ANALISIS DESKRIPTIF DANSEIGO DALAM DRAMA TELEVISI ASUKO MARCH.

(1)

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS DESKRIPTIF DANSEIGO DALAM DRAMA TELEVISI

ASUKO MARCH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh

DINI ANGGRAENI 0906301

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2013

Analisis Deskriptif Danseigo dalam Drama Televisi

Asuko March

Oleh

Dini Anggraeni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dini Anggraeni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisis Deskriptif Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March Nama : Dini Anggraeni

NIM : 0906301

No. SK : 1802/UN40.3/DT/2013

Disahkan Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sudjianto, M. Hum Herniwati, S.Pd., M.Hum NIP.195906051985031004 NIP.197206021996032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum NIP. 196011081986012001


(4)

i

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Analisis Deskriptif Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March

Dini Anggraeni 0906301

Bahasa Jepang memiliki berbagai ragam bahasa, salah satunya adalah bahasa yang digunakan berdasarkan jenis kelamin penuturnya, yaitu bahasa pria dan wanita. Perbedaan pemakaian ini didasari keinginan pemakai bahasa untuk menunjukkan jati dirinya sebagai pria dengan bahasa yang tegas dan maskulin, atau sebagai wanita dengan bahasa yang lembut dan sopan.

Penelitian ini berjudul “Analisis Deskriptif Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek kebahasan

yang mempengaruhi danseigo dan penggunaannya pada drama televisi Asuko

March, serta mengetahui fungsi ragam bahasa pria yang terdapat dalam drama

televisi Asuko March, dilihat dari berbagai aspek seperti nomina, nomina persona, interjeksi, verba, partikel akhir dan adjektiva-i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan mengumpulkan percakapan antar tokoh di dalam drama televisi Asuko March, mengkaji aspek-aspek kebahasaan pada setiap kalimat lalu menafsirkan secara deskriptif data yang ada.

Hasil penelitian ini adalah banyaknya penggunaan nomina persona untuk menunjukkan kemaskulinan pria, dan penggunaan kata-kata yang dahulu dianggap kasar seperti ore atau omae dalam drama televisi ini digambarkan sangat kasual dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak berkesan kasar, justru lebih menunjukkan keakraban.


(5)

ii

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci : Danseigo, Asuko March

ABSTRACT

Descriptive Analysis Danseigo in Television Drama Asuko March

Dini Anggraeni 0906301

Japanese has a lot of linguistic type, one of them is a language which used depend on the gender of the one who use it, man or woman. The differences of the usage of language is based on the will of the language user to show his or her true self; as a man with a firm and masculine tone of language while the woman with a soft and polite language.

This research is titled “Descriptive analysis of Danseigo in Television

Drama „Asuko March‟. The aim of this research is to give a linguistic description which affect danseigo and its usage in drama Asuko March, and also to know about the function of linguistic style and manner in drama Asuko March which is considered from quite a lot of aspects such as nominal, personal nominal, interjection, verb, last particle and adjective –i. The method which is used in this research is analysis descriptive, by collected the conversation between the characters in drama Asuko March, analyze the aspect of language in every sentences and descriptively interpret the data.

The results of this research are the usage of personal nominal‟s quantity to show the man‟s masculinity, and the usage of words which were rude words such as ore or omae in television drama, now it is portrayed very casual and many


(6)

iii

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

people use it in their daily life, so the rude image was gone and even show their closeness to each other.


(7)

xiv

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK BAHASA INDONESIA... i

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... ii

ABSTRAK BAHASA JEPANG ... iii

SINOPSIS ... iv

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 3

1. Rumusan Masalah ... 3

2. Batasan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Definisi Operasional ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

1. Metode Penelitian ... 6

2. Objek Penelitian ... 6

3. Instrumen Penelitian ... 7

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Ragam Bahasa dalam Bahasa Jepang ... 10

1. Ragam Bahasa Tulis (Kakikotoba) ... 11

2. Ragam Bahasa Lisan (Hanashikotoba) ... 11

a. Ragam Bahasa Pria (Danseigo) dan Ragam Bahasa Wanita (Joseigo)... 14

b. Aspek Bahasa yang Mempengaruhi Ragam Bahasa Pria ... 18

1. Meishi (Nomina) ... 19


(8)

xv

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Jishoo/Ichininshoo ... 19

b. Taishoo/Nininshoo ... 20

c. Tashoo/Saninshoo ... 21

3. Kandooshi (Interjeksi) ... 23

4. Shuujoshii (Partikel Akhir) ... 24

5. I-keiyooshi (Ajektiva-i) ... 26

6. Dooshi (Verba) ... 26

B. Dorama (Drama Jepang) ... 27

C. Asuko March ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 32

B. Objek Penelitian ... 32

C. Instrumen Penelitian ... 33

D. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 34

1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

2. Teknik Pengolahan Data ... 35

BAB IV ANALISIS DATA A. Aspek-aspek Kebahasaan Danseigo pada drama televisi Asuko March 36 1. Meishi (Nomina) ... 37

