Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga T1 132009007 BAB IV

(1)

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga. Jumlah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga yang terdaftar melakukan regristrasi tahun 2012 yang didapat dari Bagian Administrasi UKSW, yaitu dari angkatan 2006 sampai saat ini masih ada 2 mahasiswa, 2007 ada 8 mahasiswa, 2008 terdapat 31 mahasiswa, 2009 terdapat 99 mahasiswa, 2010 terdapat 106 mahasiswa, 2011 terdapat 54 mahasiswa dan di angkatan 2012 ada 63 mahasiswa.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil mahasiswa sebagai sampel yang dengan syarat bahwa mahasiswa tersebut masih berstatus kuliah atau yang masih aktif kuliah. Jadi mahasiswa yang cuti kuliah maupun yang hanya sedang skripsi tidak peneliti ambil. Dan daftar mahasiswa yang masih berstatus kuliah dan menjadi populasi penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Populasi Mahasiswa Progdi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga yang Masih Berstatus Aktif Kuliah

No Angkatan Jumlah

1 2009 42

2 2010 102

3 2011 54

4 2012 57

Jumlah 255


(2)

Kemudian dari populasi tersebut diambil sampel secara proportionate random sampling dengan mengambil 150 mahasiswa yang berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2011). Setelah dilakukan pengumpulan data didapat bahwa mahasiswa yang mengisi skala penelitian terdapat 92 mahasiswa perempuan dan 58 mahasiswa laki-laki dari keseluruhan sampel yang diambil yaitu 150 mahasiswa tersebut.

4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perizinan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada pihak universitas untuk melakukan penelitian di Program Studi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW Salatiga dengan membuat surat izin resmi dan dikeluarkan 15 Februari 2013. Peneliti mulai melakukan penelitian pada tanggal 19 Februari 2013 setelah mendapatkan izin dari Kepala Program Studi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW.

4.2.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu sebelum melakukan pengumpulan data untuk penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk pra penelitian pada tanggal 13 Desember 2012 dan sebagai uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas setiap item skala. Dalam uji coba instrumen peneliti mengambil


(3)

sampel secara acak (random sampling) pada 31 mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2013.

Selanjutnya Pengambilan data penelitian kembali dilakukan mulai pada hari Jumat tanggal 19 Februari 2013. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan skala motivasi berprestasi dan skala prokrastinasi kepada 150 mahasiswa Bimbingan Konseling dengan persebaran dari angkatan 2009 sebanyak 25 mahasiswa, angkatan 2010 sebanyak 60 mahasiswa, angkatan 2011 sebanyak 31 mahasiswa dan angkatan 2012 sebanyak 33 mahasiswa, yang masing-masing diambil secara random ( acak). Proses pengumpulan data berlangsung sampai tanggal 1 Maret 2013.

4.3 Hasil Analisis Deskriptif

Untuk mengkategorisasi variabel motivsi berprestasi dan prokrastinasi masing-masing digunakan rumus sebagai berikut:

Lebar interval = skor maksimalK−skor minimal

Pada masing-masing item konformitas teman sebaya, skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Untuk membuat kategorisasi variabel motivsi berprestasi dibagi dalam lima ketegori yaitu kategori Sangat Tinggi , Tinggi , Sedang , Rendah , dan Sangat Rendah. Jumlah item 38 sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah 38 x 4 = 152 dan skor minimal 38 x 1 = 38, sehingga diperoleh lebar interval sebagai berikut :

152 −38 5


(4)

Sedangkan pada masing-masing item prokrastinasi, jumlah item 36 sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah 36 x 4 = 144 dan skor minimal 36 x 1 = 36, sehingga diperoleh lebar interval sebagai berikut :

144 −36 5

= 21,6 dan dibulatkan menjadi 22

4.3.1 Motivasi Berprestasi

Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga ditempuh dengan melakukan analisis menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk menentukan atau menggolongkan motivasi berprestasi pada tingkat kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun tabel distribusi frekuensi motivasi berprestasi mahasiswa berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

130-152 Sangat Tinggi 28 18,67%

107-129 Tinggi 109 72,67%

84-106 Sedang 10 6,67%

61-83 Rendah 3 2%

38-60 Sangat Rendah 0 0%

Total 150 100%

Pada tabel dapat dilihat pada tingkat motivasi berprestasi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga, terdapat 28


(5)

orang mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi yaitu dengan prosentase sebesar 18,67%. Kemudian tidak terdapat mahasiswa pada kategori sangat rendah. Dapat disimpulkan pula bahwa motivasi berprestasi mahasiswa berada pada tingkat kategori tinggi yaitu 72,67% dengan jumlah mahasiswa paling banyak yaitu 109 orang.

