PERANAN BOERHANOEDIN HARAHAP PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL(1955-1956).

(1)

PERANAN BOERHANOEDIN HARAHAP PADA

MASA DEMOKRASI LIBERAL(1955-1956)

SKRIPSI

Disetujui Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nedia Lestari Sihombing

3113121053

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

i

ABSTRAK

Nedia Lestari Sihombing. NIM. 3113121053. Peranan Burhanuddin Harahap pada Masa Demokrasi Liberal ( 1955 -1956 ). Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Medan. 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang konstelasi politik pada masa Demokrasi Liberal, untuk mengetahui bagaimana keadaan politik, pertahanan/militer, dan ekonomi Indonesia saat dipimpin oleh Burhanuddin Harahap. Penelitian ini merupakan penelitian Historis dengan data kualitatif. Dengan mengumpulkan data-data, penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku, artikel. Selain itu untuk mendukung data, penulis juga melakukan wawancara dan data dokumentasi yang berhubungan dengan Peranan Burhanuddin Harahap pada Masa Demokrasi Liberal ( 1955-1956 ). Dalam penelitian ini penulis mewawancarai orang-orang yang mengetahui tentang Peranan Burhanuddin Harahap pada Masa Demokrasi Liberal (1955-1956) seperti anak Burhanuddin Harahap, saudara Burhanuddin Harahap yang ada di Binjai. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada masa Demokrasi Liberal Indonesia merupakan Negara Kesatuan, tetapi Konstitusi yang dipakai adalah UUDS 1950 dan yang menjadi kepala pemerintahan adalah seorang Perdana Mentri sedangkan Presiden sebagai kepala negara dan tidak dapat diganggu gugat dengan demikian sistem pemerintahan pada saat itu adalah sistem pemerintahan Parlementer. Pada saat Demokrasi Liberal (1950-1959) banyak pergantian kabinet, kemudian pada tahun 1955-1956 Mr. Burhanuddin Harahap menjabat sebagai kepala pemerintahan( Perdana Menteri ) dan yang menunjuk saat itu adalah Wakil Presiden Drs Moh. Hatta. Pada masa kabinet Burhanuddin Harahap program yang dirancang dalam bidang politik adalah melaksanakan Pemilu, dalam bidang pertahanan kabinet ini berencana untuk mengembalikan wibawa pemerintah kepada Angkatan Darat, dibidang ekonomi ingin mengurangi korupsi dan mengembangkan pengusaha-pengusaha lokal yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia dan program mengenai Irian Jaya. Ketika Burhanuddin Harahap menjabat hampir seluruhnya program yang dirancang terlaksana terutama saat Pemilihan Umum, kemudian dibidang pertahanan kabinet ini berhasil mengembalikan wibawa pemerintah terhadap Angkatan Darat.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia dan anugerahnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Peranan Boerhanoedin Harahap pada Masa Demokrasi Liberal(1955-1956)”.

Dalam menulis Skripsi ini penulis sudah berusaha seoptimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan kemapuan dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kelemahan. Oleh karena itu, masukan berupa saran serta kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini kelak.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungun dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, MS. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak dan Ibu wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial, terkhusus Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si

4. Istimewa kepada Orangtua penulis sebagai motivator penulis, Bapak Pdt. M. Sihombing dan Mama D. Hutagalung atas segala kasih sayang yang tak terhingga dan buat segala pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan dan sampai penulisan skripsi ini dan meraih gelar Sarjana Pendidikan. Semua ini penulis persembahkan buat kedua orangtua penulis.

5. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED sekaligus selaku dosen penguji utama dan Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan pemikiran dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan penguji penulis yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahaan.

7. Kepada informan penulis Bapak Djohan Harahap, selaku anak dari Mr. Boerhanoedin Harahap, serta Bapak Bahari Siregar, S.SosPol dengan segala ketulusan memberikan informasi yang relevan dengan penelitian penulis.

8. Ibu Dr. Samsidar, M.Pd selaku dosen penguji bebas yang banyak memberikan pandangan serta masukan bagi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah serta tata usaha, terimakasih atas semua

ilmu yang diberikan selama penulis duduk di bangku kuliah, terkhusus Ibu Lister Eva Simangunsong,M.Hum.

