MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN DI SMAN 1 KLUET UTARA ACEH SELATAN.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM
KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN
DI SMAN 1 KLUET UTARA
ACEH SELATAN
TESIS
Oleh :
MUHAMMAD SIDDIQ RIZKI PURNAMA NIM: 8126132060
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(2)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DALAM
KURIKULUM 2013 MELALUI PELATIHAN
DI SMAN 1 KLUET UTARA
ACEH SELATAN
TESIS
Oleh :
MUHAMMAD SIDDIQ RIZKI PURNAMA NIM: 8126132060
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
(3)
(4)
(5)
(6)
ABSTRACT
Muhammad Siddiq Rizki Purnama, 8126132060. 2014. Increasing Mathematic Teachers’s Ability In Doing Learning Process In Kurikulum 2013 Through Training At SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan. Thesis, Medan. Educational Administration Education Graduate Studies Program, State University of Medan ( UNIMED).
The teacher's role in the implementation of kurikulum 2013 is planing and implementing kurikulum 2013 in learning aktivity in the classroom. Planing and implementing mean teachers make preparation and carry out the kurikulum 2013 according to the rule of latest curriculum. It is based on the assumtion that if teachers donot have good preparation, the oppurtunities to teach undirected learning open widely, perhaps their improve it by their own style without any class reference
This research purpose is to describe the increasing of mathematic
teacher’s is ability indoing learning activity according to kurikulum 2013
through, training in SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan. A hypotheis is formulated to answer the research problem : training can increase mathematic teacher’s ability in SMAN 1 Kluet Utara in doing learning activity based on kurikulum 2013.
Subject of this research consist of 5 mathematic teacher’s. The tehnik of data gathering is by using research instruments : instrument for asses the RPP (lesson plan) kurikulum 2013 with maximum score 100%, instrument for asses the implement learning with maximum score 100%, instrument for asses the activity of teacher’s with maximum score 40, and instrument for asses the teacher’s
responses toward the training it self with maximum score 75. Teacher’s consisted succes if their reached good catagory score appropriate criteria that have been defined.
The procedure of this research consists of planing, action, observation and reflection that procedure can be recycled or cycle. The result of 1st observation which have been suitable to the criteria of succes that have been defined, it maintened or enhanced. The result of observation wich have not suitable with criteria of success will be improved in the second cycle. This research done in two cycles.
The result of the research show that training toward mathematic teacher’s
SMAN 1 Kluet Utara can increase the ability of mathematic teacher’s in arrange the RPP (lesson plan) and implement learning activity in kutikulum 2013. It is shown from comparisor of the results in the first an second observation phase, in the first cycle in preparing lesson plan of the 2013 curriculum, their score is 4,37 and in second cycle become 4,7 or increase 0,33 point. While the result of
assesment in implementing the learing activity in first cycle teacher’s get score
3,71 and in second cycle become 4,63 or increase 92 point.
The result of this research indicate that the ability of matemathic teacher’s
(7)
ABSTRAK
Muhammad Siddiq Rizki Purnama, 8126132060. 2014. Meningkatkan Kemampuan Guru Matematika Melaksanakan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Melalui Pelatihan Di SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan. Tesis, Medan. Program Studi Administrasi Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Peranan guru berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 adalah guru berperan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai kurikulum 2013. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran maksudnya adalah guru membuat persiapan dan melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum terbaru. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jika guru tidak mempunyai persiapan sesuai kurikulum maka peluang untuk tidak terarah dalam melaksanakan pembelajaran terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas.
Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan peningkatan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 melalui pelatihan di SMA Negeri 1 Kluet Utara Aceh Selatan. Untuk menjawab permasalahan penelitian, diajukan hipotesis yaitu : pemberian pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika SMAN 1 Kluet Utara melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013.
Subjek penelitian ini terdiri dari 5 orang guru matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yaitu : instrumen penilaian RPP kurikulum 2013 dengan skor maksimal 100%, instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dengan skor maksimal 100%, instrumen penilaian aktivitas guru dengan skor maksimal 40, dan instrumen penilaian respon guru terhadap pelaksanaan pelatihan dengan skor maksimal 75. Guru dianggap berhasil jika mencapai nilai dalam rentang kategori baik sesuai kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan.
