Promosi Geplak Sebagai Makanan Tradisional Khas Bantul.
ABSTRAK
Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam adat istiadat, kebudayaan dan suku bangsa. Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang berada di provinsi Jawa Tengah terkenal akan budaya dan kesenian Jawa. Yogyakarta juga dikenal dengan keanekaragaman makanan tradisionalnya. Saat ini makanan tradisional kurang diperhatikan oleh masyarakat padahal makanan tradisional merupakan salah satu budaya daerah yang mempunyai prospek bagus dalam menarik wisatawan. Bantul sebagai salah satu kabupaten dari D.I.Y terkenal sebagai penghasil tebu dan kelapa. Salah satu makanan tradisional khasnya yaitu geplak.
Sebagai makanan tradisional, geplak kurang dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya. Oleh karena itu penulis ingin mempromosikan makanan geplak agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk mengkonsumsinya.
(2)
ABSTRACT
Indonesia is a country that consists of various customs, cultures and ethnicities. Yogyakarta is one of the cities in Indonesia which located in Central Java province is famous for its culture and arts of Java. Yogyakarta is also known for its traditional food diversity. Currently, traditional food is less noticed by people when traditional food culture is one area that has good prospects for attracting tourists. Bantul as one of district of Yogyakarta famous as a producer of sugar cane and coconut. One of the traditional food for it’s trademark is Geplak. As a traditional food, Geplak less known by the community and surrounding Central Java. Therefore, the authors want to promote food Geplak for people to know and are interested in buy it.
(3)
Daftar Isi
Abstrak ... i
Abstract ... ii
Lembar Pengesahan... iii
Pernyataan Orisinalitas Karya dan Laporan ... iv
Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pariwisata ... 6
2.2 Pemasaran ... 7
2.2.1 Pengertian Pemasaran ... 7
2.2.2 STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) ... 7
2.2.3 Bauran Pemasaran dengan 9P ... 8
2.3 Promosi ... 9
2.3.1 Promotion Mix ... 10
2.3.2 Menganalisa Lingkungan dengan SWOT ... 11
2.4 Kemasan ... 12
2.4.1 Definisi kemasan ... 12
(4)
2.4.3 Fungsi dan Peran Kemasan ... 14
2.5 Desain Komunikasi Visual (DKV) ... 16
2.5.1 Tahap Membuat Desain Komunikasi Visual... 16
2.6 Perilaku Konsumen ... 17
2.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 17
2.6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 18
2.6.3 Keputusan Pembeli ... 22
2.6.4 Kategori kelas sosial ... 23
BAB 3 DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 24
3.1.1 Kota Yogyakarta ... 24
3.1.2 Kota Bantul... 26
3.1.3 Geplak ... 27
3.1.4 Hasil Observasi ke Kota Yogyakarta dan Bantul ... 28
3.1.5 Hasil Kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat luar kota Yogyakarta ... 35
3.1.6 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis ... 41
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 43
3.2.1 Analisis dengan STP ... 44
3.2.2 Analisis S.W.O.T ... 45
BAB 4 PEMECAHAN MASALAH OBJEK PENELITIAN 4.1 Konsep Komunikasi ... 46
4.2 Konsep Kreatif ... 46
4.2.1 Konsep Visual ... 46
4.2.2 Konsep Verbal ... 49
4.3 Konsep Media ... 49
4.4 Hasil Karya ... 51
4.4.1 Flyer ... 51
4.4.2 Spanduk ... 52
(5)
4.4.4 Iklan Majalah ... 54
4.4.5 Display ... 55
4.4.6 Packaging ... 56
4.4.7 Poster ... 58
4.5 Budgeting ... 61
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA DATA PENULIS LAMPIRAN
(6)
Daftar Tabel
Tabel 3.1.5.1 Makanan tradisional khas Yogyakarta yang diketahui oleh
responden ... 35
Tabel 3.1.5.2 Apakah anda familiar (tahu apa yang dimaksud) dengan makanan geplak ? ... 35
Tabel 3.1.5.3 Apa yang anda ketahui tentang makanan geplak ? ... 36
