Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

(1)

PERSEPSI

PASANGAN

TERHADAP

PERAN

KELUARGA

SETELAH

KELAHIRAN

ANAK

PERTAMA

DIWILAYAH

KERJA

PUSKESMAS

KEC.

SIMPANG

KANAN

KAB.

ROKAN

HILIR

RIAU

EVIESANTIKA

SKRIPSI

FAKULTAS

KEPERAWATAN


(2)

(3)

Judul : Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas

Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir

-Riau

NamaMahasiswa : EvieSantika

NIM : 101121060

Jurusan : SarjanaKeperawatan

Tahun : 2011

Abstrak

Keluargamerupakanunsurpentingdalamperawatananakmengingatanakbagian

dari sebuah keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi pasangan terhadap peran keluarga setelah kelahiran anak

pertama.Penelitianinimenggunakandesaindeskriptifdanpengambilansampel

menggunakan Random Sampling jenis sampling frame (probability) dengan

kriteria pasangan yang memiliki anak pertama kurang dari satu tahun. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2011 dengan

menggunakankuisioneryangterdiridari2bagianyaitubagianpertamakuisioner

data demografi dan bagian kedua kuisioner persepsi pasangan terhadap peran

keluarga,denganjumlahtotalrespondenadalah34pasangan.Hasilujireliabilitas

menggunakan Cronbach Alpha adalah 0,73 (memenuhi standar uji kelayakan

kuisioner).Hasildaripenelitianmenunjukkanbahwapasanganmempersepsikan

keseluruhankomponenperankeluargabagus.Darijawabanayahdiperolehdata

persepsi tentang peran keluarga bagus (88,2%) dan cukup bagus (11,8%)

sedangkanibupersepsiperankeluargabagus(73,5%)dancukupbagus(26,5%).

Direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian

mengenai peran dan fungsi pasangan terhadap kelahiran anak pertama untuk

menyempurnakanhasildarikegiatanpenelitianini.


(4)

PRAKATA

Assalamu’alaikumwr.Wb.

PujisyukurpenulisucapkankepadaAllahSWTatasberkatdan

karunia-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsiinidenganjudul”Hubungan

MotivasiKerjadenganKinerjaPerawatdalamMemberikanAsuhanKeperawatan

diRuangRawatInapRumahSakitUmumDaerahLangsa”.

Selama proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

dukungandanbantuandariberbagaipihak,olehkarenaitudalamkesempatanini

penulismengucapkanterimakasihkepada:

1. dr.DediArdinata,M.Kes,selakuDekanFakultasKeperawatanUSU

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan Fakultas Keperawatan USU.

3. Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku dosen pembimbing yang senantiasa

membimbing dan memberikan masukan yang berharga dalam penulisan

skripsiini.

4. BapakIwanRusdi,S.Kp,MNSselakudosenPengujiI

5. IbuEllytaAizar,S.Kp, selakudosenPengujiII

6. BapakMulaTariganS.Kep,Ns,selakuPenasehatAkademik.

7. Dr.EldaSilalahibesertastafPuskesmasKecamatanSimpangKanan,yang

telahmemberikanizinuntukmelakukanpenelitian.

8. Kepadaorangtuasayayangtercintaatassegalapengorbanandanperjuangan


(5)

dan Erwin syahputra yang memberikan motivasi dan dorongan kuat untuk

dapatmenyelesaikanskripsiini.

9. Kepadateman–temansayaMartinaTratilofa,MiaNovalia,Naomijunita,

Fitriani, Widyana Idayu, Rahmat Kami Siagian dan seluruh mahasiswa

ekstensiangkatan2010baikpagimaupunsore.

SemogaAllahSWTselalumencurahkanberkatdankarunia-Nyakepada

pihak yang telah menolong penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Harapan

penulissemogaskripsiinibermanfaatbagikitasemuadanuntukmeningkatkan

pendidikandanpelayanankeperawatan.

Wasalamu’alaikumwr.wb.

Medan, Februari2012

Penulis


(6)

DAFTARISI

HalamanJudul...

LembarPersetujuan...i

Prakata...ii

DaftarIsi...iv

Daftartabel...vi

DaftarSkema...vii

Abstrak...viii

BAB1.PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang... 1

1.2. TujuanPenelitian... 4

1.3. PertanyanPenelitian... 4

1.4. ManfaatPenelitian...4

1.4.1. PendidikanKeperawatan... 4

1.4.2. PraktikPelayananKeperawatan... 5

1.4.3. PenelitianKeperawatan ... 5

BAB2.TINJAUANPUSTAKA 2.1.Konsep Persepsi...6

2.1.1.DefenisiPersepsi ...6

2.1.2.SyaratTerjadinyaPersepsi...6

2.1.3.Macam-macamPersepsi...7

2.1.4.FaktorYangMempengaruhiPersepsi...7

2.1.5.PengukuranPersepsi...8

2.2.KonsepKeluarga...9

2.2.1.DefenisiKeluarga...9

2.2.2.StrukturKeluarga...10

2.2.3.FungsiKeluarga ...12

2.2.4.TipeKeluarga ...14

2.2.5.TahapPerkembanganKeluarga...15

2.3.PeranKeluargaSetelahKelahiranAnakPertama...17

2.4.Faktor-faktoryangMempengaruhiPeranKeluarga...23

BAB3.KERANGKAPENELITIAN 3.1.KerangkaKonsep...27

3.2.DefenisioperasionalPenelitian...28

BAB4.METODOLOGIPENELITIAN 4.1.DesainPenelitian...30

4.2.PopulasidanSampelPenelitian...30

4.3.LokasiPenelitian ...31

4.4.PertimbanganEtik...31

4.5.InstrumenPenelitian...32


(7)

4.7.ReliabilitasPenelitian...33

4.8.Pengumpulandata... 34

4.9.Analisadata ...34

BAB5.HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN 5.1Hasilpenelitian ...36

5.1.1KarakteristikResponden ...36

5.1.2KarakteristikPersepsiPasan...38

5.2Pembahasan ...40

BAB6.KESIMPULANDANSARAN 6.1Kesimpulan...44

6.2Saran ...45

DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN

1. LembarPersetujuanMenjadiRespondendanInstrumenPenelitian

2. Jadwalpenelitian

3. SuratKeteranganPenelitian

4. LampiranReabelitasdanhasildatapenelitian


(8)

DAFTARTABEL

Tabel1 Distribusifrekuensidandistribusikarakteristik

pasangan...37

Tabel2 Distribusifrekuensidanpersentasepersepsiayahterhadap

perankeluarga...38

Tabel3 Distribusifrekuensidanpersentasepersepsiayahterhadap

perankeluarga...38

Tabel4 Distribusifrekuensidanpersentasepersepsiayahterhadap

perankeluarga...38

Tabel5 Distribusifrekuensidanpersentasepersepsiayahterhadap


(9)

DAFTARSKEMA


(10)

Judul : Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas

Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir

-Riau

NamaMahasiswa : EvieSantika

NIM : 101121060

Jurusan : SarjanaKeperawatan

Tahun : 2011

Abstrak

Keluargamerupakanunsurpentingdalamperawatananakmengingatanakbagian

dari sebuah keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi pasangan terhadap peran keluarga setelah kelahiran anak

pertama.Penelitianinimenggunakandesaindeskriptifdanpengambilansampel

menggunakan Random Sampling jenis sampling frame (probability) dengan

kriteria pasangan yang memiliki anak pertama kurang dari satu tahun. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2011 dengan

menggunakankuisioneryangterdiridari2bagianyaitubagianpertamakuisioner

data demografi dan bagian kedua kuisioner persepsi pasangan terhadap peran

keluarga,denganjumlahtotalrespondenadalah34pasangan.Hasilujireliabilitas

menggunakan Cronbach Alpha adalah 0,73 (memenuhi standar uji kelayakan

kuisioner).Hasildaripenelitianmenunjukkanbahwapasanganmempersepsikan

keseluruhankomponenperankeluargabagus.Darijawabanayahdiperolehdata

persepsi tentang peran keluarga bagus (88,2%) dan cukup bagus (11,8%)

sedangkanibupersepsiperankeluargabagus(73,5%)dancukupbagus(26,5%).

Direkomendasikan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian

mengenai peran dan fungsi pasangan terhadap kelahiran anak pertama untuk

menyempurnakanhasildarikegiatanpenelitianini.