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus. Hasil tahap observasi pada siklus ke satu yang sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan dipertahankan atau ditingkatkan lagi. Hasil dalam tahap observasi yang belum sesuai kriteria keberhasilan akan diperbaiki pada siklus ke dua. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pelatihan terhadap guru matematika SMA Negeri 1 Kluet Utara ternyata dapat meningkatkan kemampuan guru matematika menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013. Hal ini terlihat dari perbandingan hasil dalam tahap observasi pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I dalam menyusun RPP kurikulum 2013 guru memperoleh nilai 4,37 dan pada siklus II menjadi 4,7 atau meningkat sebesar 0,33 poin. Sedangkan hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I guru memperoleh nilai 3,71 dan pada siklus II menjadi 4, 63 atau meningkat sebesar 92 poin. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 dapat ditingkatkan melalui pelatihan.
(8)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kebijaksanaan, kekuatan dan kelimpahan berkatNya kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaiakan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan, arahan, dan motivasi dosen pembimbing dan nara sumber akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Penulisan tesis ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan perkuliahan memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan pada Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Negeri Medan. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya
Kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Pd. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program pasca Sarjana di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd. Selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program Pasca Sarjana di Universitas Negeri Medan dan mendukung diri penulis menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
(9)
3. Bapak Dr. Ir. Darwin, M. Pd. Selaku ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai narasumber yang banyak memberikan masukan dan saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga hasil penelitian ini sudah lebih baik.
4. Bapak Dr. Arif Rahman, M. Pd. Selaku pembimbing I dan Asisten Direktur I Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dimana ditengah kesibukan beliau telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan yang sangat berguna dalam penyempurnaan penulisan tesis ini. Beliau juga memberikan motivasi pengarahan dan bimbingan pada penulis sehingga dalam tesis ini, penulis memperoleh banyak masukan yang sifatnya membangun sehingga menjadikan penelitian ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M. Pd. Selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan masukan terhadap pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan sehingga tesis yang penulis sajikan menjadi lebih baik.
6. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. Selaku nara sumber yang telah banyak memberikan masukan dan saran yang sangat berarti bagi penelitian ini, sehingga penulis merasa hasil penelitian ini sudah lebih baik.
7. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd. Selaku nara Sumber yang memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan tesis ini.
(10)
8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M. Pd. Selaku nara sumber yang telah memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan tesis ini.
9. Bapak Muhibul Rahman, S. Pd. Selaku kepala sekolah SMAN 1 Kluet Utara Aceh Selatan, yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
10.Bapak Dr. Arif Rahman, M. Pd. Selaku Asisten Direktur I, Bapak Direktur, serta seluruh Dosen juga staf PPs Program Studi Administrasi Pendidikan UNIMED yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di PPs UNIMED tepat waktu. 11.Bapak/Ibu pegawai yang ada di sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri
Medan terkhusus kepada Bapak Munjir selaku pegawai di program studi administrasi pendidikan yang telah memberikan banyak masukan dan bantuan kepada penulis selama masa perkuliahan dan penyelesaian tesis ini.
12.Orangtuaku tercinta. Ayahanda Drs. Muhammad Ali dan Ibunda Roslinar yang telah memberikan motivasi, dorongan moral, material dan doa selama Penulis mengikuti perkuliahan dan penulisan tesis ini, inilah perjuangan dan hasil karya terbaik penulis dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, dipersembahkan buat kedua orang tua yang sangat penulis banggakan. 13.Istriku tercinta dr. Warisa Nuhurridha yang telah memberikan motivasi, semangat dan doa selama penulis mengikuti perkuliahan dan penulisan tesis ini.
(11)
14.Rekan-rekan kuliah mahasiswa program Pasca Sarjana Program Studi Administrasi Pendidikan kususnya rekan-rekan di Konsentrasi Kepengawasan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan dorongan dan kontribusi selama masa perkuliahan dan penyelesaian tesis ini.
Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu pesatu yang telah membantu penyelesaian tesis ini dengan baik. Penulis menyadari masih terdapat kelemahan dan kekurangan karena keterbatasan penulis secara pribadi. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tulisan ini. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kasih dan rahmatNya bagi kita semua.
Medan, Juni 2014 Peneliti,
(12)
DAFTAR ISI
ABSTRACT……… i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ……… ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II : LANDASAN TEORITIS A. Deskripsi Teoritis ... 11
1. Kemampuan Menyusun RPP dan Melaksanakan pembelajaran ... 11
2. Kompetensi Guru Matematika ... 30
3. Pelatihan ... 41
B. Kerangka Berpikir ... 51
C. Hipotesis ... 52
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian ... 53
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 54
C. Definisi Operasional Variabel penelitian ... 54
D. Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah ……… ... 55
E. Teknik Analisis Data ... 58
(13)
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 60
1. Deskripsi Kondisi Awal ... 60
2. Deskripsi Siklus I ... 62
3. Deskripsi Siklus II ... 73
4. Respon Guru ... 82
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
(14)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 53
Tabel 3.2 Kriteria Capaian Nilai Guru Melaksanakan Pembelajaran ... 58
Tabel 3.3 Kriteria Capaian Nilai Observasi Aktivitas Guru ... 59
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Aktivatas Guru Siklus I ... 65
Tabel 4.2 Nilai Kemampuan Guru menyusun RPP 2013 Siklus I ... 66
Tabel 4.3 Nilai Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I 67
Tabel 4.4 Aspek Penilaian yang Masih Memperoleh Nilai Cukup ... 72
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Aktivatas Guru Siklus II . ... 75
Tabel 4.6 Nilai Kemampuan Guru menyusun RPP 2013 Siklus II ... 77 Tabel 4.7 Nilai Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus II 78
(15)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Interelasi Komponen Pengajaran ... 24 Gambar 2 Desain Penelitian Tindakan Sekolah ... 55
(16)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen penilaian RPP 2013 ... 91
Lampiran 2 Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ... 93
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 95
Lampiran 4 Instrumen Respon Guru ... 96
Lampiran 5 Tabel Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II ... 99
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pelatihan Siklus I ... 100
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pelatihan Siklus II ... 102
Lampiran 8 Tabel Uji t Test ... 104
Lampiran 9 Surat Izin Melakukan Penelitian ... 111
Lampiran 10 Surat Undangan Untuk Subjek Penelitian ... 112
Lampiran 11 Daftar Hadir Peserta Pelatihan ……… ... 113
Lampiran 12 Surat Selesai Melaksanakan Penelitian ... 114
Lampiran 13 Foto Kegiatan Siklus I ... 115
Lampiran 14 Foto Kegiatan Siklus II ... 117
(17)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP,2006). Lebih lanjut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) nomor 20 tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan/kompetensi, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (dalam Sagala, 2010: 34).
Dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, pemerintah melalui kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah menengah atas (SMA). Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasal 1 ayat (2) nomor 70 tahun 2013 dijelaskan bahwa struktur kurikulum SMA menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran yang terdiri dari
(18)
2
mata pelajaran wajib yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bangsa, bahasa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan logika dan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa, pengenalan lingkungan fisik dan alam, kebugaran jasmani, serta seni budaya daerah dan nasional. Sedangkan mata pelajaran peminatan bertujuan (1) memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam kelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu. Muara keberhasilan kurikulum secara aktual akan ditentukan oleh implementasi kurikulum. Implementasi kurikulum pada satuan pendidikan, dijawantahkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran serta berdasarkan pada desain atau rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaannya sering terjadi implementasi kurikulum yang tidak sesuai dengan desain pembelajaran sehingga mengakibatkan ketidak tercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter agar sesuai dengan rancangan, dibutuhkan beberapa kesiapan, terutama kesiapan pelaksana. Sebagus apapun desain atau rancangan kurikulum yang dimiliki tetapi keberhasilannya bergantung kepada guru. Kurikulum yang sederhana pun apabila gurunya memiliki kemampuan, semangat, dan dedikasi yang tinggi hasilnya akan lebih baik daripada desain kurikulum yang hebat tetapi kemampuan, semangat, dan dedikasi gurunya rendah. Guru adalah kunci utama keberhasilan pendidikan. Sumber daya yang lain pun merupakan kunci keberhasilan pendidikan, tetapi kunci utamanya terletak pada guru. Implementasi
(19)
3
