Analisis Kelelahan Kerja Operator Bongkar Muat Semen di Toko Bahan Bangunan "X".

(1)

ABSTRAK

Bekerja merupakan suatu hal yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena dengan bekerja manusia akan mendapatkan imbalan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam bekerja, tentunya sebagai pekerja akan mendapatkan beban kerja yang ditanggung oleh masing-masing individu, yang akan menimbulkan kelelahan kerja. Adanya kelelahan kerja akan memberi dampak bagi perusahaan seperti adanya risiko cidera yang dialami para pekerja, sampai penurunan produktivitas kerja perusahaan.

Toko bahan bangunan “X” merupakan salah satu toko yang menjual berbagai macam alat dan bahan untuk mendirikan sebuah bangunan. Kegiatan bongkar muat semen merupakan kegiatan yang paling berat dan cepat menimbulkan kelelahan kerja. Selain disebabkan oleh beban kerja yang berat, sikap kerja yang tidak sesuai juga membuat kegiatan ini menimbulkan kelelahan kerja dan akan menimbulkan adanya risiko cidera yang besar, terutama pada bagian tulang punggung.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi kelelahan kerja yang terjadi, mengetahui apakah jumlah kalori yang dikonsumsi pekerja mencukupi kebutuhan energi yang dikeluarkan, dan mengidentifikasi sikap kerja pekerja. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan sebanyak tiga kali kepada tiga orang operator bongkar muat semen. Dalam melakukan pengamatan, penulis melakukan pengambilan data berupa data-data perusahaan, proses bongkar muat semen, pengukuran tekanan darah dan denyut jantung pekerja sebelum, selama, dan setelah melakukan bongkar muat semen, data sikap kerja operator dengan menggunakan metode REBA, data menu makanan yang dikonsumsi pekerja, dan data pengukuran kapasitas paru-paru pekerja. Selanjutnya data yang sudah terkumpul akan diolah untuk mendapatkan nilai konsumsi energi pekerja, waktu recovery pekerja, dan hasil analisis dari sikap kerja dengan penggunaan metode REBA. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terjadi kelelahan kerja, jenis makanan yang dikonsumsi pekerja tidak mencukupi kalori yang dibutuhkan oleh pekerja, dan adanya sikap kerja yang kurang baik yang dapat menimbulkan risiko cidera bagi para pekerja.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, penulis memberikan usulan untuk perusahaan. Usulan pertama adalah usulan waktu istirahat setelah operator melakukan bongkar muat semen, yaitu 15 menit. Usulan kedua adalah usulan menu makanan dengan jumlah kalori yang sesuai pengeluaran energi operator, yaitu 4289,75 kalori pada pengamatan pertama, 3978,58 kalori pada pengamatan kedua, dan 3955,8 kalori pada pengamatan ketiga. Usulan ketiga adalah usulan alat bantu penyangga yang dapat bergerak naik turun yang ditempatkan di bak truk, agar sikap kerja operator lebih baik, dan berdasarkan metode REBA adanya alat bantu ini mampu menurunkan nilai akhir dari skor REBA yang pada awalnya 6 dan 7 menjadi 2 dengan level risiko rendah. Adanya

usulan yang diberikan ke toko “X” diharapkan mampu mengatasi masalah

kelelahan kerja dan sikap kerja yang kurang baik yang ada dan membuat


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi ... 2-1 2.2 Kelelahan Kerja ... 2-3 2.2.1 Definisi Kelelahan Kerja ... 2-3 2.2.2 Jenis Kelelahan Kerja ... 2-4 2.2.3 Penyebab Kelelahan Kerja ... 2-5 2.2.4 Dampak Kelelahan Kerja ... 2-8 2.2.5 Penanggulangan Kelelahan Kerja ... 2-11 2.2.6 Kritertia Kelelahan Kerja Berdasarkan Denyut Jantung ... 2-13 2.2.7 Kritertia Kelelahan Kerja Berdasarkan Konsumsi Energi ... 2-15 2.2.8 Kritertia Kelelahan Kerja Berdasarkan Tekanan Darah... 2-16 2.3 Sikap Kerja ... 2-24 2.3.1 Definisi Sikap Kerja ... 2-24


(3)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

2.3.2 Jenis Kelelahan Kerja ... 2-25 2.3.3 Dampak Kesalahan Sikap Kerja... 2-28 2.3.4 Metode Penanggulangan Kesalahan Sikap Kerja (REBA) ... 2-31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart ... 3-1 3.2.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-3 3.2.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-3 3.2.3 Perumusan Masalah ... 3-3 3.2.4 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-3 3.2.5 Tinjauan Pustaka ... 3-4 3.2.6 Pengumpulan Data ... 3-4 3.2.7 Pengolahan Data... 3-4 3.2.8 Analisis ... 3-5 3.2.9 Usulan ... 3-6 3.2.10 Kesimpulan dan Saran... 3-6 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.2 Proses Pekerjaan Bongkar Muat Semen ... 4-2 4.3 Data Pribadi Pekerja Bongkar Muat Semen ... 4-2 4.4 Data Tekanan Darah dan Denyut Jantung Pekerja ... 4-4

