ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS.

(1)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh:

ARRUM NUUR HAYYU 1006593

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya meyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Lembar Kerja Siswa Biologi SMA di Kota Cimahi Berdasarkan Hakikat Sains” ini beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pikah lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014 Yang memuat pernyataan,

Arrum Nuur Hayyu NIM. 1006593


(3)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ARRUM NUUR HAYYU

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M. Sc. NIP. 195512191980021001

Pembimbing II

Any Aryani, M.Si. NIP. 197105302001122001

Mengetahui,


(4)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. H. Riandi M. Si. NIP. 196305011988031002


(5)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan hakikat sains pada Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi SMA Negeri dan mengetahui pemahaman hakikat sains siswa di Kota Cimahi. Lembar Kerja Siswa yang digunakan adalah LKS Biologi SMA kelas X, XI dan XII dari dua sekolah yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data diperoleh menggunakan lembar penilaian kemunculan tujuh komponen hakikat sains yang telah diadaptasi dari Lederman et.al (2002), sedangkan pemahaman siswa diperoleh dari lembar kuesioner. Hasil analisis LKS menunjukkan rata-rata proporsi kemunculan hakikat sains dari kedua LKS pada komponen sains bersifat empiris sebesar 55,67%; teori dan hukum dalam sains sebesar 15,16%; kreativitas dan imajinasi dalam sains sebesar 10,05%; teori laden sebesar 4,22%; sosial dan budaya yang melekat dalam sains sebesar 10,62%; mitos metode ilmiah sebesar 0,65% dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif sebesar 3,63%. Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS Biologi SMA yang telah dianalisis sudah memuat ketujuh komponen hakikat sains, sedangkan hasil jawaban kuesioner pemahaman hakikat sains siswa menunjukkan pemahaman yang rendah.

Kata kunci: analisis LKS, LKS Biologi SMA, hakikat sains. ABSTRACT

Analysis of Senior High School Biology Worksheet in Cimahi City based on Nature of Science

The aim of this research is to analyze the emergence of the nature of science on senior high school biology worksheet and to know the student comprehension of the nature of science in Cimahi City. The worksheet that used in this research is senior high school biology worksheet grade 10, 11 and 12 from two different school. The method was used in this research is descriptif. The data was obtained using assesment sheet of seven elements of nature of science that adapted from Lederman et.al (2002), while the student comprehension using quesioner sheet. The average proportions of the emergence of the nature on science from the both of the worksheet is: the empirical nature of science knowledge was 55,67%, scientific theories and laws was 15,16%; the creative and imajinative nature of scientific knowledge was 10,05%; the theory Laden nature of scientific knowledge was 4,22%; the social and cultural embeddedness of sciencetific knowledge was 10,62%; myth of scientific methods was 0,65%; the tentative nature of scientific knowledge was 3,63%. The result show that senior high school biology worksheet was include the seven elements of the nature of science, while the student quesioner of nature on science show the low comprehension.

Key word: worksheet analyze, senior high school biology student worksheet, the nature of science.


(6)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ... i

ABSTRAK ... ... ii

KATA PENGANTAR ... ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... ... iv

DAFTAR ISI ... ... vi

DAFTAR TABEL ... ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ... x

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

A. Latar Belakang ... ... 1

B. Rumusan Masalah ... ... 4

C. Pertanyaan Penelitian ... ... 4

D. Batasan Masalah... ... 5

E. Tujuan Penelitian ... ... 6

F. Manfaat Penelitian ... ... 7

BAB II HAKIKAT SAINS, PENTINGNYA HAKIKAT SAINS, KOMPONEN HAKIKAT SAINS, MISKONSEPSI HAKIKAT SAINS, KONSEP BESAR DALAM BIOLOGI DAN LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA ... ... 9

A. Lembar Kerja Siswa Biologi SMA ... ... 9

B. Hakikat Sains ... ... 12

C. Pentingnya Hakikat Sains dalam Pendidikan IPA ... ... 13

D. Komponen Hakikat Sains ... ... 14

E. Miskonsepsi Hakikat Sains ... ... 16

F. Konsep Besar Biologi ... ... 21


(7)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Metode dan Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Definisi Operasional... 27

D. Instrumen Penelitian... 27

E. Prosedur Penelitian... 28

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 29

G. Alur Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Data dan Pembahasan Hasil Analisis LKS A ... 32

B. Data dan Pembahasan Hasil Analisis LKS B ... 39

C. Data dan Pembahasan Hasil Perbandingan LKS A dan LKS B... 45

D. Data dan Pembahasan Hasil Analisis Per Konsep/Bab ... 50

E. Data dan Pembahasan Hasil Kuesioner Pemahaman Siswa ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 78


(8)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang berusaha dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas pendidikannya. Menurut UNESCO dalam Education For All Global Monitoring Report (2012) yang dikeluarkan setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara (Dwikk, 2013). Banyak hal yang dapat menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, faktor tersebut antara lain: pembelajaran hanya pada buku paket, mengajar satu arah, aturan yang mengikat, guru tidak menanamkan diskusi dua arah, metode pertanyaan terbuka tidak dipakai, dan kurangnya sarana belajar (Fauzan, 2010).

Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Indonesia. Pembelajaran sains harus menarik dan tidak bersifat hafalan. Guru membelajarkan siswa melalui penjabaran dan penjelasan konsep-konsep yang terangkum dalam buku teks sebagai bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan guru merupakan sarana belajar yang mampu meningkatkan pemahaman siswa. Sarana belajar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Dikti, 2010). Bahan ajar tersusun secara sistematis, bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (Dikti, 2010). Salah satu bahan ajar yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Surachman yang dikutip oleh Sumarni (dalam Widjajanti, 2008) LKS merupakan jenis

hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah.

