HUBUNGAN PEMAHAMAN ANALISA RAMBUT DENGAN HASIL REBONDING PADA SISWA KELAS XII TATA KECANTIKAN RAMBUT DI SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR T.A. 2012/2013.

(1)

i ABSTRAK

RETNI TRI RAMASARI. NIM 508143044, Hubungan Pemahaman Analisa Rambut Dengan Hasil Rebonding Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 3 Pematang Siantar T.A 2012/2013. Skripsi : Program Studi Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman analisa rambut dengan hasil rebonding pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematang Siantar. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012. Lokasi penelitian di SMK Negeri 3 Pematang Siantar.

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XII program keahlian tata rias kecantikan rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar tahun ajaran 2012/2013 sebanyak berjumlah 59 orang. Pengambilan sampel digunakan teknik Purposive sampel sehingga jumlah sampel penelitian adalah 30 orang. Metode pengumpulan data menggunakan tes pemahaman analisa rambut dan pengamatan praktek hasil rebonding. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji lineritas, uji hipotesis dan uji t dengan korelasiproduct moment.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman analisa rambut menunjukan bahwa terdapat kategori cenderung tinggi 57% hasil rebonding termaksud dalam kategori cenderung cukup 53%. Untuk uji normalitas data menggunakan rumus chi – kuadrat pada taraf signifikan 5% dengan dk=5, diperoleh variabel pemahaman analisa rambut berdistribusi normal, karena 10,84 < 11,070 dan variabel hasil rebonding berdistribusi normal, karena 4,285 < 11,070. Sedangkan uji lineritas dan uji keberartian persamaan regresi, untuk persamaan regresi Y atas X di peroleh Persamaan Yˆ= 62,189+0,430X mempunyai hubungan yang linier pada taraf signifikan 5% karena untuk uji linier Fhitung < Ftabel (0,071<2,44) dan koefisien arah rgresi Y atas X adalah berarti karena Fhitung > Ftabel (5,81>4,20).

Dari hasil analisis korelasi diperoleh rxy adalah sebesar 0,414 sedangkan nilai rtabel pada taraf signifikan 5% dengan N=30 adalah sebesar 0,361. Dengan demikian rxy>rtabelatau 0,414> 0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa “ terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman analisa rambut dengan hasil rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar T. A 2012/2013”

Dilanjutkan dengan uji t keberartian koefisien korelasi diperoleh dengan thitung < ttabel (2,644) > (2,05) dari hasil test dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara pemahaman analisa rambut (X) dengan hasil rebonding (Y) dapat diterima dan diuji kebenarannya.


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya yang senantiasa melindungi dan membimbing peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini dengan judul: “Hubungan pemahaman analisa rambut dengan hasil rebonding pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Pematang Siantar T.A 2012/2013.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED

2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT UNIMED, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang senantiasa membimbing, memotivasi saya dalam penyelesaian skripsi.

3. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PKK.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias.

5. Ibu Dra. Nuwairi Hilda M.Pd sebagai Pembimbing Akademik yang telah membimbing saya sejak awal masuk kuliah hingga sekarang.

6. Ibu Dra. Ade CH Gultom M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan

7. Ibu Dra. Marnala Tobing M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

8. Ibu Desy Afianty S.Pd, selaku Dosen Saksi yang telah banyak membantu, serta memberikan masukan dan arahan.

9. Bapak / ibu Dosen serta Asisten Dosen di Lingkungan UNIMED, Khususnya di Jurusan PKK, yang telah menyumbangkan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan.

10. Bapak Drs. Safrudin, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pematang Siantar dan Ibu Sri Idah Sebayang S.Pd selaku guru tata kecantikan rambut yang telah memberikan bantuan Serta kak Yul Afnizar kepada penulis selama penelitian di SMK Negeri 3 Pematang Siantar. Dan Bapak Drs. H. Ali Hasmi Nasution, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan dan Ibu Linda Maryani Ginting, S.Pd selaku Ketua Jurusan Kecantikan serta guru


(3)

iii

bidang studi yang telah membantu penulis selama melaksanakan uji instrument di sekolah SMK Negeri 8 Medan.

11. Teristimewa untuk orangtuaku tercinta Ayahanda Yahdi dan Ibunda tersayang Suriati yang telah memberikan motivasi yang sangat besar selama hidupku dan doa yang tulus di setiap sujudnya. Kepada abang Darwin Syahputra, Kakak Dwi Anggraini, Adik Enma Syahputri serta kakak ipar. Dan pengobat kelelahan saya Ponakan tercinta Khadaffy Alhaffy.

