UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

93/S/PGSD/8/Januari/2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA
PEMBELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Pasirkupa
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh
MUHAMAD NURMUSTIKA
0810432

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFATSIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN
IPA

Oleh
Muhamad Nurmustika


Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Muhamad Nurmustika 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA
PEMBELAJARAN IPA


(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Pasirkupa
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)
oleh
MUHAMAD NURMUSTIKA
NIM. 0810432

Disetujui dan Disahkan oleh
Pembimbing I

Drs. Agus Fany Chanra, M.Pd.
NIP. 1981082 200501 1 003

Pembimbing II

Dra. Hj. Kurniasih, M.Pd.
NIP. 19590623 198503 2 003

Mengetahui
Ketua Prodi PGSD


Drs. Dede Somarya, M.Pd.
NIP. 19580305 198403 1 002

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA
PEMBELAJARAN IPA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Pasirkupa
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur)
oleh
MUHAMAD NURMUSTIKA
0810432
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul upaya meningkatka hasil belajar siswa melalui penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang sifat-sifat benda
pada pembelajaran IPA. Berdasarkan pengalaman sehari-hari dalam kegiatan
pembelajaran IPA, aktivitas belajar sebagian besar siswa masih rendah dan kurang
optimal seperti kurang memperhatikan guru pada saat menerangkan, tidak cepat
tanggap terhadap materi yang disampaikan guru atau lebih cenderung acuh
terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Untuk itu dilakukan penelitian
yang difokuskan pada situasi kelas yang lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pasirkupa Desa Mekarwangi
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Subjek penelitian merupakan siswa kelas
IV dengan jumlah siswa 27 orang, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 17 orang
siswi perempuan. secara umum penelitian bertujuan untuk meningkatakan hasil
belajar siswa melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
tentang sifat-sifat benda pada mata pelajaran IPA. Sedangkan metode yang
dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual dengan tekhnik
pengumpulan data yaitu menggunakan lembar observasi guru dan siswa, catatan
lapangan dan lembar evaluasi. Hasil dari penelitian pada siklus I yaitu 58,52. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 70 sebanyak 10 orang (37,04%), sedangkan
nilai terendah yaitu 40 sebanyak 5 orang (18,52%). siklus II yaitu 66,67. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80 berjumlah 3 orang (11,11%), sedangkan
nilai terendah yaitu 50 sebanyak 2 orang (7,41%), dan siklus III yaitu nilai

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90 berjumlah 4 orang (14,81%), sedangkan
nilai terendah yaitu 65 berjumlah tiga orang (11,11%). Jadi secara kuantitatif,
hasil belajar siswa setelah tiga kali pembelajaran terbukti meningkat. Kesimpulan
yang dapat diambil dari penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning
pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research effort titled raise the students' learning outcomes through the
implementation of the approach Contextual Teaching and Learning (CTL) on the
properties of objects in science learning. Based on daily experiences in science
learning activities, learning activities most students is low and less than optimal
as less attention to the teacher at the time explained, was not responsive to any
material submitted or teachers are more likely to care about the subject matter

presented teachers. For that conducted the research focused on classroom
situations known as Classroom Action Research (CAR). This research was
conducted in the village of SDN Pasirkupa Mekarwangi Cikadu Cianjur district.
Research subjects are fourth grade students with student numbers 27 people,
consisting of 10 male students and 17 female students. general research aims to
increasing student learning outcomes approach Contextual Teaching and
Learning (CTL) on the properties of objects in science subjects. While the
methods used in this study is a contextual approach to data collection technique
which uses teacher and student observation sheets, field notes, and evaluation
sheets. The results of the study in the first cycle is 58.52. The highest score
obtained by the students is 70 by 10 people (37.04%), while the lowest value is 40
by 5 people (18.52%). second cycle is 66.67. The highest score obtained by the
students of 80 were 3 people (11.11%), while the lowest value is 50 by 2 people
(7.41%), and the third cycle is the highest score obtained by the students are 90
numbered 4 (14.81 %), while the lowest value at 65 were three people (11.11%).
So quantitatively, student learning outcomes after three proven learning
increases. The conclusion that can be drawn from the application of the approach
Contextual Teaching and Learning in science learning about the properties of
objects shown to improve student learning outcomes.


Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. LatarBelakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Hipotesis Tindakan ................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
F. Defenisi Operasional ................................................................ 7
G. Hipotesis Tindakan ................................................................... 7


BAB II

KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 8
A. Hasil Belajar ............................................................................ 8
B. Pembelajaran IPA .................................................................... 13
C. Pendekatan Kontekstual .......................................................... 16

BAB III

METODE PENELITIAN ........................................................... 23
A. Metode Penelitian..................................................................... 23
B. Desain Penelitian ...................................................................... 23
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................... 29
D. Instrumen Penelitian................................................................. 29
E. Analisis Data ............................................................................ 31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 33
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 33

1. Paparan Siklus I ................................................................... 33
2. Paparan Siklus II .................................................................. 37
3. Paparan Siklus III ................................................................ 41
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 47
A. Kesimpulan ............................................................................... 47
B. Saran ......................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49
LAMPIRAN-LAMPIRA ...............................................................................

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
kehidupan manusia dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Mengingat pendidikan sangat penting dalam kehidupan, maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik mungkin dengan mengarahkan berbagai faktor yang
menunjang terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Guru merupakan faktor
pendorong untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pendidikan. Oleh karena itu,
guru dituntut memiliki kemampuan dalam menciptakan pembelajaran yang baik
dan harus mampu mengelola sumber yang ada, menyusun perencanaan, dan
mampu meningkatkan kemampuan dan memberikan pelayanan yang baik
terhadap peserta didik sehingga akan tercipta pembelajaran yang baik.
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003
(2003 : 2), tercantum tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan yang akan memasuki
kemajuan jaman yang penuh tantangan dan ketidak pastian, diperlukaan
pendidikaan yang dirancang berdasarkaan kebutuhan nyata dilapangaan, oleh
sebab itu perlunya diciptakaan proses belajar mengajar yang kompeten sesuai
dengan program pemerintah melalui Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan pendidikaan untuk mengembangkaan
berbagai ranah pendidikan diantaranya pengetahuaan, keterampilaan dan sikap.
Dalam kurikulum 2004 dikatakan perlu adanya integrasi pengetahuaan dan
sikap tentang lingkungan hidup yang disesuaikaan dengan pelajaran pokok yang
relevan dengan perkembangan kemampuaan peserta didik.
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Demi tercapainya pendidikan yang berkualitas diperlukan suatu strategi
belajar mengajar yang dapat digunakan dalam penyampaian ilmu pengetahuan
kepada peserta didik. Siapapun tidak pernah menyangkal bahwa kegiatan belajar
mengajar tidak berproses dalam kehampaan, tetapi dengan penuh makna. Di
dalamnya terdapat sejumlah norma yang ditanamkan ke dalam ciri setiap pribadi
anak didik.
Siswa Sekolah Dasar yang rata-rata berumur antara 6 sampai dengan 12/13
tahun masih ada dalam tahapan operasional konkrit, sehingga dalam pembelajaran
yang diciptakan perlu dipertimbangkan tingkat perkembangan kognitifnya.
Siswa/anak belajar dari pengetahuan yang baru dipelajarinya. Bukan seperti pada
umumya di sekolah dasar siswa dijejali pengetahuan dan gurunya. Sehingga
anakpun harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya
(Depdiknas, 2002 : 4).
Sebagian besar siswa memiliki kesulitan dalam memahami konsep
sebagaimana yang biasa diajarkan, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak dan
melalui metode ceramah. Mereka sangat membutuhkan pemahaman konsep yang
berhubungan dengan tempat belajar dan masyarakat pada umumnya. Perlu
disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topik/pokok
bahasan, tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa dan dapat dipergunakan
untuk kehidupan. Jika demikian, seperti yang diungkapkan Blazely (Depdiknas,
2002, III), akibatnya motivasi belajar siswa sulit ditumbuhkan dan pola mereka
cenderung menghapal dan bersifat mekanistik.
Salah satu pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) tidak hanya menyajikan pengetahuan alam, melainkan membina siswa
menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab
terhadap diri dan lingkungannya. Siswa tidak hanya dibekali dengan teori-teori,
tetapi diberikan juga berbagai latihan yang mengarah pada keterampilan
perkembangan proses hasil belajar yang syarat dengan nilai-nilai IPA.
Pembelajaran IPA harus memberikan motivasi kepada siswa untuk
mempelajarinya. Bahkan IPA harus disenangi dan bukan ditakuti. IPA harus
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan sebagai mata pelajaran yang dibutuhkan sehingga siswa mempunyai
motivasi untuk mempelajarinya
Salah satu penyebabnya adalah guru dalam pelajaran IPA terlalu teks book
yaitu berfokus pada buku sumber yang tersedia. Selain itu kurangnya guru dalam
membina kemampuan pemecahan masalah yang mengaitkan antara topik dengan
kehidupan sehari-hari. Sehingga yang muncul pada benak siswa bukannya
keseriusan melainkan kebosanan dan kejenuhan. Karena siswa ditempatkan pada
posisi yang pasif bukang aktif. Disinilah keprofesionalisasian seorang guru
dipertanyakan.
Dengan permasalahan yang digambarkan di atas, salah satu model
mengajar yang dapat mengembangkan kemampuan siswa yang bertitik tolak dari
kemampuan dasar siswa adalah model kontekstual. Tujuan pembelajaran
kontekstual yaitu untuk membekali siswa dengan pengetahuan yang secara
fleksibel dapat diterapkan (Ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan
lain dan dari suatu konteks ke konteks lainnya (Depdiknas, 2002:4). Berdasarkan
pemahaman tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA dengan
pendekatan kontekstual akan dilaksanakan secara optimal dalam rangka usaha
peningkatan kualitas pendidikan jika dijawab oleh penerapan kebijakan
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.
Namun, berdasarkan pengalaman sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran
IPA, aktivitas belajar sebagian besar siswa kelas IV SDN Pasirkupa