4.4.1 Data Tekanan Darah dan Denyut Jantung Pekerja

Sebelum Bongkar Muat... 4-4 4.4.2 Data Denyut Jantung Pekerja Selama Bongkar Muat ... 4-5 4.4.3 Data Tekanan Darah dan Denyut Jantung Pekerja

Setelah Bongkar Muat ... 4-23 4.5 Data Sikap Kerja Para Pekerja... 4-27 4.6 Data Menu Makanan yang Dikonsumsi Para Pekerja ... 4-30


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

4.7 Data Menu Hasil Pengukuran Kapasitas Paru-paru Para Pekerja .. 4-32 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Grafik dan Analisis Perubahan Tekanan Darah ... 5-1 5.2 Grafik dan Analisis Perubahan Denyut Jantung Pekerja

Sebelum Bongkar Muat ... 5-4 5.3 Grafik dan Analisis Perubahan Denyut Jantung Pekerja

Selama Bongkar Muat ... 5-11 5.4 Grafik dan Analisis Perubahan Denyut Jantung Pekerja

Setelah Bongkar Muat ... 5-23 5.5 Gabungan Grafik dan Analisis Perubahan Denyut Jantung

Seluruh Pekerja Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Pada

Setiap Pengamatan ... 5-34 5.6 Gabungan Grafik dan Analisis Perubahan Denyut Jantung

Pada Seluruh Pengamatan Selama Bongkar Muat Hingga

Recovery Pada Setiap Pekerja ... 5-39 5.7 Gabungan Grafik dan Analisis Perubahan Denyut Jantung

Seluruh Pekerja Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Pada

Seluruh Pengamatan ... 5-44 5.8 Grafik Denyut Jantung Pekerja Pada Posisi Pekerjaan yang Sama 5-45 5.9 Perhitungan dan Analisis Konsumsi Energi (KE) dan Waktu

Istirahat (R) ... 5-48 5.9.1 Perhitungan KE dan Waktu Istirahat Pengamatan Pertama ... 5-48 5.9.2 Perhitungan KE dan Waktu Istirahat Pengamatan Kedua... 5-53 5.9.3 Perhitungan KE dan Waktu Istirahat Pengamatan Ketiga ... 5-58 5.9.4 Rangkuman Nilai KE, S, dan R Untuk Semua Pekerja... 5-64 5.9.5 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Konsumsi Energi Per Hari ... 5-66 5.10 Analisis Sikap Kerja Pekerja ... 5-67 BAB 6 USULAN


(5)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

6.1 Usulan Waktu Istirahat ... 6-1 6.2 Usulan Jumlah Kalori ... 6-2 6.2 Usulan Sikap Kerja ... 6-5 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran ... 7-6 7.2.1 Saran untuk Perusahaan ... 7-6 7.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya ... 7-6 DAFTAR PUSTAKA ... xx LAMPIRAN


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Batas Kategori Denyut Jantung 2-13

4.1 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Sebelum Bongkar Muat

Pengamatan 1 4-4

4.2 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Sebelum Bongkar Muat

Pengamatan 2 4-5

4.3 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Sebelum Bongkar Muat

Pengamatan 3 4-5

4.4 Denyut Jantung Subyek A Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Pertama 4-6

4.5 Denyut Jantung Subyek B Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Pertama 4-8

4.6 Denyut Jantung Subyek C Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Pertama 4-10

4.7 Denyut Jantung Subyek A Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Kedua 4-13

4.8 Denyut Jantung Subyek B Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Kedua 4-15

4.9 Denyut Jantung Subyek C Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Kedua 4-17

4.10 Denyut Jantung Subyek A Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Ketiga 4-19

4.11 Denyut Jantung Subyek B Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Ketiga 4-21

4.12 Denyut Jantung Subyek C Selama Bongkar Muat Pada

Pengamatan Ketiga 4-22

4.13 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat


(7)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

4.14 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek B Pada Pengamatan 1 4-24

4.15 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek C Pada Pengamatan 1 4-24

4.16 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek A Pada Pengamatan 2 4-25

4.17 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek B Pada Pengamatan 2 4-25

4.18 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek C Pada Pengamatan 2 4-26

4.19 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek A Pada Pengamatan 3 4-26

4.20 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek B Pada Pengamatan 3 4-27

