ANALISIS BUKU TEKS BIOLOGI SMP DI KOTA BANDUNG BERDASARKAN HAKIKAT SAINS.

(1)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS BUKU TEKS BIOLOGI SMP DI KOTA BANDUNG BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

Annisa Noor Aulia 0905613

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS BUKU TEKS BIOLOGI SMP DI

KOTA BANDUNG BERDASARKAN

HAKIKAT SAINS

Oleh

Annisa Noor Aulia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Annisa Noor Aulia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANNISA NOOR AULIA

ANALISIS BUKU TEKS BIOLOGI SMP DI KOTA BANDUNG BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc. NIP. 195512191980021001

Pembimbing II

Dr. DidikPriyandoko, M.Si. NIP. 196912012001121001

Mengetahui,

KetuaJurusanPendidikanBiologi FPMIPA UPI

Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002


(4)

i

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian berjudul “Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains” bertujuan untuk menganalisis ruang lingkup hakikat sains pada buku teks pelajaran Biologi SMP di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah semua halaman materi pada buku teks pelajaran Biologi SMP yang dianalisis. Sampel pada penelitian ini adalah beberapa halaman pada buku yang dianalisis yang diambil secara acak dengan teknik multistage sampling. Data dijaring menggunakan lembar indikator hakikat sains yang diadaptasi dari jurnal Lederman et al. (2002). Hasil rata-rata proporsi komponen hakikat sains pada buku yang dianalisis adalah sains bersifat empiris (9,7%), teori dan hukum dalam sains (67%), kreativitas dan imajinasi dalam sains (6%), teori Laden (4%), sosial budaya yang melekat dalam sains (7,8%), mitos metode ilmiah (3%), dan sifat tentatif ilmu pengetahuan (2,5%). Data menunjukan bahwa buku teks Biologi SMP di Bandung sudah mengandung ketujuh komponen hakikat sains, namun proporsinya tidak seimbang. Data kuesioner menunjukan bahwa pandangan hakikat sains siswa berada pada kategori rendah (56%) dan pengetahuan siswa tentang hakikat sains lebih banyak didapat dari buku teks. Kata kunci : buku teks, hakikat sains.

ABSTRACT

This research entitled “An Analysis of Biology Textbooks of Junior High School in Bandung Based on The Nature of Science” aimed to analyze the frameworks of the nature of science in the Biology textbooks of Junior High School in Bandung area. The population in this research were all the materials on the textbooks. The sample was several pages on the books which was taken randomly with multistage sampling technique. The data were gathered using nature of science indicator which was adapted from journal Lederman et al. (2002). The result of the components the nature of science are the empirical nature of scientific knowledge (9,7%), scientific theories and laws (67%), the creative and imaginative nature of scientific knowledge (6%), the Theory-Laden (4%), the social and cultural embeddedness of scientific knowledge (7,8%), myth of the scientific method (3%), and the tentative nature of scientific knowledge (2,5%). The data showed that Biology Textbooks of Junior High School was includes the seven elements of the nature of science. However, the propotion is not equal. The questionnaire data show that the view of nature of science students’ perspective is on the level on of low category (56%) and students’ knowledge are mainly gained from textbooks. Keywords: textbooks, nature of science


(5)

iv

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II HAKIKAT SAINS DALAM BUKU TEKS BIOLOGI SMP A. Buku Teks ... 7

1. Pengertian Buku Teks ... 7

2. Fungsi Buku Teks ... 8

3. Kriteria Analisis Buku Teks ... 9

4. Kualitas Buku Teks ... 10

B. Hakikat Sains ... 10


(6)

v

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Komponen Hakikat Sains ... 15

E. Miskonsepsi Hakikat Sains ... 18

F. Tujuh Konsep Besar Biologi SMP ... 23

G. Penelitian Yang Relevan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Desain Penelitian ... 26

D. Metode Penelitian ... 27

E. Definisi Operasional ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 29

G. Teknik Pengumpulan Data ... 30

H. Prosedur Penelitian ... 30

I. Analisis dan Pengolahan Data ... 35

J. Alur Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan Data ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86


(7)

vi

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 92 RIWAYAT HIDUP ... 246


(8)

vii

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Bab dan Halaman yang Dianalisis ... 33

3.2 Kategori Penilaian Hakikat Sains Siswa ... 36

4.1 Kemunculan Komponen Hakikat Sains Pada Buku A ... 39

4.2 Kemunculan Komponen Hakikat Sains Pada Buku B ... 41

4.3 Kemunculan Komponen Hakikat Sains Pada Buku C ... 43

4.4 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 1 ... 45

4.5 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 2 ... 46

4.6 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 3 ... 47

4.7 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 4 ... 48

4.8 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 5 ... 49

4.9 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 6 ... 50

4.10 Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Konsep Besar 7 ... 51

4.11 Rekapitulasi Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Tujuh Konsep Besar Biologi ... 52

4.12 Perbandingan Komponen Hakikat Sains Buku A, B, dan C ... 56


(9)

viii

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Sains Meliputi Pengetahuan Sains, Metode Sains, dan Hakikat Sains ... 13

3.1 Alur Penelitian ... 37

4.1 Jumlah Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku A ... 40

4.2 Persentase Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku A ... 40

4.3 Jumlah Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku B ... 42

4.4 Persentase Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku B ... 42

4.5 Jumlah Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku C ... 44

4.6 Persentase Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku C ... 44

4.7 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 1 ... 52

4.8 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 2 ... 53

4.9 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 3 ... 53

4.10 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 4 ... 54

4.11 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 5 ... 54

4.12 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 6 ... 55

4.13 Persentase Rata-Rata Komponen Hakikat Sains Pada Konsep Besar 7 ... 55

4.14 Perbandingan Jumlah Komponen Hakikat Sains Buku A, B, dan C ... 57

4.15 Perbandingan Persentase Komponen Hakikat Sains Buku A, B, dan C . 57 4.16 Diagram Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku A ... 58


(10)

ix

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.18 Diagram Kemunculan Komponen Hakikat Sains pada Buku C ... 59 4.19 Persentase Kemunculan Komponen Hakikat Sains Pada Buku Teks

Biologi SMP di Kota Bandung ... 59

4.20 Diagram Persentase Kemunculan Komponen Hakikat Sains Pada Buku Teks Biologi SMP di Kota Bandung ... 60 4.21 Pandangan Hakikat Sains Siswa SMP di Kota Bandung ... 61 4.22 Persentase Rata-Rata Pandangan Hakikat Sains Siswa SMP di Kota


