PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, STRATEGI KOGNITIF, DAN KONDISI TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

(1)

i

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, STRATEGI KOGNITIF, DAN

KONDISI TEMPAT KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI

KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

TESIS

Diajukan Kepada

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister Manajemen Pendidikan

Oleh

Agus Sukasno

N I M : Q 100020057

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2005


(2)

ii

NOTA PEMBIMBING

Dr. YETTY SARJONO, M.Si. Drs. BUDI SUTRISNO, M.Pd.

Dosen Program Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Nota Dinas

Hal: Tesis Saudara Agus Sukasno

Kepada Yth.

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap Tesis saudara:

N a m a : AGUS SUKASNO N I M : Q 100020057

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan

Judul : Pengaruh Kecerdasan Emosional, Strategi Kognitif, dan Kondisi Tempat Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

Dengan ini kami menilai Tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam Sidang Ujian Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surakarta, Oktober 2005

Pembimbing I Pembimbing II


(3)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: N a m a : AGUS SUKASNO N I M : Q 100020057

Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan

Judul : Pengaruh Kecerdasan Emosional, Strategi Kognitif, dan Kondisi Tempat Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan tesis ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah yang diberikan oleh universitas batal saya terima.

Surakarta, Oktober 2005

Yang membuat pernyataan,


(4)

v

ABSTRAK

AGUS SUKASNO. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Strategi Kognitif, dan Kondisi Tempat Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2005.

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura. 2) Untuk mengetahui pengaruh positif strategi kognitif terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura. 3) Untuk mengetahui pengaruh positif kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura. 4) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitafif. Populasinya guru SMP Kecamatan Kartasura tahun pelajaran 2004/2005. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik kuesioner dan Lembar Penilaian Kinerja Guru (LPKG). Teknik kuesioner (angket) dipakai untuk mengumpulkan data variabel kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja, lembar LPKG digunakan untuk mengetahui kinerja guru. Analisis data menggunakan analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ada pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura. Semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki guru maka makin tinggi pula pengaruhnya terhadap kinerja guru. 2) Ada pengaruh positif strategi kognitif terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura. Semakin tinggi tingkat strategi kognitif yang dimiliki maka makin tinggi pula pengaruhnya terhadap kinerja guru. 3) Ada pengaruh positif kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura. Semakin baik kondisi tempat kerja maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap kinerja guru. 4) Ada pengaruh positif bersama-sama kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru. Variabel kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional (X1), strategi kognitif (X2), dan kondisi tempat kerja (X3). Koefesien

determinan berganda Ry(1,2,3) sebesar 0,309. Hal ini berarti 30,9% varians kinerja

guru (Y) dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional (X1), strategi kognitif (X2),

dan kondisi tempat kerja (X3). dan sisanya 69,91% merupakan pengaruh variabel

lain yang tidak diteliti antara lain: disiplin kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, labar belakang pendidikan, dan lain-lain.

Implikasi dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru, maka dapat memberikan gambaran pada pihak yang terkait untuk mau dan mampu serta lebih memperhatikan ketiga faktor tersebut, agar kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura khususnya meningkat dan lebih baik.


(5)

vi

ABSTRACT

AGUS SUKASNO. The Influence of Emotional Quotient, Cognitive Strategy, and Workplace Condition towards the Teachers’ Workmanship (A Study on the State Secondary School Teachers of Kartasura, Sukoharjo). Thesis. Surakarta. Postgraduate Programme of Muhammadiyah University Surakarta. 2005.

The Purposes of this study are: 1) To reveal the positive influence of the emotional quotient towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary school; 2) To reveal the positive influence of the cognitive strategy towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary school; 3) To reveal the positive influence of the workplace condition towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools; 4) To reveal the influence of emotional quotient, cognitive strategy, and workplace condition toward the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools. And the data analysis is multiple regressian.

Related to the purpose of the study, the study method used is quantitative. The population is the teachers of state secondary schools in Kartasura, in the academic year of 2004/2005. The technique of data collection is questionnaire technique and the sheet of the teachers workmanship evaluation (LPKG). Questionnaire technique is used to collect the emotional quotient’s variable data and workplace condition, while LPKG sheet is used to measure the teacher’s workmanship.

