Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Angkatan 2013 yang Mengikuti Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitaas Kristen Maranatha Bandung.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka rancangan yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan jumlah 161 mahasiswa.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Learning Approach yang dikonstruksi oleh peneliti berdasarkan The Revised Two-Factors Study Process Questionnaire (R-SPQ-2F) yang dikembangkan oleh John Biggs. Kuesioner ini terdiri dari 36 item. Berdasarkan uji validitas dengan mengunakan Rank Spearman dan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, diperoleh 36 item valid dengan validitas sebesar 0,373 sampai dengan 0,661 serta reliabilitas untuk deep motive sebesar 0,643, deep strategy sebesar 0,725, surface motive sebesar 0,710, dan surface strategy sebesar 0,742. Data diolah secara statistik melalui distribusi frekuensi dan tabulasi silang faktor yang memengaruhi dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 16.

Hasil pengolahan data memerlihatkan bahwa 80,7% mahasiswa memiliki learning approach dengan tipe deep approach dan 19,3% mahasiswa lainnya memiliki tipe surface approach. Konsep mengenai belajar dan pengalaman belajar di institusi merupakan faktor yang memiliki keterkaitan dengan learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Saran yang diajukan oleh peneliti kepada dosen wali yaitu memberikan konseling pada mahasiswa untuk dapat meningkatkan motivasi internal serta membantu menyusun strategi belajar yang lebih mendalam. Saran kepada tim dosen pengajar untuk memertahankan cara mengajar yang menyenangkan dan menerapkan proses mengajar yang membuat mahasiswa menjadi lebih aktif. Saran kepada mahasiswa yaitu memertahankan motivasi belajar dengan tetap merasa tertarik kepada materi perkuliahan serta tetap aktif bertanya dan melakukan diskusi di dalam kelas perkuliahan.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research is conducted to determine an illustration about learning approach of students batch 2013 with curriculum based on KKNI on Faculty of Psychology Maranatha Christian University, Bandung. In regard of the objectives of this research, therefore research method used is descriptive method with survey technique. Sample selection in this research uses random sampling, with overall sample of 161 students.

Measurement tool used in this research is Learning Approach questionnaire constructed by writer based on The Revised Two-Factors Study Process Questionnaire (R-SPQ-2F) which was developed by John Biggs. This questionnaire stand for 36 items. Based on validity test using Spearman Rank and reliability test using Alpha Cronbach formula, 36 items are found valid with validity score of 0,373 to 0,661 and deep motive reliability score of 0,643, deep strategy reliability score of 0,725, surface motive reliability score of 0,710, and surface strategy reliability score of 0,742. Data is processed statistically by frequency distribution and cross tabulation factor.that influences using IBM SPSS 16.

The result of data processing shows that 80,7% of the students have deep approach of learning approach type and the other 19,3% have surface approach. Concept of learning and experience in learning institution are the factors that correlated with learning approach of students batch 2013 with curriculum based on KKNI on Faculty of Psychology Maranatha Christian University, Bandung.

Suggestions proposed by the writer to academic advisors is to give counseling to the students to help increasing internal motivation and to assist arranging deep learning strategy. The suggenstion for the team of lecturer is to maintain the fun learning and to apply learning process which can make students to be more active. The suggestion for the students is to maintain their enthusiasm for learning and keep asking and discussing actively in the class.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 10

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.4.Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1.Kegunaan Teoritis ... 11

1.4.2.Kegunaan Praktis ... 11

1.5.Kerangka Pikir ... 12


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 22

2.1.Belajar ... 22

2.1.1.Pengertian Belajar ... 22

2.2.Learning Approach ... 23

2.2.1.Pengertian Learning Approach ... 23

2.2.2.Tipe Learning Approach ... 24

2.2.2.1.Surface Approach ... 24

2.2.2.2.Deep Approach ... 25

2.2.3.Presage, Process and Product ... 26

2.2.4.Faktor yang Memengaruhi Learning Approach ... 29

2.2.4.1.Personal Factors ... 29

2.2.4.2.Experiential Background Factors ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1.Prosedur Penelitian ... 32

3.2.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 33

3.2.1.Variabel Penelitian ... 33

3.2.2.Definisi Operasional Learning Approach ... 33

3.3.Alat Ukur ... 34

3.3.1.Alat Ukur Learning Approach ... 34

3.3.2.Data Pribadi dan Data Penunjang ... 39

3.3.2.1.Data Pribadi ... 39


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.3.3.Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 39

3.3.3.1. Validitas Alat Ukur Work Engagement ... 39

3.3.3.2. Reliabilitas Alat Ukur Work Engagement ... 40

3.4.Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 40

3.4.1.Populasi Sasaran ... 40

3.4.2.Karakteristik Sampel ... 41

3.4.3.Teknik Penarikan Sampel ... 41

3.5.Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1.Gambaran Responden ... 43

4.1.1.Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

4.2.Hasil Penelitian ... 44

4.2.1.Tipe Learning Approach ... 44

4.2.2.Tabulasi Silang LAdengan Data Demografis ... 45

4.2.4.1.Tabulasi Silang LAdengan Jenis Kelamin ... 45

4.2.3.Tabulasi Silang LAdengan Data Penunjang ... 46

4.2.3.1.Tabulasi Silang LAdengan Konsep Belajar... 46

4.2.3.5.Tabulasi Silang LA dengan Pengalaman Belajar di Institusi ... 47


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1.Simpulan ... 78

5.2.Saran ... 54

5.2.1.Saran Teoritis ... 54

5.2.2.Saran Praktis ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... xvii


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Motif dan Strategi dalam Learning Approach ... 26

Tabel Cara Penilaian Alat Ukur Learning Approach ... 35

Tabel Kisi-Kisi Alat Ukur Learning Approach ... 36

Tabel Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel Frekuensi Tipe Learning Approach ... 44