(11)

BAB1 PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Kelahiran merupakan pengakhiran kepada proses kehamilan dan juga

merupakanpermulaankepadasebuahkehidupanmanusia(Warda h,2010).Pada

waktu kelahiran, sejumlah adaptasi mulai terjadi. Pada proses kelahiran, bayi

dihadapkanpadaberbagaimasalahpenyesuaiandiri,yangmeliputipenyesuaian

terhadapsuhu,ataupenguapan,pernafasan,makanan,sirkulassidarah,pencernaan

danprosespengosongan(Susanti,2009).Karenaperubahanini,bayimemerlukan

pemantauanyangketatuntukmenetukanbagaimanamenghadapiperiodetransisi

yangbaikbagikehidupannyadiluaruterus(Patriciadkk,2005).

Kehadiranseoranganakdalamkeluargaakan menambahaktivitasbaru

bagipasangan,danberdampakpadaberkurangnyapendapatanpasangankarena

biayayangharusdikeluarkan(Lefrancois,1993dalamSetiadi,2008).Studiklasik

lemastermenyatakanbahwadari46pasangandinyatakan17%tidakbermasalah

danselebihnyamemilikimasalahdalamhalsuamimerasadiabaikan,peningkatan

perselisihandanargumeninterupsidalamjadwalkontinudankehidupansexual

menurun serta social terganggu akibat yang ditimbulkan oleh kelahiran anak

pertama(Setiadi,2008).

Kelahiran juga memberikan dampak yang besar bagi pasangan karena anak memaksa pasangan untuk menambah peran baru sebagai ibu dan ayah,

terutamapadakelahirananakpertama,sebabsebelumnyamerekasudahmemiliki


(12)

2

cenderungmunculdisiniyaitutingkatkepuasanpernikahanakibatanakpertama,

erosi terhadap fungsi keluarga, dan angka perceraian yang terjadi pada usia pernikahan yang masih baru, misalnya baru berjalan dua tahun dan sudah

mempunyaianak(SobardidalamWASPADA,2005).

BerdasarkanhasilsurveidiAmerikaSerikatmenemukanbahwaparaistri

cenderung memiliki tingkat kepuasan pernikahan lebih rendah (56%)

dibandingkandenganparasuami(60%)(Unger&Crawford,dalamPujiastuti&

Retnowati,2004).Penurunantingkatkepuasanpernikahandisebabkantanggung

jawabterhadapanaklebihberatpadaibu,sebabsekalipunsuamimaupunistri

bekerjadiluarrumah,wanitatetapmenghabiskanwaktuduakalilebihbanyak

dibandingkanpriauntukmengerjakantugas-tugasrumahtangga,danparaayah

menyumbang6%dariwaktuyangadauntukmengasuhanak (Then,2002).

DataDitjenBinaYanmedikDepkesRI,AngkakematianBayimengalami

penurunan pada tahun 2006 menjadi 25,9 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu maternal cenderung menurun dari 5,1 per 1000 kelahiran hidup

(2002)menjadi2,0per1000kelahiranhidup(2006),jumlahAngkaKematian

Balitatahun2002-2003adalah46per1000kelahiranhidup(hasilSDKI).Data

diatasdiakibatkanoleherosiyangterjadisebagaiakibatfungsikeluarga.Semakin

sedikitnya waktu bagi orangtua untuk anak dan keluarga, serta meningkatnya

angkaperceraian.Sikapkeluargayangtidakpeduliterhadapkebutuhantumbuh

kembang anak-anak dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan dan


(13)

3

Berdasarkan data faktual tentang kasus perceraian di Indonesia yang

diperolehdariPengadilanAgamaBandungpadatahun1998terdapat1145kasus

perceraian. Jumlah kasus perceraian ini semakin meningkat pada tahun tahun

berikutnyasejumlah1212kasusperceraianpadatahun1999dansejumlah1387

kasusperceraianpadatahun2000.Hasilpencatatandatakasusperceraiantersebut

adalahhasilpencatatan kasusperceraiandariPengadilanAgamaIslam, belum

termasukkasusperceraianyangdiputuskanolehKantorCatatanSipil,yangterkait

dengan agama yang dipeluk pasangan pernikahan. Berdasarkan data tersebut, kasus perceraian umumnya terjadi pada tahun-tahun pertama perkawinan dan kisaran usia perkawinan sekitar dua hingga lima belas tahun dengan kisaran

jumlahanakduahinggaempatorang(Sadarjoen,2005).Sementaraitu,angka

perceraiandikotaMedandaritahunketahunberanjaknaik.Sebanyak802kasus

(2000),813kasus(2001),933kasus(2002),967kasus(2003),1.035kasus(2004)

dan2005meningkatlagi.Diprediksiminimalada1.075perkara.Usiaperceraian

yang cenderungusiamudabanyak terjadi pada 2005, dimulai dariusia20-an

sampai30-an.Namunkebanyakanperceraianterjadipadausiapernikahanyang

masih baru, misalnya baru berjalan dua tahun dan sudah mempunyai anak.

(Sobardi,dalamWASPADA,2005)

Masalahkesehatandanangkaperceraiandiatasdapatdiatasijikakeluarga

dapatmenjalankantugasnyadalambidangkesehatan,sepertimengenalgangguan

perkembangandangangguankesehatansetiapanggotanya.Mengambilkeputusan

untukmelakukantindakanyangtepat,memberikanperawatankepadayangsakit,


(14)

4

harmonis dan menguntungkan untuk perkembangan kepribadian anggota

keluarga,sertamemanfaatkandanmempertahankanhubunganyangbaikdengan

unitpelayanankesehatanyangada(Suryanto,2008).

Olehsebabitudisinipenulistertarikuntukmelakukanpenelitianmengenai

persepsi pasangan terhadap peran keluarga setelah kelahiran anak pertama di

wilayahkerjaPuskesmasKec.SimpangKananKab.RokanHilir-Riau.

1.1. TujuanPenelitian

Mengidentifikasi persepsi pasangan terhadap peran keluarga setelah

kelahirananakpertamadiwilayahkerjaPuskesmasKec.SimpangkananKab.

Rokanhilir-Riau.

1.2. PertanyaanPenelitian

Bagaimanapersepsipasanganterhadapperankeluargasetelahkelahiran

anakpertamadiwilayahkerjapuskesmaskec.Simpangkanankab.Rokanhilir–

Riau?

1.3. ManfaatPenelitian

1.3.1. Pendidikankeperawatan

Penelitianinidiharapkandapatmemberiinformasidanpengetahuan

terhadappendidikankeperawatanmengenaipersepsipasanganterhadapperan

keluarga setelahkelahirananakpertama.

1.3.2. Praktikpelayanankeperawatan

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menambah

pengetahuanorangtuayaknipasanganbaruuntukmengenalperannyasebagai


(15)

5

1.3.3. Penelitiankeperawatan

Penelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasibermaknabagi

penelitianselanjutnya,untukmemperkayapengetahuankhususnyamengenai


(16)

BAB2

TINJAUANPUSTAKA

2.1.KonsepPersepsi

2.1.1. DefinisiPersepsi

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali

olehprosespengindraan,yaituprosesditerimnyastimulusolehalatindra,

laluditeruskankeotak,danbarukemudianindividumenyadaritentang

sesuatuyangdipersepsikan(Sunaryo,2004).SedangkanmenurutRakhmat

(2004) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubunganyangdiperolehdenganmenyimpulkaninformasidan

melampirkanpesan.

2.1.2. Syaratterjadinyapersepsi

Syarattimbulnyapersepsiyakni,adanyaobjek,adanyaperhatian

sebagai langkah pertama untuk megadakan persepsi, adanya alat indra

sebagaireseptorpenerimastimulusyaknisarafsensorissebagaialatuntuk

meneruskanstimuluskeotakdandariotakdibawamelaluisarafmotoris

sebagaialatuntukmengadakanrespons(Sunaryo,2004).

Secaraumum,terdapatbeberapasifatpersepsi,antaralainbahwa

persepsi timbul secara spontan pada manusia, yaitu ketika seseorang berhadapan dengan dunia yang penuh dengan rangsangan. Persepsi

merupakansifatpalingasliyangmerupakantitiktolakperubahan.Dalam


(17)

7

cukuphanyadiingat.Persepsitidakberdirisendiri,tetapidipengaruhiatau

bergantungpadakonteksdanpengalaman(Baiqhaqi,2005).

2.1.1. Macam-macamPersepsi

Terdapatduamacampersepsi, yaitu External Perception, yaitu

persepsiyangterjadikarenaadanyarangsanganyangdatangdariluardiri

individudanSelfPerception,yaitupersepsiyangterjadikarenaadanya

rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri. Dengan persepsi, individu dapat

menyadaridandapatmengertitentangkeadaanlingkunganyangadadi

sekitarnyamaupuntentangkeadaandiriindividu(Sunaryo,2004).