The result of the study shows that: 1) There is a positive and significant influence of the emotional quotient towards the workmanship of the the teachers of Kartasura state secondary schools. The higher the emotional quotient, the higher the influence towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools. 2) There is a positive influence of the cognitive strategy towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools. 3) There is a positive influence of the workplace condition towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools. 4) There is an accumulated influence of emotional quotient, cognitive strategy, and workplace condition towards the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools. The variable of the teacher’s workmanship (Y) can be explained by the emotional quotient (X1), the cognitive strategy (X2), and the workplace condition (X3). The

coefficient of multiplied determinant Ry(1, 2, 3) is 0.309. It means that 30,9 per cent

of the variant of the teacher’s workmanship (Y) can be explained by the emotional quotient (X1), cognitive strategy (X2), and the workplace condition (X3), and rest

of 69,91 per cent is the influence of other variables which are not studied, such as: work discipline, work motivation, work satisfaction, educational background, and so on.

The implication of the result of the study shows the positive influence of the emotional quotient, cognitive strategy, and the workplace condition towards the teachers workmanship, so it can give a describtion to the related deparments to be engaged and able to pay attention to these three factors in order to improve the workmanship of the teachers of Kartasura state secondary schools.


(6)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan tesis ini. Namun berkat bantuan dan berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala bentuk bantuan, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Yetty Sarjono, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberi ijin dan pengarahan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

2. Drs. Budi Sutrisno, M.Pd., pembimbing II yang telah pula memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan tesis ini. 3. Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Kartasura yang telah memberikan ijin

tempat penelitian kepada penulis.

4. Para guru-guru SMP Kecamatan Kartasura yang telah meluangkan waktu dan dukungan sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari masih ada kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.


(7)

viii

Semoga kebaikan Bapak, Ibu, mendapat pahala dari Allah Swt dan menjadi amal kebaikan yang tiada putus-putusnya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Oktober 2005


(8)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI A. Substansi Teori ... 8

1. Kinerja Guru ... 8

2. Kecerdasan Emosional ... 16


(9)

x

4. Kondisi Kerja... 36

Halaman B. Kajian Pustaka ... 45

C. Kerangka Berfikir ... 46

D. Perumusan Hipotesis ... 50

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 51

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 51

C. Variabel Penelitian ... 52

D. Teknik Pengumpulan Data ... 54

E. Metode Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Data ... 63

B. Uji Asumsi Klasik... 69

D. Pengujian Hipotesis ... 71

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83

B. Implikasi ... 84

C. Saran-saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(10)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Daftar Populasi Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura

Tahun Pelajaran 2005/2006 ... 51

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 57

Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Kecerdasan Emosional... 60

Tabel 3.4. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Strategi Kognitif... 62

Tabel 3.5. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Kondisi Tempat Kerja... 63

Tabel 4.1. Data Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura Sebagai Subyek Penelitian ... 68

Tabel 4.2. Mean dan Deviasi Standar Variabel Penelitian ... 68

Tabel 4.3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 69

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Linieritas ... 70

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Analisis Data ... 74


(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model Hubungan Antar Variabel Penelitian... 49


(12)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian (X1, X2, X3)... 89

Lampiran 2. Lember Penilaian Kinerja Guru (Y) ... 97

Lampiran 3. Pedoman LPKG... 102

Lampiran 4. Tabulasi Uji Coba Instrumen (X1, X2, X3) ... 117

Lampiran 5. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas (X1, X2, X3) ... 120

Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian (X1, X2, X3, dan Y )... 131

Lampiran 7. Data Induk Penelitian ... 146

Lampiran 8. Deskripsi Data ... 150

Lampiran 9. Uji Normalitas ... 155

Lampiran 10. Uji Linieritas... 160

Lampiran 11. Uji Multikolinieritas ... 163

Lampiran 12. Analisis Regresi... 164

Lampiran 13. Analisis Regresi Metode Stepwise ... 166

Lampiran 14. Nilai-nilai r Product Moment ... 169

Lampiran 15. Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 170

Lampiran 16. Nilai F ... 171

Lampiran 17. Perijinan Penelitian ... 172


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pengembangan bidang pendidikan, tenaga guru sebagai unsur dominan dalam proses belajar mengajar. Upaya demikian, diarahkan untuk meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu upaya peningkatan kinerja guru menjadi topik yang perlu dipelajari. Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru, setiap guru tidak hanya bertugas mengajar dalam pengertian menstransformasi pengetahuan kepada murid, melainkain juga harus terus berupaya meningaktkan kinerjanya.

Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Mulyasa, 2003:4). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula. Secara progresif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang ke luar dari krisis dan menghadapi dunia global.

