EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN PRAKTIKUM PADA STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN
PRAKTIKUM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH TERHADAP KREATIVITAS DAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK
BAHASAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
NDAMEKEN BR TARIGAN NIM : 8116142015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
NDAMEKEN BR TARIGAN. NIM 8116142015. “Efektivitas Penggunaan Multimedia dan Praktikum pada Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kreatifitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan Tesis. 2013. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia dan melalui praktikum? (2)Apakah terdapat perbedaan karakter kreatifitas belajar siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia dan melalui praktikum? (3)Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar dan karakter kreatifitas siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia?(4)Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar dan karakter kreatifitas siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan praktikum ?(5)Model pembelajaran mana yang paling efektif untuk meningkatkan karakter kreatifitas siswa SMA kelas XII IPA?(6)Model pembelajaran manakah yang paling efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA kelas XII IPA?. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas XII Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014, dan sampel berasal dari SMA Negeri 2 Kabanjahe berjumlah dua kelas sebanyak 52 siswa, kelas pertama sebagai kelas eksperiment 1 (Pembelajaran Berbasis Masalah + Multimedia) kelas kedua sebagai kelas eksperiment 2 (Pembelajaran Berbasis Masalah + Praktikum). Teknik analisis data yang dilakukan dengan Uji Independent T-Test dan uji korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Uji persyaratan analisis digunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas dan uji Chi-Squere untuk uji homogenitas. Reliabilitas tes hasil belajar (pada Reability statistik) = 0,827, ternyata lebih besar dari rtabel = 0,312, maka tes yang diuji cobakan reliabel.
Hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar kimia siswa SMA yang diajarkan melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan praktikum lebih tinggi dibanding dengan yang diajarkan melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan multimedia. Dengan F hitung hitung 0,376 dengan sig (2 tailed) = 0,006 < 0,05. (2) Kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang menggunakan praktikum lebih tinggi dibanding kreatifitas menggunakan multimedia. Dengan F hitung 10,006 dengan sig (2 tailed) = 0,023 < 0,05. (3) Terdapat hubungan antara kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang menggunakan multimedia terhadap hasil belajar kimia siswa SMA. Dengan nilai sig = 0,024 < 0,05 dan diperoleh nilai R2 = 0,158 yang artinya kontribusinya sebesar 15.8%. (4) Terdapat hubungan antara kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa SMA.Dengan nilai sig= 0,000 < 0,05, dan R2 = 0,186 yang sekaligus berarti besarnya kontribusi antara kreatifitas dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah melalui praktikum sebesar 18,6%. (5) Model pembelajaran menggunakan praktikum lebih efektif dibanding multimedia untuk meningkatkan karakter kreatifitas siswa SMA. (6) Model pembelajaran menggunakan
(6)
i
praktikum lebih efektif dibanding multimedia untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA.
(7)
i ABSTRACT
NDAMEKEN TARIGAN 8116142015.EFFECTIVITY OF Using Multimedia And Practical Through Strategies Problem Based Learning Toword Character kreativity And Student,s Learning Outcomes in Chemistry In Senior High School On solution colligative properties. Thesis. 2013. The postgraduate Program of Chemistry Eduvcation of State University of medan.
This study aimed to determine: (1) wheter there is a significant difference between the application of problem based learning strategy by using multimedia and practicum for high school students trough learning outcomes students .(2) wheter there is a relationship between creative learning through problem based learning that use multimedia on learning outcomes of student high school chemistry. (3) wheter tehre is a relationship between independent lerning strategies Problem Based Learning through the use of multimedia on learning outcomes of students high school chemistry. (4)Determine wheter there ia arelationship between creative learning through the Problem Based Learning wiyh practical strategies on learning outcomes of students high school chemistry.(5)Determine wheter there is a relationship between independent learning trough the Problem Based Learning with practical stategies on leraning outcomes of student high school chemistry.The study population was all students in class XII high school second semester academic year 2012/2013, and samples from SMA Negeri 2 Kabanjahe amount to as two grade 50 students, the first class as a class experiment 1 (Problem Based Learning + Multimedia) as a second grade classroom experiment 2 ( Problem Based Learning + Practicum). Techniques of data anlaysisperformed by the Independent Test T-Test and test correlation at significant level α =0.05. Test requirements analysis used the Kolmogrov-Smirnov test for normality test and Chi-Sguare for homogeneity test. The result showed that : (1) There is a significant differences between the result of chemical study of high school students who are trough taught Problem based Learning using multimedia Stategieis with the strategies taught trough Problem based Learning with lab. (2)There is no relationship between creative learning trough stategy that uses multimedia to high school chemistry students learning outcomes, (3) There is no relationship between independent learning staregies Problem Based Learning trough the use of multimedia on learning outcomes high school chemistry students, (4) There is a relationship between creative learning trough the Problem based Learning with practical strategies on learning outcomes of students high school chemistry.
