Pengaruh Berbagai Tempo Musik Terhadap Denyut Jantung.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH BERBAGAI TEMPO MUSIK

TERHADAP DENYUT JANTUNG

Joan Tania Cahya Winata, 2008.

Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MM., MS., MKes., AIF.

Latar belakang: Musik merupakan hal yang sudah tidak terpisahkan lagi dari

kehidupan manusia, bahkan musik dapat digunakan sebagai terapi dalam dunia

kedokteran. Hal ini dikarenakan adanya efek musik terhadap sistem-sistem tubuh

manusia, seperti sistem kardiovaskuler, respirasi, pencernaan dan kecerdasan

manusia.

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai tempo

musik terhadap denyut jantung.

Metode:

Pada 19 orang mahasiswi FK-UKM yang berumur 19-22 tahun

dilakukan penghitungan denyut jantung sebelum dan selama mendengarkan lagu

dengan tiga tempo musik yang berbeda.

Analisis data: Analisis data menggunakan uji anava.

Hasil: Denyut jantung rata-rata sebelum mendengarkan lagu bertempo lambat

adalah 80,68 denyut dan selama mendengarkan lagu adalah 75,42 denyut, sehingga

terdapat penurunan % selisih sebesar 6,48%. Denyut jantung rata-rata sebelum

mendengarkan lagu bertempo sedang adalah 76,52 denyut dan selama mendengarkan

lagu adalah 82,36 denyut, sehingga terdapat peningkatan % selisih sebesar 7,74%.

Denyut jantung rata-rata sebelum mendengarkan lagu bertempo cepat adalah 74,47

denyut dan selama mendengarkan lagu adalah 82,05 denyut, sehingga terdapat

peningkatan % selisih sebesar 10,19%.

Kesimpulan:

Tempo musik mempengaruhi denyut jantung. Semakin cepat

tempo, semakin tinggi deyut jantung.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF DIFFERENT MUSIC TEMPO

ON HEART RATE

Joan Tania Cahya Winata, 2008.

Tutor

: Dr. Iwan Budiman, dr., MM., MS., MKes., AIF.

Background:

In the present, music is one thing that can not be separated

from human life, more over music can be used as a therapy in medical environment.

Its because the music effect on the human body systems, as cardiovascular,

respiration, diggestive tract and human intelligences.

Objectives:

This study was to know the effect of different music tempo on

heart rate

Methods:

The heart rate of 19 female students of FK-UKM, 19-22 years old,

are tested before and after hearing three kinds of music with different tempo.

Statistical Analysis:

Statistical analysis used anova test.

Results:

Mean heart rate before hearing low tempo music is 80,68 beat per

minute and while hearing song is 75,42 beat per minute, with the result that %

difference is decrease about 6,48%. Mean heart rate before hearing moderate tempo

music is 76,52 beat per minute and while hearing song is 82,36 beat per minute, with

the result that % difference is increase about 7,74%. Mean heart rate before hearing

fast tempo music is 74,47 beat per minute and while hearing song is 82,05 beat per

minute, with the result that % difference is increase about 10,19%.

Conclusion:

Music tempo influence heart beat. Faster music tempo causes

higher heart rate.


(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... ...iv

ABSTRACT... ....v

KATA PENGANTAR ... ...vi

DAFTAR ISI ... .viii

DAFTAR TABEL ... ....x

DAFTAR GAMBAR... ...xi

DAFTAR LAMPIRAN... ..xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 2

1.6 Metodologi Penelitian ... 3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Heart Rate 2.1.1 Definisi dan Harga Normal ... 4

2.1.2 Asal Heart Rate... 5

2.1.3 Fisiologi Cardiac Output (CO) dan Faktor Utama yang mempengaruhi Heart Rate (HR) ... 6

2.1.4 Cara-cara Pemeriksaan Heart Rate... 8

2.1.5 Kelainan Heart Rate... 8

2.2 Otak Manusia 2.2.1 Mekanisme Pendengaran Perifer. ... ..11

2.2.2 Mekanisme Pendengaran Sentral ... ..12

2.2.3 Pengaturan Neurohomonal pada Aktivitas Otak ... ..13

2.2.4 Sistem Limbik dan Hipotalamus ... ..16

2.2.5 Gelombang Otak... ..16

2.3 Terapi Musik 2.3.1 Mekanisme Suara sebagai Terapi ... ..20

2.3.2 Mekanisme Terapi Musik ... ..22

2.3.3 Jenis-jenis Musik untuk Terapi ... ..23

2.4 Pengaruh Tempo Musik terhadap Heart Rate... ..24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Jumlah dan Kriteria Sampel... ..26