kurikulum sesungguhnya terjadi pada saat proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dalam kurikulum 2013 merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih lanjut di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan pasal 1ayat (1) nomor 81A tahun 2013 tentang implimentasi kurikulum 2013 dijelaskan bahwa proses belajar mengajar perlu menggunakan prinsip yang (1) berpusat pada peserta didik; (2) mengembangkan kreativitas peserta didik; (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika; dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Prinsip-prinsip proses pembelajaran kurikulum 2013 menuntut semua mata pelajaran berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Hal ini jelas berbeda dengan kurikulum KTSP yang menuntut pemisahan mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Rusman (2011:474-475) menjelaskan bahwa KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2)beragam dan terpadu; (3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; (4) relevan dengan kebutuhan kehidupan; (5) menyeluruh dan berkesinambungan; (6) belajar sepanjang hayat; (7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
(20)
4
Dalam proses belajar mengajar terkandung multi peran guru. Peran guru berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berbasis karakter dan kompetensi adalah guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakannya di kelas. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 70 tahun 2013 dijelaskan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah – langkah tertentu agar pelaksanaan pembelajaran mencapai hasil yang diharapkan (Nana Sudjana, 2010 : 136 ). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa jika tidak mempunyai persiapan pembelajaran yang baik, maka peluang untuk tidak terarah terbuka lebar, bahkan mungkin cenderung untuk melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan yang jelas sehingga pelaksanaan pembelajaran guru di kelas tidak efektif . Mengacu pada hal tersebut, guru diharapkan mampu melakukan persiapan pembelajaran, baik menyangkut materi pembelajaran maupun kondisi psikis dan psikologis yang kondusif bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Kegiatan merencanakan pembelajaran meliputi aspek ; penentuan identitas mata pelajaran, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, menentukan model pembelajaran, kesesuaian skenario pembelajaran, dan melakukan penilaian (Kemendikbud, 2013: 37).
Kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 merupakan upaya sistematis untuk mencapai tujuan
(21)
5
pembelajaran. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik diharapkan akan mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harus dituangkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Ada berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan karakter antara lain model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) ,model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran tuntas dan model pembelajaran berbasis masalah (Mulyasa, 2013: 109). Guru yang mampu melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuatnya merupakan harapan bagi pemimpin pada tingkat satuan pendidikan. Akan tetapi, pada kenyataannya masih saja ditemukan adanya guru-guru khususnya guru matematika yang memperoleh nilai kurang dalam melaksanakan pembelajaran. Satuan pendidikan yang guru matematikanya belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuatnya adalah SMA Negeri 1 Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan.
Berdasarkan kajian awal yang peneliti lakukan terhadap kemampuan guru matematika dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara dengan menggunakan instrumen yang meliputi aspek : (1) penentuan identitas mata pelajaran; (2) perumusan indikator; (3) perumusan tujuan pembelajaran; (4) pemilihan materi ajar; (5) pemilihan sumber belajar; (6) pemilihan media belajar (7) menentukan model pembelajaran; (8) skenario pembelajaran; dan (9) penilaian menunjukkan bahwa semua guru matematika
(22)
6
sudah mampu menyusun RPP sesuai dengan langkah-langkah penyusunan RPP kurikulum 2013 namun ada 3 komponen RPP yang masih kurang dipahami guru matematika yakni komponen perumusan indikator, pemilihan sumber belajar dan skenario pembelajaran. Hal ini di buktikan dari hasil persentase nilai peraspek yang masih berkisar < 70% atau dalam kategori kurang. Selanjutnya peneliti juga melakukan kajian awal tentang kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013. Hasil kajian awal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara masih dikategorikan kurang, penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran yang meliputi aspek: (1) Apersepsi dan motivasi; (2) penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan; (3) penguasaan bahan ajar; (4) penerapan strategi pembelajaran yang mendidik;(5)menerapkan pendekatan scientific; (6)menerapkan pembelajaran tematik terpadu; (7) pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran; (8) melibatkan peserta didik dalam pembelajaran; (9) menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran; dan (10) (Kemendikbud, 2013: 38 – 40). Dari hasil kajian awal terhadap 5 orang guru matematika di peroleh data semua guru matematika kemampuan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 masih memperoleh nilai kategori kurang dan nilai rata-rata persentase peraspek juga masih < 70%.