Menurut Slamet yang dikutip oleh Sumarni (dalam Widjajanti, 2008) pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal berupa


(9)

2

kemampuan awal siswa dan faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran. Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam pembelajaran.

Menurut Wildman (2012) sebagian orang merasakan bahwa dengan menggunakan LKS di dalam kelas mampu menghasilkan pembelajaran yang efektif, namun tanpa pengawasan dan penerapan sewajarnya dapat menimbulkan kontraproduktif dalam pengembangan literasi, sehingga dalam penggunaanya pun perlu pengawasan dan bimbingan yang sesuai. Demircioglu & Kaymakci (2011) melaporkan bahwa LKS membantu siswa dalam membangun pengetahuan, melalui perkiraan siswa dan mendapatkan umpan balik, penggunaan sebagai tambahan materi dari buku teks, dan membangun pencapaian dari beberapa strategi mengajar.

Lembar Kerja Siswa (LKS) Biologi yang digunakan harus dapat menghubungkan sains/Biologi dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu juga LKS Biologi seharusnya dapat memberikan gambaran bahwa bagaimana sains, teknologi dan masyarakat saling berhubungan. Hal tersebut merupakan salah satu komponen dari hakikat sains. Siswa harus memahami dan mampu menerapkan komponen-komponen hakikat sains dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat hakikat sains penting untuk memahami dan mengembangkan kebiasaan ilmiah, mengelola suatu teknologi dan proses dalam kehidupan sehari-hari juga penting untuk mengajarkan pembuatan keputusan dalam persoalan sains dalam masyarakat. Dilihat dari sisi kebudayaan pun hakikat sains penting untuk menghargai nilai dari sains dalam keberbudayaan saat ini. Hakikat sains membantu dalam memahami norma pada komunitas ilmiah yang membentuk komitmen terhadap nilai moral yang umum pada masyarakat, sedangkan dari sisi pembelajaran sains, hakikat sains memfasilitasi siswa dalam pembelajaran tentang sains.

Usaha perbaikan pendidikan sains menekankan kepada pembelajaran untuk seluruh masyarakat dan mengidentifikasi literasi sains sebagai tujuan utama dalam pembelajaran. Pengembangan literasi sains memerlukan pandangan yang luas dari sains yang mencakup tiga komponen utama, yaitu pengetahuan ilmiah, metode sains, dan hakikat sains (Indriyani, 2013). Pengetahuan ilmiah mencakup seluruh fakta-fakta ilmiah, definisi, hukum,


(10)

3

teori dan konsep yang biasanya berhubungan dengan pengajaran sains. Hakikat sains menggambarkan sains sebagai cara yang penting untuk memahami dan menjelaskan apa yang terjadi di dunia, mengakui nilai-nilai dan keyakinan yang melekat kepada pengembangan pengetahuan ilmiah (Sterling, 2010).

Pembelajaran sains memiliki tujuan agar siswa mampu memahami hakikat sains (Laderman, et al., 2010). Sumber pengetahuan sains siswa dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti media informasi, fenomena-fenomena alam yang siswa temui sehari-hari, berdiskusi dengan teman, guru dan orang tua, serta buku dan bahan ajar lainnya termasuk LKS di sekolah yang guru berikan. Berbagai sumber informasi tersebut berpengaruh dalam pemahaman sains dan akan berbeda pemahamannya bagi setiap siswa.

Menurut Widjajanti (2008), lembar kerja yang telah disusun perlu diukur kualitasnya agar dapat di pertanggungjawabkan hasilnya. Hasil penilaian dari maing-masing unsur penilai digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki LKS dan data hasil penilaian oleh konsumen dapat dianalisis secara statistik sebagai dasar pengambilan kesimpulan (Widjajanti, 2008). Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Wildman (2012), LKS mampu menghasilkan pembelajaran yang efektif namun perlu dilakukan pengawasan dalam penggunaanya. Perkembangan dan penyusunan LKS pada masa kini harus lebih diperhatikan. Misalnya, penyusunan LKS akan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dimasing-masing kotanya.

Salah satu kota berkembang di Indonesia yang siswanya mampu bersaing di dunia global adalah Kota Cimahi. Berdasarkan data yang dikutip oleh Koran Pikiran Rakyat, menyatakan bahwa Kota Cimahi masih memiliki permasalahan di bidang pendidikan yaitu pemerataan kualitas guru yang berpengaruh terhadap kualitas muridnya kelak, maka dari itu LKS yang digunakan di sekolah dapat membantu siswa memperoleh pengetahuannya melalui kegiatan-kegiatan dan diskusi yang tercakup di dalamnya. Berdasarkan aspek tersebut, LKS yang digunakan harus memiliki kriteria tertentu. Lembar Kerja Siswa yang disusun harus sesuai dengan SK dan KD yang telah ada.


(11)

4

Perkembangan analisis LKS sejauh ini masih terkonsentrasi terhadap konsep-konsep atau materi pembelajaran yang terkandung dalam LKS, sedangkan cara penyusunan dan kualitas LKS belum terlalu banyak diteliti oleh para ahli termasuk bagaimanakah kandungan hakikat sains yang terkandung dalam LKS Biologi SMA. Penyusunan materi dalam LKS Biologi SMA berdasarkan hakikat sains perlu diperhatikan. Hakikat sains mengarahkan siswa bekerja secara ilmiah, mengarahkan siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri juga karena mampu memberikan pengetahuan sains secara meluas bagi siswa dan membentuk karakter siswa dalam bersikap ilmiah. Oleh karena itu, melalui pemilihan LKS yang tepat diharapkan terjadi peningkatan pemahaman sains siswa. Pemilihan LKS ini melalui cara analisis LKS berdasarkan hakikat sains yang akan dilakukan oleh peneliti.

