Perencanaan Bisnis Bovardi.

(1)

Sudah tidak asing mendengar berita tentang suatu perusahaan yang berhasil menguasai pasar dan mampu mengeruk keuntungan besar dari hasil penjualan produknya. Saat ini perkembangan teknologi internet sudah mulai digunakan untuk merambah dan memajukan dunia bisnis. Salah satu teknologi internet yang perkembangannya semakin pesat adalah social media, melalui social media setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai belahan dunia tanpa dibatasi ruang.

Konsep bisnis yang dijalankan oleh perusahaan adalah bisnis pakaian dengan basis penjualan social media dengan menggunakan merek dagang Bovardi. Perusahaan memilih produk pakaian karena dewasa ini pakaian tidak hanya diartikan sebagai kebutuhan primer saja melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, khususnya bagi kaum remaja. Berangkat dari keadaan tersebut, perusahaan melihat bahwa bisnis pakaian merupakan bidang usaha yang menjanjikan. Bovardi adalah brand lokal yang menawarkan pakaian dengan model yang simple namun tetap terlihat elegant.

Alasan pemilihan bisnis ini dikarenakan pakaian merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Perkembangan industri pakaian ini pun dipacu oleh pertumbuhan penduduk. Semakin tahun jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang cukup drastis. Pada awalnya pakaian hanyalah kebutuhan biasa, tetapi saat ini fungsi pakaian berganti menjadi kebutuhan fashion, karena pakaian adalah salah satu mesin komunikasi atau sarana komunikasi dalam masyarakat, maka masyarakat sadar atai tidak sadara bisa menilai kepibadian seseorang dari apa yang dipakainya. Media sosial sudah tidak asing lagi bagi para kaum remaja,


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha di era globalisasi sekarang, semua aktivitas sehari-hari yang dilakukan tidak terlepas dari internet, dengan kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan saat mengakses internet ini membuat seseorang lebih cenderung banyak memanfaatkan situs-situs di internet untuk mengakses segala informasi yang berkaitan dengan fashion khususnya perekembangan trend fashion yang semakin hari semakin up to date.

Lokasi dari Bovardi ini berlokasi di Jalan Muara Timur No.5 Bandung Jawa Barat yang merupakan saat ini adalah tempat tinggal pengusaha sendiri. Konsumen dapat membeli produk kami secara langsung ke alamat tersebut selain itu juga kami melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Line, Blackberry atau juga bisa berupa pesan dan juga dapat telephone langsung ke nomor yang sudah disediakan, dengan mengunakan jasa dari pihak JNE (Jalur Nugraha Ekakurir).

Pengujian kelayakan bisnis dilakukan dengan analisis kelayakan pasar, kelayakan manajemen, kelayakan teknis / produksi dan kelayakan keuangan. Perhitungan NPV dan IRR mendapatkan hasil yang positif sehingga bisnis Bovadi ini layak untuk dijalankan. Sedangkan hasil dari payback periode menghasilkan jangka waktu 2 bulan % hari.


(3)

dominate the market and is able to rake in huge profits from the sales of its products. Currently, the development of internet technology has begun to be used to explore and advance the business world. One of the technologies is rapidly increasing Internet development is social media, through social media everyone can communicate with everyone.

Business concept run by the company is a clothing business with social media sales base using the trademark Bovardi. The company selects products for today's apparel clothing not only be interpreted as a primary requirement alone but has become part of people's lifestyles, particularly for adolescents. Departing from these conditions, the company noticed that the apparel business is a promising business field. Bovardi is a local brand that offers clothes with a simple model but still looks elegant.

The reasons for selecting this business because the clothing is a basic requirement for human beings. The development of the apparel industry is also driven by population growth. The more years the population of Indonesia has increased quite dramatically. At first it just needs regular clothes, but this time the function of clothes to change into the fashion needs, because the clothing is one of the engines of communication or means of communication in the community, then the community is not aware atai kepibadian sisters can judge a person from what he uses. Social media is no stranger to the youth, in the era of globalization, all the daily activities that do not apart from the internet, with the easiness that we get when accessing the internet this makes a person more likely tend to use sites on


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha the Internet to access all the information related to fashion, especially perekembangan fashion trend that is increasingly up to date.

Bovardi located in Jalan Muara East number 5 Bandung West Java which is currently the place to stay entrepreneurs themselves. Consumers can buy our products directly to that address but also we do marketing by utilizing social media like Instagram, Line, Blackberry or can also be a message and also be able to telephone directly to the number provided, using the services of the JNE (Line Nugraha Ekakurir).