4.21 Tekanan Darah dan Denyut Jantung Setelah Bongkar Muat

Subyek C Pada Pengamatan 3 4-27

4.22 Menu Makanan Pada Pengamatan 1 4-31

4.23 Menu Makanan Pada Pengamatan 2 4-31

4.24 Menu Makanan Pada Pengamatan 3 4-32

4.25 Hasil Pengukuran Kapasitas Paru-paru 4-33

5.1 Kategori Denyut Jantung 5-9

5.2 Rangkuman Nilai KE, S,dan R 5-64

5.3 Nilai Perbandingan Waktu Recovery Berdasarakan

Pengamatan dan Perhitungan Rumus 5-65

5.4 Nilai rata-rata Konsumsi Energi Per Hari 5-66

5.5 Rangkuman Keseluruhan 5-66


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

Tabel Judul Halaman

5.7 Score Pembebanan 5-70

5.8 Score B 5-70

5.9 Tabel Score Coupling 5-71

5.10 Score C 5-71

5.11 Activity Score 5-71

5.12 Klasifikasi Score REBA 5-72

5.13 Nilai Untuk Score A Sikap Kerja 1 5-76

5.14 Nilai Untuk Score B Sikap Kerja 1 5-76

5.15 Nilai Untuk Score C Sikap Kerja 1 5-77

5.16 Nilai Untuk Score A Sikap Kerja 2 5-79

5.17 Nilai Untuk Score B Sikap Kerja 2 5-79

5.18 Nilai Untuk Score C Sikap Kerja 2 5-80

6.1 Waktu Recovery Usulan 6-1

6.2 Usulan Menu Makanan Pengamatan 1 Untuk Ketiga Subyek 6-2 6.3 Usulan Menu Makanan Pengamatan 2 Untuk Ketiga Subyek 6-3 6.4 Usulan Menu Makanan Pengamatan 3 Untuk Ketiga Subyek 6-4 6.5 Nilai Untuk Score A Usulan Sikap Kerja 6-7 6.6 Nilai Untuk Score B Usulan Sikap Kerja 6-7 6.7 Nilai Untuk Score C Usulan Sikap Kerja 6-8

7.1 Konsumsi Energi Per Hari 7-1

7.2 Menu Makanan Pengamatan 1 7-2

7.3 Menu Makanan Pengamatan 2 7-2

7.4 Menu Makanan Pengamatan 3 7-3

7.5 Usulan Menu Makanan Pengamatan 1 Untuk Ketiga Subyek 7-4 7.6 Usulan Menu Makanan Pengamatan 2 Untuk Ketiga Subyek 7-4 7.7 Usulan Menu Makanan Pengamatan 3 Untuk Ketiga Subyek 7-5


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3-1

4.1 Sikap Kerja Bongkar Semen 1 4-28

4.2 Sikap Kerja Bongkar Semen 2 4-28

4.3 Sikap Kerja Bongkar Semen 3 4-29

4.4 Sikap Kerja Muat Semen 1 4-29

4.5 Sikap Kerja Muat Semen 2 5-29

4.6 Sikap Kerja Muat Semen 3 5-30

4.7 Spirotest 5-33

5.1 Grafik Perubahan Tekanan Darah Ketiga Pekerja Pada

Pengamatan Pertama 5-1

5.2 Grafik Perubahan Tekanan Darah Ketiga Pekerja Pada

Pengamatan Kedua 5-2

5.3 Grafik Perubahan Tekanan Darah Ketiga Pekerja Pada

Pengamatan Ketiga 5-2

5.4 Grafik Denyut Jantung Subyek A Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-4

5.5 Grafik Denyut Jantung Subyek B Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-4

5.6 Grafik Denyut Jantung Subyek C Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-5

5.7 Grafik Denyut Jantung Subyek A Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-5

5.8 Grafik Denyut Jantung Subyek B Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-6

5.9 Grafik Denyut Jantung Subyek C Sebelum Bongkar Muat


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

5.10 Grafik Denyut Jantung Subyek A Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-7

5.11 Grafik Denyut Jantung Subyek B Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-7

5.12 Grafik Denyut Jantung Subyek C Sebelum Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-8

5.13 Grafik Denyut Jantung Subyek A Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-11

5.14 Grafik Denyut Jantung Subyek B Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-12

5.15 Grafik Denyut Jantung Subyek C Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-13

5.16 Grafik Denyut Jantung Subyek A Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-14

5.17 Grafik Denyut Jantung Subyek B Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-15

5.18 Grafik Denyut Jantung Subyek C Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-16

5.19 Grafik Denyut Jantung Subyek A Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-17

5.20 Grafik Denyut Jantung Subyek B Selama Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-18

5.21 Grafik Denyut Jantung Subyek C Selama Bongkar Muat


(11)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

5.22 Grafik Denyut Jantung Subyek A Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-23

5.23 Grafik Denyut Jantung Subyek B Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-24

5.24 Grafik Denyut Jantung Subyek C Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Pertama 5-25

5.25 Grafik Denyut Jantung Subyek A Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-26

5.26 Grafik Denyut Jantung Subyek B Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-27

5.27 Grafik Denyut Jantung Subyek C Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Kedua 5-28

5.28 Grafik Denyut Jantung Subyek A Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-29

5.29 Grafik Denyut Jantung Subyek B Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-30

5.30 Grafik Denyut Jantung Subyek C Setelah Bongkar Muat

Pada Pengamatan Ketiga 5-31

5.31 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Subyek

Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Pada Pengamatan

Pertama 5-34

5.32 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Subyek

Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Pada Pengamatan

Kedua 5-35

5.33 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Subyek

Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Pada Pengamatan


(12)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

Gambar Judul Halaman

5.34 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Pengamatan

Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Untuk Subyek A 5-39 5.35 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Pengamatan

Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Untuk Subyek B 5-40 5.36 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Pengamatan

Selama Bongkar Muat Hingga Recovery Untuk Subyek C 5-41 5.37 Gabungan Grafik Denyut Jantung Seluruh Subyek Selama

Bongkar Muat Hingga Recovery Pada Seluruh Pengamatan 5-44 5.38 Grafik Denyut Jantung Para Pekerja Pada Posisi Di Atas

Truk Pengirim 5-45

5.39 Grafik Denyut Jantung Para Pekerja Pada Posisi Di Bawah

(1) Truk Pengirim 5-46

5.40 Grafik Denyut Jantung Para Pekerja Pada Posisi Di Bawah

(2) Truk Pengirim 5-47

5.41 Sikap Kerja Pekerja (1) 5-67

5.42 Sikap Kerja Pekerja (2) 5-67

5.43 Ilustrasi Cara Pengangkatan Barang 5-68

5.44 Diagram Sistematika Penilaian REBA 5-69

5.45 Klasifikasi Nilai Trunk 5-72

5.46 Klasifikasi Nilai Neck 5-73

5.47 Klasifikasi Nilai Legs 5-73

5.48 Klasifikasi Nilai Upper Arm 5-73

5.49 Klasifikasi Nilai Lower Arm 5-74

5.50 Klasifikasi Nilai Wrist 5-74

5.51 Skor REBA Sikap Kerja 1 5-75

5.52 Skor REBA Sikap Kerja 2 5-78


(13)

6.2 Skor REBA Usulan Sikap Kerja 6-6 6.3 Ilustrasi Usulan Penyangga Pada Bak Truk (Saat Terangkat) 6-9 6.4 Ilustrasi Usulan Penyangga Pada Bak Truk (Saat Menutup) 6-10 6.5 Ilustrasi Peletakan Alat Bantu Penyangga Dalam Bak Truk 6-11

6.6 Ilustrasi Alat Bantu Pijakan 6-12


(14)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Daftar Jenis Makanan dan Kalorinya L1-1

2 Data Pekerja L2-1


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk hidup yang diciptakan dengan tubuh yang memiliki bagian dengan fungsinya masing-masing untuk menunjang kehidupan. Tubuh manusia juga dapat digunakan dalam melakukan aktivitas yang dilakukan sehari-hari, salah satunya adalah untuk bekerja (Eko Nurmianto, 2003). Aktivitas bekerja umumnya dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, karena dengan bekerja akan mendapatkan upah yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Setelah melakukan aktivitas kerja, tubuh harus beristirahat agar tubuh dapat kembali ke kondisi awal yang bugar.

Ketika beban kerja yang dialami seorang pekerja melebihi kapasitas kerjanya dan sikap kerja seseorang tidak seperti yang seharusnya, maka akan menimbulkan kelelahan kerja yang lebih cepat. Kelelahan kerja dapat mempengaruhi performansi kerja yang dilakukan seorang pekerja. Adanya kelelahan kerja yang timbul lebih cepat akan membuat produktivitas kerja seseorang cenderung menjadi lebih menurun dan tentunya akan membuat kualitas dari hasil kerja yang dilakukan juga menurun. Maka dari itu perlu adanya beban kerja yang seminimal mungkin dan adanya waktu istirahat yang cukup.

Toko bahan bangunan “X” merupakan salah satu toko yang menjual berbagai macam alat dan bahan untuk mendirikan sebuah bangunan seperti semen, kaca, besi cor, paku, pipa, dan bahan bangunan lainnya. Toko “X” memiliki beberapa karyawan dalam membantu kegiatan operasional sehari-hari seperti menimbang paku, mengambil pipa dari tempat penyimpanan, hingga melakukan kegiatan bongkar muat semen. Dari semua pekerjaan yang dilakukan karyawan toko “X”, kegiatan bongkar muat semen merupakan kegiatan yang paling berat dan cepat menimbulkan kelelahan kerja. Selain disebabkan oleh beban kerja yang berat, sikap kerja yang tidak sesuai juga membuat kegiatan ini menimbulkan kelelahan kerja yang cepat.