10.Adik-adikku yaitu Jeremia Sihombing, Kristin Natalia Sihombing, Nico Rudi Hartono Sihombing, Citra Pratiwi Sihombing terimaksih penulis ucapkan atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada seluruh keluarga penulis keluarga Op. Anggun Hutagalung, keluarga Op. Eben Sihombing terimakasih atas segala dukungan kepada penulis. Kepada Abraham CPN, terimakasih atas doa dan bantuannya semoga kita dapat mendapatkan cita-cita kita. Seluruh teman-teman Par Destinasi, teman-teman PPL 2014, teman-teman Kelas B-Reguler 2011, dan teman- teman Rainbrow yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu, semoga kebersamaan kita tetap bisa kita jaga, sukses untuk kita semua dan tercapai angan dan cita-cita kita semua. Sahabat penulis,kak Leni, kak Maria, MH, bang Joshua Nainggolan, SE, Lasma, Kak Rita, Miranti Nainggolan terimakasih atas dukungan dan doanya semoga kita bisa mengejar cita-cita masing-masing. Buat bang Joel terima kasih atas doa dan bantuannya. Seluruh teman-teman stambuk 2011 yang telah banyak memberikan dukungan dalam proses perkuliahaan. Terimakasih juga buat teman-teman satu PS atas dukungan satu sama lain. Anak-anak 2% Talenta, Winalni, Junju, Nere, Saudur, Suprianto, S.Pd, si kocak Jefri, Puspa, dan Jesi. Semoga persahabatan kita tidak hanya sampai di masa perkuliahan dan kepada teman-teman seperjuangan menyelesaikan berkas-berkas Sentimina Simbolon, S.Pd, Ian Ginting, S.Pd, Riki Suhendri, S.Pd, dan Rima Sihombing, S.Pd. Seluruh saudara/I yang tergabung dalam GPSI Youth terkhusus GPSI Youth Martubung semua yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu, atas segala kebersamaan yang kita lalui selama ini. Terima kasih kepada kak Nurhikmah Siregar atas bantuannya.


(5)

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan kepada teman-teman dan pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu namanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, Juni 2015 Penulis

Nedia Lestari Sihombing NIM. 3113121053


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

1. Kajian Pustaka ... 8

1.1. Peranan Boerhanoedin Harahap ... 8

1.2. Demokrasi ... 9

1.3. Demokrasi Liberal (1950-1969) ... 10

2. Kerangka Berpikir ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Metode Penelitian ... 16

B. Sumber Data ... 17

C. Teknik Pengumpulan Data ... 18

D. Teknik Analisis Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20

A. Selayang pandang Boerhanoedin Harahap ... 20

B. Konstelasi ... 28

1. Konstelasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (1950-1955) ... 28

2. Demokrasi Liberal (1950-1959) ... 35


(7)

D. Peranan Boerhanoedin Harahap sebagai Perdana Menteri Pada masa Demokrasi Liberal

(1955-1956)... 43

a. Pelaksanaan Pemilihan Umum ... 43

b. Melaksanakan pembangunan ekonomi dan Memberantas korupsi ... 50

c. Mengembalikan wibawa pemerintah terhadap Angkatan Darat .... 53

d. Akhir dari penugasan Boerhanoedin Harahap Sebagai Perdana Menteri ... 57

e. Sikap Teladan Boerhanoedin Harahap ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap bangsa di dunia memiliki hak yaitu mendapatkan kemerdekaan, seperti didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama “ Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa ...”. Salah satunya bangsa Indonesia yang merupakan salah satu bangsa yang ada di dunia dengan berbagai percobaan yang dihadapi seperti masalah politik, ekonomi, hingga masalah keamanan dan bangsa Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan kemerdekaan atas semua percobaan. Salah satunya masalah pembangunan politik di Indonesia.

Tidak hanya itu saja, bangsa Indonesia juga memiliki hak untuk mendapatkan suatu bentuk pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpa darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum. Untuk mendapatkan suatu bentuk pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia, bangsa Indonesia mengalami percobaan mengenai suatu bentuk sistem pemerintahan .