2.1.2. Faktoryangmempengaruhipersepsiseseorang

MenurutSiagian(1995)adabeberapafaktoryangmempengaruhi

persepsiyaitu:

a. Diriorangyangbersangkutan,dalamhaliniorangyangberpengaruh

adalah karakteristik individual meliputi dimana sikap, kepentingan,

minat,pengalamandanharapan.

b. Sasaranpersepsi,yangmenjadisasaranpersepsidapatberupaorang,

benda,peristiwayangsifatsasarandaripersepsidapatmempengaruhi

persepsiorang yangmelihatnya.Hal-hallainyangikutmempengaruhi

persepsiseseorangadalahgerakan,suara,ukuran,tindaktandukdan

lain-laindarisasaranpersepsi.

c. Faktorsituasi,dalamhalinitinjauanterhadappersepsiharussecara


(18)

8

Sementara menurut Walgito (2002) dalam persepsi individu

mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus mempunyai arti

individuyangbersangkutandimanastimulusmerupakansalahsatufaktor

yangberperandalampersepsi.Berkaitandenganhalitufaktor-faktoryang

berperandalampersepsiyaitu:

1. Adanyaobjekyangdiamati

Objekmenimbulkanstimulusyangmengenaialatinderaataureseptor

stimulusdapatdatangdariluarlangsungmengenaialatindera(reseptor),

dan dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima

(sensori)yangbekerjasebagaireseptor.

2. Alatinderaataureseptor

Alat indera (reseptor) merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan

stimulusyangditerimareseptorkepusatsyarafyaituotaksebagaipusat

kesadaran.Dansebagaialatuntukmengadakanrespondiperlukansyaraf

sensori.

3. Adanyaperhatian

Perhatianmerupakanlangkahpertamasebagaisuatupersiapandalam

suatupersepsi.Tanpaadanyaperhatiantidakakanterbentukpersepsi.

2.1.3. PengukuranPersepsi

Mengukur persepsi hampir sama dengan mengukur sikap.

Walaupunmateriyangdiukurbersifatabstrak,tetapisecarailmiahsikap


(19)

9

dalamsistemangka.DuametodepengukuransikapterdiridarimetodeSelf

ReportdanpengukuranInvoluntaryBehavior.

1. SelfReportmerupakansuatumetodedimanajawabanyangdiberikan

dapatmenjadiindikatorsikapseseorang.Namunkelemahannyaadalah

bilaindividu tidak menjawab pertanyaan yang diajukan makatidak

dapatmengetahuipendapatatausikapnya.

2. InvoluntaryBehaviourdilakukanjikamemangdiinginkanataudapat

dilakukanolehresponden,dalambanyaksituasiakurasipengukuran

sikapdipengaruhikerelaanresponden(Azzahy,2010).

Jika merujuk pada pernyataan diatas, bahwa mengukur persepsi

hampirsamadenganmengukursikap,makaskalasikapdapatdipakaiatau

dimodifikasiuntukmengungkappersepsisehinggadapatdiketahuiapakah

persepsiseseorangpositif,ataunegatifterhadapsuatuhalatauobyek.

2.2. KonsepKeluarga

2.2.1 DefinisiKeluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI, 1988 dikutip dari Setiadi

(2008),Keluargamerupakanunitterkecildarimasyarakatyangterdiridari

kepalakeluargadanbeberapaorangyangberkumpuldantinggaldisuatu

tempatdibawahsatuatapdalamkeadaansalingketergantungan.Sedangkan

menurut UU No. 10 tahun 1992 dikutip dari Suprajitno (2004) tentang

Perkembangan Kependudukn dan Perkembangan Keluarga Sejahtera,


(20)

10

dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Maka

disimpulkan bahwa, sebuah keluarga membutuhkan kehadiran

sekurang-kurangnyaduaorangyangterdiridariseorangkepalakeluargadansatuatau

lebih anggota keluarga lain yang mempunyai hubungan dengan kepala

keluargatersebutmelaluikelahiran,adopsiataupernikahan.

2.2.2 StrukturKeluarga

Stukturkeluargamenggambarkanbagaimanakeluargamelaksanakan

fungsikeluargadimasyarakat.MenurutFriedman1998,dalamSuprajitno

(2004) strukurkeluargaterdiridari:

a. Polakomunikasidalamkeluarga

Menggambarkanbagaimanacaradanpolakomunikasiayah-ibu,orang

tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain dengan keluarga inti (Suprajitno, 2004). Komunikasi dalam keluarga diharapkan

terbukaantarasatuanggotakeluargadengananggotakeluargalain,selalu

menyelesaikankonflikdenganmusyawarahmufakat,selaluberfikirpositif

terhadapanggotakeluargalain(Akhmadi,2009).

b. Strukturperandalamkeluarga

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisisosialyangdiberikan.yangdimaksuddenganposisidisiniadalah

posisiindividudalammasyarakatmisalnyasebagaisuami,istri,anakdan

sebagainya (Setyowati dan Murwani, 2008). Struktur peran disini

menggambarkanperanmasing-masinganggotakeluargadalamkeluarga


(21)

11

Peranandidalamkeluarga,adalahsebagaiberikut:

1. Peran ayah, ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung,danpemberirasaaman,sebagaikepalakeluarga,sebagai

anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat

darilingkungannya

2. Peran ibu, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,

sebagaipengasuhdanpendidikanak-anak,sebagaipelindung,sebagai

pencari nafkah tambahan dalam keluarganya, sebagai anggota dari

kelompoksosialnya,sebagaianggotamasyarakatdarilingkungannya.

3. Peran anak, anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan

spiritual(Bahiyatun,2010).

c. Strukturkekuatankeluarga

Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi

dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang

mendukungkesehatan.

d. Nilai-nilaidalamkeluarga

Nilaimerupakansuatusistem,sikapdankepercayaanyangsecarasadar

atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Norma

adalahpolaperilakuyangbaik,menurutmasyarakatberdasarkansistemnilai


(22)

12

Sedangkan menurut Setiadi (2008), Struktur keluarga terdiri dari

bermacam-macam:

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarahdalambeberapagenerasi,dimanahubunganitudisusunmelalui

jalurgarisayah.

b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarahdalambeberapagenerasidimanahubunganitudisusunmelalui

jalurgarisibu.

c. Matrilokaladalahsepasangsuamiisteriyangtinggalbersamakeluarga

sedarahisteri.

d. Patrilokaladalahsepasangsuamiisteriyangtinggalbersamakeluarga

sedarah.

e. Keluarga kawin adalah hubungan suami isteri sebagai dasar bagi

pembinaankeluarga,danbeberapasanaksaudarayangmenjadibagian

keluargakarenaadanyahubungandengansuamiatauisteri.

2.2.3 FungsiKeluarga

Menurut Bobak (2005), adapun fungsi keluarga mencakup lima

bidangdasaryaitubiologi,ekonomi,pendidikan,dansosio-budayaadalah:

a. Fungsibiologis

Meliputi reproduksi, upaya merawat anak, dan membesarkan anak,

nutrisi, pemeliharaan kesehatan, dan rekreasi. Kemampuan untuk

menjalankanfungsi-fungsiinisacaratidaklangsungmembutuhkanprasyarat


(23)

13

selamasiklusmaternitas,perilakudietyangbaik,pemanfaatanpelayanan

kesehatanyangoptimal,persahabatan,danperawatankeluarga.

b. FungsiPsikologis

Keluarga diharapkan memberi lingkungan yang meningkatkan

perkembangan kepribadian, secara alami, keluarga harus memberikan

perlindungan psikologis yang optimal yang meningkatkan kemampuan

untuk membangun hubungan dengan orang-orang diluar lingkungan

keluarga.

c. Fungsisosio-budaya

Berhubungan dengan sosialisasi anak-anak. Fungsi ini meliputi

penyampaiannilai-nilaiyangberhubungandenganperilaku,tradisi,bahasa,

agama,dansikapmoralmasyarakatyangsebelumnyaatauyangberlaku.

d. Fungsiekonomi

Meliputimencarinafkahyangcukupuntukmenjalankanfungsi-fungsi

lain, mengembangkan anggaran keluarga, dan memastikan keamanan

keuangananggotakeluarga.

e. Fungsipendidikan

Meliputi mengajarkan keterampilan, sikap dan pengetahuan yang

berhubungandenganfungsi-fungsilain.Anggotakeluargaharusmempunya

akseskeberbagaisumberdanmemilikiketerampilanyangdiperlukanuntuk


(24)

14

2.2.4 TipeKeluarga

Tradisional:

a. Thenuclearfamily(keluargainti),keluargayanghanyaterdiridariayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.

b. Ekstendedfamily(keluargabesar),adalahkeluargaintiditambahdengan

anggotakeluargalainyangmasihmempunyaihubungandarah(kakek,

nenek,paman-bibi).

