PENDAHULUAN Hubungan Antara Manajemen Waktu Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Memasuki dunia perguruan tinggi, mahasiswa harus beradaptasi untuk tidak
terlalu mengharapkan bimbingan dan penyuluhan seperti di SMA. Mahasiswa
harus diberi kemandirian belajar untuk mencapai kedewasaan untuk membentuk
dirinya menjadi mahasiswa yang berilmu dan beragama.
Pertanyaan “Berapa IP nya?” ini telah menjadi sesuatu hal yang sering
didengar setiap akhir semester. Hal ini secara tidak langsung mengungkapkan
bahwa dalam dunia akademik, Indeks Prestasi telah menjadi sebuah simbol
ukuran kemampuan ataupun pencapaian akademik. Hal tersebut menunjukkan
bahwa prestasi akademik memang dianggap sebagai suatu kecakapan dan
kemampuan bahwa sebagai suatu pencapaian yang dianggap sebagai ukuran
keberhasilan dari mahasiswa. Tuntutan ini sedemikian tingginya dan secara tidak
langsung tercermin dari persyaratan untuk mencari pekerjaan dan studi lanjut
yang mencantumkan batasan minimal Indeks Prestasi Komulatif (Kirana, 2007)
Tabel 1.1
Standar penilaian prestasi belajar mahasiswa:
HURUF
A

AB
B
BC
C
D
E

ANGKA
4
3,5
3
2,5
2
1
0

NILAI AKHIR

77 ≤ - ≤ 100
70 ≤ - < 77

63 ≤ - ≤ 70
56 ≤ - < 63
50 ≤ - ≤ 56
35 ≤ - < 50
0 ≤ - ≤ 35

PREDIKAT
Sangat Baik Sekali
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Cukup
Kurang
Gagal

(Sumber : dari buku pedoman akademik psikologi tahun 2011)

1

2


Tabel 1.2
Indeks prestasi
Jumlah SKS maksimal yang dapat diambil
≥ 3,51
24 sks
3,01 – 3,50
22 sks
2,51 – 3,00
20 sks
2,01 – 2,50
18 sks
1,51 – 2,00
16 sks
< 1,50
14 sks
(Sumber : dari buku pedoman akademik psikologi tahun 2011)
Berdasarkan standarisasi di atas bahwa nilai kelulusan yang diperoleh
mahasiswa harus lebih dari angka C atau ≥ 2,00 dan apabila mahasiswa tersebut
mendapatkan nilai ≤ 2,00 maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak lulus.

Semakin tinggi IP mahasiswa maka semakin baik prestasi belajarnya dan akan
semakin banyak jumlah mata pelajaran atau sks yang diambil.Tetapi dalam
kenyataanya seringkali masih terlihat dari mahasiswa yang tidak mampu
menunjukkan prestasi akademik secara optimal.
Prestasi akademik khususnya mahasiswa fakultas psikologi masih terdapat
tahun angkatan mahasiswa yang belum optimal, berdasarkan data yang diperoleh
dari pengolahan data Biro Administrasi Akademik (BAA) Muhammadiyah
Surakarta pada tanggal 26 April 2012 menunjukkan bahwa hingga bulan April
2012 rata-rata indeks prestasi komulatif (IPK) sebagai berikut :
Tabel 1.3
Data statistik nilai mahasiswa yang kurang :
Tahun
Banyak
Prosentase
Angkatan
Mahasiswa
2005
73
21,92 %
2006

112
15,18 %
2007
153
11,76 %
2008
173
20,81 %
2009
180
23,33 %
2010
192
22,49 %

3

Diharapkan dengan adanya standarisasi nilai kelulusan ujian mahasiswa
yang ditetapkan, para mahasiswa dapat mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan
cara belajar yang benar, diantaranya dengan belajar yang rajin, mengulangi

kembali materi pelajaran setelah tiba dirumah, membuat catatan yang baik,
bertanya kepada teman yang lebih tahu atau mengadakan belajar bersama, bila
perlu bertanya langsung kepada Bapak atau Ibu dosen agar lebih jelas sehingga
dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi-materi yang telah diberikan di
sekolah dan akhirnya akan mendapatkan prestasi yang baik pula.
Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
dari dalam diri mahasiswa, faktor dari luar yakni kondisi lingkungan sekitar dan
faktor pendekatan belajar yakni cara belajar mahasiswa(Arikunto, 1990).
Mahasiswa mengharapkan nilai IPK yang baik akan tetapi banyak mahasiswa
yang belajar dengan sistem kejar semalam. Masih ada juga mahasiswa yang
membuka buku atau bahkan membuat catatan untuk mencontek saat ujian. Faktor
lingkungan juga termasuk teman kost yang tidak saling mendukung atau
mahasiswa masih terbiasa dengan masa SMA yang akan belajar jika ada perintah
dari guru atau jika ada tugas. Dosen yang sering memberikan tugas, mahasiswa
akan lebih sering belajar, akan tetapi dari segi manajemen waktu belajar pada
setiap mahasiswa berbeda-beda sehingga hasil prestasi belajar mahasiswa juga
berbeda.
Suryabrata (2001) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1) faktor-faktor yang
berasal dari luar diri, meliputi faktor sosial dan non sosial; 2) faktor-faktor yang


