PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK DISCUSSION STARTER STORY ( CERITA PEMULA DISKUSI ) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK DISCUSSION STARTER STORY (CERITA PEMULA DISKUSI) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS
CERITA PENDEK OLEH SISWA X MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
YUSNELLI LUBIS NIM 208311137
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
i ABSTRAK
Yusnelli Lubis, NIM 208311137. Pengaruh Penggunaan Teknik Discussion Starter Story ( cerita pemula diskusi ) Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh teknik pembelajaran Discussion Starter Story ( cerita pemula diskusi ) terhadap kemampuan dalam menulis cerpen tahun pembelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA MAN 2 Model Medan sebanyak 328 orang. Sampel diambil secara acak sebanyak 68 orang, 34 orang untuk kelas eksperimen dan 34 orang untuk kelas kontrol.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes esay dalam bentuk penugasan. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 75,15, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 65,85. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 8,05, selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf 5%
maupun 1% dengan dk = (N1+N2) – 2 = (34 + 34) – 2 =66, maka diperoleh taraf signifikansi
5% = 2,00 dan taraf signifikansi 1% = 2,65. Setelah dikonsultasikan, ternyata to yang
diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 2,00 < 4,13 > 2,65. Karena to yang diperoleh lebih besar
dari ttabel, maka dapat dinyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Teknik Discussion Starter Story ( cerita pemula diskusi ) lebih berpengaruh daripada teknik Ekspositori dalam menulis cerpen
(3)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Teknik Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi) Terhadap Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa X MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013”.
Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan selaku Dosen Pengarah dalam Ujian Mempertahankan Skripsi.
Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Drs. H. Sigalingging, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan, masukan, serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Kepala Sekolah, Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X, Pegawai Tata Usaha, serta siswa kelas X MAN 2 Model Medan.
Keluarga tercinta, Ayahanda Guslan Lubis, Ibunda Bismi Nasution, Kakakku Asrida Lubis serta Adikku Ali Ahmad Lubis, Irsan Lubis, Sudirman Lubis, Sukran Lubis, Hasan Basri Lubis, Ivan Mulyadi Lubis, dan Mhd. Adly Lubis serta seluruh keluarga tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi, dukungan materil serta moril kepada penulis.
Teman Seperjuangan Heryana, Sefriana, Mastari, Eva,Tia, Ami, Nanda, Dian,Fiza, Nining dan seluruh Teman D-eksis 2008 yang telah memberikan semangat dan Do’a.
Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Kepada mereka semua, selain ucapan terima kasih, adalah sebait doa yang bisa diberikan. Semoga segala kebaikan dari mereka dibalas Allah subhanahu wa taala, Amin.
(4)
iii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Maret 2013
Penulis
Yusnelli Lubis
(5)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……… i
KATA PENGANTAR ………. ii
DAFTAR ISI ………. V DAFTAR TABEL ……… Viii DAFTAR LAMPIRAN ……… X BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah……….. 1
B. Identifikasi Masalah ……… 4
C. Pembatasan Masalah ……….. 4
D. Rumusan Masalah ……….. 5
E. Tujuan Penelitian ……… 5
F. Manfaat Penelitian ………. 6
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………. 7
A. Kerangka Teoretis ……….. 7
1. Hakikat Model Cerita Pemula Diskusi ………. 7
a. Pengertian Tekhnik Cerita Pemula Diskusi ……… 7
b. Karakteristik Tekhnik Cerita Pemula Diskusi ……… 9
c. Langkah-langkah Tekhnik Cerita Pemula Diskusi ………… 10
d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Tekhnik Cerita Pemula Diskusi ……….. 11
e. Hakikat Tekhnik Pembelajaran Ekspositori ……… 12
f. Karakteristik Tekhnik Pembelajaran Ekspositori ……… 12
g. Tahap Tekhnik Pembelajaran Ekspositori ……….. 13
2. Pengertian Kemampuan ……… 13
3. Pengertian Menulis ……… 14
4. Kegunaan Menulis ………. 15
5. Keuntungan Menulis ……….. 15
6. Pengertian Cerita Pendek ……… 16
7. Hal-hal yang Dibutuhkan Dalam Menulis Cerpen ………. 18
8. Kiat Menulis Cerpen ……… 25
B. Kerangka Konseptual ……… 29
C. Hipotesis Penelitian ……….. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 31
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 31
1. Lokasi Penelitian ………. 31
2. Waktu Penelitian ………. 31
(6)