2. Daimeishi (Pronomina) ... 42

a. Jishoo/Ichininshoo 1. 俺(Ore) ... 42

2. 俺ら(Orera)/ 俺たち(Oretachi) ... 48

3. 僕 (Boku) ... 52

4. 僕ら (Bokura)/僕たち(Bokutachi) ... 53

b. Taishoo/Nininshoo 1. お前 (Omae) ... 55

2. お前ら(Omaera)/お前たち(Omaetachi) ... 60

3. てめえ(Temee) ... 63

4. てめえら(Temeera) ... 64

5. 君 (Kimi) ... 65


(9)

xvi

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tashoo/Sanninshoo

1. あいつ (Aitsu) ... 67

2. あいつら (Aitsura) ... 69

3. やつ (Yatsu) ... 69

4. やつら (Yatsura) ... 71

5. こいつ (Koitsu) ... 72

6. こいつら (Koitsura) ... 72

7. そいつ (Soitsu) ... 73

3. Kandooshi (Interjeksi) a. Menyatakan panggilan atau mengekspresikan kekesalan ... 74

b. Menyatakan jawaban ... 76

c. Mengespresikan keterkejutan ... 77

d. Menyatakan kegembiraan karena suatu keberhasilan ... 77

4. Shuujoshi (Partikel akhir) a. Partikel ~na ... 78

b. Partikel ~ze ... 81

c. Partikel ~zo ... 81

d. Partikel ~ka na ... 83

5. I-Keiyooshi (Kata sifat-i) ... 85

6. Dooshi (Kata kerja) ... 87

B. Penggunaan Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March ... 109

C. Tabel Fungsi Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March ... 110

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 115

B. Rekomendasi... 119

DAFTAR PUSTAKA ... xviii LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

xvii

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan danseigo dan joseigo... 15 Tabel 2. Shuujoshi ... 24 Tabel 3. Frekuensi Penggunaan Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March 37 Tabel 4. Penggunaan Danseigo dalam drama televisi Asuko March ... 89 Tabel 5. Fungsi danseigo dalam drama televisi Asuko March ... 110


(11)

1

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan bagian terpenting dalam berkomunikasi. Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain, tetapi hanya ditujukan pada diri sendiri, seperti saat berbicara sendiri baik yang dilisankan maupun dalam hati. Akan tetapi, yang paling penting adalah ide, pikiran, hasrat dan keinginan tersebut dituangkan melalui bahasa (Sutedi, 2009: 2-4).

Penyampaian suatu bahasa memerlukan keterampilan dalam berkomunikasi. Tarigan (1986: 1) dalam bukunya mengatakan bahwa semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.

Bisa disimpulkan menguasai berbagai bahasa merupakan keterampilan yang luar biasa. Banyak bahasa yang sulit dipelajari di dunia ini, salah satunya adalah bahasa Jepang. Mengingat banyaknya ragam bahasa yang harus dipelajari dalam bahasa Jepang. Mulai dari huruf, tata bahasa hingga perbedaan-perbedaan varian penggunaan ragam bahasa. Salah satunya adalah bahasa yang digunakan menurut gender atau jenis kelamin, yaitu bahasa pria dan wanita yang merupakan ragam bahasa lisan.

Penggunaan bahasa lisan dalam bahasa Jepang dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam hal, diantaranya :

1. Jenis Kelamin

Bahasa pria berbeda dengan bahasa wanita. 2. Umur


(12)

2

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bahasa anak-anak berbeda dengan bahasa orang dewasa atau orang tua.

3. Kedudukan pembicara dengan lawan bicara

Bahasa lisan ketika berbicara dengan teman sebaya dan ketika berbicara dengan atasan tentu berbeda.

4. Keadaan

Bahasa ketika marah atau ketika senang. (Sudjianto dan Dahidi, 2007 : 17-20)

Selain hal diatas, bahasa juga dipengaruhi oleh lokasi pembicaraan, bentuk bahasa lisan (ceramah, seminar, dan sebagainya), isi pembicaraan, hubungan kekeluargaan, jabatan, status ekonomi, status pendidikan, waktu dan tingkat keakraban. Pemakaian bahasa juga dipengaruhi oleh budaya tempat tinggalnya (Pateda, 1992 : 18).

Perbedaan bahasa lisan penutur perempuan dan penutur laki-laki ini merupakan salah satu ciri khas dari ragam bahasa Jepang. Seperti dalam bahasa Indonesia, tidak ada perbedaan pemakaian antara bahasa perempuan dan laki-laki. Perbedaan pemakaian ini didasari keinginan pemakai bahasa untuk menunjukkan jati dirinya sebagai pria dengan bahasa yang tegas dan maskulin, atau sebagai wanita dengan bahasa yang lembut dan sopan.

Penulis memilih danseigo 男 性 語) atau ragam bahasa lisan laki-laki untuk diteliti. Dengan alasan ragam bahasa ini sering menjadi kesulitan bagi pembelajar ketika mempelajari bahasa Jepang, karena di Jepang ragam bahasa ini sering dipakai dalam percakapan sehari-hari.

Danseigo (男 性 語) adalah bahasa yang kuat sekali kecenderungannya dipakai oleh penutur pria. Kata-kata yang termasuk danseigo (男性語) di dalam bahasa Jepang antara lain ore , oyaji 親 父 , ofukuro お ふく ろ , partikel-partikel yang biasa dipakai pada bagian akhir kalimat/shuujoshi (終助詞) seperti partikel zo (ぞ), ze (ぜ), dan sebagainya. Danseigo (男性語) dipakai pada situasi tidak formal, sedangkan pada situasi formal hampir tidak ada


(13)

3

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan pria-wanita dalam pemakaian bahasa (Sudjianto dan Dahidi, 2007 : 204).