Sistem pemerintahan Indonesia banyak mengalami perubahan. Perubahan sistem pemerintahan Indonesia yaitu setelah Indonesia merdeka terbentuklah pemerintahan yang berdaulat dengan landasan UUD 1945 dibentuklah sistem pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh seorang Presiden dan dibantu oleh satu orang wakil Presiden serta para menteri-menteri. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Saat diawal kemerdekaan Indonesia yang menjadi pegangan adalah UUD 1945. Namun kenyataannya, saat itu belum dapat dijalankan secara murni terlihat pada aturan peralihan UUD 1945 Pasal IV yang menyatakan bahwa untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI yang saat itu MPR, DPR, DPA, BPK,


(9)

MA belum terbentuk, sehingga segala kekuasaan dijalankan oleh presiden dengan dibantu oleh Komite Nasional. Kemudian dalam kongres Kominte Nasional Indonesia pada tanggal 16 Oktober 1945 di Malang, wakil Presiden Moh Hatta mengeluarkan Maklumat X dan sejak dikeluarkan Maklumat X ini dikeluarkan kepada KNIP diberi wewenang untuk turut membuat undang-undang dan menetapkan GBHN. Jadi, seolah-olah memegang sebagian kekuasaan MPR. Kemudian pada tanggal 3 November 1945 dikeluarkannya Maklumat Pemerintah yang mana anjuran untuk mendirikan partai-partai politik sehingga pada tanggal 14 November 1945 dibentuk kabinet parlementer pertama yang saat itu dibawah pimpinan Sutan Syarir sebagai Perdana Menteri. Sejak saat itu sistem pemerintahan Indonesia yang awalnya presidensil berubah menjadi sistem pemerintahan parlementer sekaligus berlakunya sistem multi partai, walaupun tidak dikenal dalam UUD 1945. Oleh karena itu sebagian orang berpendapat bahwa perubahan sistem pemerintahan dan administrasi negara merupakan tindakan yang menyalahi UUD 1945 yang menjadi anutan. Pada saat diberlakukannya sistem pemerintahan parlementer maka tanggung jawab kebijaksanaan pemerintah dibawah di tangan menteri, tetapi apabila kebijaksaanaan menteri ternyata tidak dapat dibenarkan oleh DPR, maka menteri-menteri itu harus mengundurkan diri, atau DPR dapat membubarkan menteri-mentri(kabinet) tersebut dengan alasan mosi tidak percaya.

Negara Indonesia telah melaksanakan beberapa sistem kabinet. Kabinet yang telah dilaksanakan diantaranya kabinet Presidentil (pertama) pada tahun 1945, selanjutnya berganti menjadi kabinet Parlementer yang awalnya di pimpin oleh Kabinet Syarir, kemudian pada tahun 1948 Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidentil, selanjutnya kabinet darurat (1949), kabinet Susanto, yaitu Kabinet Peralihan 1950 hingga akhirnya kembali menjadi kabinet Parlementer pada tahun 1950-1959, yang mana mengalami beberapa pergantian kabinet hingga 7 kali pergantian.


(10)

Pada bulan September 1950, dimulainya kembali sistem pemerintahan Parlementer yang dipimpin oleh kabinet Natsir. Namun, kabinet ini mengalami kegagalan. Kegagalan disebabkan oleh kurangnya dukungan rakyat secara menyeluruh, kabinet Natsir belum berhasil melaksanakan Pemilihan Umum yang telah menjadi programnya, dan kabinet Natsir belum mampu mengembalikan Irian Barat ke pangkuan negara Indonesia. Kemudian digantikan oleh kabinet Sukiman, namun kabinet ini juga mengalami kegagalan. Kegagalan disebabkan oleh adanya pertentangan pribadi terutama antara pemimpin yang sifatnya pribadi antar individu, dibawa-bawa kedalam organisasi sehingga organisasilah yang menjadi korban dan berantahkan dan saling menjatuhkan pihak lainnya walaupun separtai. Selanjutnya digantikan oleh kabinet Wilopo akan tetapi kabinet ini juga mengalami kegagalan. Kegagalan disebabkan oleh keretakan di dalam tubuh kabinet sendiri, keretakan dan kekurangkompakkanserta perselisihan antara partai-partai pendukung kabinet, serta adanya mosi tidak percaya dari parlemen.