12. Kepada Kak Tika yang selalu membantu dalam menyiapkan surat – surat dalam penyusunan skripsi, Teman baik saya Pupeh yang selalu memberi bantuan dari kuliah hingga selesai perkuliahan. Rekan – rekan LDK di Ukmi- Arrahman Stambuk 2008, serta adik – adik stambuk 2010. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan PKK, Prodi Tata Rias Stambuk 2008 Khususnya Ai yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi saya. Parsem, Merli, Pita, Putri, Yuan, Septa, Mey Alsih, Ade dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian studi dan skripsi ini.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan menjadi pengalaman kepada penulis dalam dunia penelitian.

Medan, Januari 2013

Retni Tri Ramasari NIM. 508143044


(4)

vi

DAFTAR TABEL

1. Lembar Analisa... 17

2. Skema Variabel Penelitian... 34

3. Kisi – Kisi Tes... 38

4. Kriteria Lembar Pengamatan... 39

5. Ringkasan Data pemahaman Analisa rambut... 49

6. Distribusi Frekuensi (X)... 50

7. Ringkasan Data hasil Rebonding... 51

8. Distribusi Frekuensi(Y)... 51

9.Tingkat kecenderungan (X)... 53

10.Tingkat kecenderungan (Y)... 53

11. Ringkasan Hasil Uji Normalitas (X)... 54

12. Ringkasan ANAVA untuk persamaan Regresi (Y) atas (X)... 55

13. Uji Validitas Test... 71

14. Indeks Kesukaran... 74

15. Daya beda... 75

16. Perhitungan Diskriminasi... 76

17. Hasil Penelitian... 77

18. Distribusi Pemahaman Analisa Rambut (X)... 80

19. Distribusi Hasil Rebonding (Y)... 81

20.Tingkat Kecenderungan... 82

21. Tingkat Kecenderungan Variabel (X)... 83

22. Tingkat kecenderungan Variabel (Y)... 84

23. Unterval Kurva Normal... 85

24. Perhitungan uji normalitas(X)... 86

25. Perhitungan uji normalitas (Y)... 86


(5)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Test pemahaman analisa rambut... 64

2. Lembar hasil pengamatan rebonding... 64

3. Lembar penilain... 68

4. Lembar Uji coba instrumen... 69

5. Uji Validitas... 70

6. Uji Realibitas... 72

7. Perhitungan Derajat Kesukaran... 73

8. Perhitungan Daya Beda... 75

9. Tabulasi data hasil penelitian ... 76

10. Tabulasi hasil pengamatan... 76

11. Data hasil penelitian... 77

12. Perhitungan data variabel penelitian... 78

13. Tingkat Kecenderungan Data Variabel... 82

14. Uji Normalitas... 85

15. Uji Lineritas... 87

16. Perhitungan koefisien Korelasi... 94


(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki arti penting dalam kehidupan manusia sebab melalui proses pendidikanlah terjadi transfer ilmu, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional No. 20 pasal 3 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yan di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan tujuan diatas, akan di tentukan oleh berbagai komponen yang menunjangnya, baik itu siswa, guru, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana dan sebagainya. Salah satu unsur pokok yang terpenting adalah guru dan siswa. Guru bertugas untuk mentransfer ilmu (mengajar) sedangkan siswa pihak yang di transfer ilmu (diajar). Hal ini mengimplikasikan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka pencapaian tujuan.

Seorang guru dituntut memiliki kompetensi dalam proses belajar mengajar, baik itu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional (UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Dalam melaksanakan kompetensi pedagogik guru di tuntut memiliki kemapuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Termaksud di dalamnya penguasaan dalam menggunakan media pembelajaran.


(7)

2

Dengan adanya penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar maka keberhasilan belajar siswa dapat tercapai hal ini dapat dilihat dari perubahan tingkah laku siswa, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Di Indonesia telah diselenggarakan kegiatan pendidikan melalui pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal ialah pendidikan yang terstruktur yakni pendidikan sekolah dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah umum dan perguruan tinggi. Pendidikan menengah umum terbagi atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum mengutamakan pengetahuan peserta didik. Pendidikan menengah kejuruan lebih mengutamakan kemampuan peserta didik guna untuk mempersiapkan keluaran yang siap pakai untuk kerja dan mampu bekerja di bidang tertentu. Sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia (SISDIKNAS) No. 20 tahun 2003 bab VI pasa 15 tentang jalur, jenjang dan jenis pendidikan kejuruan, yaitu : “ pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu”.

SMK Negeri 3 PematangSiantar merupakan salah satu lembaga pendidikan yang formal yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja dan bekerja secara professional. Berkompetensi dan mampu mengembangkan diri menyiapkan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan dunia industri dan dunia usaha serta mampu menjadi warga yang patuh terhadap Bangsa dan Negara.