Tabel 3.1.5.4 Apakah anda pernah mencoba makanan geplak ? ... 37
Tabel 3.1.5.5 Darimanakah anda mengenal makanan tersebut ? ... 37
Tabel 3.1.5.6 Penilaian anda tentang rasa makanan geplak dari skala 1-5 (5 paling bagus) ... 38
Tabel 3.1.5.7 Berikan penilaian anda tentang kemasan geplak dari skala 1-5 (5 paling bagus) ... 39
Tabel 3.1.5.8 Perlukah adanya perubahan bentuk kemasan makanan geplak supaya terlihat lebih menarik ? ... 40
(7)
Daftar Gambar
Gambar 3.1 Toko Geplak Jago I ... 31
Gambar 3.2 Geplak Jago ... 31
Gambar 3.3 Display Geplak ... 31
Gambar 3.4 Geplak Jago ... 32
Gambar 3.5 Ampyang Kelapa ... 32
Gambar 3.6 Geplak, ampyang kelapa dan dodol ... 32
Gambar 3.7 Toko Geplak Jago II ... 33
Gambar 3.8 Makanan di toko geplak jago I ... 33
Gambar 3.9 Rempeyek Kacang ... 33
Gambar 3.10 Makanan di toko geplak jago II ... 34
Gambar 3.11 Makanan di toko geplak jago III ... 34
Gambar 3.12 Bakpia Patuk 75 ... 41
Gambar 3.13 Makanan oleh-oleh ... 42
Gambar 3.14 Dodol sirsak ... 42
Gambar 3.15 Ampyang ... 42
Gambar 3.16 Ampyang kelapa ... 43
Gambar 3.17 Bakpia 25 ... 43
Gambar 4.1 Logo Gose ... 47
Gambar 4.2 Flyer ... 51
Gambar 4.3 Spanduk ... 52
Gambar 4.4 X-banner ... 53
Gambar 4.5 Iklan Majalah ... 54
Gambar 4.6 Display ... 55
Gambar 4.7 Packaging ... 56
Gambar 4.8 Packaging ... 57
Gambar 4.9 Poster I ... 58
Gambar 4.10 Poster II ... 59
(8)
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Kuesioner(9)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY adalah kota kecil yang terletak di bagian
selatan pulau Jawa, DIY merupakan provinsi yang berdasarkan wilayah Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman. Provinsi DIY terdiri dari
beberapa kabupaten yaitu kota besar Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo,
Gunungkidul dan Wates.
Kota Yogyakarta dikenal akan budaya Jawa yang kental. Seni dan budaya
merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Masyarakat Yogyakarta akan sangat sering menyaksikan dan bahkan, mengikuti
berbagai acara kesenian dan budaya di kota ini. Bagi masyarakat Yogyakarta, tradisi
adalah sebuah hal yang penting dan masih dilaksanakan sampai saat ini. Kesenian yang
dimiliki masyarakat Yogyakarta sangatlah beragam, antara lain adalah ketoprak,
jathilan, dan wayang kulit.
Bantul merupakan salah satu bagian dari DIY yang terletak di selatan kota Jogja.
Bantul dikenal wisatawan dalam negri karena daerah wisata nya seperti pantai
parangtritis, dan pantai depok. Beberapa tempat wisata terkenal lainnya seperti Pasar
Seni Bantul, dan Kasongan sebagai pusat pembuatan gerabah tanah liat di DIY.
Bantul juga dikenal dengan keanekaragaman makanan tradisional salah satunya
yaitu geplak. Geplak pada mulanya dikenal sebagai jajanan khas Bantul, namun kini
geplak dikenal menjadi salah satu oleh-oleh kota Yogyakarta. Sejarah geplak, tidak
terlepas dari keberadaan Bantul pada masa lalu sebagai penghasil gula dan buah kelapa.
Pada masa kolonial Belanda, Bantul terkenal sebagai penghasil gula tebu, tercatat ada
enam buah pabrik gula pada masa itu, dan juga rata-rata tanah pertanian Bantul ditanami
tebu.
Selain penghasil gula tebu, Bantul, yang letak geografisnya di pesisir selatan,
juga penghasil buah kelapa, dan tentu saja sekaligus penghasil gula kelapa. Produksi
(10)
kelapa dan gula yang melimpah inilah yang melahirkan geplak. Makanan ini bisa
membuat gula dan kelapa mempunyai nilai tambah. Kemasan yang digunakan untuk
menjual geplak beragam, mulai dari tas plastik, tempat makanan plastik hingga kemasan
yang terbuat dari anyaman bambu.
Pada masa lalu, geplak berfungsi sebagai makanan alternatif pengganti. Kini,
geplak lebih dikenal sebagai makanan kecil sekaligus oleh-oleh khas Bantul dan Jogja.