Testing the feasibility of the business conducted by the market feasibility analysis, management feasibility, technical feasibility / production and financial feasibility. NPV and IRR calculation yielded positive results so Bovadi business is feasible. While the results of the payback period resulted in a 2 month period% today.


(5)

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL...xii

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis ...1

1.2 Deskripsi Bisnis...4

BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK 2.1 Analisa Peluang ...7

2.2 Analisa Ide Produk dan Pasar ...12

BAB III ASPEK PEMASARAN 3.1 Strategi Pemasaran ...14

3.2 Bauran Pemasaran ...22

3.3 Perkiraan Penjualan ...29

BAB IV ASPEK OPERASIONAL 4.1 Peralatan dan Kapasitas Produksi ...38

4.2 Proses Produksi ...48

4.3 Lokasi dan Tata Letak ...50

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 5.1 Struktur Organisasi ...53

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi ...58

5.3 Standar Operating Procedure...61

BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana ...67

6.2 Biaya Operasional ...69

6.3 Kebutuhan dan Sumber Dana ...71

6.4 Proyeksi Produksi dan Pendapatan ...71

6.5 Proyeksi Laba Rugi ...72

6.6 Proyeksi Arus Kas ...73

6.7 Perhitungan NPV ...75


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

6.8 Perhitungan IRR...77

6.9 Perhitungan Profitability Index ...78

DAFTAR PUSTAKA ...79


(7)

Halaman

Gambar 1 Logo Bovardi ...5

Gambar 2 Survey Social media ...13

Gambar 3 Basic tee Bovardi ...24

Gambar 4 Premium tee Bovardi ...24

Gambar 5 Premium tee Bovardi ...25

Gambar 6 Premium tee Bovardi ...25

Gambar 7 Proses Produksi ...48

Gambar 8 Layout ruang produksi Bovardi ...50

Gambar 8 Struktur Organisasi Bovardi ...54


(8)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 1)...29

Tabel 2 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 2)...30

Tabel 3 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 3)...31

Tabel 4 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 4)...31

Tabel 5 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 1)...32

Tabel 6 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 2)...33

Tabel 7 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 3)...33

Tabel 8 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 4)...34

Tabel 9 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 1)...35

Tabel 10 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 2)...36

Tabel 11 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 3)...36

Tabel 12 Perkiraan Penjualan Tahun 2017 (Triwulan 4)...37

Tabel 13 Peralatan Produksi...38

Tabel 14 Perlengkapan Produksi...39

Tabel 15 Bahan Baku Produksi...39

Tabel 16 Waktu Kerja dan Kompensasi...59

Tabel 17 Visi, Misi, dan Corporate Value dari Bovardi...61

Tabel 18 Standar Bahan baku Bovardi...62

Tabel 19 Standar penataan peralatan dan perlengkapan Bovardi...62

Tabel 20 Standar Operasional Bovardi ...62

Tabel 21 Standar Kedisiplinan Karyawan Bovardi. ...64

Tabel 22 Komponen Dana...68

Tabel 23 Biaya Operasional...70

Tabel 24 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 1...71

Tabel 25 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 2...72

Tabel 26 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 3...72

Tabel 27 Proyeksi Laba dan Rugi...73

Tabel 28 Proyeksi Arus Kas...74

Tabel 29 Perhitungan NPV...75


(9)

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis

Sudah tidak asing mendengar berita tentang suatu perusahaan yang berhasil menguasai pasar dan mampu mengeruk keuntungan besar dari hasil penjualan produknya. Namun di lain sisi juga terdapat perusahaan yang menyatakan kebangkrutan suatu bisnis karena tidak mampu bersaing di pasar atau karena produknya tidak diminati oleh pasar. Keberhasilan dan kegagalan seperti uraian di atas merupakan kenyataan yang dapat dialami oleh suatu usaha. Dimana di dalam dunia usaha berkaitan erat dengan persaingan, peluang, tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya suatu usaha. Konsep usaha yang terencana dengan baik merupakan salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan agar suatu usaha dapat berhasil dan terus berkembang.

Saat ini perkembangan teknologi internet sudah mulai digunakan untuk merambah dan memajukan dunia bisnis. Salah satu teknologi internet yang perkembangannya semakin pesat adalah social media, melalui social media setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di berbagai belahan dunia tanpa dibatasi ruang. Media sosial adalah alat pemasaran baru yang memungkinkan anda untuk mengenal pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan (Clayman, 2015). Setiap harinya jumlah pengguna social media semakin bertambah, pada tahun 2012 terdapat 1,47 milliar pengguna social


(10)

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF

2 Universitas Kristen Maranatha media dan meningkat menjadi 1,73 milliar pengguna di tahun 2013. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 3,6 milliar di tahun 2017, hal ini selaras dengan kenaikan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya (informatics-media, 2013).