(11)

x

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Instrumen Penelitian Tabel Indikator Hakikat Sains ... 92 2. Instrumen Penelitian Kuesioner Siswa ... 95

LAMPIRAN B

1. Data Tabel Indikator Hakikat Sains Pada Buku yang Dianalisis ... 104 2. Data Kuesioner Siswa SMP ... 232

LAMPIRAN C

1. Surat Izin Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia ... 244 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMPN 5 Bandung ... 245


(12)

1

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan oleh para akademisi, masyarakat dan pemerintah dengan tujuan perolehan pengetahuan yang utuh bagi siswa. Cara yang digunakan adalah dengan melakukan inovasi dan perbaikan berbagai perangkat pembelajaran di antaranya buku teks. Kebutuhan akan buku teks merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran di sekolah. Menurut Adisendjaja dan Romlah (2007), kurang lebih 90% guru Biologi sekolah menengah menggunakan buku teks sebagai acuan dalam pengajaran di kelas, sehingga perolehan pengetahuan siswa sangat bertumpu terhadap buku teks. Diperkuat beberapa penelitian lain, buku teks merupakan media pembelajaran instruksional yang dominan peranannya di kelas, media penyampaian materi kurikulum, dan memiliki titik sentral dalam sistem pendidikan di Indonesia (Suryaman, 2004). Siswa-siswa di pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), mulai memiliki kemampuan untuk membaca dan mereka umumnya belajar dengan membaca buku teks di sekolah selain penyampaian materi dari guru. Lebih jauh, buku teks merupakan faktor yang fundamental dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berdampak terhadap pencapaian literasi sains siswa (Penney et al., 2003).

Buku-buku teks Biologi saat ini lebih menekankan pada dimensi

konten/isi, padahal hal yang mendasar dalam perolehan informasi sains bukanlah hanya sekedar konten/isi. Sains diperoleh dengan melakukan pengamatan, berpikir, melakukan eksperimen, dan memvalidasi (Rutherford dan Ahlgren, 1990). Sains merupakan kumpulan teori dan hukum yang berbeda satu sama lain (Sterling et al., 2010). Pengetahuan ilmiah dalam


(13)

2

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sains yang didasarkan pada bukti, sifatnya tentatif, dan kreativitas ilmuwan yang berperan dalam perolehan sains merupakan beberapa komponen yang tidak terpisahkan dalam hakikat sains. Penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan oleh para ilmuwan sendiri memliki keyakinan dasar dan sikap tertentu tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana cara mereka melihat sebuah fenomena (Rutherford dan Ahlgren, 1990).

Tujuan pendidikan sains adalah agar siswa dapat memiliki kesadaran

tentang literasi sains yang diwujudkan melalui pemahaman hakikat sains, sebab inti dari literasi sains adalah hakikat sains (Lederman et al., 2002). Pemahaman tentang hakikat sains juga berdampak positif terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa sebagai salah satu bentuk dari pendidikan berkarakter (Handoko, 2012). Selain itu, pandangan mengenai pentingnya hakikat sains telah menjadi tujuan utama dalam pendidikan sains (Lederman et al., 2002). Mata Pelajaran Biologi di SMP sebagai bagian dari pendidikan

IPA mengharuskan siswa mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan oleh siswa (BSNP, 2006). Selain itu, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) menuntut penguasaan sikap, konsep, dan keterampilan siswa (BSNP, 2006). Oleh karena itu, hakikat sains harus tertuang di dalam pembelajaran sains termasuk di dalam buku teks. Hakikat sains dalam buku

teks perlu dianalisis agar siswa benar-benar memahami sains secara utuh. Hal ini disebabkan cara pandang seorang siswa tentang sains melalui buku teks akan menentukan arah pandang mereka mengenai sains.

Pentingnya hakikat sains menurut Driver et al. (1996), terdiri dari lima

sisi yaitu sisi kebermanfaatan untuk memahami makna dari sains dan mengelola suatu teknologi dan proses dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi demokratis, hakikat sains penting untuk mengajarkan pembuatan keputusan dalam persoalan sains dalam masyarakat. Sisi kebudayaan hakikat sains, penting untuk menghargai nilai dari sains dalam kebudayaan saat ini. Dari


(14)

3

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sisi moral, hakikat sains membantu dalam memahami norma pada komunitas ilmiah yang membentuk komitmen terhadap nilai moral yang umum pada masyarakat, sedangkan dari sisi pembelajaran sains, hakikat sains penting untuk memfasilitasi pembelajaran tentang sains.

Banyak orang awam mengganggap bahwa sains merupakan susunan

informasi ilmiah yang diperoleh hanya melalui metode ilmiah terutama dengan hanya melakukan eksperimen atau percobaan (McComas, 1998). Banyak juga anggapan umum bahwa hukum dan teori dalam sains merupakan sesuatu hal yang mutlak yang telah dipastikan kebenarannya, sehingga tidak dapat berubah. Selain itu, banyak anggapan bahwa pengetahuan yang ada sekarang merupakan hasil karya dari penemunya sendiri, tanpa dijelaskan ada pihak lain yang berperan dalam penemuan, misalnya perusahaan atau penyandang dana untuk percobaan ilmuwan tersebut (Rutherford dan Ahlgren, 1990). Hal ini merupakan beberapa miskonsepsi tentang hakikat sains yang sebaiknya diluruskan terutama dalam buku teks. Oleh karena itu, perlu pemilihan buku teks yang tepat, agar terjadinya peningkatan informasi sains yang pada akhirnya dapat meningkatkan pandangan hakikat sains bagi siswa.