Desa

Mekarwangi Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur masih rendah dan kurang
optimal seperti kurang kurang memperhatikan guru pada saat menerangkan, tidak
cepat tanggap terhadap materi yang pembelajaran yang disampaikan guru dan
lebih cenderung acuh terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Hal
tersebut berdampak negatif terhadap pemahaman materi pelajaran IPA khususnya
pada materi sifat-sifat benda yang terbukti dari nilai yang diperoleh siswa belum
mencapai hasil yang optimal yakni masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah yakni 65. Adapun hasil yang dicapai siswa yaitu
dari 27 siswa, hanya 10 orang yang sudah mencapai KKM, sedangkan 17 siswa
belum mencapai KKM. Hal tersebut merupakan masalah yang perlu dipecahkan
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebab aktivitas yang rendah dalam pembelajaran, maka pemahaman materi
tentang sifat-sifat benda tidak akan dicapai dengan baik.
Pembelajaran sifat-sifat benda sebagai bagian dari materi pelajaran IPA
akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran IPA yakni
mengembangkan pengetahuan alam untuk diterapkan dalam kehidupan sehariharui. Dengan demikian, berbagai kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA
khususnya tentang sifat-sifat benda harus diatasi oleh guru, salah satunya adalah
penggunaan pendekatan kontekstual atau Contexual Teaching and Learning
(CTL). Melalui penggunaan pendekatan ini dapat tercipta aktivitas belajar siswa
yang tinggi yang tercermin dalam mendengarkan guru pada saat pembelajaran
berlangsung, mengerti apa yang dijelaskan guru, dan tidak hanya duduk
mendengarkan penjelasan guru, tetapi bertanya atau menjawab pertanyan yang
diajukan guru. Dengan aktivitas seperti itu, maka siswa diharapkan dapat
mencapai hasil yang baik. Adapun indikator keberhasilan dari pembelajaran sifatsifat benda dengan menggunakan pendekatan kontekstual yaitu kemampuan siswa
dalam memahami materi pelajaran melalui kegiatan membangun pengetahuan
sendiri, menemukan konsep IPA, mengajukan pertanyaan, melakukan peragaan,
dan melaksanakan diskusi bersama teman kelompok.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti mencoba untuk mengadakan
sebuah penelitian dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran IPA dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Tentang Sifatsifat Benda Pada Pembelajaran IPA”. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV
SDN Pasirkupa Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana
upaya meningkatakan hasil belajar siswa melalui penerapan Pendekatan
contextual teaching and learning (CTL) tentang sifat-sifat benda pada

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPA?” Secara khusus rumusan masalah penelitian disajikan berikut
ini.
1. Bagaiman perencanaan pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda
melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL)?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang sifat benda
menggunakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL)?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasirkupa
pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda melalui penerapan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)?

C. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan yang dapat penulis rumuskan sebagai berikut :
“Dengan menggunakan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL)

pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda di kelas IV SDN

Pasirkupa dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai dari pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan upaya meningkatakan hasil belajar
siswa melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran IPA. Secara khusus tujuan penelitian
disajikan berikut ini.
1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda melalui
penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang sifat benda menggunakan
penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasirkupa pada
pembelajaran

IPA tentang sifat-sifat

benda

melalui

penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL).
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada berbagai pihak yaitu
untuk siswa, guru, peneliti dan kepala sekolah.
a. Manfaat untuk Siswa
1) Meningkatkan pengetahuan siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan penerapan pendekatan contextual teaching and
learning (CTL).
2) Meningkatkan aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
dengan menggunakan penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL).
b. Manfaat untuk guru
1) Menambah pengetahuan dalam mengelola perencanaan dalam
aktivitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran IPA dengan
menggunakan penerapan pendekatan kontekstual.
2) Memberikan

perbaikan

cara

mengajar

dan

bagaimana

mengaktifkan siswa selama berlangsungnya pembelajaran IPA
dengan menggunakan penerapan pendekatan kontekstual.
3) Meningkatkan kemampuan profesional dan kreativitas guru sekolah
dasar.
c. Manfaat untuk Peneliti
Bagi peneliti dapat dijadikan masukan sebagai bahan pertimbangan
untuk melakukan penelitian-penelitian serupa.
d. Manfaat untuk Kepala Sekolah
Meningkatkan kualitas peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan model PAKEM. Selain itu, sebagai masukan untuk
membina guru-guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran
yang lebih baik.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap
istilah-istilah yang digunakan dalam masalah penelitian, perlu dilakukan
penafsiran yang sama terhadap istilah-istilah tersebut. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka istilah-istilah tersebut berikut ini didefinisikan secara operasional.
1. Hasil belajar siswa adalah kemampuan siswa yang dimiliki melalui
pembelajaran sebagaimana tergambarkan dalam indikator sebagai hasil
pembelajaran dari kompetensi dasar, standar kompetensi, yang dirumuskan
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Pendekatan Kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan suatu
strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi

yang dipelajari

dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong
siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya,
2006:253). Dengan konsep tersebut, maka pembelajaran dilakukan dengan
menitikberatkan kepada aktivitas dan kreativitas siswa untuk belajar dalam
situasi yang nyata sehingga lebih bermakna bagi siswa. Adanya prinsip-prinsip
pembelajaran meliputi kontruktivisme, inkuiri, bertanya (questioning),
masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), penilaian nyata (authentic assesment).

F. Hipotesis Tindakan
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah
cara guru mengajar atau menyampaikan pelajaran dengan siswa. Oleh karena itu,
berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka hipotesis tindakan kelas penelitian ini
yaitu jika pada materi pokok sifat-sifat benda dalam pembelajaran IPA
menerapkan pendekatan contextual teaching and learning (CTL), maka dapat
meningkatkan hasil pembelajaran.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif dengan teknik penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Penelitian difokuskan kepada kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran
selanjutnya direfleksi untuk menentukan tindakan selanjutnya sehingga berbagai
kekurangan dan kelemahan pembelajaran sebelumnya dapat diatasi dan
diperbaiki. Menurut Wiriatmadja (2007:13) “PTK yaitu sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan
dalam praktik pembelajarannya, dan melihat pengaruh nyata dari upaya
tersebut.”
Aqib (2007:18) mengemukakan manfaat dilaksanakan penelitian tindakan
kelas yaitu inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah
dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru atau pendidik.
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas ditujukan kepada
kepentingan praktisi di

lapangan yakni guru kelas. Dalam hal ini melalui

penelitian tindakan kelas dapat memotivasi dan membangkitkan para guru agar
memiliki

kesadaran

diri

untuk

melakukan

refleksi

terhadap

kinerja

profesionalnya. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian tindakan kelas
memandang esensi prinsip keterlibatan peneliti secara langsung.

B. Desain penelitian
Desain atau model PTK dikenal beberapa jenis yakni model Kurt Lewin,
model Kemmis dan Mc Tagart, model John Elliott, dan Dave Ebbut. Dari keempat
model tersebut, secara umum terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model atau
Desain menurut Kemmis dan Mc Tagart (Aqib, 2007:30). Langkah langkah

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang dilakukan terdiri dari tahap perencanaa, tindakan, observasi, dan
refleksi, seperti pada bagan di bawah ini.