vi
1. Populasi ……… 31
2. Sampel ………. 32
C. Metode dan Desain Penelitian ……… 33
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ……….. 34
E. Tekhnik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ……….. 35
F. Tekhnik Analisis Data Penelitian ……….. 40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data ………. 44
1. Data Kelas Eksprimen ………... 44
2. Data Kelas Kontrol ……… 46
B. Deskripsi Data ……….. 47
1. Deskripsi Data Variabel X ……… 47
2. Deskripsi Data Variabel Y ……… 50
C. Uji Persyaratan Analisis Data ………. 54
D. Uji Normalitas Data ……… 54
1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X) ……….. 54
2. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y) ………. 56
3. Uji Homogenitas ……… 58
4. Pengujian Hipotesis ………... 60
E. Temuan Penelitia ………. 61
F. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 63
B. Saran ……….. 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN ...
(7)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kelebihan dan kelemahan teknik Discussion Starter Story ………. 11
3.1 Populasi siswa kelas X MAN 2 model Medan Tahun ………. 32
3.2 Desain eksprimen posttest control only desain group ……… … 33
3.3 Kisi-kisi Penilaian menulis cerpen ………. 35
3.4 Langkan pengajaran pada kelas eksprimen yang menggunakan teknik Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi) ……… 37
3.5 Langkah pengajaran pada kelas kontrol ……… yang menggunakan ekspositori ………. ... . 39
4.1 Hasil post-test menulis cerpen dengan menggunakan teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi ) ... 45
4.2 Hasil post-test menulis cerpen dengan menggunakan teknik ekspositori ... 46
4.3 Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik discussion starter story ... 47
4.4 Identifikasi kecendrungan kelas eksprimen ... 50
4.5 Distribusi frekuensi skor kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik ekspositori ... 50
4.6 Identifikasi kecendrungan kelas kontrol ... 53
4.7 Rangkuman hasil analisis deskriptif data penelitian ... 53
4.8 Uji normalitas kelompok eksprimen ... 54
4.9 Uji normalitas kelas kontrol ... 56
4.10 Pengujian normalitas data penelitian ... 58
4.11 Harga uji barlet ... 58
4.12 Pengujian homogenitas penelitian ... 60
4.13 Pengujian hipotesis penelitian ... 61
(8)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Cerpen
dengan Teknik DSS ... 67
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Teknik Ekspositori ... 72
Lampiran 3 Instrumen Penilaian Cerpen ... 77
Lampiran 4 Penggalan Cerpen ... 78
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... 80
Lampiran 6 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 83
Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal O ke Z ... 85
Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors... 86
Lampiran 9 Tabel Harga X2 ... 87
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPada era globalisasi ini dunia tulis menulis merupakan salah satu media yang sangat esensial untuk mentransformasikan segala hal pada berbagai bidang. Misalnya, melalui jasa internet,informasi apapun dapat diakses setiap orang di belahan dunia manapun. Melalui media massa, opini siapapun dengan mudah bisa mempengaruhi pembaca yang jauh dari jangkauan tekhnologi informasi sekalipun.
Jumadi (2007: VII) mengatakan
“Dalam perspektif antropologi, ternyata penggunaan bahasa tertulis berbanding lurus dengan tingkat peradaban suatu masyarakat. Artinya semakin intensif suatu masyarakat mengungkapkan gagasannya secara tertulis semakin tinggi pula tingkat peradaban mereka.”
Keterampilan menulis termasuk kedalam salah satu aspek keterampilam berbahasa. Sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa, menulis telah diajarkan disekolah; salah satunya dalah menulis cerpen. Bagi pelajar, pokok bahasan menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diharapkan dari siswa X SMA seperti yang tertulis dalam silabus adalah “Siswa mampu menulis pengalaman pribadi atau sesuatu yang dilihatnya dan menuangkannya dalam suatu bentuk fiksi yaitu cerpen”.
