Penggunaan NCI Bookman Sebagai Sistem Temu Balik Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka.

(1)

Perpustakaan ITENAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Perpustakaan dan Informasi

Oleh:

REZA DWI LESTARI 1001316

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Memenuhi Kebutuhan Informasi

Pemustaka

Studi Deskriptif Korelasional Tentang Kebutuhan Informasi

Pemustaka di Perpustakaan ITENAS

Oleh Reza Dwi Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Reza Dwi Lestari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

PENGGUNAAN NCI BOOKMAN SEBAGAI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI

PEMUSTAKA

Studi Deskriptif Korelasional Tentang Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan ITENAS

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. Hj. Riche Cynthia, M.Si. NIP 197611152001122001

Pembimbing II

Miyarso Dwi Ajie, M.I.Kom. NIP 197705022005011004

Mengetahui:

Ketua Departemen,

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Ketua Prodi,

Perpustakaan dan Informasi

Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Laksmi Dewi, M.Pd


(4)

Reza Dwi Lestari, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kajian Pustaka ... 11

1. Temu Balik Informasi (Information Retrieval) ... 11

2. NCI Bookman ... 22

3. Technology Acceptance Models ... 32

4. Kebutuhan Informasi ... 36

B. Kerangka Pemikiran ... 43


(5)

Reza Dwi Lestari, 2015

Penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan

D. Asumsi ... 46

E. Hipotesis ... 46

BAB III METODE PENELITIAN... 48

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 48

B. Desain Penelitian ... 50

C. Metode Penelitian... 50

D. Definisi Operasional... 51

E. Instrumen Penelitian... 52

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 56

G. Teknik Pengumpulan Data ... 61

H. Analisis Data ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 67

1. Gambaran Umum Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) ... 67

2. Karakteristik Data Responden ... 69

B. Hasil Analisis Data ... 71

1. Deskripsi Data ... 71

2. Uji Koefisien Korelasi NCI Bookman sebagai Sistem Temu Balik Informasi dan Indikatornya terhadap Kebutuhan Informasi Pemustaka ... 106

3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 110

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 119

A. Simpulan ... 119


(6)

Reza Dwi Lestari, 2015

DAFTAR PUSTAKA ... 121 LAMPIRAN


(7)

ABSTRAK

Reza Dwi Lestari (1001316). “Penggunaan NCI Bookman sebagai Sistem

Temu Balik Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka di

Perpustakaan ITENAS”. Skripsi. Program Studi Perpustakaan dan

Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Bandung 2014.

Permasalahan pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan NCI Bookman dalam memenuhi kebutuhan pemustaka di perpustakaan ITENAS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan ITENAS dan untuk mengetahui (2) apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan ITENAS. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ITENAS yang menjadi anggota perpustakaan dengan sampel sebanyak 100 orang yang ditentukan dengan teknik sampling Insidental. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dengan pengolahan data menggunakan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan pada tingkat yang rendah dalam memenuhi kebutuhan informasi, dan (2) penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan pada tingkat sedang dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi di perpustakaan ITENAS dikategorikan sebagai sebuah sistem yang efektif dan efisien, namun sebaiknya perpustakaan lebih mengembangkan lagi sistem yang ada agar memberikan kemudahan dan kebermanfaatan yang lebih lagi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.

Kata Kunci : Sistem Temu Balik Informasi, Kebutuhan Informasi, NCI Bookman


(8)

Abstract: Basic problems that were examined in this research is how the use of NCI bookman in fulfilling their need user in the library ITENAS.The purpose of this research is to know (1) whether the use of NCI bookman as a system of turning information gathering provide facilities of meet the needs of information userITENAS library and for knowing (2) whether the use of NCI bookman as a system of turning information gathering give usefulness in fulfilling their need information users library ITENAS.The population in this research is a student ITENAS who have been members of the library with samples from 100 people determined by random sampling insidental. A method of the research uses a method of descriptive with the quantitative approach. Search instruments using a questionnaire with data processing using a correlation coefficient analysis and coefficients determination.The research results show that (1) the use of NCI bookman as a system of turning information gathering provide facilities at a low rate in fulfilling their need information and (2) the use of NCI bookman as a system of turning information gathering give usefulness on the medium level in fulfilling their need information.The use of NCI bookman as a system of turning information gathering in the library ITENAS be categorized as a system that effectively and efficiently, but should the library more develop again the system that existed to give facilities and usefulness more again to meet the needs of information users.

Key word : Information Retrieval System, Information Needs, NCI Bookman


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat di era informasi. Hal ini timbul karena kebutuhan manusia mengalami peningkatan dari segi apapun, baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Begitupun dengan kebutuhan akan sebuah informasi yang berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, perpustakaan sebagai lembaga yang memberikan layanan jasa informasi harus dapat memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Informasi yang terus berkembang secara cepat menuntut perpustakaan harus dapat memberikan kebutuhan informasi bersifat cepat dan mudah.

Informasi yang saat ini berkembang dalam berbagai bentuk baik konvensional (tercetak) maupun dalam bentuk digital (elektronik). Peran teknologi informasi sangat mempengaruhi berbagai macam bentuk informasi tersebut. Dalam hal ini posisi perpustakaan sebagai penyedia, pengelola, dan penyebar informasi sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perpustakaan dan pengelolanya saat ini tidak hanya menunggu pengunjung untuk datang ke perpustakaan, melainkan harus berani mempromosikan dan memberikan informasi secara langsung dengan bantuan teknologi informasi berupa komputer dan aplikasinya yang memberikan kemudahan dan kebermanfaatan baik untuk pemustaka perpustakaan maupun pustakawan dalam memberikan layanannya.

Informasi merupakan bagian yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat, kebutuhannya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Suatu informasi dikatakan berguna untuk memenuhi kebutuhan akan informasi apabila disajikan secara akurat, tepat waktu dan relevan.


(10)

Semakin berkembangnya teknologi informasi di setiap lembaga atau organisasi maka semakin banyak pula juga masyarakat yang memanfaatkan teknologi informasi di dalam kehidupannya. Menurut kamus Oxford (dalam Kadir, 2003, hlm. 13) menyatakan bahwa teknologi informasi merupakan pemustakaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan menyebarluaskan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Hal ini memungkinkan pemustaka atau pencari informasi di perpustakaan menginginkan akses untuk mendapatkan informasi yang mudah, cepat dan relevan. Penelusuran informasi merupakan tindakan awal pemustaka ketika datang ke perpustakaan. Penelusuran informasi ini akan berkaitan erat dengan sebuah sistem temu balik informasi. Menurut Baeza-Yates dan Riberio-Neto (dalam Pendit, 2007, hlm. 95) temu balik informasi berhubungan dengan representasi, penyimpanan, pengorganisasian dan pengukuran terhadap bagian informasi. Masalah yang saat ini terjadi adalah berkaitan dengan penempatan koleksi yang ada di perpustakaan, terkadang pemustaka perpustakaan mengalami kesulitan dalm menemukan kembali informasi yang diinginkannya.