Peningkatan kualitas pendidikan perlu ditingkatkan konsekuensinya. Keseluruhan komponen sistem pendidikan, baik yang berupa human resources maupun material resources. Sumber (resources) merupakan salah satu bagian domain manajemen dari teknologi pembelajaran. Sumber adalah sumber pendukung untuk belajar yang berupa peralatan dan materi yang digunakan dalam


(14)

2

proses belajar mengajar, pendanaan, fasilitas dan orang. Sumber dapat diasumsikan mencakup materi cetak, sumber lingkungan dan nara sumber.

Peningkatan keseluruhan komponen sistem pendidikan yang bersifat sumber daya manusia dan sumber sarana dan prasarana (material resources) tersebut dapat diartikan dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Pelbagai upaya peningkatan kualitas komponen sistem pendidikan secara keseluruhan mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan.

Guru dituntut untuk mampu menyampaikan misi dan visi sekolah kepada masyarakat secara luas. Kompetensi profesi meliputi menguasai landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan progaram pengajaran, menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Djamarah (1991: 7) menyebutkan bahwa:

Kompetensi buru bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yakni latar belakang pendidikan dan pengalaman belajar. Kompotensi guru itu sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu kualitas kompetensi guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi belajar mengajar.

Peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan maksimal, maka perlu adanya informasi yang aktual tentang kondisi kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Aspek-aspek kemampuan guru yang mana yang masih kurang dan aspek-aspek mana yang sudah baik. Selain itu perlu juga untuk diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja guru. Untuk mendapatkan informasi yang aktual tersebut maka perlu dilakukan penelitian.


(15)

3

Keberhasilan kinerja guru dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Terdapat beberapa faktor eksternal yang menentukan tingkat kinerja seperti: “supervisi, lingkungan kerja, perilaku, manajemen, desain jabatan, umpan balik dan administrasi pengupahan” (Timpe, 1998:9). Selain faktor eksternal tersebut masih terdapat faktor eksternal yang lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru yaitu: kepemimpinan managerial kepala sekolah, suasana kerja, jaminan sosial, sarana dan prasarana pembelajaran, dan motivasi kerja dan lain-lain. Selain faktor eksternal, faktor internal juga sangat menentukan tingkat kinerja seseorang. Faktor internal yang diduga mempengaurhi kinerja guru diantaranya: latar belakang pendidikan, kecerdasan emosional, interaksi sosial, intelligensi, semangat kerja, minat kerja, motivasi berprestasi, dan strategi kognitif.

Kecerdasan emosional merupakan faktor internal yang mempengaruhi kinerja guru. Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan, seorang guru yang mempunyai IQ tinggi tidak menjamin keberhasilan dalam pembelajarannya, namun seorang guru yang IQ-nya sedang tetapi EQ-nya tinggi lebih besar peluang keberhasilannya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini seperti ditegaskan oleh Goleman (1999:31) bahwa “Kecerdasan (IQ) dan Kecerdasan emosi (EQ) merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, namun kecerdasan emosilah yang lebih berperan untuk menghasilkan kinerja yang cemerlang.”

Mengajar merupakan kegiatan menyampaikan informasi atau pesan yang mengandung aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik kepada orang yang belajar, sehingga guru dapat menstranfer pesan yang dimilikinya kepada


(16)

4

anak didik. Dalam mengorganisasikan kegiatan belajar agar dapat tersusun dengan baik, maka guru dapat menuangkan kinerjanya sesuai dengan kelas, materi, kondisi siswa dan lingkungan kerja.

Strategi kognitif diperlukan seorang guru untuk mengatur diri maupun mengelola diri dengan menemukan siasat dan teknik-teknik tertentu dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan murid dalam belajar. Dengan proses strategi kognitif yang dimiliki guru maka guru akan dapat meletakkan strategi kognitif yang dimiliki guru akan terwujud dalam kemampuan mengatur diri, mengelola diri, menggerakkan dirinya ke arah kemandirian. Kemampuan strategi kognitif terdiri atas rehearsal (latihan/ulangan), strategi elaborasi dan srategi organisasi.

Selain kecerdasan emosional dan strategi kognitif, kondisi tempat kerja juga mempengaruhi kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Kondisi kerja yang amal berasal dari kebutuhan akan rasa aman (safety needs). Pada umumnya seseorang akan senang bekerja dengan fasilitas yang bersih, nyaman dan dengan alat-alat yang memadai. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan seorang guru selama mengajar. Oleh karena itu pihak sekolah harus merencanakan kondisi kerja dengan matang untuk menghindari adanya kecelakaan di tempat kerja. Hal demikian akan memberi kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kinerja seorang guru.

