ANBER Analisis Pembelajaran Matematika Pada Kelas Berkebutuhan Khusus Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta Ditinjau Dari Aktivitas Guru.

ANALISIS PEMBELAJA
ARAN MAT
TEMATIKA
A PADA KE
ELAS
BER
RKEBUTUH
HAN KHUSUS SEKOL
LAH LUAR
R BIASA NE
EGERI
SURAKA
ARTA DITIN
NJAU DAR
RI AKTIVIT
TAS GURU
U

NASKA
AH PUBLIK
KASI

Untu
uk Memenuhi Sebagian
n Persyarataan
Gu
una Mencap
pai Derajat Sarjana
S
S-11
FKIP Matematika

Diisusun Oleh
h:
SEFTI D
DWI MUJAY
YANTI
A 410 080 048
8

PR
ROGRAM S

STUDI MAT
TEMATIKA
A
F
FAKULTA
S KEGURU
UAN DAN ILMU
I
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2013

IINTYERSITAS MT]HAMMADTYAH ST]RAKARTA
FAKTJLTAS KEGTIRUAI\I DAI\T ILMU PEIYDIDIKAI\I
JI.

A Yani Tromol


Pos I, Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417,719483 Fax. 715448 Surakarta 57102

http://wwuums.ac.id

Website:

Email: ums@lms.ac.id

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Idris Harta, MA, Ph.D. ( Pembimbing I )

NIK

:980

Nama : Dr.


MK

lipto

Subadi, M.Si ( Pembimbing

II )

: 150

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yailg merupakafl ringkasan
skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa

\ama

Sefti Dwi Mujayanti

\.IM


A 410080048

:

hogram Studi Pendidikan Matematika
Judul Skripsi

ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS
BERKEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI
SURAKARTA DITINJAU DARI AKTIVITAS GURU

)iaskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta" Maret 2013
Pembimbins II

MK:

980


NIK:150

ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS
BERKEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI
SURAKARTA DITINJAU DARI AKTIVITAS GURU
Oleh
1

Sefti Dwi Mujayanti, Idris Harta2, dan Tjipto Subadi3
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, yaok58@yahoo.co.id
2
Staf Pengajar UMS Surakarta, idrisharta@yahoo.com
3
Staf Pengajar UMS Surakarta, tjiptosubadi@yahoo.com
ABSTRAK

Anak tuna grahita ringan memiliki keterbatasan dalam hal berpikir,
perhatian dan daya ingatnya lemah, sukar berpikir abstrak, serta kurang mampu
berpikir logis. Matematika di anggap sebagai pelajaran yang sulit dan kurang

disukai siswa. Banyak kritik ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu
menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka sehingga hanya
dikomunikasikan searah. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan strategi
pengorganisasian penyampaian materi, memaparkan bagaimana strategi
pengelolaan interaksi pembelajaran, dan makna strategi pengelolaan guru terhadap
pembelajaran matematika di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta. Subjek
penelitian adalah guru matematika SLB Negeri Surakarta. Data dikumpulkan
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan
dengan triangulasi sumber, data dan teknik. Teknik analisis data secara first order
understanding dan second order understanding. Hasil penelitian adalah (1)
Strategi penyampaian materi pembelajaran matematika di Sekolah Luar Biasa
Negeri Surakarta adalah menggunakan CTL (Contextual Teacing Learning),
kurikulum yang digunakan adalah Kurikulam Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
(2) Penerapan pembelajaran dan strategi yang digunakan pada pembelajaran
matematika guru lebih mengajarkan siswa autis dengan benda nyata yang ada
disekitarnya (3) Kelengkapan material dan sumber daya di sekolah sangat
membantu guru untuk mempermudah perancangan pembelajaran.
Kata Kunci : Pembelajaran matematika dan aktivitas guru.
A. PENDAHULUAN
Kemajuan pembangunan yang dicapai bangsa Indonesia khususnya