Tabel Tabulasi Silang Antara Learning Approach dengan Jenis Kelamin ... 45

Tabel Tabulasi Silang Antara Learning Approach dengan Konsep Cara Belajar ... 46

Tabel Tabulasi Silang Antara Learning Approach dengan Suasana Belajar ... 47


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan Kerangka Pikir ... 20 Bagan Presage, process dan product ... 28 Bagan Skema Penelitian ... 32


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Perbandingan Kuesioner Alat Ukur Learning Approach Lampiran 1 Kuesioner Alat Ukur Learning Approach dan Data Penunjang Lampiran 2

Tabel Data Penunjang Lampiran 3

Hasil Alat Ukur Learning Approach Lampiran 4

Tabel Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5

Tabel Hasil Data Penunjang Lampiran 6

Tabel Alasan Data Penunjang Lampiran 7

SK Dekan Mengenai Kurikulum Berbasis KKNI Lampiran 8

Draft Capaian Pembelajaran Minimal Program Studi Psikologi S1 Lampiran 9


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan mahasiswa untuk mendapatkan ilmu dari berbagai macam bidang serta membentuk karakter dan kepribadian. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya (Pamungkas, 2012). Badan PBB yang menangani bidang pendidikan, UNESCO menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia bahwa, jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa, maka haruslah dari pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan terhadap peradaban (Ubaidilah, 2014).

Dalam menjalani proses pendidikan terdapat beberapa jenjang yang harus dilalui dari jenjang yang paling rendah hingga jenjang tertinggi, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Akhir, hingga Perguruan Tinggi. Jenjang pendidikan tinggi menurut Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa perguruan tinggi dapat berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 1989).


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha Pendidikan tinggi memiliki peran sentral dalam menyiptakan insan yang unggul, riset yang handal dan inovasi (Djoko, 2011), sehingga dalam menjalankan proses pendidikan dibutuhkan suatu program dan perencanaan sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Oleh karena itu setiap institusi pendidikan formal harus memiliki sebuah kurikulum yang jelas sebagai panduan pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 2003).

Dalam pendidikan tinggi, para mahasiswa dapat memilih fakultas yang dimasukinya sesuai dengan bidang yang mahasiswa ingin tekuni. Dengan spesifikasi bidang yang diambil, mahasiswa dapat lebih fokus untuk mempelajari bidang tersebut. Perbedaan cara belajar dan aplikasi dari berbagai macam bidang membuat kurikulum yang diterapkan dalam suatu fakultas dapat berbeda dengan fakultas lain meskipun berada dalam Universitas yang sama. Menurut W.S. Winkel (1987), belajar pada manusia adalah suatu aktivitas mental / psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman keterampilan dan nilai-sikap. Setiap kurikulum yang digunakan oleh setiap institusi pendidikan tinggi diharapkan mampu membantu mahasiswa melaksanakan proses belajar yang baik, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa dapat diaplikasikan dengan baik di tengah masyarakat.


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Salah satu perguruan tinggi yang hadir di tengah masyarakat Kota Bandung adalah Universitas Kristen Maranatha yang telah didirikan sejak tanggal 11 September 1965. Universitas Kristen Maranatha merupakan universitas swasta yang memiliki 8 fakultas, diantaranya adalah fakultas psikologi. Fakultas psikologi merupakan salah satu fakultas dari Universitas Kristen Maranatha yang telah berdiri sejak tahun 1965 di Kota Bandung. Dalam 12 tahun terakhir, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha telah mengganti kurikulum sebanyak 3 kali, yaitu Kurikulum 2002, Kurikulum 2008 dan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2013. Kurikulum yang diterapkan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha saat ini adalah kurikulum berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang merupakan perubahan nama dari kurikulum yang sebelumnya disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah suatu model kurikulum yang memfokuskan sasarannya kepada pengembangan kemampuan atau penguasaan kompetensi dalam bidang-bidang praktis terutama bidang-bidang pekerjaan. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menekankan isi dan materi kurikulum berupa kompetensi, kebisaan (ableness), kecakapan dan keterampilan kerja, oleh karena itu disebut model Kompetensi. Pemilikan suatu kompetensi secara standar dilihat atau diukur dari tingkat penguasaannya dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu yang disusun (dikembangkan) oleh pengguna dalam profesi tersebut (Sukmadinata & Syaodih, 2012).

Berdasarkan Draft Capaian Pembelajaran Minimal Program Studi Psikologi (S1) oleh AP2TPI, kompetensi yang ditekankan dalam kurikulum


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha berbasis KKNI yang diterapkan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung adalah sikap dan nilai, penguasaan pengetahuan / keilmuan, keterampilan kerja umum, keterampilan kerja khusus, serta wewenang dan tanggung jawab. Dalam kurikulum berbasis KKNI yang baru saja diterapkan ini, terdapat perubahan-perubahan yang cukup berarti dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum berbasis KKNI, pembantu dekan Fakultas Psikologi mengungkapkan bahwa proses pembelajaran di fakultas ini menerapkan student centered learning dimana proses pembelajaran di dalam kelas terfokus pada keaktifan mahasiswa dan pengasahan soft skill. Mahasiswa juga diharapkan mampu memenuhi berbagai tuntutan untuk menjadi aktif dan mampu belajar mandiri.