Cerita pendek merupakan salah satu jenis fiksi yang paling banyak diminati orang. Hal ini disebabkan karena cerpen sering dijumpai dimedia cetak maupun media elektronik. Hampir setiap media massa yang terbit diindonesia
(10)
menyajikan cerpen tiap minggu. Majalah-majalah hampir selalu memuat satu atau dua cerpen. Seolah-olah tanpa memuat cerpen, isi majalah tersebut tidak lengkap. Bahkan pemancar-pemancar radio siaran juga mempunyai rubrik cerpen yang diasuh secara berkala. Seolah-olah cerpen telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, sesuai sifatnya yang pendek, dalam menikmati cerpen, penikmat tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak membosankan.
Menurut Haris (1999:3)
“ Sebagian besar konsumen cerpen adalah remaja”. Remaja-remaja yang kelebihan uang jajan justru sengaja membeli majalah yang berlabel “majalah remaja” atau majalah khusus berisi cerpen yang berlabel sama. Tidak sedikit pula diantaranya berlangganan tiap terbit. Artinya, majalah remaja yang senatiasa memuat cerpen didalamnya bertemakan dunia mereka.”
Sebagai salah satu karya sastra yang paling banyak dikonsumsi para remaja, hendaknya remaja tersebut mampu menulis cerpen sesuai dengan dunia dan pengalaman remajanya. Karena selain banyaknya sarana cerpen yang tersedia, materi cerpen juga telah diajarkan di sekolah yang dimasukkan kedalam kurikulum pembelajaran dalam berbagai tingkatan.
Namun pada kenyataannya sesuai dengan hasil pengamatan peneliti selama PPLT, hasil belajar menulis cerpen siswa masih rendah, masalah ini disebabkan kurangnya ide-ide kreatif guru dalam menemukan strategi ataupun metode pembelajaran yang tepat untuk pelajaran menulis cerpen. Guru-guru disekolah cendrung menggunakan metode ceramah yang membosankan bagi siswa sehingga menimbulkan kejenuhan selama proses pembelajaran yang
(11)
membuat siswa malas belajar, kurang responsif, dan kehilangan gairah dalam mengeluarkan ide-ide kreatif.
Untuk meningkatkan hasil belajar menulis cerpen maka kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan. Seperti yang dikemukakan sukirno (1986 : 17) bahwa ” salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan teknik pembelajaran dalam mengajar, menyusun program pembelajaran sesuai dengan teknik pembelajaran yang dipilih, kemudian menerapkannya”. Salah satu teknik pembelajran tersebut adalah teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi).
Sudjana (2001:119) mengemukakan,
”Salah satu keistimewaan teknik pembelajaran discussion starter story (cerita pemula diskusi) adalah teknik kasus/permasalahan yang dapat digunakan apabila kegiatan belajar yang dilakukan untuk menghubungkan masalah yang dipelajari dengan kehidupan nyata, siswa diberi tugas untuk berpikir tentang kasus/permasalahn yang disamapaikan guru sebagai pengetahuan awal, sehingga terlebih dahulu siswa membaca materi yang akan diajarkan guru, kemudian pada saat guru memberikan informasi , siswa sudah memiliki pengetahuan awal. Dan setiap kelompok berhak mengemukakan hasil diskusinya”.
Diharapkan teknik pembelajaran Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi) ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan daya pikirnya. Alasan pemilihan teknik ini karena diperkirakan mampu mengatasi permasalahn diatas, sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Teknik ini memungkinkan siswa untuk belajar menulis cerpen melalui praktek diskusi dan memanfaatkan potensi interaksi dan kerjasama antar siswa. Diharapkan siswa sendiri menyadari kekurangannya sendiri, kemudian memperbaikinya agar tidak mengulangi lagi kesalahan didalam menulis cerpen.
(12)
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknik Discussion Starter Story (Cerita Pemula Diskusi) terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas X MAN 2 Model medan tahun pembelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat lima masalah seperti dibawah ini. 1. Proses belajar mengajar guru dikelas kurang efektif.
2. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih rendah.
3. Pada masa remaja, siswa butuh proses pembelajaran yang menarik untuk mengembangkan kreatifitasnya.
4. Kurangnya ide-ide kreatif guru dalam menemukan teknik ataupun metode pembelajaran yang tepat untuk pelajaran menulis cerpen.
5. Memilih teknik yang lebih efektif pada pembelajaram menulis cerpen 6. Keterampilan siswa menulis cerpen dengan teknik pembelajaran
Discussion Starter Story(cerita pemula diskusi).
