UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI (SOLANUM NIGRUM L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI IMUNOSTIMULAN.

0

UJI FITOKIMIA EKSTRAK DAUN RANTI (Solanum nigrum L.)
YANG BERPOTENSI SEBAGAI
IMUNOSTIMULAN

Oleh:
Astuti N. Sinambela
NIM 408231013
Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


i

iii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugerah-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Adapun judul penelitian yang penulis teliti adalah “Uji Fitokimia Ekstrak
Daun Ranti (Solanum nigrum L.) yang Berpotensi Sebagai Imunostimulan”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, mulai dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai
penyusunan skripsi, antara lain: Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai
dosen pembimbing skripsi yang penuh dengan kesabaran memberikan bimbingan
dan motivasi serta kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si; Ibu Ir.
Nurfajriani, M.Si dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen-dosen

penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan yang sangat
mendukung dalam penelitian penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan kepada
penulis serta kepada kak Minda dan bang Nizam yang telah banyak membantu
dalam penyediaan alat dan bahan yang penulis butuhkan selama penelitian. Secara
khusus penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda N. Sinambela
dan Ibunda N. Lumbantobing serta kakak dan abang ( Sanggam, Yanti, Tetty dan
Roy) yang dengan setia selalu mendoakan, memberikan semangat, dukungan dan
motivasi kepada penulis. Buat partner penelitianku Muhammad Ali Pasaribu yang
telah banyak memberikan motivasi dan bantuan selama penelitian. Begitu juga
dengan teman-teman Nondik 2008 yang telah banyak memberikan motivasi dan
semangat selama penelitian. Teristimewa buat Rocky Tambunsaribu yang selalu
setia mendukung, memberikan semangat, membantu dan mendoakan penulis
mulai dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

iv

iii


UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI (Solanum nigrum L.)
YANG BERPOTENSI SEBAGAI
IMUNOSTIMULAN
Astuti N. Sinambela (NIM 408231013)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang uji fitokima ekstrak daun ranti
(Solanum nigrum L.) yang berasal dari daerah Brastagi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder daun ranti yang
berpotensi sebagai imunostimulan dan mengetahui jumlah bercak yang terbentuk
pada uji KLT. Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia FMIPA UNIMED.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji fitokimia dengan reaksi uji
warna larutan dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pada penelitian ini, sampel
yang telah dihaluskan dimaserasi dengan n-heksan selama 24 jam, kemudian
disokletasi dengan pelarut yang sama dan diulangi dengan sokletasi dengan etil
asetat, etanol dan metanol hingga diperoleh ekstrak yang berbeda. Ekstrak yang
diperoleh tersebut dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotay evaporator
untuk kemudian dilakukan uji fitokimia terhadap kandungan alkaloid, flavonoid
dan saponin pada setiap ekstrak tersebut. Pada uji fitokimia diperoleh hasil pada
ekstrak etil asetat positif flavonoid; pada ekstrak etanol positif alkaloid, flavonoid
dan saponin; pada ekstrak metanol positif flavonoid dan saponin serta pada

ekstrak n-heksan tidak terdapat senyawa metabolit alkaloid, flavonoid dan
saponin. Hasil positif setiap ekstrak tersebut kemudian diuji dengan KLT untuk
menentukan jumlah bercak yang terbentuk. Hasil yang diperoleh yaitu; (i). Satu
bercak alkaloid pada ekstrak etanol dengan nilai Rf sebesar 0,74 menggunakan
eluen etil asetat : metanol (20 : 80); (ii). Satu bercak flavonoid dengan nilai Rf =
0,55 pada ekstrak etil asetat; (iii). tiga bercak flavonoid pada ekstrak etanol
dengan nilai Rf sebesar Rf 0,59; 0,78 dan 0,84; (iv). tujuh bercak flavonoid pada
ekstrak metanol dengan nilai Rf sebesar 0,23; 0,57; 0,64; 0,71; 0,75; 0,79 dan 0,85
menggunakan eluen n-butanol-asam asetat-air (4 : 1 : 5); (v). Satu bercak saponin
pada ekstrak etanol dengan nilai Rf sebesar 0,72; dan (vi). Satu bercak saponin
pada ekstrak metanol dengan nilai Rf sebesar 0,46 menggunakan eluen klorofomasam asetat glasial-metanol-air (64 : 34 : 12 : 8).