Konsep bisnis yang dijalankan oleh perusahaan adalah bisnis pakaian dengan basis penjualan social media dengan menggunakan merek dagang Bovardi. Perusahaan memilih produk pakaian karena dewasa ini pakaian tidak hanya diartikan sebagai kebutuhan primer saja melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, khususnya bagi kaum remaja. Berangkat dari keadaan tersebut, perusahaan melihat bahwa bisnis pakaian merupakan bidang usaha yang menjanjikan.

Sedangkan pemilihan penjualan social media didasarkan pada keadaan dimana perkembangan bisnis saat ini telah sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang teknologi, sistem informasi, dan komunikasi. maupun bidang ilmu manajemen. Selain itu pemilihan penjualan sosial media ini juga dipilih mengingat adanya keterbatasan modal dan dapat menekan biaya sewa toko dan lainnya.

Bovardi merupakan usaha yang didirikan oleh Nita Chandra dan Raymond Edison pada akhir tahun 2015. Produk yang ditawarkan oleh Bovardi adalah pakaian untuk remaja pria dan wanita dengan berbagai ukuran. Bovardi adalah brand lokal yang menawarkan pakaian dengan model yang simple namun tetap terlihat elegant. Bovardi sendiri memiliki beberapa pesaing seperti Maxon Basic Clothing yang


(11)

menjual baju bercorak tribal, NYLE Clothing yang memiliki design khusus untuk acara konser tertentu, dan RnC Clothes yang menjual baju bertuliskan S.W.A.G dan mempunyai model baju yang sama dengan Bovardi yaitu model baju streetwear, dan merek lokal lainnya. Mengingat tingginya tingkat persaingan tersebut, Bovardi perlu memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan para pesaing lainnya. Bovardi memiliki segmenting, targeting, dan positioning yang dibagi berdasarkan pembagian demografis dan geografis. Target market kami adalah remaja pria dan wanita kelas menengah. Bovardi ditawarkan dengan harga yang terjangkau oleh perusahaan kami yaitu berkisar antara Rp 89.000 sampai dengan Rp 150.000 per potong.

Strategi pemasaran Bovardi dilakukan melalui beberapa social media, seperti Instagram, Facebook, Line, dan BBM (BlackBerry Messager). Hal ini dikarenakan menurut kami pemasaran social media tersebut sangat efektif untuk menarik target market kami. Kami melihat bahwa dewasa ini banyak remaja yang gemar menggunakan social media. Selain itu, Bovardi juga bekerja sama dengan reseller. Dimana reseller yang membeli minimal enam pcs atau lebih akan mendapatkan potongan harga. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan tingkat penjualan Bovardi.

Bovardi tergolong bisnis kecil menengah dan bersifat home industry, sehingga peralatan yang digunakan dapat mudah ditemui dimanapun sehingga memudahkan dalam menjalankan bisnis ini. Kegiatan usaha Bovardi terdiri dari 3 bagian yang berbeda-beda, bagian pertama yaitu menyiapkan bahan-bahan kain yang hendak


(12)

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF

4 Universitas Kristen Maranatha digunakan untuk produksi, bagian penyimpanan stock baju ready to wear, dan bagian pengemasan produk. Bagian kedua adalah bagian yang bertugas memegang kendali social media untuk berhubungan dengan konsumen, bagian pencatatan pesanan, dan bertugas untuk bagian pengiriman produk. Bagian ketiga adalah bagian produksi yang membuat dari kain sampai pada bentuk produk jadi, diserahkan kepada penjahit.

Total pembiayaan atau modal awal yang dibutuhkan Bovardi adalah sebesar Rp 45.837.000 terdiri dari aktiva lancar dan modal tetap. Sumber dana tersebut didapat dari kedua pemilik yang menyetorkan modal sebesar total pembiayaan awal berdirinya Bovardi.

Bisnis pakaian pada masa mendatang akan masih sangat prospektif, sebab sandang merupakan kebutuhan pokok. Masyarakat senang memperhatikan trend busana sehingga gaya hidup pun menjadi tinggi yang berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk pakaian jadi khususnya para remaja. Dengan terus berkembangnya pengguna social media, maka strategi pemasaran untuk Bovardi memiliki prospek yang bagus.