Non-Tradisional:

a. Tradisionalnuclear,keluargainti(ayah,ibudananak)tinggaldalam satu rumah ditetapkan oleh sanki-sanki legal dalam suatu ikatan

perkawinan,ssatuataukeduanyadapatbekerjadiluarrumah.

b. Recontrustitud nuclear, pembentukan baru dari keluarga ini melalui perkawinan kembali suami/isteri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama

maupunhasilperkawinanayangbaru.

c. Communerfamily,suamiisteriataukeduanyaorangkarierdantinggal

terpisahpadajaraktertentu.Keduanyasalingmencaripadawaktu-waktu

tertentu.

d. Niddleage/agingcauple,suamisebagai pencariuang,isteridirumah,

ataukedua-duanyabekerjadirumah,anak-anaknyasudahmeninggalkan


(25)

15

e. KeluargaDyad/DyadieNuclear, yaitusuamiistriyangsudahberumur

dantidakmempunyaianakyangkeduanyaatausalahsatubekerjadiluar

rumah.

f. SingleParentyaituorangtua(ayahatauibu)sebagaiakibatperceraian

ataukematianpasangandananak-anaknyadapattinggaldirumahatau

diluarrumah.

g. DualCarrieryaitusuamiistri/keluargaorangkarierdantanpaanak. h. SingleAdultyaituwanitaataupriadewasahidupsendiridantidakada

keinginanuntukkawin

i. ThreeGenerationyaitutigagenerasiataulebihtinggalbersamadalam

saturumahtangga.

j. KeluargaUsilayaituusiladenganatautanpapasangan,anaksudah

pisah(Setiadi,2008).

2.2.5 Tahap PerkembanganKeluarga

Duval, 1985 dalam Setiadi 2008 menyebutkan beberapa

perkembangankeluargadiantaranya.

1. Tahappembentukankeluarga,tugaspadatahapiniadalah:membina

hubungan intim yang memuaskan, membina hubungan dengan

keluarga lain, teman, kelompok sosial, mendiskusikan rencana memiliki anak dan KB, persiapan menjadi orang tua, memahami

prenatalcare.

2. Tahap keluarga dengan anak pertama, tugas pada tahap ini adalah:


(26)

16

memuaskan,membagiperandantanggungjawaborangtuaterhadap

bayi, bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan

anak,konselingKBpostpartum6minggu,menataruanguntukanak,

mengadakankebiasaankeagamaansecararutin.

3. Keluarga dengan anak pra-sekolah, tugas pada tahap disini adalah

pemenuhan kebutuhan anggota keluarga, membantu anak

bersosialisasi, beradaptasi dengan anak baru lahir, mempertahankan hubungan didalam maupun diluar keluarga, pembagian waktu,

individu, pasangan dan anak, pembagian tanggung jawab,

merencanakankegiatandanwaktustimulasi

2.2.6 TugasKeluargadalamBidangKesehataan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

mempunyaitugasdibidangkesehatanyangperludipahamidandilakukan.

Freeman,1981dalamSuprajitno(2004),membagi5tugaskeluargadalam

bidangkesehatanyangharusdilakukan:

a. Mengenalmasalahkesehatankeluarga

Kesehatanmerupakankebutuhankeluargayangtidakbolehdiabaikan.

Orangtuaperlumengenalmasalahkesehatandanperubahan-perubahan

yangdialamianggotakeluarga.Perubahansekecilapapunyangdialami

keluarga perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan yang terjadi dan

seberapabesarperubahantersebut.


(27)

17

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga untuk menentukan tindakan

keluarga.Tindakankesehatanyangdilakukankeluargadiharapkantepat

agarmasalahkesehatandapatdikurangiataubahkanteratasi.

c. Merawatkeluargayangmengalamigangguankesehatan

Seringkalikeluargamengambiltindakanyangtepatdanbenar,tetapi

keluargamemilikiketerbatasanyangtelahdiketahuiolehkeluargasendiri.

Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

perlumemperolehtindakanlanjutanatauperawatanagarmasalahlebih

parahtidakterjadi.

d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga.

e. Memanfaatkanfasilitaspelayanankesehatandisekitarnya.

2.4.PeranKeluargasetelahKelahiranAnakPertama

Peran sebagai suami isteri atau sebagai ayah-ibu, merupakan

konsekuensi dari kehidupan perkawinan. Perkawinan merupakan suatu relasi

antara dua orang individu yang memutuskan untuk hidup bersama dan

membentukkeluargabaru.Didalamperkawinan,masing-masingindividuterikat

olehsuatuhakdankewajibanyangharusdilakukannyadalamkurunwaktuyang

panjang, dan diharapkan kedua belah pihak saling menyesuaikan diri sejalan


(28)

18

Duval dan Miller (1985) memberikan batasan mengenai perkawinan

bahwaperkawinanbukanhanyamerupakanlegitimasihubunganantaralaki-laki

dan perempuan, tetapi juga terdapat seperangkat hak dan kewajiban antara

pasanganyangterlibatdalamperkawinantersebut.Disiniterlihatbahwadalam

perkawinanadanyapembagiantugasdanperandalamrumahtanggabaiksebagai

suami atau isteri adalah dalam membesarkan anak secara bertanggung jawab.

Pembagiantugasdanperanitubiasanyadilakukanberdasarkankompromidengan

pasangannya.Sejauhmanasuamiterlibatdalamkegiatandalamrumahtangga,

tergantung dari hasil kompromi diantara pasangan suami isteri tersebut.

Pembagiantugasdanperandalamrumahtanggadisiniadalahsebagaiberikut:

a. Thehousekeeperrole

Thehousekeeperroleialahperananggotakeluargayangbertanggung

jawabdalamkebersihanrumah,mencucipakaiandanalat-alatmakan,berbelanja

danmenyiapkanmakanan,danmengaturkeuanganrumahtangga.Darigenerasi

yang ada perempuanlah yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti

memasak,mencuci,danmengasuhanak.Priabertugasmelakukanpekerjaandi

luar seperti mencari nafkah, melindungi keluarga, memeriksa dan mengawasi

ternak,dansebagainya.

Pentingnyaperanansuamidalamkegiatanrumahtanggaakanmembantu

menyelamatkanisteridarikelebihanperanyaituperandalamkeluargadanperan

dalammasyarakat,sehinggadengandemikianisterimerasadihargaidansuasana

keluargaakanlebihbaik.Darihasilyangdidapatmenyatakanbahwaparasuami


(29)

19

dianggapkurangmempengaruhigambaranmaskulinitassuamisepertimengurus

mobil. Pekerjaan yang berkonotasi feminin, seperti mengasuh anak,

membersihkan rumah, mencuci pakaian, memasak dan mencuci piring hanya

dipiliholehsuamiantara1%sampai13,3%darisejumlahresponden(Femina,

1993dalampenelitiansrisupriyantini2002).

b. Theproviderrole

Theproviderroleialahperananggotakeluargayangbertanggungjawab

untukmencariuanguntukmendukungkeluarga.

Seorang istri berperan mengelola rumah tangganya agar tercapai keharmonisan di dalam keluarga. Dalam hal keuangan, istri diharapkan dapat mengatur sedemikian rupa nafkah yang diberikan oleh suami agar mencukupi

kebutuhanhidupsehari-hari,apalagijikapenghasilansuamitidakseberapabesar.

Jikakebutuhanhidupmasihbelummencukupi,denganizinsuamiseorangistri

bisa saja membantu suami dalam menambah ekonomi keluarga. Jika

memungkinkancarilahpeluangpemasukanyangtidakbanyakmenyitawaktuke

luarrumah.Yangjelas,istritidakbolehmelalaikankewajibannyayanglainnya

(Harmoko,2010).

c. Thechild-carerole

The child-care role ialah peran anggota keluarga untuk merawat anak secara fisik seperti memberi makan, mengenakan pakaian, memandikan dan

menjagaanak.

MenurutpenelitianGronseth(dalamDagun,1990),diharapkansuamiikut


(30)

20

membersihkandanmerawatrumah,menyiapkanmakanan,belanja,mencucidan

menyetrika,menyiapkankeperluanpribadidanlainsebagainyasangatdiharapkan.