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar

Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Batasan Masalah
1.3.Rumusan Masalah
1.4.Tujuan Penelitian
1.5.Manfaat Penelitian

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1

1
2
2
3
3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Ranti (Solanum nigrum L.)
2.1.1. Nama Umum
2.1.2. Sistematika Tumbuhan
2.1.3. Morfologi Tumbuhan
2.1.4. Kandungan Kimia dan Manfaat Ranti (Solanum nigrum L.)
2.2. Imunostimulan
2.3. Ekstraksi
2.4. Uji Fitokimia
2.5. Senyawa Alkaloid, Flavonoid dan Terpenoid
2.5.1. Senyawa Alkaloid
2.5.2. Senyawa Flavonoid
2.5.3. Senyawa Terpenoid
2.6. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


4
4
4
4
5
5
7
8
11
12
12
13
13
15

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat

3.2.2. Bahan
3.3. Prosedur
3.3.1. Persiapan Larutan
3.3.2. Preparasi Sampel
3.3.3. Ekstraksi Daun Ranti
3.3.4. Uji Fitokimia
3.3.5. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

16
16
16
16
16
17
17
17
18
18
19


vii

3.4. Diagram Alir Penelitian
3.4.1. Preparasi Sampel
3.4.2. Ekstraksi Daun Ranti
3.4.3. Uji Fitokimia Alkaloid, Flavonoid, saponin
3.4.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

20
20
21
22
23

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Preparasi Sampel
4.1.2. Ekstraksi daun Ranti
4.1.3. Uji Fitokimia
4.1.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

4.1.4.1. Identifikasi Alkaloid
4.1.4.2. Identifikasi Flavonoid
4.1.4.3. Identifikasi Saponin
4.2. Pembahasan
4.2.1. Uji Fitokimia
4.2.1.1. Identifikasi Alkaloid
4.2.1.2. Identifikasi Flavonoid
4.2.1.3. Identifikasi Saponin
4.2.2. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
4.2.2.1. Identifikasi Alkaloid
4.2.2.2. Identifikasi Flavonoid
4.2.2.3. Identifikasi saponin

24
24
24
24
25
27
28

29
32
33
33
34
37
38
39
40
40
42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

44
44
45

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

46
50

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan ranti
Gambar 2.2. Struktur Kimia α-Solanine, solasonine, solamargine,
α-chaconine, solasodine, diosgenin dan tigogenin
Gambar 2.3. Piridin
Gambar 2.4. Struktur Flavonol
Gambar 2.5. Skualena dan Ursana
Gambar 2.6. Sapogenin Triterpenoida
Gambar 4.1. Identifikasi Alkaloid Ekstrak Etanol dengan UV 366 nm
Gambar 4.2. Identifikasi Flavonoid Ekstrak Etil Asetat, Ekstrak Etanol dan
Metanol Diamati dengan UV 366 nm
Gambar 4.3. Identifikasi Saponin Ekstrak Etanol dan Metanol Diamati
dengan UV 366 nm
Gambar 4.4. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Mayer
Gambar 4.5. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Wagner
Gambar 4.6. Reaksi Hidrolisis Bismuth
Gambar 4.7. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Dragendorff
Gambar 4.8. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Bouchardat
Gambar 4.9. Reaksi Uji Flavonoid
Gambar 4.10. Reaksi Hidrolisis Saponin dalam Air

5
6
12
13
14
14
28
30
32
34
35
36
36
37
38
39

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Nilai Konstanta Dieletrik Berbagai Pelarut Organik
Tabel 4.1. Warna Ekstrak dari Masing-masing Pelarut
Tabel 4.2. Uji Fitokimia pada Masing-masing Ekstrak
Tabel 4.3. Hasil Identifikasi Alkaloid dengan KLT
Tabel 4.4. Hasil Identifikasi Flavonoid dengan KLT
Tabel 4.5. Hasil Identifikasi Saponin dengan KLT
Tabel 4.6. Nilai Rf Masing-masing Ekstrak Pelarut yang Diduga Alkaloid,
Flavonoid dan saponin