Metode pengajaran yang digunakan dalam kurikulum berbasis KKNI ini adalah collaborative learning. Menurut Gokhale (1995), collaborative learning

mengacu pada metode pengajaran pada mahasiswa dalam satu kelompok yang bervariasi tingkat kecakapannya yang akan bekerjasama dalam kelompok kecil yang mengarah pada tujuan bersama. Hal tersebut diaplikasikan dalam bentuk pengajaran kurikulum berbasis KKNI, dimana dosen hanya memberikan materi selama satu sampai satu setengah jam, kemudian mahasiswa akan diberikan tugas untuk dikerjakan bersama kelompok dan membuat presentasi untuk ditampilkan, setelah itu mahasiswa juga akan membuat laporan yang akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya, proses belajar seperti itu diterapkan setiap harinya di dalam kelas. Berdasarkan proses belajar tersebut, mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih aktif dalam mencari informasi dan pengetahuan mengenai mata


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha kuliah yang sedang diambilnya. Mahasiswa juga dituntut untuk aktif melakukan diskusi serta presentasi yang dilakukan di dalam kelas, karena setiap mahasiswa akan diobservasi oleh dosen dan asisten mahasiswa yang berada di kelas mengenai keaktifannya sebagai unsur penilaian yang penting.

Berdasarkan SK Dekan mengenai Kurikulum Berbasis KKNI Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung tahun 2014, bentuk evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan adalah dengan penilaian melalui proses pembelajaran mahasiswa di dalam kelas, tugas, presentasi, dan kuis. Standar penilaian dalam kurikulum berbasis KKNI ini pun lebih tinggi dibandingkan kurikulum sebelumnya, seperti nilai mutu minimal dari tugas laporan yang diberikan setiap harinya adalah B sehingga apabila mahasiswa mendapatkan nilai mutu dibawah B maka mahasiswa tersebut harus merevisi tugas laporannya hingga mencapai nilai mutu B. Pembantu dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung juga menambahkan, berdasarkan observasi yang dilakukan di dalam kelas, keaktifan mahasiswa yang dirangsang melalui kurikulum berbasis KKNI membuat sebagian mahasiswa yang mendapatkan nilai mutu tugas laporan B juga meminta revisi karena ingin mendapatkan nilai mutu yang lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa cara belajar yang diterapkan dalam kurikulum berbasis KKNI dapat merangsang mahasiswa untuk menjadi lebih aktif dalam meraih prestasi yang lebih baik.

Kurikulum yang merupakan pengaturan dan perencanaan mengenai bagaimana suatu sistem pendidikan dijalankan juga akan memengaruhi bagaimana seorang mahasiswa mengambil pendekatan dalam belajar. Berdasarkan model


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha presage-process-product dari Dunkin & Biddle (1989, dalam Biggs, 1993) yang juga merupakan faktor yang menentukan pendekatan dalam belajar atau learning approach mahasiswa, kurikulum menjadi salah satu dari classroom-based factors

dari presage, sehingga kurikulum juga memiliki keterkaitan dengan learning approach apa yang dipilih mahasiswa. Pendekatan dalam belajar atau learning approach adalah pendekatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang meliputi motif dan strategi dalam melakukan kegiatan belajar. Setiap kombinasi motif dan strategi menggambarkan pendekatan yang berbeda dalam belajar (Biggs, 1987). Tujuan belajar tiap siswa menghadirkan motif yang berbeda-beda yang dapat menggerakkan mahasiswa untuk belajar, dan berbagai tuntutan dan cara belajar yang diajarkan di dalam kelas dapat memengaruhi strategi mahasiswa dalam belajar. Sehingga mahasiswa yang memiliki motif dan strategi yang berbeda dalam belajar dengan kurikulum berbasis KKNI akan memilih pendekatan belajar yang berbeda pula.

Terdapat dua pendekatan belajar yang dapat dipilih oleh mahasiswa, yaitu

surface approach dan deep approach. Di dalam surface approach, motif yang terbentuk adalah motif ekstrinsik yaitu pengerjaan tugas dikarenakan oleh konsekuensi positif maupun negatif (Biggs, 1993). Mahasiswa yang memilih

surface approach sebagai pendekatan belajarnya memiliki arti bahwa motif belajar akan muncul karena hal-hal yang berasal dari luar diri mahasiswa tersebut, seperti ingin sekedar lulus mata kuliah dengan kurikulum berbasis KKNI, ingin mendapatkan penghargaan atau ingin dipandang baik oleh orang lain, sehingga strategi belajar yang muncul pun sifatnya hanya permukaan seperti mencoba


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha menghafalkan tanpa memahami isi materi yang dipelajari dan hanya mengerjakan hal-hal yang bersifat teknis dalam tugas kelompok tanpa banyak memberikan ide ataupun masukan. Mahasiswa yang memilih surface approach tidak akan melihat keterkaitan diantara elemen-elemen ataupun makna dan implikasi dari apa yang dipelajarinya (Biggs, 1993).

Mahasiswa yang memilih deep approach sebagai pendekatan belajarnya akan tergugah untuk memahami materi yang dipelajarinya karena motif yang dimiliki berasal dari dalam diri, seperti karena ingin memenuhi rasa ingin tahunya atau ingin menjadi ahli dalam bidang tersebut. Terdapat komitmen pribadi untuk belajar, yang berarti mahasiswa menghubungkan konten pelajaran terhadap konteks yang bermakna personal atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, tergantung dari subjek yang dipelajarinya (Biggs,1993). Biasanya mahasiswa yang memilih deep approach akan memelajari isi materi secara mendalam dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk dapat memenuhi kebutuhan terhadap informasi yang dimilikinya. Mahasiswa pun akan aktif bertanya di dalam kelas apabila masih terdapat hal yang kurang dipahaminya dan membaca buku teks sebagai referensi untuk mencari informasi dalam mengerjakan tugas.