(8)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Multimedia Dan Praktikum Melalui Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kreatifitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan ״, ini telah selesai disusun.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S sebagai pembimbing I dan bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai pembimbing II yang tidak henti-hentinya untuk memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis dari awal sampai selesainya penulisan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih para dosen penguji yaitu kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban M.Si sekaligus sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana, dan Bapak Dr. Mahmud,M,Sc sekaligus sebagai sekretais Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana serta bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si. atas saran-saran dan pengetahuan yang diberikan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bastaria Sinulingga, S.Pd, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kabanjahe dan ibu Rospita br sembiring Walikelas Kelas XI IPA1 dan XI IPA3 SMA Negeri 2 Kabanjahe kabupaten Karo yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan selama perkuliahan yaitu Ahmad Yazid, Ainun Mardhiah, Amalia Fitrah, Hendra Simanjuntak, Ion Genesis Situmorang, Marni Aritonang, Mahmuda, Yusraini Nasution, Syafitri Halifah, Nova Irawati Simatupang, Mutiara Agustina NST, Makharany Dalimunthe, Dina Fernata Purba, Suyit Ratno, Teuku Badlisyah, Mellyzar, Mangatur P Simbolon, Eka yang telah memberi motivasi dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
(9)
iv
Teristimewa buat kedua orang tua tercinta penulis, Bapak S. Tarigan, Ibu N Br. Bangun, serta suami yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat waktu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam upaya penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis selalu menerima saran dan kritik yang bersifat mambangun sehingga membuat tesis ini menjadi lebih sempurna. Akhir kata penulis berharap bahwa tesis ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Amin
Medan, Desember 2013 Penulis,
Ndameken Tarigan NIM. 8116142015
(10)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
1.7 Defenisi Operasional ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1.Kerangka Teoritis... 11
2.1.1. Konsep Belajar dan Mengajar ... 11
2.1.2. Makna Belajar ... 11
2.1.3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12
2.1.4. Media Pembelajaran ... 14
2.1.5. Multimedia ... 17
2.1.6. Media Pembelajaran Berbasis Komputer ... 18
2.1.7. Laboratorium Riil Pada Pembelajaran ... 19
2.1.8. Media Mind Mapping ... 21
2.1.9. Pendidikan Karakter ... 25
2.1.9.1 Kreatifitas ... 26
2.2.Kerangka Konseptual ... 27
2.3.Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
3.2.Populasi dan Sampel ... 31
(11)
ii
3.4.Prosedur dan Pelaksanaa Penelitian ... 32
3.4.1 Tahap Persiapan ... 32
3.4.2 Tahap Pelaksanaan ... 34
3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.5.1. Instrumen Penelitian... 35
3.6.Uji Coba Instrumen Penelitian ... 36
3.6.1. Validitas Test ... 36
3.6.2. Tingkat Kesukaran Soal ... 36
3.6.3. Daya Beda Butir Test Hasil Belajar ... 36
3.6.4. Reliabilitas Test ... 36
3.7.Teknik Analisis Data... 39
3.7.1. Menghitug Rata – rata ... 40
3.7.2. Menghitung Simpangan Baku ... 40
3.7.3. Pengujian Homogenitas Data ... 41
3.7.4. Pengujian Normalitas data ... 41
3.7.5. Pengujian Hipotesis ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Analisis Data Instrument Tes ... 42
4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar ... 43
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 46
4.3.1 Uji Normalitas Data ... 46
4.3.2 Uji Homogenesis Data ... 47
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
4.6 Keterbatasan Penelitian ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1 Simpulan ... 60
5.2 Saran ... 61
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah... 13 Tabel 2.2 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ... 27 Tabel 3.1 Disain Penelitian dengan disain faktorial 2 x 2... 42
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerucut Edgar Dale ... 17 Gambar 3.1 Diagram Alir Kerja... 36
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran ... 47
Lampiran 2. RPP Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Menggunakan Multimedia ... 50
Lampiran 3. RPP Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Praktikum ... 62
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Pelaksanaan Praktikum ... 79
Lampiran 5. Tabel Kisi – Kisi Tes Berdasarkakn Indikator ... 105
Lampiran 6. Instrument Penelitian Tes Hasil Belajar ... 107
Lampiran 7. Kunci Jawaban ... 116
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya peningkatan mutu pendidikan menjadi kewajiban semua pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan. Pemerintah dalam hal ini telah berupaya agar pendidikan tidak hanya bertumpu pada aspek intelektual saja, melainkan juga mampu membentuk karakter mulia pada diri peserta didik. Hal itu telah di amanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam proses belajar mengajar setiap guru senantiasa mengharapkan siswanya dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan, untuk itu guru berperan dalam mengadakan perubahan dalam proses belajar. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Chin dan Hortin (1994) bahwa guru adalah pelaku perubahan dan memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran. Disamping itu, guru pada hakikatnya juga mengemban tugas untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara bersamaan (Sukma, 2012).
