IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA DI KELAS X-A SMA NEGERI I PARANGINAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK SIKAP POSITIF TERHADAP

KONSTITUSI NEGARA DI KELAS X-A

SMA NEGERI I PARANGINAN

SEMESTER GENAP

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Berlina Siburian NIM.309111007

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Berlina Siburian, NIM.309111007. Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara Di Kelas X-A SMA Negeri I Paranginan Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara, maka dilakukan analisa tentang data yang telah diperoleh dengan menggunakan test pemahaman. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini seluruh siswa kelas X yang terdiri dari lima kelas yang jumlahnya 195. Sampel penelitian ini yaitu dengan jumlah 39 orang.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriftif kualitatif disertai disertai dengan deksriftif Kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi yang dilakukan oleh observer. Tehnik analisis data dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil observasi menyimpulkan apakan dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas X SMA Negeri I Paranginan. Hal ini didukung dari hasil pengujian diperoleh hasil Ketuntasan Klasikal dalam siklus I yaitu 41,02% dan pada siklus II 89,7%. Jadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu 48,68%.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dengan baik. Adapun yang dibahas dalam proposal skripsi ini adalah tentang ” Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara Di Kelas X SMA Negeri I Paranginan Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.”

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar penulis, terkhusus dan teristimewa kedua orang tua penulis (Ayah St. Dompak Siburian, S.Pd dan Ibu Rosdiana Simanjuntak,S.Pd) malaikat penolong dalam hidup penulis, yang banyak memberikan semangat, doa serta bantuan moril dan materiil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kuliah serta skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Serta kepada Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang sudah banyak memberi arahan dan bimbingan serta kritik dan saran terhadap penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir penyelesaian skripsi ini..Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas


(7)

iii

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku pembantu Dekan III Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah berkenan dan bersusah payah membimbing penulis sejak awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

5. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan,SH,M.Hum, selaku sekretaris jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai dosen penguji. 6. Bapak Drs.Buha Simamora,SH,MH dan bapak Drs.Suady Husin,SH,M.S

selaku dosen penguji saya.

7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya. 8. Kepada pak Jhoni sebagai tata usaha di jurusan pendidikan kewarganegaraan. 9. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri I Paranginan, Drs.Manaek Siburian yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 10. Kepada Bapak/Ibu guru di Sekolah SMA Negeri I Paranginan yang telah

membantu penulis dalam mengadakan dan menyelesaikan penelitian.

11. Buat kakakku Asrina M Siburian,S.Pd , Abang Iparku Humbang Ompu Sunggu,S.E dan Keponakanku Ceacilia D.A Ompu Sunggu, kepada abangku Adiwijono Siburian,S.Pd dan Edakku Ellys K Silaban,S.tw dan adekku tersayang Bikardo Siburian. Penulis ucapkan terima kasih atas dorongan dan doanya.


(8)

iv

12. Kepada kawan satu kostku di rumah Op.Samuel di Jln.Durung yaitu Lahot Silalahi, Doklas Silalahi, Ponto Silalahi, Tua pasaribu, Dianse Hutabarat, Santi Purba, serta cucu op.samuel semuanya dan juga oppung Op.Samuel dan teristimewa buat Rahel Silalahi kawan satu kamarku yang setia mengawani dalam duka maupun suka, penulis ucapkan terimakasih.

13. Buat rekan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2008 sampai stambuk 2012, dan terkhusus buat rekan-rekan kelas regular B’09 dan regular A’09 tanpa terkecuali.

14. Kepada kawan-kawan satu tempat PPL di SMK N 2 Pematang Siantar : Tuty simamora, Betty Siallagan, Jaihot Sigalingging, Jendro Sipahutar, Chandra Pasaribu, Arinda Sianturi, Anju Nababan, Rizaldi Simanjuntak, Vasco Simamora, Edy Sinaga, Renova Siregar, Yeni Sihombing, Virgo Silalahi, Viargo Tambunan, Vina Sikumbang, Harybadi Sinaga, Kiki Pratama, Rini Wahyuni, Charly Silaban, Omri Simanjuntak.