Terbukti dalam penelitian nya Gronseth yang meneliti 16 pasang suami-isteri yang bekerja, menemukan bahwa dengan ayah dan ibu yang sama-sama mengambil bagian dalam mengasuh anak, kaum ayah merasa lebih baik dan

terbukadengananak-anaknya,sehinggaanak-anaktumbuhdengankemampuan

diri yang lebih tinggi serta keyakinan diri yang lebih besar, cenderung lebih

matangdandapatbergaul,sertamampumenghadapiberbagaimasalah.

d. Thechildsocializationrole

Thechildsocializationroleialahperankeluargauntukmengajarkan

nilai-nilaimoralpadaanak,sikap-sikap,ketrampilan-ketrampilan,danperilakuyang

disetujuimasyarakat.

Sejak lahir sampai umur 1 tahun, kemampuan sosialisasi anak masih terbatas. Pada periode ini, anak memfokuskan kegiatannya pada upaya untuk mengenal benda, memegang dan menggenggam benda, berdiri, berjalan dan

upaya-upayanyayanglainuntukmemperkuatdankemampuantubuh(Supartini,

2004).Kemampuanbersosialisasisangatmenunjangmasaperkembanganmasa

depan anak. Masalah ini harus menjadi perhatian para orang tua. Untuk itu

luangkanbanyakwaktuuntukbertatapmukadengananak,terutamapada

bulan-bulanawalsetelahkelahirannya.Kemudianundangsebanyakmungkinkeluarga

dantemansebayanya,semakinbanyakiamengenalorangmakasemakintinggi

pula kemampuan bersosialisasinya. Berikut ini akan di uraikan periode


(31)

21

Usia1bulan:menjelangusiasatubulan,bayibelumbisaapa-apa,iamasih

banyaktidur.Tetapimulaiminggu-3iaakanlebihbanyakwajah-wajah

orangyangditemuinya.Kadang-kadangtersenyumsendiri,ataumenangis.

Namun bayi sudah mulai belajar mengenali wajah pengasuhnya dan

memperhatikanmimikpengasuhnyakalaubicara.

Usia3bulan:padaumurini,bayiakanlebihbanyakmenghabiskanbanyak

waktunya untuk memperhatikan apa saja yang sedang berlangsung disekitarnya. Diaakan lebih banyak tersenyum padasetiap orang yang ditemui.

Usia4 bulan: bayi sudah lebih terbuka pada datangnyaorang baru. Ia

sudahberanidantidakmenangiskalaudigendongoranglain.Bayisudah

maumenyambutinteraksinyadenganoranglainmelaluisenyuman.

Usia7bulan:padaumurini,bayisemakinsibukmemperhatikan

orang-orangyangberadadisekitarnya.

Usia 12 bulan: menjelang akhir usia satu tahun, bayi terlihat seperti

mengalamiantisosial.Diaakanmenangiskerasjikaditinggalkan.Dan

tampakamatkuatirdangelisahbiladitanganorangyangtidakdikenalinya.

MenurutSobur&Septiawan(1999),dalampengasuhananakdiharapkan

agarsuamimemilikikepedulianyangsamadenganisteri.Misalnyapadasaatanak

masihbayi,seorangayahharusmauikutterkenaompolanbayi,ikutterbangundi


(32)

22

karenalengkingantangisanakyangmintasususertamaumenyingsingkanlengan

bajudanmenggulungcelananyadalammengurusrumah.

e. Thesexualrole

Thesexualroleialahperanpasanganuntukbereaksiterhadapkebutuhan

sexualdaripasangan.Kehadiranseoranganakdalamkeluargaakanmenambah

aktivitas baru bagi pasangan, dan berdampak pada berkurangnya pendapatan

pasangankarenabiayayangharusdikeluarkan(Lefrancois,1993dalamSetiadi,

2008).Studiklasiklemastermenyatakanbahwadari46pasangandinyatakan

17%tidakbermasalahdanselebihnyamemilikimasalahdalamhalsuamimerasa

diabaikan,peningkatanperselisihandanargumeninterupsidalamjadwalkontinu

dankehidupansexualmenurunsertasocialtergangguakibatyangditimbulkan

olehkelahirananakpertama(Setiadi,2008).

f. Thekinshiprole

Thekinshiprole,padaperaninimenilaiperasaandanperhatianpasangan

terhadaphubungankerabat,mertuasertateman-temandapatdilihatdalamarea

ini.peraninimerefleksikanharapandanperasaansenangmenghabiskanwaktu

bersama keluarga dan teman-teman. Hubungan yang baik antara menantu dan mertua juga dengan saudara ipar dapat terjadi jika individu dapat menerima

keluargapasangansepertikeluarganyasendiri.Pernikahanakancenderunglebih

sulit jika salah satu pasangan menggunakan sebagian waktunya bersama

keluarganyasendiri,jikaiajugamudahdipengaruhiolehkeluarganya,danjika


(33)

23

dalampenelitianNyedalamStrong&DeVault,1989(penelitianSupriyantini,

2002).

g. Therecreationalrole

Therecreationalrole,mengorganisirkegiatanrekreasikeluarga.Dalam

keluargaperludiciptakansuasanarekreasisituasiyangmenyegarkanpemikiran

danperasaansehinggaanakdapatbergembiradanbersantaidengansaudaradan

orangtuamereka,dandapatmenambahkeakrabananggotakeluarga.

Rekreasi tidak identik dengan wisata yang mengeluarkan biaya mahal,

tetapicukupdenganberkumpulditempatyangsantai,bersendaguraubersama

dan melepaskan segala rutinitas yang melelahkan. Kegiatan ini juga bisa dilakukan di rumah, misal dengan berkebun, olahraga, menonton tayangan,

bermainair,bahkansambilmengerjakanpekerjaanrumahtanggasepertimencuci

atau mengepel. Intinya kegiatan ini dilakukan oleh seluruh anggota keluarga dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Kesegaran yang didapatkan,

sangatmembantusemuanyauntukkembaliberaktivitasrutindihariberikutnya

(penelitianSupriyantini,2002).

h. Thetherapeuticrole

The therapeutic role yakni mendengarkan, mau mengerti, bersimpati,

membantudanmerawatanggotalaindalamkeluarga.

2.4.Faktor-FaktoryangMempengaruhiPeranKeluarga

Merawatanaksangatbergantungpadanilai-nilaiyangdimilikikeluarga.


(34)

24

dipegangolehistriatauibumeskipunmendidikanakmerupakantanggungjawab

bersama. Pada dasarnya tujuan utama pengasuhan orang tua adalah

mempertahankan kehidupan fisik anak dan meningkatkan kesehatannya,

memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuaan berperilaku sesuai

dengannilaiagamadanbudayayangdiyakini.Untukdapatmenjalankanperan

pengasuhan,adabeberapafaktoryangdapatmempengaruhiWong (2001)dalam

Supartini(2004)adalahsebagaiberikut:

a. Usiaorangtua

Tujuan undang-undang perkawinan salah satunya adalah memungkinkan

pasanganuntuksiapsecarafisikmaupunpsikososialdalammembentukrumah

tanggadanmenjadiorangtuausiaantara17tahununtukwanitadan19tahun

untuklaki-lakimempunyaialasanyangkuatdalamkaitannyadengankesiapan

menjadiorangtua.

b. Keterlibatanayah

Pendekatanmutakhir yangdigunakandalamhubungan ayahdanbayi baru

lahir, sama pentingnya dengan hubungan antara ibu dan bayi sehingga dalam proses persalinan ibu dianjurkan ditemani suami dan begitu bayi lahir, suami

diperbolehkanlangsunguntukmengendonglangsungsetelahibunyamendekap

danmenyusukan(bondingandettachment).

c. Pendidikanorangtua

Shifrin(1997)dalamWong(2001)mengemukakanbeberapacarayangdapat

dilakukanuntukmenjdilebihsiapdalammenjalankanperanpengasuhanadalah


(35)

25

sesuatu dengan beroroentasi pada masalah anak, menjaga kesehatan anak dan

mencaripelayananimunisasi,memberikannutrisiyangadekuat,memperhatikan

keamanan, selalu berupaya menyediakan waktu untuk anak dan menilai

perkembanganfungsikeluargadalamperawatananak.

d. Pengalamansebelumnya

Hasilrisetmenunjukkanbahwaorangtuayangtelahmempunyaipengalaman

sebelumnyadalammerawatanakakanlebihsiapmenjalankanperanpengasuhan

danlebihrileks.

e. Stresorangtua

Stres yang dialami ayah atau ibu atau keduannya akan mempengaruhi

kemampuan orang tua dalam menjalankan peran pengasuhan, terutama dalam

kaitannyadengan strategi koping yangdimilikidan menghadapi permasalahan

anak.Walaupundemikian,kondisianakjugadapatmenyebabkanstrespadaorang

tua.

f. Hubungansuamiistri

Hubungan yang harmonis antara suami dan istri akan berdampak pada

kemampuan mereka dalam menjalankan perannya sebagai orang tua, merawat

sertamengasuhanakdenganpenuhrasabahagia.