Untuk menganalisis danseigo (男 性 語) ini, penulis mengambil media drama televisi Jepang sebagai bahan yang akan dianalisis. Drama televisi Jepang atau biasa disebut dorama ドラマ adalah program drama yang ditayangkan di stasiun televisi Jepang. Jaringan televisi utama di Jepang memproduksi serial drama dalam berbagai tema, misalnya kehidupan sekolah, komedi, misteri dan kisah detektif. Ceritanya dapat berasal dari skenario asli, atau adaptasi novel dan manga. (http://id.wikipedia.org/wiki/DramaTelevisiJepang).

Selain sebagai hiburan, drama juga sebenarnya bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Seperti misalnya menjadi media pembelajaran kaiwa 会話, atau mungkin yang lainnya. Drama yang dijadikan objek penelitian oleh penulis adalah drama televisi Asuko March. Alasan penulis memilih drama ini, karena sebagian besar tokohnya merupakan laki-laki yang menggunakan danseigo ( 男 性 語 ). Dengan dilatar belakangi oleh hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis bermaksud meneliti kebahasaan dengan judul skripsi “Analisis Deskriptif Danseigo dalam Drama Televisi Asuko March.”

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Aspek-aspek kebahasaan apa yang digunakan dalam danseigo (男性語) pada drama televisi Asuko March?

2. Bagaimanakah penggunaan danseigo (男 性 語) dalam drama televisi

Asuko March?

3. Apakah fungsi ragam bahasa pria yang terdapat dalam drama televisi


(14)

4

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya akan meneliti aspek-aspek kebahasaan yang digunakan dalam danseigo (男性語) pada drama televisi Asuko March. 2. Penelitian ini hanya meneliti danseigo (男 性 語) yang terdapat di

dalam drama televisi Asuko March.

3. Penelitian ini hanya akan meneliti fungsi ragam bahasa pria yang terdapat dalam drama televisi Asuko March.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah dirumuskan. Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan aspek-aspek kebahasaan yang mempengaruhi

danseigo (男性語) pada drama televisi Asuko March.

2. Untuk mendeskripsikan penggunaan danseigo (男性語) yang terdapat dalam drama televisi Asuko March.

3. Untuk mengetahui fungsi ragam bahasa pria yang terdapat dalam drama televisi Asuko march.

2. Manfaat Penelitian


(15)

5

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan pengetahuan lebih mengenai aspek-aspek kebahasaan yang mempengaruhi danseigo (男性語) dan fungsinya.

2. Sebagai bahan referensi bagi para pembelajar bahasa Jepang mengenai penggunaan dan fungsi ragam bahasa pria.

3. Memberikan informasi bagi pelajar bahasa Jepang pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai danseigo (男性語).

4. Bagi jurusan Bahasa Jepang, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kajian ragam bahasa lisan dan danseigo (男性語).

5. Dapat memberikan gambaran mengenai budaya, cara hidup, dan keseharian orang Jepang melalui percakapan yang dituangkan dalam drama televisi bagi pembelajar bahasa Jepang pada khususnya.

6. Dengan penelitian ini, diharapkan ketertarikan para penggemar drama televisi Jepang untuk mempelajari bahasa Jepang juga akan meningkat.

7. Dengan diadakannya penelitian ini, dapat dijadikan bahan referensi dan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

D. Definisi Operasional

1. Analisis dalam linguistik adalah kajian yang dilaksanakan terhadap

sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis). Analisis Deskriptif adalah cara analisis dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjabarkan, memotret

segala permasalahan yang dijadikan pusat perhatian peneliti kemudian dibeberkan apa adanya. Dengan demikian, penelitian ini tidak selalu


(16)

6

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menuntut adanya hipotesis. Variabelnya bisa jamak atau tunggal (Sutedi , 2009 : 58).

3. Danseigo (男性語) adalah bahasa yang kuat sekali kecenderungannya dipakai oleh penutur pria. Danseigo (男 性 語) dipakai pada situasi tidak formal, sedangkan pada situasi formal hampir tidak ada perbedaan pria-wanita dalam pemakaian bahasa (Sudjianto dan Dahidi, 2007 : 204).

4. Drama televisi Jepang atau biasa disebut dorama (ド ラ マ) adalah program drama yang ditayangkan di stasiun televisi Jepang. Jaringan televisi utama di Jepang memproduksi serial drama dalam berbagai tema, misalnya kehidupan sekolah, komedi, misteri dan kisah detektif. Ceritanya dapat berasal dari skenario asli, atau adaptasi novel dan manga (http://id.wikipedia.org/wiki/DramaTelevisiJepang).

Drama televisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah drama televisi berjudul Asuko March yang merupakan drama bertema sekolah yang tayang di stasiun televisi Asahi sebanyak 9 episode dari tanggal 24 April hingga 3 Juli tahun 2011

(http://wiki.d-addicts.com/Asuko_March!).

E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Untuk menganalisis danseigo (男 性 語) dalam drama televisi Asuko

March, penulis menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini secara aktual (Sutedi, 2009:58).

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dilakukan dengan cara menganalisa setiap kalimat percakapan yang ada di dalam drama tersebut yang selanjutnya akan dijadikan sampel dan mendata jenis dari setiap kalimat tersebut.


(17)

7

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Objek Penelitian

Seperti yang telah disebutkan dalam pembatasan masalah, yang menjadi objek penelitian ini adalah ragam bahasa pria (danseigo (男性語)) yang terdapat dalam percakapan antara karakter dalam drama yang telah penulis pilih sebagai sampel.

Penulis memilih drama televisi Asuko March sebagai sampel karena di dalam drama tersebut banyak mengandung ragam bahasa pria yang dapat menggambarkan mengenai danseigo (男性語) yang biasa dipakai sehari-hari oleh remaja pria di Jepang dalam percakapan sehari-hari.