Dalam memenuhi kebutuhan seorang pemustaka dalam mencari informasi di perpustakaan dan pusat informasi lainnya menyediakan berbagai jenis alat bantu. Jenis alat bantu yang digunakan sangat bervariatif mulai dari yang bersifat manual seperti kartu katalog ataupun yang sudah terautomasi seperti penerapan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Seseorang yang mencari informasi sebelum berkembangnya teknologi informasi di perpustakaan menggunakan katalog perpustakaan yang dibuat untuk mengetahui tempat penyimpanan koleksi atau informasi yang dicarinya. Setelah berkembangnya teknologi informasi untuk perpustakaan, hal ini dapat mempermudah dan mempercepat proses pencarian informasi. Salah satunya adalah ditemukannya sebuah sistem temu balik informasi yang diterapkan di perpustakaan saat ini.


(11)

Perpustakaan dikatakan berhasil apabila perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pemustakanya dan memiliki koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasinya serta memiliki sistem untuk dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasinya.

Kecepatan perubahan dan penambahan informasi menyebabkan dibutuhkannya suatu sistem yang dapat mengakses dan menyediakan berbagai informasi tersebut. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat berbagai sistem banyak ditemukan untuk menelusur atau untuk menemukan kembali informasi yang diinginkan. Pada dasarnya sebuah sistem temu balik informasi merupakan suatu sistem yang sederhana. Misalkan seorang pencari informasi memformulasikan sebuah kata kuNCI atau pertanyaan pada sebuah sistem yang berisikan sekumpulan dokumen atau data. Jawaban dari sistem tersebut akan memunculkan sebuah data yg sesuai atau hampir mendekati data yang diinginkan.

Sistem temu kembali informasi dibuat untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Sistem ini bertujuan untuk menjembatani sumber informasi dengan kebutuhan informasi pemustaka. Oleh karena itu, sistem ini sangat diperlukan dalam sebuah pusat informasi seperti perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Temu balik informasi merujuk pada keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi (representation), penyimpanan (storage), pengaturan (organization), dan pengambilan (access).

Bagi seorang pustakawan atau pengelola perpustakaan, mereka akan merasa bangga ketika mengetahui koleksi perpustakaan dan apa yang terkandung didalamnya serta mereka mampu memberikan gambaran dimana dapat memperoleh informasi yang diinginkan oleh pemustaka. Biasanya seorang pustakawan menggunakan katalog ataupun indeks untuk menemukan informasi yang dibutuhkan pemustaka. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat umum dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Kehadiran sebuah jaringan


(12)

internet berbasis web atau dalam bentuk lainnya yang menerapkan kemajuan teknologi informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.

Menurut Katz Gurevitch dan Haas dalam Yusup (1995, hlm. 3-4) jenis kebutuhan informasi terbagi atas lima jenis, yaitu : a) kebutuhan kognitif ; b) kebutuhan Afektif ; c) kebutuhan intergrasi personal ; d) kebutuhan integrasi sosial ; dan e) kebutuhan berkhayal. Selain itu, menurut Menurut Guha (dalam Saepudin, 2009, hlm. 1) mengemukakan bahwa ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi yaitu Current need approach, Everyday need approach,

Exhaustic need approach, Catching-up need approach.

Melihat jenis kebutuhan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa banyak jenis kebutuhan yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu kebutuhan akan informasi harus dapat diberikan secara relevan dan dapat dengan mudah diakses.

Untuk dapat memenuhi akan kebutuhan informasi tersebut, perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi harus dapat melayani dan memberikan informasi secara relevan, mudah, dan cepat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Perpustakaan harus memiliki atau membuat sebuah sistem yang dapat memudahkan para pengakses informasi dalam memenuhi kebutuhan kognitifnya.

Menurut penelitian terdahulu yang ditulis oleh Zaenab (2002) yang berjudul

“efektivitas sistem temu balik informasi dengan menggunakan bahasa alami CD

rom AGRIS dan CAB Abstracts” berasumsi bahwa sistem temu balik informasi

dengan menggunakan bahasa alami CD ROM AGRIS lebih efektif daripada CAB Abstracts. Dari asumsi tersebut walaupun tidak sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, hal tersebut menunjukkan bahwa sebuah sistem temu balik informasi sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi oleh pemustaka perpustakaan.

Fungsi perpustakaan sebagai sarana informasi ini menunjukkan betapa pentingnya perpustakaan bagi kehidupan masyarakat, termasuk perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang bagi perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan


(13)

serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi yang menaunginya. Wijayanti (2004:3) mengemukakan tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan serta melaksanakan administrasi perpustakaan. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistem administrasi dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi.

Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat perkembangan sebuah teknologi informasi memungkinkan setiap unit yang ada di dalamnya menerapkan teknologi informasi dalam proses kerjanya, termasuk juga perpustakaan. Dalam perkembangannya, perpustakaan perguruan tinggi sudah menerapkan sistem teknologi informasi dalam proses kerjanya baik secara teknis maupun non teknis. Namun demikian, penerapannya masih belum maksimal karena kekurangan tenaga ahli maupun kekurangan alat penunjang penerapan teknologi informasi dalam perpustakaannya.

Perpustakaan perguruan tinggi umumnya berada di dalam lingkungan kampus, pemustakanya adalah civitas akademika perguruan tinggi tersebut. Tugas dan fungsi utamanya adalah untuk menunjang proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Salah satu hal terpenting dalam perpustakaan perguruan tinggi adalah koleksinya. Koleksi sebuah perpustakaan harus bisa memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Kelengkapan koleksi akan memberi pengaruh terhadap keefektifan peminjaman koleksi. Selain itu, pelayanan juga tidak kalah penting dalam penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi karena koleksi yang ada harus dapat diakses oleh pemustaka.

Kemajuan teknologi informasi ini menuntut perpustakaan untuk menerapkan sistem temu kembali informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Oleh karena itu penting bagi perpustakaan untuk mengubah sistem dari manual menjadi sistem terautomasi untuk mempermudah penelusuran/temu balik informasi yang dibutuhkan oleh pemustakanya.