Pendapat lain yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasanpernikahandanberakibatpadaperankeluargasetelahkelahiranantara

lain: kehadiran anak, tingkat pendidikan, latar belakang ekonomi, usia ketika

menikah,danlamapernikahan(penelitianSupriyantini,2002).


(36)

26

Duvall(dalamDomikus,1999)menyatakanbahwahadirnyaanakdikemudian

hari terbukti potensial dalam mengurangi kepuasan pernikahan, mengingat keakraban dan perhatian suami istri terbagi dengan anak. Selain itu, anak

menuntutbanyakenergidanjugauangyangdalambanyakhalakanmenambah

kompleksbebankeluarga.DitambahkanolehKurdek(dalamBhrem,2002)bahwa

anak adalah pekerjaan yang tidak ada akhirnya, dan sebagian besar orangtua

mengalamipenurunanyangdrastisdantidakdiharapkandalammenikmatiwaktu

berdua.

b. Tingkatpendidikan

BerdasarkanhasilstudiyangdilakukanolehKurdek(dalamLefrancois,1993),

ditemuka nbahwabagipriadanwanita,rendahnyatingkatpendidikanmerupakan

salah satu faktor yang berhubungan dengan terjadinya persengketaan dalam pernikahan. Hal ini terjadi karena kurangnya pendidikan akan mengurangi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan verbal dan sosial dalam

menyelesaikankonflik,danpersiapanyangkurangbaikyangterjadipada

awal-awal pernikahan. Ditambahkan oleh Hendrick & Hendrick (1992) bahwa pasangan yang memiliki tingkat pendidikan rendah akan merasakan kepuasan

yanglebihrendahkarenalebihbenyakmenghadapistressorsepertipengangguran

dantingkatpenghasilanyangrendah.

c. Latarbelakangekonomi

Status ekonomi yang dirasakan tidak sesuai dengan harapan dapat

menimbulkanbahayadalamhubunganpernikahan(Hendrick&Hendrick,1992).


(37)

27

pendapatan yang rendah memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bercerai

(Kitsonetal;Karney&Brabur y,dalamBhrem,2002).

d. Usiaketika menikah.

Padawanita,usiaketikapertamakalimenikahmerupakanfaktorpentingyang

berhubungan dengan kepuasan pernikahan. Pada umumnya, semakin dewasa

wanita ketika menikah, maka akan semakin bahagia ia dalam pernikahannya.

Selainitu,ditemukanjugabahwaremajayangmenikahmemilikifrekuensidua

kalilebihbesaruntukberceraidibandingkandenganwanitayanglebihdewasa

(Lefrancois,1993).

e. LamaPernikahan

Sebagaimana dikemukakan oleh Duvall (dalam Lefrancois, 1993) bahwa

tingkat kepuasan tertinggi terjadi pada awal pernikahan, menurun setelah kelahiran anak pertama, dan meningkat kembali setelah anak terakhir


(38)

BAB3

KERANGKAKONSEP

3.1.KerangkaKonsepPenelitian

Kerangkakonsepinibertujuanuntukmenggambarkanpersepsipasangan

terhadap peran keluarga setelah kelahiran anak pertama di wilayah kerja

PuskesmasKec.SimpangKananKab.RokanHilir-Riau.,akandigambarkan

sebagaiberikut:

- Thehouskeeperrole

PersepsiPasangan

(AyahdanIbu) - Theproviderrole

- Thechild-carerole

- Thechildsocializationrole

Kategoripersepsi

Bagus Cukup Kurang - Thesexualrole

- Thekinshiprole - Therecreationalrole - Thetherapeuticrole

Faktor-faktoryang

mempengaruhiperankeluarga:

- Tingkatpendidikan

- Latarbelakangekonomi

- Usiaketikamenikah

- Lamapernikahan


(39)

29

3.1.DefinisiOperasionaldanVariabelPenelitian

Variabel DefinisiOperasional AlatUkur SkalaUkur HasilUkur

Persepsi pasangan

Pengamatan/ pandangan

dari suami atau istri dari

suatuobjek

Kuisioner yang terdiri dari 20 dengan pilihan jawaban:

SS:SangatSetuju

S:Setuju

RR:Ragu-Ragu

TS:TidakSetuju

Ordinal Baik (55-80) Cukup (28-54) Kurang (1-27)

The houskeeper role.

Pekerjaan yang

berhubungan dengan

kegiatan dalam

menyiapkan makanan

termasuk berbelanja,

memasak, menyediakan

sarapan, membereskan

peralatan makan dan sebagainya.

Kuisioner yang terdiri dari 3

pernyataan(1-3).

Ordinal Baik

Cukup Kurang

The provider role

Segala kegiatan yang

berhubungan dengan

pengaturankeuangan.

Kuisioner yang terdiri dari 2

pernyataan(4-5).

Ordinal Baik

Cukup Kurang The child-care

role

Pekerjaan yang

berhubungan dengan

kegiatan merawat anak seperti mendidik anak, bermain dengan anak,

menjaga kebersihan anak,

dansebagainya.

Kuisioner yang terdiri dari 4

pernyataan(6-9).

Ordinal Baik

Cukup Kurang

The child-socialization role

Pekerjaan yang mengajarkan nilai-nilai moral pada anak, sikap-sikap

keterampilan-keterampilan,danperilaku.

Kuisioner yang terdiri dari 2

pernyataan(10-11).

Ordinal Baik

Cukup Kurang

Thesexualrole. Merupakanreaksiterhadap kebutuhan sexual dari pasangan

Kuisioner yang terdiri dari 3

pernyataan(12-14).

Ordinal Baik

Cukup Kurang


(40)

30

role. antarakeluarga. terdiri dari 2

pernyataan(15-16).

Cukup Kurang The

recreational role.

Kegiatan yang bertujuan

menghibur dan menjalin

hubungan dengan

lingkungansosialkeluarga

Kuisioner yang terdiri dari 2

pernyataan(17-18).

Ordinal Baik

Cukup Kurang

The therapeutic role.

Mendengarkan, mau

mengerti, bersimpati,

membantu dan merawat

anggota lain dalam keluarga

Kuisioner yang terdiri dari 2

pernyataan(19-20).

Ordinal Baik

Cukup Kurang


(41)

BAB4

METODEPENELITIAN

4.1.DesainPenelitian

Desain penelitian ini mengunakan desain deskriptif, bertujuan untuk

melihatgambaranpersepsipasanganterhadapperankeluargasetelahkelahiran

anakpertamadiwilayahkerjaPuskesmasKec.SimpangKananKab.RokanHilir

-Riau.

4.2.PopulasidanSampelPenelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu-ibu yang melahirkan di

wilayahkerjapuskesmasbesertapasangan(ayahdanibu),pengambilansampel

dengan random jenis sampling frame (probability) dimana peneliti

mengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Dari data jumlah populasi ibu-ibu yang melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Kec.

SimpangKanan(periodeapril-juni2011)terdapat170ibu.

Penentuan jumlah sampel didasarkan oleh rumusan menurut Arikunto

(2006)bahwajikapopulasilebihdari100makamakasampelyangdiambiladalah

20%-25%.Jikadiambil20%darijumlahpopulasimakasampelpadapenelitian

iniadalah34ibuatau34pasangan(ayahdanibu)denganmemilikikriteriasampel

yaitu:

a. Bersediamenjadiresponden

b. Memilikianakpertamadenganusiaanakkurangdari1tahun


(42)

32

4.1.LokasidanWaktuPenelitian

LokasidalampenelitianiniadalahwilayahkerjaPuskesmasKec.Simpang

KananKab.RokanHilir-Riau.Alasanpemilihantempattersebutadalahwilayah

inibelumpernahdilakukanpenelitiansebelumya,penelitilebihmengenalsituasi

lingkungan tersebut dan wilayah penelitian lebih dekat dengan tempat tinggal

penelitisehinggaefisiensidalamwaktudanbiaya.Wakt upenelitiandilakukan

padabulanJulihinggaAgustus2011.