Permasalahan

Perencanaan
Tindakan

Pelaksanaan
Tindakan

Reflleksi

Pengamatan/
Pengumpulan
Data

Siklus I

Permasalahan baru hasil
refleksi

Perencanaan
Tindakan

Siklus II
Refleksi
Apabila
Permasalahan
belum
Terselesaikan

Pelaksanaan
Tindakan

Pengamatan/
Pengumpulan
Data

Dilanjutkan
ke Siklus
Berikutnya

Pelaksanaan
Tindakan

Refleksi

Pengamatan/
Pengumpulan
Data

Siklus III
Evaluasi secara
keseluruan dan
Tindak lanjut

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Adapun tahapan-tahapan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan disusun rencana yang akan dilaksanakan pada
tahap tindakan. Rencana disusun berdasarkan hasil pengamatan awal yang
refleksif. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan awal terhadap situasi
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas dalam konteks situasi sekolah secara umum kemudian identifikasi masalah.
Setelah itu, melakukan analisis penyebab adanya masalah yang dijadikan sebagai
landasan berpikir untuk mencari alternatif suatu tindakan yang dapat
dikembangkan sebagai bentuk solusi atau pemecahan masalah.
Atas dasar hal tersebut, selanjutnya disusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disesuaikan dengan penerapan model kontekstual pada
pembelajaran bentuk energi. Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun secara
fleksibel untuk diadaptasikan dengan pengaruh yang tidak dapat diduga yang
mungkin timbul di lapangan maupun kendala yang sebelumnya tidak terkontrol.
Rencana pelaksanaan pembelajaran juga disusun dan dipilih berdasarkan konteks
dan pertimbangan bahwa perencanaan tersebut dilaksanakan secara efektif dalam
berbagai situasi lapangan.
Selain itu, disusun pula lembar observasi, lembar wawancara, LKS, dan
alat evaluasi. Lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran sifat-sifat benda dengan menggunakan pendekatan
kontekstual, sedangkan lembar wawancara untuk memperoleh informasi tentang
kelebihan atau kelemahan proses pembelajaran sifat-sifat benda dengan
menggunakan pendekatan kontekstual. Adapun LKS untuk menuangkan
permasalahan yang harus dipecahkan siswa dan alat evaluasi belajar secara
individu dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran sifat-sifat benda.
b. Tahap Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah pelaksanaan tindakan
sebagaimana rencana yang telah disusun yakni proses pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan kontekstual. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru
sendiri sebagai peneliti karena bertugas sebagai tenaga pengajar dan pendidik di
sekolah tersebut. Pelaksanaan tindakan peneliti melibatkan guru lain sebagai
observer yang dilengkapi dengan alat-alat yang diperlukan antara lain lembar
observasi, pedoman wawancara, dan lembar tes.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tahap Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
siswa pada saat pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual. Adapun
orang yang melakukan pengamatan atau bertindak sebagai observer adalah guru
lain yang dijadikan mitra pelaksanaan penelitian. Pada saat pengamatan, observer
menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun halhal yang ditemukan dalam proses pembelajaran, tetapi tidak terdapat pada lembar
observasi, maka ditulis dalam catatan lapangan. Dengan demikian, selama
pelaksanaan

pengamatan,

selain

menggunakan

alat

lembar

observasi,

menggunakan pula catatan lapangan.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupalan kegiatan mengingat dan merenungkan kembali suatu
tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha
memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan
strategi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tahap ini peneliti bersama
guru yang bertugas sebagai observer mengadakan diskusi pada setiap akhir
tindakan. Hal-hal yang didiskusikan adalah hasil temuan dari pengamatan
lapangan secara langsung ketika guru melaksanakan tindakan pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil diskusi selanjutnya direfleksi dan
bila perlu direvisi untuk perbaikan tindakan berikutnya. Tidak hanya itu, guru
melakukan refleksi diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan yang
dilaksanakan sudah mengenai sasaran atau belum.
Secara lebih rinci rencana tindakan untuk setiap siklus dapat diuraikan
sebagai berikut.