B. Rumusan Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana hakikat sains dalam Lembar Kerja Siswa Biologi SMA Negeri yang digunakan di Kota Cimahi?

2. Bagaimana pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains dalam Lembar Kerja Siswa Biologi SMA Negeri yang digunakan di Kota Cimahi?

C. Pertanyaan penelitian

Pertanyaan penelitian dari masalah penelitian ini antara lain:

1. Bagaimanakah hakikat sains yang bersifat empiris ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

2. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi teori dan hukum sains ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

3. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi kreativitas dan imajinasi dalam sains ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

4. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi teori Laden dalam sains ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?


(12)

5

5. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi sosial dan budaya yang melekat pada sains ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

6. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi mitos metode ilmiah ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

7. Bagaimanakah hakikat sains yang meliputi pengetahuan ilmiah bersifat tentatif ada dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

8. Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang bersifat empiris dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

9. Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang meliputi teori dan hukum sains dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi? 10.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang

meliputi kreativitas dan imajinasi dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

11.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang meliputi teori Laden dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi? 12.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang

meliputi sosial dan budaya yang melekat pada sains dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

13.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang meliputi mitos metode ilmiah dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi? 14.Bagaimanakah pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains yang

meliputi pengetahuan ilmiah bersifat tentatif dalam LKS SMA Negeri di Kota Cimahi?

D. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek berikut: 1. Lembar kerja siswa Biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

LKS Biologi SMA dari berbagai penerbit yang diambil dari dua SMA Negeri di Kota Cimahi dan menggunakan Kurikulum KTSP.

2. Konsep yang dianaliasis pada LKS Biologi SMA merupakan konsep materi kelas X, kelas XI, dan kelas XII yang mewakili konsep besar biologi (keragaman atau klasifikasi, struktur, fungsi, pertumbuhan dan


(13)

6

perkembangan, kelangsungan hidup dan pewarisan sifat, lingkungan, dan terapan).

3. Penelitian ini menggunakan tujuh kategori hakikat sains menurut Lederman et al. (2002), meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kandungan hakikat sains pada Lembar Kerja Siswa Biologi SMA di Kota Cimahi yang dijabarkan:

1. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa sains bersifat empiris pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

2. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa teori dan hukum sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

3. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa kreativitas dan imajinasi dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

4. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa teori Laden pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

5. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa sosial dan budaya pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

6. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa mitos metode ilmiah pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

7. Untuk mengetahui kandungan hakikat sains berupa pengetahuan ilmiah bersifat tentatif pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

8. Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa pengetahuan ilmiah bersifat tentatif pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

9. Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa teori dan hukum sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.


(14)

7

10.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa kreativitas dan imajinasi dalam sains pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

11.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa teori Laden pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

12.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa sosial dan budaya pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

13.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa mitos metode ilmiah pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

14.Untuk mengetahui pemahaman siswa SMA mengenai hakikat sains berupa pengetahuan ilmiah bersifat tentatif pada LKS SMA Negeri di Kota Cimahi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

1. Bagi pembuat kurikulum: memberikan informasi bahwa pandangan hakikat sains harus diperhatikan dalam kurikulum.

2. Bagi penulis LKS: memberikan informasi pentingnya pandangan mengenai hakikat sains dalam penulisan LKS, sehingga diharapkan pandangan hakikat sains terkandung dalam lembar kerja siswa yang digunakan oleh guru dan siswa

3. Bagi siswa: hakikat sains penting untuk memahami dan mengembangkan kebiasaan imiah, mengelola suatu teknologi dan proses dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi demokratis, hakikat sains penting untuk mengajarkan pembuatan keputusan dalam persoalan sains dalam masyarakat. Dari sisi kebudayaan hakikat sains penting untuk menghargai nilai dari sains dalam keberbudayaan saat ini. Dari sisi moral, hakikat sains membantu dalam memahami norma pada komunitas ilmiah yang membentuk komitmen terhadap nilai moral yang umum pada masyarakat, sedangkan dari sisi pembelajaran sains, hakikat sains memfasilitasi siswa dalam pembelajaran tentang sains.


(15)

8

4. Bagi guru: memberikan informasi mengenai pandangan hakikat sains yang benar pada lembar kerja siswa dan memberikan masukan dalam memilih lembar kerja siswa yang mengandung hakikat sains.

5. Bagi peneliti: penelitian ini menjadi tempat bagi peneliti untuk mengembangkan keilmuan dalam melakukan suatu penelitian dan menjadi masukan bagaimana seharusnya lembar kerja siswa Biologi yang mengandung hakikat sains.


(16)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tanpa adanya perlakuan yang diberikan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa dan peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti (Arikunto, 2010). Penelitian ini mendeskripsikan sejauh mana ruang lingkup hakikat sains dalam LKS Biologi SMA.

Data berasal dari LKS Biologi SMA yang telah ditentukan dan didukung dengan data pemahaman siswa yang terjaring melalui kuesioner pemahaman hakikat sains. Data yang berasal dari LKS Biologi SMA yang terpilih diakumulasikan tiap komponennya dan dihitung proporsi kemunculan tiap komponennya pada masing-masing LKS.