Penelitian mengenai hakikat sains dalam buku teks Biologi SMP di

Indonesia belum pernah dilakukan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Irez (2009) pada buku teks Biologi di Turki berdasarkan hakikat sains menunjukkan, buku teks Biologi lebih menitikberatkan pada konten. Niaz dan Maza (2011) melakukan penelitian tentang hakikat sains pada buku teks kimia menyebutkan bahwa penulis buku, pengembang kurikulum, dan bahkan para ilmuwan sendiri mengabaikan catatan sejarah dan tidak mengajarkan ilmu seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan. Penelitian lain yang dilakukan Handoko (2012), menunjukkan bahwa buku teks kimia yang dianalisis berdasarkan indikator hakikat sains di SMA kelas XI yang digunakan guru belum mencerminkan hakikat sains secara maksimal. Perlu penelitian lebih lanjut pada buku teks Biologi SMP karena pemahaman


(15)

4

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siswa mengenai hakikat sains akan terus berlanjut ke jenjang berikutnya jika tidak diluruskan dengan benar.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Masalah utama dalam penelitian ini adalah “Apakah buku teks Biologi

SMP yang digunakan dalam pembelajaran di Kota Bandung telah mengandung hakikat sains?” Untuk memandu penelitian ini, permasalahan di atas dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana hakikat sains yang meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif dalam buku teks Biologi SMP yang digunakan di Kota Bandung?

b. Bagaimana pandangan siswa SMP mengenai hakikat sains yang meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif?

C. Batasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian yang dilakukan, peneliti membatasi

permasalahan sebagai berikut :

1. Buku teks Biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku teks Biologi SMP dari penerbit yaitu penerbit A, penerbit B, dan penerbit C yang lolos Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau banyak digunakan di Kota bandung.

2. Konsep yang dianalisis pada buku teks Biologi SMP merupakan konsep materi kelas VII, kelas VIII, dan kelas XI.


(16)

5

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Materi yang dianalisis merupakan halaman pada buku teks Biologi SMP di Kota Bandung yang mewakili tujuh konsep besar Biologi yang terdiri dari Keragaman atau Klasifikasi; Struktur dan Fungsi; Pertumbuhan dan Perkembangan; Kelangsungan Hidup dan Pewarisan Sifat; Lingkungan; Terapan dan Metode Ilmiah.

4. Penelitian ini menggunakan tujuh kategori hakikat sains menurut Lederman et al. (2002), meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh informasi mengenai ruang lingkup kandungan hakikat sains pada buku teks Biologi SMP yang digunakan di Kota Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak di antaranya:

A. Bagi pengembang kurikulum: memberikan informasi bahwa pandangan hakikat sains harus secara eksplisit terkandung di dalam kurikulum. B. Bagi guru: memberikan informasi mengenai pandangan hakikat sains

yang benar pada buku teks dan memberikan masukan dalam memilih buku teks yang mengandung hakikat sains.

C. Bagi siswa: dari sisi kebermanfaatan, hakikat sains penting untuk memahami makna dari sains dan mengelola suatu teknologi dan proses dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi demokratis, hakikat sains penting untuk mengajarkan pembuatan keputusan dalam persoalan sains dalam masyarakat. Dari sisi kebudayaan hakikat sains, penting untuk menghargai nilai dari sains dalam kebudayaan saat ini. Dari sisi moral,


(17)

6

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

hakikat sains membantu dalam memahami norma pada komunitas ilmiah yang membentuk komitmen terhadap nilai moral yang umum pada masyarakat, sedangkan dari sisi pembelajaran sains, hakikat sains memfasilitasi siswa dalam pembelajaran tentang sains.

D. Bagi penulis buku: memberikan informasi pentingnya pandangan mengenai hakikat sains dalam menulis buku teks sehingga diharapkan pandangan hakikat sains terkandung dalam buku teks yang digunakan oleh guru dan siswa.

E. Bagi peneliti: memberikan masukan mengenai bagaimana seharusnya buku teks Biologi yang mengandung hakikat sains.

F. Bagi peneliti lain: penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


(18)

26

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah semua halaman materi pada buku teks Biologi SMP Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX di Kota Bandung yang dianalisis. Adapun sampel pada penelitian ini adalah beberapa halaman pada buku yang dianalisis yang diambil secara acak.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian analisis buku teks biologi ini bersifat fleksibel, tergantung situasi dan kondisi yang mendukung, sedangkan lokasi pengambilan kuesioner siswa sebagai data sekunder untuk mengetahui pandangan siswa mengenai hakikat sains dilaksanakan di SMPN 5 Bandung. Waktu penelitian adalah dari mulai April 2013 hingga Juni 2013.

C. Desain Penelitian

Pengambilan sampel diambil dengan teknik multistage sampling. Multistage sampling adalah penarikan sampel dengan beberapa tahap atau lebih (Cochran, 1991). Hal ini dikarenakan buku teks Biologi SMP yang dianalisis memiliki jenis yang beragam. Setiap buku tersusun dari bab dan setiap bab memiliki jumlah halaman yang berbeda. Pengambilan cuplikan dilakukan dan diadaptasi dari jurnal Chiappetta et al. (1993), yang mengambil 5% halaman dari setiap bab untuk setiap buku yang dianalisis. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan jumlah halaman pada buku terbitan luar negeri sangat banyak. Dalam penelitian ini, sampel diambil sebanyak 20% dengan pertimbangan buku di Indonesia memiliki halaman yang lebih sedikit daripada buku terbitan luar negeri.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis buku teks Biologi, yang dinamakan buku A, buku B, dan buku C dari masing-masing tiga penerbit


(19)

27

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang berbeda, yang lolos BSNP, menggunakan KTSP, atau banyak digunakan di Kota Bandung. Materi yang dianalisis adalah materi Biologi Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX. Tahap pertama dalam pengambilan sampel adalah pemilihan konsep Biologi dalam buku teks Biologi SMP, karena ada beberapa buku teks Biologi SMP yang bergabung dengan Fisika dan Kimia. Tahap kedua adalah pemilihan bab pada tujuh konsep besar Biologi yang dianalisis yang diambil secara acak, terdiri dari bab keragaman atau klasifikasi; struktur dan fungsi; pertumbuhan dan perkembangan; kelangsungan hidup dan pewarisan sifat; lingkungan; terapan; dan metode ilmiah. Tahap ketiga adalah pemilihan halaman yang diambil sebanyak 20% dari setiap bab yang dianalisis dan diambil secara acak. Analisis dilakukan pada setiap paragraf pada buku yang dianalisis. Unit yang dianalisis pada halaman adalah paragraf-paragraf yang lengkap, pertanyaan-pertanyaan, tabel, dan kegiatan laboratorium atau aktifitas hand-on (Chiappetta et al., 1993). Paragraf yang tidak lengkap diambil dari awal paragraf, baik melihat halaman sebelumnya atau setelahnya.

D. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tanpa adanya perlakuan yang diberikan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa dan peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti (Arikunto, 2010). Penelitian ini mendeskripsikan sejauh mana ruang lingkup hakikat sains dalam buku teks Biologi SMP dan sebagai data sekunder dilakukan penyebaran kuesioner untuk melihat sejauh mana pandangan hakikat sains pada siswa SMP.

E. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya definisi operasional mengenai istilah-istilah dalam judul penelitian dengan alasan untuk menghindari


(20)

28

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Adapun definisi operasional untuk penelitian ini adalah:

1. Buku teks Biologi SMP yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tiga penerbit buku teks Biologi SMP masing-masing kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX di sekolah yang telah lolos BSNP, menggunakan KTSP atau banyak digunakan di Kota Bandung.

2. Hakikat sains yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hakikat sains menurut Lederman et al. (2002), yang terdiri dari tujuh komponen hakikat sains meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif.

3. Sains bersifat empiris yang dimaksud pada instrumen lembar indikator hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah sains diperoleh melaui observasi (pengamatan), inferensi, dan bukti yang ada.

4. Teori dan hukum dalam sains yang dimaksud pada instrumen lembar indikator hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah teori merupakan penjelasan kesimpulan dari fenomena yang teramati, sedangkan hukum merupakan pernyataan deskriptif mengenai hubungan antara gejala atau fenomena.

5. Kreativitas dan imajinasi dalam sains yang dimaksud pada instrumen lembar hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah bahwa pengetahuan ilmiah dihasilkan menggunakan imajinasi dan kreativitas manusia.

6. Teori Laden yang dimaksud pada instrumen lembar hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah ilmuwan memiliki subjektivitas yang memengaruhi penyelidikan yang dilakukannya dan teori yang muncul itu tidak berdiri sendiri tetapi tidak terlepas dari teori sebelumnya.

7. Sosial budaya yang melekat dalam sains yang dimaksud pada instrumen lembar hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah sains


(21)

29

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai elemen dan lingkungan intelektual di mana sosial dan budaya itu melekat.

8. Mitos metode ilmiah yang dimaksud pada instrumen lembar hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah terdapat anggapan bahwa pengetahuan ilmiah didapat menggunakan langkah-langkah yang sama dan merupakan satu-satunya cara yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan.

9. Pengetahuan ilmiah bersifat tentatif yang dimaksud pada instrumen lembar hakikat sains menurut Lederman et al. (2002) adalah bahwa pengetahuan ilmiah tidak mutlak, dapat berubah sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau karena adanya bukti yang baru.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk menjaring data yang diperlukan yaitu lembar observasi yang berisi tujuh komponen hakikat sains yang dijabarkan dengan indikator dari masing-masing komponen hakikat sains. Kuesioner berupa pertanyaan terbuka untuk melihat pandangan siswa mengenai hakikat sains. Kedua instrumen tersebut diadaptasi dari jurnal Lederman et al. (2002), yang berjudul Views of Nature of Science Questionnaire: Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science. Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tabel Indikator Hakikat Sains

Indikator hakikat sains yang akan digunakan adalah penjabaran dari definisi komponen hakikat sains dari jurnal Lederman et al. (2002), yang terdiri dari tujuh komponen hakikat sains yang terdiri dari sains bersifat empiris, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif seperti yang terdapat pada lampiran A1.


(22)

30

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Kuesioner Siswa

Kuesioner siswa yang diambil merupakan data sekunder untuk melihat pandangan hakikat sains siswa. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memeroleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2010). Kuesioner siswa yang digunakan berupa pertanyaan terbuka yang terdiri dari sembilan pertanyaan yang dimodifikasi sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa SMP dari jurnal Lederman et al. (2002). Kisi-kisi kuesioner siswa, pertanyaan terbuka berupa soal, dan rubrik jawaban kuesioner terdapat dalam lampiran A2.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis paragraf-paragraf yang lengkap, pertanyaan-pertanyaan, tabel, dan kegiatan laboratorium atau aktifitas hand-on (Chiappetta et al., 1993). dan mencocokkannya dengan indikator hakikat sains yang ada pada lembar observasi indikator hakikat sains menurut Lederman et al. (2002). Selanjutnya adalah menghitung kemunculan indikator hakikat sains yang dianalisis dan menuliskannya dalam tabel dan diagram.

Pengambilan kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi sekolah yang dituju dan memberikan kuesioner untuk diisi oleh siswa masing-masing 20% siswa kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX dari total keseluruhan siswa kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX di sekolah yang telah ditentukan. Tujuan pengambilan kuesioner adalah agar memperkuat hasil penelitian dan melihat pandangan siswa mengenai hakikat sains setelah mempelajari buku teks Biologi di sekolahnya.


(23)

31

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini secara terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pasca pelaksanaan.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Melakukan studi literatur untuk merumuskan masalah yang akan diteliti.

b. Perumusan masalah yang akan diteliti.

c. Melakukan penyusunan proposal yang akan dipresentasikan dalam seminar proposal.

d. Perbaikan proposal penelitian dilakukan setelah mendapat masukan dari para dosen pada saat seminar.

e. Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar indikator hakikat sains dan kuesioner siswa.

f. Judgement instrumen penelitian dilakukan kepada dua dosen termasuk dosen ahli hakikat sains.

g. Perbaikan instrumen dari hasil judgement. h. Melakukan uji coba instrumen.

i. Perbaikan instrumen penelitian berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen.

j. Survei dilakukan ke sekolah-sekolah SMP di Kota Bandung untuk melihat buku dengan penerbit apa saja yang banyak digunakan di Kota Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Melakukan pemilihan buku teks Biologi SMP yang telah lolos BSNP, menggunakan KTSP, atau banyak digunakan di Kota Bandung. Buku yang digunakan terdiri dari tiga penerbit berbeda masing-masing di


(24)

32

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX yang kemudian dinamakan buku A, buku B, dan buku C. Buku A adalah Buku Sekolah Elektronik (BSE), sedangkan buku B dan buku C adalah buku cetak.

b. Melakukan pengambilan sampel pada buku yang dianalisis. Pengambilan sampel dilakukan untuk menentukan halaman pada setiap buku yang akan dianalisis mewakili tujuh konsep besar Biologi dan sampel diambil secara acak. Pengambilan sampel diambil dengan teknik multistage sampling (penarikan sampel beberapa tahap), yang terdiri dari :

1) Pemilihan Konsep Biologi dalam buku teks IPA/Biologi SMP. Dilakukan pemilihan konsep Biologi SMP dikarenakan pada buku teks IPA Terpadu, konsep Biologi disatukan dengan konsep Fisika dan Kimia. Bab yang dianalisis dalam Buku IPA/Biologi SMP adalah hanya konsep Biologi secara keseluruhan di kelas VII, kelas VIII, dan kelas XI.