Berdasarkan keterangan dari 5 orang guru matematika tersebut terungkap bahwa guru matematika di SMAN 1 Kluet Utara mendapat sosialisasi yang kurang tepat mengenai langkah-langkah melaksanakan pembelajaran kurikulum
(23)
7
2013 melalui MGMP yang diadakan oleh sekolah dan hasil diskusi yang tidak jelas dengan pengawas sekolah mengenai langkah-langkah yang digunakan pada model-model pembelajaran yang inkonvensional, waktu luang banyak tersita dirumah sebagai ibu rumah tangga dan guru malas membaca serta mencari tahu tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru. Dokumen yang diperoleh dari wakil kurikulum juga memperlihatkan hasil belajar siswa kelas X tahun pelajaran 2013 / 2014 pada mata pelajaran matematika masih belum mencapai KKM.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru matematika SMAN 1 Kluet Utara dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, sekolah harus melakukan pembinaan melalui MGMP secara rutin , diskusi, supervisi edukatif dan pelatihan. Berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti, kepala sekolah dan guru matematika maka tindakan pemberian pelatihan menjadi pilihan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara. Pemberian pelatihan dikarenakan guru matematika sebelumnya sudah pernah mengikuti MGMP, diskusi, dan disupervisi edukatif namun kemampuan guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran masih kurang. Lebih lanjut Fatimah (2012) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa “ pelatihan pembelajaran kolaboratif berbasis asesmen otentik dapat meningkatkan pembelajaran guru-guru matematika di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Mustofa Kamil (2012: 9) menjelaskan bahwa pelatihan lebih berkaitan dengan pengembangan keterampilan tertentu dan menekankan pada aspek kemampuan
(24)
8
psikomotor.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kemampuan guru matematika SMAN 1 Kluet Utara dalam melaksanakan pembelajaran masih memperoleh nilai kategori kurang dan belum sesuai kurikulum 2013
2. Guru matematika mendapat sosialisasi yang kurang tepat mengenai langkah-langkah melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 melalui MGMP yang diadakan oleh sekolah
3. Guru matematika malas membaca dan mencari tahu tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum terbaru
4. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika masih belum mencapai KKM
5. waktu luang banyak tersita dirumah sebagai ibu rumah tangga.
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan peneliti meliputi waktu, tenaga dan alokasi dana yang tersedia maka perlu pembatasan masalah. Bedasarkan identifikasi masalah di atas banyak tindakan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kemampuan guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, namun dalam penelitian tindakan ini, tindakan hanya dibatasi pada “Meningkatkan Kemampuan
(25)
9
Guru Matematika Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Melalui Pelatihan di SMAN 1 Kluet Utara”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: apakah pemberian pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah pemberian pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013.
2. Untuk mengetahui langkah yang tepat untuk meningkatkan kemampuan guru matematika melaksnakan pembelajaran dalam kurikulum 2013.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan informasi tentang peningkatan kemampuan guru matematika melaksnakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 melalui pelatihan.
(26)
10
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam rangka pengembangan penelitian tindakan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah SMAN 1 Kluet Utara, secara praktis dapat digunakan sebagai evaluasi program serta dapat merancang model pelatihan lainnya guna meningkatkan kemampuan guru dibidang tertentu.
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan evaluasi diri dalam melaksanakan tugas agar terdorong untuk terus meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran di kelas dalam rangka mencerdaskan peserta didik.
c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan yang relevan dikemudian hari.