15. Kepada sahabat-sahabat saya Salome Purba, Iyuslina Purba, Naomas Nainggolan, Sovia Lauren Silalahi, Lilis Suriani Napitupulu , Azura Sembiring, Erva Sitepu, Maysita Damayanti, Candra Panjaitan, Eva Silitonga, Asty Siregar, Nurcahaya Simaremare, Rachel Silalahi.

16. Teristimewa untuk Juparman Simbolon, yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat setiap saat kepada penulis.

17. Buat kawan-kawan penulis Susi Simbolon, Lomudur Simbolon, Feronika Manihuruk, B’Syamsul Manalu, Polmen Sinaga, Ganda Pasaribu, K’Unida Sagala, K’Riama Sagala,


(9)

v

Akhirnya semua jasa dan budi baik penulis terima di atas, penulis kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan dan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda. Semoga menjadi berkesan sepanjang masa dan dijadikan intan kehidupan untuk selama-lamanya. Amin.

Medan, Mei 2013 Hormat Saya,

Berlina Siburian NIM. 309111007


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Belajar Siswa siklus I ……… ... 43

Tabel 2 Jumlah Siswa Yang Berhasil Pada Siklus I……… 44

Tabel 3 Lembar Observasi Guru Pada Siklus I ... 45

Tabel 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 48

Tabel 5 Deskripsi Hasil Belajar Pada siklus II... 52

Tabel 6 Jumlah Siswa Yang Berhasil Pada Siklus I ... 55

Tabel 7 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 56

Tabel 8 Lembar Observasi Guru Pada Siklus II... 58

Tabel 9 Lembar Observasi Siswa Pada siklus II ... 61

Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 62

Tabel 11 Peningkatan Hasil belajar Siswa Secara Klasikal ... 63


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 2. Soal Pilihan Berganda 20 butir

3. Jawaban Pilihan Berganda 4. Angket

5. Nota Tugas

6. Surat Izin Penelitian dari Jurusan

7. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

8. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari SMA N 1 Paranginan 9. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Skripsi

10.Surat Keterangan Bebas dari Perpustakaan Jurusan 11.Surat Keterangan Bebas dari PerpustakaanUNIMED

12.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PKn 13.Kartu Bimbingan Skripsi

14.Pernyataan Keaslian Tulisan 15.Daftar Riwayat Hidup


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan bangsa lain. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, sehat jasmani dan rohani.

Sehingga sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya dalam masyarakat, bangsa dan negara.


(13)

2

Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi. Namun sekarang ini kebanyakan siswa merasa jenuh belajar Pendidikan Kewarganegaraan karena merasakan situasi belajar yang monoton. Salah satu penyebabnya adalah cara mengajar guru yang masih konvensional. Pembelajaran Konvensional adalah pembelajaran yang dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru. Oleh karena itu dipandang perlunya inovasi penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk menghilangkan situasi belajar yang menjenuhkan dan menimbulkan situasi belajar yang menyenangkan.

Selama ini proses pembelajaran PKn di kelas X kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal Sehingga Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran PKn. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak seperti yang diharapkan.

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang


(14)

3

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung multiperan dari guru.

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru hendaknya mampu membantu setiap anak secara efektif, dapat mempergunakan berbagai kesempatan belajar. Sebagai perencana pengajaran, seorang guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara aktif. Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memiliki bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi, dan sebagainya.

Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut guru adalah, bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang diharapkan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anakk didik yang satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis.

Berdasarkan pengamatan peneliti ketika praktek PPL di SMK Negeri 2 Pematang Siantar, sebagian besar siswa seperti merasa enggan bertanya atau takut sehingga siswa kurang aktif dalam belajar. Salah satu faktor yang membuat siswa merasa jenuh belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah cara mengajar yang monoton. Hal tersebut membuat proses belajar mengajar menjadi kurang variatif


(15)

