UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI HITAM (SOLANUM BLUMEI NEES EX BLUMEI) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTI BAKTERI.

UJI FITOKIMIA EKSTRAK DAUN RANTI HITAM
(SolanumblumeiNeesexBlumei)YANGBERPOTENSI
SEBAGAI ANTI BAKTERI

Oleh :
Dessy K. Simorangkir
NIM 409210006
Program Studi Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

i


Judul Sktipsi

:Uji Fitokimia Estrak
(Solanum

~es

blumei

Daun

Ranti

ex

Blumei)

Hitam
yang


Berpotensi Sebagai Anti Bakteri

Nama

: Dessy K Simorangkir

Nim

: 409210006

Program Studi

: Kirnia

Jumsan

: Kimia

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Sla:ipsi


Dra. Mumiaty Simorangkir. M.S
NIP. 19590504 198403 2 001
Mengetahui :

FMIPA UNIMED
Dekan,

Jurusan Kimia
Ketua,

On •.•Jamal m P u rba, \.l.Si
NIP. I%-' 1207199103 1002

Tanggal Lulus : 23 Agustus 2013

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan anugerah-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Adapun judul penelitian yang penulis teliti adalah “Uji Fitokimia Ekstrak
Daun Ranti (Solanum blumei Nees ex Blumei) yang Berpotensi Sebagai Anti
Bakteri”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, mulai dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai
penyusunan skripsi, antara lain: Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai
dosen pembimbing skripsi yang penuh dengan kesabaran memberikan bimbingan
dan motivasi serta kepada Ibu Dra. Ani sutiani, M.si; Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si
dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si selaku dosen-dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan yang sangat mendukung dalam penelitian
penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. S.
Tarigan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memberikan masukan-masukan kepada penulis serta kepada bang Riadi dan bang
Nizam yang telah banyak membantu dalam penyediaan alat dan bahan yang
penulis butuhkan selama penelitian. Secara khusus penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada Ibunda T. Nainggolan dan Ayahanda Alm. T. Simorangkir
serta kakak dan abang (Kak Andre, Bang Hotang, Kak Dewi dan keluarga, Bang
Nando dan keluarga, Kak Nanda dan keluarga serta Bang Remon dan keluarga)
yang dengan setia selalu mendoakan, memberikan semangat, dukungan dan
motivasi kepada penulis.
Buat teman teman saya selama masa perkuliahan Ingreat Richni Ginting,
Agam Sitompul, Vici Situmeang, Gorat Viktor Sibueya, dan seluruh mahasiswa/i
kelas Non Kependidikan Kimia 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu

v

kalian telah memberi banyak arti dalam masa perkuliahan penulis. Buat partner
penelitianku Maridina Sitepu yang telah banyak memberikan motivasi dan
bantuan selama penelitian. Teristimewa buat Defrianto H. Sitinjak yang selalu
setia mendukung, memberikan semangat, membantu dan mendoakan penulis
mulai dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan

teknologi,


terlebih

kepada

peneliti

berikutnya

dalam

melakukan

pengembangan penelitian secara ilmiah. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.

Medan, 23 Agustus 2013

Dessy K. Simorangkir
NIM. 409210006


iii

UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI HITAM (Solanum blumei Nees
ex Blumei) YANG BERPOTENSI SEBAGAI
ANTIBAKTERI

Dessy K. Simorangkir (NIM 409210006)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang uji fitokima ekstrak daun ranti
(Solanum blumei Nees ex Blumei) yang berasal dari daerah Kuta Nangka
kabupaten Dairi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan
metabolit sekunder daun ranti yang berpotensi sebagai anti bakteri dan
mengetahui jumlah bercak yang terbentuk pada uji KLT. Penelitian ini dilakukan
di laboratorium kimia FMIPA UNIMED. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji fitokimia dengan reaksi uji warna larutan dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pada penelitian ini, sampel yang telah
dihaluskan dimaserasi dengan n-heksan selama 2 x 24 jam, kemudian residu di
maserasi kembali dengan etil asetat dan etanol hingga diperoleh ekstrak yang
berbeda. Ekstrak yang diperoleh tersebut dipekatkan dengan menggunakan

