Pengaruh Latihan Piano Terhadap Waktu Reaksi Sederhana.

(1)

iv

SEDERHANA

Transiska Liesmadona B, 2012

Pembimbing I: July Ivone, dr., MKK., M.Pd.Ked Pembimbing II: Jo Suherman, dr., MS., AIF

Latar belakang Berlatih piano dipercaya bermanfaat bagi proses perkembangan otak, dikenal dengan brain plasticity yang berupa proses mielinisasi dan peningkatan gray matter pada beberapa regio otak. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan fungsi motorik pada jari-jari tangan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah latihan piano dapat mempercepat Waktu Reaksi Sederhana (WRS).

Metode penelitian bersifat quasi eksperimental. Data yang diukur adalah WRS untuk cahaya warna merah, kuning, hijau dan biru serta suara frekuensi tinggi dan rendah terhadap 2 kelompok subjek penelitian. Kelompok pertama terdiri dari 20 subjek yang berlatih piano, sedangkan kelompok kedua terdiri dari 20 subjek yang tidak pernah berlatih alat musik sama sekali. Analisis data menggunakan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukan WRS cahaya dan suara pada kelompok pertama lebih cepat dibandingkan dengan kelompok kedua dengan perbedaan sangat signifikan (p = 0,000).

Simpulan Berlatih piano mempercepat WRS. Kata kunci : piano, brain plasticity, WRS.


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF LEARNING PIANO ON SIMPLE REACTION

TIME TASK

Transiska Liesmadona B, 2012

First tutor: July Ivone, dr., MKK., M.Pd.Ked Second tutor: Jo Suherman, dr., MS., AIF

Background Learning piano is believed to result in greater brain development known as brain plasticity, showed by myelination process and gray matter voxel expansion in relevant brain regions. This is proved by fine finger motor skill. Objective to determine if learning piano since childhood shorten simple reaction time.

Method this research is using quasi experimental design. The measured data is a simple reaction time for colour such as red, yellow, green, blue, high and low frequency sound against 2 groups as research subjects. The first group consist of 20 subjects that have been learning piano, and the second group consist of 20 subjects that never play any musical instrument. Those data were analyzed using unpaired t test with α = 0.05.

Result simple light and sound reaction time in first group are shorter than the second group with highly significant different (p = 0 .000).

Conclusion Learning piano shorten the simple reaction time. Keywords : piano, brain plasticity, simple reaction time


(3)

viii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 1

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 3

1.6Metodologi ... 3

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3

1.8Tahap Rencana Kegiatan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waktu Reaksi ... 5

2.1.1 Pengertian Waktu Reaksi ... 5

2.1.2 Bentuk-bentuk Waktu Reaksi ... 5

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu reaksi ... 6


(4)

ix

2.2.1 Sel Saraf ... 9

2.2.2 Proses Pengolahan Stimulus menjadi Respon Dalam Susunan Saraf Manusia ... 10

2.2.3 Jaras Pengelihatan dan Pendengaran... 12

2.2.4 Korteks Motorik ... 15

2.2.5 Traktus Kortikospinal ... 16

2.2.6 Sifat-sifat warna ... 17

2.3Brain Plasticity ... 18

2.4Perubahan Struktur Otak pada Orang yang Berlatih Piano... 20

2.5Piano ... 21

2.5.1 Sejarah Piano ... 21

2.5.2 Manfaat Berlatih Piano ... 22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Bahan dan Subjek Penelitian ... 25

3.1.1 Bahan Penelitian ... 25

3.1.2 Subjek Penelitian ... 25

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Variabel Penelitian ... 26

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 26

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 26

3.2.4 Prosedur Kerja ... 27

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 27

3.2.6 Metode Analisis ... 28

3.2.7 Hipotesis Statistik ... 28


(5)

x

4.3.1 Hipotesis Penelitian... 31

4.3.2 Hal-hal yang mendukung ... 31

4.3.3 Hal-hal yang tidak mendukung ... 31

4.3.4 Simpulan ... 31

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 32

5.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN ... 36


(6)

xi DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rerata WRS Cahaya Merah, Kuning, Hijau, Biru Serta Suara Frekuensi Tinggi dan Rendah ... 29


(7)

xii

Pandang ... 13

Gambar 2.3 Telinga ... 14

Gambar 2.4 Jaras Pendengaran ... 14

Gambar 2.5 Gambaran Berbagai Otot Tubuh Pada Area Mororik Primer ... 16

Gambar 2.6 Traktus Piramidalis ... 17

Gambar 2.7 Panjang Gelombang Warna ... 18


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Data Subjek Penelitian ... 36