Penilaian hasil skoring kuesioner siswa dilakukan setelah memberikan skor pada tiap butir pertanyaan inti dengan mengacu pada rubrik dan kisi-kisi yang telah disusun. Hasil skoring digunakan untuk menentukan tingkat pemahaman siswa tentang hakikat sains. Pertama-tama, hasil skoring dari kuesioner siswa dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan ketentuan. Berdasarkan perhitungan peneliti, kategori pemahaman siswa tentang hakikat sains dibagi menjadi lima, yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi. Jika skor kuesioner total tertinggi adalah: skor tertinggi x jumlah pertanyaan = 4 x 7 = 28 dan terendah adalah: 0 x 7 = 0, maka peneliti menentukan kategori pemahaman siswa terhadap sains dengan kategori Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi berdasarkan jumlah nilai terendah dan tertinggi tersebut dengan rentang 5 dan 6 angka (berdasarkan pertimbangan lebih lanjut). Maka dari itu, peneliti menetapkan kategori serta batasan skornya seperti yang terdapat dalam Tabel 3.1.


(17)

26

Tabel 3.1. Kategori pemahaman hakikat sains dan batasan jumlah skor hasil

kuesioner tiap siswa berdasarkan perhitungan peneliti

Kategori Batasan jumlah skor

Sangat Rendah 0-5

Rendah 6-11

Sedang 12-17

Tinggi 18-22

Sangat Tinggi 23-28

2. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang berasal dari LKS yang dipilih setelah hasil survei. Data diperoleh dari LKS yang telah ditentukan kemudian dianalisis ada/tidak ada atau banyaknya kemunculan komponen hakikat sainsnya. Lembar Kerja Siswa yang dipilih harus lulus kualifikasi dan/atau sering digunakan oleh SMA Negeri di Kota Cimahi. Setelah itu, dipilih enam konsep besar (ringkasan dari tujuh konsep besar, konsep struktur dan fungsi digabung) dalam Biologi dan memilih bab yang mewakili masing-masing enam konsep besar biologi tersebut secara random. Keenam konsep besar harus diwakili oleh bab pada tiap LKS (LKS kelas X, XI, dan XII dari satu sekolah yang sama). Hal tersebut bertujuan agar dapat mewakili keseluruhan konsep besar.

B. Populasi dan Sampel

Penelitian LKS ini dilaksanakan di Kota Cimahi. Pengambilan data LKS untuk dianalisis berasal dari dua SMA Negeri yang mewakili SMA di Kota Cimahi. Sedangkan, pengambilan data kuesioner pemahaman siswa SMA tentang hakikat sains dilaksanakan di SMA Negeri 3 Cimahi dengan asumsi bahwa sekolah tersebut mewakili seluruh SMA di Kota Cimahi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Bab pada Lembar Kerja Siswa Biologi SMA Negeri kelas X, kelas XI, dan kelas XII di Kota Cimahi yang dianalisis. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah beberapa bab pada LKS yang dianalisis yang diambil secara acak (satu sekolah) dan proporsional yang mewakili konsep besar biologi (keragaman atau klasifikasi,


(18)

27

struktur dan fungsi, pertumbuhan dan perkembangan, kelangsungan hidup dan pewarisan sifat, lingkungan, dan terapan).

Pengambilan sampel dilakukan secara random. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan tujuh konsep besar biologi yang terbagi ke dalam beberapa bab.

C. Definisi Operasional

1. Lembar Kerja Siswa yang dimaksud dalam penelitian adalah Lembar Kerja Siswa yang berbentuk buku dan hanya berisi petunjuk praktikum/nonpraktikum, penjabaran cara kerja dan penjabaran pertanyaan-pertanyaan/diskusi, serta berisi sedikit informasi (landasan teori).

2. Analisis LKS Biologi SMA adalah analisis Lembar Kerja Siswa Biologi SMA berdasarkan hakikat sains menurut Lederman et al. (2002).

D. Instrumen Penelitian

Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen pertama adalah lembar penilaian LKS yang berisi tujuh komponen hakikat sains yang dijabarkan dengan indikator-indikator. Indikator hakikat sains yang akan digunakan adalah penjabaran dari definisi komponen hakikat sains dari jurnal Lederman et al. (2002), yang tediri dari tujuh komponen hakikat sains yang meliputi sains bersifat empiris, teori dan hukum sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial budaya yang melekat pada sains, mitos metode ilmiah, dan pengetahuan ilmiah yang bersifat tentatif. Selanjutnya, setiap indikator dalam tiap komponen diakumulasikan jumlahnya untuk mendapatkan jumlah keseluruhan masing-masing komponen hakikat sains. Contoh instrumen lembar observasi dapat dilihat pada Lampiran A1.

Instrumen kedua berupa kuesioner beserta rubriknya untuk menilai pandangan siswa mengenai hakikat sains untuk menunjang data yang didapat dari analisis LKS. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memeroleh informasi dari responden dalam arti laporan


(19)

28

tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2010). Kuesioner siswa yang digunakan berupa pertanyaan terbuka yang mengacu pada jurnal Lederman et. al. (2002). Instrumen ini disusun untuk mengetahui apakah hakikat sains muncul atau tidak pada suatu LKS dengan memperhatikan komponen-komponen dari hakikat sains. Contoh lembar kuesioner beserta rubrik dan kisi-kisinya dapat dilihat pada Lampiran A2, A3, dan A4.