pembangunan di bidang pendidikan akan mendorong tercapainya tujuan
pembangunan nasional, maka sangat penting adanya perhatian pemerintah
terhadap pendidikan terutama wajib belajar sembilan tahun yang telah lama
1

dicanangkan. Pemerintah berupaya meningkatkan taraf kehidupan rakyat
dengan wajib belajar 9 tahun (UU Pendidikan Nasional no:/1989).
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia bermacam-macam. Bagi
peserta didik yang berkemampuan rata-rata ditempatkan di sekolah regular,
dan yang berkemampuan dibawah rata-rata ditempatkan pada tempat khusus
yaitu bentuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Hal itu sesuai dengan UU RI nomor
20 tahun 2003 pasal 50 ayat 2 bahwa warga Negara yang memiliki kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus.
Pendidikan luar biasa, seperti yang termuat dalam UU nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 50: menjelaskan
bahwa pendidikan diarahkan pada pengembangan sikap dan kemampuan
kepribadian anak, bakat, kemampuan mental, dan fisik sampai mencapai
potensi mereka yang optimal. Pendidikan Luar Biasa bertujuan membekali
siswa berkebutuhan khusus untuk dapat berperan aktif di dalam masyarakat.

Pemerintah menawarkan berbagai sekolah SLB diantaranya SLB-A, SLB-B,
SLB-C, dan SLB-D. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai tuna grahita ringan.
Tuna grahita ringan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
anak yang mencapai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Tuna grahita
kata lainnya cacat mental. Anak tuna grahita ringan memiliki keterbatasan
dalam hal berpikir, perhatian dan daya ingatnya lemah, sukar berpikir
abstrak, serta kurang mampu berpikir logis (Amin, 1995 : 11).

2

Klasifikasi anak tuna grahita pada umumnya didasarkan pada taraf
inteligensinya, yang terdiri dari tunagrahita ringan, tunagrahita sedang dan
tuna grahita berat”. Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil.
Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet, sedangkan menurut
Skala Weschler (WISC) memiliki IQ 69-55. Mereka masih dapat belajar
membaca, menulis dan berhitung sederhana. Pada umumnya anak tuna
grahita ringan tidak mengalami gangguan fisik karena mereka secara fisik
tampak seperti anak normal pada umumnya (H.T. Sutjihati Somantri, 1996 :
86).

Saat ini menjadi hal yang biasa matematika di anggap sebagai pelajaran
yang sulit dan kurang disukai siswa. Banyak kritik ditujukan pada cara guru
mengajar

yang

terlalu

menekankan

pada

penguasaan

sejumlah

informasi/konsep belaka sehingga hanya dikomunikasikan searah.
Pada standar proses pendidikan, guru merupakan komponen yang
penting karena sebagai kunci keberhasilan pelaksanakan pendidikan. Oleh
karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari

pembenahan kemampuan guru. Guru harus mampu bagaimana merancang
suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang
akan dicapai.
Prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks
standar proses pendidikan yaitu berorientasi pada tujuan, aktivitas,
individualitas dan integritas (Wina Sanjaya, 2006 : 131-135). Disamping itu,
Bab VI Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dikatakan bahwa

3

proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Tidak berbeda dengan siswa yang mengikuti di sekolah biasa, pada
sekolah luar biasa pun diperlukan strategi pembelajaran yang cocok untuk
anak tuna grahita ringan dalam proses pembelajaran matematika. Dengan
pemilihan strategi yang cocok, nantinya anak akan mudah untuk menangkap
materi dari pembelajaran matematika sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan efektif.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian yang
meliputi langkah-langkah sistematis sebagaimana langkah dalam penelitian
ilmiah. Abdurrahmat (2006:15) Penelitian adalah terjemahan dari bahasa
inggris, research. Ada ahli yang mengartikan kata research kedalam bahasa
Indonesia menjadi riset. Kata research berasal dari kata re, yang berarti
kembali dan to research yang berarti mencari kembali. Sedangkan menurut
kamus webster’s new international, research (penelitian) adalah penelitian
yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, suatu
penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu.
Pelaksanakan dimulai bulan Maret 2012 sampai dengan bulan
November 2012, secara terperinci sebagai berikut:

4

1.