(8)

3

SMK Negeri 3 Pematangsiantar terdiri dari 4 bidang keahlian yaitu : bidang keahlian perhotelan, Tata Boga, Tata busana dan Tata Kecantikan Rambut dan Kulit. Tata Kecantikan mempunyai beberapa kompetensi yang harus di capai mulai dari tingkat I hingga tingkat III. Pada bidang keahlian Tata kecantikan terdapat subtansi pemelajaran Instruksional yang telah dirancang secara terstruktur di dalam kurikulum di kelompokkan menjadi program normativ, adaptif dan produktif. Program produktif bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang pendidikan. Dalam program produktif terdapat kompetensi-kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, salah satu nya adalah mata Rebonding. Dimana materi nya meliputi tujuan dari kegunaan Rebonding, meliputi analisa rambut dan kulit kepala, pengetahuan peralatan dan kosmetik serta pengetahuan langkah kerja rebonding.

Hasil belajar rebonding dapat dinilai dan diukur secara ilmiah baik dilihat dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Dimana setelah melalui mata pelajaran rebonding diharapakan peserta didik mempunyai kemampuan kognitif pengetahuan dan pemahaman dalam menganalisa rambut dan kulit kepala, pengetahuan pemahaman alat dan kosmetik rebonding. Kemampuan afektif dapat dilihat dari ketelitian dan kedisiplinan dalam melakukan analisa, Kemampuan psikomotor dapat dilihat melalui kemampuan peserta didik dalam melakukan langkah kerja rebonding.

Rebonding akan mendapatkan hasil yang baik jika siswa memiliki kemampuan, pengetahuan, pemahaman dalam menganalisa maupun mendiagnosa rambut dan kulit kepala. Karena dengan pemahaman siswa dapat menentukan


(9)

4

jenis rambut, kulit kepala, kelainan kulit kepala dan rambut sehingga dapat menentukan kosmetika yang akan digunakan yang sesuai dengan kondisi rambut dan kulit kepala.

Berdasarkan hasil wawancara pada salah satu guru Produktif Rebonding di SMK Negeri 3 Pematang Siantar ditemukan pada saat siswa melakukan prahtek jarang sekali siswa melakukan analisa kulit kepala dan rambut. Hal ini terjadi karena mata pelajaran Anatomi rambut di pelajari dikelas X. Siswa juga sulit mendapatkan klien untuk praktek rebonding. Ini sebabnya siswa hanya beberapa kali melakukan praktek rebonding. Disamping itu, siswa hanya sekali menganalisa kulit kepala dan rambut pada saat praktek. Ini sebabnya mengapa siswa menganggap sepele dalam menganalisa rambut. Hal inilah yang dapat mempengaruhi hasil praktek siswa menjadi tidak sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan uraian diatas, melihat pentingnya pemahaman dalam belajar maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pemahaman Analisa Rambut Dengan Hasil Rebonding Pada Siswa Kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar T.A 2012- 2013”


(10)

5

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan indentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar yang mengikuti pelajaran Rebonding?

2. Apakah dalam melaksanakan Praktek rebonding dilakukan analisa rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

3. Bagaimanakah pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

4. Bagaimanakah pemahaman jenis – jenis rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

5. Bagaimanakah pemahaman bentuk - bentuk rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

6. Bagaimanakah pemahaman alat, bahan, dan kosmetika pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

7. Bagaimanakah pemahaman rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

8. Bagaimanakah pemahaman teknik – teknik rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

9. Bagaimanakah hasil Rebonding pada siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?


(11)

6

10. Apakah terdapat hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil rebonding?

C. Pembatasan Masalah

Selain masalah – masalah yang di kemukakan di atas, masih banyak lagi masalah – masalah yang akan muncul yang tentu saja membutuhkan penelitian tersendiri, Dalam penelitian ini permasalahan di batasi:

1. Pemahaman analisa rambut yaitu tipe jenis rambut, tipe rambut, bentuk rambut, porositas rambut, elastisitas rambut serta kelainan pada rambut. 2. Rebonding Basic adalah rebonding yang merupakan teknik dasar dalam

meluruskan rambut

3. Hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil Rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar 2. Bagaimana hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata


(12)

7

3. Apakah terdapat hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil Rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK 3 Pematang Siantar 2. Untuk mengetahui hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian

Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

3. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman analisa rambut terhadap hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat meningkatkan kemampuan belajar rambut terhadap hasil rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar sehingga hasil praktek siswa lebih baik.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah agar lebih memperhatikan serta untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar siswa serta mutu pendidikan kejuruan di SMK Negeri 3 Pematang Siantar.


(13)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka cipta.

,2000. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka cipta.

,2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

,2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ,2006Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta ,2009Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Basuki. 1998.Anatomi rambut. Jakarta

Depdikbud (1994).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati dan Mudjiono. 1994.Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Hadi, Sutrisno. 1998. Metodologi Research.Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) Makarizo, Rebonding,System. Special Edition. Jakarta


(14)

62

Permadi, Pong, Georgeus, Darmohusodo. (1992). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Penata

Poesprodjo, (1987). Pengetahuan tentang Hidup.