(14)

Perpustakaan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) merupakan perpustakaan pusat yang ada di lingkungan kampus, perpustakaan ini menjadi pusat diantara perpustakaan jurusan yang ada di ITENAS. Perpustakaan ini sudah menerapkan sistem automasi perpustakaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam memberikan informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Perpustakaan ini menggunakan perangkat lunak bernama NCI Bookman. Perangkat lunak tersebut merupakan sistem yang terintegrasi mulai dari pengolahan hingga pelayanan sirkulasi seperti sistem temu kembali informasi.

Dari hasil wawancara dengan pihak perpustakaan ITENAS, sistem penelusuran atau sistem temu balik informasi terbagi-bagi atas beberapa sistem. Jadi sistem yang digunakan tidak hanya satu sistem saja. Sistem tersebut terbagi atas koleksi tugas akhir, koleksi buku, dan koleksi non book material. Sistem yang digunakan berbasis web dan dapat diakses di luar perpustakaan. Namun demikian, pemustaka yang sering berkunjung ke perpustakaan lebih senang menggunakan sistem yang menggunakan NCI Bookman tersebut.

Menurut pustakawan yang ada di perpustakaan ITENAS menyebutkan bahwa sistem penelusuran/sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI

Bookman ini sangat membantu para pemustaka dalam mencari koleksi yang

dibutuhkannya. Namun terkadang sistem ini tidak berjalan dengan baik, ketika pemustaka memberikan keywords pada sistem ini dan menunjukkan keberadaan koleksi yang dibutuhkan, koleksi yang dicari tidak ada berada ditempat/raknya. Hal ini disebabkan karena call number tidak sesuai dengan rak penyimpanan koleksi. Ketidaksesuaian ini timbul karena para pemustaka setelah membaca menyimpan pada tempat yang salah. Padahal sudah diberitahukan bahwa koleksi yang sudah dibaca harap disimpan di meja. Hal tersebut menimbulkan masalah yang harus diselesaikan.

Selain itu, penerapan sistem temu balik informasi ini masih belum maksimal. Masih terdapat kekurangan terutama belum maksimalnya sistem automasi dalam hal penelusuran informasi dan layanan sirkulasinya. Para


(15)

pengunjung perpustakaan atau pemustaka di perpustakaan ITENAS masih mengalami kesulitan dalam mengakses informasi karena kurangnya kinerja dari sistem yang telah tersedia. Muncul pertanyaan apakah sistem yang telah tersedia ini sudah disosialisasikan atau apakah para pemustaka belum mengerti cara menggunakan sistem yang ada. Permasalahan tersebut harus kita teliti. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal tersebut.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Tecnology

Acceptance Model (TAM) untuk melihat kebermanfaatan dan kemudahan dalam

menggunakan sistem temu balik informasi dengan menggunakan NCI Bookman dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Selain itu, pemustakaan (attitude) menjadi fokus dalam memanfaatkan sistem balik informasi tersebut. Menurut Davis (dalam Khakim, 2011, hlm. 14) TAM memiliki tujuan menjelaskan dan memprediksikan penerimaan pemustakaan teknologi. TAM memprediksi penerimaan pemustaka berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan pemustakaan (perceived ease of use).

Berkaitan dengan uraian di atas, permasalahan di dalam penelitian ini adalah apakah penerapan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan mengangkat judul “Pemustakaan NCI

Bookman Sebagai Sistem Temu Balik Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Pemustaka Di Perpustakaan ITENAS”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi bahwa sistem temu balik informasi merupakan hal yang sangat pemting dan mutlak diperlukan di dalam sebuah perpustakaan sebagai pusat informasi. Namun demikian, fasilitas yang sudah tersedia terkadang tidak termanfaatkan dengan baik karena kurang maskimalnya kinerja sistem yang sudah tersedia. Selain itu, kurangnya tingkat pemahaman para pemustaka perpustakaan


(16)

dalam menggunakan sistem yang ada pun menjadi penyebab terhambatnya kinerja sistem tersebut. Hal tersebut akan berdampak pada tingkat layanan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang kurang maksimal karena ketersediaan sistem yang terbatas.

Berbagai bentuk sistem temu balik informasi telah banyak diciptakan. Sistem temu balik informasi dapat berbentuk CD Room, berbentuk software seperti Open Biblio, Senayan, NCI Bookman, dan banyak yang lainnya. Namun dalam pemustakaannya sistem-sistem tersebut masih belum berjalan dengan baik dan belum maksimal. Masalah tersebut timbul karena kurang pahamnya pemustaka dalam mengoperasikan sistem tersebut. Oleh karena itu hal ini perlu diteliti karena pemustakaan sebuah sistem temu balik informasi mutlak diperlukan dalam melayani pemustaka guna memenuhi kebutuhan informasinya.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian tentang Pengaruh Sistem Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas yaitu :

a. Rumusan masalah umum

Bagaimana Penggunaan NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka di Perpustakaan ITENAS?

b. Rumusan masalah khusus

1. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS?

2. Apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS?


(17)

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan Sistem Temu Kembali Informasi Dengan Menggunakan NCI Bookman Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemustaka Di Perpustakaan Itenas. Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.

2. Mengetahui apakah penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi memberikan kebermanfaatan dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan ITENAS.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan teoritis dan praktis.

a. Manfaat teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2. Sebagai acuan di bidang penelitian ilmu perpustakaan dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.

3. Mengenalkan Technology Acceptance models dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi

b. Manfaat praktis

1. Dapat dijadikan masukan bagi para pengelola perpustakaan/pustakawan dalam mengembangkan atau menerapkan sistem temu kembali informasi di perpustakaan


(18)

2. Dapat dijadikan referensi bagi pemustaka perpustakaan dalam menelusur informasi di perpustakaan.

3. Dapat dijadikan masukan untuk pustakawan/pengelola perpustakaan dalam memberikan layanan informasi kepada pemustaka.

F. Struktur Organisasi Penulisan

Penyusunan skrispsi ini terdiri dari lima bab. Uraian mengenai isi pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, berisi uraian umum dan merupakan bagian awal dalam skripsi. BAB I berisi latar belakang penelitian, identifkasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB II Kajian teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Kajian teori ini merupakan hal penting sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis mengenai pemustakaan NCI

Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan

informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB III Metode Penelitian, merupakan penjabaran rinci termasuk beberapa komponen sebagai berikut : lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan dari permasalahan yang telah diteliti, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan analisis temuan mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas.