Pendekatan-pendekatan tersebut bisa saja dimodifikasi melakui konteks pengajaran atau melalui training khusus (Biggs, 1993). Dengan berbagai tuntutan dari kurikulum berbasis KKNI kepada mahasiswa, dapat terlihat bahwa kurikulum berbasis KKNI mendorong mahasiswa untuk dapat memilih pendekatan deep approach dalam belajar. Hal tersebut dapat terlihat melalui motif belajar yang ditekankan haruslah muncul dari dalam diri sendiri karena mahasiswa harus aktif


(17)

8

Universitas Kristen Maranatha mencari informasi dan data secara mandiri. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki strategi belajar yang mendalam karena melalui sistem belajar dalam kurikulum berbasis KKNI, mahasiswa tidak cukup untuk hanya sekedar hafal materi pelajarannya, mahasiswa harus mampu memahami materi dan menunjukkan pengetahuan mengenai pelajaran yang dimilikinya.

Mahasiswa angkatan 2013 adalah angkatan yang pertama kali merasakan pembelajaran dengan kurikulum berbasis KKNI. Saat ini, mahasiswa angkatan 2013 telah menjalani proses belajar dengan kurikulum berbasis KKNI selama lebih dari satu tahun, sehingga mahasiswa angkatan 2013 telah lebih mengenal bagaimana proses belajar-mengajar di dalam kelas dibandingkan angkatan yang lebih muda. Berdasarkan survey awal yang diambil dari 10 responden mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, didapatkan hasil 50% (5 responden) mahasiswa mengatakan bahwa dorongan belajar dalam mengikuti perkuliahan dengan kurikulum berbasis KKNI dikarenakan ingin sekedar lulus, tidak ingin mengikuti remedial dan ingin mendapatkan IPK yang baik. Mereka juga belajar di luar kelas seperti berdiskusi dan membaca buku. Namun, walaupun mahasiswa cukup aktif dalam mencari informasi, hal tersebut dilakukan karena tuntutan yang diberikan, sehingga mahasiswa mencari informasi hanya apabila mereka sedang mengerjakan tugas yang diberikan. Hal-hal yang diungkapkan mahasiswa tersebut mengarah pada pendekatan belajar surface approach.

Sebanyak 50% (5 responden) mahasiswa lainnya mengatakan bahwa dorongan belajar dalam mengikuti perkuliahan dengan kurikulum berbasis KKNI


(18)

9

Universitas Kristen Maranatha dikarenakan rasa ingin tahu dan ingin mendalami ilmu dalam bidang yang sedang mereka pelajari di Fakultas Psikologi. Mereka belajar di luar kelas dengan cara berdiskusi dan bertanya kepada teman, membaca buku dan mencari informasi di internet, di luar tugas yang sudah menjadi tuntutan bagi mereka. Hal-hal yang diungkapkan mahasiswa tersebut mengarah pada pendekatan belajar deep approach.

Di dalam kurikulum berbasis KKNI yang diterapkan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, tidak ada sistem penilaian melalui ujian tengah semester (UTS) maupun ujian akhir semester (UAS), sehingga penilaian terfokus kepada kompetensi yang telah mampu dicapai oleh mahasiswa di dalam kelas. Seluruh kegiatan di dalam kelas akan tercatat dan menjadi sumber penilaian bagi mahasiswa, seperti keaktifan mahasiswa dalam bertanya atau menjawab, presentasi, nilai tugas laporan, dan sikap mahasiswa di dalam kelas. Selain itu walaupun tidak bersifat wajib, di dalam kelas perkuliahan juga dapat diadakan kuis untuk lebih mengetahui kedalaman pemahaman mahasiswa. Apabila mahasiswa tidak mampu mendapatkan nilai minimal kelulusan berdasarkan sistem penilaian yang telah disebutkan, maka mahasiswa tersebut harus mengikuti program remedial untuk memperbaiki nilainya. Berdasarkan hasil survey awal yang menunjukkan bahwa 50% (5 responden) mahasiswa dari 10 responden mahasiswa memiliki learning approach yang mengarah pada surface approach, dapat terlihat bahwa sebagian mahasiswa memiliki pendekatan dalam belajar yang kurang sesuai dengan tuntutan yang diberikan oleh kurikulum berbasis KKNI.


(19)

10

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan fenomena mengenai berbagai tuntutan yang diberikan oleh kurikulum berbasis KKNI agar mahasiswa dapat belajar mandiri dan aktif mencari informasi, serta keragaman pendekatan belajar yang dipilih oleh mahasiswa, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari studi ini, peneliti ingin mengetahui tipe learning approach apa yang digunakan oleh mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Untuk mengetahui gambaran learning approach yang digunakan oleh mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran guna memahami secara mendalam

learning approach yang digunakan oleh mahasiswa angkatan 2013 berdasarkan motif dan strategi belajarnya dalam mengikuti perkuliahan dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas


(20)

11

Universitas Kristen Maranatha Kristen Maranatha Bandung dengan melihat faktor-faktor yang memengaruhi learning approach.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

1) Memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu Psikologi Pendidikan mengenai learning approach.

2) Memberikan tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai learning approach pada mahasiswa dengan kurikulum berbasis KKNI.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1) Memberikan informasi kepada tim dosen kurikulum berbasis KKNI mengenai learning approach apa yang digunakan oleh mahasiswa angkatan 2013, hal tersebut dapat membantu mengoptimalkan proses pembelajaran dengan melihat motif dan strategi belajar mahasiswa dan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan strategi pengajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2) Memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung yang belajar dengan kurikulum berbasis KKNI mengenai learning approach apa yang digunakankan oleh mahasiswa angkatan 2013. Informasi ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk lebih mengenali motif belajar mahasiswa dan menentukan strategi belajar di dalam kelas.