LAMPIRAN 2 Data Hasil Penelitian ... 37

LAMPIRAN 3 Hasil Analisis Statistik ... 43

LAMPIRAN 4 Alat Penelitian ... 49


(9)

36 LAMPIRAN 1

DATA SUBJEK PENELITIAN

Usia :

Latihan piano sejak usia :

Masih berlatih : Ya/Tidak

Waktu Reaksi Cahaya

Merah Kuning Hijau Biru

1 2 3 4 5

Rata-rata

Waktu Reaksi Suara Frekuensi Tinggi

Frekuensi Rendah 1

2 3 4 5


(10)

37 LAMPIRAN 2

Data Hasil Penelitian

WRS Cahaya Merah Pada Kelompok Berlatih Piano dan Kelompok Tidak Berlatih.

No Waktu Reaksi (mdetik)

Berlatih piano Tidak berlatih piano

1 94 143

2 112 145

3 122 164

4 104 157

5 124 146

6 63 85

7 95 137

8 61 99

9 99 128

10 125 166

11 91 156

12 52 131

13 77 141

14 135 226

15 138 322

16 62 139

17 64 207

18 122 162

19 75 159

20 84 145

Rata-rata 94,95 157,90


(11)

38

WRS Cahaya Kuning pada Kelompok Berlatih Piano dan Kelompok Tidak Berlatih.

No Waktu Reaksi

Berlatih piano Tidak berlatih piano

1 71 171

2 64 97

3 102 184

4 78 110

5 128 138

6 48 107

7 86 134

8 83 109

9 70 128

10 157 176

11 78 156

12 98 206

13 112 148

14 138 295

15 102 407

16 67 81

17 45 113

18 119 193

19 41 125

20 96 179

Rata-rata 89,15 162,85


(12)

39

WRS Cahaya Hijau pada Kelompok Berlatih Piano dan Kelompok Tidak Berlatih.

No Waktu Reaksi

Berlatih piano Tidak berlatih piano

1 76 227

2 60 167

3 143 162

4 120 132

5 88 159

6 76 133

7 94 193

8 68 85

9 94 95

10 120 218

11 126 240

12 102 238

13 86 206

14 134 296

15 102 381

16 75 68

17 59 104

18 128 177

19 65 160

20 100 182

Rata-rata 95,8 181,15


(13)

40

WRS Cahaya Biru pada Kelompok Berlatih Piano dan Kelompok Tidak Berlatih.

OP Waktu Reaksi

Berlatih piano Tidak berlatih piano

1 66 179

2 89 194

3 105 178

4 85 139

5 128 134

6 92 141

7 107 155

8 61 114

9 89 103

10 119 264

11 64 171

12 109 184

13 110 226

14 121 250

15 139 417

16 57 106

17 69 126

18 121 191

19 66 224

20 96 181

Rata-rata 94,65 183,85


(14)

41

WRS Suara Frekuensi Tinggi Pada Kelompok Berlatih Piano dan Kelompok Tidak Berlatih.

OP Waktu Reaksi

Berlatih piano Tidak berlatih piano

1 65 139

2 50 138

3 85 109

4 75 108

5 78 83

6 57 81

7 76 82

8 64 89

9 73 92

10 77 142

11 106 140

12 101 99

13 64 157

14 109 157

15 135 184

16 31 64

17 50 104

18 73 181

19 56 116

20 99 218

Rata-rata 76,2 124,15


(15)

42

WRS Suara Frekuensi Rendah pada Kelompok Berlatih Piano dan Kelompok Tidak Berlatih.

OP Waktu Reaksi

Berlatih piano Tidak berlatih piano

1 78 213

2 95 133

3 69 133

4 42 139

5 67 102

6 71 123

7 85 74

8 57 120

9 57 102

10 95 146

11 29 131

12 94 94

13 79 213

14 99 142

15 117 190

16 59 74

17 78 96

18 66 248

19 70 172

20 110 204

Rata-rata 75,85 142,45


(16)

43 LAMPIRAN 3

Hasil Analisis Statistik

Hasil Analisis Statistik Uji t Tidak Berpasangan WRS Cahaya Merah Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Merah latihan 20 94.9500 27.12054 6.06434

tidak 20 157.9000 49.35361 11.03580

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Merah Equal variances assumed

.656 .423 -4.999 38 .000 -62.95000 12.59226 -88.44171 -37.45829

Equal variances not assumed


(17)