1.2 Deskripsi Bisnis

Nama usaha yang dijalankan adalah Bovardi dengan pendiri yang bernama Nita Chandra dan Raymond Edison. Nama Bovardi ini diambil dari kata Bouvardia, yang diambil dari nama salah satu jenis bunga, yang memiliki arti bunga yang mekar. Alasan penggunaan nama Bouvardia, karena keinginan pemilik ingin bisnis tersebut


(13)

terus merekah seperti mekarnya bunga Bouvardia. Dari nama Bouvardia diperbaharui menjadi Bovardi agar lebih mudah dibaca atau diingat. Pada logo Bovardi sederhana, terdiri dari bentuk persegi dan di dalamnya terdapat tulisan Bovardi. Alasan pemilihan kombinasi warna hanya hitam dan putih, karena memberikan arti yang simple tetapi elegant di mata konsumen. Berikut tampilan dari logo Bovardi :

Gambar 1 Logo Bovardi

Sumber: Internal Perusahaan(2015)

Bentuk kepemilikannya dari usaha Bovardi yaitu firma karena usaha ini dijalankan oleh dua pemilik. Perizinan yang dibutuhkan :

- Pendaftaran merek dagang - Surat izin usaha kecil menengah - Tanda daftar perusahaan firma


(14)

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF

6 Universitas Kristen Maranatha Bovardi memiliki visi dan misi yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk berkembangnya bisnis ini menjadi semakin lebih baik.

Visi Bovardi :

ingin menjadi salah satu brand local yang terbaik di Indonesia Misi Bovardi :

• selalu kreatif dengan model-model terbaru

• menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menarik perhatian konsumen

• menjaga kualitas produk

Lokasi dari Bovardi ini berlokasi di Jalan Muara Timur No.5 Bandung Jawa Barat yang merupakan saat ini adalah tempat tinggal pengusaha sendiri. Konsumen dapat membeli produk kami secara langsung ke alamat tersebut selain itu juga kami melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Line, Blackberry atau juga bisa berupa pesan dan juga dapat telephone langsung ke nomor yang sudah disediakan, dengan mengunakan jasa dari pihak JNE (Jalur Nugraha Ekakurir).


(15)

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu tiga tahun. Berikut adalah perkiraan perhitungannya:

6.1 Kebutuhan Dana

Semua bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung dengan ketersediaan dana yang baik. Sebelum membuka suatu bisnis, harus mempunyai perencanaan keuangan dengan matang. Biaya atau Investasi awal yang diperlukan dalam pendirian Bovardi adalah Rp 45.837.000. Rincian biaya investasi yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 22 hlm 68.


(16)

BAB VI ASPEK KEUANGAN

70 Universitas Kristen Maranatha Tabel 22 Komponen Dana (Rp.)

No. Komponen Dana Jumlah Nilai (Rp.) Penyusutan (Rp.) /tahun

1 Sewa tempat 15.000.000

2 Izin usaha 1.550.000

3 Peralatan produksi

a) Komputer 7.500.000 2.500.000

b) Mesin jahit 8.400.000 2.800.000

c) Mesin obras 7.000.000 2.333.333

d) Alat sablon 600.000 200.000

e) Mesin potong 3.200.000 1.066.667

f) Mesin steam 2.400.000 800.000

3 Perlengkapan produksi

a) Gunting kain 80.000 62.333

b) Gunting benang 10.000

c) Penggaris kain/ pola 17.000

d) Pemasang label 80.000

Total 45.837.000 9.762.333

Data diambil dari halaman 39-41 Sumber: Internal Perusahaan (2016)


(17)

6.2 Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada di dalam agar lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi. Biaya operasional Bovardi memiliki 2 macam, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Total biaya operasional perusahaan Bovardi pada tahun pertama sebesar Rp290.247.360, pada tahun kedua sebesar Rp 381.523.200, dan pada tahun ketiga sebesar Rp 457.944.000. Rincian biaya operasional yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 23 hlm 70.


(18)

BAB VI ASPEK KEUANGAN

72 Universitas Kristen Maranatha Tabel 23 Biaya Operasional (Rp.)

No Komponen Biaya / bulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

1 Biaya tetap

a) Gaji Direktur (2 orang) 6.000.000 72.000.000 74.400.000 79.200.000

b) Gaji karyawan 5.400.000 64.800.000 90.000.000 112.800.000

c) Biaya pemasaran 250.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000

d) Biaya sewa 15.000.000 15.000.000

e) Biaya penyusutan 9.762.333 9.762.333 9.762.333

Total biaya tetap 139.800.000 182.400.000 210.000.000

2 Biaya variabel

a) Pembelian kain 132.097.500 176.700.000 220.875.000

b) Pembelian benang 834.300 1.116.000 1.395.000

c) Pembelian plastik 1.001.160 1.339.000 1.674.000

d) Cet sablon 3.893.400 5.208.000 6.510.000

e) Hangtag 2.781.000 3.720.000 4.650.000

f) Biaya listrik 6.000.000 7.200.000 8.400.000

g) Biaya telepon 2.400.000 2.400.000 3.000.000

h) Biaya air 960.000 960.000 960.000

i) Biaya transportasi 480.000 480.000 480.000

Total biaya variabel 150.447.360 199.123.200 247.944.400

Total 290.247.360 381.523.200 457.944.000


(19)

Keterangan:

 Gaji Direktur naik Rp 100.000 / tahun.