Tahap perencanaan mencakup pengajuan judul, pembuatan proposal,
pembuatan pedoman observasi, permohonan ijin riset serta survey di
sekolah yang direncanakan hingga tempat penelitian yang dilaksanakan
pada minggu pertama bulan Maret 2012 sampai selesai.

2.

Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah
yang berupa pengambilan data-data yang dilaksanakan pada bulan
September2012.

3.

Tahap analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil penelitian tahap ini dilaksanakan pada
bulan Oktober 2012.

4.

Tahap pelaporan, yang dilaksanakan bulan November 2012.
Penelitian ini menggunakan teknik first order understanding dan

second order understanding. Metode pengumpulan data dalam penelitian
disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian (Sugiyono, 2008: 206).
Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data yang dipilih dan
mengutamakan perspektif emic, artinya mementingkan pandangan informan,
yakni bagaimana mereka memandang dan menafsirkan dunia dari
pendiriannya.

Peneliti

tidak

bisa

memaksakan

kehendaknya

untuk

mendapatkan data yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, menyatakan bahwa penelitian kualitatif harus
dilaksanakan pada kondisi alami dengan pendekatan naturalistik. Berdasarkan
pendekatan ini, data penelitian ini diperoleh pada kondisi dan situasi
sebenarnya.

5

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara,
observasi dan dokumetasi.
1. Metode Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik first order
understanding (Peneliti menanyakan pada yang diteliti guna memperoleh
kejelasan). Peneliti melakukan wawancara terhadap responden agar
mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian
ini, peneliti bertanya pada guru mata pelajaran matematika tentang
bagaimana pembelajaran matematika pada kelas berkebutuhan khusus
tersebut. Peneliti menggunakan alat perekam suara dan catatan lapangan
sebagai alat bantu penelitian.
2. Metode Observasi
Obsevasi adalah pengamatan langsung terhadap apa yang akan
diteliti berikut lingkungan fisik dan kegiatan pengamatan langsung suatu
kegiatan yang berjalan. Dalam penelitian ini, peneliti mencatat dan
mendokumentasikan apa yang terjadi pada pembelajaran matematika di
kelas serta mendiskripsikan lingkungan sekolah.
3. Metode Dokumentasi
Pada penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengambil
data tentang pembelajaran matematika pada kelas berkebutuhan khusus
yang diperoleh dari guru bidang studi matematika. Selain itu dokumentasi
juga dilakukan dengan kamera yaitu mengambil gambar lokasi sekolah,

6

kondisi ruang kelas, kegiatan siswa saat mengikuti KBM, dan hal-hal lain
yang mendukung penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data kualitatif, yang mengikuti konsep yang diberikan Miles and
Huberman. Menurut Miles and Huberman (Sugiono, 2008 : 207)
mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan
penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh.
Teknik

analisis

data

kualitatif

dilakukan

bersamaan

dengan

pengumpulan data, menggunakan teknik second order understanding (peneliti
memberikan penjelasan dan interpretasi terhadap interpretasi pihak yang
diteliti sampai memperoleh suatu makna yang baru dan benar). Aktifitas
dalam analisis data, yaitu Pengumpulan data, Penyajian Data, Reduksi Data,
dan Kesimpulan-kesimpulan penarikan/verivikasi.
Langkah-langkah analisis data ditunjukkan gambar I berikut

Pengumpulan
data

Penyajian Data

Kesimpulan-kesimpulan
penarikan/verivikasi

Reduksi Data

Gambar II. Komponen dalam analisis data.