44

Hasil Analisis Statistik Uji t Tidak Berpasangan WRS Cahaya Kuning Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kuning latihan 20 89.1500 31.15711 6.96694

tidak 20 162.8500 75.21497 16.81858

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Kuning Equal variances assumed

4.109 .050 -4.048 38 .000 -73.70000 18.20447 -110.55303 -36.84697

Equal variances not assumed


(18)

45

Hasil Analisis Statistik Uji t Tidak Berpasangan WRS Cahaya Hijau Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hijau latihan 20 95.8000 25.79188 5.76724

tidak 20 181.1500 74.59454 16.67985

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Hijau Equal variances assumed

8.913 .005 -4.836 38 .000 -85.35000 17.64875 -121.07802 -49.62198

Equal variances not assumed


(19)

46

Hasil Analisis Statistik Uji t Tidak Berpasangan WRS Cahaya Biru Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Biru latihan 20 94.6500 24.83265 5.55275

tidak 20 183.8500 71.42186 15.97041

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t Df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Biru Equal variances assumed

5.155 .029 -5.276 38 .000 -89.20000 16.90820 -123.42885 -54.97115

Equal variances not assumed


(20)

47

Hasil Analisis Statistik Uji t Tidak Berpasangan WRS Suara Frekuensi Tinggi

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Frek_tinggi latihan 20 76.2000 24.36045 5.44716

tidak 20 124.1500 40.76670 9.11571

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df Sig.

(2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Frek_tinggi Equal variances assumed

7.099 .011 -4.515 38 .000 -47.95000 10.61922 -69.44748 -26.45252

Equal variances not assumed


(21)

48

Hasil Analisis Statistik Uji t Tidak Berpasangan WRS Suara Frekuensi Rendah

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Frek_rendah latihan 20 75.8500 21.97672 4.91414

tidak 20 142.4500 49.40858 11.04809

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Frek_rendah Equal variances assumed

9.236 .004 -5.508 38 .000 -66.60000 12.09170 -91.07837 -42.12163

Equal variances not assumed


(22)

49 LAMPIRAN 4

Alat Penelitian

Kronoskop Tampak Depan


(23)

50 Email :

ethic_fkukmrsi@m ed.maranatha.edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai:

Desember 2008 Hal 50 dari 15

Judul:

Formulir Protokol

LAMPIRAN 5 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

U s i a :

Alamat :

Pekerjaan :

No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Latihan Piano Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, ...

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )


(24)

51

RIWAYAT HIDUP

Nama : Transiska Liesmadona Bijaksana

NRP : 0910190

Tempat dan tanggal lahir : Sumedang, 1 Januari 1992

Alamat : Jalan Sukahaji Kulon no 28K Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Kartika III-20 Purwakarta, 1997 SD Negeri Bunder 1 Purwakarta, 2003 SMP Negeri 1 Purwakarta, 2006 SMA Negeri 1 Purwakarta, 2009

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung angkatan 2009.


(25)

1

Berlatih memainkan alat musik secara ekstensif dipercaya memberikan banyak segi positif bagi fungsi kognitif dan proses perkembangan otak anak. Saat ini banyak orang tua yang memberikan pendidikan tambahan pada anaknya selain pelajaran di sekolah, salah satunya adalah pelatihan memainkan alat musik. Banyak jenis alat musik yang dapat dimainkan, mulai dari alat musik tradisional hingga modern. Salah satu jenis alat musik yang digemari adalah piano.

Berlatih piano disarankan dilakukan sejak anak berusia dini. Perkembangan otak manusia memang terjadi seumur hidup, namun terdapat periode tertentu dimana perkembangannya sangat baik, yaitu sampai dengan usia 11 tahun (Bengtsson et al, 2005)

Bermain piano dapat bermanfaat dalam kemampuan koordinasi, konsentrasi dan memori (Borgese, 2010) disamping dalam hal matematika, visuospatial, verbal, auditori, dan fungsi motorik yang didapatkan setelah latihan bertahun-tahun (Sloboda, 1996). Salah satu fungsinya terhadap fungsi motorik dapat dilihat melalui pergerakan jari-jari tangannya yang lebih cepat. Menurut Patston et al (2007), musician memiliki hemisfer yang lebih seimbang dalam merespon stimuli dibanding non-musician dan memiliki waktu reaksi yang lebih cepat (Kosinski, 2010), sehingga digunakan waktu reaski sebagai parameter untuk mengetahui fungsi motorik.

