Formulasi Salep Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Peryonix sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus

LAMPIRAN

Lampiran 1 Bagan alir pembuatan ekstrak cacing tanah (Peryonix sp.)
Cacing Tanah (Peryonix
-

Dicuci bersih
Ditimbang (Sebagai berat basah)

Cacing Tanah (Peryonix sp)
- Dikeringkan pada suhu ± 50oC
- Dihaluskan dengan menggunakan
blender
- Ditimbang
Simplisia Kering 600 gram
-

Dimaserasi dengan 5 L etanol
Disaring

Maserat 5 L

-

Dipekatkan dengan rotary
evaporator pada suhu ± 55oC

Ekstrak Kental 350 gram

49

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2 Bagan alir pembuatan sediaan salep ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.)
Ekstrak Kental 350 gram
Dibuat ke dalam salep 3 konsentrasi
ekstrak masing-masing 50 gram

F I ( Konsentrasi ekstrak
30 % )


F III ( Konsentrasi ekstrak
50 % )
F II ( Konsentrasi ekstrak
40 % )

15 gram ekstrak
35 gram dasar salep

20 gram ekstrak
30 gram dasar salep

25 gram ekstrak
25 gram dasar salep

Sediaan Salep Ekstrak
Etanol Cacing Tanah

Evaluasi Sediaan :
‐ Uji homogenitas
‐ Uji kestabilan fisik

‐ Uji antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus

50

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3 Bagan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.)
 

Biakan murni bakteri
Diambil 1 ose, kemudian diremajakan dalam
media NA miring diinkubasi selam 24 jam
Peremajaan dilakukan minimal 3 kali
Bakteri S.aureus hasil peremajaan
Diambil 1-2 ose dimasukkan kedalam 10 media
NB, diukur dengan spektrofotometer visilel pada
panjang gelombang 580 nm hingga diperoleh %
Transmitannya sebesar 25-30%

Inokulum bakteri S.aureus
Diambil 0,1 ml dimasukkan ke dalam petri steril
lalu ditambahkan media NA cair
Media NA mengandung bakteri
Diratakan dengan cara memutar petri membentuk
angka 8 hingga media menjadi padat
Diletakkan pencadang kertas yang sudah
mengandung larutan uji ke atas permukaan media
Media yang telah diletakkan pencadang kertas
Diinkubasi pada suhu 370C selam 18-24 jam
Hasil Inkubasi
Diukur zona bening disekitar pencadang kertas

Hasil dan Diameter Hambat

51

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4 Hasil identifikasi sampel


52

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5 Gambar cacing tanah (Peryonix sp.) dan simplisia cacing tanah
(Peryonix sp.)

a

b
Keterangan: a.

Gambar cacing tanah (Peryonix sp.)

b. Gambar simplisia cacing tanah (Peryonix sp.)

53

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6 Gambar alat rotary evaporator
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

54

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7 Gambar hasil uji homogenitas

30% 


40% 

50%

55

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8 Gambar sediaan salep ekstrak etanol cacing tanah (Peryonix sp.)

30 % 

40 %

50 %

a.

b.

Keterangan: a. Gambar sediaan salep ekstrak cacing tanah (Peryonix sp.) pada
hari ke-0
b. Gambar sediaan salep ekstrak cacing tanah (Peryonix sp.) pada
hari ke-60

56

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9 Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
menggunakan pencadang logam.

50 %

40 %

Blanko

30 %


57

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10 Gambar hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol cacing tanah
(Peryonix sp.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
menggunakan pencadang kertas

50 %

40 %

30 %
Blanko

58

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11 Gambar hasil uji aktivitas antibakteri sediaan salep ekstrak
etanol cacing
tanah (Peryonix sp.) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus menggunakan pencadang kertas.

50 %

40 %

59

Universitas Sumatera Utara