a. Siklus I
Berdasarkan hasil observasi awal terhadap situasi kelas yang akan
dijadikan sebagai subjek penelitian, selanjutnya disusun rencana siklus I. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan dibagi ke dalam dua tindakan. Tindakan 1 merupakan
pelaksanaan

pembelajaran,

sedangkan

tindakan

kedua

adalam

evaluasi

pembelajaran.
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran diawali dengan penyampaian tujuan yang akan dicapai
kemudian tanya jawab tentang kebutuhan manusia. Dalam bentuk kelompok,
siswa belajar menemukan konsep tentang sifat-sifat benda dengan cara
mengerjakan LKS dan membuat pertanyaan atas masalah-masalah yang disajikan.
Untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan, guru
menyajikan gambar-gambar yang berhubungan dengan bentuk energi. Setelah
diskusi selesai, salah satu kelompok melaporkan hasil kerja di depan kelas dan
siswa yang lain memberikan tanggapan dan masukan. Di akhir pembelajaran, guru
membimbing siswa membuat kesimpulan kemudian memberikan tindak lanjut
berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan di rumah.
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dilakukan pengamatan oleh
observer dengan tujuan melihat aktivitas guru dan siswa. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian perilaku yang ditunjukkan guru dan siswa dengan
kriteria perilaku dalam belajar menggunakan pendekatan kontekstual. Setelah
tindakan

1

selanjutnya

mengadakan

evaluasi

secara

individu

dengan

menggunakan seperangkat soal yang sudah disediakan.
Di akhir siklus I selanjutnya diadakan analisis dan refleksi terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menganalisis
berbagai temuan serta mengetahui ketercapaian tujuan dalam setiap tindakan.
Hasil refleksi selanjutnya disusun rencana siklus II.

b. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, selanjutnya dibuat rencana siklus II dan
diaplikasikan dalam tindakan 1. Materi yang dibahas yaitu sifat-sifat benda
dengan menerapkan langkah-langkah penggunaan pendekatan kontekstual.
Pembelajaran diawali dengan tanya jawab tentang benda-benda yang ada di
sekitar sekolah. Dari tanya jawab tersebut selanjutnya siswa diarahkan kepada
kegiatan diskusi untuk mengerjakan LKS. Kegiatan diskusi merupakan aplikasi
dari masyarakat belajar yakni siswa belajar bertukar pikiran dan saling membantu
terhadap pemahaman materi yang disajikan.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan pelaksanaan yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengingat pengalaman nyata yang dimiliki siswa tentang benda-benda. Setelah
itu, dibimbing untuk membuat pertanyaan dan menemukan sendiri sifat-sifat
benda. Untuk memudahkan siswa dalam menemukan konsep sifat-sifat benda,
guru melakukan pemodelan yakni mengajak siswa ke lingkungan sekolah yang
berhubungan dengan sifat-sifat benda.
Setelah diskusi selesai, guru meminta kelompok untuk melaporkan hasil
kerja di depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan. Di
akhir pembelajaran, siswa dibimbing membuat kesimpulan untuk kejelasan materi
yang disajikan kemudian diberikan tindak lanjut berupa tugas membuat kliping
berupa gambar-gambar yang berhubungan dengan sifat-sifat benda.
Sebagaimana siklus I, selama pelaksanaan pembelajaran dilakukan
pengamatan oleh observer untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual. Evaluasi akhir pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan seperangkat soal yang berhubungan dengan
sifat-sifat benda. Evaluasi dilaksanakan secara individu sehingga akan diketahui
kemampuan siswa secara individu dalam memahami materi yang disajikan. Di
akhir tindakan selanjutnya diadakan analisis dan refleksi terhadap hasil tindakan
siklus II kemudian disusun rencana untuk siklus III.