(19)

BAB V Simpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan dari hasil penemuan oleh peneliti mengenai pemustakaan NCI Bookman sebagai sistem temu kembali informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan itenas. Kemudian saran atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan akan diajukan kepada lembaga terkait, pemustaka perpustakaan, dan peneliti selanjutnya.


(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Pusat Institut Teknologi Nassional (ITENAS) yang terletak di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu (Sugiyono, 2013:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa ITENAS Bandung yang masih aktif seluruh jurusan sampai dengan 2014 dengan jumlah keseluruhan sebanyak 29.508 mahasiswa.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Namun dikarenakan untuk

kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan, maka dalam penelitian ini diambil sampel yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling Insidental.

Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah mahasiswa ITENAS yang menjadi anggota perpustakaan dan berkunjung ke perpustakaan. Dalam perhitungan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Slovin (dalam Noor, 2011 hlm. 158).


(21)

Rumus:

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (e = 10 %)

Dengan menggunakan rumus Slovin dapat dilihat bahwa sampel yang akan digunakan sebanyak 99,66 responden. Namun dibulatkan menjadi 100 responden dari jumlah populasi yang telah dipaparkan di atas.

Tabel 3. 1 Populasi dan Sampel Mahasiswa Aktif ITENAS BandungSampai dengan tahun 2014

No Fakultas Populasi Sampel

1 Fakultas Teknologi Industri

(FTI) 13.605 45

2 Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan (FTSP) 12.305 35

3 Fakultas Seni Rupa dan Desain

(FSRD) 3598 20


(22)

B. Desain penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi yang diasumsikan memberikan pengaruh terhadap variabel lain. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kebutuhan informasi yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Tabel 3. 2 Variabel Operasional

NCI Bookman sebagai Sistem

Temu Kembali Informasi

Kebutuhan Informasi XY

Keterangan:

X : NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali Informasi Y : Kebutuhan Informasi

XY : NCI Bookman sebagai Sistem Temu Kembali Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

C. Metode penelitian

Metode Penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam melakukan penelitian oleh seorang peneliti. Sugiyono (2013, hlm. 3) menyatakan bahwa

“metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

X Y


(23)

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah sebuah cara ilmiah dalam mendapatkan data yang tepat dengan tujuan yang telah ditentukan sesuai dengan kegunaan dan kebutuhannya.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Darmadi (2013, hlm. 6-7) mengemukakan bahwa :

“metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan suatu subjek penelitian pada saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, dan

sebagainya”.

Dengan menggunakan metode deskriptif penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel (X dan Y) dan menguji hipoteis yang berkaitan dengan kejadian sekarang sesuai dengan apa adanya.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Silalahi (2009, hlm. 76) mengemukakan bahwa :

“penelitian kuantitatif merupakan sebuah penyelidikan tentang masalah

sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi teori tersebut benar”.

Dengan menggunakan pendekatan ini data hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif. Penelitian ini akan melakukan analisis secara korelatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel pada sekelompok subjek yang akan diteliti.

Berdasarkan penjelasan di atas penelitian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS.

D. Defenisi operasional 1. Temu Kembali Informasi


(24)

Temu kembali informasi merupakan usaha untuk menemukan kembali informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Sedangkan sistem temu kembali informasi adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memudahkan dan mempercepat segala penelusuran informasi yang diinginkan pengguna. Sistem temu kembali informasi adalah sebuah proses menemukan kembali informasi dari dokumen yang tersimpan dengan menggunakan sarana temu balik informasi seperti katalog online atau dalam bentuk lainnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna perpustakaan dalam mengakses informasi yang relevan.

2. Kebutuhan Informasi

Kebutuhan akan informasi bisa disejajarkan dengan kebutuhan akan pangan, oleh karena itu kebutuhan informasi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contoh seorang pelajar atau mahasiswa memerlukan sebuah informasi terutama yang berkaitan dengan akademik dan pendidikan yang ditempuhnya. Hal ini menjadi tugas sebuah lembaga informasi yang memberikan jasa layanan informasi kepada masyarakat luas. Perpustakaan adalah salah satu pusat sumber informasi yang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat sehari-hari.

E. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian ini dibuat untuk meneliti penggunaan sebuah sistem temu balik informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan. Menurut Sugiyono (2013:133) “...instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan bergantung pada jumlah variabel yang

diteliti.”

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Rating Scale. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 133) rating scale tidak digunakan

hanya untuk mengukur sikap saja melainkan mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi,


(25)

kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Dalam skala rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.

Kuesioner ini dibuat berdasarkan varibel penelitian yang akan diteliti yaitu variabel NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dan variabel kebutuhan informasi. Kedua variabel tersebut memiliki indikator dan tingkat pengukuran yang berbeda berdasarkan teori yang digunakan. Indikator dan tingkat pengukuran ini akan menjadi acuan dalam pembuatan pertanyaan/pernyataan dalam instrumen penelitian.

Dalam menyusun instrumen penelitian, untuk memudahkan dan memberikan gambaran yang jelas mengenai indikator dan tingkat pengukuran dari variabel yang akan diteliti, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen. Berikut kisi-kisi instrumen yang telah disusun oleh penulis.

Tabel 3. 3 Kisi-kisi instrumenVariabel NCI Bookman sebagai Sistem Temu Balik Informasi (X)

Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran Skala

No. Butir pertanyaan Sistem Temu Kembali Informasi (X) Kemudahan Tingkat kemudahan dalam mempelajari NCI Bookman

Interval 1, 3, -5

Tingkat kemudahan dalam menggunakan NCI

Bookman

Interval 7, 9, -11

Tingkat interaksi dapat dengan jelas

dan terpahami

Interval

13, 15, -17, 19


(26)

Keseluruhan

mudah digunakan Interval 21, 23, -25 Mudah

beradaptasi Interval 27, -29

Sikap terhadap penggunaan

Interval

20, 22, -24, 26, -30

Kebermanfaatan

Meningkatkan produktivitas

pengguna

Interval 2, 4, -6

Meningkatkan kinerja pengguna

Interval 8, 10, 12

Meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan

pengguna

Interval 14, 16, -18

Niat untuk

menggunakan Interval

32, 34, 39, -36, 37 Pengggunaan

secara nyata Interval 31, 38, 35, 28, -33


(27)

Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrumenVariabel Kebutuhan Informasi (Y) Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran Skala

