Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar T1 292012030 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang penelitian
Dalam UU 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional terdapat

sejumlah pasal yang berkaitan dengan KTSP, pasal 1 ayat (19) menjelaskan
definisi operasional kurikulum. Menurut pasal 1 ayat (19), “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”Definisi tersebut
menegaskan bahwa kurikulum dipakai sebagai pedoman dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Bukan buku teks yang sebenarnya lebih berperan sebagai salah satu
sumber pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan dalam bidang
pendidikan dapat ilihat dari adanya perubahan yang ada di dalamnya seperti
kualitas guru, kurikulum, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, sumber
belajar, metode pembelajaran, metode pembelajaran. Sebagai dampaknya adalah
diperkayanya sumber dan media pembelajan.
Belajar dan pembelajaran memiliki konsep yang berbeda namun saling

berkaitan. Belajar dapat di artikan sebagai proses perubahan tingkah laku
manusia. Sebagaimana diungkapkan oleh Bell-Gredle (1986:1) dalam buku Teori
Belajar dan Pembelajaran hal (15) “ Belajar adalah proses yang dilakukan oleh
manusia untuk memperoleh

kemampuan, ktrampilan, dan sikap tersebut di

peroleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua
melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat”. Belajar merupakan proses
tindakan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan
yang keadaan berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya dan juga
belajar sebagai proses menusiawi memiliki kedudukan dan peran penting dalam
kehidupan masyarakat tradisional dan modern.
Belajar dimulai dengan adanya dorongan semangat yang dalam diri
seseorang yang akan menimbulkan adanya peningkatan dalam hasil belajar siswa.
Kegiatan belajar yang akan di lakukan menyesuaikan tingkah laku seseorang

1

2


dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir pada diri seseorang. Dalam hal
ini belajar perilaku mengembangkan diri melalui penyesuaian tingkah laku.
Sedangkan pembelajaran berkaitan dengan komunikasi timbal balik siswa
dengan guru. Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau guru secara
terencana melalui desain agar siswa dapat belajar secara aktif dan lebih
menekankan pada sumber belajar yang disediakan (Dimyati dan Mudjiono).
Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya relasi antara
stimulus dan respon dengan baik.
Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil belajar.
Proses pembelajaran harus dapat menumbuhkan proses belajar yang baik yang
dapat memacu peserta didik untuk berfikir kreatif dan aktif. Kegiatan
pembelajaran mengacu pada penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik
dan media dalam rangka membangun proses belajar antara lain membahas materi
dan melakukan pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan maksimal.
Keterkaitan antara dua konsep ini yaitu upaya guru merencanakan kegiatan
belajar untuk siswa dengan memfasilitasi agar siswa dapat berinteraksi dengan
lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku pada diri siswa. Perubahan
tersebut mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Muhamamad

Rohman (2013:68) perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan
terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat senabung dan
fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki
arah dan tujuan, dan perbuatan.
Menuju pada karakteristik tersebut, aktivitas belajar siswa merupakan
suatu kegiatan yang menjadi ciri berlangsungnya suatu pembelajaran. Aktifitas ini
tentunya melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Aktivitas yang mudah
teramati dalam pembelajaran adalah aktivitas fisik berupa gerak motorik siswa
seperti memperagakan sesuatu atau memperagakan suatu model. Aktivitas lain
yang juga perlu mendapat perhatian yaitu aktivitas mental siswa. Aktivitas mental
ini juga dikatakan sebagai proses berfikir siswa berupa mengingat, menalar, dan
menganalisis suatu materi pembelajaran. Meskipun tidak dapat diamati oleh

3

indera, namun aktivitas mental ini menjadi ciri bagi siswa memahami materi
pembelajaran belum.
Selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk
memadukan aktifitas fisik dan mental mereka untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Agar kegiatan pembelajaran dapat

berlangsung dengan aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan perlu adanya suatu
perangkat pembelajaran yang mendukung terciptanya suasana pembelajaran
tersebut. Sal;ah satu perangkat pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Lembar
Kerja Siswa atau disebut dengan LKS.
Lembar kerja Siswa merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran
(hidayah dan sugiarto, 2006:8). Secara umum LKS adalah perangkat pembelajaran
sebagai pelengkapan sarana pendukung Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP).
“Lembar Kerja Siswa juga merupakan bagian dari rencana pelaksanaan
pembelajaran yang menunjang kepada pencapaian indikator melalui berbuat dan
berfikir sehingga siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor”.
Sementara itu, menurut (Lestari, 2006:16) LKS dirancang oleh guru
sendiri sesuai dengan produk bahasan dan tujuan pembelajarannya.LKS dalam
kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan sebagai tahap pemahaman konsep,
karena LKS dirancang untuk membimbing siswa dalam pembelajaran. LKS
dimanfaatkan untuk mempelajari pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari
sebelumnya yaitu penanaman konsep.
LKS juga berperan membantu guru dalam mengarahkan siswa
menemukan jawaban melalui aktivitas sendiri. Dengan adanya LKS diharapkan
siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menuangkan ide-ide

kreatifnya baik secara perorangan maupun kelompok mampu berfikir kritis dan
menjalin kerjasama yang baik dengan anggota kelompok.
Kondisi ideal yang diharapkan tersebut ternyata masih belum tercapai. Hal
ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan penelitian di SDN Mangunsari 04
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga tanggal 05 Desember 2015. Dari hasil
wawancara dengan salah satu guru kelas V di sekolah SDN mangunsari 04,