4.3.2 Prokrastinasi

Demikian pula untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW Salatiga, dilakukan analisis diskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Prokrastinasi Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

124-145 Sangat Tinggi 5 3,33%

102-123 Tinggi 24 16%

80-101 Sedang 87 58%

58-79 Rendah 33 22%

36-57 Sangat Rendah 1 0,67%

Total 150 100%

Pada tabel dapat dilihat pada tingkat prokrastinasi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga. Terdapat 5 orang mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi yaitu dengan prosentase sebesar 3,33% dan terdapat pula 1 orang mahasiswa pada kategori sangat rendah yaitu sebesar 0,67%. Dapat disimpulkan pula bahwa tingkat prokrastinasi mahasiswa


(6)

berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 58% dengan jumlah mahasiswa sebanyak 87 orang.

4.4 Analisis dan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui korelasi antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi mahasiswa, data tentang motivasi berprestasi dan prokrastinasi dianalisis dengan teknik korelasi Kendall's tau_b dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows dengan cara mengklik analyze-correlate-bivariate sehingga diperoleh :

Tabel 4.4 Hasil Korelasi antar Variabel

MotivasiBerp

restasi Prokrastinasi Kendall's tau_b MotivasiBerprestasi Correlation

Coefficient 1.000 -.315

**

Sig. (2-tailed) . .000

N 150 150

Prokrastinasi Correlation

Coefficient -.315

**

1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil analisis dari tabel korelasi antara variabel motivasi berprestasi dengan variabel prokrastinasi menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut adalah -0,315** dengan signifikansi sebesar 0,000.

Dari hasil analisis ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga.


(7)

Artinya bahwa ketika semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa maka prokrastinasi mahasiswa mennjukkan tingkat yang rendah, demikian juga sebaliknya.

4.5 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil data analisis, didapatkan bahwa hasil nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 ( p < 0,05) maka hipotesis diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga. Besarnya koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut adalah -0,315** sehingga arah hubungannya adalah negatif artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin rendah prokrastinasi, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin tinggi prokrastinasi akademik.

5.6 Pembahasan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi rxy = -0,315** dengan nilai p=0,000, p<0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan dengan arah yang negatif.

Hasil ini sesuai dengan temuan dari penelitian Khamidah (2009) dan Rumiani (2006). Penelitian dari Khamidah (2009) tentang “Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada


(8)

Mahasiswa” melalui hasil perhitungan menggunakan teknik analisis korelasi sederhana antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik, didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan koefisien korelasi (rx1y) = -0,666, yang berarti mempunyai hubungan kuat dan berarah negatif (-). Hal serupa juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rumiani (2006) yang berjudul ”Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa” diketahui bahwa hasil analisis menunjukakan koefisien korelasi antara prokrastinasi dengan motivasi berprestasi sebesar -0,5508 dengan p<0,01. Dengan kata lain motivasi berprestasi memiliki korelasi negatif dengan prokrastinasi akademik.

Sedangkan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Adzani (2012) tentang Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta, yang menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,364** dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan motivasi berprestasi dengan arah positif.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan tindakan prokrastinasi akademik pada mahasiswa khususnya pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga dengan arah yang negatif. Besarnya atau tingginya tingkat motivasi berprestasi yang dilakukan oleh setiap mahasiswa akan mempengaruhi tindakan prokrastinasi atau sikap menunda yang dilakukan tiap mahasiswa tersebut. Jika mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang rendah maka mahasiswa memiliki tingkat prokrastinasi yang tinggi dan sebaliknya jika motivasi berprestasi yang dimiliki


(9)

tinggi maka mahasiswa akan cenderung memiliki sikap menunda yang rendah. Seperti halnya dalam teori McClelland (1987) yang mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi merupakan motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keunggulan. Standar itu akan mempengaruhi individu dalam usaha memperoleh pencapaian keberhasilan termasuk dalam bidang pendidikan. Kondisi tersebut akan menentukan individu dalam menyelesaikan setiap tugas akademik, sehingga individu akan cenderung untuk tidak melakukan bahkan menghindari menunda atau prokrastinasi akademik.


(1)

Sedangkan pada masing-masing item prokrastinasi, jumlah item 36 sehingga skor maksimal yang diperoleh adalah 36 x 4 = 144 dan skor minimal 36 x 1 = 36, sehingga diperoleh lebar interval sebagai berikut :

144 −36 5

= 21,6 dan dibulatkan menjadi 22

4.3.1 Motivasi Berprestasi

Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga ditempuh dengan melakukan analisis menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk menentukan atau menggolongkan motivasi berprestasi pada tingkat kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun tabel distribusi frekuensi motivasi berprestasi mahasiswa berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

130-152 Sangat Tinggi 28 18,67%

107-129 Tinggi 109 72,67%

84-106 Sedang 10 6,67%

61-83 Rendah 3 2%

38-60 Sangat Rendah 0 0%

Total 150 100%

Pada tabel dapat dilihat pada tingkat motivasi berprestasi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga, terdapat 28


(2)

orang mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi yaitu dengan prosentase sebesar 18,67%. Kemudian tidak terdapat mahasiswa pada kategori sangat rendah. Dapat disimpulkan pula bahwa motivasi berprestasi mahasiswa berada pada tingkat kategori tinggi yaitu 72,67% dengan jumlah mahasiswa paling banyak yaitu 109 orang.