C. Pembatasan Masalah
Untuk Menghindari permasalahan yang terlalu luas, serta untuk mengarahkan pembicaraan suatu masalah. Maka, permasalahan perlu dibatasi dan difokuskan pada bagaimana keterampilan siswa dalam menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain dengan menggunakan teknik Discussion starter Story (cerita pemula diskusi).
(13)
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah terdapat 3 hal sebagaimana dikemukakan dibawah ini. 1. Berapa skor kemampuan siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun
pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi)?
2. Berapa skor kemampuan siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik pembelajaran ekspositori?
3. Apakah perbedaan pengaruh teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi) dan teknik ekspositori terhadap kemampuan menulis cerita pendek?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian dikemukakan dibawah ini:
1. untuk menggambarkan hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik discussion starter story(cerita pemula diskusi), 2. untuk menggambarkan hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Model Medan
tahun pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik ekspositori,
3. untuk menggambarkan pengaruh penggunaan teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi) terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN 2 model Medan tahun pembelajaran 2012/2013.
(14)
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai kemampuan menulis cerpen siswa serta menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat menindaklanjuti hasil penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi Guru dan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia khususnya, untuk meningkatkan dalam pengajaran menulis dimasa yang akan datang.
b. Sebagai informasi bagi Guru untuk mengetahui pengaruh teknik pembelajaran discussion starter story ( cerita pemula diskusi ) terhadap kemampuan menulis cerpen sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Arifin, Zainal E dan S.Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:Akademika Pressindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf,Gorys.2006.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E.2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Mursini. 2011. Apresiasi & Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung:
Citapustaka Media Perintis.
Nurhayati.2004. “ Penerapan Model Story Maps dalam Meningkatkan kemampuan Mereproduksi Cerita pendek Bagi Siswa SLTP”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Nomor 2 Jilid 11.
Purba, Antilan. 2009. Sastra Kontemporer. Medan: USU Press.
Purba, Antilan. 2009. Stilistika Sastra Indonesia. Medan : USU Press.
Sianipar, Rusdah. 2005. Efektifitas Metode Pembelajaran Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi). Medan. Universitas Negeri Medan.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito.
Sudjana. 2001. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sugiyono, KS. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & d. Bandung : Alfabeta.
(16)
Sukardi.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syamsuddin dan Vismaia S.Damaianti.2007. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan,H.G. 1986. Meyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung : Angkasa Jaya.
Thahar, Harris Efendi. 1999. Kiat Menulis Cerpen. Bandung : Angkasa. Tim Edukatif. 2006. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas X SMA. Jakarta:
Erlangga.
Yudiono, KS. 2007. Pengantar sejarah Sastra Indonesia. Jakarta : PT Grasindo. http://kartikahidayati.blogspot.com/2010/12/menulis-kreatif-cerpen.html
(1)
membuat siswa malas belajar, kurang responsif, dan kehilangan gairah dalam mengeluarkan ide-ide kreatif.
Untuk meningkatkan hasil belajar menulis cerpen maka kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan. Seperti yang dikemukakan sukirno (1986 : 17) bahwa ” salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan teknik pembelajaran dalam mengajar, menyusun program pembelajaran sesuai dengan teknik pembelajaran yang dipilih, kemudian menerapkannya”. Salah satu teknik pembelajran tersebut adalah teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi).
Sudjana (2001:119) mengemukakan,
”Salah satu keistimewaan teknik pembelajaran discussion starter story (cerita pemula diskusi) adalah teknik kasus/permasalahan yang dapat digunakan apabila kegiatan belajar yang dilakukan untuk menghubungkan masalah yang dipelajari dengan kehidupan nyata, siswa diberi tugas untuk berpikir tentang kasus/permasalahn yang disamapaikan guru sebagai pengetahuan awal, sehingga terlebih dahulu siswa membaca materi yang akan diajarkan guru, kemudian pada saat guru memberikan informasi , siswa sudah memiliki pengetahuan awal. Dan setiap kelompok berhak mengemukakan hasil diskusinya”.