11
25
26
29
31
33
43

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pembuatan Larutan
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

50
51

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Sumber senyawa bahan alam hayati memegang peranan penting dalam
pemanfaatan zat kimia berkhasiat yang terdapat di alam. Hampir setiap daerah di
Indonesia mengenal ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang
digunakan untuk pengobatan tertentu secara tradisional. Penggunaan tumbuhtumbuhan tertentu sebagai obat merupakan warisan turun-temurun dari nenek
moyang kita sejak dahulu hingga sekarang. Bahan obat yang digunakan dapat
berasal dari daun, batang, akar, bunga dan biji-bijian (Siregar, 2005).
Tumbuhan pada umumnya mengandung senyawa aktif dalam bentuk
metabolit sekunder seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid.
Senyawa metabolit sekunder tersebut telah banyak digunakan sebagai zat warna,
racun, aroma makanan maupun sebagai obat-obatan (Lenny, 2006). Alkaloid,
flavonoid, senyawa fenol, steroid, dan terpenoid dikenal sebagai metabolit
sekunder yang bersifat antioksidatif (Marliana, 2007), Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Puji, (2009), pada daun tumbuhan
kandungan senyawa aktif

paci-paci terdapat

seperti: minyak atsiri, flavonoid, tannin, saponin,

alkaloid dan metanol yang berfungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi,
antioksidan serta bersifat sebagai detoksifikasi racun dan mampu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit.
Solanum nigrum L. merupakan tanaman obat yang banyak tersebar di
Indonesia, dan banyak ditemukan di daerah semak-semak sumatera utara. Di
kalangan masyarakat Solanum nigrum L. dikenal dengan nama ranti ataupun
leunca. Selain digunakan sebagai obat tradisional, tanaman ini juga biasa
dikonsumsi sebagai lalapan (Pranasita, 2007).
Solanum nigrum L. juga merupakan salah satu tanaman obat yang juga
berpotensi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit

2

(imunostimulan). Penelitian terhadap kandungan mineral dan fitokimia Solanum
nigrum L. telah dilakukan oleh Akubugwo, dkk (2008) dengan delapan proses
yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kimia daun
Solanum nigrum L. terdiri dari alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol, asam
sianida dan asam fitat. Penelitian terhadap potensi imunostimulan Solanum
nigrum L. ini juga telah dilakukan di Tirunelveli, india selatan oleh Haniffa,
(2011), terhadap ikan air tawar Etropus suratensis yang ditantang dengan bakteri
Aphanomyces invadans sebagai alternatif dalam mencegah penyakit ikan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etanol daun Solanum nigrum
L. menunjukkan pengaruh imunostimulasi yang signifikan, sedangkan ekstrak
kloroform dan toluena menunjukkan relatif kurang berpengaruh dan ekstrak air
tidak menunjukkan respon yang signifikan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
tanaman ekstrak Solanum nigrum L. memiliki potensi yang besar sebagai
imunostimulan terhadap mikroorganisme dan dapat digunakan dalam pengobatan
penyakit menular oleh mikroorganisme. Namun belum dilakukan uji terhadap
kandungan kimia yang terdapat pada ekstrak yang memiliki pengaruh
imunostimulan tersebut. Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk mengangkat
penelitian berjudul, “Uji Fitokimia Estrak Daun Ranti (Solanum nigrum L.)
Yang Berpotensi Sebagai Imunostimulan”.
1.2. Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Uji fitokimia yang dilakukan hanya uji terhadap senyawa
metabolit alkaloid, flavonoid dan saponin pada setiap variasi
ekstrak pelarut (non polar-polar) yang diperoleh.
2. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah
untuk menentukan jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid dan
saponin yang terbentuk dalam setiap ekstrak pelarut daun ranti.
1.3. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kandungan metabolit sekunder apa sajakah yang terdapat pada
setiap variasi ekstrak pelarut (non polar-polar) daun Ranti