(27)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses peningkatan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan dilakukan dimulai dari kajian awal. Kajian awal dilakukan untuk mengenali masalah yang ada pada guru dalam melaksanakan pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil kajian awal, kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahan yang lebih menekankan pada pengetahuan praktis sehingga mudah dicerna oleh guru matematika. Selanjutnya adalah memberikan praktek menyusun RPP sesuai dengan format kurikulum 2013. Untuk melihat pemahaman guru maka peneliti melakukan penilaian terhadap kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran, setiap guru diminta melaksanakan pembelajaran di kelas. Peneliti mengamati dan menilai kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Dari penilain tersebut kemudian dievaluasi bagian yang mana yang belum sesuai dengan kriteria keberhasilan, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan. Melalui tahapan tersebut kemampuan guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran meningkat.
(28)
2. Terjadi peningkatan aktivitas peserta dalam kegiatan pelatihan di SMAN 1 Klurt Utara. Di samping itu juga, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 melalui pelatihan di SMAN 1 Kluet Utara dari siklus I ke siklus II dan melampaui nilai minimal yang telah ditetapkan yakni dalam rentang 70% < C ≤ 80%, artinya 100% guru telah efektif dalam melaksanakan pembelajaran sesuai masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara. 3. Guru matematika memberikan respon sangat positif terhadap kegiatan
peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan. Dengan demikian kegiatan pelatihan memberikan dampak positif terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarakan beberapa hal, antara lain: (1) para guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 senantiasa memperhatikan aspek-aspek yang harus dikuasai saat proses pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan cara mengikuti pelatihan dan mengimplimentasikannya di kelas, (2) agar pembinaan melalui pelatihan dapat berjalan secara efektif, maka semua guru harus mampu bekerjasama dengan peserta lain yang bersifat kolaboratif konsultatif, (3) peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran akan berjalan dengan
(29)
efektif bila semua komponen sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut secara rutin, (4) sebaiknya pemerintah senantiasa memfasilitasi dalam semua kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, (5) membiasakan untuk mengembangkan budaya mutu di sekolah sehingga target dalam peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai , dan (6) penelitian tindakan terhadap guru matematika guna meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan, dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
(30)
DAFTAR PUSTAKA
Alan Cowling & Philips james. 1996. The Essence Of Personnel Management an Industrial Relation (terjemahan) . Yogyakarta : ANDI
Anwar, Moch. Idochi. (2004). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Beach, Dale S. 1975. The Management of People Work. New York : Macmillan Publishing Company, Inc.
Bernadin, H. Jhon & Russel, Joyce E. A. 1993. Human Resource Management. Singapore : MacGraw Hill Inc.
Depdiknas, 2004. Pedoman Penilaian Silabus dan RPP. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang.
Filippo, Edwin B. 1971. Manajemen Personalia Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kamil, Mustofa. 2012. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta. Marwansyah dan Mukaram. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Mulyasa, E. 2011. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mulyasa, E. 2013. Kurikulum 2013. Bandung : remaja Rosda Karya.
Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University press.
Permendikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Permendikbud. 2013. Implimentasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. Pusbang Tendik. 2013. Pedoman Kegiatan Pendampingan Implimentasi
Kurikulum 2013 Bagi Pengawas, Kepala Sekolah Dan Guru Inti. Jakarta: Kemendikbud.
(31)
Robbins, S.P.2001. Organizational Bahavior. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan profesionalisme
Guru.Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Siagian, Sondang . 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan Ketujuh, Jakarta: Radar Jaya Offset.
Spencer, Lyle M. dan Signe M. Spencer. 1993. Competence Work : Model for Superior performance. New York : Jhon Wiley and Sons, Inc.
Sudjana, Nana. 2010.Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
Tim UPPL UNY. 2011. Panduan Pengajaran Mikro. Yogya Karta: UPPL UNY Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta : Yayasan Bangun
(1)
10
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam rangka pengembangan penelitian tindakan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah SMAN 1 Kluet Utara, secara praktis dapat digunakan sebagai evaluasi program serta dapat merancang model pelatihan lainnya guna meningkatkan kemampuan guru dibidang tertentu.