E. Prosedur Penelitian

Secara garis besar penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1. Tahap persiapan, meliputi:

a. Studi literatur untuk menyusun rumusan masalah. b. Penyusunan proposal penelitian.

c. Seminar proposal penelitian. d. Perbaikan proposal penelitian. 2. Tahap pelaksanaan, meliputi:

a. Pemilihan LKS dilakukan setelah peneliti melakukan survei ke beberapa sekolah di Kota Cimahi mengenai LKS biologi. Lembar Kerja Siswa yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1) Lembar Kerja Siswa yang telah lulus kualifikasi

2) Lembar Kerja Siswa yang paling banyak digunakan oleh siswa SMA Negeri di Kota Cimahi

3) Memilih 2 LKS Biologi SMA dari sekolah berbeda, LKS ini kemudian disebut LKS A dan B.

b. Tahap pemilihan jumlah bab

Bab yang dianalisis diambil secara acak dan proporsional dari seluruh jumlah bab yang ada pada setiap LKS yang dianalisis.


(20)

29

Tabel 3.2. Pengambilan Sampel Bab

Kelas ∑ Bab

Keseluruhan

Konsep Besar Biologi

X 9 Struktur, fungsi, keragamaan atau klasifikasi,

lingkungan

XI 10 Struktur, fungsi

XII 7 Pertumbuhan dan perkembangan,

kelangsungan hidup dan pewarisan sifat, terapan

Total 26

Jumlah bab yang diambil pada setiap kelasnya:

Kelas X: 9/26 x 100% = 34,61% = 3 bab (3,1)

Kelas XI: 10/26 x 100% = 38,47% = 4 bab (3,8)

Kelas XII: 7/26 x 100% = 26,92% = 2 bab (1,88)3 bab Total keseluruhan bab yang dianalisis sebanyak 10 bab. c. Tahap pemilihan bab

Jumlah bab dari tiap LKS yang akan dianalisis telah diketahui. Sepuluh bab tersebut diambil secara acak dan mewakili konsep besar biologi. Sepuluh bab yang terpilih berlaku untuk bab-bab yang akan dianalisis pada LKS dari sekolah lainnya.

3. Tahap Akhir

a. Pengolahan data dengan menghitung jumlah kemunculan komponen hakikat sains pada setiap bab yang dianalis. Persentase kemunculan hakikat sains pada masing-masing LKS merupakan penentu proporsi komponen hakikat sains pada LKS yang dianalisis.

b. Pembahasan terhadap data yang telah diperoleh. Selain itu juga dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner pandangan siswa tentang hakikat sains.

c. Penarikan kesimpulan dari hasil pembahasan data yang diperoleh. d. Penulisan laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

a. Menganalisis setiap tujuan, informasi, cara kerja dan pertanyaan/ diskusi dari setiap halaman dalam bab dan mencocokkannya dengan


(21)

30

indikator komponen hakikat sains yang ada pada Lembar Penilaian LKS Hakikat sains.

b. Menuliskan pernyataan yang sesuai dengan komponen-komponen hakikat sains pada instrumen lembar observasi hakikat sains.

c. Menghitung kemunculan indikator hakikat sains pada setiap tujuan, informasi, cara kerja dan pertanyaan/diskusi dari setiap halaman dalam bab yang dianalisis dan menuliskannya dalam angka.

d. Menganalisis jawaban dan memberikan skor kuesioner siswa melalui rubrik penilaian jawaban.

2. Analisis dan Pengolahan Data

Data yang dianalisis adalah tujuan, informasi, cara kerja dan pertanyaan/diskusi yang dibahas dalam LKS Biologi SMA. Data diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah kemunculan komponen hakikat sains untuk setiap kategori pada setiap LKS yang dianalisis.

2. Menghitung persentase kemunculan indikator hakikat sains untuk setiap kategori pada setiap LKS yang dianalisis.

Persentase kategori hakikat sains = Jumlah indikator per kategori x 100% Jumlah Indikator total kategori

3. Menghitung rata-rata persentase kemunculan komponen hakikat sains dari dua LKS.

4. Data kuesioner siswa dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Pembacaan semua jawaban kuesioner siswa.

b. Pemeriksaan dilakukan pernomor dengan mencocokan kategori hakikat sains yang benar dengan rubrik jawaban yang telah dibuat. c. Pengelompokkan jawaban siswa.

d. Rekapitulasi skor jawaban siswa.

e. Penentuan kategori hakikat sains pada kuesioner siswa yang telah diolah.


(22)

31

f. Menghitung persentase jumlah siswa pada setiap kategori pandangan hakikat sains siswa di setiap tingkatan kelas.

g. Pembahasan jawaban siswa. 5. Analisis untuk pembahasan.

6. Penarikan kesimpulan hasil penelitian.


(23)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Analisis LKS Biologi SMA berdasarkan hakikat sains yang dilakukan pada dua LKS Biologi dari dua sekolah berbeda menunjukkan bahwa secara umum lebih banyak menyajikan sains bersifat empiris. Pada LKS A memuat 53,38% dan pada LKS B memuat 57,96% konsep dan cara dalam sains bersifat empiris.

Lembar Kerja Siswa yang dianalisis sudah memuat seluruh komponen hakikat sains, sehingga dapat dikatakan bahwa LKS Biologi SMA telah merefleksikan hakikat sains. Akan tetapi, proporsi tiap komponen hakikat sains yang muncul tidak seimbang. Hal ini terlihat dari adanya dominansi pada komponen sains bersifat empiris yang memiliki proporsi paling banyak melebihi setengah dari keseluruhan isi LKS.

