PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU (STUDI EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VIII DI SLB - B YPLB KABUPATEN MAJALENGKA).

(1)

KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII Di SLB - B YPLB Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Departemen Pendidikan Khusus

Oleh IING SOLIHIN

NIM. 1004947

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) 2014


(2)

PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SLB-B YPLB Kaupaten Majalengka)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. SIMA MULYADI, M.Pd. NIP. 19600214 198203 1 003

Pembimbing II

Dr. NIA SUTISNA, M.Pd. NIP. 19570331 198603 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus

Drs. SUNARYO, M.Pd. NIP. 19560722 198503 1 001


(3)

Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SLB - B YPLB Kabupaten Majalengka), ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Majalengka, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan


(4)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU

(Studi Eksperimen terhadap siswa kelas VIII di SLB - B YPLB Kabupaten Majalengka)

Perkembangan motorik, kognitif, sensori, emosi maupun sosial merupakan perkembangan yang akan dialami oleh semua anak, baik anak yang normal pada umumnya maupun anak yang berkebutuhan khusus, begitupun dengan anak tunarungu, dimana perkembangan adalah Perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaftif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan pengalaman.

Aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan berolah raga, karena olahraga merupakan salah satu cara dan metode untuk meningkatkan gerak siswa dalam peningkatan kebugaran jasmaninya. Penerapan olahraga renang sebagai salah satu cara meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani adalah karena olahraga renang ikut mengembangkan kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelincahan (agility), kelentukan (pleksibility). Dimana aspek-aspek tersebut merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam kebugaran dan kebugaran jasmani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan desain one group preetest posttes. Teknim pengumpulan data dengan menggunakan ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of

Physycal Fitness Test). Yaitu suatu tes mengukur tingkat kebugaran jasmani yang

sasaran kegiatannya untuk negara dan bangsa asia. ACSPFT telah menyusun suatu rangkaian tes yang terdiri dari tujuh jenis tes. Sedangkan untuk mengui teknik analisis data dengan menggunakan uji ranking bertanda wilcoxon.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan olahraga renang secara teratur dan terarah mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka. Dengan demikian penulis menyarankan agar olahraga renang dapat dijadikan alternatif olahraga yang dapat diberikan pada anak tunarungu dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmaninya.

Kata kunci :

Olah raga renang - kebugaran jasmani


(5)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

EFFECT OF SWIMMING SPORTS PHYSICAL FITNESS LEVEL OF DEAF CHILDREN

( Experimental Study of The Eighth Grade Students at SLB - B YPLB Majalengka )

The development of motor , cognitive , sensory , emotional and social developments that will be experienced by all children , both normal children in general and children with special needs , as well as with children with hearing impairment , which is the development of progressive changes in the organization of the organism , and the organism seen as functional and adaptive systems throughout his life . These progressive changes include two factors of maturity and experience .

Activities that can be done is to exercise , because exercise is one of the ways and methods to improve the movement of students in improving physical fitness . Application of outdoor sports as one way of improving fitness and physical fitness are due to join the swimming exercise develops strength ( strength) , velocity ( speed ) , agility ( agility ) , flexibility ( pleksibility ) . Where these aspects are components contained in fitness and physical fitness .

This study aims to determine how much influence the swimming exercise on the level of physical fitness of deaf children in class VIII - B SLB YPLB Majalengka .

The method used in this study is the experimental method , by using a one-group design preetest posttes . Teknim data collection using ACSPFT ( Asian Committee on the Standardization of Physycal Fitness Test ) . That is a test that measures the level of physical fitness activities targeted to state and nation asia . ACSPFT have devised a series of tests consisting of seven types of tests . As for the mengui data analysis techniques using unmarked Wilcoxon rank test .

The results of this study indicate that the swimming exercise regularly and have directed a significant influence on the level of physical fitness of deaf children in class VIII - B SLB YPLB Majalengka . Thus the authors suggest that outdoor exercise can be used as an alternative sport that can be given to children with hearing impairment in an effort to improve physical fitness .

Keywords :


(6)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAKSI ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Identifikasi Masalah ... C. Batasan masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan dan Keguanaan Penelitian ... PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANANI ANAK TUNARUNGU

A. Konsep Dasar Anak Tunarungu

1. Pengertian Anak Tunarungu......

2. Klasifikasi Anak Tunarungu ...……..………... 3. Penyebab Ketunarungun...

1 4 5 5 5 7 9 12


(7)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

B. Konsep Kebugaran Jasmani

1. PengertianKebugaran Jasmani ………..……... 2. Komponen Kebugaran Jasmani...…….…………. C. Konsep Dasar Renang

1. PengertianOlahraga Renang ...……….…... 2. Macam – Macam Gaya Renang...………….. D. Implementasi Renang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani

Anak Tunarungu

1. Olahraga Renang ... 2. Materi Renang Gaya Bebas dan Gaya Punggung ... 3. Evaluasi ... E. Pendidikan Sebelumnya Yang Relevan ………... F. Kerangka Berfikir... G. PengujianHipotesis ……….. METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian ... B. Metode Penelitian…... C. Populasi Dan Sampel ...

1. Lokasi Penelitian ... 2. Populasi ... 3. Sampel ... D. Instrumen dan Teknik Penelitian ...

1. Instrumen Pengumpulan Data ... 2. Teknik Pengumpulan Data ... E. TeknikPengolahan Data ………....

16 17 19 21 26 27 35 35 36 37 38 39 40 40 40 41 42 42 49 54 v


(8)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

BAB V

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

A. HasilPengujianValiditasdanReliabilitas ……… B. HasilPenelitian………... C. Pembahasan ………... KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... B. Implikasi...

57 61 62

72 72 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

v vi


(9)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada negara-negara yang sudah berkembang ataupun yang sudah mengalami stabilitas politik dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat. Bahkan pada sekitar waktu pelucuran pesawat ruang angkasa pertama kali, sebagian besar masyarakat dunia tidak lagi hanya memperhatikan, melainkan menjadi demam memikirkan pendidikan. Masyarakat mulai ramai memperdebatkan fungsi dan tujuan pendidikan.

Wasty Soemanto (1987 : 2), menyatakan bahwa “berdasarkan studi

psikologi belajar yang baru serta sosialogi pendidikan, maka masyarakat pendidikan menghendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan anak didik untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial sekolah”.

Perkembangan motorik, kognitif, sensori, emosi maupun sosial merupakan perkembangan yang akan dialami oleh semua anak, baik anak yang normal pada umumnya maupun anak yang berkebutuhan khusus, begitupun dengan anak tunarungu, dimana perkembangan menurut Schneirla (1157) yang dikutip oleh Sunarto (1995 : 38) menyatakan bahwa perkembangan adalah Perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaftif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan pengalaman.

Perkembangan selalu ditandai dengan perubahan-perubahan yang meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis yang meliputi perubahan dalam ukuran, perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama, dan perubahan untuk memperoleh hal yang baru (Sunarto,


(10)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1995 : 39), dalam kaitannya dengan penelitian ini sebuah perkembangan harus dilewati oleh setiap anak yaitu perkembangan motorik atau perkembangan gerak. Karena gerak merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia melibatkan gerak seperti berjalan, berlari, melompat dan sebagainya.

Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami gangguan dalam pendengarannya, menurut Hallahan& Kauffman (1991:266) bahwa :

“Tunarungu merupakan istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, yang digolongkan kedalam tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). Orang tuli adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar. Orang yang kurang dengar adalah seseorang yang biasanya dengan menggunakan alat bantu dengar, sisa pendengarannya cukup memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran”.

Orang tuli Adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar.

Seorang tunarungu adalah mereka yang kurang mampu untuk mendengar atau tidak mendengar sama sekali bunyi atau suara pada intensitas tertentu sebagai akibat dari tidak berfungsinya indera pendengaran semestinya, baik tanpa maupun menggunakan alat bantu dengar.

Anak tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengarannya sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya.

Kegiatan olahraga merupakan salah satu cara untuk mencegah kurangnya aktivitas gerak pada seseorang, tetapi kegiatan olahraga harus


(11)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan secara teratur dan terprogram agar dapat menghasilkan manfaat berupa kebugaran dan kebugaran tubuh. Olahraga adalah serangkaian gerak yang dilakukakan secara teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang bererti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup).

Olahraga yang cocok bagi anak tunarungu adalah olahraga yang sifatnya non kompetitif. Dalam setiap aktivitas lebih banyak ditekankan kepada permainan yang dapat menimbulkan kesenangan dan memperkecil aktivitas yang yang bersifat kompetitif. Salah satu jenis olahraga yang yang dapat dilakukan tanpa aktivitas yang kompetitif serta dapat membantu meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani adalah olahraga renang.

Berenang adalah salah satu dari beberapa olahraga yang ada di dunia. Berenang itu juga bisa diartikan sebagai gerakan yang kita lakukan saat berada di dalam air tanpa perlengkapan apapun. Olahraga ini sangatlah bagus dibandingkan dengan olahraga yang lain karena saat kita berenang seluruh badan kita akan beraktivitas. Pergerakan bagian tubuh ini bisa membuat darah didalam tubuh mengalir dengan lancar sehingga pernafasan kita menjadi baik.Sirkulasi darah yang baik juga bisa membantu daya ingat seseorang sehingga tidak mudah lupa.

Penerapan olahraga renang sebagai salah satu cara meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani adalah karena olahraga renang ikut mengembangkan kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelincahan (agility), kelentukan (pleksibility). Dimana aspek-aspek tersebut merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam kebugaran dan kebugaran jasmani.

Selain itu bahwa salah satu aspek olahraga renang adalah dimana salah satu manfaat dari olahraga apabila dilakukan secara teratur dan terprogram dapat meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani, artinya dengan olahraga renang secara teratur dan kontinyu dengan durasi waktu yang sesuai


(12)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan kebutuhan maka diharapkan tingkat kebugaran jasmanai anak tunarungu lebih baik. Melihat kondisi siswa yang akan diteliti, merupakan siswa tunarungu yang kurang begitu aktif dalam berolahraga dan berperawakan tinggi kecil, sehingga setiap kali ada kegiatan olahraga khususnya renang hampir dipastikan tidak pernah ikut entah apa yang menjadi alasannya, sehingga penulis merasa tertarik untuk meneliti apa faktor penyebab yang paling krusial kenapa anak tersebut merasa enggan untuk ikut olahraga renang, namun ketika olahraga yang lainnya ia selalu ikut serta seperti volly ball, senam dan yang lainnya.

Melihat kondisi fisik anak tersebut, penulis beranggapan bahwa anak tersebut tidak bisa berenang, sistem pernafasannya yang kurang baik, motivasi untuk olahraga renang tidak ada, dan merasa minder dengan teman-teman lainnya yang bisa berenang dengan baik. Namun hal tersebut hanyalah dugaan penulis saja sehingga memerlukan penelitian dan program yang lebih lanjut untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak tersebut.

Dari pemikiran tersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga renang dalam meningkatkan kebugaran jasmani anak tunarungu.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti berbagai permasalahan yang dialami oleh anak tunarungu, khususnya pada anak tunarungu kelas VIII.

Beberapa faktor yang mempengaruhi variabel terikat di antaranya adalah :


(13)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berkaitan dengan kondisi fisiknya, sehingga mereka membutuhkan suatu latihan gerak dalam upaya meningkatkan keterampilan geraknya serta meningkatkan kebugarannya.

Dengan melihat kondisi fisik anak di lapangan, seperti kurangnya aktivitas gerak pada anak, maka hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan keterampilan gerak pada anak tunarungu serta tingkat kebugaran jasmaninya.

2. Perkembangan jasmani

Kondisi jasmani yang sehat dan kuat untuk melakukan setiap aktivitas geraknya yang akan berpengaruh terhadap perkembangan potensi dirinya.

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani setiap anak, diantaranya dengan melakukan olah raga secara teratur dan terprogram.

Olahraga yang dilakukan bisa berupa senam, beladiri, renang dan lain sebagainya. Dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu di sekolah.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai latar belakang serta identifikasi masalah di atas penulis memberi batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Subjek yang diteliti difokuskan pada anak tunarungu.

2. Penelitian ini menerapkan olahraga renang dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani.


(14)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan batasan masalah di atas penulis merumuskan penelitian sebagai berikut : seberapa besar pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu.

b. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu, diantaranya daya tahan tubuh, kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kelentukan.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini tentunya diharapkan memiliki kegunaan, maka kegunaan hasil dari penelitian ini adalah :

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian inidiharapkan dapat memberikan informasi yang objektif mengenaipengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah pengalaman serta wawasan mengenai bagaimana mengetahui


(15)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu setelah melakukan olahraga renang.

2) Bagi guru serta pendidik diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan pembelajaran di sekolah yang berkaitan dengan olahraga dan kebugaran jasmani.


(16)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variable Penelitian 1. Definisi Konsep

a. Kebugaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-harinya secaar efektif dan efisien dalam waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan berarti, dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya.

b. Olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga air. Berenang itu juga bisa diartikan sebagai gerakan yang kita lakukan saat berada di dalam air tanpa perlengkapan apapun. Olahraga berenang ini ada beberapa macam variasi gaya, contohnya: Gaya kupu-kupu, gaya dada, gaya punggung, gaya bebas, dan gaya ganti.

c. Anak tunarungu adalah mereka yang kurang mampu untuk mendengar atau tidak mendengar sama sekali bunyi atau suara pada intensitas tertentu sebagai akibat dari tidak berfungsinya indera pendengaran sebagaimana mestinya, baik tanpa maupun menggunakan alat bantu dengar. Hallahan& Kauffman (1991:266) bahwa : “Tunarungu merupakan istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, yang digolongkan kedalam tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(17)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah olahraga renang. Latihan olahraga renang yang akan diberikan adalah gerakan dasar renang dan gaya renang. Adapun intervensi atau asesmen gerakan dasar dan gaya renang yang akan diujikan kepada siswa adalah pola gerakan gaya bebas yang diantaranya gerakan mengayun kaki, mengayuh, koordinasi tangan-kaki, dan pernafasan, sementara itu teknik dalam gaya punggung diantaranya posisi tubuh, gerakan kaki, gerakan lengan dan teknik bernafas.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitain adalah tingkat kebugaran jasmani. Tingkat kebugaran jasmani ini dapat dilihat dari daya tahan tubuh, kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kelentukan. Tes kebugaran jasmani ini dilakukan dengan menggunakan tes standar, yaitu dengan menggunakan ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of Physical Fitnes Test), yang terdiri dari tujuh jenis tes.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data dan pengumpulan hasil penlitian dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 160) menyatakan bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data penelitiannya”.