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan evaluasi diri dalam melaksanakan tugas agar terdorong untuk terus meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran di kelas dalam rangka mencerdaskan peserta didik.
c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lanjutan yang relevan dikemudian hari.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan seperti yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses peningkatan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan dilakukan dimulai dari kajian awal. Kajian awal dilakukan untuk mengenali masalah yang ada pada guru dalam melaksanakan pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil kajian awal, kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan tahapan-tahan yang lebih menekankan pada pengetahuan praktis sehingga mudah dicerna oleh guru matematika. Selanjutnya adalah memberikan praktek menyusun RPP sesuai dengan format kurikulum 2013. Untuk melihat pemahaman guru maka peneliti melakukan penilaian terhadap kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran, setiap guru diminta melaksanakan pembelajaran di kelas. Peneliti mengamati dan menilai kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Dari penilain tersebut kemudian dievaluasi bagian yang mana yang belum sesuai dengan kriteria keberhasilan, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan. Melalui tahapan tersebut kemampuan guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran meningkat.
(3)
2. Terjadi peningkatan aktivitas peserta dalam kegiatan pelatihan di SMAN 1 Klurt Utara. Di samping itu juga, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013 melalui pelatihan di SMAN 1 Kluet Utara dari siklus I ke siklus II dan melampaui nilai minimal yang telah ditetapkan yakni dalam rentang 70% < C ≤ 80%, artinya 100% guru telah efektif dalam melaksanakan pembelajaran sesuai masing-masing aspek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru matematika melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SMAN 1 Kluet Utara. 3. Guru matematika memberikan respon sangat positif terhadap kegiatan
peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan. Dengan demikian kegiatan pelatihan memberikan dampak positif terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarakan beberapa hal, antara lain: (1) para guru matematika dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 senantiasa memperhatikan aspek-aspek yang harus dikuasai saat proses pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan cara mengikuti pelatihan dan mengimplimentasikannya di kelas, (2) agar pembinaan melalui pelatihan dapat berjalan secara efektif, maka semua guru harus mampu bekerjasama dengan peserta lain yang bersifat kolaboratif konsultatif, (3) peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran akan berjalan dengan
(4)
efektif bila semua komponen sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut secara rutin, (4) sebaiknya pemerintah senantiasa memfasilitasi dalam semua kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, (5) membiasakan untuk mengembangkan budaya mutu di sekolah sehingga target dalam peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai , dan (6) penelitian tindakan terhadap guru matematika guna meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran melalui pelatihan, dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Alan Cowling & Philips james. 1996. The Essence Of Personnel Management an Industrial Relation (terjemahan) . Yogyakarta : ANDI
Anwar, Moch. Idochi. (2004). Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Beach, Dale S. 1975. The Management of People Work. New York : Macmillan Publishing Company, Inc.
Bernadin, H. Jhon & Russel, Joyce E. A. 1993. Human Resource Management. Singapore : MacGraw Hill Inc.
Depdiknas, 2004. Pedoman Penilaian Silabus dan RPP. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang.
Filippo, Edwin B. 1971. Manajemen Personalia Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kamil, Mustofa. 2012. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta. Marwansyah dan Mukaram. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Mulyasa, E. 2011. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mulyasa, E. 2013. Kurikulum 2013. Bandung : remaja Rosda Karya.
Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University press.
Permendikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Permendikbud. 2013. Implimentasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. Pusbang Tendik. 2013. Pedoman Kegiatan Pendampingan Implimentasi
Kurikulum 2013 Bagi Pengawas, Kepala Sekolah Dan Guru Inti.
(6)
Robbins, S.P.2001. Organizational Bahavior. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan profesionalisme Guru.Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Siagian, Sondang . 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan Ketujuh, Jakarta: Radar Jaya Offset.
Spencer, Lyle M. dan Signe M. Spencer. 1993. Competence Work : Model for Superior performance. New York : Jhon Wiley and Sons, Inc.
Sudjana, Nana. 2010.Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Surya, Muhammad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
Tim UPPL UNY. 2011. Panduan Pengajaran Mikro. Yogya Karta: UPPL UNY Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta : Yayasan Bangun