Keputusan memilih strategi tertentu bergantung pada sejumlah faktor, termasuk hasil belajar, usia siswa, dan kenyamanan menggunakan jenis strategi tersebut (Smaldino, 2011). Salah satu atribut penting dari sains adalah pemecahan masalah, konsekuensinya siswa tidak mendapat sesuatu tanpa pemecahan
masalah. Model Pembelajaran Berbasis Masalah melatih siswa untuk
menyelesaikan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari – hari serta akan mendorong siswa untuk mengetahui kesenjangan pengetahuan dan pemahamannya, yang pada akhirnya akan terlatih dan mampu menentukan tujuan belajarnya sendiri (Bound & Falletti, 1997).
(16)
2
Beberapa penelitian terkait antara lain: Napitupulu (2009) dari hasil penelitiannya menyatakan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah; Pembelajaran berbasis masalah yang diintegrasikan dengan media animasi lebih efektif daripada pembelajaran berbasis masalah tanpa media animasi; Siregar (2011) dari hasil penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan media animasi komputer dalam pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar kimia siswa.
Menurut Djamarah (1997) bahwa setiap guru harus memiliki kemampuan dasar dalam pemilihan model pembelajaran yang efisien dan efektif untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum. Guru diharapkan dapat menyajikan materi pembelajaran, menyiapkan berbagai media, serta menggunakan pendekatan daripada obyek pembelajaran, serta mengadakan evaluasi yang tepat, sehingga semuanya mampu mendukung pengembangan kreativitas anak. (Fatimah, 2010). Dengan demikian, pemanfaatan media dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif. Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif (Sanjaya, 1997).
Keberhasilan dari suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah materi pelajaran, tujuan pembelajaran, sarana dan prasarana, dan metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa jika menggunakan metode yang tepat, karena metode merupakan salah satu bagian yang penting dalam proses belajar mengajar, dan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh anak didik, akan ditentukan oleh penggunaan metode yang tepat (Andini, dkk. 2012). Dalam mata pelajaran kimia yang penuh dengan konsep, dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak, sangatlah diperlukan pamahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut. Banyak konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus diserap siswa dalam waktu
(17)
3
yang relatif terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit bagi siswa (Rusmansyah, 2001). Salah satu materi pelajaran kimia yang terdapat pada kurikulum SMA yaitu Sifat Koligatif Larutan. Pada proses pembelajaran Sifat Koligatif Larutan umumnya tidak selalu menarik bagi siswa, bahkan ada juga merasa sulit untuk mengartikannya karena materi tersebut merupakan topik yang sarat akan konsep, dan konsep hitungan yang sulitdipahami (Rahayungsih, 2013).
Kesulitan siswa dalam memahami materi tersebut mungkin dikarenakan pada saat ini masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran yang mengacu pada KTSP dengan pendekatan pembelajaran masih didominasi peranan guru (teacher centerd). Guru lebih banyak menempatkan siswa secara objek dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuannya (Depdiknas, 2008). Guru hanya menyajikan materi secara teoritik dan abstrak sedangkan siswa hanya mendengarkan guru ceramah di depan kelas. Akibat dari kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang reaktif dalam memecahkan masalah, partisipasi rendah, siswa pasif, serta kegiatan belajar mengajar tidak efesien sehingga pada akhirnya kualitas proses dan hasil belajar menjadi rendah.
Piaget (Dahar, 1989: 192) berpendapat bahwa dalam mengajar seharusnya memperhatikan pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya. Sehingga mengajar bukanlah sekedar proses dimana materi-materi ditransfer kepada siswa, melainkan sebagai suatu proses untuk membangun gagasan-gagasan si siswa dan menghubungkannya dengan telah diketahuinya. Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran menekankan pentingnya peran pengetahuan awal siswa dalam belajar. Dalam merancang aktivitas kelas, guru harus membuat program pengajarannya atas dasar pengetahuan siswa.