Rakhmat, Jalaludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rodaskarya

Rostamailis, dkk. 1999. Tata kecantikan rambut jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasionla

Rostamilis. (2005).Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan & Berbusana Yang Serasi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Rostamailis, dkk (2008). Tata kecantikan rambut jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Rostamailis, (2009).Perawatan Badan, Kulit, Dan Rambut. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjanah. 2002.Metode Statistik. Bandung: TARSITO. Sudjanah. 2005.Metode Statistik. Bandung: TARSITO

Sudijono Anas,2009. Stastistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2001.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta


(15)

63

Sonntag, Linda. (1992). The Hairstyle Hair Care & Beauty Book. Tiger Books Internasional. London. Kecantikan Kulit Dan Penata Kecantikan rambut. Karya Utama. Jakarta.

Sisdiknas, No.20 tahun 2003 bab VI pasal 15. Undang – undang Republik Indonesia

Wiradi, (2001). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta

Widjiastuti, Eka Wahyu. 2007. “Hubungan Antara Pengetahuan Busana Dengan Penampilan diri Mahasiswa Tata Busana. Universitas Negeri Semarang.


(1)

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan indentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar yang mengikuti pelajaran Rebonding?

2. Apakah dalam melaksanakan Praktek rebonding dilakukan analisa rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

3. Bagaimanakah pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

4. Bagaimanakah pemahaman jenis – jenis rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

5. Bagaimanakah pemahaman bentuk - bentuk rambut pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

6. Bagaimanakah pemahaman alat, bahan, dan kosmetika pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

7. Bagaimanakah pemahaman rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

8. Bagaimanakah pemahaman teknik – teknik rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?

9. Bagaimanakah hasil Rebonding pada siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar?


(2)

10. Apakah terdapat hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil rebonding?

C. Pembatasan Masalah

Selain masalah – masalah yang di kemukakan di atas, masih banyak lagi masalah – masalah yang akan muncul yang tentu saja membutuhkan penelitian tersendiri, Dalam penelitian ini permasalahan di batasi:

1. Pemahaman analisa rambut yaitu tipe jenis rambut, tipe rambut, bentuk rambut, porositas rambut, elastisitas rambut serta kelainan pada rambut. 2. Rebonding Basic adalah rebonding yang merupakan teknik dasar dalam

meluruskan rambut

3. Hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil Rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar 2. Bagaimana hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata


(3)

3. Apakah terdapat hubungan pemahaman analisa rambut terhadap hasil Rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman analisa rambut pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK 3 Pematang Siantar 2. Untuk mengetahui hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian

Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

3. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman analisa rambut terhadap hasil rebonding pada siswa kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat meningkatkan kemampuan belajar rambut terhadap hasil rebonding pada siswa kelas XII Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematang Siantar sehingga hasil praktek siswa lebih baik.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah agar lebih memperhatikan serta untuk kemajuan dan peningkatan hasil belajar siswa serta mutu pendidikan kejuruan di SMK Negeri 3 Pematang Siantar.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka cipta.

,2000. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka cipta.

,2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

,2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ,2006Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta ,2009Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Basuki. 1998.Anatomi rambut. Jakarta

Depdikbud (1994).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dimyati dan Mudjiono. 1994.Balajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Hadi, Sutrisno. 1998. Metodologi Research.Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) Makarizo, Rebonding,System. Special Edition. Jakarta


(5)

Permadi, Pong, Georgeus, Darmohusodo. (1992). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Penata

Poesprodjo, (1987). Pengetahuan tentang Hidup.

Rakhmat, Jalaludin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rodaskarya

Rostamailis, dkk. 1999. Tata kecantikan rambut jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasionla

Rostamilis. (2005).Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan & Berbusana Yang Serasi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Rostamailis, dkk (2008). Tata kecantikan rambut jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Rostamailis, (2009).Perawatan Badan, Kulit, Dan Rambut. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sudjanah. 2002.Metode Statistik. Bandung: TARSITO. Sudjanah. 2005.Metode Statistik. Bandung: TARSITO

Sudijono Anas,2009. Stastistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sugiyono. 2001.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta


(6)

Sonntag, Linda. (1992). The Hairstyle Hair Care & Beauty Book. Tiger Books Internasional. London. Kecantikan Kulit Dan Penata Kecantikan rambut. Karya Utama. Jakarta.

Sisdiknas, No.20 tahun 2003 bab VI pasal 15. Undang – undang Republik Indonesia

Wiradi, (2001). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta

Widjiastuti, Eka Wahyu. 2007. “Hubungan Antara Pengetahuan Busana Dengan Penampilan diri Mahasiswa Tata Busana. Universitas Negeri Semarang.