vacuum rotary evaporator untuk kemudian dilakukan uji fitokimia terhadap
kandungan alkaloid, flavonoid, steroid, tanin dan saponin pada setiap ekstrak
tersebut. Pada uji fitokimia diperoleh hasil pada ekstrak heksana positif steroid;
pada ekstrak etil asetat positif alkaloid, flavonoid, dan steroid; pada ekstrak etanol
positif alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil positif setiap ekstrak tersebut
kemudian diuji dengan KLT untuk menentukan jumlah bercak yang terbentuk.
Hasil yang diperoleh yaitu; Identifikasi Alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan
steroid dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu; (i). Satu bercak alkaloid
pada ekstrak etanol dengan nilai Rf sebesar 0,79; dan (ii). Satu bercak alkaloid
dengan nilai Rf = 0,57 pada ekstrak etil asetat menggunakan klorofom : metanol
(9,5 : 0,5); (iii). Satu bercak flavonoid dengan nilai Rf = 0,55 pada ekstrak etanol;
dan (iv). Dua bercak flavonoid pada ekstrak etil asetat dengan nilai Rf = 0,25 dan
0,79 menggunakan eluen n-butanol-asam asetat-air (4 : 1 : 5); (v). Satu bercak
tanin pada ekstrak etanol dengan nilai Rf = 0,79 menggunakan eluen butanolasam asetat-air (14 : 1 : 5); (vi). Satu bercak saponin pada ekstrak etanol dengan
nilai Rf = 0,62 menggunakan eluen klorofom : metanol (9,5 : 0,5); (vii). Satu
bercak steroid pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf = 0,48; dan (viii). Satu
bercak steroid dengan nilai Rf = 0,84 pada ekstrak etil asetat menggunakan eluen
n-heksan : etil asetat (7 : 3).

vi


DAFTAR ISI
Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian

1
1
3
3
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kimia Organik Bahan Alam
2.2. Solanum blumei
2.2.1. Nama Umum
2.2.2. Sistematika Tumbuhan
2.2.3. Morfologi Tumbuhan
2.2.4. Kandungan Kimia dan Manfaat Ranti (Solanum blumei)

2.3. Uji Fitokimia
2.4. Metabolit Sekunder Alkaloid
2.4.1. Senyawa Alkaloid
2.4.2. Senyawa Flavonoid
2.4.3. Senyawa Steroid
2.4.4. Senyawa Saponin
2.4.5. Senyawa Tanin
2.5. Ekstraksi Metabolit Sekunder
2.6. KLT ( Kromatografi Lapis Tipis)

4
4
5
6
6
7
7
8
9
10
11
12
13
13
14
15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3. Prosedur penelitian

17
17
17
17
17
18

vii

3.3.1. Preparasi Sampel
3.3.2. Pembuatan Pereaksi
3.3.3. Ekstraksi Daun Ranti
3.3.4. Uji Fitokimia Ekstrak
3.4. Diagram Alir Penelitian
3.4.1. Preparasi Sampel
3.4.2. Ekstraksi
3.4.3. Uji Fitokimia Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponin dan Steroid
3.4.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis

18
18
19
19
22
22
23
24
26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Preparasi Sampel
4.1.2. Ekstraksi Daun Ranti
4.1.3. Uji Fitokimia
4.1.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
4.1.4.1. Identifikasi Alkaloid
4.1.4.2. Identifikasi Flavonoid
4.1.4.3. Identifikasi Tanin
4.1.4.4. Identifikasi Saponin
4.1.4.5. Identifikasi Steroid
4.2. Pembahasan
4.2.1. Uji Fitokimia
4.2.1.1. Identifikasi Alkaloid
4.2.1.2. Identifikasi Flavonoid
4.2.1.3. Identifikasi Steroid
4.2.1.4. Identifikasi Tanin
4.2.1.5. Identifikasi Saponin
4.2.2. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
4.2.2.1. Identifikasi Alkaloid
4.2.2.2. Identifikasi Flavonoid
4.2.2.3. Identifikasi Tanin
4.2.2.4. Identifikasi Saponin
4.2.2.5. Identifikasi Steroid