 Gaji karyawan naik Rp 100.000 / tahun.

 Karyawan bertambah 1 orang di bagian produksi untuk setiap tahunnya.

 Biaya yang lainnya naik sesuai produksi.

 Biaya sewa tidak naik setiap tahunnya karena dibayar di muka.

6.3 Kebutuhan dan Sumber Dana

Sumber dana yang dibutuhkan dalam membuat usaha ini adalah sebesar Rp45.837.000 berasal dari modal sendiri. Biaya operasional perusahaan Bovardi pada tahun pertama sebesar Rp 290.247.360, pada tahun kedua sebesar Rp 381.523.200, dan pada tahun ketiga sebesar Rp 457.944.000.

6.4 Proyeksi Produksi dan Pendapatan

Tabel 24 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 1

No Jenis Produk Jumlah Harga Pendapatan

1 Basic tee 3.090 Rp 89.000 Rp 275.010.000

2 Premium tee 2.472 Rp 110.000 Rp 271.920.000

Total Rp 546.930.000


(20)

BAB VI ASPEK KEUANGAN

74 Universitas Kristen Maranatha Tabel 25 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 2

No Jenis Produk Jumlah Harga Pendapatan

1 Basic tee 3.720 Rp 89.000 Rp 331.080.000

2 Premium tee 3.720 Rp 110.000 Rp 409.200.000

Total Rp 740.280.000

Sumber: Internal Perusahaan(2016)

Tabel 26 Proyeksi Produksi dan Pendapatan Tahun 3

No Jenis Produk Jumlah Harga Pendapatan

1 Basic tee 4.960 Rp 89.000 Rp 441.440.000

2 Premium tee 4.340 Rp 110.000 Rp 477.400.000

Total Rp 918.840.000

Sumber: Internal Perusahaan(2016) 6.5 Proyeksi Laba Rugi

Proyeksi laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2010).

Sebuah CV berdasarkan PP No 46/2013 wajib membayar pajak sebesar 1% dari bruto jika peredaran bruto masih di bawah Rp 4.800.000.000 (nasikhudin, 2015). Proyeksi laba rugi Bovardi dapar dilihat di tabel 27 hlm 73.


(21)

Tabel 27 Proyeksi Laba dan Rugi (Rp.)

No Uraian Tahun

1 2 3

1 Penerimaan

Total penerimaan 546.930.000 740.280.000 918.840.000

2 Pengeluaran

a) Biaya tetap 139.800.000 182.400.000 210.000.000

b) Biaya variabel 150.447.360 199.123.200 247.944.400

c) Biaya penyusutan 9.762.333 9.762.333 9.762.333

Total pengeluaran 300.009.693 391.285.533 467.706.333

3 Laba sebelum pajak 246.920.307 348.994.467 451.133.667

4 Pajak (1%) 2.469.203 3.489.945 4.511.337

5 Laba setelah pajak 244.451.104 345.504.522 446.622.330

Sumber: Internal Perusahaan(2016) 6.6 Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas digunakan perusahaan untuk mengetahui perubahan bertambah atau mengurangnya uang kas perusahaan dalam satu periode tertentu. Arus kas masuk didapatkan dari penjualan produk dan investasi dari pihak lain. Arus kas keluar dikarenakan oleh pengeluaran biaya untuk pembelian bahan baku, gaji Direktur dan karyawan, dan pengeluaran lainnya. Dengan adanya catatan proyeksi arus kas, maka sebuah perusahaan akan mengetahui kondisi perusahaan tersebut dari


(22)

BAB VI ASPEK KEUANGAN

76 Universitas Kristen Maranatha suatu periode ke periode selanjutnya. Proyeksi aliran kas Bovardi dapar dilihat di tabel 28 hlm 74.

Tabel 28 Proyeksi Arus Kas (Rp.)

