TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH TERSANGKA HERMIEN SUKARSIH SELAKU KOMISARIS PT. PERSADA NUSANTARA SAKTI DALAM HAL DIDUGA TELAH MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENIPUAN DAN PENGGELAPAN TERHADAP CALON.
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH TERSANGKA
HERMIEN SUKARSIH SELAKU KOMISARIS PT. PERSADA
NUSANTARA SAKTI DALAM HAL DIDUGA TELAH MELAKUKAN
TINDAK PIDANA PENIPUAN DAN PENGGELAPAN TERHADAP
CALON TKI DITINJAU DARI KUHP DAN UNDANG-UNDANG NOMOR
40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
Muhamad Yusuf Firdaus
110111100197
ABSTRAK
Hermien Sukarsih menjabat sebagai komisaris utama PT.
Persada Nusantara Sakti menjadi tersangka dalam dugaan tindak
pidana penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh PT. Persada
Nusantara Sakti terhadap 20 orang Calon Tenaga Kerja Indonesia
yang mendaftarkan diri untuk disalurkan ke Badan Nasional
Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Berdasarkan hal tersebut, tersangka hanya dijerat pasal 372 KUHP
tentang penggelapan jo 378 KUHP tentang penipuan tanpa
memandang status tersangka yang menjabat sebagai komisaris
utama PT. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai
penerapan pasal yang disangkakan oleh penyidik serta tindakan
hukum apa yang dapat dilakukan oleh tersangka terkait pasal yang
disangkakan penyidik terhadap tersangka.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu bertujuan untuk
memperoleh gambaran menyeluruh dan sistematis terhadap norma
hukum, asas hukum, dan pengertian hukum dalam suatu hukum
positif. Pendekatan hukum yang digunakan dalam penelitian ini
adalah yuridis normatif, yaitu menitik beratkan pada studi dokumen
untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa bahanbahan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Dari hasil penelitian ini Penulis berpendapat bahwa penerapan pasal
yang digunakan oleh penyidik kurang tepat, dikarenakan penyidik
hanya menggunakan KUHP tanpa mengacu kepada UUPT yang
dimana
mengatur
secara
khusus
tentang
bentuk
pertanggungjawaban seorang komisaris yang dimana dalam kasus
ini menjadi tersangka tunggal dalam dugaan tindak pidana penipuan
dan penggelapan yang diduga dilakukan oleh PT. Persada Nusantara
Sakti terhadap CTKI.
v
HERMIEN SUKARSIH SELAKU KOMISARIS PT. PERSADA
NUSANTARA SAKTI DALAM HAL DIDUGA TELAH MELAKUKAN
TINDAK PIDANA PENIPUAN DAN PENGGELAPAN TERHADAP
CALON TKI DITINJAU DARI KUHP DAN UNDANG-UNDANG NOMOR
40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
Muhamad Yusuf Firdaus
110111100197
ABSTRAK
Hermien Sukarsih menjabat sebagai komisaris utama PT.
Persada Nusantara Sakti menjadi tersangka dalam dugaan tindak
pidana penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh PT. Persada
Nusantara Sakti terhadap 20 orang Calon Tenaga Kerja Indonesia
yang mendaftarkan diri untuk disalurkan ke Badan Nasional
Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Berdasarkan hal tersebut, tersangka hanya dijerat pasal 372 KUHP
tentang penggelapan jo 378 KUHP tentang penipuan tanpa
memandang status tersangka yang menjabat sebagai komisaris
utama PT. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai
penerapan pasal yang disangkakan oleh penyidik serta tindakan
hukum apa yang dapat dilakukan oleh tersangka terkait pasal yang
disangkakan penyidik terhadap tersangka.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu bertujuan untuk
memperoleh gambaran menyeluruh dan sistematis terhadap norma
hukum, asas hukum, dan pengertian hukum dalam suatu hukum
positif. Pendekatan hukum yang digunakan dalam penelitian ini
adalah yuridis normatif, yaitu menitik beratkan pada studi dokumen
untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa bahanbahan yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Dari hasil penelitian ini Penulis berpendapat bahwa penerapan pasal
yang digunakan oleh penyidik kurang tepat, dikarenakan penyidik
hanya menggunakan KUHP tanpa mengacu kepada UUPT yang
dimana
mengatur
secara
khusus
tentang
bentuk
pertanggungjawaban seorang komisaris yang dimana dalam kasus
ini menjadi tersangka tunggal dalam dugaan tindak pidana penipuan
dan penggelapan yang diduga dilakukan oleh PT. Persada Nusantara
Sakti terhadap CTKI.
v