7

Data dalam penelitian ini disahkan melaui teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain (Moleong, 2006 : 256). Triangulasi dilakukan dengan cara
triangulasi sumber data dan teknik.
Triangulasi sumber data diterapkan dengan mengambil data dari
beberapa sumber, dalam pnelitian ini sumber datanya adalah siswa, guru,
kepala sekolah dan masyarakat sekitar. Triangulasi teknik dilakukan dengan
cara menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan
wawancara, observasi, dan dokumentasi ( Sugiono, 2008 : 209).
Prosedur penelitian dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah
yaitu studi persiapan, studi eksplorasi umum, dan studi eksplorasi
khusus.Studi persiapan dilakukan untuk menentukan tempat dan objek serta
fokus penelitian. Hal ini didasarkan pada:
1.

Isu-isu umum Sekolah Luar Biasa

2.

Kajian pustaka yang relevan
Studi eksplorasi umum, dilakukan untuk penjagaan umum berkaitan

dengan fokus penelitian melalui wawancara maupun observasi secara
global.Studi eksplorasi khusus dilakukan untuk pengumpuln data dan analisis
data, pengecekan hasil penelitian dan penulisan laporan penelitian.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Strategi pembelajaran matematika adalah metode penyampaian materi
pembelajaran atau cara-cara yang dipilih oleh guru dalam proses
pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas bagi siswa
menuju tercapainya tujuan pembelajaran matematika yang efektif.
8

Sumber kesulitan bagi siswa autis SLB Negeri Surakarta adalah tidak
adanya karakter pembelajaran yang dapat digunakan secara tepat sehingga
hal ini dapat menghambat pembelajaran matematika. Indikasi yang
mempengaruhi perkembangan untuk pemahaman matematika adalah
perhatian, proses kognitif, permasalahan tentang lemahnya memori atau daya
ingat siswa
Guru merupakan variabel yang paling mempengaruhi dalam proses
perancangan sebuah pembelajaran siswa autis. Pengaruh guru dapat beranjak
dari pendapat mereka tentang apa yang seharusnya dipelajari oleh siswa,
kapasitas mereka untuk memfasilitasi pembelajaran (penguasaan psikologi
pendidikan dan metode mengajar), komitmen mereka terhadap profesi,
keyakinan akan kemampuan siswa menangkap pelajaran, hingga latar
belakang bidang keilmuan mata pelajaran yang diampu, sehingga guru
memberikan beberapa strategi pembelajaran yang tidak sama dengan siswa
kelas normal.
Penerapan

pembelajaran

dan

strategi

yang

digunakan

pada

pembelajaran matematika guru lebih mengajarkan siswa autis dengan benda
nyata yang ada disekitarnya. Proses pembelajaran oleh guru matematika SLB
Negeri Surakarta menggunakan alat peraga dan menunjukan benda-benda
disekeliling siswa supaya siswa lebih mengerti dan paham apa yang
disampaikan guru. Strategi pembelajaran yang demikian memunculkan suatu
proses pembelajaran yang kongrit pada siswa kelas autis, akan tetapi
diimbangi dengan keseriusan guru dalam menyampaikan materi sehingga

9

guru yang lebih aktif. Proses pembelajaran matematika pada siswa kelas autis
berjalan satu arah yaitu guru menyampaikan materi kepada siswa.
Berbagai keputusan yang diambil guru dan dimuat dalam perencanaan
pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh usia, tingkat kematangan berpikir,
latar belakang pengetahuan yang telah mereka miliki, tingkat motivasi,
hingga minat mereka Saat merancang sebuah pembelajaran, sudah barang
tentu harus mempertimbangkan dari sisi konten, terkait dengan tipe materi
pelajaran yang akan dibelajarkan: apakah materi pelajaran berupa konsep,
prinsip, fakta, atau keterampilan. Setiap tipe materi pelajaran memerlukan
strategi yang berbeda-beda dalam penyampaiannya agar siswa terfasilitasi
belajarnya.
Material dan sumber daya yang tersedia di sekolah sangat besar
dampaknya dalam perancangan suatu pembelajaran. Kelengkapan material
dan sumber daya di sekolah sangat membantu guru untuk mempermudah
perancangan pembelajaran. Walaupun demikian, seringkali pada guru-guru
ahli, mereka punya kemampuan untuk mencari pengganti material atau
sumber daya tertentu yang tidak tersedia di sekolah dengan material atau
sumber daya lain yang terdapat di sekolah atau lingkungan sekitar.
Keefektifan penerapan strategi pembelajaran, guru konsisten dan
tegas meskipun harus berulang-ulang menjelaskan meteri kepada siswa autis
sampai siswa tersebut benar-benar paham.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya dapat disimpulkan :
10

a.