(16)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Dalam melakukan kegiatan bongkar muat, para pekerja harus mengambil barang dari tempat penyimpanan dan mengangkutnya ke kendaraan operasional toko dan meletakkan di kendaraan secara teratur. Proses pemindahan barang tersebut tentunya akan membutuhkan tenaga yang cukup besar karena barang yang dibawa oleh para pekerja tersebut memiliki berat yang cukup besar. Pengeluaran tenaga yang cukup besar dan dilakukan dalam frekuensi yang berulang-ulang, serta sikap kerja yang tidak sesuai akan menimbulkan kelelahan kerja yang lebih cepat. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengukuran kelelahan kerja terhadap karyawan yang melakukan bongkar muat di toko bahan bangunan “X” agar dapat menentukan konsumsi energi dan jumlah waktu istirahat agar dapat mendukung produktivitas kerja.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, maka dapat diketahui faktor-faktor yang menimbulkan adanya masalah yang ada. Faktor-faktor tesebut adalah:

1. Adanya kelelahan kerja yang dialami pekerja ketika melakukan bongkar muat di toko “X”

2. Adanya sikap kerja yang tidak sesuai yang dapat mempercepat kelelahan kerja

3. Jumlah kalori yang dikeluarkan oleh pekerja bongkar muat dalam satu kali bongkar muat belum diketahui

4. Jumlah waktu istirahat yang diperlukan oleh pekerja bongkar muat dalam satu kali bongkar muat belum diketahui

1.3Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah

Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, maka penulis memberikan beberapa batasan masalah. Berikut batasan masalah yang diberikan, yaitu:

1. Penelitian dilakukan hanya terhadap pekerja bongkar muat untuk barang semen saja dan untuk tiga orang pekerja.


(17)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

2. Parameter yang diteliti adalah denyut jantung, tekanan darah, dan sikap kerja dari pekerja.

3. Data denyut jantung pekerja diambil per 20 detik sekali 4. Merokok tidak diperhitungkan dalam penelitian

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:.

1. Toko “X” mampu menanggung semua biaya yang ditimbulkan akibat dari adanya perbaikan.

2. Data sikap kerja diambil dari operator yang berada di atas bak truk saja

1.4Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kelelahan kerja yang terjadi saat ini? Jika terjadi kelelahan, bagaimana kelelahan kerja yang terjadi setelah adanya usulan?

2. Apakah jumlah kalori yang dikonsumsi operator saat ini mencukupi kebutuhan kalori? Jika belum, diberikan usulan menu makanan dengan jumlah kalori yang mencukupi kebutuhan kalori operator

3. Bagaimana sikap kerja pekerja ketika melakukan bongkar muat pada saat ini?

4. Bagaimana sikap kerja pekerja ketika melakukan bongkar muat setelah adanya usulan?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan mengidentifikasi kelelahan kerja yang terjadi saat ini dan setelah adanya usulan.


(18)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

2. Mengetahui apakah jumlah kalori yang dikonsumsi operator mencukupi kebutuhan kalori operator, dan memberikan usulan menu makanan dengan jumlah kalori yang mencukupi kebutuhan kalori operator.

3. Mengidentifikasi sikap kerja pekerja ketika melakukan bongkar muat pada saat ini.

4. Mengidentifikasi sikap kerja pekerja ketika melakukan bongkar muat setelah adanya usulan.

1.6Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari tugas akhir ini, maka pembahasan dilakukan secara komprehensif dan sistematik meliputi:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisikan gambaran umum tentang penelitian, yang didalamnya terdapat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang pengantar teori-teori yang mendukung pembahasan dari penelitian yang dilakukan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan langkah-langkah mengenai kerangka penelitian, dari awal hingga akhir.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Berisikan data-data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Melakukan pengolahan terhadap data-data sesuai dengan metode yang digunakan dan membahas tentang analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.


(19)

BAB 1 Pendahuluan 1-5

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan suatu bentuk kesimpulan dari hasil analisis terhadap pengolahan data serta disesuaikan dengan tujuan awal dan berisikan tentang saran-saran mengenai penelitian tersebut.


(20)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1Kesimpulan

 Denyut jantung dan tekanan darah para pekerja sebelum melakukan bongkar muat termasuk ke dalam golongan yang normal, namun setelah melakukan bongkar muat terjadi kenaikan denyut jantung dan tekanan darah dan pakerja mengalami kelelahan kerja. Kelelahan kerja ditandai adanya denyut yang melewati batas normal denyut jantung. Kelelahan terjadi pada pengamatan pertama dan pengamatan kedua untung seluruh pekerja. Namun pada pengamatan ketiga, denyut jantung subyek A dan subyek B tidak melewati batas normal. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jumlah semen yang dipindahkan, dimana pada pengamatan ketiga jumlah semen yang dipindahkan lebih sedkit (200 sak).

 Setelah penulis memberikan usulan waktu istirahat selama 15 menit, kelelahan yang dialami pekerja menghilang dan denyut jantung kembali normal seperti sebelum melakukan bongkar muat.