4.3.2 Prokrastinasi

Demikian pula untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW Salatiga, dilakukan analisis diskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Prokrastinasi Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

124-145 Sangat Tinggi 5 3,33%

102-123 Tinggi 24 16%

80-101 Sedang 87 58%

58-79 Rendah 33 22%

36-57 Sangat Rendah 1 0,67%

Total 150 100%

Pada tabel dapat dilihat pada tingkat prokrastinasi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga. Terdapat 5 orang mahasiswa berada pada kategori sangat tinggi yaitu dengan prosentase sebesar 3,33% dan terdapat pula 1 orang mahasiswa pada kategori sangat rendah yaitu sebesar 0,67%. Dapat disimpulkan pula bahwa tingkat prokrastinasi mahasiswa


(3)

berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 58% dengan jumlah mahasiswa sebanyak 87 orang.

4.4 Analisis dan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui korelasi antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi mahasiswa, data tentang motivasi berprestasi dan prokrastinasi dianalisis dengan teknik korelasi Kendall's tau_b dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows dengan cara mengklik analyze-correlate-bivariate sehingga diperoleh :

Tabel 4.4 Hasil Korelasi antar Variabel

MotivasiBerp

restasi Prokrastinasi Kendall's tau_b MotivasiBerprestasi Correlation

Coefficient 1.000 -.315

**

Sig. (2-tailed) . .000

N 150 150

Prokrastinasi Correlation

Coefficient -.315

**

1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 150 150

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil analisis dari tabel korelasi antara variabel motivasi berprestasi dengan variabel prokrastinasi menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut adalah -0,315** dengan signifikansi sebesar 0,000.

Dari hasil analisis ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah negatif antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga.


(4)

Artinya bahwa ketika semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa maka prokrastinasi mahasiswa mennjukkan tingkat yang rendah, demikian juga sebaliknya.

4.5 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil data analisis, didapatkan bahwa hasil nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikasi 0,000 kurang dari 0,05 ( p < 0,05) maka hipotesis diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga. Besarnya koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut adalah -0,315** sehingga arah hubungannya adalah negatif artinya semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin rendah prokrastinasi, sebaliknya semakin rendah motivasi berprestasi maka semakin tinggi prokrastinasi akademik.

5.6 Pembahasan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tindakan prokrastinasi dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi rxy = -0,315** dengan nilai p=0,000, p<0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan dengan arah yang negatif.

Hasil ini sesuai dengan temuan dari penelitian Khamidah (2009) dan Rumiani (2006). Penelitian dari Khamidah (2009) tentang “Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Kepercayaan Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada


(5)

Mahasiswa” melalui hasil perhitungan menggunakan teknik analisis korelasi sederhana antara motivasi berprestasi dengan prokrastinasi akademik, didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan koefisien korelasi (rx1y) = -0,666, yang berarti mempunyai hubungan kuat dan berarah negatif (-). Hal serupa juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rumiani (2006) yang berjudul ”Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Stres Mahasiswa” diketahui bahwa hasil analisis menunjukakan koefisien korelasi antara prokrastinasi dengan motivasi berprestasi sebesar -0,5508 dengan p<0,01. Dengan kata lain motivasi berprestasi memiliki korelasi negatif dengan prokrastinasi akademik.

Sedangkan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Adzani (2012) tentang Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara Jakarta, yang menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,364** dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara prokrastinasi akademik dengan motivasi berprestasi dengan arah positif.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan tindakan prokrastinasi akademik pada mahasiswa khususnya pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga dengan arah yang negatif. Besarnya atau tingginya tingkat motivasi berprestasi yang dilakukan oleh setiap mahasiswa akan mempengaruhi tindakan prokrastinasi atau sikap menunda yang dilakukan tiap mahasiswa tersebut. Jika mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang rendah maka mahasiswa memiliki tingkat prokrastinasi yang tinggi dan sebaliknya jika motivasi berprestasi yang dimiliki


(6)

tinggi maka mahasiswa akan cenderung memiliki sikap menunda yang rendah. Seperti halnya dalam teori McClelland (1987) yang mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi merupakan motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keunggulan. Standar itu akan mempengaruhi individu dalam usaha memperoleh pencapaian keberhasilan termasuk dalam bidang pendidikan. Kondisi tersebut akan menentukan individu dalam menyelesaikan setiap tugas akademik, sehingga individu akan cenderung untuk tidak melakukan bahkan menghindari menunda atau prokrastinasi akademik.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga T1 132009007 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga T1 132009007 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga T1 132009007 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW Salatiga

0 0 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW T1 132009009 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW T1 132009009 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kebutuhan Berprestasi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 UKSW T1 132009009 BAB IV

0 0 13

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Orientasi Gender dengan Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana T1 BAB IV

0 0 16

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Asertif Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Angkatan 2014 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 BAB IV

0 0 6