Geplak tergolong awet, makanan ini dapat bertahan hingga dua minggu dan tidak basi.
Makanan tradisional pada saat ini masih kurang diperhatikan oleh masyarakat
kita, dengan masuknya makanan ringan dari luar negri dengan mudah masyarakat
Indonesia melupakan makanan khasnya sendiri. Selain itu kemasan juga berperan dalam
mempromosikan makanan khas. Pada saait ini yang terjadi pada kemasan makanan
tradisional di Indonesia adalah kurangnya perhatian dari produsen/penjual makanan
tersebut, semua ini mungkin disebabkan karena murahnya harga penjualan makanan
tradisional dan makanan tradisional dianggap konsumsi murahan oleh sebagian
masyarakat kita.
Hal ini membuat makanan tradisional yang merupakan bagian dari budaya
daerah tergeser. Padahal makanan tradisional memiliki prospek yang bagus dalam dunia
industri makanan tanah air.
Geplak di pilih sebagai topik Tugas Akhir karena geplak merupakan makanan
tradisional dan dengan mengenalkan geplak melalui promosi diharapkan agar geplak
dapat dikenal oleh masyarakat terutama masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Melalui bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual ini diharapakan dapat
membantu mempromosikan makanan geplak.
1.2
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Sebagai makanan khas bagi masyarakat Bantul dan Jogja, geplak mempunyai
kekurangan yang salah satunya adalah kurang tersedianya media promosi yang
digunakan untuk membantu memperkenalkan makanan tersebut. Kurangnya sarana
media promosi termasuk cara
packaging
nya dalam memperkenalkan geplak menjadi
(11)
tugas utama dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Melalui DKV ini akan dibantu
bagaimana menyelesaikan permasalahan di atas dengan memakai teori desain.
Permasalahanya
•
Bagaimana membuat media promosi dan kemasan yang menarik untuk
mengenalkan geplak kepada masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jawa
Tengah dan sekitarnya?
1.3
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan laporan Tugas Akhir ini adalah :
•
Membuat media promosi dan kemasan yang menarik untuk mengenalkan geplak
kepada masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.
1.4
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Segala macam bentuk pengumpulan data dilakukan dengan metode atau teknik
seperti : wawancara, observasi, kuesioner, internet dan studi pusataka. Adapun
penjelasan dari tiap-tiap bagian tersebut adalah :
a.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung
antara narasumber dan pewawancara yang digunakan mendapatkan informasi
mengenai apakah geplak banyak disukai konsumen, apakah geplak dikenal
konsumen dan lain-lain.
Wawancara dilakukan kepada pembuat, pemilik toko dan pembeli makanan
geplak.
b.
Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut
lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang
berjalan.
(12)
Observasi akan dilakukan dengan berkunjung ke tempat pembuatan makanan
geplak dan mengambil beberapa foto untuk dijadikan sebagai arsip/dokumen
pribadi.
c.
Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
analis untuk mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik
beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem
yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada
Kuesioner akan dibagikan kepada 100 responden yang terdiri dari wanita
berumur 25-30 tahun.
d.
Internet
Internet adalah jaringan informasi komputer pada saat ini dapat dikatakan
sebagai jaringan informasi terbesar di dunia.
Dengan menggunakan internet mencari data-data dan juga referensi yang
berhubungan dengan geplak dan media promosi.
e.
Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah suatu metode pengumpulan data berupa laporan-laporan
studi terdahulu, paper atau makalah, serta data sekunder yang dibutuhkan dalam
mendesain riset, serta menganalisis hasil studi.
Studi Pustaka dilakukan dengan mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya
seperti buku, majalah dan koran yang berhubungan dengan makanan geplak dan
media promosi.
(13)
1.5
Skema Perancangan
JUDUL PERANCANGAN
Promosi Makanan Geplak Sebagai Makanan Tradisional Khas Bantul.
Latar Belakang
Yogyakarta sebagai kota budaya yang mempunyai keanekaragaman makanan tradisional khususnya geplak.