Berdasarkan asumsi bahwa pelatihan piano dapat mempengaruhi proses perkembangan otak, maka peneliti bermaksud untuk mengetahui pengaruhnya terhadap sistem motorik pada perempuan dewasa normal dengan menggunakan percobaan Waktu Reaksi Sederhana (WRS).

1.2 Identifikasi Masalah


(26)

2

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan WRS pada kelompok yang berlatih piano dan tidak berlatih piano.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai manfaat berlatih piano terhadap waktu reaksi sederhana.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai manfaat yang didapatkan dari berlatih piano.

1.5 Kerangka Pikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pikiran

Dalam penelitian mengenai neuroplasticity, dinyatakan bahwa sistem saraf pada otak manusia dapat mengalami perubahan struktur dengan berlatih (Pascual-Leone, 2005). Saat berlatih piano, terjadi proses visual yaitu melihat simbol atau notasi musik kemudian diterjemahkan otak hingga menimbulkan suatu reaksi motorik berupa pergerakan jari dan didapatkan feedback berupa suara. Pada awalnya, berlatih piano dapat menyebabkan reorganisasi pada cortical motor output yaitu pembentukan koneksi baru / sprouting diantara neuron, sehingga jari dapat bergerak lebih cepat. Perubahan ini hanya terjadi sementara setelah berlatih dan kembali setelah seminggu tidak berlatih, namun akan menyebabkan long term structural change intracortical dan subcortical jika terus dipelajari (Pascual-Leone, 2001).

Hal ini juga sesuai dengan penelitian lain dengan menggunakan MRI yaitu perubahan struktur otak pada musician mengalami greater relative voxel size di area motorik yaitu pada gyrus precentral (Hyde et al, 2009). Latihan yang dilakukan secara ekstensif selama bertahun tahun juga dapat menimbulkan perubahan berupa maturasi yang tinggi pada white matter tracts yang


(27)

menyebabkan myelinisasi (Bengtsson et al, 2005). Mielinisasi ini terjadi di lobus frontalis, corpus callosum, dan posterior limbs capsula interna. Dengan adanya mielinisasi ini akan mempercepat penyaluran impuls karena terdapat loncatan impuls pada nodus ranvier. Perbedaan letak mielinisasi dapat bervariasi dan berhubungan dengan usia saat memulai latihan dan intensitas waktu berlatih (Fields, 2005).

Dari keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan piano secara ekstensif dapat mengoptimalkan sirkuit neuronal dengan merubah jumlah neuron yang terlibat, waktu sinkronisasi, serta jumlah dan kekuatan dari koneksi sinaptik, sehingga pemain piano memiliki integrasi sensorimotor yang lebih baik. Hal inilah yang mempengaruhi peningkatan kecepatan penyaluran impuls saraf dan menyebabkan waktu reaksi lebih cepat.

1.5.2 Hipotesis

Latihan piano mempercepat WRS. 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat quasi eksperimental. Data yang diukur adalah WRS cahaya dan suara pada 2 kelompok yaitu latihan piano dan tidak latihan piano.

Analisis statistik menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 menggunakan program komputer spss versi 17.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Juli 2012.


(28)

4

1.8 Tahap Rencana Kegiatan

RENCANA KEGIATAN

BULAN KE

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PERSIAPAN

Penentuan topik dan judul

Penelusuran Pustaka dan teori

Pembuatan Usulan penelitian

Uji Lapangan

Pengadaan alat-alat

Administrasi perijinan

2 PELAKSANAAN

Pengumpulan data

Pengerjaan di laboratorium

3 PENGOLAHAN DATA

Analisis data

Konsultasi pembimbing

4 PENYUSUNAN LAPORAN

Menulis draft laporan


(29)

32 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Latihan piano mempercepat WRS.

5.2 Saran

1. Berlatih piano dapat dilakukan sejak usia dini, salah satu manfaatnya yaitu dapat mempercepat WRS.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan alat musik lain seperti gitar, drum, biola, dan alat musik lainnya terhadap WRS. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh usia dalam


(30)

33

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Piano. http://www.music.vt.edu/musicdictionary/textp/piano.html. 10 Maret 2012

Bengtsson S.L., Nagy Z., Skare S., Forsman L., Forssberg H., Ullen F. 2005. Extensive piano practicing has regionally specific effects on white matter development. Nat Neurosci, (8): 1148-50

Borgese P., Ciares J. 2010. The benefits of music on child development. http://www.paulborgese.com/report_benefitofmusic.html. 10 Desember 2011