3

(Solanum nigrum L.) tersebut yang diduga berpotensi sebagai
imunostimulan?
2. Berapakah jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid dan saponin
yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut (non polarpolar) daun ranti?
1.4.Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder daun Ranti
(Solanum nigrum L.) yang berpotensi sebagai imunostimulan
terdapat pada setiap variasi ekstrak pelarut (non polar-polar).
2. Untuk mengetahui jumlah bercak noda yang alkaloid, flavonoid
dan saponin yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut
(non polar-polar) daun ranti.
1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai pengetahuan dasar bagi peneliti lanjutan tentang
kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada daun Ranti
(Solanum nigrum L.) yang berpotensi sebagai imunostimulan.
2. Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan
bidang farmasi dalam upaya pengembangan kandungan senyawa
metabolit sekunder dalam tanaman Ranti (Solanum nigrum L.).
3. Untuk memperkuat nilai ilmiah dari khasiat yang dimiliki oleh
Ranti (Solanum nigrum L.).

44

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kandungan metabolit sekunder daun ranti (Solanum nigrum L.) yang
diduga berpotensi sebagai imunostimulan pada masing-masing ekstrak
pelarut yaitu pada ekstrak etil asetat positif flavonoid; pada ekstrak
etanol positif alkaloid, flavonoid dan saponin; pada ekstrak metanol
positif flavonoid dan saponin serta pada ekstrak n-heksan

tidak

terdapat senyawa metabolit alkaloid, flavonoid dan saponin.
2. Identifikasi Alkaloid, flavonoid dan saponin dengan Kromatografi
Lapis Tipis (KLT) yaitu; (i). Satu bercak alkaloid pada ekstrak etanol
dengan nilai Rf sebesar 0,74 menggunakan eluen etil asetat : metanol
(20 : 80); (ii). Satu bercak flavonoid dengan nilai Rf = 0,55 pada
ekstrak etil asetat; (iii). tiga bercak flavonoid pada ekstrak etanol
dengan nilai Rf sebesar Rf 0,59; 0,78 dan 0,84; (iv). tujuh bercak
flavonoid pada ekstrak metanol dengan nilai Rf sebesar 0,23; 0,57;
0,64; 0,71; 0,75; 0,79 dan 0,85 menggunakan eluen n-butanol-asam
asetat-air (4 : 1 : 5); (v). Satu bercak saponin pada ekstrak etanol
dengan nilai Rf sebesar 0,72; dan (vi). Satu bercak saponin pada
ekstrak metanol dengan nilai Rf sebesar 0,46 menggunakan eluen
klorofom-asam asetat glasial-metanol-air (64 : 34 : 12 : 8).

45

5.2. Saran
Untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya maka penulis
menyarankan:
1.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur molekul
senyawa alkaloid, flavonoid ataupun saponin pada daun Ranti
(Solanum nigrum L.).

2.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut uji bioaktif imunostimulan
ekstrak metabolit daun Ranti (Solanum nigrum L.).

3.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut kandungan metabolit dan uji
biologisnya dari batang, biji bahkan sampai akarnya sehingga dapat
lebih dimanfaatkan.

4.

Untuk peneliti selanjutnya, sebelum melakukan penelitan sebaiknya
terlebih dahulu mencari informasi atau kajian pustaka yang benar
tentang senyawa yang akan diteliti dengan metode penelitian yang
tepat.