Diharapkan teknik pembelajaran Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi) ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan daya pikirnya. Alasan pemilihan teknik ini karena diperkirakan mampu mengatasi permasalahn diatas, sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Teknik ini memungkinkan siswa untuk belajar menulis cerpen melalui praktek diskusi dan memanfaatkan potensi interaksi dan kerjasama antar siswa. Diharapkan siswa sendiri menyadari kekurangannya sendiri, kemudian memperbaikinya agar tidak mengulangi lagi kesalahan didalam menulis cerpen.
(2)
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknik Discussion Starter Story (Cerita Pemula Diskusi) terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas X MAN 2 Model medan tahun pembelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat lima masalah seperti dibawah ini. 1. Proses belajar mengajar guru dikelas kurang efektif.
2. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih rendah.
3. Pada masa remaja, siswa butuh proses pembelajaran yang menarik untuk mengembangkan kreatifitasnya.
4. Kurangnya ide-ide kreatif guru dalam menemukan teknik ataupun metode pembelajaran yang tepat untuk pelajaran menulis cerpen.
5. Memilih teknik yang lebih efektif pada pembelajaram menulis cerpen 6. Keterampilan siswa menulis cerpen dengan teknik pembelajaran
Discussion Starter Story(cerita pemula diskusi).
C. Pembatasan Masalah
Untuk Menghindari permasalahan yang terlalu luas, serta untuk mengarahkan pembicaraan suatu masalah. Maka, permasalahan perlu dibatasi dan difokuskan pada bagaimana keterampilan siswa dalam menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain dengan menggunakan teknik Discussion starter Story (cerita pemula diskusi).
(3)
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah terdapat 3 hal sebagaimana dikemukakan dibawah ini. 1. Berapa skor kemampuan siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun
pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi)?
2. Berapa skor kemampuan siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik pembelajaran ekspositori?
3. Apakah perbedaan pengaruh teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi) dan teknik ekspositori terhadap kemampuan menulis cerita pendek?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian dikemukakan dibawah ini:
1. untuk menggambarkan hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Model Medan tahun pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik discussion starter story(cerita pemula diskusi), 2. untuk menggambarkan hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Model Medan
tahun pembelajaran 2012/2013 dalam menulis cerpen dengan menggunakan teknik ekspositori,
3. untuk menggambarkan pengaruh penggunaan teknik discussion starter story (cerita pemula diskusi) terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X MAN 2 model Medan tahun pembelajaran 2012/2013.
(4)
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai kemampuan menulis cerpen siswa serta menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat menindaklanjuti hasil penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi Guru dan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia khususnya, untuk meningkatkan dalam pengajaran menulis dimasa yang akan datang.
b. Sebagai informasi bagi Guru untuk mengetahui pengaruh teknik pembelajaran discussion starter story ( cerita pemula diskusi ) terhadap kemampuan menulis cerpen sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Arifin, Zainal E dan S.Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:Akademika Pressindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf,Gorys.2006.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E.2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Mursini. 2011. Apresiasi & Pembelajaran Sastra Anak-anak. Bandung:
Citapustaka Media Perintis.
Nurhayati.2004. “ Penerapan Model Story Maps dalam Meningkatkan
kemampuan Mereproduksi Cerita pendek Bagi Siswa SLTP”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Nomor 2 Jilid 11.
Purba, Antilan. 2009. Sastra Kontemporer. Medan: USU Press.
Purba, Antilan. 2009. Stilistika Sastra Indonesia. Medan : USU Press.
Sianipar, Rusdah. 2005. Efektifitas Metode Pembelajaran Discussion Starter Story (cerita pemula diskusi). Medan. Universitas Negeri Medan.
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : PT Tarsito.
Sudjana. 2001. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sugiyono, KS. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & d. Bandung : Alfabeta.
(6)
Sukardi.2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syamsuddin dan Vismaia S.Damaianti.2007. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan,H.G. 1986. Meyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung : Angkasa Jaya.
Thahar, Harris Efendi. 1999. Kiat Menulis Cerpen. Bandung : Angkasa. Tim Edukatif. 2006. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas X SMA. Jakarta:
Erlangga.
Yudiono, KS. 2007. Pengantar sejarah Sastra Indonesia. Jakarta : PT Grasindo. http://kartikahidayati.blogspot.com/2010/12/menulis-kreatif-cerpen.html