2) Pemilihan Bab Pada Tujuh Konsep Besar Biologi.

Bab yang dianalisis mewakili masing-masing tujuh konsep besar Biologi dari masing-masing buku yang diambil secara acak. Tujuh konsep besar Biologi tersebut terdiri dari Keragaman atau Klasifikasi; Struktur dan Fungsi; Pertumbuhan dan Perkembangan; Kelangsungan Hidup dan Pewarisan Sifat; Lingkungan; Terapan; Metode Ilmiah.

3) Pemilihan Halaman yang Dianalisis

Halaman yang dianalisis diambil sebanyak 20% dari seluruh jumlah halaman yang ada pada setiap bab yang dianalisis. Unit yang dianalisis pada halaman adalah paragraf-paragraf yang lengkap, pertanyaan-pertanyaan, tabel-tabel, dan kegiatan laboratorium atau aktifitas hand-on (Chiappetta et al., 1993). Paragraf-paragraf yang tidak lengkap diambil dari awal paragraf, baik dengan melihat halaman sebelumnya atau melihat paragraf


(25)

33

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pada halaman setelahnya. Adapun, jumlah bab dan halaman yang dianalisis pada buku teks Biologi SMP yang digunakan masing-masing buku A, buku B, dan buku C dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Bab dan Halaman yang Dianalisis

Buku Kelas Bab ∑ Halaman

dalam Bab

∑ Halaman yang Dianalisis

Halaman yang Dianalisis A VII Gejala Alam dan

Kerja Ilmiah

23 5 171, 172, 173,

175, 178 Keanekargaman

Makhluk Hidup

27 6 187, 188, 190,

193, 194, 202 Ekosistem dan

Pelestarian Sumber Daya Hayati

16 4 221, 222, 226,

227 VIII Pertumbuhan dan

Perkembangan Makhluk Hidup

19 4 5, 7, 15, 17

Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan

19 4 63, 65, 66, 71

IX Pewarisan Sifat 15 3 59, 60, 61

Bioteknologi 15 3 77, 81, 84

B VII Kerja Ilmiah 19 4 2,3,5,6

Klasifikasi Makhluk Hidup

9 2 33, 36

Ekosistem 15 3 133, 142, 144

VIII Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

23 5 5, 9, 11, 15, 18

Sistem Pencernaan Makanan

29 6 51, 58, 63, 69,

76, 78 Sistem Pernapasan

Manusia

15 3 88, 89, 97

Fotosintesis 11 3 147, 152, 155

IX Pewarisan Sifat 23 5 110, 111, 120,

123, 130

Bioteknologi 11 3 137, 141, 145

C VII Pengamatan Objek dan Keselamatan

Kerja

15 3 4,7,8

Keanekaragaman Makhluk Hidup

37 8 21, 22, 25, 27,

37, 38, 40, 51

Ekosistem 28 6 63, 65, 70, 73,

81, 86


(26)

34

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Perkembangan Makhluk Hidup

Sistem dalam Kehidupan Manusia

35 7 27, 34, 38, 46,

52, 53, 54

IX Pewarisan Sifat 18 4 47, 49, 50, 53

Bioteknologi 14 3 69, 70, 77

c. Menganalisis materi per halaman dalam buku yang dicuplik menggunakan instrumen indikator hakikat sains yang diadaptasi dari jurnal Lederman et al. (2002), yang berjudul Views of Nature of Science Questionnaire: Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science. Pernyataan yang sesuai ditulis pada instrumen lembar observasi hakikat sains yang telah dibuat.

d. Memberikan kuesioner kepada siswa SMPN 5 Bandung kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX untuk melihat pandangan hakikat sains siswa SMP yang juga diadopsi dari jurnal Lederman et al. (2002), yang berjudul Views of Nature of Science Questionnaire: Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science. Dari sejumlah siswa yang ada di kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX, dipilih 20% siswa pada masing-masing tingkatan. Cara pengambilan sampel ini diadaptasi dari teknik sampling yang dikemukakan oleh Surakhmad dalam Muqodas (2011). Surakhmad menjelaskan bahwa bila populasi di bawah 100, dapat digunakan sampel sebesar 50%, dan jika berada di antara 100 sampai 1000, maka dipergunakan sampel sebesar 15%-50% dari jumlah populasi. Sehingga peneliti menggunakan sampel siswa sebanyak 20%. Pengambilan data dilakukan dengan mendatangi sekolah yang dituju untuk melihat pandangan siswa mengenai hakikat sains setelah mempelajari buku teks Biologi SMP di sekolahnya.

3. Tahap Pasca Pelaksanaan

Tahap pasca penelitian terdiri atas beberapa tahapan berikut ini:

a. Melakukan pengolahan data instrumen indikator hakikat sains dengan menghitung jumlah kemunculan indikator hakikat sains di setiap halaman yang diteliti dalam buku teks Biologi SMP yang dianalisis.


(27)

35

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Perhitungan persentase kemunculan kategori hakikat sains dilakukan pada masing-masing buku di setiap tingkatan kelas, yang meliputi buku A, buku B, dan buku C.

c. Melakukan pengolahan data kuesioner siswa.

d. Melakukan pembahasan tentang analisis buku dan pandangan hakikat sains siswa.

e. Menarik kesimpulan dari hasil analisis. f. Menyusun laporan hasil penelitian (Skripsi).

I. Analisis Dan Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dan dianalisis. Teknik pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu pengolahan indikator hakikat sains dan kuesioner siswa. Pengolahan indikator hakikat sains adalah sebagai berikut :

1. Menghitung persentase kemunculan tujuh komponen hakikat sains untuk setiap kategori pada setiap tingkatan kelas pada buku yang dianalisis dengan rumus sebagai berikut:

2. Menghitung persentase kemunculan komponen hakikat sains pada tujuh konsep besar Biologi yang dianalisis dengan rumus sebagai berikut:

3. Menghitung persentase kemunculan tujuh komponen hakikat sains untuk setiap kategori pada setiap buku yang dianalisis dengan rumus sebagai berikut:


(28)

36

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Menghitung rata-rata persentase kemunculan hakikat sains untuk setiap kategori pada setiap buku teks Biologi SMP yang dianalisis dengan rumus:

Data kuesioner siswa dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Pembacaan semua jawaban kuesioner siswa.