 Selama melakukan kegiatan bongkar muat, para pekerja melakukan konsumsi energi yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel pengeluaran energi yang dilakukan masing-masing pekerja pada setiap pengamatan:

Tabel 7.1

Konsumsi Energi per Hari

Pengamatan Subyek KE (Kkal)

A 3,50474

B 3,89001

C 4,24436

A 3,82769

B 3,39284

C 3,92876

A 2,67499

B 2,16279

C 2,20996

Pertama

Kedua


(21)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-2

Pengeluaran energi yang dilakukan para pekerja tidak diimbangi dengan jumlah pemasukan energi. Berikut adalah tabel kalori yang dikonsumsi pekerja pada masing-masing pemgamatan, dimana jumlah pemasukan energi jauh lebih kecil dari pengeluaran energi:

Tabel 7.2

Menu Makanan Pada Pengamatan 1

Subyek Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Uduk 400 1012

Tempe Goreng 100 236

Telur Mata Sapi 60 40

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Putih 400 700

Ayam Pop 250 331,25

Cah Kacang Panjang 250 180

Kopi 2 Cangkir 240

Nasi Putih 400 700

Sambal Goreng Tempe 100 232

Sayur Lodeh 250 152,5

Kopi 1 Cangkir 120

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan pertama

A 1408

1451,25

C 1204,5

B

Tabel 7.3

Menu Makanan Pada Pengamatan 2

Subyek Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 400 700

Cah Kacang Panjang 250 180

Gulai Ayam 250 412,5

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Putih 400 700

Ikan Kembung Goreng 160 176

Tumis Daun Singkong 240 302

Nasi Putih 400 700

Ikan Kembung Balado 250 474

Tumis Daun Singkong 120 151

Perkedel Jagung 100 216

Kopi 1 Cangkir 120

C 1661

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua

A 1412,5


(22)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.4

Menu Makanan Pada Pengamatan 3

Subyek Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 400 700

Tumis Buncis 250 130

Gulai Ayam 250 412,5

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Goreng 400 1068

Ikan Kembung Goreng 160 176

Acar Kuning 150 106

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Uduk 400 1012

Telur dadar 60 150

Sambal Goreng Udang + Kentang 250 307,5

Tumis Buncis 250 130

C 1599,5

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan ketiga

A 1362,5

B 1470

 Berdasarkan pengeluaran energi dari masing-masing pekerja pada setiap pengamatan, penulis mengusulkan pemberian makanan dengan berdasarkan pengeluaran energi pekerja terbesar pada masing-masing pengamatan. Berikut adalah tabel kalori yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan:


(23)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-4

Tabel 7.5

Usulan Menu Makanan Pada Pengamatan 1 Untuk Ketiga Subyek

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Goreng 500 1335

Cah Kacang Panjang 250 180

Empal Daging 250 367,5

Tempe Bacem 50 157

Nanas 200 104

Susu 1 Gelas 122

Kopi 1 Cangkir 120

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 500 875

Ayam Pop 250 331,25

Sop Bayam 250 390

Perkedel Jagung 50 108

Pir 200 80

Kopi 1 Cangkir 120

4289,75 TOTAL

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan pertama untuk ketiga subyek (pagi hari)

2385,5

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan pertama untuk ketiga subyek (siang hari)

1904,25

Tabel 7.6

Usulan Menu Makanan Pada Pengamatan 2 Untuk Ketiga Subyek

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 500 875

Tumis Daun Singkong 250 314,58

Ikan Kembung Balado 250 474

Kerupuk Udang 20 72

Jambu Air 200 118

Susu 1 Gelas 122

Kopi 1 Cangkir 120

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Mie Goreng 500 802,5

Ayam Panggang 250 410,75

Tumis Buncis 250 130

Sambal Goreng Tempe Teri 150 276

Apel 250 143,75

Kopi 1 Cangkir 120

3978,58 TOTAL

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua untuk ketiga subyek (pagi hari)

2095,58

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua untuk ketiga subyek (siang hari)


(24)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 7.7

Usulan Menu Makanan Pada Pengamatan 3 Untuk Ketiga Subyek

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Uduk 500 1265

Tumis Buncis 250 260

Semur Ayam 250 889

Melon 120 95,8

Susu 1 Gelas 122

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Tim Ayam 499 440

Sop Bayam 250 390

Tahu Bacem 200 294

Pir 200 80

3955,8 Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan ketiga untuk ketiga subyek

2751,8

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua untuk ketiga subyek (siang hari)

1204

Total

 Sikap kerja pekerja yang diamati penulis terdiri dari dua sikap kerja, yaitu sikap kerja di atas truk pengantar ketika akan memindahkan dari truk pengantar ke tempat penyimpanan dan sikap kerja di atas truk pengantar ketika akan memindahkan dari tempat penyimpanan ke truk pengantar. Berdasarkan perhitungan dengan metode REBA, sikap kerja dari pekerja baik pada sikap kerja satu maupun sikap kerja dua termasuk ke dalam sikap kerja yang perlu perbaikan.