46

Daftar Pustaka
Akubugwo, I.E.; Obasi, N.A.; Chinyere G.C dan Ugbogu, A.E., (2008), Mineral
and phytochemical contents in leaves of Amaranthus hybridus L and
Solanum nigrum L. subjected to different processing methods, African
Journal of Biochemistry Research Vol.2 (2), pp. 040-044, ISSN 19960778.
Anonim (1), (2012), Ranti, http://id.wikipedia.org/wiki/Ranti, diakses tanggal
24/03/2012.
Anonim (2), (2012), Ranti Solanum nigrum L.,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal
23/03/2012.
Anonim (3), (2012), Pelarut, http://id.wikipedia.org/wiki/Pelarut, diakses tanggal
13/05/2012.
El-Shami, S.m. dan S.i. El-Negoumy (1993), Tocopherols and Flavonoids of SOS7 Halophyte. Vol. 44 Fase. 4-5(1993), National Research Centre, Dokki,
Cairo, Egypt.
Firdaus, (2011), Teknik Dalam Laboratorium Kimia Organik, Laporan Hibah
Penulisan Buku Ajar, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanudduin.
Gunawan, D. dan Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid
Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.
Haniffa, M.A., (2011), Evaluation of Immunostimulant Potential of Solanum
nigrum L. Using Fish, Etroplus suratensis challenged with Aphanomyces
invadens, International Journal of Pharma and Bio sciences, Vol.2 issue
1, ISSN 0975-6299.
Harborne, J. B., (1996), Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang
Soediro, ITB, Bandung.
Hernani dan Rahmawati N., (2009), Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan
Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat, Perkembangan
Teknologi TRO 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39 ISSN 1829-6289.
Husssain, I.; Riaz, U.; Jehangir K.; Naeem, K.; Mohammad, Z.; Naseem U.;
Muneeb, R.K.; Farhat, A.K.; Abdul, B., dan Muhammad, K., (2011),
Analysis of Chemical Constituents in Medical Plants of Selected Districs
on Pakhtoonkhwa, Pakistan, African Journal of Biotechnology, Vol
10(61) pp. 13307-13312, 10 October, 2011 ISSN 1684-5315 © 2011
Academic Journals .

47

Jenn-Haung, L., (2002), Immunomodulatory effects and Mechanisms of Plant
Alkaloid tetrandrine in autoimmune diseases, Chinese Academy of
Sciences, ISSN 1671-4083.
Johan, (2005), Info Nutrisi : Leunca Sebagai Obat Tradisional & Anti Infeksi,
http://health.dir.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10653,
diakses 24/04/2005.
Kabayan,
M.,
(2009),
Leunca
bisa
jinakkan
kanker,
http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=114:leunca-kanker&catid=64:herbal&Itemid=97, diakses tanggal
23/04/2012.
Kiswanto, N.; Kusniar, S.R.; Wanda, I.W.; Hayu, A.R.; Amelia, F.C.P.; Kenny,
R.L.; Rachelia, O. Dan Bernadetta, A.W., (2010), Pengamatan
Mikroskopis dan Skrinning Fitokimia Kulit Batang Pule, Makalah
Praktikum, Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lenny, S., (2006), Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida, Karya
Ilmiah, FMIPA, USU, Medan
Lenny, S., (2006), Senyawa Terpenoida dan Steroida, Departemen Kimia,
FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mamyrbekova-Bekro, J.A.; Koffi, M.K.; Yves-Alain, B.; Marc, G.D.; Tra, J.Z.;
Veronique, M. dan Benson, B.B, (2008), Phytocompounds of the
extracts of Four Medical Plants of Cote D’ivoire and Assessment of teir
Potential Antioxidant by TLC, European Journal of Scientific Research,
ISSN 1450-216X Vol.24 No.2.
Maratani, A., (2006), Pengaruh Pemberian Rebusan Buah Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa) Terhadap produksi Reactive Oxygen
Intermediate (ROI) Makrofag pada Mencit yang diinfeksi Salmonella
typhimurium, Artikel Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Uiversitas
Diponegoro, Semarang.
Markham, K.R., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB,
Bandung.
Marliana, S.D., Venty S. dan Suyono, (2005), Skrinning Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Labu Siam dalam Ekstrak
Etanol,Jurnal Biofarmasi 3 (1): 26-31, ISSN: 1693-2242 2005 Jurusan
Biologi FMIPA UNS Surakarta.
Marliana, E., (2007), Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Batang
Spatholobus ferrugineus (Zoll & Moritzi) Benth yang Berfungsi Sebagai
Antioksidan, Jurnal Penelitian Kimia FMIPA Universitas Mulawarman
Volume 1, No.1.