(18)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penilitian yang sistematis, logis dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Suharsimi Arikunto (2006 : 3) mengemukakan eksperimen adalah sebagai berikut :

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peniliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.

Berdasarkan pernyataan di atas kondisi yang diberikan pada subjek penelitian adalah latihan renang dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani anak tunarungu.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan desain kelompok tunggal dengan pre tes – post test. Desain ini memiliki hasil yang lebih akurat karena membandingkan keadaan sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Selain itu penelitian desain ini dilakukan karena jumlah subjek yang sangat terbatas.

Dalam penelitian ini terdapat suatu kelompok subjek penelitian yang diberi tes awal (pre test) untuk mengetahui kondisi awal sebelum mendapat perlakukan (O1), selanjutnya subjek penelitian mendapat perlakuan (X).

Setelah mendapatkan perlakuan selanjutnya subjek penelitian diberikan tes akhir (post test) untuk mengetahui akibat atau pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan (O2), pola desain eksperimennya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

O1 : Tes awal (pre test) sebelum subjek mendapat perlakuan


(19)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X : Perlakuan (Treatment)

O2 : Tes Akhir (post test) setelah subjek mendapat perlakuan

C. Populasi dan sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di dilaksanakan di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka, yang beralamat di Jalan Emen Slamet No. 70 Majalengka Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.

2. Populasi

Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian”. Winarno Surakhmad (2004 : 93) menyatakan bahwa populasi adalah sekelompok subjek yang akan diteliti baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda atau peristiwa. Dengan demikian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari hal tersebut di atas, maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa siswi tunarungu di SLB – B YPLB Kabupaten Majalengka.

3. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131) Sampeladalah “sebagian

atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel ini menggunakan

purposive sampling atau sampel purposif yakni yang ditarik dengan

sengaja (non random) karena alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat sampel


(20)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 139), mengemukakan bahwa purposive sample atau sampel bertujuan adalah

“peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu”, sampel

bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yakni keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar, maka diambillah kelas VIII sebagai sampel dalam penelitian ini.

Adapun data siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Subjek Penelitian

No Nama Anak Jenis Kelamin Usia

1 Anang Syarif Hidayat Laki-laki 15 tahun

2 Agung Gumelar Laki-laki 13 tahun

3 Asep Suhendra Laki-laki 15 tahun

4 Ana Susiana Perempuan 15 tahun

5 Sri Nur Asih Perempuan 15 tahun

6 Sri Fatimah Perempuan 15 tahun

D. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalahalat untuk memperoleh data atau menbumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Suharsimi


(21)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Arikunto (2006 : 149) mengemukakan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”.

Instrument merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanna lebih mudah dan ahsilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudahdiolah. (suharsimi Arikunto, 2006 : 160).

Alat untuk mengumpulkan data yang dipilih adalah alat yang telah ada dan telah dipakai berulang-ulang serta sudah distandarisasikan, yakni alat yang telah dicobakab berulang-ulang terhadap sampel besar serta dibuktikan secara empiris bahwa alat tersebut memiliki koefisien, reliabilitas, objektifitas serta validitas yang memadai. Adapun alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur kebugaran jasmani adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument Pengumpul Data Yang Dipergunakan Untuk Tiap Jenis Tes Kebugaran Jasmani

No. Jenis Tes Alat/Perlengkapan

Pembantu Pelaksana

1 Lari cepat 50 M

1. Stopwatch 2. Bendera start 3. Lintasan yang

datar/lurus dengan jarak 50 M

4. Tiang pengamat garis finish

5. Formulir dan alat tulis 1. Pengawas merangkap pencatat. 2. Pengukur 3. Pembantu

2 Lompat jauh tanpa awalan

1. Bak lompat jauh 2. Meteran

3. Cangkul/sapu 4. Formulir dan alat

tulis

1.Pengawas 2.Pembantu 3.Pencatat


(22)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Bergantung angkat badan (Full Up)

1. Palang tunggal 2. Balok horizontal

bergaris tengah 3-4 cm

3. Bangku kecil 4. Kapur

5. Formulir dan alat tulis 1.Pengawas 2.Pengambil waktu 3.Pencatat 4

Lari Hilir mudik (Shuttle run) 4 x 10 M

1. Stopwacth 2. Balok kayu

berukuran5x5x5 cm 3. Lapangan

4. Formulir dan alat tulis

5. Bendera start

1. Starter 2. Pengambil waktu 3. Pengawas 4. Pencatat waktu

5 Baring duduk (Sit

Up) 30 detik

1. Stopwatch 2. Matras 3. Tally counter 4. Formulir dan alat

tulis 1.Pengawas merangkap penghitung dan pencatat 2.Pengambil waktu 6

Lentuk togok

kemuka

(forward-flexion of trunk)

1. Kapur

2. Bangku pengurkur kelentukan

3. Formulir dan alat tulis

1. Pengawas 2. Pencatat

7 Lari Jauh

1. Stopwatch 2. Lintasan 3. Bendera

4. Formulir dan alat tulis 1. Starter 2. Pengambil waktu 3. Pengawas 4. Pencatat

Instrument pengumpulan data dalam penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi : persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, evaluasi hasil penelitian.


(23)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Persiapan Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan adlah sebagai berikut :

1) Melakukan observasi atau studi pendahuluan mengenai kondisi subjek dilapangan.

2) Melakukan perizinan dengan mengurus surat penelitian dari jurusan PLB, Fakultas, BAAK, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sampai pada SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka. Selain itu melakukan perizinan penggunaan kolam renang sebagai tempat tes pada penelitian ini.

b. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka yang beralamat di Jalan Emen Slamet No. 70 Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah : 1) Meminta izin kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah untuk

melaksanakan penlitian di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka. 2) Melaksanakan observasi untuk mendapatkan data subjek penelitian

dan melakukan pendekatan pada subjek, serta mencari informasi dari guru dan orangtua siswa.

3) Melakukan observasi kelengkapan alat penelitian, seperti sarana dan prasarana.

4) Menyusun jadwal kegiatan penbelitian

Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menyusun jadwal kegiatan penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan.


(24)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pre test dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani subjek sebelum dilakukan/diberikan latihan olahraga renang. Pre test ini menggunakan instrument tes kebugaran jasmani ACSPFT (Asian

Commite on the Standarization of Physical Fitnes Test).

6) Melaksanakan latihan atau memberikan perlakukan berupa latihan olahraga renang gaya bebas dan punggung yang dilaksanakan selama 15 kali pertemuan selama 15 – 30 menit dengan jeda waktu dua hari satu kali latihan.

Prekuensi latihan tiga klai dalam seminggu pada hari yang bergantian, artinay selang satu hari sangat efektif untuk melakukan kegiatan-kegiatan olahraga. Hal tersebut dapat dikarenakan tubuh memerlukan pemulihan selesai berolahraga sehingga otot dan persendian diberi kesempatan untuk memulihkan diri.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan olahraga yang melebihi atau sampai 5 kali dilakukan dalam seminggu akan menimbulkan berbagai komplikasi baik itu secara psikologis maupun fisiologis.