No. Butir pertanyaan

Kebutuhan Informasi

(Y)

Current need approach

Informasi bersifat mutakhir

Interval 40, 42, 44, -46 Meningkatkan

pengetahuan Interval

48, 50, 52, -54 Interkasi yang

konstan antara pengguna dan sistem informasi

Interval 56, 58, 60, -62

Kebutuhan pengguna yang

diperlukan sehari-hari

Interval 64, 66, 68, 70, -72


(28)

Everyday need approach Kebutuhan pengguna yang lebih spesifik dan cepat

Interval 74, 41, 43, -45 Exhaustic need approach Kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam

Interval 47, 49, -51

Informasi yang dibutuhkan bersifat relevan,

spesifik, dan lengkap

Interval 53, 55, 57, 59, -61

Catching-up need approach

Informasi yang

ringkas Interval 63, 65, 67, -69 Perkembangan

informasi terakhir dan bersifat relevan

Interval 71, 73, -75

F. Proses pengembangan instrumen 1. Pengujian Validitas

Uji validitas sebuah instrumen penelitian merupakan hal penting sebelum kita melaksanakan sebuah penelitian. Menurut Darmadi (2013, hlm. 110)

“validitas instrumen dapat dimaknai sebagai ketepatan dalam memberikan

interpretasi terhadap hasil pengukuran”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap variabel yang diteliti secara cepat.

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dari dengan bantuan Microsoft Excel 2007. Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur validitas instrumen adalah Pearson Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson:


(29)

√ √

Di mana:

N adalah ukuran sampel; X adalah jumlah skor item;

Y adalah jumlah skor total (seluruh item); N adalah jumlah responden;

Keputusan pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut: 1. Item pertanyaan dikatakan valid apabila r hitung >r tabel

2. Item pertanyaan dikatakan tidak valid apabila r hitung <r tabel

Dari hasil uji validitas instrumen terdapat beberapa pernyataan yang tidak valid. Berikut merupakan hasil uji validitas instrumen penelitian yang lebih jelas dari kedua variabel yang akan diteliti yaitu variabel NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dan variabel Kebutuhan Informasi.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X (NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 1,595 1,685 Tidak Valid

2 3,249 1,685 Valid

3 1,787 1,685 Valid

4 2,237 1,685 Valid

5 2,177 1,685 Valid

6 1,122 1,685 TidakValid

7 4,296 1,685 Valid


(30)

9 3,974 1,685 Valid

10 4,446 1,685 Valid

11 3,794 1,685 Valid

12 1,240 1,685 Tidak Valid

13 2,129 1,685 Valid

14 4,544 1,685 Valid

15 2,080 1,685 Valid

16 3,020 1,685 Valid

17 1,304 1,685 TidakValid

18 5,206 1,685 Valid

19 3,937 1,685 Valid

20 3,356 1,685 Valid

21 5,812 1,685 Valid

22 3,636 1,685 Valid

23 5,144 1,685 Valid

24 1,467 1,685 TidakValid

25 1,999 1,685 Valid

26 4,755 1,685 Valid

27 6,583 1,685 Valid

28 5,352 1,685 Valid

29 2,891 1,685 Valid

30 0,099 1,685 Tidak Valid

31 3,886 1,685 Valid

32 2,751 1,685 Valid

33 1,270 1,685 Tidak Valid

34 3,828 1,685 Valid

35 1,597 1,685 TidakValid


(31)

37 5,644 1,685 Valid

38 3,683 1,685 Valid

39 1,406 1,685 Tidak Valid

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kebutuhan Informasi)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

40 1,681 1,685 Tidak Valid

41 3,957 1,685 Valid

42 6,866 1,685 Valid

43 6,693 1,685 Valid

44 7,342 1,685 Valid

45 -0,015 1,685 Tidak Valid

46 1,298 1,685 TidakValid

47 1,904 1,685 Valid

48 6,065 1,685 Valid

49 4,060 1,685 Valid

50 5,082 1,685 Valid

51 -0,855 1,685 Tidak Valid

52 4,698 1,685 Valid

53 6,638 1,685 Valid

54 1,405 1,685 Tidak Valid

55 4,562 1,685 Valid

56 4,548 1,685 Valid

57 6,532 1,685 Valid

58 4,998 1,685 Valid

59 4,461 1,685 Valid

60 4,006 1,685 Valid


(32)

62 1,325 1,685 Tidak Valid

63 4,196 1,685 Valid

64 3,448 1,685 Valid

65 0,967 1,685 Tidak Valid

66 6,506 1,685 Valid

67 8,995 1,685 Valid

68 0,851 1,685 TidakValid

69 1,488 1,685 TidakValid

70 5,67941 1,685 Valid

71 2,013 1,685 Valid

72 -1,893 1,685 Tidak Valid

73 4,947 1,685 Valid

74 7,626 1,685 Valid

75 0,647 1,685 Tidak Valid

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas diilaksanakan untuk mengetahui tingkat keterpercayaan sebuah instrumen penelitian. Menurut Silalahi (2012, hlm. 236) mengemukakan

bahwa .“Reliabilitas adalah keterpercayaan, stabilitas atau kemantapan,

konsistensi, prediktabilitas, dan ketepatan atau akurasi dari suatu ukuran”. Instrumen yang sudah dapat dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Perhitungan Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan dengan bantuan SPSS 16 (Statistical Package for the Social Science) dan

Microsoft Excel 2007.Dengan uji reliabilitas ini dapat diketahui apakah instrumen

tersebut memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi atau rendah. Reliabilitas ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (Arikunto, 2002, hlm. 109)yaitu sebagai berikut :


(33)

( )

Keterangan:

= koefisien reliabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= total varians instrumen = total varians

Untuk menginterpretai koefisien reliabilitas digunakan kriteria Guilford (Sundayana, 2010, hlm. 71) sebagai berikut.

0,800 ≤ ≤ 1,000 = Sangat Tinggi 0,600 ≤ ≤ 0,800 = Cukup

0,400 ≤ ≤ 0,600 = Sedang 0,200 ≤ ≤ 0,400 = Rendah

0,00 ≤ ≤ 0,200 = Sangat rendah

Berikut hasil dari uji reliabilitas instrumen dari kedua varibel yang akan diteliti.

Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel X

Cronbach's

Alpha N of Items

.906 29

Tabel 3. 8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Y

Cronbach's


(34)

Cronbach's

Alpha N of Items

.944 24

Dari hasil uji reliabilitas instrumen dari kedua variabel dapat dilihat bahwa tingkat reliabilitas dari kedua variabel yang akan diteliti sangatlah tinggi. Oleh karena itu, instrumen yang akan digunakan dalam penelitian tingkat kepercayaan atau reliabilitasnya sangat tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan.

G. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah menggunakan kuesioner dan studi pustaka.

a) Penyebaran kuesioner

Kuesioner merupakan salah satu teknik dalam mengumpulkan data penelitian. Menurut Sugiyono (2012:142) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kuesioner merupakan daftar pertanyaan/ pernyataan yang memuat indikator -indikator yang dapat menjelaskan setiap variabel yang akan diteliti.

Kuesioner ini disusun berdasarkan indikator yang telah ditentukan dari kedua varibel. Kedua variabel dalam penelitian ini adalah variabel sistem temu balik informasi dan variabel kebutuhan informasi. Variabel sistem temu balik informasi (X) memiliki dua indikator yaitu kemudahan dan kebermanfaatan, sedangkan variabel kebutuhan informasi (Y) memiliki indikator yaitu Current

need approach, Everyday need approach, Exhaustic need approach, dan Catching-up need approach. Indikator tersebut akan menjadi acuan untuk


(35)

Setelah kuesioner ini selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner untuk dijawab oleh responden yang telah ditentukan sampel daripopulasi yang ada. Untuk menentukan skor jawaban dari responden menggunakan skala Rating scale. Dalam skala rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.

b) Studi pustaka

Selain menyebarkan kuesioner sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data, peneliti juga dalam mengerjakan penelitian inimengacu/mempelajari dan mengutip dari beberapa sumber yang benar-benar relevan yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

H. Analisis data

Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis dengan enggunakan statitik. Perhitungan dari statistik tersebut digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

1. Tahap-Tahap Analisis Data

Tahap – tahap analisis data merupakan langkah-langkah sebelum data diolah. Berikut tahap-tahap analisis data yang dilakukan:

a) Menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi responden b) Memeriksa dan memberi skor

c) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden dengan cara menghitung skor mentah yang diperoleh dari responden.

d) Mengolah data dengan menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Jika data berdistribusi normal maka pengolahan menggunakan statistik parametrik dan jika data berdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non parametrik.

e) Apabila data telah di peroleh maka uji hipotesis dilakukan dengan uji koefisien korelasi atau rhitung yang telah di dapat melalui perhitungan rumus Pearson Product Moment dikonsultasikan dengan nilai rtabel.


(36)

f) Jika hasil pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya pengaruh antara variabel X dan Y dapat dicari dengan koefisien determinasi.

g) Menarik kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan.

2. Teknik analisis data a) Uji Normalitas Data

Teknik analisis data yang pertama dilakukan adalah uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan berditribusi normal atau tidak. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik dan apabila data tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik non parametrik. Uji normalitas ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

a. Test distribution is Normal.

Tabel 3.9

Uji Normalitas Variabel X (Sistem Temu Balik Informasi) dan Variabel Y (Kebutuhan Informasi)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sistem Temu Balik Informasi

Kebutuhan Informasi

N 100 100

Normal Parametersa,b

Mean 88,87 73,96

Std.

Deviation 8,719 7,687

Most Extreme Differences

Absolute ,104 ,118

Positive ,104 ,118

Negative -,093 -,113

Kolmogorov-Smirnov Z 1,041 1,179


(37)

b. Calculated from data.

Dari hasil uji normalitas data diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z variabel X yaitu 1,041 lebih besar dari 0,05 yang berarti varibel X berdistribusi normal. Sedangkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z untuk variabel Y yaitu 1,179 lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel Y berdistribusi normal. Maka uji statistik yang digunakan yaitu uji parametrik dengan menggunakan rumus korelasi uji bivariat dan uji koefisien determinasi.

b) Uji Koefisien Korelasi

Besarnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinyatakan dengan koefisien korelasi. Jika variabel tersebut berdistribusi normal, maka rumus yang digunakan Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:

√ √

Di mana:

N adalah ukuran sampel;

X dan Y adalah nilai dalam variabel X dan Y;

adalah perkalian nilai dalam variabel X dan Y ; XY adalah perkalian dari skor dalam variabel X dan Y

Besarnya koefisien korelasi atau rhitung antara dua variabel diuji

menggunakan rtabel untuk menguji hipotesis yang diajukan. Kemudian untuk

menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono, (2011, hlm. 214) yaitu :


(38)

: uji signifikansi korelasi

: koefisien korelasi Pearson Product Moment : banyaknya ukuran sampel

Apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak, dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Merumuskan Ho dan H1

Ho : = 0 (Tidak terdapat hubungan antara penggunaanNCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka pada perpustakaan ITENAS).

H1 : ≠ 0 (terdapat hubungan antara penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka pada perpustakaan ITENAS).

2) Nilai koefisien korelasi atau rhitung yang telah di dapat melalui perhitungan

rumus Pearson Product Moment kemudian dikonsultasikan dengan nilai rtabel.

3) Kriteria uji H1 diterima jika rhitung > rtabel

Untuk mengetahui keberartian korelasi maka diinterpretasikan dengan koefisien korelasi menurut Sugiyono (2013, hlm. 257) sebagai berikut.

Tabel 3. 10 Koefisien Korelasi

Interval Koefisisen Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat


(39)

Menurut silalahi (2012, hlm. 409) “koefisien determinasi dimaksudkan

untuk mengetahui seberapa variasi perubahan dalam satu variabel dependen disebabkan oleh perubahan dalam variabel independen”. Jika hasil pengujian koefisien korelasi menghasilkan korelasi yang signifikan, maka besarnya pengaruh antara variabel X dan Y dapat dicari dengan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

KD = koefisien determinasi = kuadrat koefisien korelasi


(40)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS, maka dapat diambil simpulan secara umum bahwa NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dapat diterima dengan tingkat yang sedang/cukup kuat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dapat diterima dalam pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS.

Adanya peran atau hubungan tersebut ditunjukkan oleh indikator varibel yang menggunakan analisis Technology Acceptance Models (TAM) dilihat dari faktor kemudahan dan kebermanfaatan sebuah sistem informasi. Sehingga dapat diambil kesimpulan secara khusus sebagai berikut :

1. Kemudahan penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan ITENAS memiliki hubungan yang positif dan signifikan walaupun pada tingkat yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan mempelajari, kemudahan menggunakan, interaksi yang jelas dan terpahami, kemudahan beradaptasi, sikap penggunaan, dan keseluruhan mudah digunakan dapat diterima dengan cukup baik. Hal ini juga berarti semakin baik penerapan sebuah sistem temu balik informasi, semakin diterima dan digunakan pula sistem tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Namun sebaliknya, jika penerapan sistem temu balik tersebut menyulitkan maka sistem tersebut pun akan sulit untuk diterima oleh pengguna.