Costa-Giomi E. 2005. Does music instruction improve fine motor abilities?. Ann. NY Acad. Sci, 1060(10): 262-4

Dewar G. 2011. Music and intelligence: a guide for the science-minded parent. http://www.parentingscience.com/music-and-intelligence.html. 5 Maret 2012

Daniel S.W. 2011. Neuroanatomi untuk mahasiswa kedokteran. Ed 2. Malang: Bayumedia publishing. hal. 46

Dye M.W.G., Green C.S., Bavelier D. 2009. Increasing speed of processing with action video games. Association for Psychological Science, 321(18): 321-6 Fields R.D. Myelination: an overlooked mechanism of synaptic plasticity?. The

Neuroscientist, 11 (6): 528–531

Franz E.A., Hughes C.M.L. 2007. Experience dependent-effects in unimanual and bimanual reaction time task in musicians. Journal of Motor Behavior, 39(1): 3-8

Ganong W.F. 2008. Review of medical physiology. 21rd ed. New York: McGraw-Hill Medical. p. 187, 189, 197-201, 207-216

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Terjemahan Irawati et al. Jakarta : EGC. p. 901, 983, 1038-42, 1078-9, 1095-7


(31)

34

tuners.org/history/history_1.html. 5 Februari 2012

Hyde K.L., Lerch J., Norton A., Forgeard M., Winner E., Evans A.C. et al. 2009. The effect of musical training on structural brain development. The Neurosciences and Music, 1169(3): 182-6

James A., Coutlee S. 2011. Spectroscopy of atoms.

http://www.wellesley.edu/Chemistry/Chem105manual/Lab03/lab03.html. 5 Februari 2012

Kosinski R.J. 2010. A literature review on reaction time. http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm. 15 Desember 2011 Leone A.P. 2001. The Brain That Plays Music and Is Changed by It. Annals of the

New York Academy of Sciences, 930 (1): 315–329.

Leone A.P., Amedi A., Fregni F., Merabet L.B. 2005. The plastic human brain cortex. Annu Rev Neurosci. 1146(28): 377-401

Michelon P. 2008. Brain plasticity: how learning changes your brain.

http://www.sharpbrains.com/blog/2008/02/26/brain-plasticity-how-learning-changes-your-brain. 20 Desember 2012

Parks T., Mosher B., Mosher M. 2008. Reaction time and gender.

http://www.colorado.edu/eeb/courses/1230jbasey/abstracts%202008/4.htm. 5

Juli 2012

Patston L.M.M., Hogg L.S., Tippett L.J. 2007. Attention in musicians is more bilateral than in non-musicians. Laterality: Asymmetries of Body, Brain and Cognition, 12(3):262-72

Schlaug G., Norton A., Overy K., Winner E. 2005. Effects of music training on the child’s brain and cognitive development. Ann. N.Y. Acad. Sci. 1060: 219-230.


(32)

35

Sloboda J. A., Davidson J. A., Howe D. G., & Moore, D.G. 1996. The role of practice in the development of performing musicians. British Journal of Psychology, 87: 287-309


(1)

3

menyebabkan myelinisasi (Bengtsson et al, 2005). Mielinisasi ini terjadi di lobus frontalis, corpus callosum, dan posterior limbs capsula interna. Dengan adanya mielinisasi ini akan mempercepat penyaluran impuls karena terdapat loncatan impuls pada nodus ranvier. Perbedaan letak mielinisasi dapat bervariasi dan berhubungan dengan usia saat memulai latihan dan intensitas waktu berlatih (Fields, 2005).

Dari keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan piano secara ekstensif dapat mengoptimalkan sirkuit neuronal dengan merubah jumlah neuron yang terlibat, waktu sinkronisasi, serta jumlah dan kekuatan dari koneksi sinaptik, sehingga pemain piano memiliki integrasi sensorimotor yang lebih baik. Hal inilah yang mempengaruhi peningkatan kecepatan penyaluran impuls saraf dan menyebabkan waktu reaksi lebih cepat.

1.5.2 Hipotesis

Latihan piano mempercepat WRS.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat quasi eksperimental. Data yang diukur adalah WRS cahaya dan suara pada 2 kelompok yaitu latihan piano dan tidak latihan piano.

Analisis statistik menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05

menggunakan program komputer spss versi 17.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Juli 2012.


