C(pengukuran II)
- Konsentrasi 2 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,76459
x 100% = 21,13%
0,96942
- Konsentrasi 4 µg/mL
% Peredaman=
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,51279
x 100% = 47,10%
0,96942
Konsentrasi 6 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,48207
x 100% = 50,27%
0,96942
-
Konsentrasi 8 µg/mL
% Peredaman =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Peredaman =
0,96942 - 0,11658
x 100% = 87,97%
0,96942
66
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Hasil uji aktivitas antioksidan EEKBL
1.
Tabel hasil uji aktivitas antioksidan EEKBL
0
Absorbansi
I
II
III
I
0,95778 0,95760 0,95731 0,00
10
0,76460 0,77797 0,77052 20,17 18,76 19,51
19,48
20
0,60564 0,60616 0,61626 36,76 36,70 35,63
36,36
30
0,47903 0,47673 0,46533 49,98 50,22 51,39
50,53
40
0,37721 0,37494 0,38319 60,62 60,84 59,97
60,48
Larutan Konsentrasi
uji
(µg/mL)
EEKBL
% Peredaman
II
III Rata-rata
0,00 0,00
0,00
2. Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari EEKBL
X2
X
Y
XY
0,00
0,00
0,00
0,00
10,00
19,48
194,80
100,00
20,00
36,36
727,20
400,00
30,00
50,53
1515,90
900,00
40,00
60,48
2419,20
1600,00
ΣX = 100
X = 20
ΣY = 166,85
Y = 33,37
ΣXY = 4857,10
ΣX2 = 3000,00
Keterangan: X = Konsentrasi (µg/mL)
Y = % Peredaman
a=
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(4857,10) − (100)(166,85) / 5
(3000) − (100) 2 / 5
1520,1
=
1000
= 1,5201
=
b = Y − aX
= 33,37– ( 1,5201 )(20)
= 2,968
67
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8 (Lanjutan)
Jadi, persamaan garis untukmendapatkan IC50adalah Y = 1,5201 X + 2,968
Nilai IC50 = > Y = 0,24656 X + 2,968
50 = 1,5201 X + 2,968
X = 50 – 2,968/1,5201
= 30,94 µg/mL
IC50 = 30,94 µg/mL
68
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9.Hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C
1. Tabel hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C
Absorbansi
Larutan Konsentrasi
Uji
(ppm)
Vitamin
C
I
II
% Peredaman
III
I
II
III
Ratarata
0,00
0,00
0
0,95990 0,96678 0,96942 0,00 0,00
2
0,77063 0,76593 0,76459 19,72 20,77 20,54 20,54
4
0,51370 0,51427 0,51279 46,48 46,81 46,79 46,79
6
0,48529 0,48151 0,48207 49,44 50,19 49,97 49,97
8
0,12027 0,11708 0,11658 87,47 87,89 87,78 87,78
2. Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari Vitamin C
X
Y
XY
X2
0
0,00
0,00
0,00
2
20,54
41,08
4,00
4
46,79
187,16
16,00
6
49,97
299,82
36,00
8
87,78
702,24
64,00
ΣX = 20
X =4
ΣY = 205,08
Y = 41,016
ΣXY = 1230,30
ΣX2 = 120,00
Keterangan: X = Konsentrasi (µg/mL)
Y = % Peredaman
a =
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(1230,30) − (20)(205,08) / 5
(120) − (20) 2 / 5
409,98
=
40
= 10,2495
=
69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9 (Lanjutan)
b = Y − aX
= 41,016 – (10,2495) (4)
= 0,010
Jadi, persamaan garis untukmendapatkan IC50adalah Y = 10,2495X + 0,010
Nilai IC50 = > Y = 10,2495X + 0,010
50 = 10,2495X + 0,010
X = 50-0,010/10,2495
= 4,87 µg/mL
IC50 = 4,87 µg/mL
70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10.Hasil pola kromatogram dan harga Rf EEKBL secara KLT
1. Gambar kromatogram dengan fase gerak n-heksan:etilasetat
(50:50)
(60:40)
KC
(70:30)
(80:20)
UM
UM
UM
UC
KC
KC
KC
KC
KC
(90:10)
UC
KC
KC
BP
U
U
U
KC
KC
KC
UM
KC
UM
U
KC
KC
KC
KC
UM
KC
U
UM
UM
KC
UM
KC
UM
UM
KC
UM
UM
UM
UM
UM
UM
UM
TP
1
2
3
4
5
Keterangan:Fase diam = plat pra lapis silika gel 60 F254,penampak noda=
Liebermann-Burchard, kc=kuning coklat, u=ungu, uc=ungu coklat,
um=ungu muda, bp=batas pengembang, tp=titik penotolan.