No Uraian Tahun

0 1 2 3

Arus masuk

1 Total penjualan 546.930.000 740.280.000 918.840.000

2 Modal awal

a) investasi 45.837.000

Total kas masuk 45.837.000 546.930.000 740.280.000 918.840.000

Arus kas keluar

1 Biaya investasi 45.837.000

2 Biaya variabel 139.800.000 182.400.000 210.000.000

3 Biaya tetap 150.447.360 199.123.200 247.944.400

4 Penyusutan 9.762.333 9.762.333 9.762.333

Total kas keluar 300.009.693 391.285.533 467.706.333

Pajak (1%) 2.469.203 3.489.945 4.511.337

Biaya penyusutan 9.762.333 9.762.333 9.762.333

Arus bersih 254.213.437 358.756.800 456.384.663


(23)

6.7 Perhitungan NPV

NPV merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui profitabilitas investasi yang kita tanamkan (Rangkuti, 2012). Discount factor ini diambil atas bunga deposito Bank BRI sebesar 6%. Proyeksi pendapatan pada tahun ke 1, 2, dan 3 Bovardi diukur dan dibandingkan dengan investasi yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha Bovardi ini. NPV Bovardi sebesar Rp > 0 , oleh karena itu usaha Bovardi layak dijalankan. Perhitungan NPV bovardi ada pada tabel 29.

Tabel 29 Perhitungan NPV (Rp.)

Tahun Arus Bersih (Rp.) Discount Factor (6%) Present Value (Rp.)

1 254.213.437 0,94340 239.824.957

2 358.756.800 0,89000 319.294.628

3 456.384.663 0,83962 383.189.691

Total 942.309.276

Initial Investment 45.837.000

NPV 896.472.276


(24)

BAB VI ASPEK KEUANGAN

78 Universitas Kristen Maranatha 6.8 Perhitungan Payback Period

Riyanto (2004) menyatakan payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows). Semakin cepat waktu pengembalian, semakin baik untuk diusahakan resiko yang mungkin terjadi.

Tabel 29 Perhitungan Payback Period (Rp.)

Tahun Arus Bersih

1 254.213.437

2 358.756.800

3 456.384.663

Sumber: Internal Perusahaan (2016)

PP= { 0 Tahun + (Initial investment/arus kas bersih tahun 1)}

= 0 + (45.837.000/ 254.213.437)

= 0.18 Tahun ~ 2 bulan 5 hari

Syarat suatu usaha layak dijalankan adalah memiliki nilai Payback Period > dari yang disyaratkan. Karena Payback Period adalah 2 bulan 5 hari, lebih cepat dari 3 tahun, maka usaha ini layak untuk dijalankan.


(25)

6.8 Perhitungan IRR

IRR= 589% + 11.532 x (590%-589%) = 589,14% 11.532 + 69.888

Kesimpulan: IRR tidak rasional karena lebih dari 100%. Hal ini merupakan kelemahan dari perhitungan IRR. Dalam beberapa kasus dimungkinkan tidak dapat menggunakan perhitungan IRR karena hasil perhitungan menunjukkan IRR yang tidak rasional (IRR negatif atau IRR lebih dari 100%).

Tahun Net Cash Flow 589%

Investasi Awal -45.837.000 1- 45.837.000

Tahun 1 254.213.437 0,145137881 36.896.000

Tahun 2 358.756.800 0,021065004 7.557.214

Tahun 3 456.384.663 0,00305733 1.395.319

NET PRESENT VALUE 11.532

Tahun Net Cash Flow 590%

Investasi Awal -45.837.000 1- 45.837.000

Tahun 1 254.213.437 0,144927536 36.842.527

Tahun 2 358.756.800 0,021003991 7.535.325

Tahun 3 456.384.663 0,003044057 1.389.261


(26)

BAB VI ASPEK KEUANGAN

80 Universitas Kristen Maranatha 6.9 Perhitungan Profitability Index

Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) Profitability Index merupakan resiko aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak

Profitability Index = Total Present Value / Initial Investment

= 254.213.437 / 45.837.000

= 5,546

Syarat suatu usaha layak dijalankan adalah memiliki nilai Profitability Index > 1. Karena nilai Profitability Index adalah 5,546 dan 5,546 > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan.


(27)

A Thesis

In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Management

By

NITA CHANDRA WIJAYA

1252062

MANAGEMENT DEPARTMENT

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG


(28)

ii

KATA PENGANTAR

Tugas akhir yang berjudul Perencanaan Bisnis BOVARDI, memiliki tujuan untuk di implementasikan atau diwujudkannya business plan tersebut secara nyata. Tugas akhir ini berfokus pada industri pakaian yang terus berkembang dari tahun ke tahun.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan berkat-Nya yang tak pernah ada habisnya untuk penulis.