Metode praktikum merupakan cara penyajian pengajaran dengan menggunakan percobaan, dengan melakukan praktikum berarti siswa melakukan sendiri kegiatan yang mencakup pengendalian variabel, pengamatan, melibatkan perbandingan, dan penggunaan alat-alat praktikum. Dalam proses belajar mengajar dengan metode praktikum ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, dengan mengalami sendiri siswa akan lebih yakin
(18)
4
akan suatu hal dan dapat memperkaya pengalaman serta mengembangkan sikap ilmiah (Fikriyani :2012), namun ketika siswa melakukan praktikum mereka hanya mengembangkan pengetahuan makroskopik (pengamatan lewat indera), sehingga tidak jarang siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran, karena mereka tidak memahami secara mikroskopis materi tersebut.
Animasi komputer merupakan salah satu dari bagian multimedia yang dapat memberikan informasi yang berharga bagi guru tentang bagaimana siswa menyimpulkan, menghubungkan, dan mengintegrasikan representasi yang menggambarkan fenomena kimia pada tingkat makroskopis, mikroskopis, dan simbolik (Ardac dan Akaygun : 2004), sehingga pembelajaran dengan menggunakan animasi komputer sangat efektif untuk membantu siswa memvisualisasikan proses kimia yang dinamis pada tingkat malekuler (Sanger dan Badger : 2003) dan meningkatkan ingatan tentang fakta, konsep, atau prinsip (Rieber dalam Ardac dan Akaygun : 2004).
Dewasa ini, telah dikenal media pembelajaran inovatif yaitu mind mapping
(Peta Pikiran). Mind mapping dapat membantu siswa dan guru dalam proses
pembelajaran di kelas dengan meringkas materi-materi pelajaran menjadi
beberapa lembar mind mapping yang jauh lebih mudah dapat dipelajari dan
diingat oleh siswa. Melalui mind mapping, seluruh informasi- informasi kunci dan
penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan menggunakan struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami otak sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diingat. Untuk mendukung strategi pembelajaran dan media pembelajaran tersebut diatas diintergrasikanlah karakter kreatifitas. Dimana
dalam strategi pembelajaran Berbasis Masalah dengan menggunakan media
berbasis multimedia dan mind mapping akan mengembangkan karakter
kreatifitas dari siswa.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan
penelitian berjudul “ Efektivitas Penggunaan Multimedia dan Praktikum
pada Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kreatifitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Sifat Koligatif Larutan”
(19)
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah strategi pembelajaran dan media yang digunakan guru selama ini
dalam pengajaran kimia dapat meningkatkan hasil belajar kimia ?
2. Apakah strategi pembelajaran dan media yang digunakan guru selama ini
dalam pengajaran kimia dapat meningkatkan kreatifitas belajar kimia siswa?
3. Bagaimanakah hasil belajar kimia siswa SMA yang diajarkan dengan
menggunakan multimedia dan praktikum melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah?
4. Bagaimanakah karakter siswa SMA yang diajarkan dengan menggunakan
multimedia dan praktikum melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah?
5. Dalam mengajarkan materi pelajaran kimia, media pembelajaran yang
bagaimanakah yang dapat meningkatkan hasil belajar dan sekaligus dapat mengembangkan nilai-nilai karakter mulia pada siswa?
6. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada penggunaan multimedia
dan praktikum melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap hasil belajar kimia siswa SMA?
7. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari penggunaan multimedia
dan praktikum melalui strategi Pemecahan Berbasis Masalah terhadap kareakter siswa SMA?
8. Bagaimana hubungan karakter terhadap hasil belajar kimia siswa yang
diajarkan dengan menggunakan multimedia dan praktikum melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah?
(20)
6
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini perlu dibatasi agar memberikan arah yang tepat dan berfokus pada hal yang di teliti. Adapun yang menjadi ruang lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Materi kimia yang diajarkan adalah pokok bahasan Sifat Koligatif
Larutan yang mengacu pada kurikulum KTSP
2. Hasil belajar kimia siswa SMA pada pokok bahasan Sifat Koligatif
Larutan di semester I kelas XII IPA
3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada ranah
kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom dari C1-C5 pada materi Sifat Koligatif Larutan
4. Penelitian ini dilakukan di kelas XII-IPA semester I di SMA tahun
pelajaran 2013/2014
5. Karakter yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah karakter
kreatifitas
6. Multimedia yang digunakan adalah perpaduan Mind mapping, video
dan Power Point.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia dan melalui praktikum?
2. Apakah terdapat perbedaan karakter kreatifitas belajar siswa yang
diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia dan melalui praktikum?
3. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar dan karakter kreatifitas
siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia ?
(21)
7
4. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar dan karakter kreatifitas
siswa yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan praktikum ?
