PENDAHULUAN Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Segiempat Dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Grobogan Tahun Ajaran 2015/2016).

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing
anak untuk menyerupai orang dewasa. Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sagala, 2003: 3).
Winkel (1996: 2) mengartikan bahwa konsep adalah satuan arti yang
mewakili sejumlah obyek yang memiliki ciri yang sama. Belajar konsep
merupakan salah satu cara belajar dengan pemahaman dan seringkali dikenal
dengan nama “concept formation” ciri khas konsep dari belajar.
Menurut Sagala (2003: 71) konsep merupakan buah pemikiran seseorang
atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan
produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori. Sedangkan menurut
Anitah (2007) konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Pada dasarnya
belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsep-konsep pada matematika
menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Suatu konsep diperoleh

melalui

tiga

tahap,

pertama

adalah

tahap

kategorisasi

yaitu

upaya

mengkategorikan sesuatu yang sama atau tidak sesuai dengan konsep yang
diperoleh. Kedua, kategori yang tidak perlu disingkirkan, dan kategori yang

sesuai digabungkan sehingga membentuk suatu konsep. Ketiga, suatu konsep
tertentu dapat disimpulkan ( Uno, 2007: 11).
Oemar Hamalik (2002: 164-166) belajar konsep berguna dalam rangka
pendidikan siswa atau paling tidak punya pengaruh tertentu. Adapun kegunaan
konsep yaitu: 1) konsep-konsep mengurangi kerumitan lingkungan, 2) konsepkonsep membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar
1

2

kita, 3) konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas,
dan lebih maju, 4) konsep mengarahkan kegiatan instrumental, 5) konsep
memungkinkan pelaksanaan pengajaran, 6) konsep dapat digunakan untuk
mempelajari dua hal yang berbeda dalam kelas yang sama.
Dalam Peraturan Menteri Nasional RI Nomor 22 tahun 2006, dijelaskan
bahwa tujuan pelajaran matematika di sekolah adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, serta memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas VII 7 semester genap SMP
Negeri 1 Grobogan tahun 2015/2016 yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari
15 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan diperoleh data pemahaman konsep
matematika siswa masih rendah. Rendahnya pemahaman konsep matematika
dapat diamati dari indikator: 1) siswa yang mampu menyatakan ulang maksud
dari pelajaran yang telah dipelajari sebanyak 10 siswa (25,00%), 2) siswa yang
mampu menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan langkah-langkah yang
benar sebanyak 14 siswa (35,00%), 3) siswa yang mampu menggunakan suatu
konsep untuk memecahkan masalah sebanyak 11 siswa (27,50%).
Beberapa kemungkinan faktor penyebab kurangnya pemahaman konsep
belajar matematika di SMP Negeri 1 Grobogan antara lain: 1) Pada proses
pembelajaran berlangsung siswa belum siap menerima pelajaran. Hal ini
ditunjukkan dengan mereka tidak mengetahui materi apa yang akan dipelajari.
2) Siswa sering belajar menghafal pengertian atau definisi dan rumus-rumus.
Hal ini akan menyebabkan rendahnya aktivitas belajar siswa dalam menemukan
sendiri konsep materi sehingga apa yang sudah dipelajari akan cepat lupa. 3)
materi pelajaran yang diajarkan memiliki konsep mengambang. 4) Guru kurang
berhasil dalam menyampaikan konsep materi pelajaran yang sedang diajarkan,
sehingga siswa tidak tertarik dalam belajar matematika.