3.2 Alat-alat yang Digunakan ... ..26 3.3 Metode Penelitian


(4)

viii

3.3.1 Desain Penelitian ... ..27

3.3.2 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon Penelitian ... ..27

3.3.3 Prosedur Penelitian ... ..27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... ..30

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... ..33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... ..35

5.2 Saran... ..35

DAFTAR PUSTAKA ... ..36


(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Heart Rate Menurut Umur Seseorang... ..4

Tabel 4.1 Heart Rate pada Lagu Bertempo Lambat... 30

Tabel 4.2 Heart Rate pada Lagu Bertempo Sedang ... 31

Tabel 4.3 Heart Rate pada Lagu Bertempo Cepat... 32

Tabel 4.4 Analisis Data dengan Uji Anava ... 33


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Penghantar Jantung ... ..5

Gambar 2.2 Hubungan HR, isi sekuncup, curah jantung, dan pengaruh susunan saraf otonom ... ..6

Gambar 2.3 Telinga Manusia ... 12

Gambar 2.4 Traktus Auditorius... 13


(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Data Penelitian ... 38

Lampiran 2 Data Statistik... 39

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian... 40


(8)

Formulir Data Penelitian

Pengaruh Berbagai Jenis Tempo Musik terhadap Frekuensi Denyut Jantung

Joan Tania Cahya Winata/ 0510155

Nama : Jenis kelamin : Umur/ TB / BB : Hasil percobaan :

Frekuensi denyut jantung (/menit) Lagu yang diuji Tempo sebelum

3

menit 6 menit 9 menit 12 menit 15 menit 18 menit Blow - Frykberg &

Janson

lambat (50 bpm) Touch Me Feel Me –

Darude

sedang (106 bpm) Back to Front - Nick

Sentience & Phill Eynold

cepat (152 bpm)


(9)

39

LAMPIRAN DATA STATISTIK

Descriptives HRP

95% Confidence Interval for Mean N Mean

Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper

Bound Minimum Maximum Tempo

50 19 -6.4798 3.91424 .89799

-8.3664 -4.5932 -10.47 7.89 Tempo

106 19 7.7421 2.14281 .49160 6.7093 8.7749 3.53 11.84 Tempo

152 19 10.1948 3.01289 .69120 8.7427 11.6470 5.71 18.18 Total 57 3.8190 8.01993 1.06227 1.6911 5.9470 -10.47 18.18 Test of Homogeneity of Variances

HRP Levene

Statistic df1 df2 Sig.

.354 2 54 .704

ANOVA HRP

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3080.053 2 1540.026 159.366 .000 Within Groups 521.827 54 9.663

Total 3601.880 56

Multiple Comparisons Dependent Variable: HRP LSD

95% Confidence Interval (I) TEMPO (J) TEMPO

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

Lower Bound

Upper Bound Tempo 106

-14.2220(*) 1.00857 .000 -16.2440 -12.1999 Tempo 50

Tempo 152

-16.6747(*) 1.00857 .000 -18.6967 -14.6526 Tempo 106 Tempo 50 14.2220(*) 1.00857 .000 12.1999 16.2440

Tempo 152 -2.4527(*) 1.00857 .018 -4.4747 -.4306 Tempo 152 Tempo 50 16.6747(*) 1.00857 .000 14.6526 18.6967

Tempo 106 2.4527(*) 1.00857 .018 .4306 4.4747 * The mean difference is significant at the .05 level.


(10)

40


(11)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Joan Tania Cahya Winata Nomor Pokok Mahasiswa : 0510155

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 30 Juli 1987

Alamat : Jl. Pasundan No. 111 Bandung Riwayat Pendidikan :

SDK Kalam Kudus, Bandung, 1999 SMPK Kalam Kudus, Bandung, 2002 SMUK 1 BPK Penabur, Bandung, 2005


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan saat ini, musik merupakan hal yang sudah tidak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia. Bahkan telah diketahui bahwa musik dapat digunakan dalam terapi di dunia kedokteran. Hal ini dikarenakan adanya efek musik terhadap sistem-sistem tubuh manusia, seperti sistem kardiovaskuler,

respirasi, pencernaan dan kecerdasan manusia. (www.in-Christ.net, 2008)

Heart rate (HR) misalnya, akan menanggapi variabel-variabel musik seperti frekuensi, tempo dan volume dan cenderung menjadi lebih cepat atau lebih lambat guna menyamai ritme suatu bunyi. Semakin cepat musiknya, semakin cepat HR; semakin lambat musiknya semakin lambat HR. (Campbell, 2001)

Musik juga mempengaruhi gelombang otak dengan memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak. Musik tertentu dapat meningkatkan kewaspadaan, memperkuat kesadaran atau bahkan mengakibatkan berubahnya keadaan sadar dan persepsi dimensi-dimensi lain. (Campbell, 2001)

Telah banyak contoh kasus yang menunjukkan kegunaan musik dalam terapi. Mulai dari kasus insomnia, kesulitan belajar, penyakit jantung, bahkan kanker sekalipun. Pada umumnya kasus-kasus ini dalam catatan medis menunjukkan kemajuan yang berarti setelah didukung dengan terapi musik. (Campbell, 2001)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi

daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang?