Pada kedua LKS sudah merepresentasikan hasil yang hampir sama, dengan kemunculan komponen hakikat sains terbanyak yaitu pada komponen sains bersifat empiris serta komponen yang muncul paling sedikit yaitu komponen mitos metode ilmiah. Pada komponen hakikat sains lainnya, angka kemunculan kedua LKS berbeda-beda, namun tidak menunjukkan perbedaan yang jauh.

Konsep atau bab yang paling banyak mengungkap komponen hakikat sains adalah pada konsep besar ruang lingkup biologi yaitu bab Ruang Lingkup Biologi. Bab Ruang Lingkup Biologi paling banyak mengungkap tiga komponen hakikat sains yaitu komponen teori Laden, mitos metode ilmiah dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif.

Rata-rata skor hasil kuesioner untuk pemahaman siswa tentang hakikat sains yaitu 7,5. Hal tersebut menunjukkan hasil yang rendah jika dibandingkan dengan skor tertinggi yaitu 28 (sangat tingggi). Skor ini dikategorikan Rendah, yang artinya pemahaman mengenai hakikat sains pada siswa SMA Negeri di Kota Cimahi masih Rendah. Hal ini dikarenakan LKS yang mereka gunakan memiliki kemunculan hakikat sains yang rendah.


(24)

74

Kualitas LKS Biologi SMA Negeri khususnya kualitas mengenai konten hakikat sains memengaruhi pemahaman siswa tentang hakikat sains. Semakin baik kualitas LKS Biologi SMA mengenai hakikat sainsnya, maka semakin baik pula pemahaman siswa tentang hakikat sains.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran. Bagi penelti lain, penulis menyarankan hasil penelitian ini beserta metode yang digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian tentang hakikat sains dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, dapat juga dilakukan inovasi mengenai modifikasi indikator-indikator dalam instrumen analisis LKS serta menyederhanakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner pun dapat dikembangkan dan dijadikan penelitian tersendiri. Akan lebih baik jika kuesioner diajukan juga kepada guru mata pelajaran Biologi agar dapat menunjukkan garis hubungan yang jelas antara LKS, guru dan siswa.

Saran penulis bagi penulis dan penyusun LKS pelajaran sains, khususnya LKS biologi SMA, selain mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah di Indonesia, sebaiknya penulisan LKS juga memerhatikan kemunculan hakikat sains pada tiap isi materi dan langkah-langkah pengerjaan dalam LKS. Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran saintifik. Isi LKS perlu mengungkap seluruh komponen hakikat sains seperti, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial dan budaya yang melekat dalam sains, mitos metode ilmiah dan ketentatifan pengetahuan ilmiah, tidak hanya mengungkap komponen sains bersifat empiris.

Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran Biologi SMA sebaiknya pemahaman mengenai hakikat sains lebih intensif diajarkan dalam pembelajaran sains melalui praktikum-praktikum dan percobaan yang banyak terkandung dalam materi bab-bab biologi. Termasuk juga dalam pemilihan LKS Biologi yang paling baik dan mengandung konten hakikat sains serta tidak hanya mengacu pada kurikulum yang berlaku di Indonesia.


(25)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bell, R. L. (2009). Teaching the Nature of Science: Three Critical Questions.

[Online]. Diakses dari ngl.cengage.com/assets/.../am_

bell_teach_nat_sci_scl22-0449a_.pdf

Crowther, D. T, Lederman, N. D, Lederman, J. S. (2005). “Understanding the

True Meaning of Nature of Science. Science and Children.

Dwikk. (2013). RI Peringkat ke 64 untuk Pendidikan. [Online]. Diakses dari http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/816065/astaga-ri-peringkat-ke-64-untuk-pendidikan

Demircioglu, I. H,. & Kaymakci, S. (2011). Evaluation of history teachers’ perception about worksheets. Journal of TurkishEducational Science, 9(1), 107-200. [Online]. Diakses dari http://www.tebd.gazi.edu.tr

Dickhaus, S. M. (2000). CONTPTT: Nature of Science-Introduction. Amerika Serikat: Perry Meridian High School [Online]. Diakses dari http://www.indiana.edu/~ensiweb/lessons/conpt.pdf

DIKTI (2010). Bahan Ajar. [Online]. Diakses dari

www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt

Fauzan, D. (2010). Tujuh Penyebab Kualitas Pendidikan di Indonesia Rendah. [Online]. Diakses dari http://www.sahabatyatim.org/artikel/7-penyebab-kualitas-pendidikan-di-indonesia rendah/


(26)

76

Farber, P. (2003). Teaching Evolution & The Nature of Science. The

American Biology Teacher [Online], Vol. 65 (5), 347-354. Diakses dari

ir.library.oregonstate.edu/.../farber.paul.history.teaching.evolution.nature .pdf...

Indriyani, N. (2013). Analisis Buku Teks Biologi di Kota Bandung

Berdasarkan Hakikat Sains. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Lederman, N.G. et al. (2002). “Views of Nature of Science Questionnaire:

Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 39, (6),

497-521.

Lederman, N. G, abd-El-Khalick, Foud, Bell, R. L, Schwartz, R. S. (2002). The Nature of Science and Instructional Practice: Making the Unnatural natural. Department of Science &Mathematics Education, Oregon State

University, Weniger Hall 237, Corvallis, OR 9733, USA.

Lederman, N. G. (2006). “Research on Nature of Science: Reflections on the

Past, Anticipations of the Future”. Asia-Pasific Forum Science Learning and Teaching. 7 (1), foreword.

McComas, W.F. (1998). The Principal Elements of The Nature of Science:

Dispellig The Myths. Los Angeles: University of Southern California.