(41)

2. Manfaat penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan ITENAS memiliki pengaruh yang sedang/cukup kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat meningkatkan produktivitas pengguna, meningkatkan kinerja pengguna, meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna, akan memunculkan niat untuk menggunakan, dan penggunaan secara nyata yang efektif. Hal tersebut sesuai dengan indikator dari kebermanfaatan itu sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya sistem temu balik informasi di perpustakaan akan menimbulkan manfaat yang dapat diterima oleh pengguna perpustakaan secara umum.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan sebelumnya, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Seiring meningkatnya kebutuhan informasi dan semakin majunya penerapan sebuah teknologi informasi di lembaga apapun, sebaiknya perpustakaan ITENAS lebih meningkatkan lagi penerapan teknologi informasi dalam memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pengguna. Salah satunya adalah sebuah sistem temu balik informasi yang bernama NCI Bookman. Sistem ini sebenarnya sudah sangat baik namun masih terdapat kekurangan seperti tampilan yang masih sedikit kaku. Hal kecil namun akan menjadi penting karena sistem ini berinteraksi langsung dengan pengguna (pemustaka). Oleh karena itu sebaiknya sistem ini dari segi tampilan harus dibuat lebih menarik demi kenyamanan yang diberikan kepada pemustaka dalam menelusur informasi yang dibutuhkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya apabila mengambil tema permasalahan yang sama, diharapkan untuk menambahkan atau menggunakan variabel lain selain menggunakan anaisis TAM. Sehingga dapat memberikan lebih banyak masukan untuk perpustakaan khususnya perpustakaan ITENAS Bandung.


(42)

Selain itu juga harus dapat mengembangkan kembali penelitian yang berkaitan dengan sistem temu balik informasi maupun sistem informasi lainnya yang digunakan dalam perpustakaan.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial . Bandung : Alfabeta

Djatin, Jusni. (1996). Penelusuran Literatur. Jakarta: Universitas Terbuka.

Estabrook, Leigh. (1977). Libraries in Post Industrial Society . Phoenix (USA): Oryx Press

Ishak. (2006). Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan

Fokter Spesialis (PPDS) FK -UI dalam memenuhi tugas journal reading. Pustaka: Jurnal studi perpustakaan dan informasi Vol. 2

No. 2

Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI

Khakim, Kharisma Nur. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan software akutansi MYOB dengan menggunakan pendekatan technology acceptance model (TAM). (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.

Krech, David; Richard S. Crutchfield; dan Egerton L. Ballachey. (1962). Individual in Society: A Textbook of Social Psychology. Tokyo: McGraw Hill.

Lucyanda, Jurica. (2010). JRAK. Pengujian Technology Acceptance

Model (TAM) Dan Theory Planned Behavior (TPB ), II, hlm. 1-14.

Monisa, Martina. (2012). Persepsi Kemudahan dan Kegunaan OPAC

Perpustakaan UNAIR. Surabaya : Universitas Airlangga

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi penelitian : Skripsi, Tesis,

Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta : kencana.

Pendit, P.L. (2007). Perpustakaan digital. Jakarta : Toko Buku Sagung Seto.


(44)

Rossi, Indra Giantoni. (2008). Penerapan Sistem Otomasi Pada

Perpustakaan Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta : Universitas Islam Negeri

Silalahi, Uber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif,kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta.

Supriyanto, Wahyu. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.

Tan, Alexis S. (1981). Mass communication theories and research.

Clombus: Ohio, Grid Publishing.

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian : MSDM dan Perilaku

Karyawan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan

Wijayanti, Luki. (2004). Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan

Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi.

Yusup, Pawit M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan

Kepustakaan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Yusup, Pawit M. (2010). Teori dan praktek penelusuran informasi

(information retrieval). Jakarta : Prenada Media.

Yusup, Pawit M. dan Suhendar, Yaya. (2007). Pedoman

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: kencana Sumber online :

Astuti. (2008). Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi : studi kasus mahasiswa PDPT FIP UI 2007 dengan metode problem

-Based Learning (PBL). [online]. Tersedia :

http://www.digilib.ui.ac.id [28 Agustus 2014]

Jayadi, Ahmad. (2009). Kebutuhan Infirmasi. [online]. Tersedia: http//www.digilib.ui.ac.id [26 Agustus 2014].


(45)

Lamang. (1999). Efektifitas Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Dalam

Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Jawa Barat.

Tersedia di : http://memans.wordpress.com/2009/01/25/pengantar-sistem-otomasi-perpustakaan/. [diakses tanggal 30 Maret 2014]

Lediana, Nurul Yuniar. (2013). Pengaruh Efektivitas Penerapan

Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi. S1 thesis, Universitas Pendidikan. Tersedia di :

http://repository.upi.edu/3863/ . [diakses tanggal 31 Maret 2014] Majidah. (2011). Penerapan Automasi Perpustakaan pada Bagian

Layanan Sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/30473 [diakses tanggal 31 Maret 2014]

Saefudin, Encang. (2009). Perilaku pencarian dalam memenuhi

kebutuhan Informasi. [ online]. Tersedia :

http://encangsaefudin.wordpress.com/2009/01/10perilaku

-dalampencarian-memenuhi-kebutuhan-informasi [26 Agustus

2014]

Syafrizal, (2008). Sistem Automasi Perpustakaan Medan International

School Menggunakan Program Acsess -It. Tersedia di :

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/13553 [diakses tanggal 31 Maret 2014]

Yanuar , Yoga Prasetyawan. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi

Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Unit S1 Reguler. Undergraduate thesis,

Faculty of Humanities. Tersedia di : http://eprints.undip.ac.id/21923/ [diakses tanggal 31 Maret 2014]


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS, maka dapat diambil simpulan secara umum bahwa NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dapat diterima dengan tingkat yang sedang/cukup kuat terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dapat diterima dalam pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan ITENAS.