Prosedur pelaksanaan olahraga renang gaya bebas dan gaya punggung adalah sebagai berikut :

1) Anak melakukan pemanasan selama kurang lebih lima menit. 2) Melakukan gerakan-gerakan dasar olahraga renang, yang terdiri

dari :

a) Gerakan Dasar Renang Gaya Bebas

 Posisi Tubuh

Posisi tubuh perlu dirampingkan dan terus ' streamline ' dengan lengan memanjang di atas kepala untuk


(25)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperpanjang tubuh lebih jauh. Bagian belakang dan kaki yang tetap lurus kecuali saat tendangan flutter.

o Posisi Kepala

Garis air harus bertemu di atas kepala dan kepala harus tetap turun di setiap saat. Mata harus melihat ke dasar kolam dan tidak maju. Melakukan hal ini akan menjaga tubuh ramping dan mengurangi resistensi frontal. Jika kepala adalah melihat ke depan, kaki, pinggul dan dada akan tenggelam, meningkatkan resistensi frontal.

o Body roll

Body roll dimulai dengan tindakan lengan. Seluruh tubuh berputar sepanjang sumbu panjang ketika tangan memasuki air di depan kepala. Tindakan bergulir meningkatkan kekuatan stroke dengan menggunakan inti (perut) otot ke stroke. Pinggul dan bahu harus tetap sejalan saat tubuh berputar. Teknik renang gaya bebas dianggap sebagai teknik berenang dengan bergantian dari sisi ke sisi, tidak berenang di depan Anda.

 Hand Entry (posisi tangan)

Tangan harus dimasukkan ke air tepat di posisi depan kepala dan antara garis tengah tubuh dan garis paralel dari bahu. Bagian pertama dari lengan untuk masuk harus menjadi ujung jari, dan siku harus tetap lebih tinggi dari lengan bawah dan tangan. Lengan bawah harus sekitar 30 derajat dengan air. Lengan harus sekitar 2/3 diperpanjang ketika tangan memasuki air. Sisa ekstensi terjadi setelah air masuk.


(26)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tangan harus terus menyapu ke bawah menuju garis tengah tubuh dan kemudian ke atas dan dekat dengan dada bagian bawah. Tangan harus mempercepat seluruh seluruh fase tarik untuk mendapatkan kecepatan maksimum. Tahap terakhir adalah pendorong menyapu tangan ke belakang, ke atas dan keluar.

 Posisi Kaki

Posisi Kaki dimulai dari pinggul dan otot-otot kaki bagian atas. Kaki tetap terutama sejalan dengan tubuh dengan pergelangan kaki tertekuk tapi santai sehingga jempol kaki pada setiap kaki harus berubah terhadap satu sama lain. Fleksibilitas dan kaki longgar dan pergelangan kaki adalah cara terbaik untuk teknik menendang mudah dan efisien. Ada dua kecepatan menendang dikenal sebagai enam-beat dan tendangan dua-beat. Tendangan enam-beat adalah ketika perenang melakukan tiga denyut per langkah ke bawah lengan. Tendangan Dua-beat adalah ketika perenang melakukan satu ketuk ke bawah per langkah lengan. Kedua tendangan yang menguntungkan di kanan mereka sendiri. Tendangan enam-beat memberikan kecepatan lebih sementara tendangan dua-beat yang lebih hemat energi dan lebih baik untuk jarak yang lebih jauh.

 Pernafasan

Pernapasan harus menjadi bagian dari body roll. Wajah harus berbelok dengan tubuh dan bernapas ketika tangan berlawanan memasuki air. Nafas ketika tangan ini mendorong kembali dan lengan yang berlawanan Anda


(27)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sudah mulai pulih. Wajah harus kembali menjadi air sementara lengan pemulihan bergerak melewati wajah. (Sumber :

panduanolahraga.blogspot.com/.../mengenal-teknik-re...‎)

b) Gerakan Dasar Renang Gaya Punggung

Berikut ini penulis uraikan hal - hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik dasar gerakan renang gaya punggung yang wajib diketahui oleh perenang pemula maupun perenang yang sudah profesional. Adapun hal-hal yang harus di perhatikan dalam melakukan teknik ini adalah sebagai berikut :

o Posisi Tubuh

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah Posisi tubuh atau body position pada renang gaya punggung harus dilakukan dengan benar. Posisi tubuh yang benar adalah dalam keadaan horizontal dengan bidang tahanan air. Posisi tersebut dapat memperkecil tahanan tubuh terhadap air.

o Gerakan Kaki

Kedua, Gerakan kaki dalam melakukan renang gaya punggung berfungsi sebagai mempertahankan ataupun memelihara keseimbangan posisi tubuh dan menjaga keseimbangan gerak lengan perenang. Hal itu juga, gerakan persendian kaki yang elastis dapat digunakan sebagai dorongan kaki.

o Gerakan Lengan

Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah gerakan lengan dan kaki yang benar serta dilakukan secara berkesinambungan bisa menjaga keseimbangan tubuh


(28)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seorang perenang. Gerakan lengan renang gaya punggung bisa dibagi menjadi beberapa fase,yaitu fase entry dan fase pull-push.

o Entry

Fase entry merupakan gerak akhir putaran lengan dari sendi bahu. Posisi tubuh saat entry yang baik ialah posisi lengan segaris dengan bahu dan panggul agak diangkat kepermukaan air.

o pull-push

Fase pull-push dimulai dari posisi lengan lurus, kemudian tekuk telapak tangan ke atas sambil melakukan gerakan menekan. Sesudah gerak menekan air, gerakan berubah menjadi gerak mendorong (push). Pada saat gerakan mendorong, posisi siku tepat berada dekat pinggang.

 Teknik Bernafas

Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah cara melakukan pernafasan pada renang gaya punggung bagi perenang yaitu dengan menghirup udara dan meniupkan udara saat gerakan pull-push dilakukan. Pada saat menghirup udara dilakukan melalui mulut dan membuang udara dari mulut dan hidung dengan perlahan - lahan.

(sumber : veluzasport.blogspot.com/.../teknik-dasar-gerakan-ren...‎)


(29)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah kembali agar menjadi data / informasi yang valid baik kualitatidf maupun kuantitaif yang menunjukkan fakta. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang dapat menunjukkan ada tidaknya pengarh latihan olahraga renang yang diberikan kepada sampel terhadap tingkat kebugarannya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penlitian ini adalah dengan menggunakan tes. Tes yang diberikan adalah menggunakan tes ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of Physical Fitnes

Test), yaitu tes kebugaran jasmani yang telah distandarisasikan yang terdiri

dari tujuh jenis tes.

a. Lari Cepat 50 meter

1. Tujuan

Untuk mengukur kecepatan lari. 2. Peralatan

a. Lintasan lurus dan tidak licin b. Peluit

c. Stopwatch

d. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Testee/pelari bersiap berdiri di belakang ggaris start. b. Start yang digunakan adalah start jongkok.

c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, pelari berlari secepat mungkin sampai mencapai garis finish, dan stopwatch dihidupkan.

d. Saat pelari menyentuh garis finish, stopwatch dihentikan.

e. Testee/pelari diberi kesempatan melakukan lari sebanyak dua kali. 4. Penilaian


(30)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian hasil tes dilakukan dengan mencatat perolehan waktu saat lari 50 meter.

b. Lompat jauh tanpa awalan.