27
27
27
27
28
29
29
31
33
34
36
38
38
39
41
42
43
44
45
46
47
47
48
48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

50
50
51

DAFTAR PUSTAKA

52

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.

Warna Ekstrak dari Masing-masing Pelarut
Uji Fitokimia pada Masing-masing Ekstrak
Hasil Identifikasi alkaloid dengan KLT
Hasil Identifikasi Flavonoid dengan KLT
Hasil Identifikasi Tanin dengan KLT
Hasil Identifikasi Saponin dengan KLT
Hasil Identifikasi Steroid dengan KLT
Nilai Rf Masing-masing Ekstrak Pelarut
yang Diduga Alkaloid, Flavonoid, Tanin,
Saponin dan Steroid

27
28
31
33
34
36
38

49

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
Gambar 4.7.
Gambar 4.8.
Gambar 4.9.
Gambar 4.10.
Gambar 4.11.
Gambar 4.12.
Gambar 4.13

Tumbuhan Ranti Hitam (Solanum blumei).
Struktur Piridin
Struktur senyawa flavonoid
Struktur inti senyawa steroid
Sapogenin Triterpenoida
Struktur inti Tanin
Identifikasi alkaloid ekstrak etanol dan ekstrak etil
asetat
Identifikasi Flavonoid ekstrak etanol dan ekstrak etil
asetat
Identifikasi Tanin ekstrak etanol
Identifikasi Saponin ekstrak etanol
Identifikasi steroid ekstrak n-heksan dan etil asetat
Reaksi alkaloid dengan pereaksi mayer
Reaksi alkaloid dengan pereaksi wagner
Reaksi hidrolisis bismuth
Reaksi alkaloid dengan pereaksi dragendorff
Reaksi uji Flavonoid
Reaksi uji Steroid
Reaksi uji Tanin
Reaksi hidrolisis saponin dalam air

5
10
11
12
13
14
30
32
33
35
37
39
40
41
41
42
43
44
45

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Ekstrak Setelah Evaporasi
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

55
56

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai obat atau bahan baku obat. Di dunia terdapat 119 senyawa
yang digunakan sebagai obat yang berasal dari 90 species tumbuhan, dimana 77%
ditemukan sebagai hasil penelitian tumbuhan yang didasarkan pemakaiannya
secara tradisional (etnomedikal). Tumbuhan umumnya mengandung senyawa aktif
dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid,
kumarin dan lain-lain.

Metabolit sekunder tanaman ini merupakan sumber

potensial tanaman obat yang dapat diekstraksi dengan pelarut berdasarkan tingkat
kepolarannya. Dalam beberapa tahun terakhir penelitian meningkat ke arah obat
tradisional, mencari petunjuk untuk mengembangkan obat-obat baru yang lebih
baik melawan infeksi mikroba. (Tizard,2000).
Pendekatan skrining fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan
kimia dalam suatu tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun,
bunga, daun, biji, terutama kandungan metabolit sekunder bioaktif yang
dikandung oleh tumbuhan tersebut, yaitu seperti alkaloid, antrakinon, flavonoid,
glikosida jantung, kumarin, saponin (steroid), tanin (polifenolat), minyak atsiri
(terpenoid), iridoid, dan sebagainya. Adapun tujuan utama dari pendekatan
skrining fitokimia adalah untuk mengidentifikasi tumbuhan dan untuk
mendapatkan kandungan bioaktif atau kandungan yang berguna untuk
pengobatan.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari antibakteri alami dari
berbagai tanaman obat. Hasil penelitian Pratiwi (2008) bahwa tepung daun jarak
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Hasil penelitian Wiryawan,
Suharti, dan Bintang (2005), bahwa ekstrak bawang Putih dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Salmonella typhymorium.