4.2.PertimbanganEtik

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal-hal yang berkaitan dengan

pertimabanganetik,yaitu:penelitianinidapatdilakukansetelahmendapat izin

dariinstitusiFakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtaradanmengajukan

permohonanizinpenelitiankepadakepalapuskesmassetempatdiKec.Simpang

KananKab.RokanHilir-Riau.Setelahmendapatpersetujuan,penelitimelakukan

pengumpulandatadenganmenekankanmasalahetikyangmeliputi:

a. Informed consent, yaitu lembar persetujuan ini diberikan kepada

respondenyangakanditeliti.Respondenharusmemenuhikriteriainklusi

yaitu pasangan yang memiliki anak pertama. Bila calon responden

menolakmenjadiresponden,makapenelititidakbolehmemaksadantetap

menghormatihak-hakcalonresponden.

b. Anonimity, yaitu peneliti tidak akan mencantumkan nama responden,


(43)

33

c. Confidentialiality, yaitu kerahasiaan informasi responden dijamin oleh

peneliti,danhanyakelompokdatatertentuyangakandilaporkansebagai

hasilpenelitian(Alimul,2007).

4.3.InstrumenPenelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

dibagimenjadiduabagian.Padabagianawalinstrumenpenelitianberisitentang

datademografiberisitentangtingkatpendidikan,latarbelakangekonomi,usia

ketika menikah, dan lama pernikahan yang dibuat berdasarkan pendapat Nye dalam Strong & De Vault, 1989 (penelitian Supriyantini, 2002). Pada bagian

kedua,berisipernyataanmengenai perankeluargasetelahkelahirananakpertama

yang dibuat berdasarkan pendapat Nye dalam Strong & De Vault, 1989

(penelitianSupriyantini,2002).

Kuesioner diberikan kepada pasangan (ayah dan ibu) dan isi yang

diberikan sama, gunanya untuk mengetahui persepsi masing-masing pasangan

terhadap peran keluarga. Kuisioner terdiri dari 20 pernyataan dengan

menggunakanskalalikert.PilihanjawabanyakniSS:SangatSetuju,S:Setuju,

RR:Ragu-Ragu,TS:TidakSetuju.Bilaskorpernyataanpositifadalahsangat

setuju=4,setuju=3, ragu-ragu=2,tidaksetuju=1,dansebaliknya untuk

pernyataannegatifbilaskorpernyataansangatsetuju=1,setuju=2,ragu-ragu=

3, tidak setuju =4. Nilai terendah adalah1 dan tertinggi adalah4. Kuisioner

terdiridari20pernyataandengantotalskortertinggi80danterendahadalah1.

Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin baik persepsi pasangan


(44)

34

P= Rentangkelas Banyakkelas

Berdasarkan rumus diatas maka persepsi pasangan terhadap peran

keluargadenganrentang80danbanyakkelas3makadinyatakanP=27.Untuk

persepsibaguskeberhasilanmenjawabpernyataanbenar55-80,persepsicukup

bagus28–54danpersepsikurangbagus1-27

4.4.ValiditasPenelitian

Validitasadalahsuatuukuranyangmenunjukantingkat-tingkatkevalidan

atau kesahihan sesuatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkansejauhmanadatayangdikumpulkanmenyimpangdarigambaran

tentang validitas yang dimaksud. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti

memilikivaliditasrendah(Arikunto,2006).Ujivaliditasisiinstrumendilakukan

olehahliKeperawatanMaternitasdiFakultasKeperawatanUniversitasSumatera

Utara.

4.5.ReliabilitasPenelitian

Untuk mengetahui kepercayaan (reliabilitas) instrumen dilakukan uji

reliabilitasinstrumensehinggadapatdigunakanuntukpenelitianberikutnyadalam

ruanglingkupyangsama.Ujireliabilitasinibertujuanuntukmengetahuiseberapa

besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsistensi


(45)

35

yaitupemberianinstrumenhanyasatukalidengansatubentukinstrumenyang

diujicobakankepadasekelompokresponden.Ujireliabilitasinidilakukandengan

menggunakanformulaCronbachAlphauntukkuisionerini.Ujireliabilitasdalam

penelitianinidilakukandenganmemberikankuisionerkepada10pasanganatau

20respondendenganhasilkoefisienreliabilitassebesar0,73dan kuisionerini

dikatakanreliabelkarenanilainyalebihdari0,70(Arikunto,2006).

4.6.PengumpulanData

Adapunteknikpengumpulandatapenelitaninidengancaramendatangi

darirumahkerumahibuyangmemilikikriteriasampeldanmemberikankuisioner.

Sebelumnya,penelitijugasudahmemberikanlembarpersetujuanrespondenuntuk

di tandatangani dan bersedia menjadi responden. Setelah responden

menandatanganiinformedconsent,penelitimembagikaninstrumentpenelitiaan

kepada responden dan dipersilahkan untuk menjawab semua penyataan yang

diajukanpeneliti.Setelahdiisi,kuesionerdikumpulkankembaliolehpenelitidan

diperiksakelengkapannya.Dalamhalinipenelitimenungguhasiljawabandari

responden pada saat itu juga sehingga jika ada kekurangan kelengkapan data,

penelitidapatmenyuruhrespondenuntukmelengkapinyasaatitujuga.

4.7.AnalisaData

Setelah semua data terkumpul, kemudian peneliti memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Dilanjutkan dengan analisa data melalui beberapa tahap, editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian data yang sesuai diberi

kode(coding)untukmemudahkanpenelitimelakukantabulasidananalisadata.


(46)

36

dengan menggunakan program komput erisasi. Hasil analisa data baik data demografi dan data persepsi pasangan disajikan dalam bentuk tabel distribusi


(47)

BAB5

HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

5.1.HasilPenelitian

Penelitian ini telah selesai dilaksanakan padabulanAgustus 2011, dan

diperolehinformasi tentangpersepsi pasangan terhadap peran keluargasetalah

kelahirananakpertama diwilayahkerjaPuskesmasKec.SimpangKananKab.

RokanHilir–Riaudengan jumlahrespondensebanyak34pasangan.

Hasilpenelitianinidibagiatas2bagianyaitukarakteristikpasangandan

karakteristikpersepsipasanganterhadapperan keluargasetelahkelahirananak

pertamadiwilayahkerjaPuskesmasKec.SimpangKananKab.RokanHilir–

Riau.

5.1.1. Karakteristikpasangan 1) Ayah

Berdasarkantingkatpendidikanterakhir,mayoritaspendidikanresponden

SMA(50%),mayoritaspekerjaanadalahpetani(41,1%),Berdasarkanusiasaat

menikahmayoritasberadadalamkelompokusia23-25tahun(58,8%)danlama

pernikahan<5tahun(94,1%).

2) Ibu

Berdasarkantingkatpendidikanterakhir,mayoritaspendidikanresponden

SMA (38,2%), mayoritas pekerjaan adalah IRT (ibu rumah tangga) (44,1%).

Berdasarkanusiasaatmenikahmayoritasberadadalamkelompokumur20-22


(48)

38

Tabel1Distribusifrekuensidandistribusikarakteristikpasangan(n=34)

Ayah Ibu

Karakteristikpasangan Pendidikan

frekuensi % Frekuensi %

SD SMP SMA Perguruantinggi Total 2 8 17 7 34 5.882 23.529 50 20.588 100 3 10 13 8 34 8.823 29.412 38.295 23.529 100 Ekonomi Pegawainegeri Pegawaiswasta Ikutsuami

IbuRumahtangga(IRT) Buruhperkebunan Wiraswasta Petani Total 4 6 7 3 6 34 11.765 17.647 20.588 8.823 41.176 100 1 4 11 15 3 34 2.941 11.765 32.353 44.117 8.823 100 Usiasaatmenikah

17-19tahun 11 32.352

20-22tahun 23-25tahun 26-28tahun Total 7 20 7 34 20.588 58.823 20.588 100 14 9 34 41.176 26.471 100 Lamapernikahan

>5tahun <5tahun Total 2 32 34 5.882 94.118 100 2 32 34 5.882 94.118 100


(49)

39

5.1.1. Karakteristikpersepsipasangan

Berikut ini hasil penelitian tentang Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga.

1) Ayah

Persepsi terhadap peran keluarga setelah kelahiran anak pertama di

wilayahkerjaPuskesmasKec.SimpangKananKab.RokanHilir–Riaudengan

jumlah responden sebanyak 34 ayah yang terdiri dari 8 komponen yaitu Houskeeperrole,Providerrole,Child-carerole,Childsocializationrole,Sexual role,Kinshiprole,Recreationalrole,Theraupeticrole.

Secara keseluruhan peran keluarga yang dipersepsikan oleh responden

(ayah)bagus(88,2%),persepsicukupbagus(11,8%)danpersepsikurangbagus

(0%).