2. Pemeriksaan dilakukan pernomor dengan mencocokan kategori hakikat sains yang benar dengan rubrik jawaban yang telah dibuat.

3. Pengelompokkan jawaban siswa. 4. Rekapituasi skor jawaban siswa.

5. Penentuan kategori hakikat sains pada kuesioner siswa yang telah diolah. Kategori yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Hakikat Sains Siswa

Skor Akhir Pandangan Hakikat Sains Siswa

3,21 – 4,00 Sangat Rendah

2,41 – 3,20 Rendah

1,61 – 2,40 Cukup

0,81 – 1,60 Tinggi

0,00 – 0,80 Sangat Tinggi

5. Menghitung persentase jumlah siswa pada setiap kategori pandangan hakikat sains siswa di setiap tingkatan kelas.


(29)

37

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6. Menghitung rata-rata persentase jumlah siswa pada setiap kategori hakikat sains pada ketiga tingkatan kelas.

6. Pembahasan jawaban siswa.


(30)

38

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

J. Alur Penelitian

Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Perumusan Masalah

Penyusunan Proposal Penelitian

Pelaksanaan Seminar Proposal

Penyusunan Instrumen Penelitian (Lembar Indikator Hakikat Sains dan Kuesioner Siswa)

Perbaikan

Judgment Instrumen (Lembar Indikator Hakikat Sains dan Kuesioner Siswa)

Uji Coba Instrumen

Perbaikan

Pengumpulan Data (Lembar Indikator Hakikat Sains dan Kuesioner Siswa)

Analisis Data (Lembar Indikator Hakikat Sains dan Kuesioner Siswa)

Perbaikan

Penulisan Laporan Akhir (skripsi Pembahasan Data dan Kesimpulan


(31)

39

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


(32)

86

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Analisis yang dilakukan pada buku teks Biologi masing-masing pada buku

A, buku B, dan buku C di Kota Bandung berdasarkan hakikat sains, diperoleh urutan proporsi kategori hakikat sains sebagai berikut: teori dan hukum dalam sains (67%), sains bersifat empiris (9,7%), sosial budaya pengetahuan yang melekat dalam sains (7,8%), kreativitas dan imajinasi dalam sains (6%), teori Laden (4%), mitos metode ilmiah (3%), dan sifat tentatif ilmu pengetahuan (2,5%). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum buku teks Biologi SMP di Kota Bandung, lebih banyak menyajikan teori dan hukum dalam sains (67%) dan kurang menyajikan komponen hakikat sains yang lain seperti sains bersifat empiris, sosial budaya pengetahuan yang melekat dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, mitos metode ilmiah, dan sifat tentatif ilmu pengetahuan. Buku teks Biologi SMP yang dianalisis sudah menyajikan ketujuh komponen hakikat sains, akan tetapi proporsinya tidak seimbang. Selain itu ditemukan beberapa miskonsepsi tentang hakikat sains di dalam buku teks yang dianalisis.

Hasil analisis kuesioner siswa, diperoleh urutan proporsi kategori rendah (56%), cukup (30,8%), dan sangat rendah (13,2%). Data kuesioner menunjukan bahwa pengetahuan hakikat sains siswa berada pada kategori rendah (56%) dan pengetahuan siswa tentang pandangan hakikat sains lebih banyak didapat dari buku teks yang dibacanya, sehingga pandangan hakikat sains siswa sangat bergantung kepada buku teks.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh, ada beberapa saran dari hasil penelitian

ini, antara lain:


(33)

87

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian

selanjutnya untuk melakukan penelitian analisis buku teks tentang hakikat sains khusus hanya pada masing-masing jenjang pendidikan karena penelitian tentang analisis buku berdasarkan hakikat sains ini masih sangat sedikit di Indonesia.

2. Penulis Buku Teks

Dalam penulisan buku teks khususnya Biologi, penulis sebaiknya

tidak saja mengacu pada kurikulum di Indonesia, tetapi juga mengacu pada keseimbangan hakikat sains yang disarankan oleh pakar hakikat sains. Penyajian materi tidak hanya menekankan pada salah satu aspek saja dalam hal ini teori dan hukum dalam sains, tetapi juga kategori hakikat sains lainnya seperti sains bersifat empiris, kreativitas dan imajinasi dalam sains, sosial budaya yang melekat pada sains, teori Laden, mitos metode ilmiah, dan sifat tentatif ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan pengembangan materi dalam buku teks pelajaran Biologi SMP yang mengandung hakikat sains, diadaptasi dari jurnal Lederman et al. (2002), penulis menyarankan beberapa kriteria agar buku teks biologi mengandung komponen hakikat sains yang baik yaitu sebagai berikut: a. Menyajikan sains bersifat empiris yang menyatakan bahwa sains untuk

memerolehnya didasarkan pada observasi (pengamatan), inferensi, dan bukti yang ada.

b. Menyajikan teori dan hukum ilmiah dikarenakan komponen ini merupakan komponen hakikat sains paling penting, namun sebaiknya terlebih dahulu ada penjelasan perbedaan antara teori dan hukum disertai contoh masing-masing teori dan hukum dalam sains.

c. Menyajikan kreativitas dan imajinasi dalam sains termasuk merangsang siswa untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya dengan tidak selalu menyajikan kegiatan praktikum dalam bentuk resep yang harus diikuti siswa, namun bisa dengan cara menugaskan siswa untuk


(34)

88

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

merancang percobaannya sendiri untuk menemukan sebuah pengetahuan.

d. Menyajikan Teori Laden yang menyatakan ilmuwan memiliki subjektivitas yang memengaruhi penyelidikan yang dilakukannya, menyatakan bahwa teori yang muncul tidak berdiri sendiri karena tidak terlepas dari teori-teori sebelumnya. Selain itu disebutkan bahwa ada pihak lain yang berperan dalam penemuan percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan.

e. Menyajikan sosial budaya yang melekat dalam sains dan lebih banyak menyajikan masalah yang menuntut siswa melakukan inkuiri ilmiah tentang masalah di sekitar lingkungannya.

f. Menyajikan bahwa perolehan pengetahuan tidak hanya diperoleh dengan metode ilmiah, namun banyak cara untuk memeroleh ilmu di antaranya dengan melakukan observasi/pengamatan, spekulasi, analisis, eksperimen, berpikir secara induktif dan deduktif.

g. Menyajikan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif, dapat berubah karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau karena adanya bukti yang baru.