71
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10(Lanjutan)
2. Tabel harga Rf secara KLT dengan fase gerak n-heksan:etil asetat
No
1
2
3
4
5
Fase gerak
Harga Rf
Noda
0,04
0,08
0,12
0,18
0,25
0,46
0,79
0,87
0,95
Penampak bercak LB
ungu muda
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
0,03
0,06
0,16
0,39
0,52
0,76
0,84
0,92
0,97
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu muda
ungu muda
0,04
0,07
0,12
0,19
0,29
0,44
0,61
0,71
0,84
0,92
0,97
ungu muda
ungu muda
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
ungu cokelat
ungu muda
80:20
0,07
0,15
0,25
0,31
0,41
0,56
0,64
0,72
0,82
0,89
0,95
ungu muda
ungu muda
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
kuning cokelat
ungu
kuning cokelat
ungu cokelat
90:10
0,11
0,2
0,29
0,34
0,52
0,66
0,91
0,97
ungu muda
ungu muda
kuning cokelat
ungu muda
ungu muda
ungu muda
ungu
kuning cokelat
50:50
60:40
70:30
72
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10(Lanjutan)
3. Gambar kromatogram dengan fase gerak kloroform:metanol
(50:50)
(60:40)
(70:30)
CJ
KJ
CJ
KJ
CJ
J
(80:20)
J
J
(90:10)
BP
KJ
J
KJ
KJ
J
CJ
J
J
J
KJ
KJ
J
J
J
J
KJ
J
J
J
TP
1
2
3
4
5
Keterangan:Fase diam = plat pra lapis silika gel 60 F254, penampak noda=
pereaksi Dragendorff, cj= coklat jingga, j=jingga, kj=kuning
jingga, bp=batas pengembang, tp=titik penotolan.
73
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10(Lanjutan)
4. Tabel harga Rf secara KLT dengan fase gerak kloroform:metanol
No
Fase gerak
kloroform:metanol
1
50:50
2
3
4
5
60:40
70:30
80:20:
90:10
Harga Rf
0,16
0,56
0,66
0,73
0,79
0,83
0,89
0,94
Noda
Penampak bercak Dragendorff
jingga
kuning jingga
jingga
jingga
cokelat jingga
cokelat jingga
cokelat jingga
cokelat jingga
0,04
0,08
0,14
0,17
0,51
0,83
0,87
0,93
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
jingga
jingga
kuning jingga
kuning jingga
0,27
0,71
0,9
0,95
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
0,07
0,22
0,62
0,79
0,87
0,90
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
kuning jingga
kuning jingga
0,04
0,10
0,21
0,42
0,59
0,91
jingga
jingga
jingga
kuning jingga
jingga
jingga
74
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11.Hasil pola kromatogram EEKBL secara KKt
1. Gambar kromatogram dengan fase gerak BAW (4:1:5)
Visual
Penampak bercak
Uap NH3
AlCl3
FeCl3
UV
PK BP
K
BK
J
U
B
TP
1
2
3
4
Keterangan:Fase diam =kertas whattman no. 1, b=biru, bk=biru kehitaman,
j=jingga, k=kuning, u=ungu, bp=batas pengembang, tp=titik
penotolan.
75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11(Lanjutan)
2. Gambar kromatogram dengan fase gerak asam asetat 50%
Visual
UV
Penampak bercak
Uap NH3
AlCl3
FeCl3
BP
K
J
BK
B
U
TP
1
2
3
4
Keterangan:Fase diam = kertas whattman no. 1, b=biru, bk=biru kehitaman,
j=jingga, k=kuning, u=ungu, bp=batas pengembang, tp=titik
penotolan.
76
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11(Lanjutan)
3. Gambar kromatogram dengan fase gerak asam klorida 1%
Visual
UV
Penampak bercak
Uap NH3
AlCl3
FeCl3
BP
B
J
BK
K
TP
1
2
3
4
Keterangan:Fase diam = kertas whattman no. 1, fase, b=biru, bk=biru kehitaman,
j=jingga, k=kuning,bp=batas pengembang, tp=titik penotolan.
77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12.Gambar seperangkat alat spektrofotometer UV-visibel (Shimadzu)
78
Universitas Sumatera Utara