2. Apakah peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi

daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat?

3. Apakah peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi


(13)

2

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

1. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada

peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang.

2. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada

peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

3. Peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada

peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat kedokteran mengenai pengaruh tempo musik terhadap frekuensi HR. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar masyarakat kedokteran lebih memahami lagi pengaruh musik dalam dunia kesehatan sehingga kelak dapat bermanfaat dalam terapi kesehatan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Musik dengan tempo lambat (kurang lebih 60 bpm) menyebabkan otak manusia menghasilkan gelombang alfa yang merangsang pengeluaran peptide yang disebut beta-endorphine dan serotonin. Beta-endorphine menurunkan tonus

simpatis dan menyebabkan Heart Rate (HR) dan Stroke Volume (SV) menurun.

Keadaan ini kemudian menyebabkan Cardiac Output (CO) menurun sehingga

Blood Pressure (BP) pun ikut menurun. (Risine & Pasternale, 1996)

Serotonin menurunkan tonus simpatis dan menyebabkan vasodilatasi

pembuluh darah perifer, Total Peripheral Resistance (TPR) menurun, HR

menurun, kemudian menyebabkan menurunnya BP. (Suyatna dan Sjamsudin, 1995)

Sedangkan musik dengan tempo yang cepat menyebabkan otak manusia menghasilkan gelombang beta. Gelombang beta akan merangsang pengeluaran adrenalin ketika berpikir logis, merasakan stress atau tekanan. Ketika mendengarkan musik dengan tempo cepat, tubuh menghasilkan adrenalin juga


(14)

3

seperti halnya pada keadaan stres. Hal ini yang menyebabkan perangsangan simpatis lalu meningkatkan HR dan BP. (www.4mind4life.com, 2008)

Hipotesis penelitian:

1. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada

peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang.

2. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada

peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

3. Peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada

peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

1.6 Metodologi

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif dengan menggunakan Rancangan percobaan Acak Lengkap (RAL) dan rancangan pra-tes dan pos-tes.

Data yang dihitung berupa HR dalam satuan denyut/ menit. Analisis statistik dengan menggunakan uji anava.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Ruang Skills Lab Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada bulan Februari 2008 sampai dengan bulan Juli 2008.


(15)

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang.

2. Penigkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

3. Peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

4. Tempo musik mempengaruhi HR. Tempo musik yang lambat akan menyebabkan penurunan HR.

5. Musik dengan tempo yang lebih cepat akan menyebabkan peningkatan HR.

5.2 Saran

Musik dengan tempo yang lambat dapat digunakan sebagai terapi untuk menurunkan HR dan dengan demikian dapat menurunkan BP. Musik dengan tempo lambat juga dapat digunakan untuk memberikan suasana tenang pada seseorang.

Musik dengan tempo yang cepat dapat digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan seseorang.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal lain yang mempengaruhi HR selain oleh tempo musik, misalnya frekuensi, intensitas bunyi dan jenis musik yang digunakan.


(16)

37

36

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. What is The Function of The Various Brainwave. http://brain.web-us.com/brainwavesfunction.htm. April 20th, 2008

Anonim 2. Heart Rate. http://www.answers.com/topic/heart-rate?cat=health. June 6th, 2008

Anonim 3. 2001. Mau Cerdas, Dengar Musik.

http://www.glorianet.org/arsip/b4304.html. July 1st, 2008

Barclay L., Vega C. 2005. Music May Be an Alternative Technique With Cardiovascular Benefit. http://www.medscape.com/viewarticle/51379. March 4th, 2008

Bernardi L., Porta C., Sleight P. 2005. Cardiovascular, Cerebrovascular, and Respiratory Changes Induced by Different Types of Music in Musicians and Non-Musicians: The Importance of Silence. PubMed, 92:445-452

Campbell, Don. 2001. Efek Mozart – Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Edisi 1. Jakarta : Gramedia : 38-39, 64-66, 79-84, 96-98, 343