3. Guru

Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang hakikat sains, sebaiknya guru dapat memilihkan buku teks yang tidak hanya mengacu pada kurikulum yang berlaku di Indonesia, tetapi juga yang memuat komponen hakikat sains.


(35)

89

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abd-El-Khalick, F., & Lederman. N. G. (2000). “The Influence of History of Science Courses on Students' Views of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 37, (10), 1057-1095.

Adisendjaja, Y. H. & Romlah, O. (2007). Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Tidak diterbitkan.

American Association for the Advancement of Science. (1993). Benchmarks for science literacy: A Project 2061 report. New York: Oxford University Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.

Chiappeta, E.L, Fillman, D.A, & Sethna, G.H. (1993). “Do Middle School Life Science Textbooks Provide a Balance of Scientific Literacy Themes?”. Journal of research in science teaching. 28, (8), 713-725.

Cochran, W. G. (1991). Teknik Penarikan Sampel. Jakarta : Universitas Indonesia (U.I Press).

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. [Online]. Tersedia : akademik.um.ac. id/wp../PERMENDIKNAS-NOMOR-2TAHUN-2008.doc [15 Januari 2013]

Driver, R. et al. (1996). Young People’s Images of Science. Buchingkam: Open University Press.


(36)

90

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Halim, A. (2000). Kamus Lengkap 500 juta Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris. Surabaya. Penerbit: Fajar Mulya.

Handoko, E.A. (2012). Analisis Hakikat Sains (The Nature of Science) Dalam Buku Teks Pelajaran Kimia SMA Kelas XI. [Online]. Tersedia : http://library.um.ac.id/freecontents/download/ pub/pub.php/55977.pdf. [18 November 2012]

Irez, S. (2009). Nature of Science as depicted in Turkish Biology Textbooks. [Online]. Tersedia : http:// libra.msra.cn/Publication/39376823/nature-of-science-as-depicted in-turkish-biology textbooks.[18 November 2012]

Lederman, N.G. et al. (2002). “Views of Nature of Science Questionnaire : Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 39, (6), 497-521.

McComas, W.F. (2003). “A Textbook Case of The Nature of Science: Laws and Theories in the Science in Biology”. International Journal of Science and Mathematics Education. 1, (2), 141-155.

McComas, W.F. (1998). The Principal Elements of The Nature of Science: Dispelling The Myths. Los Angeles: University of Southern California.

Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling. Tesis Jurusan Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana UPI : tidak diterbitkan.

Niaz, M. & Maza, A. (2011). “Nature of Science in General Chemistry Textbooks”. Springer Brief in Education. 2, 1-37.

Penney, K. et al. (2003). “The Anatomy of Junior High School Science Textbooks : An Analysis of Textual Characteristics and a Comparison to Media Reports of Science”. Canadian Jurnal of Science, Mathematics and Technology Education. 3, (4), 415-436.


(37)

91

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rutherford, J. F, dan Ahlgren, A. (1990). Science For All Americans. New York: Oxford University Press.

Schwartz, R.S., Lederman, N.G., & Crawford, B.A. (2004). “Developing Views of Nature of Science in an Authentic Context: An Explicit Approach to Bridging the Gap Between Nature of Science and Scientific Inquiry”. Journal of Science Teacher Education. 88, (4), 610-645.

Sterling, D., et al. (2010). Virginia Mathematics and Science Coalition Scientific Inquiry and the Nature of Science Task Force Report. [Online]. Tersedia : http://vamsc.org/.../VMSC_Inquiry_and_NOS White _Paper_ 5 _11 10.doc. [18 November 2012].

Suryaman, M. (2004). Dimensi-Dimensi Kontekstual Di Dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia : http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/view/147 [18 November 2012]

Tarigan, H. G & Tarigan D. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(1)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Analisis yang dilakukan pada buku teks Biologi masing-masing pada buku

A, buku B, dan buku C di Kota Bandung berdasarkan hakikat sains, diperoleh urutan proporsi kategori hakikat sains sebagai berikut: teori dan hukum dalam sains (67%), sains bersifat empiris (9,7%), sosial budaya pengetahuan yang melekat dalam sains (7,8%), kreativitas dan imajinasi dalam sains (6%), teori Laden (4%), mitos metode ilmiah (3%), dan sifat tentatif ilmu pengetahuan (2,5%). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum buku teks Biologi SMP di Kota Bandung, lebih banyak menyajikan teori dan hukum dalam sains (67%) dan kurang menyajikan komponen hakikat sains yang lain seperti sains bersifat empiris, sosial budaya pengetahuan yang melekat dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, mitos metode ilmiah, dan sifat tentatif ilmu pengetahuan. Buku teks Biologi SMP yang dianalisis sudah menyajikan ketujuh komponen hakikat sains, akan tetapi proporsinya tidak seimbang. Selain itu ditemukan beberapa miskonsepsi tentang hakikat sains di dalam buku teks yang dianalisis.

Hasil analisis kuesioner siswa, diperoleh urutan proporsi kategori rendah (56%), cukup (30,8%), dan sangat rendah (13,2%). Data kuesioner menunjukan bahwa pengetahuan hakikat sains siswa berada pada kategori rendah (56%) dan pengetahuan siswa tentang pandangan hakikat sains lebih banyak didapat dari buku teks yang dibacanya, sehingga pandangan hakikat sains siswa sangat bergantung kepada buku teks.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh, ada beberapa saran dari hasil penelitian

ini, antara lain:


(2)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian

selanjutnya untuk melakukan penelitian analisis buku teks tentang hakikat sains khusus hanya pada masing-masing jenjang pendidikan karena penelitian tentang analisis buku berdasarkan hakikat sains ini masih sangat sedikit di Indonesia.