5. Model pembelajaran mana yang paling efektif untuk meningkatkan
karakter kreatifitas siswa SMA kelas XII IPA?
6. Model pembelajaran manakah yang paling efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa SMA kelas XII IPA?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajarkan melalui strategi
pembelajaran berbasis masalah menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran berbasis masalah menggunakan praktikum.
2. Mengetahui apakah kreatifitas belajar siswa yang diajarkan melalui
strategi pembelajaran berbasis masalah menggunakan praktikum lebih tinggi dibandingkan strategi pembelajaran berbasis masalah menggunakan multimedia.
3. Mengetahui hubungan antara hasil belajar dan karakter kreatifitas siswa
yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multimedia.
4. Mengetahui hubungan antara hasil belajar dan karakter kreatifitas siswa
yang diajarkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan praktikum.
5. Mengetahui model pembelajaran mana yang paling efektif untuk
meningkatkan kreatifitas siswa SMA kelas XII IPA.
6. Mengetahui model pembelajaran manakah yang paling efektif untuk
(22)
8
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, diharapkan dapat melengkapi referensi dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan sumber referensi bagi peneliti.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan
bagi guru mengenai pemilihan dan penggunaan media yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa dah sebagai bahan masukan pengetahuan dalam model pembelajaran yang inovatif dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa serta pengembangan karakter siswa.
3. Bagi peneliti sebagai bahan masukan dalam rangka mengembangkan
penelitian- penelitian lanjut.
1.7 Definisi Oprasional
Untuk menghindari penyimpangan dari tujuan yang diharapkan dan menghindari penafsiran yang berbeda, maka defenisi operasional dalam penelitian ini adalah
1. Model pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
integrasi antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran yang menjadi suatu sistem pembelajaran yang didalamnya mencakup pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh.
2. Strategi belajar berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah (Sanjaya, 2008).
3. Media, bentuk jamak dari perantara (medium), merupakan sarana
komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini
(“antara”), apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Smaldino, 2011).
4. Mind mapping merupakan suatu teknik mencatat yang diciptakan oleh Tony Buzan seorang pakar memori dari Inggris.
(23)
9
5. Karakter kreatifitas merupakan sikap berpikir dan melakukan sesuatu
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki (Sulistyowati, 2012).
6. Hasil belajar siswa adalah kemampuan–kemampuan siswa berupa ranah
koognitif bloom sebagai pengalaman belajar yang berupa skor dan nilai.
(24)
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini didasarkan temuan-temuan dan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, dan sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun simpulan-simpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar kimia siswa SMA yang diajarkan melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan praktikum lebih tinggi dibanding dengan
yang diajarkan melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
menggunakan multimedia. Dengan F hitung hitung 0,376 dengan sig (2 tailed) = 0,006 < 0,05.
2. Kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang menggunakan praktikum lebih tinggi dibanding kreatifitas menggunakan multimedia. Dengan F hitung 10,006 dengan sig (2 tailed) = 0,023 < 0,05. 3. Terdapat hubungan antara kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah yang menggunakan multimedia terhadap hasil belajar kimia siswa SMA. Dengan nilai sig = 0,024 < 0,05 bdan diperoleh nilai R2 = 0,158 yang artinya kontribusinya sebesar 15.8%
4. Terdapat hubungan antara kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa SMA.Dengan nilai sig= 0,000 < 0,05, dan R2 = 0,186 yang sekaligus berarti besarnya kontribusi antara kreatifitas dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah melalui praktikum sebesar 18,6%.
5. Model pembelajaran menggunakan praktikum lebih efektif dibanding multimedia untuk meningkatkan karakter kreatifitas siswa SMA.
6. Model pembelajaran menggunakan praktikum lebih efektif dibanding multimedia untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA.
(25)
61
5.2 SARAN
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Penggunaan praktikum ternyata sangat membantu guru dalam penyampaian materi pembelajaran, dan dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa. Untuk itu diharapkan agar para guru lebih banyak menggunakan praktikum dalam menyampaikan bahan ajarnya, karena dapat menjelaskan materi sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.
2. Pelaksanaan praktikum dapat membantu mengembangkan kreatifitas siswa, sehingga diharapkan pada setiap pembelajaran mengikutsertakan pelaksanaan praktikum.
(26)
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Rosalia Reni., Fadiawati, Noor., Emmawaty., Kadaritna, Nina.,(2012) Efektivitas Model Siklus Belajar PDEODE Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep, Makalah,
Universitas Lampung
Ardac, D.,Akaygun, S.(2004), Effectiveness of Multimedia- Based Instruction That Emphasizes Moleculer Representations on Student, Understanding Of Chemical Change, Journal Of Research in Science Teaching, 41(4) :
317-337
Arends, R,. 2007. Leraning To Teach. Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Bayrak, K. B. dan Bayram, H. 2010. Effect of Computer Teachingof Acid-Base Subject on the Attitude Towards Scienceand Technology Class. Procedia Social and Behavioral Science 2: 2194-2196.