4

dan siswa kurang aktif dalam belajar. Selain itu kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah banyaknya materi yang harus dihafal seperti contohnya Undang-Undang. Kesulitan belajar dapat bersumber dari dalam diri siswa, misalnya cara penyajian materi pelajaran/suasana pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, model pembelajaran Talking Stick dapat diangkat sebagai model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Siswa yang menyadari bahwa dirinya sukar menerima bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru, biasanya tidak atau kurang memperhatikan pelajaran itu. Siswa cenderung menunjukkan sikap acuh tak acuh atas apa yang disampaikan guru. Sementara itu guru memberikan pelajaran, siswa juga melakukan kegiatan lain yang terlepas dari pelajaran. Guru mengajar sendiri, siswa juga belajar sendiri dengan topik bahasan masing-masing. Guru yang hanya mengajar dan tanpa memperhatikan mengerti tidaknya siswa terhadap bahan pelajaran yang disampaikan, akan mendapat reaksi yang negatif dari siswa. Siswa kurang senang, umpan balik dari siswa pun tidak terjadi.

Untuk itu perlu diadakan pembaharuan dalam hal model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran bermain tongkat, yaitu model pembelajaran yang dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh siswa dengan menggunakan bantuan tongkat yang bertujuan mendorong siswa untuk berani mengungkapkan pendapat, dimana tongkat dipindahkan secara estafet dari


(16)

5

siswa satu ke siswa lainnya dengan diiringi musik atau lagu, siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Tongkat akan berpindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa talking stick dipakai sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara bergiliran/bergantian. Sehingga dapat mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta membuat siswa menjadi lebih aktif. Maka dari itu penulis mengangkat sebuah judul Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara Di Kelas X SMA Negeri I Paranginan Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Mengingat dalam suatu penelitian banyak dijumpai petmasalahan-permasalahan maka sebelum merumuskan masalah penelitian tersebut, terlebih dahulu penulis akan mengidentifikasi masalah yang berkenaan dengan penelitian ini.


(17)

6

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kemampuan guru menggunakan model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

2. Mamfaat model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

3. Efektifitas penerapan model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

4. Pemahaman siswa-siswi terhadap penggunaan model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam sebuah penelitian hendaknya memiliki batasan masalah. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan terhadap batasan-batasan masalah yang hendak dibahas agar ruang lingkup masalah tidak terlalu luas sehingga tidak menyimpang dari latar belakang dan identifikasi masalah.

Maka sehubungan dengan itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara. D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Talking Stick pada mata pelajaran PKn. Bagaimana pemahaman siswa dalam materi yang akan disampaikan dengan mengunakan model Talking Stick


(18)

7

E. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian. Sesuai rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan : untuk mengImplementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

F. MAMFAAT PENELITIAN

Adapun yang menjadi mamfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan berfikir penulis tentang mamfaat menggunakan model pembelajaran talking stick.

2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang mamfaat menggunakan model pembelajaran talking stick.

3. Diharapkan bermamfaat bagi setiap guru sebagai bahan dalam rangka peningkatan sebagai pendidik.


(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisi dan temuan penelitian yang disajikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajran Talking Stick pada pokok Teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara SMA N 1 Paranginan dapat mengalami peningkatan dari hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata nilai 6,30 dan pada siklus II rata-rata nilai 7,71. Dapat di lihat siswa belum berhasil mencapai nilai rata-rata dengan ketuntasan klasikal 70 pada siklus I, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Siswa dapat mencapai rata-rata 7,71 , maka dapat disimpulkan siswa mampu belajar PKn pada pokok teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

2. Maka dapat dilihat bahwasanya hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada pokon bahasan Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

3. Pemahaman siswa belajar teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara sangat aktif dan serius sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

4. Dalam proses belajar teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara siswa sulit memahami pelajaran Talking Stick karna model ini masih pertama kali dilaksanakan dikelas tersebut namun pada siklus II siswa


(20)

60

sudah mengerti tahap-tahap pada model pembelajaran Talking Stick sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang disajikan di atas . Maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru menggunakan model pembelajran yang memudahkan proses belajar-mengajar.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menggunakan model Talking Stick dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memudahkan siswa memahami pelajaran.

3. Guru sebaiknya memperhatikan kesulitan atau kelemahan siswa dalam belajar teori kedaulatan rakyat dan sistem kedaulatan rakyat dapat berjalan dengan baik.

4. Guru dapat memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam model pembelajaran selam proses belajar-mengajar berlangsung.


(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Ahamad, Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Ali, Muhammad. 2003. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Pustaka Aman.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.