3. Instrumen Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan cara menganalisis kalimat-kalimat percakapan yang terdapat dalam drama televisi Asuko March. Kemudian mendata dan mengklasifikasikannya. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh informasi/data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Instrumen yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

a. Drama Asuko March sebanyak 9 episode dalam bentuk DVD dan dipilih semua episode, karena dalam setiap episode terdapat aspek ragam bahasa pria.

b. Aspek kebahasaan danseigo (男 性 語) yang terdapat dalam drama televisi Asuko March.

c. Buku-buku referensi berbahasa Jepang dan Indonesia. d. Kamus serta ensiklopedia.

e. Internet.

4. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang penulis pakai adalah sebagai berikut : a. Studi Literatur

Merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk memenuhi pengetahuan dan kebutuhan


(18)

8

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Mencari dan mengumpulkan buku-buku referensi dan literatur tentang danseigo (男性語).

b. Studi Pustaka

Menonton drama televisi Asuko March dan menganalisis ciri-ciri

danseigo (男性語) yang terdapat di dalamnya.

c. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan. Caranya dengan menganalisis penggunaan ragam bahasa pria (danseigo (男 性 語)), mengumpulkan kalimat-kalimat percakapan, mengidentifikasi dan mengkaji aspek-aspek kebahasaan pada setiap kalimat, lalu membuat kesimpulan dari kalimat yang sudah diklasifikasikan.

Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Mengkaji setiap danseigo (男性語) yang terdapat dalam referensi. 2. Mengumpulkan kalimat-kalimat percakapan dalam drama televisi

Asuko March yang termasuk ke dalam danseigo (男性語).

3. Mengkaji setiap ragam bahasa pria yang terdapat dalam drama

Asuko March.

4. Mengklasifikasikan danseigo (男性語) tersebut.

5. Menganalisa fungsi pemakaian yang terdapat dalam setiap kalimat yang telah diklasifikasikan.

6. Menafsirkan secara deskriptif data yang ada.

7. Setelah proses pengolahan data di atas selesai dilakukan dan semua informasi yang diperlukan telah terkumpul, dari hasil yang sudah diperoleh penulis akan mengambil kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Hasil yang ingin dicapai adalah berupa data


(19)

9

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai danseigo (男性語) yang terdapat dalam drama televisi

Asuko March. Kemudian membuat laporannya secara tertulis.

F. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini nantinya akan ditulis dalam 5 bab, yaitu bab pendahuluan, landasan teoritis, metode penelitian, penelitian dan pembahasan, lalu penutup atau kesimpulan.

Pada bab pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Pada bab landasan teoritis memuat tentang ragam bahasa yang mempengaruhi danseigo (男性語), uraian mengenai danseigo (男性語), aspek kebahasaan dalam danseigo (男性語), drama televisi Jepang dan

Asuko March. Pada bab metode penelitian memuat metode penelitian, objek

penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data. Pada bab penelitian dan pembahasan penulis akan menyajikan hasil analisis mengenai ragam bahasa pria dalam drama televisi Asuko March beserta fungsinya. Serta yang terakhir adalah bab penutup, yang memuat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya akan ditulis dalam bab ini.


(20)

32

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metodologi adalah ilmu tentang metode atau uraian tentang metode. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Djajasudarma, 2006 : 1). Di dalam sebuah penelitian, setiap peneliti harus menentukan metode yang akan dipakainya, karena kejelasan suatu penelitian dan keilmiahannya dapat dilihat dari metodologinya.

Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria teknik dan prosedur. Menurut para ahli dari tahun 1914-1931 terdapat empat buah metode yang disukai, yakni metode eksperimen, sejarah, deskriptif dan kuesioner (Djajasudarma, 2006 : 4 – 5).

Sesuai dengan masalah yang diteliti, penulis menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Analisis dalam linguistik adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis). Menurut Sutedi (2009 : 58), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini secara aktual. Jadi analisis deskriptif dalam linguistik adalah penelitian terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa dan menjabarkannya secara aktual.

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menganalisa setiap kalimat percakapan yang ada di dalam drama tersebut yang selanjutnya akan dijadikan sampel dan mendata jenis dari setiap kalimat tersebut.


(21)

33

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang telah disebutkan dalam pembatasan masalah, yang menjadi objek penelitian ini adalah ragam bahasa pria (男性語/danseigo) yang terdapat dalam percakapan antara karakter dalam drama yang telah penulis pilih sebagai sampel. Di sini objek analisisnya ialah ujaran para penutur sedangkan bahasa tulisan kurang relevansinya (A. Chaedar, 1993:96).

Penulis memilih drama televisi Asuko March sebagai sampel karena sebagian besar tokoh di dalam drama tersebut merupakan laki-laki yang banyak menggunakan danseigo (男性語) yang dapat menggambarkan mengenai ragam bahasa pria yang biasa dipakai sehari-hari oleh remaja pria di Jepang dalam percakapan sehari-hari. Asuko March ialah drama yang menceritakan kehidupan sekolah seorang gadis yang masuk ke sekolah teknik yang sebagian besar muridnya adalah laki-laki, sehingga interaksi banyak terjadi diantara laki-laki kepada perempuan atau sebaliknya, atau laki-laki kepada laki-laki, sehingga sedikit banyak menggambarkan ragam bahasa pria di Jepang. Selain itu karena berbentuk dorama (ド ラ マ) atau tontonan, sehingga danseigo (男 性 語) yang digunakan lebih bisa menunjukkan pada situasi apa saja para tokohnya menggunakan danseigo tersebut.