Beerman, A. K. 1996. Computer-based Multimedia: New Directions in Teaching and Learning. Journal of Nutrition Education, 28(1): 15-18
Buzan, T,(2007), Buku Pintar Mind Map, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
Celikler, D. & Aksan, Z. 2011. The Effect of Computer Assisted Instruction in Teaching Ionic Compoundson Pre-service Elemetary Science Teachers’
Academic Achievment and Permanent Learning. Procedia- Social and
Behavioral Sciences 28: 547-552
Dahar, R.W, (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Dale, E. 1996. Audio Visual Methods in Teaching, (3rd edition). New York : The
Dryden Press
Depari, Ganti., (2011), Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament dan Learning Cycle Pada Mata Pelajaran Elektronika Digital, Invotec7(2) :
161-174
Fogarty, R. (1997). Problem-based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.
(27)
Finatri, D.,(2007), Analisis Konsep Guru - Guru Kimia SMA Terhadap Level Mikroskopik Dalam Konsep Larutan, Tesis, Bandung, Sekolah Pasca
Sarjana universitas pendidikan Indonesia, Tidak dipublikasi
Gagne , R.M (dalam Simangunsong dan Abidin). 1985. Principles of
Instructional Design,New York ; Holt Renehart, and Winston
Johnstone. 2007. Concept Mapping in Problem Based Learning, A Cautionary Tale Chemistry Educatio Research ad Practice(2) : 84-95.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Model of teaching. New Jearsey :
Perason Education Inc.
Kelly, O., C., and Finlayson, O.E., (2007), Providing Solutions Through Problem-based Learning for The Undergraduate 1st year Chemistry Laboratory, Chemistry Education Research ad Practice, 8 (3):347-361
Killey, M., (2005), Problem-based Learning, Centre for Learning and
Professional Development, University of Adelaide, Australia.
Kirschner, P., A., Sweller, J., and Clark, J., (2006), Why Minimal Guidance during Instruction Does Not Work : An Analysis of The Failure of Costructivist Discovery, Problem-based, Experiental, and Inquiry-based Teaching, Educational Psychologist, 41 (2) : 1-22
Koruchu, T. A. dan Gunduz, S. (2011), The Effects of Computer Assited Instruction Practices in Computer Office Program Courseon Academic
Achievements and Attitudes Toward Computer, Procedia Social and
Behavioral Sciences 15: 1931-1935.
Kreyenbuhl, J.A. dan Atwood, C.H., (1991), Are we teaching the right things in general chemistry?, Journal of Chemical Education, 68:914 – 918.
Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kerampilan Generic Sains Siswa, Tidak diterbitkan, Bandung.
Mulyawanti, I, K. T. Dewandari dan Yulianingsih. 2008. Pengaruh Waktu Pembekuan Dan Penyimpanan Terhadap Karakteristik Irisan Buah Mangga Arumanis Beku. J. Pascapanen 5 (1) 2008 51-58, Bogor.
Nasution, S. R., (2007), Pembuatan Media interaktif Berbasis Komputer dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA, Tesis Tidak di terbitkan,
(28)
Napitupulu, M, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajarn Siswa. Tesis. Medan: PPs
Universitas Negeri Medan.
Ngatino, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang
Diintegrasikan dengan Media Animasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Tesis. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.
Rohani, A. 1997. Media Instructional Edukatif. Jakarta : Rineca Cipta
Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Rumansyah. (2001). Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kimia
Karbon Melalui Strategi Peta Konsep ( Concept Mapping), 21 April 2005, (http://www.depdikbud.go.id/jurnal 142/ rumansyah.html.diakses 12 Maret
2013
Sadiman, A., dkk., 2008, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6. Rajawali,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2008). Strategi Pembelajara Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Perpustakaan CSIS, Jakarta.
Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry da Problem Based Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelaruta Dan Hasil Kali Kelarutan, Tesis, PPs Unimed.
Siregar, H, 2011. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer dalam
Pemblajaran Berbasis Masalah terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimis Siswa SMA. Tesis. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.
Smaldino, E.S., Lowther, L.D. & Russel, D. J., 2011.Instructional Technology and Media for Learning;Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar.