3

Rendahnya pemahaman konsep matematika tidak hanya karena
kesalahan siswa tetapi juga disebabkan oleh proses belajar yang tidak sesuai.
Kegiatan pembelajaran hanya berpusat pada guru, guru menjelaskan melalui
metode ceramah, siswa cenderung pasif, pertanyaan dari siswa jarang muncul,
berorientasi pada satu jawaban, aktivitas kelas yang sering dilakukan hanyalah
mencatat dan menyalin, dan guru pada umumnya terlalu berkonsentrasi pada
latihan menyelesaikan soal yang lebih bersifat prosedural.
Menyikapi
informasi

permasalahan-permasalahan

tersebut

sebelumnya,

yang


menunjukkan

timbul

pentingnya

berdasarkan
dilakukan

pengembangan metode pembelajaran matematika guna meningkatkan hasil
pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan metode pembelajaran
matematika yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam membangun
pemahaman konsep matematika serta penerapannya dalam kehidupan nyata.
Salah satu alternatif solusi yang telah dikembangkan untuk mengatasi
permasalahan di atas adalah dengan adanya metode problem based learning (
pembelajaran berbasis masalah).
Menurut
merupakan

Hamruni


strategi

yang

(2012: 105) pembelajaran berbasis masalah
memungkinkan

dan

sangat

penting

untuk

dikembangkan. Hal ini karena pada kenyataannya setiap manusia akan selalu
dihadapkan kepada masalah. Dari mulai masalah yang sederhana sampai
masalah yang kompleks; mulai dari masalah pribadi sampai kepada masalah
keluarga, masalah sosial kemasyarakatan, masalah negara sampai kepada

masalah dunia. Pembelajaran berbasis masalah ini

diharapkan dapat

memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran kooperatif
dimana siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep
yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut
dengan teman-temannya (Dedeh Tresnawati, 2013).
Menurut Muslich, Masnur (2007: 50) dalam pembelajaran berbasis
masalah siswa terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena.

4

Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang
muncul. Setetah itu, tugas guru adalah merangsang siswa untuk berpikir kritis
dalam memecahkan masalah yang ada. Peran guru dalam problem based
learning adalah sebagai pemberi masalah, memfasilitasi investigasi dan dialog,


serta memberikan dukungan (motivasi) dalam pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan
Segiempat dan Segitiga Melalui Metode Problem Based Learning Pada Siswa
Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Grobogan tahun 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Adakah peningkatan
pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan segiempat dan segitiga
melalui metode problem based learning pada siswa kelas VII semester genap
SMP Negeri 1 Grobogan tahun ajaran 2015/2016?.

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pemahaman konsep segiempat dan segitiga pada siswa
kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Grobogan tahun ajaran 2015/2016.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan

segiempat dan segitiga melalui metode problem based learning pada siswa
kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Grobogan tahun ajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya

5

meningkatkan pemahaman konsep matematika melalui metode problem
based learning.

Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi metode pembelajaran kurikulum 2013 di sekolah serta mampu
mengoptimalkan pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan
segiempat dan segitiga.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep

matematika pada pokok bahasan segiempat dan segitiga.
b. Bagi guru, dapat dimanfaatkan guru sebagai pemikiran dalam memilih
model atau metode pembelajaran di kelas yang tepat dalam proses
belajar mengajar matematika.
c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang baik dalam rangka
perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah khususnya
pembelajaran matematika.

Dokumen yang terkait

Analisis Keterampilan Geometri Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Pokok Bahasan Segiempat Pada Siswa Kelas IX-A SMP Negeri 1 Cermee Bondowoso Tahun Ajaran 2014/2015;

2 24 210

Identifikasi Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Matematika Pokok Bahasan Garis dan Sudut pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 4 Jember;

0 6 226

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;

0 12 256

Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII-E

0 3 6

Implementasi Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Peta Konsep pada Sub Pokok Bahasan Keliling dan Luas Lingkaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

1 7 18

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA SMP BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 1 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/2015 pada Materi Pokok Penye

0 7 72

Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berargumentasi dan Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi Pokok Peran Manusia dalam Pengel

0 7 62

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 11 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Siswa Kelas 4 SDN 1 Tegalrejo Semester 2 Tahun 2017/2018

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SD Negeri Butuh 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

0 3 91