C.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. (Sutedi, 2005:36). Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari:

1. Drama Asuko March sebanyak 9 episode dalam bentuk DVD dan dipilih semua episode, karena dalam setiap episode terdapat aspek ragam bahasa pria.

2. Aspek kebahasaan danseigo (男 性 語) yang terdapat dalam drama televisi Asuko March diantaranya :


(22)

34

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Daimeishi (代名詞/Pronomina)

3. Kandooshi (感動詞/Interjeksi) 4. Shuujoshi (終助詞/Partikel akhir) 5. I-keiyooshi (イー形容詞/Ajektiva-i) 6. Dooshi (動詞/Verba)

3. Buku-buku referensi berbahasa Jepang dan Indonesia. 4. Kamus serta ensiklopedia.

5. Internet.

D.Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Penelitian ini akan dilakukan dengan cara menganalisis kalimat-kalimat percakapan yang terdapat dalam drama televisi Asuko March. Kemudian mendata dan mengklasifikasikannya. Secara garis besar, berdasarkan apa yang telah penulis sebutkan diatas, maka langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data penelitian yang akan penulis ambil adalah sebagai berikut :

1. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Literatur

Merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk memenuhi pengetahuan dan kebutuhan tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Mencari dan mengumpulkan buku-buku referensi dan literatur tentang danseigo (

性語).

b. Studi Pustaka

Menonton drama televisi Asuko March dan menganalisis ciri-ciri

danseigo (男性語)yang terdapat di dalamnya. c. Observasi


(23)

35

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi adalah kegiatan yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan. Caranya dengan menganalisis penggunaan ragam bahasa pria, mengumpulkan kalimat-kalimat percakapan, mengidentifikasi dan mengkaji aspek-aspek kebahasaan pada setiap kalimat, lalu membuat kesimpulan dari kalimat yang sudah diklasifikasikan.

2. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan adalah :

a. Mengkaji setiap danseigo (男性語) yang terdapat dalam referensi. b. Mengumpulkan kalimat-kalimat percakapan dalam drama televisi

Asuko March yang termasuk ke dalam danseigo (男性語).

c. Mengkaji setiap ragam bahasa pria yang terdapat dalam drama

Asuko March.

d. Mengklasifikasikan danseigo (男性語) tersebut.

e. Menganalisa fungsi pemakaian yang terdapat dalam setiap kalimat yang telah diklasifikasikan.

f. Menafsirkan secara deskriptif data yang ada.

g. Setelah proses pengolahan data di atas selesai dilakukan dan semua informasi yang diperlukan telah terkumpul, dari hasil yang sudah diperoleh penulis akan mengambil kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Hasil yang ingin dicapai adalah berupa data mengenai danseigo (男性語) yang terdapat dalam drama televisi


(24)

115

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Setelah meneliti contoh kalimat yang menggunakan ragam bahasa pria baik secara kepustakaan maupun analisis data, maka pada Bab V ini akan dibahas kesimpulan yang mengacu pada rumusan masalah pada Bab I sebagai berikut :

1. Aspek-aspek kebahasaan yang digunakan dalam danseigo (男性語)

pada drama televisi Asuko March adalah :

a. Meishi (名詞/nomina) : Oyaji (親父) sebanyak 11 kalimat.

b. Daimeishi (代名詞/pronominal persona) yang terdiri dari :

1. Jishoo (自 称)/Ichininshoo (一 人 称) (Kata ganti orang

pertama) : Ore/(109 kalimat), Oretachi/俺 ち(4 kalimat),

Orera/(22 kalimat), Boku/(6 kalimat), Bokutachi/僕 ち(2 kalimat) dan Bokura/僕 (2 kalimat).

2. Taishoo (対 称)/Nininshoo (二 人 称) (kata ganti orang

kedua) : Omae/(107 kalimat, Omaera/ 前 (27

kalimat), Omaetachi/ 前 ち(2 kalimat), Temee/てめえ(18

kalimat), Temeera/てめえ (2 kalimat), Kimi/君(16 kalimat),

Kimira /(2 kalimat), Kimitachi/君 ち(4 kalimat).

3. Tashoo (他 称)/Sanninshoo (三 人 称) (kata ganti orang

ketiga) : Aitsu/あ い (32 kalimat), Aitsura/あ い (3

kalimat), Yatsu/ (34 kalimat), Yatsura/ (1 kalimat),

Koitsu/(6 kalimat), Koitsura/ い (2 kalimat),


(25)

116

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kandooshi (感動詞/interjeksi) : Kora/コラ(22 kalimat), Oi/

(37 kalimat), Oo/ (4 kalimat), Ou/(4 kalimat), Saa/

(1 kalimat), Yosh/(5 kalimat) Orra/ (5 kalimat).

d. Shuujoshi (終助詞/partikel akhir) : Partikel ~na ~な (120

kalimat), partikel ~ka na ~ な (17 kalimat), partikel ~zo (70 kalimat) dan partikel ~ze ~ (10 kalimat).

e. I-keiyooshi (イー形容詞/ajektiva-i) sebanyak 38 kalimat

f. Dooshi (動詞/verba), penyingkatan kalimat sebanyak 13 kalimat,

dan menggunakan akhiran ro ろ sebagai penegas maksud

sebanyak 49 kalimat.

2. Penggunaan danseigo (男性語) dalam drama televisi Asuko March

didominasi oleh pemakaian daimeishi (代名詞) atau kata ganti orang.