c. Siklus III
Siklus III dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus II. Kegiatannya
adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan kontekstual pada materi sifat-sifat benda. Seperti halnya pada siklus I
dan II, pada siklus III digunakan LKS dan media berupa gambar yang
berhubungan dengan sifat-sifat benda.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembentukan kelompok dan
penjelasan langkah kerja yang akan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran.
Setelah itu, siswa mengadakan pengamatan terhadap gambar-gambar yang
disajikan. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berhubungan dengan gambar tersebut kemudian diberi tugas untuk
mengerjakan LKS dalam bentuk kelompok.
Dengan bimbingan guru, siswa mengadakan penemuan terhadap konsep
masalah yang disajikan pada LKS kemudian hasilnya dilaporkan di depan kelas.
Guru memfasilitasi kegiatan diskusi kelas untuk sampai pada kesimpulan akhir
dan pemberian tinjak lanjut.
Selama pelaksanaan tindakan, observer mengadakan pengamatan terhadap
aktivitas guru dan siswa sebagai bahan diskusi dalam kegiatan analisis dan
refleksi hasil tindakan. Evaluasi pembelajaran secara individu dilaksanakan pada
tindakan kedua dengan cara memberikan soal-soal uraian yang berhubungan
dengan materi yang disajikan. Selanjutnya mengadakan analisis dan refleksi
terhadap tindakan yang telah dilakukan.

D. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SD Negeri Pasirkupa Desa Mekarwangi
Kecamatan Cikadu Kabupaten Cianjur. Jarak Sekolah dari Kantor Desa
Mekarwangi kira-kira 3 km, sedangkan dari Ibu Kota kecamatan Cikadu yaitu 15
km. Sekolah tersebut termasuk sekolah yang terpencil yakni di Lereng Gunung.
Jumlah ruang belajar yaitu 6 kelas yakni masing-masing satu ruangan untuk kelas
I s.d VI. Jumlah guru sebanyak 12 orang. Sekolah tersebut dipimpi oleh seorang
kepala sekolah bernama Acep Sutisna,S.Pd.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV (empat). Kelas IV berjumlah 27
orang; 10 siswa laki-laki dan 17 orang siswa peremuan. Siswa kelas empat
berumur rata-rata antara 8 tahun sampai 10 tahun. Siswa kelas empat SDN
Pasirkupa memiliki kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas 7 untuk
pelajaran IPA. Siswa kelas IV berasal dari keluarga prasejahtera. Pendidikan
orang tua siswa rata–rata hanya lulusan SD.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes, LKS, lembar
observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan.
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tes
Tes tertulis berupa pemberian kuis secara individual dilaksanakan pada
setiap akhir tindakan. Materi yang disajikan dalam tes tertulis sesuai dengan
indikator yang dirumuskan. Tujuan tes tertulis yaitu untuk mengukur keberhasilan
siswa dalam belajar sifat-sifat benda menggunakan pendekatan CTL sesuai
dengan indikator tersebut. Tes tertulis ini akan menentukan langkah-langkah
setiap tindakan sehingga pembelajaran konsep sifat-sifat benda menggunakan
pendekatan CTL dapat dicapai dengan optimal.

1. LKS
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan bukti hasil kegiatan siswa
dalam belajar karena itu dalam LKS disajikan langkah-langkah kegiatan siswa dan
soal-soal latihan yang harus dikerjakan.

LKS digunakan untuk menghimpun

informasi mengenai pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Bahkan
LKS merupakan patokan untuk melaksanakan rancangan tindakan berikutnya.
Berdasarkan LKS ini, dapat diketahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap
materi sehingga hal tersebut sebagai alat ukur tingkat prestasi siswa terhadap
materi yang dipelajarinya.

2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk

mengetahui gambaran tentang

aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran. Secara menyeluruh,
observasi dilakukan untuk merekam segala kejadian mengenai pelaksanaan
pembelajaran sifat-sifat benda dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
Sasaran utama kegiatan observasi ditinjau dari aktivitas guru yaitu bagaimana
upaya guru dalam menerapkan pendekatan kontekstual, sedangkan sasaran utama
observasi dari kegiatan siswa yaitu interaksi sosial, motivasi belajar, implementasi
pembelajaran, dan hasil belajar siswa.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pedoman Wawancara
Pedoman

wawancara

adalah

instrumen

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data melalui tanya jawab atau wawancara. Wawancara dilakukan
antara peneliti dengan observer yang meliputi kegiatan pembelajaran IPA tentang
sifat-sifat benda menggunakan pendekatan kontekstual. Pokok-pokok yang
ditanyakan dalam kegiatan wawancara adalah hal-hal yang berkaitan langsung
dengan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah alat pengumpul data mengenai peristiwa yang
terjadi selama pembelajaran. Catatan lapangan digunakan untuk menuliskan
kejadian-kejadian yang dianggap penting dan perlu untuk didiskusikan. Catatan
lapangan sifatnya spontan yang tidak terungkap melalui observasi. Dengan
demikian, catatan lapangan merupakan daya dukung dan pelengkap terhadap
informasi yang dihimpun melalui observasi.