Kemudian, digantikan oleh Kabinet Ali I, kabinet ini pun demikian juga, mengalami kegagalan. Kegagalan disebabkan oleh peristiwa Angkatan Darat 27 Juni 1955 sehingga digantikan oleh Kabinet Burhanuddin Harahap.

Dari ketujuh kabinet, Kabinet Burhanuddin Harahap dapat dikatakan kabinet terbaik selama 7 kali pergantian kabinet karena program-program yang dirancang oleh kabinet Burhanudin Harahap hampir seluruhnya terlaksana dengan baik, terutama pada saat Pemilihan Umum.

Boerhanoedin Harahap menjabat sebagai Perdana Menteri hanya 8 bulan saja. Walaupun hanya beberapa bulan saja, Boerhanoedin Harahap berhasil dalam berbagai program yang telah dirancang oleh kabinet yang beliau pimpin. Salah satunya adalah terlaksananya Pemilihan Umum, kembalinya wibawa pemerintah terhadap KSAD. Walau masa jabatan hanya beberapa bulan saja namun kabinet ini berusaha supaya dalam melakoni


(11)

perannya sebagai penyelenggara pemerintah dapat terlaksana dan membuahkan hasil. Boerhanoedin Harahap dikenal sebagai tokoh yang pekerja keras. Tidak hanya itu saja beliau dikenal orang yang dapat dipercaya.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun

1955-1956)” sebab masih terbatas pengetahuan khalayak ramai mengenai peranan

Burhanuddin Harahap pada masa Demorasi Liberal terkhusus generasi penerus bangsa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengungkapkan beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain :

1. Konstalasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal(1950-1955) 2. Program yang rancang pada masa kabinet Burhanuddin Harahap

3. Peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun 1955-1956) dari segi :

a. Politik b. Ekonomi

c. Militer/pertahanan C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana konstelasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal(1950-1955)? 2. Program apa saja yang dirancang oleh Kabinet Burhanuddin Harahap?

3. Bagaimana peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun 1955-1956) baik dibidang:


(12)

a. politik, b. ekonomi dan c. militer/pertahanan ? D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konstalasi politik Indonesia pada masa Demokrasi Liberal (1950-1955)

2. Untuk mengetahui program yang dirancang oleh kabinet Burhanuddin Harahap

3. Untuk mengetahui peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(tahun 1955-1956) baik dibidang:

a. politik, b. ekonomi, dan c. militer/ pertahanan E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sumber bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini.

2. Dapat melatih peneliti untuk membuat karya ilmiah dalam penelitian sejarah yang berkualitas.

3. Untuk memperkaya informasi dan wawasan baik Civitas Akademika UNIMED maupun masyarakat tentang Peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal(1955-1956)

4. Bagi Akademisi Pendidikan Sejarah, sebagai bahan ataupun data penting yang dapat menambah pengetahuan, mengingat masih sangat sedikit yang mengetahui mengenai Burhanuddin Harahap


(13)

5. Bagi Pemerintah, supaya menjadi bahan yang mendukung untuk membuat literatur mengenai Mr. Burhanuddin Harahap, mengingat minimnya literatur mengenai Mr. Burhanuddin Harahap sebagai pemimpin yang berkualitas

6. Bagi Mahasiswa dan mahasiswi di Pendidikan Sejarah, untuk menambah ilmu mengenai sistem politik atau sistem pemerintahan di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan dapat menambah wawasan bahwa ada sosok pemimpin walaupun sederhana tapi membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar.


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian diatas, maka kesimpulan yang diperoleh adalah :

1. Sebelum Indonesia menerapkan Demorasi Liberal, Indonesia berbentuk negara Federal/ Serikat, yang mana saat itu wilayah Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian.

2. Pada saat berlakunya Republik Indonesia Serikat, Undang – undang yang dipakai hanya bersifat Sementara walaupun tidak tercantum tulisan “ sementara”, sistem pemerintahan adalah sistem Parlementer.

3. Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi ke negara kesatuan karena adanya tuntutan dari rakyat yang dimana negara serikat bukanlah atas kehendak rakyat.

4. Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI, akan tetapi Undang-undang yang dianut adalah UUDS 1950, sistem pemerintahan saat itu adalah sistem parlementer yang dimana adanya “ pertanggungjawaban menteri”, kepala negara adalah seorang Presiden, kepala pemerintahan adalah seorang Perdana Menteri.