2

Sinambela dan Simorangkir (2013) melaporkan hasil uji fitokimia ekstrak
pelarut melalui proses refluks daun Leweh mentar (Solanum nigrum L) yang
diperoleh dari daerah Karo, pada ekstrak etil asetat terdapat flavonoid, ekstrak
metanol terdapat flavonoid dan saponin dan pada ekstrak etanol terdapat
flavonoid, saponin dan alkaloid. Hasil penelitian imunostimulan Pasaribu dan
Simorangkir (2013) ini hampir sama dengan penelitian Haniffa (2011) yang
menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol terdapat flavonoid dan saponin dan
pada ekstrak etanol terdapat flavonoid, saponin dan alkaloid dari daun Solanum
nigrum.
Salah satu tanaman obat yang banyak dijumpai di daerah Karo dan Dairi
adalah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blumei). Solanum blumei Nees ex
Blumei banyak digunakan oleh masyarakat daerah Karo dan Dairi sebagai
tanaman obat, antara lain obat sakit pinggang, telinga berair, demam, dan obat
sakit perut (langgum = bahasa Karo). Masyarakat karo mengolah tanaman ini
secara tradisional yaitu dengan cara merebus daun dan daun dari Ranti itu
kemudian meminum air rebusan Ranti tersebut. Ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blumei) adalah tanaman yang termasuk family Solanacae.Salah satu
tanaman yang termasuk satu family dengan Solanum blumei Nees ex Blumei
adalah Solanum nigrum L. Hasil penelitian Sridhar, Josthna, dan Naidu (2011),
ekstrak Solanum nigrum L mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus
subtilis, Staphyloceus aerus, E.coli. Hasil uji secara in vitro oleh Parameswari,
Sudheer, dan Kishori (2012), ekstrak etanol dan ekstrak methanol Solanum
nigrum L menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap strain bakteri Bacillus
subtilis,

Escheritia

coli,

Klebsiellapneumonia

dan

Pseudomonas

aeruginosa.Tetapi belum ada dilakukan penelitian aktivitas antibakteri terhadap
ekstrak Solanum blumei Nees ex Blumei. Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik
untuk melakukan suatu penelitian dengan judul, “Uji Fitokimia Ekstrak Daun
Ranti Hitam (Solanum blumei Nees ex Blumei) yang Berpotensi Sebagai Anti
Bakteri”

3

1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1

Kandungan metabolit sekunder apa sajakah yang terdapat pada setiap
variasi ekstrak pelarut (non polar-polar) daun Ranti hitam (Solanum
blumei Nees ex Blumei) tersebut yang diduga berpotensi sebagai anti
bakteri ?

2

Berapakah jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan
tanin yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut (non polar-polar)
daun ranti hitam?

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memperoleh data jenis metabolit sekunder yang terdapat pada masingmasing fraksi ekstrak n-heksana (non polar), ekstrak etil asetat (semi
polar), ekstrak etanol (polar) daun ranti hitam.
2. Untuk mengetahui jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid, steroid,
saponin dan tanin yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut (non
polar-polar) daun ranti hitam.

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat :
1

Memberikan informasi tentang metabolit sekunder yang terdapat pada
daun tanaman Solanum blumei Nees ex Blumei.

2

Penelitian lanjutan metabolit sekunder pada daun Solanum blumei Nees ex
Blumei.

3

Informasi cara mengekstraksi kimia bahan alam metabolit sekunder
tanaman obat.