Kendatipun telah dilakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yaitu kualitas sumber daya manusia, namun pada dewasa ini hasil pendidikan masih sangat memprihatinkan. Secara umum hasil pendidikan masih menunjukkan kualitas yang rendah terbukti bahwa mutu lulusan belum bisa


(17)

5

memenuhi tuntutan pasar kerja, artinya bahwa lulusan belum siap pakai. Ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan harus segera diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terus berubah. Kurikulum 2004 sebagai kurikulum pembaharu menuntun kinerja guru yang benar-benar handal dalam menjabarkan dan melaksanakan tugas-tugasnya. Kinerja guru menjadi pintu gerbang bagi siswa dalam usaha menemukan potensi maksimalnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seorang guru harus benar-benar unggul, yaitu memiliki kecerdasan emosinal yang bagus dan strategi kongnitif yang jitu.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru. Terdorong oleh hal itulah dalam penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Strategi Kognitif, dan Kondisi Tempat Kerja Terhadap Kinerja Guru (Penelitian Pada Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo).

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?

2. Adakah pengaruh positif strategi kognitif terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?

3. Adakah pengaruh positif kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?


(18)

6

4. Adakah pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif strategi kognitif terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

4. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberi wawasan kepada sekolah sebagai bahan evaluasi bagi pengelolaan sekolah dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen pendidikan.

b. Dari sudut keilmuan, hasil penelitan ini dapat memberikan kontribusi bagi kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pembelajaran di SMP.


(19)

7

c. Sebagai bahan merumuskan khasanah ilmu tentang kecerdasan emosional, strategi kognitif, kondisi tempat kerja, dan kinerja guru.

d. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan wahana penerapan teori yang diperoleh salama kuliah di Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja guru di SMP dan sebagai dasar untuk menentukan langkah dalam upaya untuk meningkatkan kinerja guru di SMP.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi dalam upaya meningkatkan kinerja guru di SMP, di samping untuk mengefektifkan program-program supervisi pendidikan, dan penataran; c. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang

kecerdasan emosional, strategi kognitif, kondisi tempat kerja, dan kinerja guru.


(1)

proses belajar mengajar, pendanaan, fasilitas dan orang. Sumber dapat diasumsikan mencakup materi cetak, sumber lingkungan dan nara sumber.

Peningkatan keseluruhan komponen sistem pendidikan yang bersifat sumber daya manusia dan sumber sarana dan prasarana (material resources) tersebut dapat diartikan dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Pelbagai upaya peningkatan kualitas komponen sistem pendidikan secara keseluruhan mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan.

Guru dituntut untuk mampu menyampaikan misi dan visi sekolah kepada masyarakat secara luas. Kompetensi profesi meliputi menguasai landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan progaram pengajaran, menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Djamarah (1991: 7) menyebutkan bahwa:

Kompetensi buru bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yakni latar belakang pendidikan dan pengalaman belajar. Kompotensi guru itu sendiri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu kualitas kompetensi guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi belajar mengajar.

Peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan maksimal, maka perlu adanya informasi yang aktual tentang kondisi kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Aspek-aspek kemampuan guru yang mana yang masih kurang dan aspek-aspek mana yang sudah baik. Selain itu perlu juga untuk diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja guru. Untuk mendapatkan informasi yang aktual tersebut maka perlu dilakukan penelitian.


(2)

Keberhasilan kinerja guru dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Terdapat beberapa faktor eksternal yang menentukan tingkat kinerja seperti: “supervisi, lingkungan kerja, perilaku, manajemen, desain jabatan, umpan balik dan administrasi pengupahan” (Timpe, 1998:9). Selain faktor eksternal tersebut masih terdapat faktor eksternal yang lain yang dapat mempengaruhi kinerja guru yaitu: kepemimpinan managerial kepala sekolah, suasana kerja, jaminan sosial, sarana dan prasarana pembelajaran, dan motivasi kerja dan lain-lain. Selain faktor eksternal, faktor internal juga sangat menentukan tingkat kinerja seseorang. Faktor internal yang diduga mempengaurhi kinerja guru diantaranya: latar belakang pendidikan, kecerdasan emosional, interaksi sosial, intelligensi, semangat kerja, minat kerja, motivasi berprestasi, dan strategi kognitif.

Kecerdasan emosional merupakan faktor internal yang mempengaruhi kinerja guru. Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan, seorang guru yang mempunyai IQ tinggi tidak menjamin keberhasilan dalam pembelajarannya, namun seorang guru yang IQ-nya sedang tetapi EQ-nya tinggi lebih besar peluang keberhasilannya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini seperti ditegaskan oleh Goleman (1999:31) bahwa “Kecerdasan (IQ) dan Kecerdasan emosi (EQ) merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, namun kecerdasan emosilah yang lebih berperan untuk menghasilkan kinerja yang cemerlang.”