1. Tujuan

Untuk mengukur gerak eksplosif tubuh 2. Peralatan

a. Tempat lompatan yang datar dan tidak licin atau bak pasir. b. Meteran.

c. Cangkul/sekop.

d. Formulir dan alat tulis. 3. Pelaksanaan

a. Testee berdiri dengan kedua ujung jari kaki tepat dibelakang garis batas tolakan.

b. Testee melakukan persiapan untuk melompat, bersamaan dengan mengayunkan kedua lengan ke depan, lalu dengan kekuatan penuh kedua kaki melakukan lompatan ke depan sejauh mungkin.

c. Setiap testee diberi kesempatan melakukan dua kali. 4. Penilaian

Jarak lompatan di ukur dari garis batas lompatan ke titik lompatan yang terdekat dari sentuhan tumit pada pasir.

c. Bergantung Angkat Badan

1. Tujuan

Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu 2. Peralatan

a. Palang tunggal/rekstok b. Peluit


(31)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Alat tulis dan formulis penilaian 3. Pelaksanaan

a. Siswa menggantungkan badannya dengan kedua lengan lurus pada palang tunggal

b. Sikap badan lurus dari kepala sampai kaki. c. Kedua tangan selebar bahu.

d. Lakukan gerakan mengangkat tubuh dengan membengkokkan siku, upayakan dagu melewati palang.

e. Sikap tubuh tetap lurus dan gerakan tidak dibantu dengan gerakan tubuh lainnya.

f. Lakukan gerakan tersebut selama 30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera tanpa istirahat.

4. Penilaian

Hitunglah perolehan jumlah gerakan mengangkat tubuh selama waktu yang telah ditentukan.Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak dihitung.

d. Lari Hilir Mudik, 4 x 10 Meter.

1. Tujuan

Untuk mengukur kelincahan testee dalam bergerak merubah arah 2. Perlengkapan

a. Stopwatch

b. Lapangan yang didesain sedemikian rupa, seperti membuat lintasan lari berjarak 10 meter yang ujungnya dibatasi dengan garis lurus dan diberi balok-balok lingkaran dengan jari-iari 30 cm.

c. Balok-balok berukuran 5 x 5 x 5 cm. 3. Pelaksanaan


(32)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pada aba-aba “bersedia” testee berdiri dengan salah satu ujung jari kaki berada dekat garid start.

c. Pada aba-aba “siap” testee bersiap untuk berlari.

d. Pada aba-aba “ya”, testee segera berlari menuju garis batas untuk mengambil balok dan memindahkannya ke garis pertama saat start. e. Kemudian lakukan untuk balok seterusnya.

f. Waktu dihitung dengan menggunakan stopwatch. 4. Penilaian

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testee untuk menempuh jarak 4 x 10 meter.

e. Berbaring duduk 30 detik.

1. Tujuan

Mengukur daya tahan dan kekuatan otot perut 2. Peralatan

a. Matras atau lantai yang rata b. Peluit

c. Stopwatch

d. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Siswa berbaring terlentang di atas matras/lantai.

b. Kedua lutut dibengkokkan sehingga membentuk sudut 90 derajat dalam posisi rapat dan kedua tangan disilangkan di dada.

c. Siswa yang lain memegang pergelangan kaki temannya untuk menahan.

d. Siswa mencoba mengangkat tubuh dari posisi duduk sampai dada menyentuh lutut.


(33)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Penilaian

Hitunglah perolehan jumlah gerakan baring duduk selama waktu yang telah ditentukan.Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak dihitung.

f. Lentuk Togok Kemuka

1. Tujuan

Untuk mengukur kelentukan togok 2. Perlengkapan

a. Kapur tulis

b. Bangku pengukur kelentukan c. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Testee berdiri di bangku dengan kaki rapat dengan ujung jari kaki tidak melewati tepi bangku.

b. Kedua jari kaki berdekatan/berkaitan satu sama lain dengan kedua lutut lurus.

c. Kemudian togok/punggung dilentukkan pelan-pelan dan kedua tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin selama tiga detik.

d. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. 4. Penilaian

Yang diukur adalah tanda batas jari yang terjauh dan skala yang dicapai kedua jari tangan dalam 2 kali tes.

g. Lari Jarak Jauh

1. Tujuan

Mengukur daya tahan jantung dan paru-paru 2. Peralatan


(34)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Lapangan dengan lintasan rata dan tidak licin b. Bendera start dan tiang pancang

c. Peluit d. Stopwatch e. Nomor tanda

f. Kapur untuk tanda start

g. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Siswa berdiri di belakang garis start

b. Setelah mendengar aba-aba “siap”, siswa melakukan start berdiri di belakang garis start.

c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, siswa berlari menuju garis finis sepanjang 800 meter untuk puteri dan 100 meter untuk putera. 4. Penilaian

Penilaian hasil tes lari jarak jauh dilakukan dengan mencatat perolehan waktu.

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data penelitian tersebut terkumpul, maka dilakukan pengolahan data, dalam hal ini pengolahan dat menggunakan perhitungan satatistik non parametrik dengan uji ranking bertanda (Uji Wilcoxon). Perhitungan statistik non parametrik dilakukan karena jumlah subjek terbatas serta bentuk datanhya ordinal.

Penggunaan statistik uji ranking ini verdasarkan pada pertimbangan bahwa subjek penelitian berhubungan, sehingga dapat dipersamakan sebagai subjek berpasangan. Hal ini bahwa ranking bertanda wilcoxon utnuk


(35)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan hasil skor tes awal dan hasil skor tes akhir dari subjek penelitian yang sama.

Sebelum pada pengolahan data, terlebih dahulu dikemukakan prosedur pengolahannya.

1. Menghitung nilai tingkat kebugaran jasmani 2. Pengolahan statistik

Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Menghitung nilai tingkat kebugaran jasmani

Data yang diperoleh dari tes yang merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari tujuh jenis tes masih merupakan hasil kasar. Nilai kasar ini diubah menjadi nilai dengan mempergunakan tabel T (lihat tabel ). Nilai dari ketujuh tes ini dijumlahkan. Untuk mengetahui apakah siswa tergolong anak yang tingkat kesegaran jasmaninya kurang sekali (KS), kurang (K), Cukup (C), baik (B), dan baik sekali (BS).

Kemudian menggunakan tabel (3.3, 3.4) dapat diketahui tingkat kebugaran jasmani siswa. Untuk memudahkan perhitungan dipergunakan formulir tes yang digunakan untuk setiap siswa.