4

Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan pada bidang
farmasi dalam upaya pengembangan kandungan senyawa bioaktif dalam
tanaman Solanum blumei Nees ex Blumei lokal.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kandungan metabolit sekunder daun ranti hitam (Solanum blumei Nees
ex Blumei) yang diduga berpotensi sebagai antibakteri pada masingmasing ekstrak pelarut yaitu pada ekstrak n-heksan positif steroid;
pada ekstrak etil asetat positif alkaloid, flavonoid dan steroid serta
pada ekstrak etanol positif alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin.

2. Identifikasi Alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu; (i). Satu bercak alkaloid pada
ekstrak etanol dengan nilai Rf sebesar 0,79; dan satu bercak alkaloid
dengan nilai Rf = 0,57 pada ekstrak etil asetat menggunakan klorofom
: metanol (9,5 : 0,5); (ii). Satu bercak flavonoid dengan nilai Rf = 0,55
pada ekstrak etanol; dan dua bercak flavonoid pada ekstrak etil asetat
dengan nilai Rf = 0,25 dan 0,79 menggunakan eluen n-butanol-asam
asetat-air (4 : 1 : 5); (iii). Satu bercak tanin pada ekstrak etanol dengan
nilai Rf = 0,79 menggunakan eluen butanol-asam asetat-air (14 : 1 : 5);
(iv). Satu bercak saponin pada ekstrak etanol dengan nilai Rf = 0,62
menggunakan eluen klorofom : metanol (9,5 : 0,5); (v). Satu bercak
steroid pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf = 0,48; dan satu bercak
steroid dengan nilai Rf = 0,84 pada ekstrak etil asetat menggunakan
eluen n-heksan : etil asetat (7 : 3).

51

5.2. Saran
Untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya maka penulis
menyarankan:
1.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur molekul
senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, tanin ataupun saponin pada daun
Ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blumei).

2.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut uji bioaktif antibakteri ekstrak
metabolit daun Ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blumei).

3.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut kandungan metabolit dan uji
biologisnya dari batang, biji bahkan sampai akarnya sehingga dapat
lebih dimanfaatkan.

4.

Untuk peneliti selanjutnya, sebelum melakukan penelitan sebaiknya
terlebih dahulu mencari informasi atau kajian pustaka yang benar
tentang senyawa yang akan diteliti dengan metode penelitian yang
tepat.

52

DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1), (2013),
24/03/2013.
Anonim

Ranti, http://id.wikipedia.org/wiki/Ranti, diakses tanggal

(2),
(2013),
Ranti
Solanum
nigrum
L.,
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168,
diakses
tanggal
23/03/2013.

Brands, S.J. 1989-present.The Taxonomicon. Universal Taxonomic Services,
Zwaag, The Netherlands. Accessed January 10, 2012.
Firdaus, (2011), Teknik Dalam Laboratorium Kimia Organik, Laporan Hibah
Penulisan Buku Ajar, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanudduin.
Gunawan, D. dan Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid
Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.
Haniffa, M.A., (2011), Evaluation of Immunostimulant Potential of Solanum
nigrum L. Using Fish, Etroplus suratensis challenged with Aphanomyces
invadens, International Journal of Pharma and Bio sciences, Vol.2 issue
1, ISSN 0975-6299.
Harborne, J. B., (1996), Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang
Soediro, ITB, Bandung.
Hernani dan Rahmawati N., (2009), Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan
Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat, Perkembangan
Teknologi TRO 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39 ISSN 1829-6289.
IW.G Gunawan. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif
Antibakteri pada Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn). ISSN 19079850
Johan, (2005), Info Nutrisi : Leunca Sebagai Obat Tradisional & Anti Infeksi,
http://health.dir.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10653,
diakses 24/04/2005.
Kabayan,
M.,
(2009),
Leunca
bisa
jinakkan
kanker,
http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=114:leunca-kanker&catid=64:herbal&Itemid=97, diakses tanggal
23/04/2012.
Lenny, S., (2006), Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida, Kary
Ilmiah, FMIPA, USU, Medan
Lenny, S., (2006), Senyawa Terpenoida dan Steroida, Departemen Kimia,
FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Lutfillah, M., (2008), Karakterisasi Senyawa Alkaloid Hasil Isolasi dari Kulit
Batang Angsret (Spathoda campanulata Beauv) Serta Uji Aktivitasnya