Baik itu kata ganti pertama, yang didominasi oleh kata ore ().

Kata ganti kedua oleh omae () dan kata ganti ketiga yatsu ( ).

Kata ganti ore () dan omae ( 前) digunakan sangat kasual, baik

oleh orang yang lebih tua pada yang muda dan sebaliknya. Banyak menggunakan partikel zo dan ze sebagai ciri khas bahasa pria yang kuat juga menggunakan kandooshi (感動詞) yang

menyatakan panggilan atau mengekspresikan kekesalan seperti kora (コ ラ) karena dalam drama televisi Asuko March banyak adegan

perkelahian. Pada i-keiyooshi (イー形容詞/ajektiva-i), pengucapan

oleh pria biasanya pengucapan i diganti menjadi ‘ee’ misalnya sugoi

す い menjadi sugee す え . Banyak juga ditemukan

dooshi (動詞) yang disingkat penggunaannya seperti misunna

すんな , disingkat dari miseru na 見 るな namun perubahan


(26)

117

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Fungsi penggunaan danseigo (男性語) dalam drama televisi Asuko

March, antara lain :

a. Oyaji (親 父) adalah satu-satunya meishi (名 詞) yang penulis

temukan di drama televisi ini namun dapat digunakan untuk menyebut ayah sendiri, atau orang yang sudah tua namun keadaannya tentu saja tidak disengaja atau secara spontan karena marah.

b. Ore () dan Boku () memiliki fungsi yang sama sebagai

pengganti kata untuk menyebut diri sendiri. Bedanya, ore (俺)

lebih kasar, hanya digunakan kepada orang yang lebih muda atau sebaya namun dalam Asuko March terkadang digunakan juga pada orang yang lebih tua yang sudah akrab, atau dalam keadaan marah. Sedangkan boku (僕) merupakan ragam

standar yang dalam drama televisi Asuko March menjadi bahasa yang berkesan formal karena digunakan kepada orang yang lebih tua atau kepada perempuan.

c. Orera (), oretachi (俺 ち), bokura () dan bokutachi

(僕 ち) berfungsi untuk menyebut diri sendiri bersama orang

lain, berarti kami atau kita.

d. Omae (), kimi (), dan temee (てめえ) sebagai kata ganti

orang kedua yang berarti kamu. Omae () dan temee (てめ え) berkesan lebih kasar daripada kimi (君) yang merupakan

ragam standar danseigo (男性語). Omae ( 前) seperti halnya

Ore (俺) menjadi kata standar dan biasa digunakan baik pada

yang lebih muda, sebaya atau bahkan orang yang lebih tua. Sementara temee (てめえ) hanya digunakan kepada orang yang


(27)

118

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kimi (君) memiliki arti yang sama namun menjadi kata yang

formal dalam memanggil seseorang.

e. Omaera (), omaetachi ( 前 ち), kimira (),

kimitachi (君 ち) dan temeera (てめえ ) yang berarti kalian,

untuk menyebutkan lawan bicara yang jumlahnya banyak atau jamak.

f. Aitsu (あい ), yatsu ( ), koitsu () dan soitsu ( い )

merupakan kata ganti orang ketiga untuk menyebutkan orang yang dibicarakan, yang berbeda hanya jarak penutur. Aitsu (あい

) mempunyai arti kurang lebih seperti ano hito (あの人), yaitu

jarak penutur pertama dan kedua sama-sama berjauhan dengan pihak yang dibicarakan. Koitsu ( い ) mempunyai arti seperti

kono hito ( の人) sehingga jarak penutur pertama dan kedua

berdekatan dengan pihak ketiga. Soitsu ( い ) sendiri memliki

arti yang mirip dengan sono hito ( の人) penutur pertama dan

kedua juga terlibat langsung dengan pihak yang dibicarakan, namun tidak begitu dekat jaraknya. Sementara yatsu ( ) biasanya digunakan kepada orang yang lebih rendah derajatnya atau sebaya dan berkesan sangat kasar.

g. Aitsura (あい ), yatsura ( ), koitsura ( い ) untuk

menyebutkan orang yang dibicarakan namun jumlahnya banyak atau lebih dari satu.

h. Kandooshi (感 動 詞) kora (コ ラ), oi () dan ou ( う)

biasanya digunakan saat sedang memanggil seseorang. Kora (コ ラ) biasanya dalam keadaan marah atau saat merendahkan


(28)

119

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Kandooshi (感 動 詞) aa (あ あ) dan oo ( ) digunakan saat

menyetujui sesuatu, digunakan kepada orang yang lebih rendah derajatnya atau sebaya.

j. Partikel akhir atau shuujoshi (終 助 詞) memiliki fungsi yang

berbeda-beda sesuai dengan partikelnya. Partikel ~na ~な

berfungsi untuk menunjukkan rasa, meminta persetujuan, memperhalus permintaan dan menunjukkan larangan.

k. Partikel ~ze ~ fungsinya membuat suatu pernyataan atau

memamerkan kemampuan.

l. Partikel ~zo ~ memnunjukkan suatu perintah, ancaman,

dan menambah kekuatan kata.

m. Fungsi partikel ~ka na ~ な adalah menunjukkan

ketidakpastian dan permohonan secara tidak langsung.

n. Dooshi (動 詞) atau verba biasanya digunakan dengan cara

disingkat atau memerintah.

B. Rekomendasi

1. Rekomendasi Untuk Pengajar

Diperlukan adanya penjelasan lebih mendalam mengenai penggunaan bahasa pria dan wanita, sehingga pembelajar menjadi lebih mudah mengklasifikasikannya dan mengurangi kesalahan penggunaan, serta memberikan referensi buku penunjang mengenai danseigo (男性語).