2. Penulis Buku Teks

Dalam penulisan buku teks khususnya Biologi, penulis sebaiknya

tidak saja mengacu pada kurikulum di Indonesia, tetapi juga mengacu pada keseimbangan hakikat sains yang disarankan oleh pakar hakikat sains. Penyajian materi tidak hanya menekankan pada salah satu aspek saja dalam hal ini teori dan hukum dalam sains, tetapi juga kategori hakikat sains lainnya seperti sains bersifat empiris, kreativitas dan imajinasi dalam sains, sosial budaya yang melekat pada sains, teori Laden, mitos metode ilmiah, dan sifat tentatif ilmu pengetahuan. Berkaitan dengan pengembangan materi dalam buku teks pelajaran Biologi SMP yang mengandung hakikat sains, diadaptasi dari jurnal Lederman et al. (2002), penulis menyarankan beberapa kriteria agar buku teks biologi mengandung komponen hakikat sains yang baik yaitu sebagai berikut: a. Menyajikan sains bersifat empiris yang menyatakan bahwa sains untuk

memerolehnya didasarkan pada observasi (pengamatan), inferensi, dan bukti yang ada.

b. Menyajikan teori dan hukum ilmiah dikarenakan komponen ini merupakan komponen hakikat sains paling penting, namun sebaiknya terlebih dahulu ada penjelasan perbedaan antara teori dan hukum disertai contoh masing-masing teori dan hukum dalam sains.

c. Menyajikan kreativitas dan imajinasi dalam sains termasuk merangsang siswa untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasinya dengan tidak selalu menyajikan kegiatan praktikum dalam bentuk resep yang harus diikuti siswa, namun bisa dengan cara menugaskan siswa untuk


(3)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

merancang percobaannya sendiri untuk menemukan sebuah pengetahuan.

d. Menyajikan Teori Laden yang menyatakan ilmuwan memiliki subjektivitas yang memengaruhi penyelidikan yang dilakukannya, menyatakan bahwa teori yang muncul tidak berdiri sendiri karena tidak terlepas dari teori-teori sebelumnya. Selain itu disebutkan bahwa ada pihak lain yang berperan dalam penemuan percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan.

e. Menyajikan sosial budaya yang melekat dalam sains dan lebih banyak menyajikan masalah yang menuntut siswa melakukan inkuiri ilmiah tentang masalah di sekitar lingkungannya.

f. Menyajikan bahwa perolehan pengetahuan tidak hanya diperoleh dengan metode ilmiah, namun banyak cara untuk memeroleh ilmu di antaranya dengan melakukan observasi/pengamatan, spekulasi, analisis, eksperimen, berpikir secara induktif dan deduktif.

g. Menyajikan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif, dapat berubah karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau karena adanya bukti yang baru.

3. Guru

Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang hakikat sains, sebaiknya guru dapat memilihkan buku teks yang tidak hanya mengacu pada kurikulum yang berlaku di Indonesia, tetapi juga yang memuat komponen hakikat sains.


(4)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abd-El-Khalick, F., & Lederman. N. G. (2000). “The Influence of History of Science Courses on Students' Views of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 37, (10), 1057-1095.

Adisendjaja, Y. H. & Romlah, O. (2007). Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Tidak diterbitkan.

American Association for the Advancement of Science. (1993). Benchmarks for science literacy: A Project 2061 report. New York: Oxford University Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.

Chiappeta, E.L, Fillman, D.A, & Sethna, G.H. (1993). “Do Middle School Life Science Textbooks Provide a Balance of Scientific Literacy Themes?”. Journal of research in science teaching. 28, (8), 713-725.

Cochran, W. G. (1991). Teknik Penarikan Sampel. Jakarta : Universitas Indonesia (U.I Press).

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. [Online]. Tersedia : akademik.um.ac. id/wp../PERMENDIKNAS-NOMOR-2TAHUN-2008.doc [15 Januari 2013]

Driver, R. et al. (1996). Young People’s Images of Science. Buchingkam: Open University Press.


(5)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Halim, A. (2000). Kamus Lengkap 500 juta Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris. Surabaya. Penerbit: Fajar Mulya.

Handoko, E.A. (2012). Analisis Hakikat Sains (The Nature of Science) Dalam Buku Teks Pelajaran Kimia SMA Kelas XI. [Online]. Tersedia : http://library.um.ac.id/freecontents/download/ pub/pub.php/55977.pdf. [18 November 2012]

Irez, S. (2009). Nature of Science as depicted in Turkish Biology Textbooks. [Online]. Tersedia : http:// libra.msra.cn/Publication/39376823/nature-of-science-as-depicted in-turkish-biology textbooks.[18 November 2012]

Lederman, N.G. et al. (2002). “Views of Nature of Science Questionnaire : Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 39, (6), 497-521.

McComas, W.F. (2003). “A Textbook Case of The Nature of Science: Laws and

Theories in the Science in Biology”. International Journal of Science and Mathematics Education. 1, (2), 141-155.

McComas, W.F. (1998). The Principal Elements of The Nature of Science: Dispelling The Myths. Los Angeles: University of Southern California.

Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling. Tesis Jurusan Bimbingan dan Konseling Sekolah Pasca Sarjana UPI : tidak diterbitkan.

Niaz, M. & Maza, A. (2011). “Nature of Science in General Chemistry Textbooks”. Springer Brief in Education. 2, 1-37.

Penney, K. et al. (2003). “The Anatomy of Junior High School Science Textbooks : An Analysis of Textual Characteristics and a Comparison to Media Reports of Science”. Canadian Jurnal of Science, Mathematics and Technology Education. 3, (4), 415-436.


(6)

Annisa Noor Aulia, 2013

Analisis Buku Teks Biologi SMP Di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rutherford, J. F, dan Ahlgren, A. (1990). Science For All Americans. New York: Oxford University Press.

Schwartz, R.S., Lederman, N.G., & Crawford, B.A. (2004). “Developing Views of Nature of Science in an Authentic Context: An Explicit Approach to Bridging the Gap Between Nature of Science and Scientific Inquiry”. Journal of Science Teacher Education. 88, (4), 610-645.

Sterling, D., et al. (2010). Virginia Mathematics and Science Coalition Scientific Inquiry and the Nature of Science Task Force Report. [Online]. Tersedia : http://vamsc.org/.../VMSC_Inquiry_and_NOS White _Paper_ 5 _11 10.doc. [18 November 2012].

Suryaman, M. (2004). Dimensi-Dimensi Kontekstual Di Dalam Penulisan Buku

Teks Pelajaran Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia :

http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/view/147 [18 November 2012]

Tarigan, H. G & Tarigan D. (2009). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.