Strategi

pengorganisasian

penyampaian

materi

pembelajaran

matematika di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta adalah
menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). Kurikulum
yang digunakan yaitu KTSP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang disampaikan oleh guru dibuat dalam setiap satu kali
pembelajaran. Hal tersebut diperuntukan supaya proses pembelajaran
memenuhi target dan bisa berjalan secara sistematis berdasarkan
indikator pada kurikulum.
b.

Strategi pengelolaan interaksi guru dalam pembelajaran matematika
di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta adalah lebih mengajarkan
siswa autis dengan benda nyata yang ada disekitarnya. Proses
pembelajaran

oleh

guru

matematika

SLB

Negeri

Surakarta

menggunakan alat peraga dan menunjukan benda-benda disekeliling
siswa supaya siswa lebih mengerti dan paham apa yang disampaikan
guru. Strategi pembelajaran yang demikian memunculkan suatu
proses pembelajaran yang kongrit pada siswa kelas autis, akan tetapi
diimbangi dengan keseriusan guru dalam menyampaikan materi
sehingga guru yang lebih aktif dan kreatif. Proses pembelajaran
matematika pada siswa kelas autis berjalan satu arah yaitu guru
menggunakan beberapa strategi yang disiapkan dalam RPP sesuai
dengan materi yang akan disampaikan.
c.

Makna pengelolaan strategi pembelajaran matematika di Sekolah
Luar Biasa Negeri Surakarta adalah keefektifan penerapan strategi

11

pembelajaran, guru konsisten dan tegas meskipun harus berulangulang menjelaskan meteri kepada siswa autis sampai siswa tersebut
benar-benar paham.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas, Depag. 2005. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Rangka
Wajib Belajar 9 Tahun. Jakarta
Fitria, Noor. Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Luar Biasa Tunagrahita.
Surakarta: UMS. (Tidak Diterbitkan).
Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Purwanto, MPd. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan.Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Slametto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Gramedia.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta.
Sugiono.2008. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Anggota
Ikatan Penerbit Indonesia.

12

Dokumen yang terkait

Efektivitas Pelaksananaan Pendidikan Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Medan

22 175 191

Pelayanan Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Perguruan Al-Azhar Medan

10 166 41

ANALISIS PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI DENGAN SEKOLAH LUAR BIASA

1 15 31

TEKNIK KOMUNIKASI GURU DALAM MEMBENTUK PERILAKU ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Studi Pada Guru Kelas Tunagrahita di Sekolah Dasar Luar Biasa Bhakti Luhur Malang

0 5 26

ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS BERKEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH LUAR BIASA Analisis Pembelajaran Matematika Pada Kelas Berkebutuhan Khusus Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta Ditinjau Dari Aktivitas Guru.

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Pembelajaran Matematika Pada Kelas Berkebutuhan Khusus Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta Ditinjau Dari Aktivitas Guru.

0 1 6

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH LUAR BIASA TUNAGRAHITA Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Luar Biasa Tunagrahita (Studi Fenomenologi Slb-C Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Situs Pada Anak Tuna Grahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Sukoharjo Klaseman Gatak Sukoharjo ).

0 1 15

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Pengembangan Pengelolaan Pembelajaran Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Situs Pada Anak Tuna Grahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Sukoharjo Klaseman Gatak Sukoharjo ).

0 0 15

Efektivitas Pelaksananaan Pendidikan Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Luar Biasa Negeri Kota Medan

1 2 16