Jakarta: Kencana. Tesis. Medan:
Savery, J.R., (2006), Overview of Problem Based Learning : Defenitions and Distictions, The Interdiscipliary Journal of Problem-based Learning 1(1) :
9-20
Sipayung, V. N., (2009), Pengaruh Kreatifitas Dalam Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI Pada Pokok Bahasan Koloid.,
Tesis, Pps Unimed, Medan.
(29)
Algensindo, Bandung.
Sulistyowati, E., (2012), Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter, PT. Citra
Aji Parama, Jogjakarta.
Sunyono, Wirya, I.W., Suyanto, E.,dan Suyadi, G., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Provinsi Lampung,
Jurnal Pendidikan, MIPA – FKIP Universitas Lampung, Th 2009 – 12.
Suroso.2002. Ensiklopedia Sains dan kehidupan. Jakarta : Tarity Samudra
Berlian
Sulaiman, F., Atan, H., Idrus, R., M., and Dzakaria, (2004), Problem-based Learning : A study of Web-based Synchonous Collaboration, Malaysian Onlie Journal of Instructional Technology (MOJIT)1 (2) : 58-66.
Sungur, S., Tekkaya, C., and Geban, O., (2006), Improving Achievement Through Problem-based Learning, Journal of Biological Education (JBE)40 (4) :
(1)
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini didasarkan temuan-temuan dan hasil-hasil penelitian yang diperoleh, dan sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun simpulan-simpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar kimia siswa SMA yang diajarkan melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan praktikum lebih tinggi dibanding dengan yang diajarkan melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan multimedia. Dengan F hitung hitung 0,376 dengan sig (2 tailed) = 0,006 < 0,05.
2. Kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang menggunakan praktikum lebih tinggi dibanding kreatifitas menggunakan multimedia. Dengan F hitung 10,006 dengan sig (2 tailed) = 0,023 < 0,05. 3. Terdapat hubungan antara kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah yang menggunakan multimedia terhadap hasil belajar kimia siswa SMA. Dengan nilai sig = 0,024 < 0,05 bdan diperoleh nilai R2 = 0,158 yang artinya kontribusinya sebesar 15.8%
4. Terdapat hubungan antara kreatifitas belajar melalui strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dengan praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa SMA.Dengan nilai sig= 0,000 < 0,05, dan R2 = 0,186 yang sekaligus berarti besarnya kontribusi antara kreatifitas dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi Pembelajaran Berbasis Masalah melalui praktikum sebesar 18,6%.
5. Model pembelajaran menggunakan praktikum lebih efektif dibanding multimedia untuk meningkatkan karakter kreatifitas siswa SMA.
6. Model pembelajaran menggunakan praktikum lebih efektif dibanding multimedia untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA.
(2)
61
5.2 SARAN
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Penggunaan praktikum ternyata sangat membantu guru dalam penyampaian materi pembelajaran, dan dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa. Untuk itu diharapkan agar para guru lebih banyak menggunakan praktikum dalam menyampaikan bahan ajarnya, karena dapat menjelaskan materi sehingga siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.
2. Pelaksanaan praktikum dapat membantu mengembangkan kreatifitas siswa, sehingga diharapkan pada setiap pembelajaran mengikutsertakan pelaksanaan praktikum.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Andini, Rosalia Reni., Fadiawati, Noor., Emmawaty., Kadaritna, Nina.,(2012) Efektivitas Model Siklus Belajar PDEODE Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep, Makalah,
Universitas Lampung
Ardac, D.,Akaygun, S.(2004), Effectiveness of Multimedia- Based Instruction That Emphasizes Moleculer Representations on Student, Understanding Of Chemical Change, Journal Of Research in Science Teaching, 41(4) :
317-337
Arends, R,. 2007. Leraning To Teach. Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Bayrak, K. B. dan Bayram, H. 2010. Effect of Computer Teachingof Acid-Base Subject on the Attitude Towards Scienceand Technology Class. Procedia Social and Behavioral Science 2: 2194-2196.
Beerman, A. K. 1996. Computer-based Multimedia: New Directions in Teaching and Learning. Journal of Nutrition Education, 28(1): 15-18
Buzan, T,(2007), Buku Pintar Mind Map, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
Celikler, D. & Aksan, Z. 2011. The Effect of Computer Assisted Instruction in Teaching Ionic Compoundson Pre-service Elemetary Science Teachers’ Academic Achievment and Permanent Learning. Procedia- Social and Behavioral Sciences 28: 547-552
Dahar, R.W, (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Dale, E. 1996. Audio Visual Methods in Teaching, (3rd edition). New York : The
Dryden Press
Depari, Ganti., (2011), Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament dan Learning Cycle Pada Mata Pelajaran Elektronika Digital, Invotec7(2) :
161-174
Fogarty, R. (1997). Problem-based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.