(21)

12

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pikir

Belajar merupakan suatu aktivitas mental / psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman keterampilan dan nilai-sikap (Winkel, 1987). Pada mahasiswa yang sedang menjalani kuliah dengan kurikulum berbasis KKNI, hasil belajar tersebut dapat terlihat dari bagaimana keaktifan mahasiswa dalam memenuhi tuntutan mata kuliahnya seperti bertanya / menjawab dan presentasi materi yang telah dipelajari mahasiswa untuk melihat sejauh mana pemahaman yang mahasiswa miliki dan bagaimana mahasiwa dapat memenuhi berbagai tuntutan dari sistem kurikulum berbasis KKNI atau yang sebelumnya disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu model kurikulum yang memfokuskan sasarannya kepada pengembangan kemampuan atau penguasaan kompetensi dalam bidang-bidang praktis terutama bidang-bidang pekerjaan (Sukmadinata & Syaodih, 2012). Dalam penerapan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, soft skills

dari tiap mahasiswa sangat diperhatikan. Kompetensi yang menjadi perhatian pada mahasiswa adalah kemampuan menjelaskan, menghargai pendapat, kerjasama, disiplin, kerja keras, ketelitian, dan komunikasi lisan serta tulisan.

Proses pembelajaran yang dialami mahasiswa di dalam kelas berupa pemberian materi dari dosen ke mahasiswa selama 1 hingga 1,5 jam yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas kelompok dan presentasi mengenai tugas yang diberikan tersebut. Sesi tanya-jawab pun dihadirkan agar mahasiswa


(22)

13

Universitas Kristen Maranatha mendapatkan jawaban mengenai hal-hal yang kurang dipahaminya atau untuk mengkritisi suatu hal, sesi tanya-jawab juga menjadi sesi untuk penilaian keaktifan mahasiswa di dalam kelas. Setelah menyelesaikan perkuliahan di dalam kelas, mahasiswa kemudian akan diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah berupa pembuatan laporan mengenai materi yang telah disampaikan pada hari itu. Seluruh tuntutan tersebut akan memberikan gambaran mengenai kompetensi yang diharapkan yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa mahasiswa, setiap kegiatan di dalam kelas dan tugas pembuatan laporan untuk dikerjakan di rumah menuntut mahasiswa untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dan aktif mencari informasi dan pengetahuan secara mandiri dengan cara banyak membaca buku teks dan pencarian melalui internet.

Saat ini, mahasiswa angkatan 2013 telah menjalani proses belajar dengan kurikulum berbasis KKNI selama lebih dari satu tahun. Mahasiswa angkatan 2013 telah familiar dengan metode pembelajaran di dalam kelas seperti presentasi ataupun jigsaw dan juga lebih memahami tuntutan-tuntutan dari kurikulum berbasis KKNI dibandingkan angkatan yang lebih muda.

Pendekatan dalam belajar atau yang lebih dikenal dengan learning approach yang dipilih mahasiswa akan menentukan bagaimana materi yang diterima akan diolah dan selanjutnya akan menentukan kualitas belajar yang terjadi (Marton & Saljo dalam Biggs, 1993). Learning approach adalah pendekatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang meliputi motif dan strategi


(23)

14

Universitas Kristen Maranatha dalam melakukan kegiatan belajar. Setiap kombinasi motif dan strategi menggambarkan pendekatan yang berbeda dalam belajar (Biggs, 1987).

Learning approach dibagi menjadi dua kelompok, yaitu surface approach

dan deep approach. Mahasiswa yang menggunakan surface approach memiliki

surface motive, yang mana mahasiswa memiliki motivasi yang bersifat ekstrinsik dalam menjawab tuntutan yang diberikan oleh kurikulum berbasis KKNI yang didasarkan pada konsekuensi positif dan negatif. Mahasiswa juga menetapkan target yang rendah yaitu ingin sekedar lulus terhadap mata kuliah yang diambilnya. Meskipun tuntutan kurikulum berbasis KKNI relatif tinggi, namun mahasiswa dengan surface approach cenderung akan tetap menerapkan surface strategy. Hal tersebut menyebabkan mahasiswa dengan surface approach mau tidak mau harus tetap membaca buku teks mengenai materi kuliahnya, namun mereka hanya terfokus terhadap poin-poin yang penting saja dalam materi tersebut dan tidak berusaha memahami secara menyeluruh sehingga mereka kurang mampu untuk dapat mengaitkan hubungan dari beberapa unsur materi. Kombinasi antara surface motive dengan surface strategy akan mengarahkan mahasiswa untuk memiliki surface approach, yang mana akan membuat mahasiswa tidak berusaha menemukan makna yang lebih dalam mengenai materi perkuliahan, cara belajar mereka terbatas hanya dengan cara menghapal, mengerjakan tugas seadanya dan kurang aktif bertanya di dalam kelas.

Sedangkan, mahasiswa yang menggunakan deep approach memiliki deep motive yang mana motif belajar mahasiswa bersifat instrinsik. Mahasiswa memiliki komitmen pribadi untuk belajar dan memiliki rasa ingin tahu.


(24)

15

Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa berusaha untuk menghubungkan materi pelajaran secara pribadi pada konteks yang berarti atau pada pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Mahasiswa mampu untuk mengaplikasikan materi tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari karena materi yang diterima diolah secara mendalam. Mahasiswa dengan deep approach juga akan cenderung menerapkan deep strategy. Strategi tersebut tidak hanya membuat mahasiswa sekedar menghapal, melainkan juga membaca teks dan menemukan hubungan positif serta kuat dengan kesediaan meluangkan waktu dan usaha mencari ide utama dalam suatu materi, mengajukan, mencari info baru (Schiefle, 1991 dalam Biggs, 1993). Kombinasi antara deep motive dengan deep strategy akan mengarahkan mahasiswa untuk memiliki deep approach dalam memelajari materi perkuliahan dalam kurikulum berbasis KKNI.

Terdapat dua faktor yang memengaruhi learning approach pada mahasiswa, yaitu personal factors dan experiential background factors. Personal factors merupakan faktor-faktor yang terkait dengan diri mahasiswa, terdiri atas

conceptions of learning, abilities dan locus of control. Pada experiential background factors terdapat faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa yang terdiri dari parental education dan experience in learning institutions.