5. Ketika Indonesia kembali ke NKRI maka mulai berlaku Demokrasi Liberal (1950-1959) yang dimana 7 kali pergantian kabinet karena kurang stabil kinerja para kabinet – kabinet. Kabinet yang memerintah saat itu adalah kabinet Natsir, Sukiman, Wilopo, Ali I, Mr. Burhanuddin Harahap, Ali II, dan Juanda.

6. Sebelum masa kabinet Burhanuddin Harahap, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia, diantaranya masalah politik, pertahanan, ekonomi, dan masalah Irian Jaya. Saat itu sebelum masa Kabinet Burhanuddin Harahap, masalah –


(15)

masalah di Indonesia belum dapat terselesaikan padahal sudah menjadi Program kerja setiap kabinet.

7. Mr. Burhanuddin Harahap dipilih oleh Wakil Presiden yaitu Drs. Moh. Hatta. Pada tanggal 12 Agustus 1955 kabinet Burhanuddin Harahap mulai bekerja di pemerintahan Indonesia. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet ke V setelah kabinet Ali I.

8. Mr. Burhanuddin berasal dari Partai Islam yaitu Masyumi

9. Hambatan/masalah yang dihadapi oleh kabinet Burhanuddin Harahap adalah kurangnya rasa kepercayaan Presiden terhadap Burhanuddin Harahap

10. Ketika kabinet Burhanuddin Harahap bekerja, program yang dilakukan kabinet Burhanuddin Harahap diantaranya :

a. Terselenggaranya Pemilihan Umum b. Memberantas Korupsi

c. Mengembalikan kewibawaan Pemerintah dan Masyarakat terhadap Angkatan Darat d. Meneruskan Perjuangan Mengembalikan Irian Barat ke wilayah Republik

Indonesia

e. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi

11. Dalam menjalankan peranannya, Burhanuddin dapat melaksanakan Pemilihan Umum yang Luber ( Langsung, umum, bersih dan rahasia ). Pemilihan Umum terjadi pada tahun 1955, dan para konstentan juga sebagian menjadi Panitia pemilihan umum. Ketika Pemilihan Umum berlangsung antusias pemilih sangat-lah tinggi dan pada saat Pemilihan Umum ada beberapa partai yang mengikuti diantaranya, Partai Masyumi, PNI, PKI, NU dan partai lainnya.

12. Tidak hanya pelaksanaan pemilu yang berhasil dilakukan oleh Burhanuddin Harahap, tetapi masalah Angkatan Darat. Sebelum kabinet Burhanuddin Harahap ( Kabinet Ali


(16)

I) masalah yang belum diselesaikan adalah masalah Angkatan Darat yang mana adanya ketidakpercayaan pemerintah kepada Angkatan Darat sehingga saat itu KSAD

Non-aktif, tetapi ketika Burhanuddin Harahap menjabat sebagai ketua kabinet ( Perdana Menteri ), Burhanuddin berhasil mengembalikan wibawa Pemerintah

terhadap Angkatan Darat. Dengan kata lain KSAD kembali aktif sebagai pelindung negara

13. Tidak hanya masalah politik, militer/pertahanan, masalah korupsi juga dapat diberantas oleh kabinet Burhanuddin Harahap

14. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet yang pertama kali melakukan Pemilihan Umum secara nasional

B.Saran

Berdasarkan dari penelitian, penelitian mencoba memberikan saran – saran sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik dan Kalangan Umum

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi menjadi sumber pengetahuan terhadap Sejarah Indonesia terkhusus masa Orde Lama.

2. Bagi Pemerintah

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan untuk negara karena melihat sekarang ini, masih banyak tokoh – tokoh yang sangat mempunyai peranan penting dalam memajukan Indonesia.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih rinci terhadap peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal (1955-1956).


(17)

67

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung 2007. Metodologi Penelitian Sejarah.Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA

Dumairi.1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga:Jakarta

Joeniarto. 1966. Sejarah Ketatanegaraan RI. Yogjakarta : Bumi Aksara Kansil.1981. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Aksara Baru

Karim, Rusli.1993.Perjalanan Partai Politik di Indonesia.Jakarta: PT Raja Grafindo

Kartodirdjo, Sartono. 1977. Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Koran Republika 22 Januari 2013.Tarik Ulur Jumlah Partai dan Kontestan Pemilu.