(2)

4

1.8 Tahap Rencana Kegiatan

RENCANA KEGIATAN

BULAN KE

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PERSIAPAN

Penentuan topik dan judul Penelusuran Pustaka dan teori Pembuatan Usulan penelitian

Uji Lapangan

Pengadaan alat-alat

Administrasi perijinan

2 PELAKSANAAN

Pengumpulan data

Pengerjaan di laboratorium

3 PENGOLAHAN DATA

Analisis data

Konsultasi pembimbing

4 PENYUSUNAN LAPORAN

Menulis draft laporan


(3)

32 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Latihan piano mempercepat WRS.

5.2 Saran

1. Berlatih piano dapat dilakukan sejak usia dini, salah satu manfaatnya yaitu dapat mempercepat WRS.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan alat musik lain seperti gitar, drum, biola, dan alat musik lainnya terhadap WRS. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh usia dalam


(4)

33

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Piano. http://www.music.vt.edu/musicdictionary/textp/piano.html. 10 Maret 2012

Bengtsson S.L., Nagy Z., Skare S., Forsman L., Forssberg H., Ullen F. 2005. Extensive piano practicing has regionally specific effects on white matter development. Nat Neurosci, (8): 1148-50

Borgese P., Ciares J. 2010. The benefits of music on child development. http://www.paulborgese.com/report_benefitofmusic.html. 10 Desember 2011

Costa-Giomi E. 2005. Does music instruction improve fine motor abilities?. Ann. NY Acad. Sci, 1060(10): 262-4

Dewar G. 2011. Music and intelligence: a guide for the science-minded parent. http://www.parentingscience.com/music-and-intelligence.html. 5 Maret 2012

Daniel S.W. 2011. Neuroanatomi untuk mahasiswa kedokteran. Ed 2. Malang: Bayumedia publishing. hal. 46

Dye M.W.G., Green C.S., Bavelier D. 2009. Increasing speed of processing with action video games. Association for Psychological Science, 321(18): 321-6

Fields R.D. Myelination: an overlooked mechanism of synaptic plasticity?. The Neuroscientist, 11 (6): 528–531

Franz E.A., Hughes C.M.L. 2007. Experience dependent-effects in unimanual and bimanual reaction time task in musicians. Journal of Motor Behavior, 39(1): 3-8

Ganong W.F. 2008. Review of medical physiology. 21rd ed. New York: McGraw-Hill Medical. p. 187, 189, 197-201, 207-216

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Terjemahan Irawati et al. Jakarta : EGC. p. 901, 983, 1038-42, 1078-9, 1095-7


(5)

34

Habib M., Besson M. 2009. What do music training and musical experience teach us about brain plasticity. Music Perception, 26(3): 279-85

Heaton B. 2011. A history of the piano, 1157-2007. http://www.piano-tuners.org/history/history_1.html. 5 Februari 2012

Hyde K.L., Lerch J., Norton A., Forgeard M., Winner E., Evans A.C. et al. 2009. The effect of musical training on structural brain development. The Neurosciences and Music, 1169(3): 182-6

James A., Coutlee S. 2011. Spectroscopy of atoms. http://www.wellesley.edu/Chemistry/Chem105manual/Lab03/lab03.html. 5 Februari 2012

Kosinski R.J. 2010. A literature review on reaction time. http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm. 15 Desember 2011

Leone A.P. 2001. The Brain That Plays Music and Is Changed by It. Annals of the New York Academy of Sciences, 930 (1): 315–329.

Leone A.P., Amedi A., Fregni F., Merabet L.B. 2005. The plastic human brain cortex. Annu Rev Neurosci. 1146(28): 377-401

Michelon P. 2008. Brain plasticity: how learning changes your brain.

http://www.sharpbrains.com/blog/2008/02/26/brain-plasticity-how-learning-changes-your-brain. 20 Desember 2012

Parks T., Mosher B., Mosher M. 2008. Reaction time and gender. http://www.colorado.edu/eeb/courses/1230jbasey/abstracts%202008/4.htm. 5 Juli 2012

Patston L.M.M., Hogg L.S., Tippett L.J. 2007. Attention in musicians is more bilateral than in non-musicians. Laterality: Asymmetries of Body, Brain and Cognition, 12(3):262-72

Schlaug G., Norton A., Overy K., Winner E. 2005. Effects of music training on

the child’s brain and cognitive development. Ann. N.Y. Acad. Sci. 1060:


(6)

35

Sloboda J. A., Davidson J. A., Howe D. G., & Moore, D.G. 1996. The role of practice in the development of performing musicians. British Journal of Psychology, 87: 287-309