Conceptions of learning merupakan konsep mengenai pentingnya belajar menurut mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI yang akan menentukan bagaimana cara mahasiswa memelajari dan menyelesaikan tugas. Menurut Van Rossum dan Schenk (1984 dalam Biggs,1993), mahasiswa yang memiliki konsep belajar kuantitatif seperti hanya menghafalkan inti materi tanpa mendalaminya akan cenderung menggunakan surface approach. Sementara


(25)

16

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa yang memiliki konsep belajar kualitatif yang mana mahasiswa akan berusaha untuk memahami materi perkuliahan secara mendalam cenderung akan lebih menggunakan deep approach.

Faktor kedua dari personal factors adalah abilities. Mahasiswa yang memiliki tingkat intelegensi yang lebih rendah akan lebih cenderung menggunakan surface approach. Namun, penggunaan deep approach tidak selalu terkait dengan tinggi maupun rendahnya abilities (Biggs, 1993). Deep approach

tidak hanya digunakan oleh mahasiswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, yang artinya semua tingkat abilities dapat menggunakan deep approach

kecuali tingkat abilities yang paling rendah. Tingkat abilities yang tinggi dapat membantu mahasiswa angkatan 2013dengan kurikulum berbasis KKNI untuk dapat lebih mudah menangkap isi materi yang diajarkan, sehingga memungkinkan untuk memotivasi mahasiswa untuk memelajari materi secara lebih mendalam hingga ke aplikasinya. Sedangkan, mahasiswa dengan tingkat abilities yang rendah memiliki kecenderungan untuk lebih sulit menangkap isi materi sehingga dapat membuat mahasiswa cenderung memelajari materi pada permukaan dan inti materi saja.

Faktor yang ketiga dari personal factors adalah locus of control, yang merupakan penghayatan seseorang dalam hubungannya dengan kejadian-kejadian yang ada dalam hidupnya (Rotter dalam Biggs, 1993). Ada dua jenis locus of control yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal tercermin dengan mahasiswa yang bertanggung jawab atas perilakunya dan memiliki target yang harus dicapai dan biasanya memiliki motif


(26)

17

Universitas Kristen Maranatha intrinsik sehingga mengarahkan mahasiswa kepada deep approach. Sedangkan,

locus of control eksternal terlihat dengan mahasiswa yang mempercayai orang lain, situasi, keadaan, dan faktor-faktor di luar dirinya yang bertanggung jawab terhadap perilakunya, biasanya mahasiswa yang memiliki motif ekstrinsik mengarah pada surface approach.

Pada experiential background factors, terdapat faktor-faktor dari luar diri mahasiswa yang sedang mengambil kuliah dengan kurikulum berbasis KKNI yang memengaruhi pemilihan learning approach mahasiswa. Pada faktor parental education, dijelaskan bahwa learning approach yang digunakan mahasiswa berkaitan dengan pendidikan orangtua. Berdasarkan penelitian, penggunaan deep approach terkait dengan orangtua dengan tingkat pendidikan tinggi, sementara

surface approach terkait dengan orangtua pada level pendidikan rendah (Biggs, 1987). Hal ini disebabkan karena orangtua yang berpendidikan tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas sehingga ketika anak bertanya bisa mendapatkan penjelasan yang lebih menyeluruh dan mendalam mengenai suatu hal. Orangtua dengan pendidikan tinggi juga akan lebih mudah untuk mengerti tuntutan pada kurikulum berbasis KKNI sehingga orangtua dapat memotivasi dengan lebih baik. Sementara, pada orangtua yang memiliki pendidikan yang lebih rendah umumnya ingin agar anaknya memeroleh nilai yang baik dan lebih sukses dibandingkan mereka dahulu, tetapi hal tersebut tidak didukung dengan pengetahuan yang luas, sehingga apabila anak bertanya orangtua kurang mampu memberikan penjelasan yang menyeluruh dan mendalam. Hal ini membuat


(27)

18

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa cenderung hanya menghafalkan saja materi tertentu tanpa adanya proses pemahaman (Biggs, 1987).

Faktor kedua adalah experience in learning institutions yang menjelaskan mengenai kualitas kehidupan mahasiswa di dalam institusi pendidikan. Mahasiswa mungkin dapat dimotivasi oleh struktur dan disiplin ketat namun motivator yang lebih sukses adalah kehangatan guru, tugas belajar yang menantang dan kesempatan untuk terlibat (Biggs, 1993). Deep approach

berkorelasi positif dengan perasaan senang berkuliah, memandang belajar di bangku kuliah itu berguna dan memandang dosen mereka sebagai sosok yang adil, maka dari itu institusi sangat memengaruhi iklim pengajaran yang baik dan efektif dalam belajar (Watkins & Hattei dalam Biggs, 1993). Sehingga, mahasiswa yang sedang mengambil kuliah dengan kurikulum berbasis KKNI akan cenderung menggunakan deep approach apabila mereka menyukai dan memandang mata kuliah yang diambilnya berguna dan merasa dosen bersikap adil pada mahasiswa. Sebaliknya, mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI akan cenderung menggunakan surface approach apabila mereka tidak menyukai dan memandang mata kuliah yang diambilnya kurang bermanfaat dan merasa dosen bersikap kurang adil pada mahasiswa.

Learning approach yang dipilih oleh mahasiswa yang sedang mengambil kuliah dengan kurikulum berbasis KKNI dapat menentukan bagaimana proses belajar yang dialami mahasiswa dan sejauh mana pemahaman materi yang dimiliki. Para dosen di mata kuliah dengan kurikulum berbasis KKNI mengharapkan mahasiswa dapat memahami materi secara menyeluruh dan


(28)

19

Universitas Kristen Maranatha menunjukkannya melalui keaktifan mahasiswa di dalam kelas dan dalam mengerjakan tugas. Learning approach tidaklah mutlak sebagai kecenderungan yang ada di dalam diri mahasiswa, namun dapat dimodifikasi sesuai dengan perubahan dalam diri mahasiswa dengan cara mengubah situasi pengajaran.