2. Rekomendasi Untuk Pembelajar

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para peminat drama televisi jepang dan khususnya para pembelajar bahasa jepang pada umumnya, untuk lebih memahami mengenai ragam bahasa pria. Seperti diketahui ragam bahasa ini sering sekali muncul dan terkadang menjadi kesulitan bagi pembelajar bahasa jepang. Karena banyaknya aspek kebahasaan yang berbeda dengan ragam


(29)

120

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

standar bahasa jepang. Lebih meningkatkan motivasi belajar, lebih berkonsentrasi pada perkuliahan, serta senantiasa melakukan pembelajaran mandiri di luar perkuliahan.

3. Rekomendasi Untuk Peneliti Selanjutnya

Penulis bermaksud menyarankan topik yang tidak sempat penulis bahas sebagai referensi bagi yang berminat membahasnya. Antara lain ragam bahasa hormat, ragam bahasa orang tua atau anak-anak dalam berbagai media, seperti komik, film atau drama televisi. Atau dapat membahas tentang ragam bahasa pria dan wanita lebih detail lagi karena masih banyak aspek kebahasaan yang mempengaruhi danseigo (男性語) atau joseigo ( 性語).

Harapan penulis semoga dalam pengajaran bahasa Jepang hasil penelitian ini akan menjadi referensi dalam memahami bahasa Jepang yang digunakan sehari-hari pada lingkungan masyarakatnya. Juga semoga bisa membantu bagi pembuat karya tulis dengan tema serupa.


(30)

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. Linguistik (Suatu Pengantar). Bandung: Angkasa.

Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Psikolinguistik. Bandung: Refika Aditama. Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Bekasi: Keisant Blanc.

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung: Refika Aditama.

Hardjono, Sartinah. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jendra, Made Iwan Indrawan. 2012. Sosiolinguistic “the studies of societies languages”.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kartomihardjo, Soeseono. 1988. Bahasa Cermin Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikolinguistik. Bandung: Refika Aditama. Pateda, Mansoer. 1992. Linguistik Terapan. Nusa Indah.

Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.

Sumarsono dan Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Sabda.

Sutedi, Dedi. 2009. Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyususn Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ueno, Tazuka & Kimura. 1990. Dalam Febriani Analisis Joseigo dalam Shojo Manga. SKRIPSI sarjana pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Error! Hyperlink reference not valid.

Analisis. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis. (Tanpa Penulis) Aspek. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Aspek. (Tanpa Penulis)

Asuko March. 2011. [online] Tersedia : http://wiki.d-addicts.com/Asuko_March! (Tanpa


(31)

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Deskripsi. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Deskripsi (Tanpa Penulis) Drama Jepang. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/DramaTelevisiJepang

(Tanpa Penulis)

Kata ganti (daimeishi). 2009. [online] Tersedia : http://adeluna.jw.lt/skripsi/c2. (Tanpa Penulis)

Oyaji. 2013. [online] Tersedia : http://dictionary.sensagent.com/oyaji/en/en. (Tanpa Penulis)

Sentence final particles. 2007. Ore wa ore dakara. [online] Tersedia : http://intersections.anu.edu.au/issue9/maree.html (Claire Maree)


(1)

3. Fungsi penggunaan danseigo (男性語) dalam drama televisi Asuko March, antara lain :

a. Oyaji (親 父) adalah satu-satunya meishi (名 詞) yang penulis temukan di drama televisi ini namun dapat digunakan untuk menyebut ayah sendiri, atau orang yang sudah tua namun keadaannya tentu saja tidak disengaja atau secara spontan karena marah.

b. Ore () dan Boku () memiliki fungsi yang sama sebagai pengganti kata untuk menyebut diri sendiri. Bedanya, ore (俺) lebih kasar, hanya digunakan kepada orang yang lebih muda atau sebaya namun dalam Asuko March terkadang digunakan juga pada orang yang lebih tua yang sudah akrab, atau dalam keadaan marah. Sedangkan boku (僕) merupakan ragam standar yang dalam drama televisi Asuko March menjadi bahasa yang berkesan formal karena digunakan kepada orang yang lebih tua atau kepada perempuan.

c. Orera (), oretachi (俺 ち), bokura () dan bokutachi (僕 ち) berfungsi untuk menyebut diri sendiri bersama orang lain, berarti kami atau kita.

d. Omae (), kimi (), dan temee (てめえ) sebagai kata ganti orang kedua yang berarti kamu. Omae () dan temee (てめ

) berkesan lebih kasar daripada kimi (君) yang merupakan ragam standar danseigo (男性語). Omae ( 前) seperti halnya Ore (俺) menjadi kata standar dan biasa digunakan baik pada yang lebih muda, sebaya atau bahkan orang yang lebih tua. Sementara temee (てめえ) hanya digunakan kepada orang yang lebih rendah derajatnya, atau ketika sedang benar-benar marah.