Mengajar merupakan kegiatan menyampaikan informasi atau pesan yang mengandung aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik kepada orang yang belajar, sehingga guru dapat menstranfer pesan yang dimilikinya kepada


(3)

anak didik. Dalam mengorganisasikan kegiatan belajar agar dapat tersusun dengan baik, maka guru dapat menuangkan kinerjanya sesuai dengan kelas, materi, kondisi siswa dan lingkungan kerja.

Strategi kognitif diperlukan seorang guru untuk mengatur diri maupun mengelola diri dengan menemukan siasat dan teknik-teknik tertentu dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan murid dalam belajar. Dengan proses strategi kognitif yang dimiliki guru maka guru akan dapat meletakkan strategi kognitif yang dimiliki guru akan terwujud dalam kemampuan mengatur diri, mengelola diri, menggerakkan dirinya ke arah kemandirian. Kemampuan strategi kognitif terdiri atas rehearsal (latihan/ulangan), strategi elaborasi dan srategi organisasi.

Selain kecerdasan emosional dan strategi kognitif, kondisi tempat kerja juga mempengaruhi kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Kondisi kerja yang amal berasal dari kebutuhan akan rasa aman (safety needs). Pada umumnya seseorang akan senang bekerja dengan fasilitas yang bersih, nyaman dan dengan alat-alat yang memadai. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan seorang guru selama mengajar. Oleh karena itu pihak sekolah harus merencanakan kondisi kerja dengan matang untuk menghindari adanya kecelakaan di tempat kerja. Hal demikian akan memberi kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kinerja seorang guru.

Kendatipun telah dilakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yaitu kualitas sumber daya manusia, namun pada dewasa ini hasil pendidikan masih sangat memprihatinkan. Secara umum hasil pendidikan masih menunjukkan kualitas yang rendah terbukti bahwa mutu lulusan belum bisa


(4)

memenuhi tuntutan pasar kerja, artinya bahwa lulusan belum siap pakai. Ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan harus segera diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terus berubah. Kurikulum 2004 sebagai kurikulum pembaharu menuntun kinerja guru yang benar-benar handal dalam menjabarkan dan melaksanakan tugas-tugasnya. Kinerja guru menjadi pintu gerbang bagi siswa dalam usaha menemukan potensi maksimalnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seorang guru harus benar-benar unggul, yaitu memiliki kecerdasan emosinal yang bagus dan strategi kongnitif yang jitu.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru. Terdorong oleh hal itulah dalam penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Strategi Kognitif, dan Kondisi Tempat Kerja Terhadap Kinerja Guru (Penelitian Pada Guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo).

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?

2. Adakah pengaruh positif strategi kognitif terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?

3. Adakah pengaruh positif kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?


(5)

4. Adakah pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif strategi kognitif terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif kondisi tempat kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

4. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, strategi kognitif, dan kondisi tempat kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMP Negeri Kecamatan Kartasura.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Memberi wawasan kepada sekolah sebagai bahan evaluasi bagi pengelolaan sekolah dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen pendidikan.

b. Dari sudut keilmuan, hasil penelitan ini dapat memberikan kontribusi bagi kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pembelajaran di SMP.


(6)

c. Sebagai bahan merumuskan khasanah ilmu tentang kecerdasan emosional, strategi kognitif, kondisi tempat kerja, dan kinerja guru.

d. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan wahana penerapan teori yang diperoleh salama kuliah di Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi kinerja guru di SMP dan sebagai dasar untuk menentukan langkah dalam upaya untuk meningkatkan kinerja guru di SMP.

b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi dalam upaya meningkatkan kinerja guru di SMP, di samping untuk mengefektifkan program-program supervisi pendidikan, dan penataran; c. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang

kecerdasan emosional, strategi kognitif, kondisi tempat kerja, dan kinerja guru.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Asuransi Ace Jaya Proteksi Medan

3 145 85

Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

5 160 144

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa Akuntansi Dipandang Dari Segi Gender (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Kota Medan)

8 82 161

PENGARUH PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG

0 5 238

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL GURU, IKLIM KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN MEDAN DENAI.

0 9 30

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN MEDAN KOTA.

0 3 38

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SWALAYAN Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai swalayan Relasi sukoharjo.

1 14 10

STRATEGI KOGNITIF, KECERDASAN EMOSIONAL DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU NEGERI DI SMP NEGERI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 11

PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI KERJA, DAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE–RAYON BARAT KABUPATEN SRAGEN.

0 0 23

DUKUNGAN KREATIFITAS KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL GURU, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 16