(29)

20

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir

Mahasiswa angkatan 2013 dengan

kurikulum berbasis KKNI

Learning approach

Surface approach

Deep approach Personal factors :

- Conceptions of learning

- Abilities

- Locus of control

Experiential background factors :

- Parental education

- Experience in learning institutions

Motif


(30)

21

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

1) Mahasiswa angkatan 2013 di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung yang belajar dengan kurikulum berbasis KKNI memiliki

learning approach yang ditentukan oleh motif dan strategi yang digunakan dalam belajar.

2) Mahasiswa angkatan 2013 di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung yang belajar dengan kurikulum berbasis KKNI memiliki motif dan strategi yang berbeda-beda dalam belajar, sehingga learning approach pada mahasiswa terbagi menjadi surface approach dan deep approach.

3) Learning approach pada mahasiswa dipengaruhi oleh personal factors dan


(31)

54 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh suatu gambaran mengenai learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan simpulan sebagai berikut :

1. Dari seluruh mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, sebagian besar mahasiswa lebih memilih learning approach dengan tipe deep approach dibandingkan dengan tipe surface approach.

2. Konsep mengenai belajar dan pengalaman belajar di institusi merupakan faktor yang memiliki derajat keterkaitan dengan learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

5.2 Saran

5.2.1. Saran Teoritis

1. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan penelitian studi differensial mengenai learning approach pada mahasiswa dengan kurikulum berbasis


(32)

55

Universitas Kristen Maranatha KKNI dan mahasiswa dengan bentuk kurikulum yang berbeda, sehingga dapat terlihat perbandingan jenis learning approach pada mahasiswa yang mengikuti bentuk kurikulum yang berbeda.

2. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai learning approach, dapat melakukan penelitian mengenai proses yang terjadi pada pengaruh kurikulum terhadap pemilihan tipe learning approach pada mahasiswa. 3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai learning approach, dapat

melakukan penelitian lebih lanjut dan spesifik mengenai pengaruh faktor-faktor dari learning approach, yaitu personal factors dan experiential background factors dalam memunculkan learning approach.

5.2.2. Saran Praktis

1. Memberikan informasi kepada para dosen wali Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan motivasi internal mahasiswa untuk belajar dan membantu mahasiswa menciptakan strategi belajar yang lebih mendalam dengan cara memberikan bimbingan, konseling atau training kepada mahasiswa.

2. Memberikan informasi kepada tim dosen pengajar kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung untuk tetap memertahankan cara mengajar yang menyenangkan sehingga dapat membuat mahasiswa merasa tertarik kepada materi yang diajarkan


(33)

56

Universitas Kristen Maranatha serta tetap menerapkan proses belajar yang dapat membuat mahasiswa menjadi aktif dengan metode diskusi ataupun jigsaw.

3. Memberikan informasi pada mahasiwa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung untuk dapat memertahankan motivasi belajar dengan tetap merasa tertarik dan mencari tahu lebih dalam mengenai materi perkuliahan serta tetap bersikap aktif dengan bertanya atau terlibat diskusi di dalam kelas perkuliahan.


(34)

xvii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Biggs, John. 1987. Student Approches to Learning and Studying. Melbourne : Australian Council for Educational Research

Biggs, John dan Philip J. More. 1993. The Process of Learning. Third Edition.

New Jersey : Prentince

Gokhale, Anuradha A. 1995. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. Journal of Technology Education. Volume 7, Number 1. (http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v7n1/gokhale.jte-v7n1.html,

diakses tanggal 26 Mei 2014)

Kember, D, Wong, A. & Leung, D. Y. P. 1999. Reconsidering the dimensions of approaches to learning. British Journal of Educational Psychology. 69(3), 323-343.

Kumar, Ranjit. 1999 . Research Methodology : A Step-By-Step Guide for Beginners. Australia : Sage Publications

Sukmadinata, Nana Syaodih dan Erliana Syaodih. 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Refika Aditama

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pengajaran. Jakarta : Gramedia


(35)

xviii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Finna Fridika. 2013. Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach Pada Mahasiswa/I di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung : Universitas Kristen Maranatha

Djoko, Santoso. 2011. Kata Pengantar Dirjen. (Online). (http://www.dikti.go.id/id/profil-dikti/kata-sambutan-dirjen, diakses tanggal 1 Mei 2014).

Pamungkas, Abdee. 2012. Pengertian Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara. (Online). (http://www.diwarta.com/2012/06/14/pengertian-pendidikan menurut-ki-hajar-dewantara.html, diakses tanggal 26 Oktober 2014). Raharjo, Kurniawan Budi. 2013. Model Pembelajaran Kolaborasi. (Online).

(http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/27/collaborative-learning, diakses tanggal 26 Mei 2014).

Ubaidilah, Ibnu. Arti Penting Pendidikan Bagi Manusia. (Online).

(http://www.academia.edu/4728919/ARTI_PENTING_PENDIDIKAN, diakses tanggal 1 Mei 2014)

iiiiiiiiiii, 1989. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989.

(Online). (http://www.pts.co.id/?q=kondisi.php, diakses tanggal 1 Mei 2014).

iiiiiiiiiii, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

(Online).

(http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/SisdiknasUUNo.20T ahun2003.pdf, diakses tanggal 3 April 2014).


(1)

21

1.6 Asumsi

1) Mahasiswa angkatan 2013 di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung yang belajar dengan kurikulum berbasis KKNI memiliki learning approach yang ditentukan oleh motif dan strategi yang digunakan dalam belajar.