Tabel 3.3

Norma Tes Kebugaran Jasmani Untuk Putera

No. Nilai T Penggolongan

1 417 – ke atas Baik Sekali (BS)

2 373 – 416 Baik (B)

3 328 – 372 Cukup (C)

4 288 – 327 Kurang (K)


(36)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Norma Tes Kebugaran Jasmani Untuk Puteri

No. Nilai T Penggolongan

1 415 – ke atas Baik Sekali (BS)

2 371 – 414 Baik (B)

3 325 – 370 Cukup (C)

4 287 – 324 Kurang (K)

5 Kebawah – 286 Kurang Sekali (KS)

2. Pengolahan statistik

Langkah-langkah pengolahan statistik dengan menggunakan uji bertanda wilcoxon adalah sebagai beriukut :

a. Menskor tes awal dan tes akhir dari setiap penilaian b. Menstabulasikan skor tes awal dan tes akhir.

c. Membuat tabel perhitungan skor tes awal dan skor tes akhir. d. Menghitung selisih skor tes awal dan skor tes akhir.

e. Menyusun ranking.

f. Membubuhkan tanda (+) dan (-) untuk setiap ranking sesuai dengan tanda beda.

g. Menjumlahkan semua ranking bertanda positif atau negatif tergantung dimana yang memberi jumlah lebih kecil untuk tanda dihilangkan dan menuliskan dengan tanda T maka diperoleh T hitung.

h. Membandingkan nilai T yang diperoleh dengan T dari tabel nilai-nilai T untuk uji wilcoxon.

i. Membuat kesimpulan, yaitu Ho ditolak apabila T hitung lebih kecil dari


(37)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho : Latihan renang tidak berpengaruh terhadap tingkat kebugaran

jasmani anak tunarungu.

H1 : Latihan renang dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat


(38)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, penghitungan dan pembahasan terdapat peningkatan tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka setelah diberikan perlakuan berupa komponen kebugaran jasmani diantaranya lari cepat 50 meter, Lompat jauh tanpa awalan, bergantung angkat badan, lari hilir mudik, baring duduk, lentuk togok ke muka, dan lari jauh, di samping itu juga diberikan latihan olahraga renang dengan durasi waktu 15 – 20 menit. Hasil dari perhitungan menggunakan uji ranking bertanda wilcoxon, didapat T hitung = 0 dan T tabel = 0 atau T hitung 0 < T tabel 0. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan olahraga renang secara teratur dan terarah mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.

Secara garis besar kategori tingkat kebugaran jasmani berpengaruh yakni meningkat dari kategori kurang sekali menjadi kategori sedang, walaupun peningkatannya tidak signifikan namun hasil yang diperoleh dari setiap skor terdapat peningkatan yang cukup baik dan berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu tersebut.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut :


(39)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru dan Guru Olahraga

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa latihan olahraga renang dapat meningkatkan tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu dan memberikan pengalaman yang berharga bahwa dengan olahraga renang terdapat perubahan kondisi fisik yang lebih baik dari sebelumnya.

Direkomendasikan kepada guru olahraga untuk memasukan olahraga renang kepada program atau agenda tetap olahraga khususnya di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka, selain efektif dan efisien olahraga renang juga sangat diminati hampir oleh seluruh siswa di sekolah karena olahraga renang ini bisa dilakukan sambil liburan dan bersenang-senang sambil berwisata dan biaya yang dikeluarkan cukup terjangkau.

2. Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu tugas dan kewajiban sekolah untuk memfasilitasi semua anggotanya yakni guru sebagai pendidik dan pengajar serta siswa sebagai peserta didik. Kaitannya guru sebagai pendidik dan pengajar sekolah diharapkan mempu memberikan fasilitas yang memadai salah satunya dengan mendatangkan atau merekrut guru olahraga yang ahli dalam bidang olahraga renang sehingga anak memperoleh pelatihan yang sesuai dengan aturan.

3. Kepada peneliti selanjutnya

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menyadari katerbatasan dan kekurangan yang dilakukan selama melakukan penelitian ini berlangsung, oleh karena itu memerlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu, tentunya dengan subjek yang lebih banyak dan berbeda


(40)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingag dapat diketahui lebih jauh dampak yang terjadi dari penelitian yang dilakukan ini.

1) Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah pengalaman serta wawasan mengenai bagaimana mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu setelah melakukan olahraga renang.

2) Bagi guru serta pendidik diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan pembelajaran di sekolah yang berkaitan dengan olahraga dan kebugaran jasmani.


(41)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrosyid. 2008. Cara Bernapas Dalam Renang Gaya Bebas, (Online), (http://www.scribd.com/, diakses 3 Desember 2013)

Ahira, Anne. 2010. Pengertian Olahraga Renang yang Wajib Dipahami, (Online), (http://www.anneahira.com/, diakses 3 Desember 2013)

Budi Susetyo, (2010). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : PT. Refika Aditama.

by fadielmeutuah on January 1, 2012. Unsure-unsur Kebugaran Jasmani.

David G Thomas. (2007). Renang Tingkat Mahir. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB-B. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.

Downixs. (2009) Tes Keterampilan Olahraga (online). Tersedia : http//downixs.wordpress.com/2014/07/21/tes-keterampilan Olahraga.

Harjanto. (...). Pendidikan Jasmani. Jakarta : CV. HaKa MJ.

handoutTes dan Pengukuran Jasmani. Visit : www.kunjungashadi.wordpress.com. Email : kunjungashadi@yahoo.co.id. (19/03/2014)

Jaja Suharja. (2010). Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan. Jakarta : Kemdiknas.Armico.

Mulyono Abdurrahman, (1998). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : CV. Rhineka Cipta.


(42)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahardjo. (...). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Klaten Utara : CV. Grafika Dua Tujuh

Rudiansyah, F. (2008). Perlunya Pembinaan Olahraga (online). Tersedia :http://cetak.bangkapos.com/opini/read/129. Html.

Sugiono, (2013). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : CV. Alfabeta. Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung “Refika Aditama.

Suharsimi Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Sukrisno, (2007). Penjas Orkes (Untuk SD Kelas IV). Semarang. P. Erlangga. Surakhmad,Winarno (2005). Metodologi Penelitian, Bandung : Tarsito

………. (1977). Penilaian Kesegaran Jasmani dengan Tes ACSPFT

untuksiswa SD dan anak-anak sederajat. Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Depdikbud. Jakarta.

... Pengembangan Kebugaran Jasmani, Tingkat Lanjutan SD 2011, P4TK Penjas dan BK. (31/10/2013).

……….. Bentuk Gerakan Senam Pemanasan Dan Kebugaran Jasmani.

Kepoblog WordPress.com site is the cat’s pajamas. (03/02/2014).

……….. Perlengkapan renang yang biasa digunakan untuk belajar gaya

Bebas: SUMBER allabout-swimming.blogspot.com/.../renang-gaya-beb...

………. Renang gaya punggung Sumber

gettingupman.wordpress.com/.../koordinasi-gerakan-r.


(43)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Abdi Guru. (2007). Penjas Orkes. Jakarta : Erlangga.

Usman. 2007. Makalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Probolinggo www.wikipedia.com

Winarno Surahkhmad, (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Metoda Teknik). Bandung : Tarsito.