Adanya peran atau hubungan tersebut ditunjukkan oleh indikator varibel yang menggunakan analisis Technology Acceptance Models (TAM) dilihat dari faktor kemudahan dan kebermanfaatan sebuah sistem informasi. Sehingga dapat diambil kesimpulan secara khusus sebagai berikut :

1. Kemudahan penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan ITENAS memiliki hubungan yang positif dan signifikan walaupun pada tingkat yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan mempelajari, kemudahan menggunakan, interaksi yang jelas dan terpahami, kemudahan beradaptasi, sikap penggunaan, dan keseluruhan mudah digunakan dapat diterima dengan cukup baik. Hal ini juga berarti semakin baik penerapan sebuah sistem temu balik informasi, semakin diterima dan digunakan pula sistem tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Namun sebaliknya, jika penerapan sistem temu balik tersebut menyulitkan maka sistem tersebut pun akan sulit untuk diterima oleh pengguna.


(2)

120

2. Manfaat penggunaan NCI Bookman sebagai sistem temu balik informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan ITENAS memiliki pengaruh yang sedang/cukup kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat meningkatkan produktivitas pengguna, meningkatkan kinerja pengguna, meningkatkan efisiensi proses yang dilakukan pengguna, akan memunculkan niat untuk menggunakan, dan penggunaan secara nyata yang efektif. Hal tersebut sesuai dengan indikator dari kebermanfaatan itu sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya sistem temu balik informasi di perpustakaan akan menimbulkan manfaat yang dapat diterima oleh pengguna perpustakaan secara umum.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan sebelumnya, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Seiring meningkatnya kebutuhan informasi dan semakin majunya penerapan sebuah teknologi informasi di lembaga apapun, sebaiknya perpustakaan ITENAS lebih meningkatkan lagi penerapan teknologi informasi dalam memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pengguna. Salah satunya adalah sebuah sistem temu balik informasi yang bernama NCI Bookman. Sistem ini sebenarnya sudah sangat baik namun masih terdapat kekurangan seperti tampilan yang masih sedikit kaku. Hal kecil namun akan menjadi penting karena sistem ini berinteraksi langsung dengan pengguna (pemustaka). Oleh karena itu sebaiknya sistem ini dari segi tampilan harus dibuat lebih menarik demi kenyamanan yang diberikan kepada pemustaka dalam menelusur informasi yang dibutuhkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya apabila mengambil tema permasalahan yang sama, diharapkan untuk menambahkan atau menggunakan variabel lain selain menggunakan anaisis TAM. Sehingga dapat memberikan lebih banyak masukan untuk perpustakaan khususnya perpustakaan ITENAS Bandung.


(3)

Selain itu juga harus dapat mengembangkan kembali penelitian yang berkaitan dengan sistem temu balik informasi maupun sistem informasi lainnya yang digunakan dalam perpustakaan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial . Bandung : Alfabeta

Djatin, Jusni. (1996). Penelusuran Literatur. Jakarta: Universitas Terbuka.

Estabrook, Leigh. (1977). Libraries in Post Industrial Society . Phoenix (USA): Oryx Press

Ishak. (2006). Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan

Fokter Spesialis (PPDS) FK -UI dalam memenuhi tugas journal reading. Pustaka: Jurnal studi perpustakaan dan informasi Vol. 2

No. 2

Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI

Khakim, Kharisma Nur. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan software akutansi MYOB dengan menggunakan pendekatan technology acceptance model (TAM). (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.

Krech, David; Richard S. Crutchfield; dan Egerton L. Ballachey. (1962). Individual in Society: A Textbook of Social Psychology. Tokyo: McGraw Hill.

Lucyanda, Jurica. (2010). JRAK. Pengujian Technology Acceptance

Model (TAM) Dan Theory Planned Behavior (TPB ), II, hlm. 1-14.

Monisa, Martina. (2012). Persepsi Kemudahan dan Kegunaan OPAC

Perpustakaan UNAIR. Surabaya : Universitas Airlangga

Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi penelitian : Skripsi, Tesis,

Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta : kencana.

Pendit, P.L. (2007). Perpustakaan digital. Jakarta : Toko Buku Sagung Seto.


(5)

122

Rossi, Indra Giantoni. (2008). Penerapan Sistem Otomasi Pada

Perpustakaan Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta : Universitas Islam Negeri

Silalahi, Uber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif,kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta.

Supriyanto, Wahyu. (2008). Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius.

Tan, Alexis S. (1981). Mass communication theories and research.

Clombus: Ohio, Grid Publishing.

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian : MSDM dan Perilaku

Karyawan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan

Wijayanti, Luki. (2004). Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan

Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi.

Yusup, Pawit M. (2009). Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Yusup, Pawit M. (2010). Teori dan praktek penelusuran informasi

(information retrieval). Jakarta : Prenada Media.

Yusup, Pawit M. dan Suhendar, Yaya. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: kencana

Sumber online :

Astuti. (2008). Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi : studi kasus mahasiswa PDPT FIP UI 2007 dengan metode problem -Based Learning (PBL). [online]. Tersedia : http://www.digilib.ui.ac.id [28 Agustus 2014]

Jayadi, Ahmad. (2009). Kebutuhan Infirmasi. [online]. Tersedia: http//www.digilib.ui.ac.id [26 Agustus 2014].


(6)

123

Lamang. (1999). Efektifitas Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Dalam

Peningkatan Jasa Layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Jawa Barat.

Tersedia di : http://memans.wordpress.com/2009/01/25/pengantar-sistem-otomasi-perpustakaan/. [diakses tanggal 30 Maret 2014]

Lediana, Nurul Yuniar. (2013). Pengaruh Efektivitas Penerapan

Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi. S1 thesis, Universitas Pendidikan. Tersedia di :

http://repository.upi.edu/3863/ . [diakses tanggal 31 Maret 2014] Majidah. (2011). Penerapan Automasi Perpustakaan pada Bagian

Layanan Sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/30473 [diakses tanggal 31 Maret 2014]

Saefudin, Encang. (2009). Perilaku pencarian dalam memenuhi kebutuhan Informasi. [ online]. Tersedia : http://encangsaefudin.wordpress.com/2009/01/10perilaku

-dalampencarian-memenuhi-kebutuhan-informasi [26 Agustus 2014]

Syafrizal, (2008). Sistem Automasi Perpustakaan Medan International

School Menggunakan Program Acsess -It. Tersedia di :

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/13553 [diakses tanggal 31 Maret 2014]

Yanuar , Yoga Prasetyawan. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Informasi

Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Unit S1 Reguler. Undergraduate thesis,

Faculty of Humanities. Tersedia di : http://eprints.undip.ac.id/21923/ [diakses tanggal 31 Maret 2014]