2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan moril sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

3. Ibu Maya Malinda, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis, sehingga tugas akhir ini dapat di susun dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya.

4. Ibu Yolla Margaretha, S.E., M.M. selaku dosen wali yang selalu memberikan nasihat dan dorongan.

5. Seluruh dosen Manajemen Universitas Kristen Maranatha yang telah membagi ilmunya kepada penulis.

6. Seluruh staf tata usaha Fakultas Ekonomi yang senantiasa membantu penulis selama menempuh perkuliahan.

7. Raymond Edison selaku partner bisnis penulis.

8. Julio Adinugroho, Milka Setiadi, S.E, Elvin Kapitan, S.E, selaku teman-teman penulis yang selalu memberi semangat dan dukungan pada penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

Akhir kata semoga Tuhan menyertai semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, 31 Januari 2017


(29)

Bambang, Riyanto. (2004). Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Edisi 4). Yogyakarta: BPFC.

BPS-Statistik Indonesia, (2015). Pertumbuhan Penduduk. Diakses 10 Maret 2016 dari https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/12#subjekViewTab3|accordion-daftar- subjek1

Clayman, Marjorie. (2015). Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli. Diakses 8 Maret 2016 dari http://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-media- sosial-menurut-para.html

Elfash, I. (2015).Mau membuat Ijin Usaha? Begini Caranya. Diakses pada 15 Oktober 2016 dari http://www.kompasiana.com/ismailelfash/mau-membuat- ijin-usaha-begini-caranya_5500e372813311c91dfa8091

Ekotama, Suryono. (2013). Cara Mudah Bikin Standard Operating Procedure Agar Bisnis Lebih Praktis. Yogyakarta: Media Pressindo.

Freddy, Rangkuti. (2012). NPV Menurut Para Ahli. Diakses 15 Oktober 2016 dari http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/net-present-value-npv-menurut- para-ahli.html

Ivancevich. (2008). Teori Struktur Organisasi. Diakses 2 Agustus 2016 dari https://teorionline.wordpress.com/2010/02/07/teori-struktur-organisasi/


(30)

82 Universitas Kristen Maranatha Kasali, Rhenald. (2010). MYELIN. Jakarta: PT. Gramedia

Kasmir & Jakfar. (2007). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2, cetakan keempat). Jakarta: Prenada Media group

Kotler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.

Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.

Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. (Edisi 12). Jakarta: PT.Indeks.

Kotler, Philip & Keller, K.L. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran. (Edisi 13). Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2012). Marketing Manajemen. (14th Edition). United States of America: Pearson.


(31)

Malayu, Hasibuan. S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan 16). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nasikhudinisme. (2015). Memahami Aspek Perpajakan Pada Badan Usaha Berbentuk CV. Diakses 15 Oktober 2016 dari http://nasikhudinisme.com/tag/perbedaan- Pajak-pt-dan-cv/

Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju.

Munawir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Diakses 5 Oktober 2016 dari

http://fadhilanalisis.blogspot.co.id/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html

Nielsen.(2014). Konsumen Indonesia Mulai Menyukai Belanja Online. Diakses 12 April 2016 dari http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/konsumen- indonesia-mulai-menyukai-belanja-online.html

Informatics-media. (2013). Pertumbuhan Social Media. Diakses 8 Maret 2016 dari http://informatics-media.com/article/1/Pertumbuhan-dan-Dampak-Social- Media

PresidenRI.go.id. (2015). Membuka dan Mengembangkan Potensi E-commerce di Indonesia. Diakses 13 April 2016 dari http://presidenri.go.id/topik-

aktual/membuka-dan-mengembangkan-potensi-e-commerce-di- indonesia.html.


(32)

84 Universitas Kristen Maranatha Rivai & Sagala. (2009). Proses Rekrutmen dan Seleksi. Diakses 12 Agustus 2016 dari

http://rikietrianto.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-proses-rekrutmen-dan- seleksi.html

Syofrawirawaty, Irma. (2008). Teori- Hierarki-Kebutuhan-Abraham-Maslow. Diakses 12 April 2016 dari http://irmasyofrawirawaty-uin-bi-

2b.blogspot.com/2008/06/teori-hierarki-kebutuhan-abraham-maslow.html

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.


(1)

i

BUSINESS PLAN OF

BOVARDI

A Thesis

In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Management

By

NITA CHANDRA WIJAYA

1252062

MANAGEMENT DEPARTMENT

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Tugas akhir yang berjudul Perencanaan Bisnis BOVARDI, memiliki tujuan untuk di implementasikan atau diwujudkannya business plan tersebut secara nyata. Tugas akhir ini berfokus pada industri pakaian yang terus berkembang dari tahun ke tahun.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini:

1. Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan berkat-Nya yang tak pernah ada habisnya untuk penulis.