Aziz, Abdul. 2007. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Budiyanto. 2004. Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia.

Hamzah, B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Joyce, Bruce,. Marsha Weil dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yog yakarta:Pustaka Pelajar.

Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta:Grasindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surya, Sutan. 2006. Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Yogyakarta : Pustaka Pena.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, S. dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


(22)

62

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:Kencana Predana Media Group.

Yudhi, Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Cipayung:Gaung Persada Press.

SUMBER INTERNET :

Admin:Talking Stick.(http:/herdy07/.Model Pembelajaran Talking Stick Suintak/herdian/wordpress.com): (15 maret 2013)


(1)

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kemampuan guru menggunakan model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

2. Mamfaat model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

3. Efektifitas penerapan model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

4. Pemahaman siswa-siswi terhadap penggunaan model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam sebuah penelitian hendaknya memiliki batasan masalah. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan terhadap batasan-batasan masalah yang hendak dibahas agar ruang lingkup masalah tidak terlalu luas sehingga tidak menyimpang dari latar belakang dan identifikasi masalah.

Maka sehubungan dengan itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Talking Stick pada mata pelajaran PKn. Bagaimana pemahaman siswa dalam materi yang akan disampaikan dengan mengunakan model Talking Stick


(2)

7

E. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian. Sesuai rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan : untuk mengImplementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

F. MAMFAAT PENELITIAN

Adapun yang menjadi mamfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan berfikir penulis tentang mamfaat menggunakan model pembelajaran talking stick.

2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang mamfaat menggunakan model pembelajaran talking stick.

3. Diharapkan bermamfaat bagi setiap guru sebagai bahan dalam rangka peningkatan sebagai pendidik.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisi dan temuan penelitian yang disajikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajran Talking Stick pada pokok Teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara SMA N 1 Paranginan dapat mengalami peningkatan dari hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata nilai 6,30 dan pada siklus II rata-rata nilai 7,71. Dapat di lihat siswa belum berhasil mencapai nilai rata-rata dengan ketuntasan klasikal 70 pada siklus I, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Siswa dapat mencapai rata-rata 7,71 , maka dapat disimpulkan siswa mampu belajar PKn pada pokok teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

2. Maka dapat dilihat bahwasanya hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada pokon bahasan Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.

3. Pemahaman siswa belajar teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara sangat aktif dan serius sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

4. Dalam proses belajar teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara siswa sulit memahami pelajaran Talking Stick karna model ini masih pertama kali dilaksanakan dikelas tersebut namun pada siklus II siswa


(4)

60

sudah mengerti tahap-tahap pada model pembelajaran Talking Stick sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang disajikan di atas . Maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru menggunakan model pembelajran yang memudahkan proses belajar-mengajar.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menggunakan model Talking Stick dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memudahkan siswa memahami pelajaran.

3. Guru sebaiknya memperhatikan kesulitan atau kelemahan siswa dalam belajar teori kedaulatan rakyat dan sistem kedaulatan rakyat dapat berjalan dengan baik.

4. Guru dapat memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam model pembelajaran selam proses belajar-mengajar berlangsung.


(5)

61

Ahamad, Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Ali, Muhammad. 2003. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Pustaka Aman.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.

Aziz, Abdul. 2007. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Budiyanto. 2004. Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia.

Hamzah, B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Joyce, Bruce,. Marsha Weil dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yog yakarta:Pustaka Pelajar.

Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta:Grasindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surya, Sutan. 2006. Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Yogyakarta : Pustaka Pena.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, S. dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.


(6)

62

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:Kencana Predana Media Group.

Yudhi, Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Cipayung:Gaung Persada Press.

SUMBER INTERNET :

Admin:Talking Stick.(http:/herdy07/.Model Pembelajaran Talking Stick Suintak/herdian/wordpress.com): (15 maret 2013)


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS PETA KONSEP PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2008/2009

0 11 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 2 KOTA AGUNG TP 2011/2012

0 20 53

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEJARAH KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014

2 27 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

0 18 42

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

0 7 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI 3 BIREUEN

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI PRISMA DAN LIMAS

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SEMESTER 2 SDN 1 BULUNGCANGKRING

0 0 23

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK QUESTION STUDENT HAVE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 15