Permasalahan
Mempromosikan dan mengangkat kualitas geplak kepada masyarakat Indonesia terutama di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Ruang Lingkup
Bagaimana membuat media promosi dan kemasan yang menarik untuk mempromosikan geplak kepada masyarakat Indonesia
terutama di Jawa Tengah dan sekitarnya. Segmentasi : wanita berumur 28-35 tahun.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Tujuan Perancangan
Mempromosikan makanan khas tradisional Bantul khususnya di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Wawancara Pemilik toko Penjual Pembeli Observasi Pengambilan foto Pengamatan Studi Pustaka Internet Buku Majalah/Koran
Teori Pariwisata, pemasaran, kemasan, DKV dan makanan. Internet Kuesioner Kepada 100 responden wanita Poster Flyer Packaging Tujuan Akhir
Konsep Kreatif Konsep Komunikasi Konsep Media
• Bergaya tradisional, modern, elegan dan higienis.
•Menekankan konsep tradisional, modern, elegan dan higienis kepada masyarakat •Menggunakan bahasa Indonesia baku. Iklan Majalah Spanduk Display X-Banner
(14)
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan data dan fakta yang didapat, geplak merupakan makanan
tradisional khas Bantul yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Jawa tengah
dan sekitarnya. Produsen dan penjual geplak sekarang masih kurang
memperhatikan bentuk kemasan dan penyajian geplak yang higienis.
Salah satu cara untuk mempromosikan geplak sebagai makanan
tradisional khas Bantul adalah dengan membuat media promosi yang bagus dan
menarik sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi makanan tradisional
tersebut.
5.2 Saran Penulis
Setelah melihat dari hasil analisis yang didapat, maka penulis berusaha
memberikan saran dalam melakukan promosi, yaitu dengan melakukan survey
sebanyak mungkin terhadap target market, lalu menentukan media promosi yang
efektif dan sesuai dengan target market.
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
http://www.jogjatrip.com/id/286/geplak (Rabu, 20/10/2010 pukul 16:04)
Ayatullah, Mohammad S., Kemasan Aktif Pada Geplak,
http://septa-ayatullah.blogspot.com/2010/01/kemasan-aktif-pada-geplak.html (Selasa, 21/09/2010 pukul 23:05)
http://www.jogjakota.go.id (Jumat, 17/09/2010 pukul 12:06)
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta (Selasa, 24/08/2010 pukul 11:08)
(1)
2
kelapa dan gula yang melimpah inilah yang melahirkan geplak. Makanan ini bisa membuat gula dan kelapa mempunyai nilai tambah. Kemasan yang digunakan untuk menjual geplak beragam, mulai dari tas plastik, tempat makanan plastik hingga kemasan yang terbuat dari anyaman bambu.
Pada masa lalu, geplak berfungsi sebagai makanan alternatif pengganti. Kini, geplak lebih dikenal sebagai makanan kecil sekaligus oleh-oleh khas Bantul dan Jogja. Geplak tergolong awet, makanan ini dapat bertahan hingga dua minggu dan tidak basi.
Makanan tradisional pada saat ini masih kurang diperhatikan oleh masyarakat kita, dengan masuknya makanan ringan dari luar negri dengan mudah masyarakat Indonesia melupakan makanan khasnya sendiri. Selain itu kemasan juga berperan dalam mempromosikan makanan khas. Pada saait ini yang terjadi pada kemasan makanan tradisional di Indonesia adalah kurangnya perhatian dari produsen/penjual makanan tersebut, semua ini mungkin disebabkan karena murahnya harga penjualan makanan tradisional dan makanan tradisional dianggap konsumsi murahan oleh sebagian masyarakat kita.
Hal ini membuat makanan tradisional yang merupakan bagian dari budaya daerah tergeser. Padahal makanan tradisional memiliki prospek yang bagus dalam dunia industri makanan tanah air.
Geplak di pilih sebagai topik Tugas Akhir karena geplak merupakan makanan tradisional dan dengan mengenalkan geplak melalui promosi diharapkan agar geplak dapat dikenal oleh masyarakat terutama masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Melalui bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual ini diharapakan dapat membantu mempromosikan makanan geplak.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Sebagai makanan khas bagi masyarakat Bantul dan Jogja, geplak mempunyai kekurangan yang salah satunya adalah kurang tersedianya media promosi yang digunakan untuk membantu memperkenalkan makanan tersebut. Kurangnya sarana media promosi termasuk cara packaging nya dalam memperkenalkan geplak menjadi
(2)
3
tugas utama dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Melalui DKV ini akan dibantu bagaimana menyelesaikan permasalahan di atas dengan memakai teori desain.
Permasalahanya
• Bagaimana membuat media promosi dan kemasan yang menarik untuk mengenalkan geplak kepada masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya?