Tabel2Distribusifrekuensidanpersentasepersepsiayahterhadapperan keluarga(n=34)

Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa peran keluarga dari setiap komponen, mayoritas dipersepsikan oleh responden (ayah) sebagai berikut:

dipersepsikanbaguspadakomponenSexualrole(67,6%),Kinshiprole(55,8%),

Recreational role (61,7%), Theraupetic role (100%) sedangkan yang dipersepsikan cukup bagus Houskeeper role (61,8%), Provider role (64,7%), Child-carerole(67,6%),Childsocializationrole(61,8%).

Persepsiresponden Frekuensi Persentase

Bagus 30 88,2

Cukupbagus 4 11,8


(50)

40

Tabel3Distribusifrekuensidanpersentasepersepsiayahterhadapperan keluarga(n=34)

2) Ibu

Secara keseluruhan peran keluarga yang dipersepsikan oleh responden

(ibu)persepsibagus(73,5%),cukupbagus(26,5%)danpersepsikurangbagus

(0%).

Tabel 4 Distribusi frekuensi dan persentase persepsi ibu terhadap peran keluarga(n=34)

Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa peran keluarga dari setiap komponen, mayoritas dipersepsikan oleh responden (ayah) sebagai berikut:

dipersepsikanbaguspadakomponenChildcarerole(52,9%),Sexualrole(61,7),

Recreational role (58,8%), Theraupetic role (100%) sedangkan yang

dipersepsikancukupbagusolehresponden(ibu)padakomponenHouskeeperrole

No Subvariabel Kategoripersepsi

Bagus Cukup Kurang

F % F % F %

1 2 3 4 5 6 7 8 Houskeeperrole Providerrole Child-carerole

Childsocializationrole Sexualrole Kinshiprole Recreationalrole Theraupeticrole 13 12 11 13 23 19 21 34 38,2 35,3 32,4 38,2 67,6 55,9 61,8 100 21 22 23 21 11 15 10 0 61,8 64,7 67,6 61,8 32,4 44,1 29,4 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 8,8 0

Persepsiresponden Frekuensi Persentase

Bagus 25 73,5

Cukupbagus 9 26,5


(51)

41

(52,9%),Providerrole(67,6%),Childsocializationrole(70,6%)danKinshiprole

(76,5%).

Tabel 5 Distribusi frekuensi dan persentase persepsi ibu terhadap peran keluarga(n=34)

5.1.Pembahasan

Dalampembahasaniniakandijabarkanmengenaihasilpenelitianpersepsi

pasanganterhadapperankeluargasetelahkelahirananakpertamayangterdiridari

delapanperanyaitu:1.Houskeeperrole,2.Providerrole,3.Child-carerole,4.

Childsocializationrole,5.Sexualrole,6.Kinshiprole,7.Recreationalrole,8. Theraupeticrole.Menjalankandanmengefektifkandelapanperankeluargaakan

memperjelasarahdantujuanterbentuknyakeluargasejahterayangberkualitas.

Karena delapan peran keluarga merupakan esensi berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semakin jelas bahwa peran ibu dalam membentuk keluarga sejahtera bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Peran dan tanggung jawab tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peran dan tanggung

jawabpasangan,keluarga,masyarakatdanpemerintah.

No Subvariabel Kategoripersepsi

Bagus Cukup Kurang

F % f % F %

1 2 3 4 5 6 7 8 Houskeeperrole Providerrole Child-carerole

Childsocializationrole Sexualrole Kinshiprole Recreationalrole Theraupeticrole 16 11 18 10 21 8 20 34 47,1 32,4 52,9 29,4 61,8 23,5 58,8 100 18 23 16 24 13 26 8 0 52,9 67,6 47,1 70,6 38,2 76,4 23,5 0 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 17,6 0


(1)

11 Membentuk sosialisasi, 2 5,9 9 26,5 5 14,7 18 52,9

dengan mengundang

sebanyak mungkin anak

lainkerumah.

Sexualrole

12 Para orang tua akan 16 47,1 8 23,5 0 0 10 29,4

dihadapkan pada masalah

sexualmereka(pasangan).

13 Setelah kelahiran anak, 18 52,9 11 32,4 5 14,7 0 0

rasa cemburu diantara

pasangan merupakan

sesuatuyanglazim.

14 Para orang tua membuat 13 38,2 10 29,4 10 29,4 1 2,9

jadwal khusus untuk

kegiatan sexual, setelah

kelahiran.

Kinshiprole

15 Menjalin hubungan baik 29 85,3 5 14,7 0 0 0 0

dengan keluarga dari

masing-masingpasangan.

16 Merawat anak lebih 4 11,8 5 14,7 10 29,4 15 44,1

penting dari pada

hubungandengankeluarga

dari masing-masing

pasangan

Recreationalrole

17 Rekreasi merupakan 11 32,4 13 38,2 0 0 10 29,4

alternatif untuk

menghilangkankejenuhan.

18 Rekreasi dapat 18 52,9 10 29,4 0 0 6 17,6

mengembalikan hubungan

agartetapharmonis.

Theraupeticrole

19 Sikap saling membantu 26 76,5 8 23,5 0 0 0 0

diantara keluarga sangat dibutuhkan.

20 Menurut saya, pasangan 14 41,2 20 58,8 0 0 0 0

mampu merawat anggota

keluarga yang sedang


(2)

Tabel6 Distribusi frekuensi dan persepsi ibu tentang peran keluarga

berdasarkanjawabanresponden(n=43)

No SubVariabel SS S RR TS

F % F % F % F %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Houskeeperrole

Tugas seorang istri

melakukansemuakegiatan

rumahtangga

Suami mempunyai

tanggungjawabyangsama

terhadap kegiatan rutin

rumahtangga

Kegiatan rumah tangga

sebaiknya dilakukan oleh

anggota keluarga atau tanpa pembantu rumah tangga.

Providerrole

Tugas kepala keluarga

adalahmencariuanguntuk

kebutuhanrumahtangga.

Istri memiliki tanggung-jawab yang sama dalam

memenuhi kebutuhan

rumahtangga.

Child-carerole

Tugasseorangistriadalah

merawatanak.

Suami ikut memiliki

tanggungjawabyangsama

dalamkegiatanmerawat

Merawat anak dilakukan

denganintensif(24jam).

Merawat anak tidak membutuhkan

keterampilan khusus dan

terlatih

Childsocializationrole

Setelah memiliki seorang

anak, para orang tua mengajarkan nilai-nilai

19 0 12 18 0 13 11 0 16 16 55,9 0 35,3 52,9 0 38,2 32,4 0 47,1 47,1 15 10 17 16 7 21 10 0 18 18 44,1 29,4 50 47,1 20,6 61,8 29,4 0 52,9 52,9 0 0 0 0 4 0 0 3 0 0 0 0 0 0 11,8 0 0 8,8 0 0 0 24 5 0 23 0 13 31 0 0 0 70,6 14,7 0 67,6 0 38,2 91,2 0 0


(3)

11 Membentuk sosialisasi, 3 8,8 7 20,6 0 0 24 70,6

dengan mengundang

sebanyak mungkin anak

lainkerumah.

Sexualrole

12 Para orang tua akan 15 44,1 8 23,5 0 0 11 32,4

dihadapkan pada masalah

sexualmereka(pasangan).

13 Setelah kelahiran anak, 15 44,1 19 55,9 0 0 0 0

rasa cemburu diantara

pasangan merupakan

sesuatuyanglazim.

14 Para orang tua membuat 15 44,1 11 32,4 0 0 8 23,5

jadwal khusus untuk

kegiatan sexual, setelah

kelahiran.

Kinshiprole

15 Menjalin hubungan baik 19 55,9 15 44,1 0 0 0 0

dengan keluarga dari

masing-masingpasangan.

16 Merawat anak lebih 0 0 0 0 17 50 17 0

penting dari pada

hubungandengankeluarga

dari masing-masing

pasangan

Recreationalrole

17 Rekreasi merupakan 11 32,4 13 38,2 0 0 10 29,4

alternatif untuk

menghilangkankejenuhan.

18 Rekreasi dapat 13 38,2 11 32,4 0 0 10 29,4

mengembalikan hubungan

agartetapharmonis.

Theraupeticrole

19 Sikap saling membantu 27 79,4 7 20,6 0 0 0 0

diantara keluarga sangat dibutuhkan.

20 Menurut saya, pasangan 14 41,2 20 58,8 0 0 0 0

mampu merawat anggota

keluarga yang sedang


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 2013

1 61 152

Determinan Pemanfaatan Puskesmas Oleh Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Tahun 2003

9 116 77

Perilaku Akseptor Vasektomi dan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 37 137

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 4 70

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 0 9

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 0 1

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 0 5

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 0 22

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 2 2

Persepsi Pasangan terhadap Peran Keluarga Setelah Kelahiran Anak Pertama di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Rokan Hilir - Riau

0 0 11