4

berasal dari dalam diriindividu (diantaranya intelegensi, motivasi, emosi, dan cara
belajar) dan faktor psikologis (keadaan panca indranya).
Prestasi belajar bagi siswa sangat penting karena merupakan gambaran
tingkat keberhasilan dari kegiatan suatu pelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nawawi (dalam Safrudin 1998), yang mengatakan bahwa prestasi belajar adalah
tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi pelajaran tetentu.
Manajemen waktu merupakan suatu proses mengelola diri sendiri. Sisi
menarik disini adalah ketidakmampuan yang diperlukan untuk mengatur diri
sendiri, yakni kemampuan merencanakan, mendelegasikan, mengatur dan
mengontrol. Soeharso (dalam Irianto, 1990) mengemukakan bahwa waktu
manusia sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : waktu bekerja,
waktu memelihara diri dan waktu luang. Waktu bekerja adalah waktu yang
digunakan manusia untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kebutuhanya,
sedangkan untuk remaja, waktu kerja dapat diidentikkan dengan waktu belajar
disekolah. Waktu pemeliharaan diri adalah waktu untuk merawat diri agar dapat

hidup dengan penampilan yang layak. Waktu luang adalah waktu diluar aktifitas
bekerja atau belajar maupun pemeliharaan diri.
Pengelolaan waktu membutuhkan pendekatan manajemen resiko terhadap
keputusan yang diambil. Banyak mahasiswa merasa kesulitan ketika harus
dihadapkan dengan suatu pilihan dan akhirnya, mahasiswa menghindar dengan
segala alasan. Mahasiswa yang sibuk berorganisasi dengan alasan untuk

5

menyalurkan hobi, melatih mental, memperkaya pengalaman dan menambah
wawasan dan ada juga mahasiswa yang berwirausaha untuk mencari penghasilan.
Tetapi banyak pula mahasiswa yang menghabiskan waktu untuk hal yang negatif,
seperti bergaul dan bercengkrama seharian penuh dengan sesama koleganya,
begadang di malam hari dan bermain game. Hal itu merupakan realitas dinamika
kehidupan mahasiswa yang tak bisa dipungkiri.
Peranan manajemen waktu sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, karena
manajemen waktu merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi belajar.
Manajemen waktu yang baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi
individu untuk belajar, sehingga didalam belajar individu akan lebih bersemangat
dan tidak lekas bosan dengan materi pelajaran yang dipelari dan seiring dengan

hal ini dapat meningkatkan prestasi belajar. Serta prestasi belajar yang rendah
kemungkinan dalam cara belajar yang diterapkan kurang baik dan kurangnya
menghargai waktu atau manajemen waktu belajarnya yang tidak baik.
Penulis memilih mahasiswa program studi psikologi UMS karena peneliti
sering bertemu untuk mengikuti mata kuliah bersama, sehingga hubungan peneliti
lebih dekat dan mengetahui suatu kejadian secara langsung. Seperti mahasiswa
yang tidak masuk kelas tetapi menendatangani absensi lewat temannya, dengan
berbagai alasan seperti tidak bisa bangun pagi karena kecapekan dengan kegiatan
organisasi mahasiswa, tidak mengerjakan tugas dengan alasan sibuk dengan kerja
sampingannya, akan tetapi banyak juga mahasiswa yang rajin selalu mengikuti
aturan dari kesepakatan dosen dan mahasiswa karena ingin mendapatkan prestasi

6

yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen waktu sangat diperlukan
untuk mencapai hasil prestasi.
Bedasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih dalam keterkaitan antar manajemen waktu dengan prestasi belajar pada
mahasiswa fakultas paikologi. Penulis memiliki rumusan permasalahan yaitu
apakah terdapat hubungan antara manajemen waktu dengan prestasi belajar pada

mahasiswa fakultas psikologi? Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil
judul penelitian “Hubungan antara Manajemen Waktu dengan Prestasi
Belajar pada Mahasiswa Fakultas Psikologi”.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Hubungan antara manajemen waktu dan prestasi belajar.
2. Tingkat manajemen waktu mahasiswa.
3. Tingkat prestasi belajar mahasiswa.
4. Sumbangan efektif manajemen waktu terhadap prestasi belajar.

C. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi pimpinan fakultas dan universitas
Memberikan sumbangan informasi mengenai manajemen waktu dengan
prestasi belajar sebagai pertimbangan untuk membuat kebijakan terkait
peningkatan prestasi belajar pada mahasiswa.

7


2. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat memberikan kontribusi keilmuwan guna memperkaya khasanah hasil
penelitian dibidang psikologi pendidikan tentang hubungan manajemen waktu
dengan prestasi belajar serta dapat digunakan sebagai suatu bahan dan sumber
informasi kajian dalam melakukan penelitian yang sama.
3. Bagi subyek
Dapat dijadikan masukan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat
menyeimbangkan waktu dan dapat mengatur waktu dengan lebih baik sebagai
upaya dapat meningkatkan prestasi belajar.