 Sikap kerja setelah penulis memberikan usulan mengalami penurunan angka menjadi 2 seingga sikap kerja tersebut termasuk ke dalam sikap kerja yang “mungkin perlu” dilakukan tindakan perbaikan dan dalam kategori level resiko yang rendah dalam tabel angka metode REBA. Usulan yang diberikan penulis berdasarkan REBA jika ditinjau dari postur tubuh para pekerja, usulan yang diberikan lebih baik karena punggung dari pekerja tetap tegak dan tidak membungkuk.


(25)

BAB 7 Kesimpulan dan Saran 7-6

7.2Saran

7.2.1 Saran untuk Perusahaan

Kesimpulan yang didapat atas hasil pengolahan dan analisis menunjukkan bahwa usulan dapat membantu pekerja mengatasi kelelahan kerja yang dialami dan memperbaiki sikap pekerja. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar toko “X” mempertimbangkan untuk menerapkan usulan yang diberikan penulis.

7.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran yang diberikan penulis untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan pada masa yang akan datang adalah dapat memperbanyak jumlah pengamatan dan jumlah pekerja jika memungkinkan. Hal itu akan membuat penelitian menjadi semakin lebih baik.


(26)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar, Saifuddin.1998. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

2. Ganong, Wiliam F. 1995. “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”. Edisi 17, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.

3. Kurniawan, Andy. Dalam “Seminar Perhimpunan Dokter Umum Indonesia ke 3”. Jakarta:2015.

4. Matulessy, Paul Frans. 1997. “Gizi Kerja dan Penatalaksanaannya”. Yayasan Peberbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.

5. Nurmianto, Eko; 1998; Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi kedua, Penerbit guna Wijaya

6. Sucipto, CD; “Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Cetakan pertama, Gosyen Publishing, Yogyakarta, 2014.

7. Sumakmur. 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

8. Sunaryo, Wowo K. 2014. Ergonomi dan K3. Bandung : PT Remaja Prosdakarya.

9. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja; Institut Teknologi Bandung

10. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factor Table; PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632

11. http://aselhudangmanagement.blogspot.com/2013/04/ analisis-resiko-postue-dengan-metode.html

12. http://samyunwan.com/tabel-daftar-kalori-makanan-dan-minuman/ 13. http://www.google.co.id/jenis-jenis kelelahan.html


(1)

Pengeluaran energi yang dilakukan para pekerja tidak diimbangi dengan jumlah pemasukan energi. Berikut adalah tabel kalori yang dikonsumsi pekerja pada masing-masing pemgamatan, dimana jumlah pemasukan energi jauh lebih kecil dari pengeluaran energi:

Tabel 7.2

Menu Makanan Pada Pengamatan 1

Subyek Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Uduk 400 1012

Tempe Goreng 100 236

Telur Mata Sapi 60 40

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Putih 400 700

Ayam Pop 250 331,25

Cah Kacang Panjang 250 180

Kopi 2 Cangkir 240

Nasi Putih 400 700

Sambal Goreng Tempe 100 232

Sayur Lodeh 250 152,5

Kopi 1 Cangkir 120

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan pertama

A 1408

1451,25

C 1204,5

B

Tabel 7.3

Menu Makanan Pada Pengamatan 2

Subyek Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 400 700

Cah Kacang Panjang 250 180

Gulai Ayam 250 412,5

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Putih 400 700

Ikan Kembung Goreng 160 176

Tumis Daun Singkong 240 302

Nasi Putih 400 700

Ikan Kembung Balado 250 474

Tumis Daun Singkong 120 151

Perkedel Jagung 100 216

Kopi 1 Cangkir 120

C 1661

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua

A 1412,5


(2)

Tabel 7.4

Menu Makanan Pada Pengamatan 3

Subyek Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 400 700

Tumis Buncis 250 130

Gulai Ayam 250 412,5

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Goreng 400 1068

Ikan Kembung Goreng 160 176

Acar Kuning 150 106

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Uduk 400 1012

Telur dadar 60 150

Sambal Goreng Udang + Kentang 250 307,5

Tumis Buncis 250 130

C 1599,5

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan ketiga

A 1362,5

B 1470

 Berdasarkan pengeluaran energi dari masing-masing pekerja pada setiap pengamatan, penulis mengusulkan pemberian makanan dengan berdasarkan pengeluaran energi pekerja terbesar pada masing-masing pengamatan. Berikut adalah tabel kalori yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan:


(3)