(4)
Finatri, D.,(2007), Analisis Konsep Guru - Guru Kimia SMA Terhadap Level Mikroskopik Dalam Konsep Larutan, Tesis, Bandung, Sekolah Pasca
Sarjana universitas pendidikan Indonesia, Tidak dipublikasi
Gagne , R.M (dalam Simangunsong dan Abidin). 1985. Principles of Instructional Design,New York ; Holt Renehart, and Winston
Johnstone. 2007. Concept Mapping in Problem Based Learning, A Cautionary Tale Chemistry Educatio Research ad Practice(2) : 84-95.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Model of teaching. New Jearsey :
Perason Education Inc.
Kelly, O., C., and Finlayson, O.E., (2007), Providing Solutions Through Problem-based Learning for The Undergraduate 1st year Chemistry Laboratory, Chemistry Education Research ad Practice, 8 (3):347-361
Killey, M., (2005), Problem-based Learning, Centre for Learning and
Professional Development, University of Adelaide, Australia.
Kirschner, P., A., Sweller, J., and Clark, J., (2006), Why Minimal Guidance during Instruction Does Not Work : An Analysis of The Failure of Costructivist Discovery, Problem-based, Experiental, and Inquiry-based Teaching, Educational Psychologist, 41 (2) : 1-22
Koruchu, T. A. dan Gunduz, S. (2011), The Effects of Computer Assited Instruction Practices in Computer Office Program Courseon Academic Achievements and Attitudes Toward Computer, Procedia Social and Behavioral Sciences 15: 1931-1935.
Kreyenbuhl, J.A. dan Atwood, C.H., (1991), Are we teaching the right things in general chemistry?, Journal of Chemical Education, 68:914 – 918.
Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kerampilan Generic Sains Siswa, Tidak diterbitkan, Bandung.
Mulyawanti, I, K. T. Dewandari dan Yulianingsih. 2008. Pengaruh Waktu Pembekuan Dan Penyimpanan Terhadap Karakteristik Irisan Buah Mangga Arumanis Beku. J. Pascapanen 5 (1) 2008 51-58, Bogor.
Nasution, S. R., (2007), Pembuatan Media interaktif Berbasis Komputer dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA, Tesis Tidak di terbitkan,
(5)
Napitupulu, M, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajarn Siswa. Tesis. Medan: PPs
Universitas Negeri Medan.
Ngatino, 2010. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang Diintegrasikan dengan Media Animasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Tesis. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.
Rohani, A. 1997. Media Instructional Edukatif. Jakarta : Rineca Cipta
Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Rumansyah. (2001). Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kimia Karbon Melalui Strategi Peta Konsep ( Concept Mapping), 21 April 2005, (http://www.depdikbud.go.id/jurnal 142/ rumansyah.html.diakses 12 Maret
2013
Sadiman, A., dkk., 2008, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.6. Rajawali,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2008). Strategi Pembelajara Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Perpustakaan CSIS, Jakarta.
Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry da Problem Based Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelaruta Dan Hasil Kali Kelarutan, Tesis, PPs Unimed.
Siregar, H, 2011. Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer dalam Pemblajaran Berbasis Masalah terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimis Siswa SMA. Tesis. Medan: PPs Universitas Negeri Medan.
Smaldino, E.S., Lowther, L.D. & Russel, D. J., 2011.Instructional Technology and Media for Learning;Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar.
Jakarta: Kencana. Tesis. Medan:
Savery, J.R., (2006), Overview of Problem Based Learning : Defenitions and Distictions, The Interdiscipliary Journal of Problem-based Learning 1(1) :
9-20
Sipayung, V. N., (2009), Pengaruh Kreatifitas Dalam Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI Pada Pokok Bahasan Koloid.,
Tesis, Pps Unimed, Medan.
(6)
Algensindo, Bandung.
Sulistyowati, E., (2012), Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter, PT. Citra
Aji Parama, Jogjakarta.
Sunyono, Wirya, I.W., Suyanto, E.,dan Suyadi, G., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Provinsi Lampung,
Jurnal Pendidikan, MIPA – FKIP Universitas Lampung, Th 2009 – 12.
Suroso.2002. Ensiklopedia Sains dan kehidupan. Jakarta : Tarity Samudra
Berlian
Sulaiman, F., Atan, H., Idrus, R., M., and Dzakaria, (2004), Problem-based Learning : A study of Web-based Synchonous Collaboration, Malaysian Onlie Journal of Instructional Technology (MOJIT)1 (2) : 58-66.
Sungur, S., Tekkaya, C., and Geban, O., (2006), Improving Achievement Through Problem-based Learning, Journal of Biological Education (JBE)40 (4) :