(44)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb

k abupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran :

Hasil Perhitungan Pree Test Dan Post Test Dengan Menggunakan Tes Ranking Bertanda Wilcoxon

No Nama Siswa

Pree Test

Jml Rata2

Post Test

Jml Rata2 Di

(Yi– Xi)

Rank

Rank dg Tanda

1 2 3 1 2 3 Positif Negative

1 ASH 236 238 240 238 334 336 338 336 98 1 +1 0

2 AG 243 245 247 245 328 330 332 330 85 2 +2 0

3 ASD 266 268 270 268 329 331 333 331 63 3 +3 0

4 AS 284 286 288 286 330 332 334 332 46 6 +6 0

5 SNA 288 290 292 290 338 340 342 340 50 5 +5 0

6 SF 278 280 282 280 331 333 335 333 53 4 +4 0


(45)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INSTRUMEN PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa khususnya anak tunarungu di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.

B. Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan tes ini adalah siswa di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.

C. Jenis-Jenis Tes

Dalam pelaksanaan tes ini, dilakukan sesuai dengan alat uji tes ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of Physycal Fitness Test) yang terdiri dari tujuh komponen yaitu :

1. Lari cepat 50 meter. 2. Lompat jauh tanpa awalan. 3. Bergantung angkat badan. 4. Lari hilir mudik, 4 x 10 meter. 5. Berbaring duduk 30 detik. 6. Lentuk togok kemuka. 7. Lari jauh.

D. Alat dan Perlengkapan Tes

1. Lapangan atau lintasan lari yang datar 2. Lintasan dan bak lompat jauh

3. Stopwatch 4. Bendera start

5. Tiang pengamat garis finish 6. Meteran


(46)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Palang tunggal

8. Bangku kelentukan/meja datar 9. Formulir dan alat tulis

E. Juri/Pengetes

1. Pengawas tes 2. Penentu waktu 3. Pembantu umum 4. Pencatat

F. Peraturan Umum

1. Seluruh tes dilakukan dalam waktu satu hari, sesuai dengan urutan petunjuk pelaksanaannya.

2. Testee harus dalam kondisi sehat saat dilakukan tes.

3. Testee harus memakai pakain dan sepatu olah raga untuk mempermudah proses pelaksanaan tes.

4. Sebelum dilakukan tes, testee hendaknya :

a. Telah memahami dan menguasai tes yang akan diberikan kepadanya, sehingga perlu diberikan contoh gerakan-gerakan yang akan diteskannya.

b. Arus melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghindari kejang pada otot.


(47)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PETUNJUK PELAKSANAAN

A. Lari Cepat 50 meter

1. Tujuan

Untuk mengukur kecepatan lari. 2. Peralatan

a. Lintasan lurus dan tidak licin b. Peluit

c. Stopwatch

d. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Testee/pelari bersiap berdiri di belakang ggaris start. b. Start yang digunakan adalah start jongkok.

c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, pelari berlari secepat mungkin sampai mencapai garis finish, dan stopwatch dihidupkan.

d. Saat pelari menyentuh garis finish, stopwatch dihentikan.

e. Testee/pelari diberi kesempatan melakukan lari sebanyak dua kali. 4. Penilaian


(48)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian hasil tes dilakukan dengan mencatat perolehan waktu saat lari 50 meter.

B. Lompat jauh tanpa awalan.

1. Tujuan

Untuk mengukur gerak eksplosif tubuh 2. Peralatan

a. Tempat lompatan yang datar dan tidak licin atau bak pasir. b. Meteran.

c. Cangkul/sekop.

d. Formulir dan alat tulis.

3. Pelaksanaan

a. Testee berdiri dengan kedua ujung jari kaki tepat dibelakang garis batas tolakan.

b. Testee melakukan persiapan untuk melompat, bersamaan dengan mengayunkan kedua lengan ke depan, lalu dengan kekuatan penuh kedua kaki melakukan lompatan ke depan sejauh mungkin.

c. Setiap testee diberi kesempatan melakukan dua kali. 4. Penilaian

Jarak lompatan di ukur dari garis batas lompatan ke titik lompatan yang terdekat dari sentuhan tumit pada pasir.

C. Bergantung Angkat Badan

1. Tujuan


(49)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peralatan

a. Palang tunggal/rekstok b. Peluit

c. Stopwatch

d. Alat tulis dan formulis penilaian 3. Pelaksanaan

a. Siswa menggantungkan badannya dengan kedua lengan lurus pada palang tunggal

b. Sikap badan lurus dari kepala sampai kaki. c. Kedua tangan selebar bahu.

d. Lakukan gerakan mengangkat tubuh dengan membengkokkan siku, upayakan dagu melewati palang.

e. Sikap tubuh tetap lurus dan gerakan tidak dibantu dengan gerakan tubuh lainnya.

f. Lakukan gerakan tersebut selama 30 detik untuk puteri dan 60 detik untuk putera tanpa istirahat.

4. Penilaian

Hitunglah perolehan jumlah gerakan mengangkat tubuh selama waktu yang telah ditentukan. Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak dihitung.

D. Lari Hilir Mudik, 4 x 10 Meter.

1. Tujuan

Untuk mengukur kelincahan testee dalam bergerak merubah arah 2. Perlengkapan


(50)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Lapangan yang didesain sedemikian rupa, seperti membuat lintasan lari berjarak 10 meter yang ujungnya dibatasi dengan garis lurus dan diberi balok-balok lingkaran dengan jari-iari 30 cm.

c. Balok-balok berukuran 5 x 5 x 5 cm. 3. Pelaksanaan

a. Start dilakukan dengan start berdiri..

b. Pada aba-aba “bersedia” testee berdiri dengan salah satu ujung jari kaki berada dekat garid start.

c. Pada aba-aba “siap” testee bersiap untuk berlari.

d. Pada aba-aba “ya”, testee segera berlari menuju garis batas untuk mengambil balok dan memindahkannya ke garis pertama saat start. e. Kemudian lakukan untuk balok seterusnya.

f. Waktu dihitung dengan menggunakan stopwatch. 4. Penilaian

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testee untuk menempuh jarak 4 x 10 meter.

E. Berbaring duduk 30 detik.

1. Tujuan

Mengukur daya tahan dan kekuatan otot perut 2. Peralatan

a. Matras atau lantai yang rata b. Peluit

c. Stopwatch

d. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan


(51)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Siswa berbaring terlentang di atas matras/lantai.

b. Kedua lutut dibengkokkan sehingga membentuk sudut 90 derajat dalam posisi rapat dan kedua tangan disilangkan di dada.

c. Siswa yang lain memegang pergelangan kaki temannya untuk menahan.

d. Siswa mencoba mengangkat tubuh dari posisi duduk sampai dada menyentuh lutut.

e. Lakukan gerakan tersebut dalam 30 detik tanpa istirahat 4. Penilaian

Hitunglah perolehan jumlah gerakan baring duduk selama waktu yang telah ditentukan. Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak dihitung.

F. Lentuk Togok Kemuka

1. Tujuan

Untuk mengukur kelentukan togok 2. Perlengkapan

a. Kapur tulis

b. Bangku pengukur kelentukan c. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Testee berdiri di bangku dengan kaki rapat dengan ujung jari kaki tidak melewati tepi bangku.

b. Kedua jari kaki berdekatan/berkaitan satu sama lain dengan kedua lutut lurus.

c. Kemudian togok/punggung dilentukkan pelan-pelan dan kedua tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin selama tiga detik.


(52)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Penilaian

Yang diukur adalah tanda batas jari yang terjauh dan skala yang dicapai kedua jari tangan dalam 2 kali tes.

