Puasa tanpa Bau Mulut.

Pikiran Rakyat
o Sen;n o Selasa o Rabu
1
17

OJan

2--';;
18

19
OPeb

4

5

5

20


21

o Mar

OApr

7
22

.

Kam;s

8
23

OMe;

9


0

10
24

OJun

Jumat

12

11
25

OJul

o Sabtu 0 M;nggu
13

26


27

0 Ags

8Sep

14
28

OOkt

15
29

ONov

16
30


31

ODes

Puasa tanpa__~~_u M~!ut
.- - - - - - -

. ----

.

BAU mulut bisa dialami
setiap orang. Ini bisa'me.
nurunkan kepercayaan diri
seseorang dan mengganggu
.
hubungan antarmanusia.
Bau mulut bisa muncul secara menetap atau sewaktu-waktu seperti ketika menjalankan puasa.
Bau mulut, dalam istilah medisnya
disebut halitosis, dapat disebabkan

berbagaifaktor.Faktor-faktorpenyebab ini bisa dikelompokkan menjadi
dua kelompok yaitu penyebab lokal
dan penyebab sistemik. Penyebab 10kaI muncul dari dalam mulut. Penyebab sistemik muncul karena adanya
penyakit dalam mbuh seperti diabetes,
penyakit ginjal, dan gangguan perut
(gastritis, dyspepsia, dan lain-lain). '
Dalam mulut manusia terdapat berbagai jenis bakteri yang menghasilkan
sulfida dan amonia, penyebab utama
bau mulut. Karena itu, bakteri-bakteri
ini harns dikontrol dan kondisi yang
menyebabkan mereka tumbuh subur
harns dieliminasi.
Kondisi yang dapat menyebabkan
bau mulut bisa berupa kurangnya kebersihan oral karena tidak menggosok
gigi atau cara menggosok gigi yang salah; lidah yang kotor; gigi berlubang;
penyakitgusi karena plak atau karang
gigi; dan gigi palsu atau benda lain dalam mulut yang kotor.
Lalu, mengapa ketika berpuasa mulut menjadi bau? Ketika berpuasa, terdapat saat-saat tidak ada makanan
yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh tidak memperoleh asupan bahan untuk
dibakar padahal tubuh harus tetap beketja secara normal untuk menghasilkan cukup energi yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas normal harian seperti bernapas, menjaga

suhu tubuh, beketja, dan berbagai aktivitas fisik lainnya.
Salah satu sumber energi bagi tubuh
adaIah karbohidrat makanan. Oleh tubuh, sebagian besar karbohidrat diubah
menjadi glukosa untuk kebutuhan
energi yang segera dan menjadi lemak
(atau glikogen) sebagai energi cadangan. Saat berpuasa, asupan karbohidrat
berkurang, dan ketika karbohidrat untuk dibakar mulai habis, tubuh mulai
membakar simpanan lemaknya yang
terpakai agar tetap bisa menghasilkan
energi. Proses ini disebut ketosis.
Proses ini menghasilkan zat sam-

m.

- --

K lip i n 9

Hum QsUn


p Qd

2009-----

j

ADE BAYU INORAj!P.R-

pingan berupa aseton dan zat keton
lainnya. Aseton diekskresikan sebagai
limbah dan biasanya dikeluarkan melalui urine atau lepas ke paru-pam dan
terdorong keluar bersama dengan napas sehingga napas berbau.
Ketika berpuasa, aliran atau produksi air liur berkurang sehingga mulut menjadi kering (xerostomia). Karena air liur berkurang, oksigen dalam
mulut pun berkurang. Jika keter~ediaan oksigen dalam mulut berkurang,
akan tercipta kondisi anaerobik dalam
mulut. Kondisi ini sangat cocok untuk
perkembangan bakteri-bakteri penghasil sulfur. Kadar sulfur yang tinggi
dalam mulut menimbulkan bau mulut
dan rasa pahit-asam.
Di bulan Puasa, sebagian orang biasanya menyempatkan diri tidur setelah melaksanakan sahur dan salat Subuh. Ketika bangun untuk bersiap beraktivitas, timbul masalah karena banyak orang ragu-ragu untuk menyikat

gigi mengingat masih berpuasa.
Menyikat gigi sebelum
--- tidur tidak

menjamin sisa-sisa makanan yang ada
dalam gigi terbuang semuanya. Sisa-sisa makanan inilah yang menjadi sumber makanan bagi bakteri-bakteri dalam mulut. Ketika tubuh tidak aktif
atau tidur, bakteri-bakteri dalam mulut
terus melakukan proses pembusukan
sehingga berpotensi menimbulkan
bau.
Tingkat bau mulut tergantung dari
kualitas membersihkan gigi dan kondisi kesehatan. Penderita diabetes, misalnya, mulutnya akan tetap bau. Begitu juga penderita maag, bau mulut cepat keluar karena sensasi asam lambung yang cepat.
Untuk mengurangi bau mulut selama puasa, bisa dilakukan beberapa
langkah seperti: menghindari makanan yang berpotensi menimbulkan bau
seperti bawang-bawangan, petai,jengkol, daging, daI}durian. Kurangi mengisap rokok, gosok gigi setelah sahur,
berbuka puasa, dan sebelum tidur. Untuk membersihkan makanan di selasela=-gigi, gunakan benang gigi (dental

floss). Lidahjuga harus dibersihkan;
Perbanyak konsumsi buah dan sayur
dan kurangi konsumsi kafein.

Bila menggunakan obat kumur atau
pencuci mulut antibakteri, jangan berlebih karena akan mengganggu kondisi flora normal dan, tentu saja, jangan
gunakan pencuci mulut beralkohol,alkohol menyebabkan mulut kering.
Pada saat berpuasa, bau mulut adalah lumrah sehingga mungkin orang
akan lebih memakluminya, bahkan
sebagian orang tidak memedulikannya karena terdapat anggapan yang
berdasarkan hadis yang menyebutkan
bahwa bau mulut orang yang berpua~
sa lebih disukai daripada harumya kesturi. Namun, bagaimanapun, bau
mulut sangat mengganggu. Islam
mendorong umatnya untuk tampil Sl)pan, bersih, harum, dan menyenang~
kan. Jadi,jagalah kebersihan dan ke,.
sehatan. ***

Akhmad Taufik, alumnus TeknblogiPangan UniversitasPadjadjaran.
--- --