2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan moril sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

3. Ibu Maya Malinda, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis, sehingga tugas akhir ini dapat di susun dan diwujudkan dengan sebaik-baiknya.

4. Ibu Yolla Margaretha, S.E., M.M. selaku dosen wali yang selalu

memberikan nasihat dan dorongan.

5. Seluruh dosen Manajemen Universitas Kristen Maranatha yang telah

membagi ilmunya kepada penulis.

6. Seluruh staf tata usaha Fakultas Ekonomi yang senantiasa membantu

penulis selama menempuh perkuliahan.

7. Raymond Edison selaku partner bisnis penulis.

8. Julio Adinugroho, Milka Setiadi, S.E, Elvin Kapitan, S.E, selaku teman-teman penulis yang selalu memberi semangat dan dukungan pada penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis

sebutkan namanya satu per satu.

Akhir kata semoga Tuhan menyertai semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, 31 Januari 2017


(3)

81 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Riyanto. (2004). Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Edisi 4). Yogyakarta: BPFC.

BPS-Statistik Indonesia, (2015). Pertumbuhan Penduduk. Diakses 10 Maret 2016 dari https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/12#subjekViewTab3|accordion-daftar- subjek1

Clayman, Marjorie. (2015). Pengertian Media Sosial Menurut Para Ahli. Diakses 8 Maret 2016 dari http://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-media- sosial-menurut-para.html

Elfash, I. (2015).Mau membuat Ijin Usaha? Begini Caranya. Diakses pada 15 Oktober 2016 dari http://www.kompasiana.com/ismailelfash/mau-membuat- ijin-usaha-begini-caranya_5500e372813311c91dfa8091

Ekotama, Suryono. (2013). Cara Mudah Bikin Standard Operating Procedure Agar Bisnis Lebih Praktis. Yogyakarta: Media Pressindo.

Freddy, Rangkuti. (2012). NPV Menurut Para Ahli. Diakses 15 Oktober 2016 dari http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/net-present-value-npv-menurut- para-ahli.html

Ivancevich. (2008). Teori Struktur Organisasi. Diakses 2 Agustus 2016 dari https://teorionline.wordpress.com/2010/02/07/teori-struktur-organisasi/


(4)

Kasali, Rhenald. (2010). MYELIN. Jakarta: PT. Gramedia

Kasmir & Jakfar. (2007). Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2, cetakan keempat). Jakarta: Prenada Media group

Kotler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.

Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.

Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. (Edisi 12). Jakarta: PT.Indeks.

Kotler, Philip & Keller, K.L. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran. (Edisi 13). Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. & Keller, K.L. (2012). Marketing Manajemen. (14th Edition). United States of America: Pearson.


(5)

83 Universitas Kristen Maranatha M.Fuad,et.al. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Malayu, Hasibuan. S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan 16). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nasikhudinisme. (2015). Memahami Aspek Perpajakan Pada Badan Usaha Berbentuk CV. Diakses 15 Oktober 2016 dari http://nasikhudinisme.com/tag/perbedaan- Pajak-pt-dan-cv/

Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju.

Munawir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Diakses 5 Oktober 2016 dari

http://fadhilanalisis.blogspot.co.id/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html

Nielsen.(2014). Konsumen Indonesia Mulai Menyukai Belanja Online. Diakses 12 April 2016 dari http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/konsumen- indonesia-mulai-menyukai-belanja-online.html

Informatics-media. (2013). Pertumbuhan Social Media. Diakses 8 Maret 2016 dari http://informatics-media.com/article/1/Pertumbuhan-dan-Dampak-Social- Media

PresidenRI.go.id. (2015). Membuka dan Mengembangkan Potensi E-commerce di Indonesia. Diakses 13 April 2016 dari http://presidenri.go.id/topik-

aktual/membuka-dan-mengembangkan-potensi-e-commerce-di- indonesia.html.


(6)

Rivai & Sagala. (2009). Proses Rekrutmen dan Seleksi. Diakses 12 Agustus 2016 dari http://rikietrianto.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-proses-rekrutmen-dan- seleksi.html

Syofrawirawaty, Irma. (2008). Teori- Hierarki-Kebutuhan-Abraham-Maslow. Diakses 12 April 2016 dari http://irmasyofrawirawaty-uin-bi-

2b.blogspot.com/2008/06/teori-hierarki-kebutuhan-abraham-maslow.html

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.