F. Analisis Data
Analisis dan pengolahan data dilakukan selama penelitian dari awal
sampai akhir. Keberhasilan tujuan dapat ditentukan dengan cara analisis tes
tertulis, analisis hasil wawancara, dan analisis hasil diskusi dengan teman sejawat
yang ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif
dengan menggunakan persentase, sedangkan analisis data kuantitatif dengan cara
mencari nilai rata-rata.
1. Nilai Akhir (NA)
NA =

SS
x 100
SI

NA = Nilai Akhir
SS = Skor Siswa
SI = Skor Ideal
2. Rata-rata Nilai
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 NxS 

X=

n

X = rata-rata hitung

n

= banyak sampel

(NxS) = hasil perkalian skor dengan frekuensi skor yang bersangkutan.
3. Analisis Observasi
Hasil observasi terhadap kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran setiap siklus selanjutnya diolah dengan menggunakan persentase
sebagai berikut.
f
P=

x 100%
n

Keterangan:
P = Persentase aktivitas guru dan siswa
f = Frekuensi aktivitas yang muncul (ya/tidak)
n = Jumlah aspek yang diamati

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran sifat-sifat benda
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek dan demonstrasi,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran berdasarkan masing-masing siklus yaitu
pada siklus I, II, dan siklus III membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang langkah-langkahnya mengacu kepada
komponen pendekatan CTL yakni membangun pengetahuan siswa
(konstruktivisme), masyarakat belajar, penemuan konsep, bertanya,
pemodelan, refleksi, dan penilaian nyata pada, menyiapkan lembar
Observasi guru dan siswa, menyiapkan lembar catatan lapangan dan
lembar evaluasi siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan masing-masing siklus yaitu
menekankan kepada guru dan siswa untuk aktif di dalam pembelajaran.
Aktivitas siswa pada siklus I belum mencapai hasil yang maksimal
karena guru kurang memberikan penjelasan mengenai langkah kerja
yang akan dilaksanakan. Pada siklus II, guru lebih mengutamakan
peberian bimbingan, arahan langkah kerja yang harus dilaksanakan
serta memberikan contoh benda konkret mengenai benda-benda yang
ada di sekitar kelas. Adapun pada siklus III guru mengaplikasi
berbagai kelebihan siklus I dan II yakni menjelaskan langkah kerja
yang akan dilaksanakan, melaksanakan percobaan secara kelompok,
dan mempersiapkan berbagai benda konkret yang dapat dijadikan
sebagai contoh kontekstual sehingga siswa aktif dalam melakukan
percobaan.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran berdasarkan siklus I yaitu
58,52; siklus II yaitu 66,67; serta siklu III yaitu 75. Sehubungan
Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa penggunaan pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami
materi sifat-sifat benda.

B. Saran
Sehubungan dnegan kesimpulan di tas, berikut ini disajikan saran-saran
sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar sifat-sifat benda.
1. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat digunakan
dalam pembelajaran sifat-sifat benda yang disertai dengan media yang
memudahkan siswa untuk didemonstrasikan atau dieksperimenkan.
2. Untuk mengurangi berbagai hambatan yang dialami siswa dalam
memahami sifat-sifat benda, maka objek yang disajikan hendaknya
diidentifikasi secara jelas sehingga pemahaman terhadap materi lebih
efektif.
3. Penggunaan objek secara nyata dan media yang sebenarnya dalam
pembelajaran sifat-sifat benda dapat mencapai hasil yang baik. Hal ini
dapat dijadikan sarana pembelajaran oleh guru di sekolah misalnya
dalam pembelajaran menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis

dengan terlebih dahulu memilih benda yang sesuai dengan materi yang
disajikan.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Hamalik, O. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Higard. (1984). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: Rosdakarya.
Johnson, E.B. (2008). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC.
Makmun, A.S. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Poerwadarminta, W.J.S. (2006). Kams Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berbasis Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sudrajat. (2007). Model Pembelajaran Kontektual. Bandung: Alfabeta.
Wiriaatmadja, R. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remadja
Rosdakarya.

Muhamad Nurmustika , 2013
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan contextual teaching
and learning (CTL) Tentang sifat-sifat benda pada pembelajaran ipa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL.

0 0 26

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 42

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 22