53

Sebagai Antibakteri Secara In Vitro, Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas
MIPA, Universitas Brawijaya, Malang.
Markham, K.R., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB,
Bandung.
Marliana, E., (2007), Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Batang
Spatholobus ferrugineus (Zoll & Moritzi) Benth yang Berfungsi Sebagai
Antioksidan, Jurnal Penelitian Kimia FMIPA Universitas Mulawarman
Volume 1, No.1.
Patmawijaya, K., (1995), Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB,
Bandung.
Rachman, A.N. dan R.M. Siagian., (1976). Dimensi Serat Jenis Kayu Indonesia,
Bagian III. Laporan No. 75. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan.
Parameswari, Sudher dan Kishori. In Vitro Antibacterial Activity in The Extracts
of Solanum Nigrum. Indian Streams Research Journal, Volume 2, Issue.
7, aug 2012, ISSN: 2230-7850.
Pasaribu, M Ali dan Simorangkir, Murniaty (2013), Pengaruh Pemberian Ekstrak
Daun Ranti (Solanum nigrum L) Lokal terhadap Imunoglobin Mencit
Sebagai Alternatif Bahan Imunostimulan Alami, Skripsi, Jurusan kimia,
FMIPA, Universitas Negri medan.
Poedjiadi, A. dan F. M. T. Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI
Press.
Pratiwi, Sutanti Ika. 2008. Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha
curcas L) Pada Berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler
Secara In Vitro. IPB : Bogor
Prima I, Raditya, (2012), CRC Farmasi UGM-Leunca (Solanum nigrum L.)
http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339,
diakses
tanggal
24/03/2012.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung:
ITB.
Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Sinambela, Astuti dan Simorangkir, Murniaty, Uji Fitokimia Ekstrak Daun Ranti
(Solanum nigrum L) Lokal yang Berpotensi Sebagai Imunostimulan
Alami, Skripsi, Jurusan kimia, FMIPA, Universitas Negri medan.
Sridhar, Josthna, dan Naidu. 2011. In Vitro Antibacterial Activity and
Phytochemical Analysis of Solanum nigrum (Linn.) - An Important
Antiulcer Medicinal Plant. Department of
Biotechnology, Sri
Venkateswara University, Tirupathi-517502, A.P., India. Journal of
Experimental Sciences 2011, 2(8): 24-29 ISSN: 2218-1768

54

Sriwahyuni, Ika. 2010. Uji Fitokimia Ekstrak Tanaman Anting – Anting dengan
Variasi Pelarut dan Uji toksisitas
Tizard., K. Mayer dan M. Haake. 2000. Senyawa Obat. Ed. ke-2. Terjemahan:J.
R. Wattimera dan Subino. Penerbit UGM Press. Yogyakarta.
Tobing, D.R.N., (2011), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun
Meniran (Phyllanthus niruri L.), Skripsi, Jurusan Kimia, UNMED,
Medan.
Yang., (2002), Potensi bahan alam sebagai Obat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Yulias, N., (2009), Aktivitas Mukolitik In Vitro Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah
(Piper Crocotum Ruiz Dan Pav.) Pada Mukosa Usus Sapi Dan
Identifikasi Kandungan Kimianya, Jurnal Fakultas Farmasi Universitas
Wahid Hasyim, Semarang.
Wiryawan, K.G., S.Suharti dan M.Bintang, 2005. Kajian Antibakteri Temulawak,
Jahe dan Bawang putih terhadap Salmonella typhimurium serta pengaruh
bawang putih terhadap performans dan respon imun ayam pedaging.
Media Peternakan, Vol.28 No.2, Agusrus 2005, hal.52-62, ISSN
0126/0472.