Nasution, Adnan. 1995.Aspirasi Pmeerintahan Konstitusional di Indonesia. Jakarta : Grafiti

Nasution, A.H. 1971. Kekarjaan ABRI.Djakarta:Endang

Ohorella.1996.Sejarah Perekonomian Indonesia.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Poerwantana.1994. Partai Politik di Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta Jakarta Redaksi Great Publisher. 2011. Buku Pintar Politik Sejarah Pemerintahan dan

ketatanegaraan. Yogyakarta: Yogja Great Publisher Sinaga, J.H.1993. Kenangan Pengalaman-Pengalaman. Medan Soebagijo.1979.Wilopo 60Tahun.Jakarta:Gunung Agung

Soekanto, Soerjono.2006.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT Grafindo Persana

Sorensen, Georg.2003. Demokrasi dan Demokratisasi.Yogyakarta:PT Pustaka Belajar

Suprapto, Bibit. 1985. Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia. Malang: Ghalia Indonesia


(18)

68

Thoha, Mifta.2002.Birokrasi dan Politik di Indonesia.Jakarta: RajaGrafindo Persada


(1)

5. Bagi Pemerintah, supaya menjadi bahan yang mendukung untuk membuat literatur mengenai Mr. Burhanuddin Harahap, mengingat minimnya literatur mengenai Mr. Burhanuddin Harahap sebagai pemimpin yang berkualitas

6. Bagi Mahasiswa dan mahasiswi di Pendidikan Sejarah, untuk menambah ilmu mengenai sistem politik atau sistem pemerintahan di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan dapat menambah wawasan bahwa ada sosok pemimpin walaupun sederhana tapi membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian diatas, maka kesimpulan yang diperoleh adalah :

1. Sebelum Indonesia menerapkan Demorasi Liberal, Indonesia berbentuk negara Federal/ Serikat, yang mana saat itu wilayah Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian.

2. Pada saat berlakunya Republik Indonesia Serikat, Undang – undang yang dipakai hanya bersifat Sementara walaupun tidak tercantum tulisan “ sementara”, sistem pemerintahan adalah sistem Parlementer.

3. Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi ke negara kesatuan karena adanya tuntutan dari rakyat yang dimana negara serikat bukanlah atas kehendak rakyat.

4. Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI, akan tetapi Undang-undang yang dianut adalah UUDS 1950, sistem pemerintahan saat itu adalah sistem parlementer yang dimana adanya “ pertanggungjawaban menteri”, kepala negara adalah seorang Presiden, kepala pemerintahan adalah seorang Perdana Menteri.

5. Ketika Indonesia kembali ke NKRI maka mulai berlaku Demokrasi Liberal (1950-1959) yang dimana 7 kali pergantian kabinet karena kurang stabil kinerja para kabinet – kabinet. Kabinet yang memerintah saat itu adalah kabinet Natsir, Sukiman, Wilopo, Ali I, Mr. Burhanuddin Harahap, Ali II, dan Juanda.

6. Sebelum masa kabinet Burhanuddin Harahap, ada beberapa masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia, diantaranya masalah politik, pertahanan, ekonomi, dan masalah Irian Jaya. Saat itu sebelum masa Kabinet Burhanuddin Harahap, masalah –


(3)

masalah di Indonesia belum dapat terselesaikan padahal sudah menjadi Program kerja setiap kabinet.

7. Mr. Burhanuddin Harahap dipilih oleh Wakil Presiden yaitu Drs. Moh. Hatta. Pada tanggal 12 Agustus 1955 kabinet Burhanuddin Harahap mulai bekerja di pemerintahan Indonesia. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet ke V setelah kabinet Ali I.