Tabel 7.5

Usulan Menu Makanan Pada Pengamatan 1 Untuk Ketiga Subyek

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Goreng 500 1335

Cah Kacang Panjang 250 180

Empal Daging 250 367,5

Tempe Bacem 50 157

Nanas 200 104

Susu 1 Gelas 122

Kopi 1 Cangkir 120

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 500 875

Ayam Pop 250 331,25

Sop Bayam 250 390

Perkedel Jagung 50 108

Pir 200 80

Kopi 1 Cangkir 120

4289,75 TOTAL

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan pertama untuk ketiga subyek (pagi hari)

2385,5

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan pertama untuk ketiga subyek (siang hari)

1904,25

Tabel 7.6

Usulan Menu Makanan Pada Pengamatan 2 Untuk Ketiga Subyek

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Putih 500 875

Tumis Daun Singkong 250 314,58

Ikan Kembung Balado 250 474

Kerupuk Udang 20 72

Jambu Air 200 118

Susu 1 Gelas 122

Kopi 1 Cangkir 120

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Mie Goreng 500 802,5

Ayam Panggang 250 410,75

Tumis Buncis 250 130

Sambal Goreng Tempe Teri 150 276

Apel 250 143,75

Kopi 1 Cangkir 120

3978,58 TOTAL

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua untuk ketiga subyek (pagi hari)

2095,58

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua untuk ketiga subyek (siang hari)


(4)

Tabel 7.7

Usulan Menu Makanan Pada Pengamatan 3 Untuk Ketiga Subyek

Menu Makanan Jumlah (gram) Kalori (kal) Total (kal)

Nasi Uduk 500 1265

Tumis Buncis 250 260

Semur Ayam 250 889

Melon 120 95,8

Susu 1 Gelas 122

Kopi 1 Cangkir 120

Nasi Tim Ayam 499 440

Sop Bayam 250 390

Tahu Bacem 200 294

Pir 200 80

3955,8 Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan ketiga untuk ketiga subyek

2751,8

Makanan yang dikonsumsi pada pengamatan kedua untuk ketiga subyek (siang hari)

1204

Total

 Sikap kerja pekerja yang diamati penulis terdiri dari dua sikap kerja, yaitu sikap kerja di atas truk pengantar ketika akan memindahkan dari truk pengantar ke tempat penyimpanan dan sikap kerja di atas truk pengantar ketika akan memindahkan dari tempat penyimpanan ke truk pengantar. Berdasarkan perhitungan dengan metode REBA, sikap kerja dari pekerja baik pada sikap kerja satu maupun sikap kerja dua termasuk ke dalam sikap kerja yang perlu perbaikan.

 Sikap kerja setelah penulis memberikan usulan mengalami penurunan angka menjadi 2 seingga sikap kerja tersebut termasuk ke dalam sikap kerja yang “mungkin perlu” dilakukan tindakan perbaikan dan dalam kategori level resiko yang rendah dalam tabel angka metode REBA. Usulan yang diberikan penulis berdasarkan REBA jika ditinjau dari postur tubuh para pekerja, usulan yang diberikan lebih baik karena punggung dari pekerja tetap tegak dan tidak membungkuk.


(5)

7.2Saran

7.2.1 Saran untuk Perusahaan

Kesimpulan yang didapat atas hasil pengolahan dan analisis menunjukkan bahwa usulan dapat membantu pekerja mengatasi kelelahan kerja yang dialami dan memperbaiki sikap pekerja. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar toko “X” mempertimbangkan untuk menerapkan usulan yang diberikan penulis.

7.2.2 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Saran yang diberikan penulis untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan pada masa yang akan datang adalah dapat memperbanyak jumlah pengamatan dan jumlah pekerja jika memungkinkan. Hal itu akan membuat penelitian menjadi semakin lebih baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar, Saifuddin.1998. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

2. Ganong, Wiliam F. 1995. “Buku Ajar Fisiologi Kedokteran”. Edisi 17,

Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.

3. Kurniawan, Andy. Dalam “Seminar Perhimpunan Dokter Umum Indonesia ke 3”. Jakarta:2015.

4. Matulessy, Paul Frans. 1997. “Gizi Kerja dan Penatalaksanaannya”.

Yayasan Peberbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.

5. Nurmianto, Eko; 1998; Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi kedua, Penerbit guna Wijaya

6. Sucipto, CD; “Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Cetakan pertama,

Gosyen Publishing, Yogyakarta, 2014.

7. Sumakmur. 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

8. Sunaryo, Wowo K. 2014. Ergonomi dan K3. Bandung : PT Remaja Prosdakarya.

9. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, 2006, Teknik Perancangan Sistem Kerja; Institut Teknologi Bandung

10. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factor Table; PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632

11. http://aselhudangmanagement.blogspot.com/2013/04/ analisis-resiko-postue-dengan-metode.html

12. http://samyunwan.com/tabel-daftar-kalori-makanan-dan-minuman/ 13. http://www.google.co.id/jenis-jenis kelelahan.html