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan laporan Tugas Akhir ini adalah :
• Membuat media promosi dan kemasan yang menarik untuk mengenalkan geplak kepada masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Segala macam bentuk pengumpulan data dilakukan dengan metode atau teknik seperti : wawancara, observasi, kuesioner, internet dan studi pusataka. Adapun penjelasan dari tiap-tiap bagian tersebut adalah :
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara yang digunakan mendapatkan informasi mengenai apakah geplak banyak disukai konsumen, apakah geplak dikenal konsumen dan lain-lain.
Wawancara dilakukan kepada pembuat, pemilik toko dan pembeli makanan geplak.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.
(3)
4
Observasi akan dilakukan dengan berkunjung ke tempat pembuatan makanan geplak dan mengambil beberapa foto untuk dijadikan sebagai arsip/dokumen pribadi.
c. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis untuk mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada
Kuesioner akan dibagikan kepada 100 responden yang terdiri dari wanita berumur 25-30 tahun.
d. Internet
Internet adalah jaringan informasi komputer pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia.
Dengan menggunakan internet mencari data-data dan juga referensi yang berhubungan dengan geplak dan media promosi.
e. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah suatu metode pengumpulan data berupa laporan-laporan studi terdahulu, paper atau makalah, serta data sekunder yang dibutuhkan dalam mendesain riset, serta menganalisis hasil studi.
Studi Pustaka dilakukan dengan mencari sumber-sumber yang dapat dipercaya seperti buku, majalah dan koran yang berhubungan dengan makanan geplak dan media promosi.
(4)
5 1.5 Skema Perancangan
JUDUL PERANCANGAN
Promosi Makanan Geplak Sebagai Makanan Tradisional Khas Bantul.
Latar Belakang
Yogyakarta sebagai kota budaya yang mempunyai keanekaragaman makanan tradisional khususnya geplak.
Permasalahan
Mempromosikan dan mengangkat kualitas geplak kepada masyarakat Indonesia terutama di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Ruang Lingkup
Bagaimana membuat media promosi dan kemasan yang menarik untuk mempromosikan geplak kepada masyarakat Indonesia
terutama di Jawa Tengah dan sekitarnya. Segmentasi : wanita berumur 28-35 tahun.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Tujuan Perancangan
Mempromosikan makanan khas tradisional Bantul khususnya di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Wawancara Pemilik toko Penjual Pembeli Observasi Pengambilan foto Pengamatan Studi Pustaka Internet Buku Majalah/Koran
Teori Pariwisata, pemasaran, kemasan, DKV dan makanan. Internet Kuesioner Kepada 100 responden wanita Poster Flyer Packaging Tujuan Akhir
Masyarakat mengenal geplak sebagai makanan tradisional yang berasal dari Bantul
Konsep Kreatif Konsep Komunikasi Konsep Media
• Bergaya tradisional, modern, elegan dan higienis.
•Menekankan konsep tradisional, modern, elegan dan higienis kepada masyarakat •Menggunakan bahasa Indonesia baku. Iklan Majalah Spanduk Display X-Banner
(5)
1
BAB 5
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Berdasarkan data dan fakta yang didapat, geplak merupakan makanan tradisional khas Bantul yang belum banyak dikenal oleh masyarakat Jawa tengah dan sekitarnya. Produsen dan penjual geplak sekarang masih kurang memperhatikan bentuk kemasan dan penyajian geplak yang higienis.
Salah satu cara untuk mempromosikan geplak sebagai makanan tradisional khas Bantul adalah dengan membuat media promosi yang bagus dan menarik sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi makanan tradisional tersebut.
5.2 Saran Penulis
Setelah melihat dari hasil analisis yang didapat, maka penulis berusaha memberikan saran dalam melakukan promosi, yaitu dengan melakukan survey sebanyak mungkin terhadap target market, lalu menentukan media promosi yang efektif dan sesuai dengan target market.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet
http://www.jogjatrip.com/id/286/geplak (Rabu, 20/10/2010 pukul 16:04)
Ayatullah, Mohammad S., Kemasan Aktif Pada Geplak,
http://septa-ayatullah.blogspot.com/2010/01/kemasan-aktif-pada-geplak.html (Selasa, 21/09/2010 pukul 23:05)
http://www.jogjakota.go.id (Jumat, 17/09/2010 pukul 12:06)
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta (Selasa, 24/08/2010 pukul 11:08)