Hubungan Pemberian ASI dengan Terjadinya Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita dan peringkat kedua
setelah kanker paru-paru sebagai penyebab utama kematian akibat kanker di
kalangan perempuan di Amerika Serikat. pusat pengendalian penyakit
memperkirakan bahwa lebih dari 192.370 wanita didiagnosis menderita kanker
payudara setiap tahun, dan jumlah kasus baru telah menurun selama dekade
terakhir. Lebih dari 40.000 wanita kehilangan nyawa mereka untuk penyakit ini
setiap tahun (MD Anderson, 2013).
Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2010, di
Indonesia kanker menjadi penyebab kematian nomor 3 dengan kejadian 7,7% dari
seluruh penyebab kematian karena penyakit tidak menular, setelah stroke dan
penyakit jantung. Sementara itu, kanker payudara dan kanker leher rahim
merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di

seluruh RS di Indonesia, dengan proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara,
dan kanker leher rahim 12,8%, leukemia 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker
paru 7,8% (DEPKES RI, 2010).
Berdasarkan data dari rekam medis RS Kanker Dharmais 2010, saat ini
kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan.
Di RS Dharmais sendiri, kanker payudara menduduki peringkat pertama dari 10
kanker terbesar (RS Kanker Dharmais, 2010).
Menurut data yang didapat dari Departemen Ilmu Bedah Divisi Bedah
Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, didapati sebanyak 278
orang menderita kanker payudara pada tahun 2012 dengan pasien termuda
didapati pada umur 27 tahun dan pasien tertua pada umur 78 tahun.
Terjadinya kanker payudara dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis faktor
risiko seperti umur, genetik, riwayat keluarga, umur pertama menarche,
pengguanaan pil kontrasepsi, riwayat pemberian ASI, obesitas, dan alkohol (ACS,
2012).

Universitas Sumatera Utara

2


Menyusui adalah cara normal memberi bayi nutrisi yang mereka butuhkan
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Kolostrum yang terdapat
dalam ASI diproduksi pada saat akhir kehamilan, direkomendasikan oleh WHO
sebagai makanan sempurna untuk bayi yang baru lahir, dan pemberian makanan
harus dimulai dalam satu jam pertama setelah lahir. Pemberian ASI eksklusif
direkomendasikan sampai usia 6 bulan, dengan tetap menyusui bersama dengan
makanan pendamping yang tepat hingga dua tahun atau lebih (WHO, 2013).




ASI dalam beberapa cara melindungi jaringan payudara seperti:
Meningkatkan ekskresi karsinogen larut dalam lemak.
Tingkat karsinogen potensial (kolesterol/3-epoksida) lebih rendah dalam
cairan payudara wanita selama menyusui dan sampai 2 tahun setelah
menyusui. Tingkat estrogen juga lebih rendah pada cairan payudara dalam
tahun-tahun setelah menyusui.

 Tingkat karotenoid yang lebih tinggi dalam kolostrum selama menyusui
untuk kelahiran selanjutnya dibandingkan dengan kelahiran pertama.

Sehingga Freudenheim et al., (1997) menyimpulkan bahwa laktasi dapat
mengubah jaringan payudara sehingga jaringan kurang terkena karsinogen
potensial dan lebih berpotensi terkena agen pelindung.
Berdasarkan teori diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
lama pemberian ASI dengan terjadinya kanker payudara sehingga dapat diketahui
berapa besar peningkatan risiko kanker payudara pada individu yang memberikan
ASI < 6 bulan dan dapat berguna sebagai dasar dilakukannya upaya pencegahan
pada individu yang berisiko.

1.2.

Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah :
a. Apakah terdapat hubungan antara lama pemberian ASI dengan terjadinya
kanker payudara ?

Universitas Sumatera Utara


3

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum
Mengetahui adanya hubungan antara lama pemberian ASI dengan
terjadinya kanker payudara.

1.3.2 Tujuan khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a. Mengetahui lama pemberian ASI sebagai faktor risiko kanker payudara.
b. Mengetahui karateristik umur pasien yang menderita kanker payudara.
c. Mengetahui berapa besar risiko lama pemberian ASI untuk menyebabkan
kanker payudara.

1.4.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagi Objek Penelitian
a. Seberapa besar risiko terjadinya kanker payudara akibat memberikan ASI
< 6 bulan.
b. Pengetahuan atau informasi tentang bagaimana hubungan antara lama
pemberian ASI dengan terjadinya kanker payudara.

1.4.2. Bagi RSUP Haji Adam Malik Medan
a. Menambah informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
kanker payudara, sehingga berguna sebagai dasar upaya pencegahan
terjadinya kanker payudara pada pasien di RSUP Haji Adam Malik
Medan.
b. Sebagai data primer untuk mengetahui jumlah penderita kanker payudara
akibat faktor risiko memberikan ASI < 6 bulan di RSUP Haji Adam Malik
Medan.
c. Bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di RSUP Haji Adam Malik
Medan yang berhubungan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


4

1.4.3. Bagi Peneliti
a. Sebagai kesempatan untuk mengintegrasikan ilmu yang telah didapat di
bangku kuliah dalam bentuk melakukan penelitian ilmiah secara mandiri.
b. Memenuhi tugas mata kuliah Community Research Program sebagai
prasyarat untuk menyelesaikan program pendidikan Sarjana Kedokteran.

1.4.4

Bagi Masyarakat

a. Sebagai sumber informasi mengenai faktor risiko kanker payudara
terutama lama pemberian ASI sehingga dapat dilakukan pencegahan dini.
b. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai faktor riskanker payudara
dan pentingnya memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan atau lebih dalam
upaya pencegahan kanker payudara.

Universitas Sumatera Utara