48

Pandiangan, L., (2012), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kuersetin dari Daun
Benalu Mangga (Dendrophthoe petandra L.), Skripsi, Jurusan Kimia,
FMIPA, UNIMED, Medan.
Patmawijaya, K., (1995), Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB,
Bandung.
Pranasita, T., (2007), Tanaman Obat Indonesia Solanum nigrum L.,
http://toiusd.multiply.com/journal/item/177/Solanum_nigrum_L.?&show
_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses 24/03/2012.
Prima I, Raditya, (2012), CRC Farmasi UGM-Leunca (Solanum nigrum L.)
http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339, diakses tanggal
24/03/2012.
Puji, W., (2009), Efektivitas Ekstrak Paci-Paci leucas lavandulaefolia yang
Diberikan Lewat Pakan Untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
MAS Motile Aeromonas Septicemia pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.,
Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.
Sanjaya, A., (2006), Pengaruh Pemberian Rebusan Buah Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa) Terhadap Jumlah Kuman pada Hepar Mencit
yang diinfeksi Salmonella typhimurium, Artikel Ilmiah, Fakultas
Kedokteran, Uiversitas Diponegoro, Semarang.
Santamour, F.S., (1983), Flavonoid Distribution in Zelkova, Journal of
Arboriculture 9(7): July 1983.
Saridewi,
(2011),
Fraksinasi
Bertingkat,
http://sardewforester.blogspot.com/2011/12/fraksinasi-bertingkat.html,
diakses tanggal 13/05/2012.
Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sinambela, W.F, (2010), Isolasi senyawa Alkaloida dari Daun Tumbuhan Wungu,
Skripsi, Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Siregar, P.H., (2005), Isolasi Flavonoida dari Daun Tumbuhan Kemuning
(Murraya paniculata [L] Jack), Jurnal Sains Kimia (Suplemen) Vol 9,
No.3: 12-14.
Sitorus, S.R., (2001), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Bunga
Bugenvil, Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri
Medan, Medan.
Sudjadi, (1985), Metode Pemisahan, Kanisius, Yogyakarta.
Suhirman, S., dan Winarti, C., (2009), Prospek dan Fungsi Tanaman Obat
Sebagai Imunomodulator, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik,
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

49

Svehla, G., (1990), Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro, PT. Klaman Media Pusaka, Jakarta.
Tobing, D.R.N., (2011), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun
Meniran (Phyllanthus niruri L.), Skripsi, Jurusan Kimia, UNMED,
Medan.
Tyastuti, E.M.; Sutarno dan Kusmardi, (2006), Efek Imunostimulator Propolis
Terhadap Poliferasi Limfosit T dan Viabilitas Sel Tumor Mammae
Mencit Secara in Vitro, Jurnal Bioteknologi, FMIPA, UNS, Surakarta,
ISSN: 0216-6887.
Widianto, M.B., (1987), Imunomodulator, Cermin Dunia Kedokteran, Jurusan
Farmasi Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Yuliani, D., (2010), Kajian Aktivitas Antioksidan Fraksi Etanol Jintan Hitam
(Nigella sativa, L.), Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri.

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia Daun Muda Dan Daun Tua Gaharu(Aquilaria Malaccensis Lamk) Serta Kaitannya Dengan Umur Pohon Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan

6 111 68

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Herba Ranti (Solanum nigrum Linn) dan Isolasi Senyawa Dari Fraksi Aktif

9 64 97

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Uji Sitotoksisitas dan AktivitasEkstrak Daun Leunca (Solanum nigrum L) Terhadap Kelarutan Kalsium Oksalat

1 10 29

POTENSI BIOAKTIF IMUNOSTIMULAN ALAMI DARI ISOLAT METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK DAUN RANTI HITAM (SOLANUM BLUMEI NESS EX BLUME).

0 2 10

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH LEUNCA (Solanum nigrum L.) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK Uji Efektivitas Ekstrak Buah Leunca (Solanum Nigrum L.) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Dan Anopheles Aconitus.

0 1 14

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH LEUNCA (Solanum nigrum L.) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP NYAMUK Uji Efektivitas Ekstrak Buah Leunca (Solanum Nigrum L.) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Dan Anopheles Aconitus.

2 12 15

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN RANTI (SOLANUM NIGRUM L) TERHADAP IMUNOGLOBULIN KELINCI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN IMUNOSTIMULAN ALAMI.

0 9 11

UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI HITAM (SOLANUM BLUMEI NEES EX BLUMEI) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTI BAKTERI.

2 8 18