8. Mr. Burhanuddin berasal dari Partai Islam yaitu Masyumi

9. Hambatan/masalah yang dihadapi oleh kabinet Burhanuddin Harahap adalah kurangnya rasa kepercayaan Presiden terhadap Burhanuddin Harahap

10. Ketika kabinet Burhanuddin Harahap bekerja, program yang dilakukan kabinet Burhanuddin Harahap diantaranya :

a. Terselenggaranya Pemilihan Umum b. Memberantas Korupsi

c. Mengembalikan kewibawaan Pemerintah dan Masyarakat terhadap Angkatan Darat d. Meneruskan Perjuangan Mengembalikan Irian Barat ke wilayah Republik

Indonesia

e. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi

11. Dalam menjalankan peranannya, Burhanuddin dapat melaksanakan Pemilihan Umum yang Luber ( Langsung, umum, bersih dan rahasia ). Pemilihan Umum terjadi pada tahun 1955, dan para konstentan juga sebagian menjadi Panitia pemilihan umum. Ketika Pemilihan Umum berlangsung antusias pemilih sangat-lah tinggi dan pada saat Pemilihan Umum ada beberapa partai yang mengikuti diantaranya, Partai Masyumi, PNI, PKI, NU dan partai lainnya.

12. Tidak hanya pelaksanaan pemilu yang berhasil dilakukan oleh Burhanuddin Harahap, tetapi masalah Angkatan Darat. Sebelum kabinet Burhanuddin Harahap ( Kabinet Ali


(4)

I) masalah yang belum diselesaikan adalah masalah Angkatan Darat yang mana adanya ketidakpercayaan pemerintah kepada Angkatan Darat sehingga saat itu KSAD

Non-aktif, tetapi ketika Burhanuddin Harahap menjabat sebagai ketua kabinet ( Perdana Menteri ), Burhanuddin berhasil mengembalikan wibawa Pemerintah

terhadap Angkatan Darat. Dengan kata lain KSAD kembali aktif sebagai pelindung negara

13. Tidak hanya masalah politik, militer/pertahanan, masalah korupsi juga dapat diberantas oleh kabinet Burhanuddin Harahap

14. Kabinet Burhanuddin Harahap adalah kabinet yang pertama kali melakukan Pemilihan Umum secara nasional

B.Saran

Berdasarkan dari penelitian, penelitian mencoba memberikan saran – saran sebagai berikut :

1. Bagi Pendidik dan Kalangan Umum

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi menjadi sumber pengetahuan terhadap Sejarah Indonesia terkhusus masa Orde Lama.

2. Bagi Pemerintah

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan untuk negara karena melihat sekarang ini, masih banyak tokoh – tokoh yang sangat mempunyai peranan penting dalam memajukan Indonesia.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih rinci terhadap peranan Burhanuddin Harahap pada masa Demokrasi Liberal (1955-1956).


(5)

67

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung 2007. Metodologi Penelitian Sejarah.Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA

Dumairi.1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga:Jakarta

Joeniarto. 1966. Sejarah Ketatanegaraan RI. Yogjakarta : Bumi Aksara Kansil.1981. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Aksara Baru

Karim, Rusli.1993.Perjalanan Partai Politik di Indonesia.Jakarta: PT Raja Grafindo

Kartodirdjo, Sartono. 1977. Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Koran Republika 22 Januari 2013.Tarik Ulur Jumlah Partai dan Kontestan Pemilu.

Nasution, Adnan. 1995.Aspirasi Pmeerintahan Konstitusional di Indonesia. Jakarta : Grafiti

Nasution, A.H. 1971. Kekarjaan ABRI.Djakarta:Endang

Ohorella.1996.Sejarah Perekonomian Indonesia.Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Poerwantana.1994. Partai Politik di Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta Jakarta Redaksi Great Publisher. 2011. Buku Pintar Politik Sejarah Pemerintahan dan

ketatanegaraan. Yogyakarta: Yogja Great Publisher Sinaga, J.H.1993. Kenangan Pengalaman-Pengalaman. Medan Soebagijo.1979.Wilopo 60Tahun.Jakarta:Gunung Agung

Soekanto, Soerjono.2006.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT Grafindo Persana

Sorensen, Georg.2003. Demokrasi dan Demokratisasi.Yogyakarta:PT Pustaka Belajar

Suprapto, Bibit. 1985. Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia. Malang: Ghalia Indonesia


(6)

68

Thoha, Mifta.2002.Birokrasi dan Politik di Indonesia.Jakarta: RajaGrafindo Persada