4

ternyata sebagian besar guru di SDN Mangunsari 04 hanya menggunakan LKS
yang sudah disediakan pada buku teks sebagai bahan kerja siswa selama kegiatan
pembelajaran. Padahal LKS tersebut sebenarnya bukanlah LKS yang benar-benar
secara maksimal membantu siswa untuk aktif, kreatif, dan inovatif menuangkan
ide-idenya serta memadukan aktivitas fisik dan mental mereka dalam proses
pembelajaran, karena hanya menyajikan soal-soal latihan untuk menjawab oleh
siswa secara tertulis saja. Masih sangat minim LKS yang secara kreatif dirancang
oleh masing-masing guru dengan tujuan untuk mengkolaborasikan aktivitas fisik
dan mental siswa dalam proses pembelajaran. Masih banyak yang mengeluhkan
bahwa LKS hanya berisi latihan soal-soal untuk dikerjakan pada jam pembelajran
kosong atau sebagai pengganti jika guru berhalangan hadir dan untuk tugas rumah

yang harus di kerjakan di rumah.Namun seharusnya LKS lebih tepatnya untuk
soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dan seberapa siswa memahami
pembelajaran yang ditangkap. Dari permasalahan ini di temukan bahwa siswa jadi
kurang aktif selama mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, proses
pembelajaran terkesan membosankan bagi peserta didik dan menjadikan
keberhasilan pembelajaran menjadi rendah.
Lembar Kerja Siswa berupa LKS yang didalamnya berisi rangkaian
kegiatan dan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan juga aktivitas siswa berdasarkan model
inkuiri terbimbing sehingga dapat mencapai kompetensi yang di harapkan.
Penelitian ini di beri judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model
inkuiri terbimbing”
Lembar kerja siswa mempunyai kriteria kualitas, Menurut Hendro
Darodjo dan Jenny R.E. kaligis (1992) penyusunan LKS harus memenuhi
berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.

1.2

Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil indentifikasi masalah


sebagai berikut:

5

a. Dalam Lembar Kerja Siswa hanya berisi latihan-latihan soal yang dikerjakan
pada jam pembelajaran kosong atau pengganti jika guru berhalangan hadir.
b. Dalam Lembar Kerja Siswa masih membuat siswa kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, proses pembelajaran terkesan membosankan
bagi peserta didik, maka menjadikan hasil belajar peserta didik kurang
maksimal.
1.3

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan:
a.

Bagaimana mengembangan LKS berbasis model inkuiri terbimbing topik

sifat-sifat cahaya untuk kelas V sekolah dasar ?

b.

Apakah LKS berbasis model inkuiri terbimbing topik sifat-sifat cahaya pada
kelas V sekolah dasar layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA?

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian di harapkan:
a. Untuk mengembangkan LKS berbasis model inkuiri terbimbing sifat-sifat
cahaya untuk kelas V di sekolah dasar.
b. Menguji kelayakan LKS berbasis model inkuiri terbimbing topik sifat-sifat
cahaya untuk kelas V sekolah dasar.
1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat yang


diharapkan yaitu:
1.5.1

Manfaat Teoritis
Untuk

meningkatkan

khasanah

keilmuan,

khususnya

dalam

mengembangkan lembar kerja siswa pada mata pelajaran IPA.
1.5.2
a.


Manfaat Praktis

Bagi siswa
i. Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA
ii. Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan berkesan pada siswa.
iii. Membuat siswa lebih kreatif dalam mengikuti pembelajaran IPA

b.

Bagi Guru

6

i. Memberikan alternatife LKS dalam melakukan kegiatan pembelajaran
yang bermakna dan menyenangkan.
ii. Menambah pengalaman guru dalam penggunaan LKS berbasis model
inkuiri terbimbing untuk mencapai kompetensi siswa yang diinginkan.
c. Bagi sekolah
i. Menambah koleksi perpustakaan atas karya guru.

ii. Mendorong guru lain untuk aktif melaksankan pembelajaran yang
inovatif.
d.

Bagi Penulis
i. Membari pengalaman mengobservasi kegiatan pembelajaran yang
bermakna dan menyenangkan.
ii. Memberi wawasan tentang penerapan LKS berbasis model inkuiri
terbimbing siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar T1 292012030 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar T1 292012030 BAB IV

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar T1 292012030 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Topik Sifat-Sifat Cahaya untuk Kelas V Sekolah Dasar

0 1 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar

0 0 48