2) Mahasiswa angkatan 2013 di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung yang belajar dengan kurikulum berbasis KKNI memiliki motif dan strategi yang berbeda-beda dalam belajar, sehingga learning

approach pada mahasiswa terbagi menjadi surface approach dan deep

approach.

3) Learning approach pada mahasiswa dipengaruhi oleh personal factors dan background factors.


(2)

54 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh suatu gambaran mengenai learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan simpulan sebagai berikut :

1. Dari seluruh mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, sebagian besar mahasiswa lebih memilih learning approach dengan tipe deep approach dibandingkan dengan tipe surface approach.

2. Konsep mengenai belajar dan pengalaman belajar di institusi merupakan faktor yang memiliki derajat keterkaitan dengan learning approach pada mahasiswa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

5.2 Saran

5.2.1. Saran Teoritis

1. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan penelitian studi differensial mengenai learning approach pada mahasiswa dengan kurikulum berbasis


(3)

55

KKNI dan mahasiswa dengan bentuk kurikulum yang berbeda, sehingga dapat terlihat perbandingan jenis learning approach pada mahasiswa yang mengikuti bentuk kurikulum yang berbeda.

2. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai learning approach, dapat melakukan penelitian mengenai proses yang terjadi pada pengaruh kurikulum terhadap pemilihan tipe learning approach pada mahasiswa. 3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenai learning approach, dapat

melakukan penelitian lebih lanjut dan spesifik mengenai pengaruh faktor-faktor dari learning approach, yaitu personal factors dan experiential background factors dalam memunculkan learning approach.

5.2.2. Saran Praktis

1. Memberikan informasi kepada para dosen wali Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan motivasi internal mahasiswa untuk belajar dan membantu mahasiswa menciptakan strategi belajar yang lebih mendalam dengan cara memberikan bimbingan, konseling atau training kepada mahasiswa.

2. Memberikan informasi kepada tim dosen pengajar kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung untuk tetap memertahankan cara mengajar yang menyenangkan sehingga dapat membuat mahasiswa merasa tertarik kepada materi yang diajarkan


(4)

56

Universitas Kristen Maranatha serta tetap menerapkan proses belajar yang dapat membuat mahasiswa menjadi aktif dengan metode diskusi ataupun jigsaw.

3. Memberikan informasi pada mahasiwa angkatan 2013 dengan kurikulum berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung untuk dapat memertahankan motivasi belajar dengan tetap merasa tertarik dan mencari tahu lebih dalam mengenai materi perkuliahan serta tetap bersikap aktif dengan bertanya atau terlibat diskusi di dalam kelas perkuliahan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Biggs, John. 1987. Student Approches to Learning and Studying. Melbourne : Australian Council for Educational Research

Biggs, John dan Philip J. More. 1993. The Process of Learning. Third Edition. New Jersey : Prentince

Gokhale, Anuradha A. 1995. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking. Journal of Technology Education. Volume 7, Number 1. (http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/v7n1/gokhale.jte-v7n1.html,

diakses tanggal 26 Mei 2014)

Kember, D, Wong, A. & Leung, D. Y. P. 1999. Reconsidering the dimensions of approaches to learning. British Journal of Educational Psychology. 69(3), 323-343.

Kumar, Ranjit. 1999 . Research Methodology : A Step-By-Step Guide for Beginners. Australia : Sage Publications

Sukmadinata, Nana Syaodih dan Erliana Syaodih. 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Refika Aditama

Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pengajaran. Jakarta : Gramedia


(6)

xviii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Finna Fridika. 2013. Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach Pada Mahasiswa/I di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung : Universitas Kristen Maranatha

Djoko, Santoso. 2011. Kata Pengantar Dirjen. (Online). (http://www.dikti.go.id/id/profil-dikti/kata-sambutan-dirjen, diakses tanggal 1 Mei 2014).

Pamungkas, Abdee. 2012. Pengertian Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara. (Online). (http://www.diwarta.com/2012/06/14/pengertian-pendidikan menurut-ki-hajar-dewantara.html, diakses tanggal 26 Oktober 2014). Raharjo, Kurniawan Budi. 2013. Model Pembelajaran Kolaborasi. (Online).

(http://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/27/collaborative-learning, diakses tanggal 26 Mei 2014).

Ubaidilah, Ibnu. Arti Penting Pendidikan Bagi Manusia. (Online).

(http://www.academia.edu/4728919/ARTI_PENTING_PENDIDIKAN, diakses tanggal 1 Mei 2014)

iiiiiiiiiii, 1989. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989.

(Online). (http://www.pts.co.id/?q=kondisi.php, diakses tanggal 1 Mei 2014).

iiiiiiiiiii, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

(Online).

(http://www.pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/SisdiknasUUNo.20T ahun2003.pdf, diakses tanggal 3 April 2014).


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Academic Adjustment pada Mahasiswa Angkatan 2015 dengan Kurikulum Berbasis KKNI di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Goal Orientation pada Mahasiswa Psikologi Angkatan 2013 yang Mengikuti Perkuliahan Kurikulum KKNI di Universitas "X".

0 0 46

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 di Mata Kuliah Psikologi Keribadian Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Academic Buoyancy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Universitas "x" Bandung yang Menjalani KKNI.

14 34 28

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Stres pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung Tahun Angkatan 2001-2005 yang sedang Menyusun Usulan Penelitian.

0 0 22

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa yang Sedang Mengambil Mata Kuliah PPLK di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 22

Studi Deskriptif Mengenai Kompetensi Interpersonal Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Semester Akhir di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 2 30

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach Pada Mahasiswa Angkatan 2005 Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 89

KATA PENGANTAR - Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach Pada Mahasiswa Angkatan 2005 Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung - MCUrepository

0 0 57

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach Pada Mahasiswa Angkatan 2005 Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung - MCUrepository

0 0 20