(2)

118

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kimi (君) memiliki arti yang sama namun menjadi kata yang formal dalam memanggil seseorang.

e. Omaera (), omaetachi ( 前 ち), kimira (), kimitachi (君 ち) dan temeera (てめえ ) yang berarti kalian, untuk menyebutkan lawan bicara yang jumlahnya banyak atau jamak.

f. Aitsu (あい ), yatsu ( ), koitsu () dan soitsu ( い ) merupakan kata ganti orang ketiga untuk menyebutkan orang yang dibicarakan, yang berbeda hanya jarak penutur. Aitsu (あい

) mempunyai arti kurang lebih seperti ano hito (あの人), yaitu jarak penutur pertama dan kedua sama-sama berjauhan dengan pihak yang dibicarakan. Koitsu ( い ) mempunyai arti seperti kono hito ( の人) sehingga jarak penutur pertama dan kedua berdekatan dengan pihak ketiga. Soitsu ( い ) sendiri memliki arti yang mirip dengan sono hito ( の人) penutur pertama dan kedua juga terlibat langsung dengan pihak yang dibicarakan, namun tidak begitu dekat jaraknya. Sementara yatsu ( ) biasanya digunakan kepada orang yang lebih rendah derajatnya atau sebaya dan berkesan sangat kasar.

g. Aitsura (あい ), yatsura ( ), koitsura ( い ) untuk menyebutkan orang yang dibicarakan namun jumlahnya banyak atau lebih dari satu.

h. Kandooshi (感 動 詞) kora (コ ラ), oi () dan ou ( う) biasanya digunakan saat sedang memanggil seseorang. Kora (コ ラ) biasanya dalam keadaan marah atau saat merendahkan seseorang, berbeda dengan oi () dan ou ().


(3)

i. Kandooshi (感 動 詞) aa (あ あ) dan oo ( ) digunakan saat menyetujui sesuatu, digunakan kepada orang yang lebih rendah derajatnya atau sebaya.

j. Partikel akhir atau shuujoshi (終 助 詞) memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan partikelnya. Partikel ~na ~な berfungsi untuk menunjukkan rasa, meminta persetujuan, memperhalus permintaan dan menunjukkan larangan.

k. Partikel ~ze ~ fungsinya membuat suatu pernyataan atau memamerkan kemampuan.

l. Partikel ~zo ~ memnunjukkan suatu perintah, ancaman, dan menambah kekuatan kata.

m. Fungsi partikel ~ka na ~ な adalah menunjukkan ketidakpastian dan permohonan secara tidak langsung.

n. Dooshi (動 詞) atau verba biasanya digunakan dengan cara disingkat atau memerintah.

B. Rekomendasi

1. Rekomendasi Untuk Pengajar

Diperlukan adanya penjelasan lebih mendalam mengenai penggunaan bahasa pria dan wanita, sehingga pembelajar menjadi lebih mudah mengklasifikasikannya dan mengurangi kesalahan penggunaan, serta memberikan referensi buku penunjang mengenai danseigo (男性語).

2. Rekomendasi Untuk Pembelajar

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para peminat drama televisi jepang dan khususnya para pembelajar bahasa jepang pada umumnya, untuk lebih memahami mengenai ragam bahasa pria. Seperti diketahui ragam bahasa ini sering sekali muncul dan terkadang menjadi kesulitan bagi pembelajar


(4)

120

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

standar bahasa jepang. Lebih meningkatkan motivasi belajar, lebih berkonsentrasi pada perkuliahan, serta senantiasa melakukan pembelajaran mandiri di luar perkuliahan.

3. Rekomendasi Untuk Peneliti Selanjutnya

Penulis bermaksud menyarankan topik yang tidak sempat penulis bahas sebagai referensi bagi yang berminat membahasnya. Antara lain ragam bahasa hormat, ragam bahasa orang tua atau anak-anak dalam berbagai media, seperti komik, film atau drama televisi. Atau dapat membahas tentang ragam bahasa pria dan wanita lebih detail lagi karena masih banyak aspek kebahasaan yang mempengaruhi danseigo (男性語) atau joseigo ( 性語).

Harapan penulis semoga dalam pengajaran bahasa Jepang hasil penelitian ini akan menjadi referensi dalam memahami bahasa Jepang yang digunakan sehari-hari pada lingkungan masyarakatnya. Juga semoga bisa membantu bagi pembuat karya tulis dengan tema serupa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. Linguistik (Suatu Pengantar). Bandung: Angkasa.

Aslinda dan Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Psikolinguistik. Bandung: Refika Aditama. Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Bekasi: Keisant Blanc.

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung: Refika Aditama.

Hardjono, Sartinah. 1988. Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Jendra, Made Iwan Indrawan. 2012. Sosiolinguistic “the studies of societies languages”. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kartomihardjo, Soeseono. 1988. Bahasa Cermin Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikolinguistik. Bandung: Refika Aditama.

Pateda, Mansoer. 1992. Linguistik Terapan. Nusa Indah.

Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.

Sumarsono dan Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Jakarta: Sabda.

Sutedi, Dedi. 2009. Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyususn Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ueno, Tazuka & Kimura. 1990. Dalam Febriani Analisis Joseigo dalam Shojo Manga. SKRIPSI sarjana pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Error! Hyperlink reference not valid.

Analisis. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis. (Tanpa Penulis) Aspek. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Aspek. (Tanpa Penulis)


(6)

Dini Anggraeni, 2013

Analisis Deskriptif Danseigo Dalam Drama Televisi Asuko March

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Deskripsi. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Deskripsi (Tanpa Penulis) Drama Jepang. 2009. [online] Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/DramaTelevisiJepang

(Tanpa Penulis)

Kata ganti (daimeishi). 2009. [online] Tersedia : http://adeluna.jw.lt/skripsi/c2. (Tanpa Penulis)

Oyaji. 2013. [online] Tersedia : http://dictionary.sensagent.com/oyaji/en/en. (Tanpa Penulis) Sentence final particles. 2007. Ore wa ore dakara. [online] Tersedia :