G. Lari Jarak Jauh

1. Tujuan

Mengukur daya tahan jantung dan paru-paru 2. Peralatan

a. Lapangan dengan lintasan rata dan tidak licin b. Bendera start dan tiang pancang

c. Peluit d. Stopwatch e. Nomor tanda

f. Kapur untuk tanda start

g. Alat tulis dan formulir penilaian 3. Pelaksanaan

a. Siswa berdiri di belakang garis start

b. Setelah mendengar aba-aba “siap”, siswa melakukan start berdiri di belakang garis start.

c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, siswa berlari menuju garis finis sepanjang 800 meter untuk puteri dan 100 meter untuk putera.

4. Penilaian

Penilaian hasil tes lari jarak jauh dilakukan dengan mencatat perolehan waktu.


(53)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil Tes Kebugaran Jasmani (Pre Tes)

Nama : Anang Syarif Hidayat

Tempat/Tgl lahir : Majalengka, 03 – 03 – 1997 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Nama Sekolah : SLB-B YPLB Majalengka

Tenggal Tes : 3 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai T

1 Lari Cepat 50 Meter I. 10,4

II.

36

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 112 II.

28

3 Bergantung Angkat Badan I. 2

II.

48

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 18,0 II.

17

5 Baring Duduk 30 Detik I. 17

II. +2

56

6 Lentuk Togok ke Muka I. +2

II.

37

7 Lari Jarak jauh I. 6,52,0

II.

16


(54)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil Tes Kebugaran Jasmani (Pre Tes)

Nama : Agung Gumelar

Tempat/Tgl lahir : Malengka, 01 – 05 – 2001 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Nama Sekolah : SLB-B YPLB Majalengka Tenggal Tes : 3 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai T

1 Lari Cepat 50 Meter I. 10,9

II.

33

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 115 II.

27

3 Bergantung Angkat Badan I. 2

II.

51

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 17,5 II.

21

5 Baring Duduk 30 Detik I. 14,5

II.

57

6 Lentuk Togok ke Muka I. +3

II.

39

7 Lari Jarak jauh I. 6,45,5

II.


(55)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat Kebugaran Jasmani Kurang Sekali 245

Hasil Tes Kebugaran Jasmani (Pre Tes)

Nama : Asep Suhendra

Tempat/Tgl lahir : Majalengka, 05 – 01 – 1994 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Nama Sekolah : SLB-B YPLB Majalengka Tenggal Tes : 3 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai T

1 Lari Cepat 50 Meter I. 9,9

II.

39

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 123 II.

26

3 Bergantung Angkat Badan I. 3

II.

51

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 14,5 II.

31

5 Baring Duduk 30 Detik I. 19

II.


(56)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Lentuk Togok ke Muka I. +5

II.

43

7 Lari Jarak jauh I. 6,43,1

II.

19

Tingkat Kebugaran Jasmani Kurang Sekali 268

Hasil Tes Kebugaran Jasmani (Pre Tes)

Nama : Ana Susiana

Tempat/Tgl lahir : Majalengka, 08 – 04 – 1998 Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Sekolah : SLB-B YPLB Majalengka Tenggal Tes : 3 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai T

1 Lari Cepat 50 Meter I. 9,8

II.

48

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 110 II.

32

3 Bergantung Angkat Badan I. 2

II.


(57)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 15,9 II.

27

5 Baring Duduk 30 Detik I. 16

II.

62

6 Lentuk Togok ke Muka I. +4

II.

42

7 Lari Jarak jauh I. 5,44,1

II.

37

Tingkat Kebugaran Jasmani Kurang Sekali 286

Hasil Tes Kebugaran Jasmani (Pre Tes)

Nama : Sri Nurasih

Tempat/Tgl lahir : Majalengka, 12 – 04 – 2000 Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Sekolah : SLB-B YPLB Majalengka Tenggal Tes : 3 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai Tes

1 Lari Cepat 50 Meter I. 10,0

II.


(58)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 121 II.

36

3 Bergantung Angkat Badan I. 2

II.

39

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 17,2 II.

25

5 Baring Duduk 30 Detik I. 17

II.

65

6 Lentuk Togok ke Muka I. +4

II.

43

7 Lari Jarak jauh I. 6.02.0

II.

35

Tingkat Kebugaran Jasmani Kurang 290

Hasil Tes Kebugaran Jasmani (Pre Tes)

Nama : Sri Fatimah

Tempat/Tgl lahir : Ciamis, 13-11-2001 Jenis Kelamin : Perempuan


(59)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tenggal Tes : 3 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai T

1 Lari Cepat 50 Meter I. 9,7

II.

49

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 112 II.

32

3 Bergantung Angkat Badan I. 2

II.

39

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 15,9 II.

28

5 Baring Duduk 30 Detik I. 16

II.

62

6 Lentuk Togok ke Muka I. +5

II.

45

7 Lari Jarak jauh I. 6.56.9

II.

25

Tingkat Kebugaran Jasmani Kurang Sekali 280


(60)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nama : Anang Syarif Hidayat

Tempat/Tgl lahir : Majalengka, 03 – 03 – 1997 Jenis Kelamin : Laki – Laki

Nama Sekolah : SLB-B YPLB Majalengka Tenggal Tes : 24 Maret 2014

No Jenis Tes Hasil Nilai T

1 Lari Cepat 50 Meter I. 9,1

II.

47

2 Lompat Jauh Tanpa Awalan I. 150 II.

40

3 Bergantung Angkat Badan I. 3

II.

51

4 Lari Hilir Mudik 4 x 10 meter I. 12,3 II.

46

5 Baring Duduk 30 Detik I. 24

II.

66

6 Lentuk Togok ke Muka I. 8,5

II.

49

7 Lari Jarak jauh I. 5,42,7

II.

37


(1)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)


(2)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)


(3)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)


(4)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)


(5)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)


(6)

Iing Solihin, 2014

Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb

kabupaten majalengka)


Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA.

6 18 25

PENGARUH PEMBELAJARAN BOLA VOLI YANG DI MODIFIKASI TERHADAP KEBERANIAN DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA TUNAGRAHITA : Studi Eksperimen di SLB-C ANGKASA Kab. Bandung.

0 4 27

PERBANDINGAN PENGARUH BENTUK LATIHAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN DERAJAT KEBUGARAN JASMANI DAN PERCAYA DIRI SISWA KELAS VIII SMPN 1 CILEUNYI.

1 9 58

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENINGKATKAN BAHASA RESEPTIF ANAK TUNARUNGU: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunarungu Kelas VIII SLB-B Sukapura.

3 14 34

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN JAM WAKTU AKTIF BELAJAR SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI: Studi Eksperimen Terhadap Siswa SMPN 2 GARUT Kabupaten Garut.

0 7 28

PENGARUH OLAHRAGA TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 41

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRHITA RINGAN USIA 13-15 TAHUN DI SLB SE-KABUPATEN BANTUL.

1 13 84

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNARUNGU DI SLB B KARNNAMANOHARA SLEMAN.

0 1 94

PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU (STUDI EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VIII DI SLB - B YPLB KABUPATEN MAJALENGKA) - repository UPI S PLB 1004947 Title

0 0 3

PENGARUH PERMAINAN OUTBOUND MYSTIQUE BALL TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 -

0 0 53