Riskyanto, E. (2012). Lembar Kerja Siswa. [Online]. Diakses dari

Digilib.ump.ac.id/…/jhptump-a-ekoriskya-400-2-babii.pdf

Rutherford, J. F, dan Ahlgren, A. (1990). Science For All Americans. New York: Oxford University Press.


(27)

77

Sterling, D., et al. (2010). Virginia Mathematics and Science Coalition

Scientific Inquiry and the Nature of Science Task Force Report.

[Online]. Diakses dari www.vamsc.org

Schwartz, R. S., Lederman, N. G., Crawford, B. A. (2003). Developing Views of nature of Science in an Authentic context: An Explicit Approach to

Education. [Online]. Diakses dari http://onlinelibrary. wiley.com/doi/10.1002/sce.10128/

Tuberty, B., Dass, P., Windelspecht, M. (2011). Student Understanding of Scientific Hypptheses, Theories & Laws: Exploring the influence of a non-majors college introductory Biology course. International Journal

of Biology Education [Online], Vol. 1 (1), 23-44. Diakses dari

http://www.ijobed.com/1_1/vol11issue1art2.pdf.com/

Widjajanti, E. (2008). KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA. [Online]. Diakses dari staff. Uny. Ac. Id/system/…/kualitas-lks.pdf

Widodo, A. (tanpa tahun). HAKIKAT SAINS DAN PEMBELAJARAN IPA DI SD. [Online]. Diakses dari file.upi.edu/… IPA_DI_SD/BBM_1.pdf

Wildman. (2012). Are Worksheets Effective as an Instructional. [Online]. Diakses dari earlyactionresearch.wikispaces.com

Yildirim, Kurt, Ayas. (2011). The Effect Of The Worksheet On Students’

Achievements In Chemical Equilibrium. Journal of Turkish Science

Education. [Online], Vol. 8 (3). Diakses dari http: //www.tused.org/vol8issue3.pdf.com/


(1)

31

f. Menghitung persentase jumlah siswa pada setiap kategori pandangan hakikat sains siswa di setiap tingkatan kelas.

g. Pembahasan jawaban siswa. 5. Analisis untuk pembahasan.

6. Penarikan kesimpulan hasil penelitian.


(2)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Analisis LKS Biologi SMA berdasarkan hakikat sains yang dilakukan pada dua LKS Biologi dari dua sekolah berbeda menunjukkan bahwa secara umum lebih banyak menyajikan sains bersifat empiris. Pada LKS A memuat 53,38% dan pada LKS B memuat 57,96% konsep dan cara dalam sains bersifat empiris.

Lembar Kerja Siswa yang dianalisis sudah memuat seluruh komponen hakikat sains, sehingga dapat dikatakan bahwa LKS Biologi SMA telah merefleksikan hakikat sains. Akan tetapi, proporsi tiap komponen hakikat sains yang muncul tidak seimbang. Hal ini terlihat dari adanya dominansi pada komponen sains bersifat empiris yang memiliki proporsi paling banyak melebihi setengah dari keseluruhan isi LKS.

Pada kedua LKS sudah merepresentasikan hasil yang hampir sama, dengan kemunculan komponen hakikat sains terbanyak yaitu pada komponen sains bersifat empiris serta komponen yang muncul paling sedikit yaitu komponen mitos metode ilmiah. Pada komponen hakikat sains lainnya, angka kemunculan kedua LKS berbeda-beda, namun tidak menunjukkan perbedaan yang jauh.

Konsep atau bab yang paling banyak mengungkap komponen hakikat sains adalah pada konsep besar ruang lingkup biologi yaitu bab Ruang Lingkup Biologi. Bab Ruang Lingkup Biologi paling banyak mengungkap tiga komponen hakikat sains yaitu komponen teori Laden, mitos metode ilmiah dan pengetahuan ilmiah bersifat tentatif.

Rata-rata skor hasil kuesioner untuk pemahaman siswa tentang hakikat sains yaitu 7,5. Hal tersebut menunjukkan hasil yang rendah jika dibandingkan dengan skor tertinggi yaitu 28 (sangat tingggi). Skor ini dikategorikan Rendah, yang artinya pemahaman mengenai hakikat sains pada siswa SMA Negeri di Kota Cimahi masih Rendah. Hal ini dikarenakan LKS yang mereka gunakan memiliki kemunculan hakikat sains yang rendah.


(3)

74

Kualitas LKS Biologi SMA Negeri khususnya kualitas mengenai konten hakikat sains memengaruhi pemahaman siswa tentang hakikat sains. Semakin baik kualitas LKS Biologi SMA mengenai hakikat sainsnya, maka semakin baik pula pemahaman siswa tentang hakikat sains.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penulis ingin menyampaikan beberapa saran. Bagi penelti lain, penulis menyarankan hasil penelitian ini beserta metode yang digunakan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian tentang hakikat sains dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, dapat juga dilakukan inovasi mengenai modifikasi indikator-indikator dalam instrumen analisis LKS serta menyederhanakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner pun dapat dikembangkan dan dijadikan penelitian tersendiri. Akan lebih baik jika kuesioner diajukan juga kepada guru mata pelajaran Biologi agar dapat menunjukkan garis hubungan yang jelas antara LKS, guru dan siswa.