Dally, D. D. and T. A. Pedley. 1990. Current Practice of Clinical Electroencephalography. Second edition. New York : Raven Press, Ltd : 130-131, 142-144, 149-150

Dee Ann DeRoin. 2008. Tachycardia.

http://www.personalmd.com/healthtopics/crs/tachycar.htm. July 1st, 2008

Drew. 2008. Understanding The Beta Brainwave.

http://4mind4life.com/blog/2008/02/09/demistifying-the-beta-brainwave. July 1st, 2008

F. D. Suyatna dan Udin Sjamsudin. 1995. Serotonin dan Antiserotonin. Dalam: Sulistia G. Ganiswara (editor) : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru : 265-266

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajaran Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC : 165, 525-526, 584


(17)

37

36

Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC : 151-158, 189-201, 261-264, 827-837, 929-942, 949-950

Heibloem, P. H. 1990. Alpha Mind Power Training. Nambour : PH & CF Heibloem : 12-32, 51-78

Ibnu Masud. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kedokteran. Edisi 2. Jakarta : EGC : 6-25, 107-131

Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: PT Jaya Grafindo Persada. h. 257-262.

Risine, T. and G. Pasternale. 1996. Opioid analgesics and Antagonist. In : A. G. Gimlan, Joel G. H., and Lee E. L. (editors): The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ninth edition. New York : McGraw Hill Book Company : 525 Samekto Wibowo dan Abdul Gofir. 2001. Farmakoterapi dalam Neurologi. Edisi

pertama. Jakarta : Salemba Medika : 138-139

Scott, E. 2007. Music and Your Body: How Music Affects Us and Why Music

Therapy Promotes Health.

http://stress.about.com/od/tensiontamers/a/music_therapy.htm. July 1st, 2008 Tutu Sukendro. 2008. Musik dan Dampaknya Bagi Kehidupan.


(1)

1 1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan saat ini, musik merupakan hal yang sudah tidak terpisahkan lagi dari kehidupan manusia. Bahkan telah diketahui bahwa musik dapat digunakan dalam terapi di dunia kedokteran. Hal ini dikarenakan adanya efek musik terhadap sistem-sistem tubuh manusia, seperti sistem kardiovaskuler, respirasi, pencernaan dan kecerdasan manusia. (www.in-Christ.net, 2008)

Heart rate (HR) misalnya, akan menanggapi variabel-variabel musik seperti frekuensi, tempo dan volume dan cenderung menjadi lebih cepat atau lebih lambat guna menyamai ritme suatu bunyi. Semakin cepat musiknya, semakin cepat HR; semakin lambat musiknya semakin lambat HR. (Campbell, 2001)

Musik juga mempengaruhi gelombang otak dengan memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak. Musik tertentu dapat meningkatkan kewaspadaan, memperkuat kesadaran atau bahkan mengakibatkan berubahnya keadaan sadar dan persepsi dimensi-dimensi lain. (Campbell, 2001)

Telah banyak contoh kasus yang menunjukkan kegunaan musik dalam terapi. Mulai dari kasus insomnia, kesulitan belajar, penyakit jantung, bahkan kanker sekalipun. Pada umumnya kasus-kasus ini dalam catatan medis menunjukkan kemajuan yang berarti setelah didukung dengan terapi musik. (Campbell, 2001)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang?

2. Apakah peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat?

3. Apakah peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat?


(2)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

1. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang.

2. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

3. Peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat kedokteran mengenai pengaruh tempo musik terhadap frekuensi HR. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar masyarakat kedokteran lebih memahami lagi pengaruh musik dalam dunia kesehatan sehingga kelak dapat bermanfaat dalam terapi kesehatan.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Musik dengan tempo lambat (kurang lebih 60 bpm) menyebabkan otak manusia menghasilkan gelombang alfa yang merangsang pengeluaran peptide yang disebut beta-endorphine dan serotonin. Beta-endorphine menurunkan tonus simpatis dan menyebabkan Heart Rate (HR) dan Stroke Volume (SV) menurun. Keadaan ini kemudian menyebabkan Cardiac Output (CO) menurun sehingga Blood Pressure (BP) pun ikut menurun. (Risine & Pasternale, 1996)

Serotonin menurunkan tonus simpatis dan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer, Total Peripheral Resistance (TPR) menurun, HR menurun, kemudian menyebabkan menurunnya BP. (Suyatna dan Sjamsudin, 1995)

Sedangkan musik dengan tempo yang cepat menyebabkan otak manusia menghasilkan gelombang beta. Gelombang beta akan merangsang pengeluaran adrenalin ketika berpikir logis, merasakan stress atau tekanan. Ketika mendengarkan musik dengan tempo cepat, tubuh menghasilkan adrenalin juga


(3)

seperti halnya pada keadaan stres. Hal ini yang menyebabkan perangsangan simpatis lalu meningkatkan HR dan BP. (www.4mind4life.com, 2008)

Hipotesis penelitian:

1. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang.

2. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

3. Peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

1.6 Metodologi

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif dengan menggunakan Rancangan percobaan Acak Lengkap (RAL) dan rancangan pra-tes dan pos-tes.

Data yang dihitung berupa HR dalam satuan denyut/ menit. Analisis statistik dengan menggunakan uji anava.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Ruang Skills Lab Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha pada bulan Februari 2008 sampai dengan bulan Juli 2008.


(4)

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Peningkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang.

2. Penigkatan HR dengan lagu bertempo cepat lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

3. Peningkatan HR dengan lagu bertempo sedang lebih tinggi daripada peningkatan HR dengan lagu bertempo lambat.

4. Tempo musik mempengaruhi HR. Tempo musik yang lambat akan menyebabkan penurunan HR.

5. Musik dengan tempo yang lebih cepat akan menyebabkan peningkatan HR.

5.2 Saran

Musik dengan tempo yang lambat dapat digunakan sebagai terapi untuk menurunkan HR dan dengan demikian dapat menurunkan BP. Musik dengan tempo lambat juga dapat digunakan untuk memberikan suasana tenang pada seseorang.

Musik dengan tempo yang cepat dapat digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan seseorang.

Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal lain yang mempengaruhi HR selain oleh tempo musik, misalnya frekuensi, intensitas bunyi dan jenis musik yang digunakan.


(5)

36

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. What is The Function of The Various Brainwave. http://brain.web-us.com/brainwavesfunction.htm. April 20th, 2008

Anonim 2. Heart Rate. http://www.answers.com/topic/heart-rate?cat=health. June 6th, 2008

Anonim 3. 2001. Mau Cerdas, Dengar Musik.

http://www.glorianet.org/arsip/b4304.html. July 1st, 2008

Barclay L., Vega C. 2005. Music May Be an Alternative Technique With Cardiovascular Benefit. http://www.medscape.com/viewarticle/51379. March 4th, 2008

Bernardi L., Porta C., Sleight P. 2005. Cardiovascular, Cerebrovascular, and Respiratory Changes Induced by Different Types of Music in Musicians and Non-Musicians: The Importance of Silence. PubMed, 92:445-452

Campbell, Don. 2001. Efek Mozart – Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Edisi 1. Jakarta : Gramedia : 38-39, 64-66, 79-84, 96-98, 343

Dally, D. D. and T. A. Pedley. 1990. Current Practice of Clinical Electroencephalography. Second edition. New York : Raven Press, Ltd : 130-131, 142-144, 149-150

Dee Ann DeRoin. 2008. Tachycardia.

http://www.personalmd.com/healthtopics/crs/tachycar.htm. July 1st, 2008

Drew. 2008. Understanding The Beta Brainwave.

http://4mind4life.com/blog/2008/02/09/demistifying-the-beta-brainwave. July 1st, 2008

F. D. Suyatna dan Udin Sjamsudin. 1995. Serotonin dan Antiserotonin. Dalam: Sulistia G. Ganiswara (editor) : Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru : 265-266

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajaran Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC : 165, 525-526, 584


(6)

36

Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC : 151-158, 189-201, 261-264, 827-837, 929-942, 949-950

Heibloem, P. H. 1990. Alpha Mind Power Training. Nambour : PH & CF Heibloem : 12-32, 51-78

Ibnu Masud. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kedokteran. Edisi 2. Jakarta : EGC : 6-25, 107-131

Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: PT Jaya Grafindo Persada. h. 257-262.

Risine, T. and G. Pasternale. 1996. Opioid analgesics and Antagonist. In : A. G. Gimlan, Joel G. H., and Lee E. L. (editors): The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ninth edition. New York : McGraw Hill Book Company : 525 Samekto Wibowo dan Abdul Gofir. 2001. Farmakoterapi dalam Neurologi. Edisi

pertama. Jakarta : Salemba Medika : 138-139

Scott, E. 2007. Music and Your Body: How Music Affects Us and Why Music

Therapy Promotes Health.

http://stress.about.com/od/tensiontamers/a/music_therapy.htm. July 1st, 2008 Tutu Sukendro. 2008. Musik dan Dampaknya Bagi Kehidupan.