Saran penulis bagi penulis dan penyusun LKS pelajaran sains, khususnya LKS biologi SMA, selain mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah di Indonesia, sebaiknya penulisan LKS juga memerhatikan kemunculan hakikat sains pada tiap isi materi dan langkah-langkah pengerjaan dalam LKS. Hal ini sesuai dengan kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran saintifik. Isi LKS perlu mengungkap seluruh komponen hakikat sains seperti, teori dan hukum dalam sains, kreativitas dan imajinasi dalam sains, teori Laden, sosial dan budaya yang melekat dalam sains, mitos metode ilmiah dan ketentatifan pengetahuan ilmiah, tidak hanya mengungkap komponen sains bersifat empiris.

Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran Biologi SMA sebaiknya pemahaman mengenai hakikat sains lebih intensif diajarkan dalam pembelajaran sains melalui praktikum-praktikum dan percobaan yang banyak terkandung dalam materi bab-bab biologi. Termasuk juga dalam pemilihan LKS Biologi yang paling baik dan mengandung konten hakikat sains serta tidak hanya mengacu pada


(4)

Hayyu, Arrum N. 2014

ANALISIS LEMBAR KERJA SISWA BIOLOGI SMA NEGERI DI KOTA CIMAHI BERDASARKAN HAKIKAT SAINS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bell, R. L. (2009). Teaching the Nature of Science: Three Critical Questions. [Online]. Diakses dari ngl.cengage.com/assets/.../am_ bell_teach_nat_sci_scl22-0449a_.pdf

Crowther, D. T, Lederman, N. D, Lederman, J. S. (2005). “Understanding the True Meaning of Nature of Science. Science and Children.

Dwikk. (2013). RI Peringkat ke 64 untuk Pendidikan. [Online]. Diakses dari http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/816065/astaga-ri-peringkat-ke-64-untuk-pendidikan

Demircioglu, I. H,. & Kaymakci, S. (2011). Evaluation of history teachers’ perception about worksheets. Journal of TurkishEducational Science, 9(1), 107-200. [Online]. Diakses dari http://www.tebd.gazi.edu.tr

Dickhaus, S. M. (2000). CONTPTT: Nature of Science-Introduction. Amerika Serikat: Perry Meridian High School [Online]. Diakses dari http://www.indiana.edu/~ensiweb/lessons/conpt.pdf

DIKTI (2010). Bahan Ajar. [Online]. Diakses dari www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt

Fauzan, D. (2010). Tujuh Penyebab Kualitas Pendidikan di Indonesia Rendah. [Online]. Diakses dari http://www.sahabatyatim.org/artikel/7-penyebab-kualitas-pendidikan-di-indonesia rendah/


(5)

76

Farber, P. (2003). Teaching Evolution & The Nature of Science. The American Biology Teacher [Online], Vol. 65 (5), 347-354. Diakses dari ir.library.oregonstate.edu/.../farber.paul.history.teaching.evolution.nature .pdf...

Indriyani, N. (2013). Analisis Buku Teks Biologi di Kota Bandung Berdasarkan Hakikat Sains. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Lederman, N.G. et al. (2002). “Views of Nature of Science Questionnaire: Toward Valid and Meaningful Assesment of Learners’ Conceptions of Nature of Science”. Journal of research in science teaching. 39, (6), 497-521.

Lederman, N. G, abd-El-Khalick, Foud, Bell, R. L, Schwartz, R. S. (2002). The Nature of Science and Instructional Practice: Making the Unnatural natural. Department of Science &Mathematics Education, Oregon State University, Weniger Hall 237, Corvallis, OR 9733, USA.

Lederman, N. G. (2006). “Research on Nature of Science: Reflections on the Past, Anticipations of the Future”. Asia-Pasific Forum Science Learning and Teaching. 7 (1), foreword.

McComas, W.F. (1998). The Principal Elements of The Nature of Science: Dispellig The Myths. Los Angeles: University of Southern California.

Riskyanto, E. (2012). Lembar Kerja Siswa. [Online]. Diakses dari Digilib.ump.ac.id/…/jhptump-a-ekoriskya-400-2-babii.pdf

Rutherford, J. F, dan Ahlgren, A. (1990). Science For All Americans. New York: Oxford University Press.


(6)

Sterling, D., et al. (2010). Virginia Mathematics and Science Coalition Scientific Inquiry and the Nature of Science Task Force Report. [Online]. Diakses dari www.vamsc.org

Schwartz, R. S., Lederman, N. G., Crawford, B. A. (2003). Developing Views of nature of Science in an Authentic context: An Explicit Approach to Education. [Online]. Diakses dari http://onlinelibrary. wiley.com/doi/10.1002/sce.10128/

Tuberty, B., Dass, P., Windelspecht, M. (2011). Student Understanding of Scientific Hypptheses, Theories & Laws: Exploring the influence of a non-majors college introductory Biology course. International Journal of Biology Education [Online], Vol. 1 (1), 23-44. Diakses dari http://www.ijobed.com/1_1/vol11issue1art2.pdf.com/

Widjajanti, E. (2008). KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA. [Online]. Diakses dari staff. Uny. Ac. Id/system/…/kualitas-lks.pdf

Widodo, A. (tanpa tahun). HAKIKAT SAINS DAN PEMBELAJARAN IPA DI SD. [Online]. Diakses dari file.upi.edu/… IPA_DI_SD/BBM_1.pdf Wildman. (2012). Are Worksheets Effective as an Instructional. [Online].

Diakses dari earlyactionresearch.wikispaces.com

Yildirim, Kurt, Ayas. (2011). The Effect Of The Worksheet On Students’ Achievements In Chemical Equilibrium. Journal of Turkish Science Education. [Online], Vol. 8 (3). Diakses dari http: //www.tused.org/vol8issue3.pdf.com/